net/publication/355582337
CITATIONS READS
0 2,436
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN KESELAMATAN KERJA KARYAWAN PT NITTO ALAM INDONESIA View project
All content following this page was uploaded by Lazuardi Ramadhan on 26 October 2021.
Disusun Oleh :
Lazuardi Ramadhan 118190092
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
limpahan rahmat serta karunia-Nya, tak lupa shallawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada Rasulullah SAW sehingga dapat melaksanakan Kerja Praktik
di PT. Nitto Alam Indonesia (Tangerang) serta dapat menyelesaikan laporan Kerja
Praktik dengan tepat waktu dan tanpa adanya hambatan.
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu pra-syarat dalam
menyelesaikan Kerja Praktik (KP). Kegiatan magang dari Institut Teknologi
Sumatera dilakukan sebagai sarana untuk mengenalkan mahasiswa kepada
lingkungan kerja yang nyata. Proses magang sekaligus menjadi syarat bagi
mahasiswa untuk bisa menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktik.
Tujuan dalam pemilihan lokasi di PT. Nitto Alam Indonesia karena
perusahaan tersebut bergerak di bidang industri logam dasar berupa screw yang
menetapkan ruang lingkup sertifikasi Sistem Manajemen MUTU (ISO 9001:2015)
dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2015).
Selama proses magang yang berlangsung pada 15 April hingga 20 Agustus
2021, mahasiswa mendapatkan bimbingan dan arahan dari pihak perusahaan.
Mahasiswa berkesempatan turun secara langsung dan menimba ilmu mengenai
produksi screw dengan hasil maksimal. Kelancaran kegiatan magang di PT. Nitto
Alam Indonesia tidak terlepas dari berbagai pihak yang memberikan dukungan,
semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak. Penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Diri Penulis sendiri, Lazuardi Ramadhan, yang telah menyelesaikan laporan
Kerja Praktik dengan baik.
2. Kedua orang tua Penulis, Rudian dan Nurwiti, yang telah memberikan
dukungan dan doa dalam melakukan kegiatan kerja praktik.
3. Pembimbing internal Penulis, Pak Rizqi Wahyudi, S.T.P., M.Sc. yang telah
membimbing Penulis menyelesaikan laporan KP dengan baik dan sabar.
4. Pembimbing eksternal Penulis, Pak Ikhwandi, yang telah membimbing
Penulis dalam melakukan kerja praktik di PT. Nitto Alam Indonesia.
iii
Lazuardi Ramadhan - 118190092
5. Koordinator kerja praktik Penulis, Pak Andhyka Tyaz Nugraha, S.P., M.Si.,
Ph.D., yang telah memberikan arahan dalam menjalankan kerja praktik.
6. Bu Risa dan Pak Seno, selaku pembimbing Penulis di departemen quality
assurance.
7. Aldi Ibrahim, Alda Febiola, dan Badzlina Almas Shakila selaku teman kerja
praktik di PT. Nitto Alam Indonesia yang terus memberikan semangat dan
dukungan.
