Anda di halaman 1dari 28

Analisis Kinin Sulfat

Secara
Spektrofluorometri
Anggota Kelompok
01 02
Alyssa Mahira P Adelia Sadriani

2022210021 2022210022

03 04
Diap Aprilia P Valencia Rihimone

2022210023 2022210026
TOPIK PEMBAHASAN

1. 2. 3.
Tujuan Percobaan Alat bahan dan Tabulasi dan
dan teori singkat prosedur kerja Perhitungan

4. 5.
Pembahasan dan Grafik dan Daftar
Kesimpulan Pustaka
01
Tujuan Percobaan
Teori singkat
Tujuan

1. Untuk mampu menggunakan spektrofluorumetri


2. Untuk mampu melakukan analisis kuantitatif
secara spektrofluorumetri
Teori singkat
Intesitas sinar Yang dapat dipancarran oleh Suatu
Larutan Yang befluoresnsi dalam batas tententu
merupakan fungsi dari kadar zat yang dilarutkan
Sehingga dapat di gunakan untuk penetapan kadar.
pada umumnya Sinar yang dipancarkan oleh larutan
berfluoresensi mempunyai intensitas maksimum
pada panjang gelombang 20 nm -30 nm lebih besar
dari panjang gelombang pita penyerapan sinar yang
membangkitkannya.
Teori singkat
pada fluorometri larutan zat disinari dengan sinar
yang panjang gelombangnya di sekitar panjang
gelombang penyerapan maksimum yang berasal dari
lampu raksa / Lampu pijar yang telah disekat dengan
filter intensitas fluoresensi diukur/ dibandingkan
dengan larutan baku. Sinar fluorerensi dibebaskan dan
sinar hamburan dengan melewatkan sinar melalui filter
/monakromator. Cara pengukuran pada dasanya sama
dengan cara spektrofotometri karena zat organik yang
berfluorensensi mungkin terurai secara fitokimia,
Penyinaran harus dilakukan sesingkat mungkin.
Teori singkat
karena daerah di mana intensitas fluoresensi
sebanding dengan kadar umunya Sangat Sempit, maka
Perbandingan: (C-d)/Ca-b) tidar boleh kurang dari
0,40 dan tidak boleh lebih dari 2,50, dimana:
a. =Pembacaan Intensitas Flouresensi Larutan baku
b. =pembacaan lntensitas fluoresensi Larutan blanko
untuk zat uji
c. =Pembacaan lntensitas Flouresensi Larutan uji
d. =Pembacaan lntenstas fluoresensi Larutan blanko
untuk zat uji
02
Alat Bahan &
Prosedur Kerja
Alat Bahan

❏ Spektrofluorometer ❏ Kinin Sulfat BP dan


F-2700 Hitachi Sampel
❏ Labu Tentukur 100 ml ❏ Larutan H2SO4 0,1 N
❏ Pipet Volume 10 ml ❏ Aquadest
❏ Pipet Volume 5 ml
❏ Pipet Volume 2 ml
❏ Pipet volume 1 ml
❏ Pipet Filler
❏ Beaker Glass
❏ Pipet tetes
Prosedur Kerja

1. Pembuatan larutan baku kinin sulfat


Pembuatan Larutan Baku Induk Kinin Sulfas 100 bpj
Timbang seksama 10,0 mg kinin sulfas.masukkan ke dalam labu tentukur 100 ml
kemudian ditambah 50 ml asam sulfat (H2SO4) 0,1 N dan gojog kuat hingga
larut sempurna. Encerkan dengan H2SO4 0,1 N hingga tanda.
Pembuatan Larutan Baku Intermediet 1 bpj
Pipet 1 ml larutan baku induk dan masukkan ke dalam labu tentukur 100 ml
tambahkan H2SO4 0,1 N sampai tanda.
Pembuatan Larutan Seri Baku Pembanding 0,01 ; 0,02 ; 0,03 ; 0,04 dan 0,05 bpj
Pipet 1,2,3,4 dan 5 ml larutan intermediet,masing masing dimasukkan ke dalam
labu tentukur 100 ml dan diencerkan dengan H2SO4 0,1 n hingga tanda
Prosedur Kerja

2. Penyiapan Sampel
Pembuatan Larutan Sampel Induk
Timbang seksama 40 mg sampel. Masukkan ke dalam labu tentukur 100 ml
kemudian tambah dengan 50 ml H2SO4 0,1 N dan gojog kuat hingga larut
sempurna. Encerkan dengan H2SO4 0,1 n hingga tanda
Pembuatan Larutan Sampel Intermediet
Pipet 1 ml larutan sampel induk dan masukan ke dalam labu tentukur 100 ml
Tambahkan H2SO4 0,1 N hingga tanda.
Pembuatan Larutan Uji
Pipet 1 ml larutan sampel intermediet dan masukkan dalam labu tentukur 100
ml lakukan replikasi sebanyak 2 kali.
Prosedur Kerja

3. Pengukuran
Ukur intensitas emisi masing masing seri larutan baku dan larutan uji pada
panjang gelombang eksitasi 250 nm dan panjang gelombang emisi 450 nm.
Buat kurva kalibrasi dan hitung kadar quinine sulfas dalam sampel
03
Tabulasi dan
Perhitungan
You can enter a subtitle here if you need it
Data dan pengamatan
Data dan pengamatan
Perhitungan
Perhitungan
Perhitungan
04
Pembahasan
dan
Kesimpulan
Pembahasan
1) Metode yang digunakan pada praktikum kali ini adalah metode spektrofluorometri yaitu
metode yang digunakan untuk analisis senyawa yang berfluoresensi.
2) Pada praktikum kali ini Kinin Sulfat sebagai baku pembanding dan sampel. Sedangkan
asam sulfat pekat (H2SO4) digunakan sebagai pengenceran.
3) Spektrofluorometri yang digunakan adalah F-2700 dengan merek Hitachi
4) Pada analisis pergeseran stokes energi cahaya yang diemisikan oleh suatu zat lebih kecil
dari energi cahaya yang diserap waktu proses eksitasi ( panjang gelombang eksitasi <
panjang gelombang emisi).
5) Pada analisis larutan seri baku pembanding pada konsentrasi 0,01 Bpj menghasilkan
intensitas fluoresensi 94,40 pada konsentrasi 0,02 Bpj menghasilkan 174,4 , pada
konsentrasi 0,03 Bpj menghasilkan 273,9 , pada konsentrasi 0,04 menghasilkan 320,7
dan pada konsentrasi 0,05 Bpj menghasilkan intensitas fluoresensi 384,3
6) Pada analisis pergeseran stokes, pergeseran stokes larutan uji menghasilkan-194 nm dan
pergeseran stokes larutan juga menghasilkan -194 nm

7) Pada saat pengukuran intensitas emisi masing-masing seri larutan baku dan larutan uji
pada panjang gelombang eksitasi 250 dan panjang gelombang emisi 450.
Kesimpulan
1. Larutan Seri Baku Pembanding
05
Grafik dan
Daftar Pustaka
GRAFIK

Bpj
Daftar Pustaka

1. Farmakope Indonesia Edisi VI Departemen Kesehatan RI Jakarta 2020


2. Tim Dosen Praktikum Analisis Intrrumen, 2023, Nateri Praktikum Analisis Instrumental,
Jakarta, Fakultas Farmasi, Universitas Pancasila
3. Yuliuas Arianto, 2015, Spektrofluorometri Kimia Instrumen, Fakultas Farmasi Universitas
Ahmad Dahlan.
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai