Anda di halaman 1dari 102

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PADA PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA


INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI-BALI

OLEH:

NAMA: NI KADEK RISMAYUNI

NIM: 1915613081

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
JIMBARAN
2022

i
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PADA PT ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA
INTERNASIONAL I GUSTI NGURAH RAI-BALI

OLEH :

NI KADEK RISMAYUNI
NIM. 1915613081

Laporan PKL Ini Dibuat Guna Memenuhi Salah Satu Syarat


Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III
Pada Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali

Disetujui Oleh :
Koordinator PKL, Pembimbing PKL,

I Ketut Suwintana, S.Kom., M.T Luh Nyoman Chandra Handayani, SS,DEA


NIP. 197801192002121001 NIP. 197101201994122002

Disahkan Oleh :
Jurusan Akuntansi
Ketua

I Made Sudana, SE.,M.Si


NIP. 196112281990031001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena

atas berkat dan rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan “Laporan Praktik

Kerja Lapangan Pada PT. Angkasa Pura I (PERSERO) Kantor Cabang

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali”.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dan bantuan dalam

penyelesaian laporan Praktik Kerja Lapangan Jurusan Akuntansi ini disampaikan

kepada:

1. I Nyoman Abdi, S.E,. M.eCom selaku Direktur Politeknik Negeri Bali yang

telah memberikan kesempatan menuntut pendidikan di Politeknik Negeri Bali.

2. I Made Sudana, S.E,. M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi yang telah

memberikan izin dalam penyusunan laporan ini.

3. I Made Bagiada, S.E., M.Si, Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Bali.

4. Ni Made Wirasyanti Dwi Pratiwi, SE,. M.Si selaku Ketua Program Studi

Diploma III Akuntansi yang telah memberikan saran dan motivasi dalam

penyelesaian laporan ini.

5. I Ketut Suwintana, S.Kom., M.T selaku Koordinator Praktik Kerja Lapangan

yang telah bersedia memberikan pengarahan dana bimbingan dalam

penyelesaian serta petunjuk kepada penulis dalam penyelesaian laporan ini.

iii
6. Luh Nyoman Chandra Handayani, SS,DEA selaku Dosen Pembimbing PKL

yang telah bersedia memberikan bimbingan, pengarahan serta petunjuk kepada

penulis dalam penyelesaian laporan ini.

7. Ketut Putra Gusnantha selaku Senior Manager Administrasi, Andi Budiman

selaku Accounting Manager, Agung Argawa selaku Finance Manager beserta

Staff Accounting dan Finance PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar

Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali yang telah bersedia memberikan izin untuk

melaksanakan PKL di Unit Accounting serta bersedia memberikan bimbingan,

arahan, dan motivasi selama Praktik Kerja Lapangan terlaksana.

8. Keluarga, teman-teman dan rekan-rekan di PT Angkasa Pura I (Persero)

Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali yang dukungan

kepada penulisa dalam penyelesaian Laporan PKL ini.

9. Orang tua dan temen-teman Kelas A D3 Akuntansi angkatan 2019 yang banyak

memberikan dukungan, motivasi dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan

laporan ini.

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk Laporan Praktik Kerja

Lapangan ini. Semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak yang terkait dengan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Jurusan

Akuntansi.

Badung, 11 April 2022

Ni Kadek Rismayuni

iv
Daftar Isi

Isi Halaman
Halaman Judul……………………………………………………………………..i

Lembar Pengesahan……………………………………………...………………..ii

Kata Pengantar ....................................................................................................... iii

Daftar Isi...................................................................................................................v

Daftar Tabel ........................................................................................................... vi

Daftar Gambar ....................................................................................................... vii

Daftar Lampiran ................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang PKL..................................................................................... 1

B. Tujuan dan Kegunaan PKL .......................................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA I (Persero) .......................6

A. Sejarah PT. Angkasa Pura I (Persero) .......................................................... 6

B. Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero)..................................... 13

C. Bidang Kegiatan/Usaha PT. Angkasa Pura I (Persero) .............................. 34

BAB III URAIAN KEGIATAN PKL ....................................................................36

BAB IV PENUTUP ...............................................................................................49

A. Simpulan .................................................................................................... 49

B. Saran ........................................................................................................... 51

LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
Daftar Tabel

Isi Halaman
Tabel 2 1 Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero) .................................................... 8

vi
Daftar Gambar

Isi Halaman
Gambar 2 1 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero) ........................................ 15

vii
Daftar Lampiran

Lampiran-Lampiran

1. Aktivitas Kontrol

2. Dokumen Serah Terima

3. Dokumen Monitoring

4. Dokumen Penyerahan Nilai

5. Dokumen Penutupan dan Surat Pernyataan Selesai PKL

6. Kartu Bimbingan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

7. Sertifikat Praktik Kerja Lapangan (PKL)

8. Dokumentasi Praktik Kerja Lapangan (PKL)

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan semakin berkembang

mempengaruhi perkembangan dunia kerja yang mengharuskan kita sebagai

generasi milenial mempersiapkan diri untuk mengenal dunia industri. Teknologi

yang kian berkembang dan semakin pintar digunakan untuk mempermudah

kegiatan atau pekerjaan dimasyarakat. Pemanfaat teknologi hampir memasuki

seluruh sektor industri, sepeti pemerintahan, pendidikan, dan sektor

perekonomian yang lain baik skala besar ataupun skala kecil. Kemajuan

teknologi, akan menciptakan hal yang lebih baik seperti keakuratan data dan

keamanan dalam hal penyimpangan data. Namun, pemanfaatan teknologi yang

kurang tepat dan pemahaman pengguna yang kurang akan menimbulkan suatu

masalah yang akan merugikan seperti kerentanan keamanan data, masalah

privasi, dan kurangnya efisiensi waktu dalam memanfaatkan teknologi yang

sedang berkembang. Oleh karena itu, pemafaatan teknologi harus didukung oleh

sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas untuk memanfaatkan

perkembangan teknologi.

Sumber daya manusia merupakan salah satu syarat utama dalam

menghadapi perkembangan teknologi dan perkembangan zaman. Sumber daya

manusia yang dimaksukan disini adalah sumber daya yang profesional,

berkualitas dan memiliki daya saing. Kualitas dari sumber daya tentu sangat

dibutuhkan dalam dunia kerja di sektor apapun. Salah satu penyumbang andil

1
2

yang dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah dunia

pendidikan.

Melalui pendidikan, sumber daya manusia akan dilatih hardskill dan

softskill yang dimilikinya. Hardskill biasanya diperoleh melalui belajar secara

formal, misalnya keterampilan berbahasa asing, keterampilan mengaplikasikan

komputer serta pengetahuan yang lainnya. Sementara softskill dilatih melalui

berhubungan dengan orang lain, seperti bekerjasama dan berkomunikasi dengan

orang lain, selain itu softskill juga diperoleh melalui kemampuan dari mengatur

diri sendiri seperti motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap.

Kemampuan hardskill dan softskill di dunia pendidikan akan dilatih melalui

program-program yang disusun oleh institusi pendidikan guna menciptakan

sumber daya yang berkualitas dan dibutuhkan oleh dunia kerja.

Politeknik Negeri Bali yang merupakan salah satu lembaga pendidikan

vokasi di Provinsi Bali menyelenggarakan program Praktik Kerja Lapangan

(PKL) yang sejalan dengan visi misi dari Politeknik Negeri Bali itu sendiri. Visi

Misi tersebut mengharapkan Politeknik Negeri Bali sebagai institusi terdepan

sebagai penghasil tenaga kerja professional yang memiliki daya saing

internasional. Politeknik Negeri Bali menerapkan sistem pendidikan 40% teori

dan 60% praktik. Maka dengan disusunnya Praktik Kerja Lapangan ini agar

dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam menggali dan memanfaatkan ilmu yang

diperoleh selama perkuliahan.

Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan

oleh mahasiswa semester VI (enam) untuk diploma III/Ahli Madya. Kegiatan ini
3

dapat dilaksanakan di masyarakat ataupun di perusahaan baik dalam maupun

luar negeri yang secara tekniks layak untuk dijadikan sebagai tempat PKL.

Praktik Kerja Lapangan digunakan untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat

dan melihat relevansi dunia kerja. Dalam pelaksanaanya Politeknik Negeri Bali

bekerjasama dengan berbagai perusahaan dan instansi baik pemerintahan

maupun swasta. Sejalan juga dengan visi jurusan akuntansi yang professional;

dan mampu berdaya saing internasional pada tahun 2025, untuk program PKL

pada Jurusan Akuntansi, PNB mengadakan kerja sama dengan perusahaan yang

bergerak di bidang jasa perhotelan, restaurant, perdagangan, jasa audit, jasa

konsultan perpajakan, perbankan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan

bidang akuntansi.

Melalui Praktik Kerja Lapangan, diharapkan mahasiswa dapat

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan kedalam dunia kerja.

Sehingga dapat dijadikan pengalaman untuk memasuki dunia kerja selanjutnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam Laporan Praktik Kerja

Lapangan ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

yang telah dilaksanakan di PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara

Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali terletak di Gedung Wisti Sabha Jalan Raya

Tuban, Bali. Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan dimulai sejak tanggal

02 Februari 2022 sampai dengan 30 April 2022 dan ditutup pada tanggal 28 April

2022. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan, keterampilan,

dan pengetahuan dibidang ilmu akuntansi dan perpajakan. Ketertarikan untuk

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar


4

Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali karena bandara merupakan

penyedia infrastruktur dan konektivitas bagi wisatawan yang ingin berkunjung

terutama ke Bali baik dari dalam maupun manca negara. Hal tersebut

berpengaruh terhadap pertumbuhan sektor pariwisata dan memberikan prospek

yang baik bagi pertumbuhan ekonomi, serta penulis ingin mengetahui terkait

proses pencatatan akuntansi pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara

Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali seperti transaksi apasaja yang ada dan

harus dicatat pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I

Gusti Ngurah Rai-Bali selain jasa layanan Kebandarudaraan.

B. Tujuan dan Kegunaan PKL

1. Tujuan PKL

Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai

berikut:

a. Mengetahui situasi didunia kerja dan melatih keterampilan untuk

memperoleh pengalaman sehingga dapat dijadikan sebagai gambaran

dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

b. Memperoleh kesempatan untuk menerapkan dan mengaplikasikan ilmu

yang diperoleh selama perkuliahan dalam dunia kerja.

c. Melatih kedisiplinan, kerja keras, dan rasa tanggung jawab terhadap

suatu tugas yang dilaksanakan serta dapat melatih diri sendiri menjadi

tenaga kerja yang berkualitas dan professional sesuai tuntutan dunia

kerja.
5

2. Kegunaan PKL

a. Bagi Mahasiswa

1. Sebagai sarana dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan

keterampilan mahasiswa sesuai dengan jurusannya.

2. Sebagai sarana dalam mengasah kemampuan, komunikasi dan

kerjasama dalam tim.

3. Sebagai sarana dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia

kerja.

b. Bagi Perusahaan

1. Mengetahui keahlian dan kemampuan calon pegawai yang

dibutuhkan sesuai bidang yang ditekuni

2. Memperoleh bantuan tenaga kerja dalam pelaksanaan operasional

perusahaan sesuai dengan bidangnya.

c. Bagi Politeknik Negeri Bali

1. Menunjukkan bahwa Politeknik Negeri Bali sebagai lembaga

pendidikan mampu menciptakan sumber daya manusia yang

profesional serta siap kerja.

2. Sebagai sarana terjalinnya kerjasama antara perusahaan dengan

Politeknik Negeri Bali terkait dengan penyediaan sumber daya

manusia sesuai dengan tuntutan dunia kerja.


BAB II

GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA I (Persero)

A. Sejarah PT. Angkasa Pura I (Persero)

1. Sejarah PT. Angkasa Pura I (Persero)

Berawal dari mimpi Presiden Soekarno yang

menginginkan bandara di Indonesia setara dengan bandara di Negara

maju. PT. Angkasa Pura I (Persero) atau Angkasa Pura Airports

adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang merupakan

pelopor usaha dibidang kebandarudaraan secara komersial di

Indonesia. Ketika itu Presiden RI Soekarno baru kembali dari

Amerika Serikat. Beliau menegaskan keinginannya pada Menteri

Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum agar lapangan terbang

di Indonesia dapat setara dengan lapangan terbang di Negara Maju.

PT. Angkasa Pura I berada dibawah Kementerian

Perhubungan yang dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan

dibantu beberapa Direktur yang menjalankan tugas pokoknya yaitu

mengusahakan dan menyelenggarakan penyediaan jasa kebandar

udaraan dan bertanggung jawab kepada rapat umum pemegang

saham. Pada awalnya, PT Angkasa Pura I merupakan perusahaan

negara yang berdiri pada tanggal 20 Februari 1962 berdasarkan

peraturan pemerintah nomor 33 tahun 1962 dengan nama

6
7

Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura “Kemayoran” dengan tugas

pokok yaitu mengurus dan mengusahakan Bandar Udara

Kemayoran. Setelah melalui masa transisi selama dua tahun, sejak

20 Februari 1964, PN Angkasa Pura “Kemayoran” resmi mengambil

alih secara penuh aset dan operasional Bandar Udara Jakarta

Kemayoran dari Kementerian Perhubungan.

Pada tahun 1965, PN Angkasa “Kemayoran” berubah nama

menjadi “PN. Angkasa Pura” berdasarkan peraturan pemerintah

nomor 21 tahun 1965. Sehingga, dengan perusahaan nama tersebut,

perusahaan ini dapat mengurus dan mengusahakan Bandar Udara di

daerah – daerah sebagai cabang. Berdasarkan peraturan pemerintah

nomor 37 tahun 1974, ditetapkan perubahan bentuk hukum dari

Perusahaan Negara (PN) berubah menjadi Perusahaan Umum

(PERUM), sehingga PN Angkasa Pura berubah nama menjadi

PERUM Angkasa Pura. Pada tahun 1985, pembangunan Bandar

Udara Soekarno – Hatta Cengkareng yang merupakan titik awal

terbentuknya Perum Angkasa Pura I dan Perum Angkasa Pura II

serta disusul dengan ditutupnya kegiatan operasional di Bandar

Udara Kemayoran.

Tahun 1985, telah keluar peraturan pemerintah nomor 3

tahun 1985 yang mengatur kembali tentang PERUM Angkasa Pura,

yang dimaksudkan sebagai langkah penyesuaian atas peraturan

pemerintah nomor 37 tahun 1974 terhadap perkembangan terakhir


8

pada saat itu. Adapun realisasi pemisahan manajemen ditandai

dengan keluarnya peraturan pemerintah nomor 25 tahun 1986,

dimana terjadi perubahan nama perusahaan dari PERUM Angkasa

Pura menjadi PERUM Angkasa Pura I. Kemudian seiring dengan

munculnya pembaharuan pada peraturan pemerintah nomor 5 tahun

1992, PERUM Angkasa Pura I berubah menjadi PT. Angkasa Pura

I (Persero).

Saat ini, Angkasa Pura Airport mengelola 15 (lima belas)

bandara di Indonesia, yaitu:

Tabel 2 1
Kantor Cabang PT Angkasa Pura I (Persero)
NO NAMA BANDARA TEMPAT

1 Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Denpasar

2 Bandar Udara Juanda Surabaya

3 Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar

4 Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Balikpapan

Sulaiman Sepinggan

5 Bandar Udara Frans Kaisiepo Biak

6 Bandar Udara Sam Ratulangi Manado

7 Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin

8 Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Semarang

9 Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta


9

10 Bandar Udara Adi Soemarmo Surakarta

11 Bandar Udara Internasional Lombok Lombok Tengah

12 Bandar Udara Pattimura Ambon

13 Bandar Udara El Tari Kupang

14 Bandar Udara Internasional Yogyakarta Kulon Progo

15 Bandar Udara Sentani Jayapura

Sumber: Website Angkasa Pura I

Selain itu, Angkasa Pura Airport saat ini memiliki lima anak

perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura

Properti, PT Angkasa Pura Support, PT Angkasa Pura Hotel, dan PT

Angkasa Pura Retail.

2. Sejarah PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara I Gusti

Ngurah Rai-Bali

Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai dibangun pada tahun

1930 oleh Departement Voor Veerker en Waterstaats Pemerintah

Hindia-Belanda (Departemen Pekerjaan Umum). Landas Pacu

berupa airstrip sepanjang 700 M dari rumput di tengah lading dan

perkuburan desa adat Tuban. Masyarakat sekitar Desa Tuban

menamakan airstrip ini sebagai Pelabuhan Udara Tuban. Tahun

1935 Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai sudah dilengkapi dengan

peralatan Telegraph dan KNILM (Koninklijke Nederlands Indische

Luchtvaar Maatschappij) atau Royal Netherlands Indies Airways


10

mendarat secara rutin di Bali Selatan (South Bali) yang merupakan

nama lain dari Pelabuhan Udara Tuban yang diperuntukan melayani

penerbangan domestik.

Tahun 1942 Airstip South Bali dibom oleh Tentara Jepang,

yang kemudian dikuasai untuk tempat mendaratkan pesawar tempur

dan pesawat angkut Tentara Jepang. Airstip yang rusak akibat

pengeboman diperbaiki oleh Tentara Jepang dengan menggunakan

Pear Still Plate (Sistem Plat Baja). Lima tahun berikutnya dari tahun

1942 – 1947, airstip mengalami perubahan dan peningkatan.

Panjang Landas Pacu yang semula 700 M menjadi 1200 M. Tahun

1949 dibangun gedung terminal dan menara pengawas penerbangan

sederhana yang terbuat dari kayu. Komunikasi penerbangan

menggunakan transceiver kode morse. Pada tahun ini juga,

Pelabuhan Udara Tuban telah dilengkapi dengan pembangunan

terminal dan fasilitas penerbangan lainnya. Sejak tahun 1959

Pelabuhan Udara Tuban sudah mulai melayani penerbangan

Internasional tetapi baru mendapatkan pengakuan ICAO

(International Civil Aviation Organization) pada tahun 1963.

Untuk meningkatkan Kepariwisataan Bali, Pemerintah

Indonesia kembali melakukan pembangunan Internasionalisasi

Pelabuhan Udara Tuban yang diberi nama Proyek Airport Bali.

Proyek ini membangun gedung terminal Internasional dan

perpanjangan landas pacu kearah barat yang awlanya 1200 meter


11

menjadi 2700 meter dengan overrun 2x100 meter dengan

membendung sebagian laut Selat Bali. Proses reklamasi pantai

sejauh 1500 meter dilakukan dengan mengambil material; batu

kapur di daerah Ungasan dan batu kali serta pasir dari Sungai

Antosari-Tabanan. Seiringan dengan selesainya temporary terminal

dan runway pada proyek Airport Tuban, pemerintah meresmikan

pelayanan penerbangan Internasional di Pelabuhan Udara Tuban,

tanggal 10 Agustus 1966.

Penyelesaian Pengembangan Pelabuhan Udara Tuban

ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1

Agustus 1969, sekaligus perubahan nama dari Pelabuhan Udara

Tuban menjadi Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai ( Bali

International Airport Ngurah Rai). Dengan semakin banyaknya lalu

lintas penerbangan, maka diperlukan sarana prasarana pelabuhan

udara yang mampu memberikan segala pelayanan yang memadai

bagi penyelenggara angkutan udara.

Tahun 1975 sampai dengan tahun 1978 Pemerintah

kembali membangun fasilitas-fasilitas penerbangan, antara lain

dengan membangun terminal internasional baru, guna

mengantisipasi lonjakan penumpang dan kargo. Gedung terminal

lama dialih fungsikan menjadi terminal domestik, sedangkan

terminal domestik lama digunakan sebagai gedung kargo, usaha jasa

katering, dan gedung serba guna.


12

Pada tanggal 1 Oktober 1980 dengan Peraturan Pemerintah

No. 26 tahun 1980, pengelolaan Pelabuhan Udara Internasional

Ngurah Rai-Bali dialihkan dari Direktorat Jendral Perhubungan

Udara kepada Perusahan Umum (Perum) Angkasa Pura I. Sejak

tanggal 1 September 1985 nama atau istilah “Pelabuhan Udara”

diganti menjadi “Bandar Udara” berdasarkan Telex Sekretaris

Direktorat Jendral Perhubungan Udara No. AK. 331/VII/1985

tanggal 4 September 1985 dan Surat Keputusan Menteri

Perhubungan Republik Indonesia No. 213/HK.207/Phb-85 tanggal 4

November 1985. Tahun 1986 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

25 Tahun 1986 berdasarkan Telex Direktur Utaman Perum Angkasa

Pura No.347/PAP/86 tanggal 18 Juni 1986, mulai tanggal 19 Mei

1986 nama Perusahaan Umum Angkasa Pura disebut dengan

Perusahaan Umum Angkasa Pura I.

Pengembangan Fasilitas Bandara dan Keselamatan

Penerbangan (FBUKP) dilaksanakan sebanyak IV tahap dari tahun

1990 hingga tahun 2014. Proyek FBUKP Tahap I dilaksanakan daeri

tahun 1990 – 1992 meliputi Perluasan Terminal yang dilengkapi

dengan Aviobridge, perpanjangan landas pacu, menjadi 3000 meter,

relokasi taxiway, perluasan apron, renovasi dan perluasan gedung

terminal, perluasan pelantaran parkir kendaraan, pengembangan

gedung kargo, gedung operasi serta pengembangan fasilitas navigasi

udara dan fasilitas catu bahan bakar pesawat udara. Tanggal 31


13

Oktober 1992, diresmikan pengoperasian pembangunan Bandar

Udara Internasional Ngurah Rai Tahap I hasil pelaksanaan dari

Proyek Pengembangan Fasilitas Bandar Udara dan Keselamatan

Penerbangan (FBUKP) Oleh Presiden Soeharto.

Proyek Pengembangan Fasilitas Bandar Udara dan

Keselamatan Penerbangan (FBKUP) Tahap II (1998 – 2000)

bertujuan untuk menampung kebutuhan lalu lintas udara yang akan

datang termasuk bangunan terminal penumpang, taxiway, serta

parker pesawat. FBUKP Tahap III (2011 – 2013) meliputi

pembangunan terminal internasional seluas 130.000m2, gedung

parker bertingkat dan apron. FBUKP Tahap IV (2013 – 2014)

bertujuan untuk mengubah dan merenovasi existing terminal

internasional menjadi terminal domestik yang baru.

B. Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar

Udara I Gusti Ngurah Rai-Bali

PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah

Rai – Bali menggunakan struktur organisasi garis dan staff. Struktur

organisasi garis dan staff yang dimaksud adalah perintah terkait tugas

perusahaan datang langsung dari atasan dan diteruskan kepada bawahan

sesuai garis kordinasi pada struktur organisasi perusahaan. Dengan adanya

struktur organisasi maka tanggung jawab setiap pegawai menjadi tetap,


14

karena setiap bawahan memiliki atasan sendiri dan hanya menerima

perintah dari atasannya sesuai dengan tanggung jawabnya.

Adapun struktur organisasi PT. Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara

Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali berdasarkan Keputusan Direksi

Angkasa Pura I (Persero) Nomor: KEP.DU.116/OM.01.01/2020 tentang

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor Cabang PT. Angkasa Pura I

(Persero) Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali

dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut:


15

Gambar 2 1 Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I (Persero)

Sumber: Human Capital Businesse Partner Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali
16

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing departemen dalam

struktur organisasi adalah sebagai berikut:

1. General Manager

Tugas General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali adalah Tugas

General Manager yaitu memastikan tercapainya target yang telah

disepakati dalam kontrak manajemen melalui pengelolaan aktivitas

kebandarudaraan yang efektif guna mendukung peningkatan kinerja

perusahaan berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP) serta melaksanakan kepatuhan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan peraturan internal perusahaan.

Tanggung jawab General Manager yaitu memastikan tersedianya

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), memastikan

tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati, memastikan

perannya sebagai people manager pada unit kerjanya, memastikan

pengembangan inisiatif atas inovasi proses dan produk secara efektif dan

mendukung inovasi yang berasal dari unit kerja lain, memastikan

kegiatan unit kerjanya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) yang telah ditetapkan, memastikan pelaksanaan

kegiatan unit kerjanya sesuai dan relevan dengan sistem manajemen yang

diterapkan perusahaan, memastikan kesesuaian pelaksanaan kegiatan

unit kerjanya terhadap peraturan perundang-undangan dan peraturan

internal perusahaan, memastikan perencanaan dan pelaksanaan


17

perbaikan (improvement) atas temuan audit di unit kerja di bawah

tanggung jawabnya, memastikan tercapainya Customer Satisfaction

Index (CSI), memastikan tercapainya pendapatan aeronautika dan non

aeronautika, serta memastikan terlaksananya kontribusi terhadap

lingkungan.

2. Co. General Manager

Tugas Co. General Manger PT Angkasa Pura I (Persero) Cabang

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali adalah membantu

memastikan pelaksanaan kegiatan operasional bandar udara melalui

pengelolaan aktivitas kebandarudaraan yang efektif guna tercapainya

target yang telah disepakati dalam kontrak manajemen dan mendukung

peningkatan kinerja Perusahaan berdasarkan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) serta melaksanakan kepatuhan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan internal

perusahaan.

Tanggung jawab Co. General Manager memastikan tersedianya

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), memastikan

tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati, memastikan

perannya sebagai people manager, memastikan pengembangan inisiatif

atau inovasi proses dan produk secara aktif dan mendukung inovasi yang

berasal dari unit kerja lain, memastikan kegiatan di bandar udara berjalan

dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah

ditetapkan, memastikan pelaksanaan kegiatan di bandar udara sesuai dan


18

relevan dengan sistem manajemen yang diterapkan perusahaan,

memastikan kesesuaian pelaksanaan kegiatan unit kerjanya terhadap

peraturan perundang-undangan dan peraturan internal perusahaan,

memastikan tercapainya Customer Satisfaction Index (CSI), memastikan

kualitas laporan dan konsep dari setiap Senior Manager melalui

pemeriksaan, perbaikan, evaluasi, serta pengelolaan administrasi baik

secara offline maupun online secara efektif.

3. Co. General Manager Commercial

Tugas Co. General Manager Commercial adalah membantu tugas

dari General Manager dalam memastikan tercapainya Costomer

Satisfaction Index (CSI), tercapainya pendapatan di area komersial yang

efektif untuk mendukung peningkatan kinerja perusahaan. Co. General

Manager Commercial bertanggung jawab kepada Direksi PT Angkasa

Pura I (Persero) dan berwenang dalam komunikasi dan kordinasi antar

Ngurah Rai Commercial Strategiic Business Unit dengan Kantor Cabang

untuk hal yang terkait dengan pemeliharaan fasilitas area komersial

berdasarkan Rencana dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta

berwenang mengusulkan pelaksanaan rencana kerja di ruang lingkup

komersial dan memberikan kontribusi serta masukan terhadap

kelancaran kegiatan di area komersial kepada General Manager.

4. Airport Safety, Risk And Performance Management Senior Manager


Tugas Airport Safety, Risk, And Performance Management Senior

Manager adalah memastikan tersedianya rencana, arahan dan koordinasi,


19

serta evaluasi seluruh kegiatan pengendalian safety management system,

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3), sistem

manajemen mutu, manajemen risiko, dan implementasi rencana strategis

(strategic plan) perusahaan, serta sistem manajemen lingkungan di kantor

cabang guna mendukung tercapainya Customer Satisfaction Index (CSI),

pencapaian safety level, dan berkontribusi terhadap lingkungan berdasarkan

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta melaksanakan

kepatuhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan

internal perusahaan.

Tanggung jawabnya adalah memastikan pengelolaan kegiatan safety

management system, sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

(SMK3), sistem manajemen mutu, dan manajemen risiko sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan, memastikan terlaksananya pengelolaan kegiatan

implementasi perencanaan strategis perusahaan dana manajemen kinerja

kantor cabang guna mendukung tercapainya visi dan misi perusahaan,

memastikan terlaksananya pengelolaan kegiatan sistem manajemen

lingkungan bandar udara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,

memastikan tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP) bidang

Airport Safety, Risk, And Performance Management Senior Manager.

5. Legal Compliance Manager


Tugas Legal and Compliance Manager adalah memastikan

tersedianya produk hukum, penanganan dan penyelesaian permasalahan

hukum, dan sistem kepatuhan perusahaan, serta dokumentasi dan distribusi


20

kontak pengadaan barang dan/atau jasa di kantor cabang berdasarkan

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta melaksanakan

kepatuhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan

internal perusahaan.

Tanggung jawab Legal and Compliance Manager dalam

melaksanakan tugasnya adalah memastikan tersedianya Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP), memastikan tercapainya kontak manajemen

yang telah disepakati, memastikan perannya sebagai people manager pada

unit kerjanya, memastikan kegiatan unit kerjanya berjalan sesuai dengan

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah ditetapkan yaitu sebesar

69%, memastikan terlaksananya evaluasi atau tinjauan hukum di bidang

legal, memastikan terlaksananya penanganan permasalahan hukum baik

litigasi dan alternatif penyelesaian sengketa termasuk pendampingan

hukum dengan kejaksaan, Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), dan

instansi/pihak terkait lainnya, memastikan terlaksananya pemutakhiran

(updating) peraturan yang berlaku serta mengusulkan dan berkoordinasi

dengan unit kerja yang terkena dampak dari suatu penetapan peraturan, dan

memastikan terlaksananya dokumentasi dan distribusi kontrak pengadaan

barang dan/atau jasa, tidak termasuk proses dan tinjauan hukum terkait

pengadaan barang dan/atau jasa.

6. Airport Operation Center Head

Tugas Airport Operation Center Head adalah memastikan

pengendalian kegiatan operasional harian bandar udara melalui pengelolaan


21

personel fasilitas dan peralatan yang efektif guna mendukung bandar udara

beroperasi dengan lancar berlandaskan Safety, Security, Service and

Compliance (3S+1C) serta melaksanakan kepatuhan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan peraturan internal perusahaan.

Tanggung jawab Airport Operation Center Head adalah

memastikan pengelolaan Airport Operation Control center (AOCC) sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan, memastikan terlaksananya pengelolaan

layanan sisi udara (air side), memastikan terlaksananya pengawasan

layanan terminal penumpang, memastikan tersedianya petugas operasional

pada unit kerja yang membidangi fungsi airport operation and services,

airport security, airport facilities, dan airport equipment di Airport

Operation Control Center (AOCC) untuk mendukung kelancaran

operasional bandar udara.

7. Stakeholder Relation Manager

Tugas Stakeholder Relation Manager adalah memastikan

kelancaran komunikasi pemangku kepentingan (Stakeholder) perusahaan,

kolektabilitas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), dan

mendukung tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

responsibility) terhadap lingkungan berdasarkan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan (RPKBL) serta melaksanakan kepatuhan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan peraturan internal perusahaan.


22

Tanggung jawab Stakeholder Relation Manager adalah memastikan

tersedianya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), memastikan

tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati, memastikan kegiatan

unit kerjanya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

yang telah ditetapkan memastikan perencanaan dan pelaksanaan perbaikan

(improvement) atas temuan audit di unit kerja dibawah tanggung jawabnya,

memastikan terlaksananya pengelolaan keseluruhan aktivitas Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), dan memastikan pelaksanaan

program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Airport Operation and Service Departement

Tugas Airport Operation and Service Department adalah

bertanggung jawab kepada General Manager dalam memastikan

kelancaran kegiatan seluruh aktivitas operasional, memastikan kesiapan

operasional, memastikan tersedianya pelayanan pelanggan bandar udara,

serta memastikan kesiapan operasional airport rescue dan tercapainya level

fire of fighting berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP). Airport Operation and Service Department terbagi lagi menjadi

5 Unit yakni:

Airport Operation and Services Senior Manager yang bertugas dan

bertanggung jawab dalam memastikan kelancaran kegiatan seluruh aktivitas

operasional di bidang airport operation airside, airport operation landside

and terminal, airport service improvement, dan airport rescue and fire
23

fighting berlandaskan Safety, Security, Service and Compliance (3S+1C)

sesuai dengan standar layanan dan peraturan yang berlaku guna mendukung

tercapainya Customer Satisfaction Index (SCI), berdasarkan kebijakan,

strategi dan prosedur serta berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP).

Unit kedua yaitu Airport Operation AirSide Manager yang bertugas

dan bertanggung jawab dalam memastikan kesiapan dan pelaksanaan

operasional bidang sisi udara (airside) berlandaskan Safety, Security,

Service and Compliance (3S+1C) dan kegiatan operasi bandar udara sisi

udara dan akses masuk/keluar terminal kargo dan pos berdasarkan

kebijakan, strategi dan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Unit ketiga yaitu Airport Operation LandSide Manager yang

bertugas dan bertanggung jawab dalam memastikan kesiapan operasional

bidang sisi darat (landside) terminal penumpang berlandaskan Safety,

Security, Service and Compliance (3S+1C) serta pengawasan operasional

dan layanan pelanggan terminal kargo dan pos berdasarkan kebijakan,

strategi dan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Unit yang keempat yaitu Airport Service Improvement yang

bertugas dan bertanggung jawab dalam memastikan, mengawasi dan

evaluasi tersedianya pelayanan pelanggan bandar udara dan kepuasan atas

layanan bandar udara melalui kegiatan hospitality, pemeliharaan kebersihan

sisi darat (landside), landscape dan gedung terminal sesuai standar guna

mendukung peningkatan nilai tambah perusahaan, memastikan pengukuran


24

self assessment airport service quality serta pengelolaan complain

pelanggan melalui customer service esk, call center, social media dan email.

Unit yang terakhir yaitu Airport Rescue and Fire Fighting Manager

yang bertugas dan bertanggung jawab dalam memastikan kesiapan

operasional airport rescue dan tercapainya level fire of fighting baik secara

personel dan maupun peralatan guna mendukung protection dan fire

prevention dalam keadaan darurat di bandar udara dan daerah sekitarnya.

Selain itu, memastikan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas kendaraan,

menetapkan kebijakan, strategi dan prosedur penanganan pemindahan

pesawat rusak akibat kecelakaan, serta memastikan pengelolaan kondisi

darurat baik dalam mengelola personel dan peralatan berdasarkan kebijakan

strategi dan SOP

9. Airport Security Departement

Airport Security Departement memiliki tanggung jawab kepada

General Manager sebagai departemen keamanan bandara yang

menyiapkan, melaksanakan, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan

pemeriksaan (screening) orang dan barang, pengamanan terminal maupun

keamanan non terminal, serta memberi pertimbangan terkait tingkat

anacaman (Threat Level) yang terjadi di area dan lingkungan Bandara.

Airport Security Departement dibagi menjadi tiga unit diantaranya:

Airport Security Senior Manager yang memiliki tanggung jawab

memastikan keamanan Bandar Udara melalui pengelolaan kegiatan

perlindungan keamanan (security protection) wilayah bandara serta


25

pemeriksaan keamanan (security screening) penumpang dan barang untuk

mendeteksi dan mencegah masuknya barang dilarang (prohibited items)

berlandaskan Safety, Security, Service, and Compliance (3S + 1 C) sesuai

dengan aturan nasional dan internasional guna tercapainya Costumer

Satisfaction Index (CSI).

Airport Security Protection Manager memiliki tanggung jawab

memastikan kesiapan dan keamanan bandara dengan kegiatan perlindungan

keamanan (security protection) berlandaskan Safety, Security, Service and

Compliance (3S+1C). Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP) dan memastikan terlaksananya kegiatan Airport

Security sesuai dengan Airport Security Programme (ASP) dan Standar

Operasional Prosedure (SOP) bidang airport security protection.

Terakhir Airport Security Screening Manager yang bertugas

memastikan kesiapan keamanan bandara dengan pengelolaan pemeriksaan

keamanan (security screening) penumpang dan barang untuk mendeteksi

dan mencegah masuknya barang dilarang (prohibited items) berlandaskan

Safety, Security, Service, and Compliance (3S+1C) sesuai dengan standar

aturan nasional dan internasional, berdasarkan Rencana Kerja Anggaran

Perusahaan (RKAP), serta memastikan design dan layout Screening Check

Point (SCP) dan Bandara sesuai dengan fungsi keamanan penerbangan.

10. Airport Facilities Departemen

Airport Facilities Departement memiliki tanggung jawab kepada

General Manager dalam meastikan ketersediaan (availability), keandalan


26

(reliability), dan kesiapan fasilitas (facilities) untuk mendukung aktivitas

Bandar Udara serta memastikan kepuasan pelanggan atas terpenuhinya

fasilitas (facilities) bandar udara yang disesuaikan berdasarkan Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Airport Facilities Departement

dibagai lagi menjadi empat unit.

Airport Facilites Senior Manager yang bertugas memastikan

ketersediaan (avaibility) dan keandalan (reliability) fasilitas guna

mendukung aktivitas bandar udara, tercapainya Costumer Satisfaction Index

(CSI) berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), serta

memastikan kepuasan pelanggan atas terpenuhinya fasilitas (Facilities)

bandar udara.

Unit kedua adalah Airport Air Side Facilities Manager bertugas

untuk memastikan kesiapan fasilitas (facilities) bandar udara khususnya sisi

udara (air side), serta memastikan ketersediaan dan pemeliharaan

kebersihan sisi udara (air side), memastikan ketersediaan dan pemeliharaan

fasilitas Bandar udara sisi udara (air side).