Lazuardi Ramadhan
iv
Lazuardi Ramadhan - 118190092
DAFTAR ISI
v
Lazuardi Ramadhan - 118190092
2.14 Metode Pengukuran ................................................................................ 12
vi
Lazuardi Ramadhan - 118190092
4.6.2 Manager Marketing ........................................................................ 23
LAMPIRAN .......................................................................................................... 68
vii
Lazuardi Ramadhan - 118190092
DAFTAR TABEL
viii
Lazuardi Ramadhan - 118190092
DAFTAR GAMBAR
ix
Lazuardi Ramadhan - 118190092
DAFTAR LAMPIRAN
x
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
BAB I
PENDAHULUAN
1
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
2
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
3
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
4
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
6
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
7
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
8
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
Pada skala desibel dimana mendekati nilai ketenangan total telah ditetapkan
sebesar 0 dB, melakukan kegiatan berbisik maka ditetapkan sebesar 15 dB, sebuah
diskusi biasa ditetapkan sebesar 60 dB, suara mesin pemotong ditetapkan sebesar
90 dB, sirine mobil ditetapkan sebesar 110 dB sampai dengan suara tembakan yang
ditetapkan sebesar 140 dB.[11]
2.7 Perambatan dan Pemantulan Bunyi
Setiap bunyi yang terdengar bersumber pada getaran sebuah objek. Sebuah
objek yang bergetar maka udara sekitar akan ikut bergetar membentuk gelombang
yang bergerak ke segala arah. Getaran akan masuk ke dalam telinga, kemudian otak
menerjemahkannya sebagai bunyi.[13]
Secara umum bunyi dikatakan sebagai rambatan getaran yang bergerak melalui
media perambatan baik berupa beda padat, cait ataupun gas. Bunyi pada rambatan
benda padat dapat melaju sangat cepat dibandingkan media lainnya yaitu sampai
6000 m/s diikuti oleh rambatan media air dengan kecepatan 1500 m/s dan paling
lambat melalui rambatan udara dengan kecepatan 343 m/s pada suhu 20℃. [14]
Medium penghantar memiliki bermacam-macam sifat serta bentuk, baik itu
padat, cair dan gas tergantung sifat benda. Kenyaringan bunyi atau amplitudo
diukur oleh satuan desibel. Jumlah getaran setiap detik bergantung pada setiap jenis
objek yang bergetar.[15]
Bunyi yang memantul pada media reflektor baik berupa benda padat,cair atau
gas dapat memantul secara sempurna dengan intensitas tinggi dan terjadi
penurunan. Energi yang dihasilkan ikut berkurang berdasarkan media
pantulannya.[16]
2.8 Kebisingan Lingkungan
Kebisingan merupakan gelombang intensitas tinggi dan dapat mengganggu
pendengaran, kebisingan adalah bunyi dalam bahasa latin disebut sebagai nausea
atau bunyi tidak di inginkan. Intensitas bunyi yang melebihi batas normal atau
mengganggu pendengaran dapat dikatakan sebagai nausea atau kebisingan.
Kebisingan memiliki dampak negatif terhadap gangguan psikologis dan fisiologis
pekerja. [17]
Intensitas kebisingan merupakan nilai dari kebisingan jika berada dalam
paparan tinggi berakibat pada terjadinya stress. Stress adalah bentuk frustasi
9
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
10
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
11
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
12
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
13
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
Berdasarkan tabel kementerian diatas maka didapatkan nilai pada area industri
dengan maksimal kebisingan 70 dB, namun jika dibandingkan terhadap waktu
didapatkan seperti tabel berikut:
Tabel 2. 3 Nilai Ambang Batas Kebisingan Di Industri Indonesia
Waktu paparan per Hari Tingkat Kebisingan (dB)
8 Jam 85
4 Jam 88
2 Jam 91
1 Jam 94
30 Menit 97
15 Menit 100
7,5 Menit 103
3,75 Menit 106
1,88 Menit 109
0,94 Menit 112
28,12 Detik 115
14, 06 Detik 118
7, 03 Detik 121
(Sumber: Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP-
48/MENLH/11/1996.)
14
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
BAB III
METODOLOGI PELAKSANAAN
15
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
16
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
17
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
18
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
19
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
20
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
BAB IV
GAMBARAN UMUM
21
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
PT. Nitto Alam Indonesia juga membuka plan 2 yang berlokasi di Delta Silicon
Industrial Park, Lot7-8/9. Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
4.3 Lokasi Perusahaan/Industri
PT. Nitto Alam Indonesia terletak di Kawasan Industri Manis, Tangerang.
Perusahaan ini berdiri di atas tanah seluas 22.000 m2. PT. Nitto Alam Indonesia
merupakan salah satu pusat industri yang disiapkan pemerintah Indonesia dalam
mengembangkan kegiatan industri demi menunjukan baiknya perindustrian di
Indonesia. Pada kawasan ini, terdapat pabrik-pabrik manufaktur serta gudang-
gudang penyimpanan milik perusahaan lain yang tidak kalah besarnya, serta
berpengaruh di Indonesia. AQUA, VIT dan lainnya menjadi salah satu industri
yang berada di kawasan tersebut.