Unit ketiga adalah Airport Land Side Facilities Manager bertugas

untuk memastikan kesiapan fasilitas (facilities) bandar udara meliputi sisi

darat (land side), landscape, dan gedung pendukung operasional bandara

sebagai pendukung tercapainya keandalan seluruh fasilitas sisi udara (air

side) bandara sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP).
27

Unit terakhir adalah Airport Terminal Building bertugas

memastikan kesiapan fasilitas (facilities) gedung terminal (terminal

building) untuk mendukung aktivitas bandara dan tercapainya keandalan

seluruh fasilitas bandara dan memastikan ketersediaan juga pemeliharaan

fasilitas gedung terminal (terminal building), tersedianya perencanaan

pengembangan kategori bandara melalui penambahan atau peningkatan

kapasitas fasilitas gedung terminal (terminal building).

11. Airport Equipment Departement

Airport Equipment Departement bertanggung jawab kepada General

Manager yang memiliki tugas memastikan ketersediaan, keandalan,

memberikan informasi pendukung sebagai rekomendasi teguran dan unit

kerja terkait vendor, memastikan kesiapan peralatan bandara, dan

memastikan kesiapan layanan peralatan teknologi internet bandara sesuai

dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Airport

Equipment Departement memiliki empat departemen yang memiliki tugas

nya masing-masing dalam Equipment Departement.

Unit pertama Airport Equipment Senior Manager yang bertugas

memastikan ketersediaan dan keandalan peralatan dan perangkat teknologi

guna mendukung aktivitas bandara dan tercapainya Costumer Satisfaction

Index (CSI). Memastikan tersedianya perencanaan pengembangan kategori

bandara, kapasitas peralatan yang berhubungan dengan mesin, memastikan

peralatan dikelola dengan baik guna memberi kenyamana bagi pengguna


28

jasa bandara dan memastikan terlaksananya penyusunan standar

operasional prosedur bidang Airport Mechanical.

Yang kedua Airport Mechanical Manager bertugas memberikan

informasi pendukung sebagai rekomendasi teguran dan unit kerja terkait

pihak ekternal (vendor, tenant, atau mitra kerja lainnya) jika memberikan

jasa layanan yang tidak sesuai dengan kesepakatan atau melanggar

kebijakan perusahaan secara spesifik, mendapatkan alses data yang

dibutuhkan dan menyetujui pelaksanaan rencana kerja lingkup unit

kerjanya.

Unit ketiga Airport Electrical Manager yang bertugas memastikan

kesiapan peralatan equipment banadara untuk mendukung aktivitas bandara

dan tercapainya keandalan peralatan sesuai dengan strategi perusahaan dan

melaksanakan peraturan perundang-undangan dan peraturan internal

perusahaan. Airport Electrical memiliki tanggung jawab untuk memastikan

tersedianya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

Unit terakhir Airport Technology Manager bertugas memastikan

kesiapan layanan peralatan teknologi internet bandara meliputi peralatan

elektronik bandara, infrastruktur jaringan guna mendukung aktivitas

bandara dan terpenuhnya kepuasana pelanggan internal dan eksternal

berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta melaksanakan

kepatuhan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan

internal perusahaan.
29

12.Airport Commercial And Development Departement

Airport Commercial And Development Departement memiliki

tanggung jawab kepada General Manager yang bertugas untuk memastikan

tercapainya produksi pendapatan aeronautika, kargo dan pengembangan

usaha sesuai target dan sesua dengan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP). Airport Commercial and Development DEpartement

dibagi menjadi tiga Unit, diantaranya:

Airport Commercial and Development Senior Manager yang

memiliki tugas memastikan tercapainya produksi pendapatan aeronautika,

kargo, dan pengembangan usaha untuk mendukung peningkatan pendapatan

aeronautika serta CSI berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP).

Airport Aeronautical Manager yang bertugas memastikan

tercapainya produksi pendapatan aeronautika sesuai dengan target yang

ditetapkan berdasrkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

serta memastikan terlaksananya penyusunan standar operasional prosedur

bidang.

Airport Cargo and Business Development Manager bertugas untuk

memastikan pencapaian produksi pendapatan kargo dan pengembangan

usaha sesuai target yang ditetapkan berdasarkan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan serta melaksanakan kepatuhan dengan perundang-

undangan dan peraturan internal perusahaan.


30

13. Airport Commercial Operation Departement

Airport Commercial Operation Departement memiliki tugas untuk

memastikan tercapainya penyelenggaraan commercial operation melalui

implementasi pengelolaan kegiatan retail and concession dan food and

berverage, lounge and service guna mencapai peningkatan penjualan serta

Costumer Satisfaction Index (CSI) berdasarkan Rencana Kerja dan

Anggaran Perusahaan (RKAP) serta mematuhi peraturan perundang-

undangan dan petaturan internal perusahaan.

Airport Commercial Operation Senior Manager memiliki tanggung

jawab memastikan tersedianya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan,

memastikan tercapainya pengembangan inisiatif atas inovasi proses dan

produk secara aktif, memastikan pengellaan pembinaan kompetensi

personel unit kerja, mendukung inovasi yang berasal dari unit kerja lain, dan

memastikan unit kerjanya berjalan sesuai denga RKA yang telah disepakati.

Airport Retail and Concession Manager bertugas untuk

memberikan pengetahuan kepada pegawai terkait konsensi di bandara serta

melakukan manajemen tenant di Bandara untuk meningkatkan pendapatan

perusahaan dari bidang non-aeronautika berdasarkan konsep dari Airport

Council dan dilaksanakan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP).

Food and Beverage, Lounge and Service Manager adalah

departemen Commercial Operation yang bergerak dibidang non-

aeronautika yang bertugas untuk meningkatkan pendapatan dibagian


31

pelayanan dan memastikan pendapatan konsensi dari perusahaan yang

membuka usaha Food and Beverage, Lounge, and Service di area Bandara.