Lokasi PT. Nitto Alam Indonesia, memiliki jarak tempuh yang relatif jauh dari
pusat kota. Waktu untuk menuju ke perusahaan tersebut membutuhkan perjalanan
selama 90 menit. PT. Nitto Alam Indonesia berlokasi di: Jl.Manis II Kawasan
Industri Manis Tangerang 15810, Jawa Barat Telp.(021) 5918691-92-93 Fax.(021)
5918694 Email: nitto@indosat.net.id.
4.4 Tabel SIPOC Proses Produksi
Tabel 4. 1 Tabel SIPOC
Supplier Input Process Output Customer
Warehouse Steel Wire Heading Tap Tite Final Quality
Screw
Brass wire Trimming Machine
Screw
alumunium Assembling Rivet
wire Washer Screw
Bahan Rolling ASFA
kimia Screw
Box Cutting Assembly
Machine
Plastik Washing automated
assembly
system
22
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
Heat inspection
Treatment equipment
(Furnance)
Platting long shaft
23
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
24
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
25
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
26
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
27
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
28
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
29
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
1. Proses Inventory
Inventory adalah proses penyimpanan raw material dari supplier
yang berfungsi untuk menata dan memudahkan pemindahan bahan baku
awal menuju proses produksi. Raw material disini merupakan bahan
pembuatan screw berupa baja kawat dengan ukuran berbeda tergantung
dari pemesanan yang diminta oleh konsumen.
30
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
31
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
32
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
33
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
34
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
35
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
36
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
37
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
Berikut contoh produk yang sudah jadi dan siap untuk di distribusikan
oleh PT. Nitto Alam Indonesia:
38
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
BAB V
KEGIATAN PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
Quality control dilakukan dengan hardnes test pada baut, proses diawali
dengan melakukan press baut dengan bahan khusus untuk membuat alas dari
baut tersebut, kemudian baut dipotong sehingga baut terbelah menjadi dua
bagian menggunakan mesin potong yang memotong menggunakan air, setelah
terpotong baut dilihat menggunakan mikroskop untuk melihat garis-garis dari
baut. Baut dikatakan buruk kualitasnya jika terdapat ketidak rataan atau
berbentuk hitam pada mikroskop, kemudian baut di mikroskop akan di tekan
39
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
dengan alat khusus untuk melihat seperti apa hasil bentuknya. Jika bentuk tidak
sesuai maka dikatakan baut dalam kondisi NG atau not good.
2. Mengerjakan tugas yang diberikan pembimbing
40
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
41
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
42
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
Proses bisnis PT. Nitto Alam Indonesia terbagi menjadi tiga proses utama yaitu
input, proses produksi dan output. Input adalah proses masuknya raw material
yang didapatkan melalui supplier PT. Nitto Alam Indonesia seperti PT. IWWI dan
PT. Chun Pao untuk supplier dalam negeri. PT. Nitto Alam Indonesia juga memiliki
supplier import dari China yaitu China steel, Taiwan, dan Jepang (Nittoseiko
group). Jenis raw material yang dipesan adalah jenis steel wire, brass wire dan
alumunium wire. Proses produksi adalah merubah raw material menjadi produk
fastener untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen dari PT. Nitto Alam
Indonesia antara lain PT. Yamaha Music, PT. PT. Toa Galva, PT. Toyo Denso dan
perushaan lainnya. Output PT.Nitto Alam Indonesia memproduksi antara lain:
1. Pembuatan screw dengan diameter 2 mm hingga 8 mm, nut, flange nut,
spring washer, plain washer, bolt stud, dan wood insert.
2. Melakukan eksport dan impor produk screw,nut,flange nut, spring washer,
plain washer, bolt stud dan wood insert.
3. Melakukan penjualan mesin automated assembly system dan inspection
equpment.
5.3.1 Supplier
a. Warehouse
Kegiatan pemindahan bahan baku wire dari warehouse menuju bagian
produksi heading dilakukan menggunakan crane atau forklif yang
melibatkan bagian gudang dengan bagian produksi berdasarkan surat
perminataan pengiriman oleh bagian PPIC. Proses pemindahan
dilakukan berdasarkan permintaan produksi yang diberikan bagian
PPIC. Surat permintaan produksi dan pengiriman material berisi
jumlah produksi, jumlah kebutuhan bahan baku, jenis wire, waktu
batas pengerjaan dan jenis screw yang akan diproduksi. Proses
pengiriman dilakukan oleh operator loading menggunakan mesin
crane dari warehouse menuju bagian produksi heading dan diterima
oleh operator heading untuk dilakukan proses produksi berdasarkan
kebutuhan produksi yang telah ditetapkan bagian PPIC.
43
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
5.3.2 Input
a. IT Server
Kegiatan IT Server memberikan informasi produksi sesuai permintaan
produksi bagian PPIC yang dilakukan untuk memproduksi screw
berdasarkan jumlah produksi, jenis screw yang dibuat serta kapan
harus mulai diproduksi. Alat yang digunakan ada komputer untuk
mengirimkan data permintaan produksi kepada departemen produksi
serta permintaan wire kepada bagian warehouse. Metode dalam proses
ini adalah pengiriman informasi produksi disesuaikan dengan
kebutuhan produksi yang dilakukan menggunakan pengecekan
komputer. Masalah dalam metode ini adalah terjadinya kesalahan
informasi sehingga barang yang diproduksi kurang atau tidak sesuai.
Risiko dalam proses ini adalah terjadi kesalahan informasi yang
berakibat pada jumlah produksi tidak sesuai dengan pesanan, untuk
mencegah hal ini terjadi maka dilakukan pendataan ulang pra produksi.
b. HRD&GA
Kegiatan HRD & GA dilakukan untuk memenuhi permintaan
karyawan terutama pada bagian produksi sesuai kebutuhan dalam
menunjang kegiatan produksi. Permintaan karyawan dilakukan ketika
bagian produksi membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk
menjalankan akitivitas produksi kemudian diterima bagian HRD &
GA untuk kemudian dilakukan hire dan seleksi. Alat yang digunakan
oleh bagian ini adalah komputer dan dioperasikan oleh divisi HR
dalam menentukan jumlah dan seleksi karyawan, kualitas karyawan
yang buruk menjadi masalah dalam kegiatan ini. Metode yang
digunakan pada proses ini adalah menentukan jumlah karyawan
secara efisien dan memenuhi kriteria yang dibutuhkan. Penentuan
jumlah karyawan tidak diperkenankan secara manual karena akan
terjadi kesalahan data sehingga beresiko mendapatkan pekerja yang
kurang berpengalaman.
44
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
45
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
46
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
47
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
48
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
i. Furnance
Kegiatan pembakaran screw dilakukan dengan suhu 880℃ sesuai
ketetapan untuk mendapatkan hasil maksimal selama proses
pembakaran dan dilakukan proses pendinginan bertahap. Operator
yang bertugas adalah bagian furnance dengan mesin furnance untuk
menghasilkan screw dengan kualitas baik. Proses ini tidak boleh
dilakukan dengan pembakaran manual karena akan berakibat pada
pembakaran tidak maksimal. Proses tidak dapat berjalan jika baut
masih terdapat oli akibat proses sebelumnya yang berisiko terjadinya
suhu kurang saat pembakaran akibat dari salahnya ukuran suhu yang
ditetapkan dengan suhu sebenarnya, dicegah dengan melakukan
kalibrasi suhu dari mesin furnance sehingga suhu dapat sesuai
kebutuhan pembakaran.
j. Platting
Kegiatan platting dilakukan sesuai dengan ketetapan yang ditentukan
dengan menggunakan bahan kimia dan alat berupa mesin mencuci
serta mesin dry. Proses ini dilakukan oleh operator platting dengan
mesin platting untuk proses pelapisan baut dan zinc serta chrome.
Risiko yang mungkin terjadi adalah korosi, pada proses ini dilakukan
platting untuk menghilangkan korosi dan dilakukan inspeksi tambahan
untuk memastikan baut telah dilapisi chrome secara keseluruhan.
Bahan kimia yang digunakan dalam proses ini adalah NAOH dan
cairan ace clean serta ditambahkan cairan soidum hydroxycycle
carbonat, phospat, meta silikat, wetting agent dan celaning agent.
5.3.4 Output
a. Produk Utama
Kegiatan ini dilakukan untuk melakukan pengiriman hasil produksi
kepada bagian final quality berdasarkan kebutuhan dengan operator
loading menggunakan forklif. Proses pemindahan dilakukan
berdasarkan kode permintaan sehingga inspeksi box tetap berdsarkan
urutan. Metode yang digunakan adalah melakukan pemindahan
barang berdasarkan kebutuhan, pada proses ini menggunakan forklif
49
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
50
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
BAB VI
PEMBAHASAN
Washing
Heading
Furnance
Rolling
Cutting
51
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
52
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
53
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
54
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
Nomor
Area
x1
x2
x3
x4
x5
x6
x7
x8
x9
x10
x11
x12
x13
x14
x15
x16
x17
Total
2
8 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 6
2
9 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2
0 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5
1 2
1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5
1 2
2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 2
3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
1 2
4 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2
5 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 2
6 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 2
7 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 5
1 2
8 4 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2
9 4 3 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 6
2 2
0 4 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3
2 2
1 4 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
2 2
2 4 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
55
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
2 2
3 4 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
2 2
4 4 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
2 2
5 4 3 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 9
2 1
6 4 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2 2
7 4 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3
Dengan keterangan:
Area kode 1 : Furnance
Area kode 2 : Heading
Area kode 3 : Cutting
Area kode 4 : Rolling
dan pengukuran pada skala Guttman dengan keterangan sebagai berikut:
Tabel 6. 7 Skor Skala Guttman
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif Netral Negatif
Sangat Iya 2 1 0
Sangat Tidak 0 1 2
Perhitungan skala dibuat dalam bentuk skol dimana seperti pada tabel dapat
dilihat bahwa skor tertinggi diberi angka 2 dan terendah 0 saat kondisi jawaban
positif yaitu sangat iya dan secara terbalik dimana tertinggi 0 dan terendah 2 saat
kondisi sangat tidak. pengisian kuisioner dilakukan dengan cara checklist hal
tersebut agar diharapkan pekerja tidak merasa kerepotan jika harus menulis kata
terlalu banyak. [25]
56
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
57
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
58
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
Dengan begitu dapat diketahui bahwa nilai kebisingan pada area Heading
memiliki nilai kebisingan 91,95 dB, rolling memiliki nilai kebisingan 91,73 dB,
cutting dengan nilai 91,98 dB, Washing dengan nilai 90,30 dB dan Furnance
dengan nilai 90,50 dB. Kemudian rata-rata tingkat kebisingan yang terjadi di area
59
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
produksi PT. Nitto Alam Indonesia sebesar 91,29 dB. Berdasarkan nilai tersebut
dapat dilakukan perbandingan dengan nilai kebisingan yang telah ditetapkan
kementerian lingkungan hidup dalam ketetapan tersebut dijelaskan batas nilai
kebisingan suatu perusahaan berada pada angka 85 dB pada KEP-
48/MENLH/11/1996. Sedangkan dari hasil perhitungan didapat nilai 91,29 dB
sehingga dapat dikatakan telah melewati batas nilai kebisingan yang berlaku
sehingga harus dilakukan perbaikan dan penanganan permasalahan kebisingan
tersebut.
6.6 Perhitungan Validitas
Perhitungan validitas dilakukan menggunakan software SPSS. Didapat hasil
perhitungan dan untuk memperjelas dipersingkat menjadi seperti berikut:
Tabel 6. 14 Hasil Perhitungan Validitas
Nilai Total/ Level Signifikansi Level Signifikansi Keterangan
Pertanyaan 5% 1%
0,679 0,381 0,487 Valid
0,857 0,381 0,487 Valid
0,577 0,381 0,487 Valid
0,496 0,381 0,487 Valid
0,630 0,381 0,487 Valid
0, 087 0,381 0,487 Tidak Valid
0,716 0,381 0,487 Valid
0,737 0,381 0,487 Valid
Nilai level signifikansi 5 dan 1% di dapat melalui tabel statistik r.
Untuk data 9 sampai dengan 17 dinyatakan tidak valid dikarenakan tidak
terciptanya kejujuran pengisian kuesioner oleh pekerja sehingga data yang di
dapatkan tidak di proses secara seluruhnya.
60
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
Cronbach’s Alpha
Based on
Cronbach’s Alpha Standardized Items N of Items
.729 .775 13
61
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
62
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa kebisingan adalah hal yang berbahaya bagi kesehatan
terutama jika pendengar berada pada jangka waktu yang lama, pengukuran yang
dilakukan menunjukkan bahwa nilai kebisingan pada perusahaan PT. Nitto Alam
Indonesia mencapai angka 91,29 dB hal tersebut melebihi ambang batas yang
ditetapkan oleh kementrian Republik Indonesia dalam ketetapan Kementerian
Lingkungan Hidup Nomor: KEP-48/MENLH/11/1996. tentang ambang batas
kebisingan pada suatu lingkungan. Pada ambang batas Industri ditetapkan dalam 70
dB dan pada jangka waktu 8 jam per/hari dengan ketetapan 85 dB. Dengan begitu
nilai 91,29 dB melampaui ketentuan sehingga harus dilakukan perbaikan mesin
penyebab kebisingan dan juga menetapkan standar APD dan ear plug agar pekerja
terhindar dari risiko kebisingan tersebut. Berdasarkan kuesioner yang dibagikan
dan diuji validitasnya dapat dilihat bahwa kebisingan mengganggu aktivitas pekerja
dan menghambat produktivitas pekerja. Kemudian diketahui proses binsis PT.Nitto
Alam Indonesia memiliki output:
1. Pembuatan screw dengan diameter 2 mm hingga 8 mm, nut, flange nut,
spring washer, plain washer, bolt stud, dan wood insert.
2. Melakukan eksport dan impor produk screw,nut,flange nut, spring washer,
plain washer, bolt stud dan wood insert.
3. Melakukan penjualan mesin automated assembly system dan inspection
equpment.
Berdasarkan hasil tersebut maka tujuan penelitian dapat terlaksana yaitu sebagai
berikut:
1. Dapat menganalisis kebisingan pada area produksi. Peneliti telah berhasil
melakukan analisis kebisingan dan menentukan bagian mana yang
memiliki nilai tertinggi dan berapa nilai kebisinga di area tersebut.
2. Dapat mengetahui proses bisnis perusahaan dan bagian produksi. Peneliti
telah mengetahui proses bisnis perusahaan dan bagian produksi yang dibagi
berdasarkan supply, input, process, output dan customer.
63
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
64
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
DAFTAR PUSTAKA
65
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
66
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
pollution in hospitals,” BMJ, vol. 363, no. November, pp. 10–11, 2018, doi:
10.1136/bmj.k4808.
[24] E. Mussi, M. Servi, F. Facchini, R. Furferi, L. Governi, and Y. Volpe, “A
novel ear elements segmentation algorithm on depth map images,” Comput.
Biol. Med., vol. 129, no. November 2020, p. 104157, 2021, doi:
10.1016/j.compbiomed.2020.104157.
[25] M. F. Sahab, M. Banjarnahor, and C. F. Hasibuan, “Analisa Tingkat
Kebisingan terhadap Karyawan di Lingkungan Kerja Kantor PT. Surveyor
Indonesia Cabang Medan,” J. Ind. Manuf. Eng., vol. 1, no. 2, p. 64, 2019,
doi: 10.31289/jime.v1i2.2330.
[26] V. S. Bachtiar and Y. Dewilda, “Analisis Tingkat Kebisingan Dan Usaha
Pengendalian Pada Unit Produksi Pada Suatu Industri Di Kota Batam,” J.
Dampak, vol. 10, no. 2, p. 85, 2013, doi: 10.25077/dampak.10.2.85-93.2013.
[27] P. Bising and D. I. Pt, “Analisis Tingkat Kebisingan Untuk Mereduksi Dosis
Paparan Bising Di Pt. Xyz,” J. Tek. Ind. USU, vol. 2, no. 1, pp. 1–8, 2013.
[28] C. I. Erliana and A. S. Sinaga, “Pengukuran Tingkat Kebisingan Pada
Stasiun Kamar Mesin Di Pabrik Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara IV
Kebun Adolina,” Ind. Eng. J., vol. 9, no. 2, 2020.
[29] S. Awwaabiin, “Studi Literatur: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Teknik
Pengumpulan Datanya,” Https://Penerbitdeepublish.Com/Studi-Literatur. p.
20 Agustus 2021, 2021.
[30] D. T. Rawung, S. Si, M. Stat, and W. Muda, “Metode penarikan sampel 21,”
2020.
67
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
LAMPIRAN
Lampiran 1 Log Book
68
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
69
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
70
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
71
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
61
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
62
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
63
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
64
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
65
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
66
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
67
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
68
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
69
Lazuardi Ramadhan - 118190092
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP KESEHATAN
KESELAMATAN KERJA KARYAWAN
70
Lazuardi Ramadhan - 118190092