14.Airport Commercial Marketing Departement


Airport Commercial Marketing Departement memiliki tanggung

jawab kepada General Manager sesuai tugas yang diberikan seperti

memastikan tercapainya portofolio pendapatan di area komersial,

memastikan tercapainya tingkat penjualan serta Costumer Satisfaction

Index. Memastikan tersedianya RKAP, memastikan tercapainya kontrak

manajemen, memastikan pelaksanaan kegian unit kerja agar sesuai dan

relevan dengan sistem, memastikan pengembangan inovasi dan produk

secara aktif. Airport Commercial Marketing Departement dibagi menjadi

tiga Unit diantaranya:

Airport Commercial Marketing Senior Manager yang bertugas

memastikan tersedianya Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),

memastikan tercapainya kontrak manajemen yang telah disepakati,

memastikan perannya sebagai people manager pada unit kerjanya,

memastikan pengelolaan pembinaan kompetensi personel unit kerjanya,

mendukung inovasi yang berasal dari unit kerja lain, memastikan kegiatan

unit kerjanya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang

telah ditetapkan, serta memastikan pelaksanaan kegiatan unit kerjanya

sesuai dan relevan dengan system, memastikan pengembangan inisiatif atas

inovasi produk dan manajemen yang diterapkan perusahaan.


32

Branding, Promotion, and Event Manager bertugas untuk

memastikan tersedianya perlengkapan dalam mempromosikan produk

kepada costumer serta memastikan Event atau kegiatan yang akan atau

sedang terlaksana agar sesuai dengan target yang ditentukan dan sesuai

dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

Advertising and Land Side Service Manager bertugas untuk

memastikan pengumuman atau penyampaian terkait dengan keadaan

fasilitas Bandara baik kepada mitra maupun konsumen terutama untuk

fasilitas yang ada di sisi darat (Land Side) dan memastikan kegiatan yang

berkaitan dengan departemen kerjanya sesuai dengan Rencana Kerja dan

ANggaran Perusahaan (RKAP) yang telah ditentukan.

15. Airport Administration Departement

Airport Administration Departement bertugas memastikan ter-

implementasinya perencanaan dan pengelolaan kegiatan di bidang finance,

accounting, human capital business partner, dan general service yang

efektif dan dilaksanakan sesuai target yang ditetapkan guna mendukung

Costumer Satisfactin Index (CSI) berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan.

Airport Administration Senior Manager bertanggung jawab kepada

General Manager terkait dengan kelengkapan adminitrasi perusahaan serta

bertugas untuk mengatur serta melakukan pengelolaan terhadap kegiatan

keuangan, pencatatan, hubungan kerja dengan mitra serta memastikan


33

pengadaan, pendataan dan perawtaan aset perusahaan serta membuat

laporan anggaran, mengurus perizinan dan legalitas perusahaan.

Finance Manager bertugas untuk menyiapkan, melaksanakan,

mengendalikan, dan melaporkan kegiatan keuangan dan anggaran bandara.

Selain itu devisi keuangan juga bertugas dalam menyiapkan, melaksanakan

dan mengendalikan kegiatan kebendaharaan, melaporkan kegiatan program

kemitraan dan bina lingkungan, serta melaporkan kegiatan pengelolaan

barang persediaan gudang.

Accounting Manager bertugas dalam menyelenggarakan kegiatan

pencatatan dan pelaporan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen,

akuntansi persediaan, dan aktiva tetap serta penyusutan, pengendalian dan

pelaporan anggaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan urgensi

perusahaan.

Human Capital Business Partner Manager bertugas sebagai mitra

usaha dan berpartisipasi dalam perencanaan strategis untuk membantu

memenuhu y=tujuan bisnis sekarang dan masa depan serta tidak hanya

berkonsentrasi pada tunjangan, gaji karyawan dan hubungan industri.

Namun Departemen Human Capital juga bertugas dalam mengawasi

perekrutan, pelatihan, kemajuan, dan penempatan karyawan baru agar

sesuai kebutuhan perusahaan.

General Services Manager bertugas untuk mengurus perizinan

kegiatan atau hal yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan,

pengadaan dan perawtan kendaraan dinas, pengadaan alat tulis kantor,


34

perawatan gedung, protokoler hingga mengurus terkait kebutuhan

perusahaan dan permasalahan yang dialami oleh prusahaan seperti

perawatan seluruh area kantor sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran

Perusahaan (RKAP). Bertanggung jawab atas hubungan antar perusahaan

dan lembaga manajemen ekternal. Mengontrol pekerjaan Security dan

Cleaning Service.

C. Bidang Kegiatan/Usaha PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar

Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali

Bidang usaha utama perusahaan adalah pelayanan jasa bagian

navigasi penerbangan menghasilkan jasa Aeronautika Air Traffic Service

(ATS) dengan Pelayanan Jasa Penerbangan yang terdiri dari Route Charge

Domestik dan Internasional serta Overflying (Internasional). Pelayanan jasa

Aeronautika meliputi produk Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara

(PJP2U), Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan

Pesawat Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Garbarata (Aviobridge).

Sedangkan untuk bidang pelayanan jasa non-aeronautika meliputi jasa

pemakaian Counter, Conveyer, Utility, Sewa dan Konsensi, Pemasangan

Reklame, dan Cargo Warehousing.

Berikut merupakan uraian dari Produk Jasa PT. Angakasa Pura I

Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali:


35

1. Aeronautika Non ATS (Kebandaraan)

a. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk

kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan

penyimpanan pesawat udara.

b Penyediaan fasilitas counter check-in, garbarata (aviobridge),

Baggage Handling Sistem (BHS)/ Hold Baggage Screening (HBS).

c Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal

untuk pelayanan angkutan penumpang kargo dan pos.

2. Non Aeronautika (Non Bandara)

a Penyediaan lahan untuk pembanguna lapangan dan kawasan

industri serta gedung/bangunan yang berhubungan dengan

kelancaran angkutan udara.

b Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas

elektronika, listrik, air dan instalasi limbah buangan.

c Penyediaan jasa konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang

berkaitan dengan kebandarudaraan.

d Usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan

perseroan.
36

BAB III

URAIAN KEGIATAN PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) berlangsung di PT. Angkasa Pura I (Persero)

Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali yang beralamat di

Gedung Wisti Sabha Jalan Airport Ngurah Rai, Tuban, Kuta, Badung, Bali.

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) berlangsung 3 (tiga) bulan dimulai sejak

tanggal 02 Februari 2022 sampai dengan 30 April 2022 dan ditutup pada tanggal

28 April 2022 dikarenakan pada tanggal 30 April 2022 bertepatan dengan Hari Raya

Lebaran. Hari kerja Praktik Kerja Lapangan di PT. Angkasa Pura I (Persero)

Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali dimulai dari hari Senin

hingga Jumat atau selama lima hari kerja dalam seminggu, mulai pukul 08.00

sampai 16.30 WITA. Dan di Bulan April waktu kerja dimulai dari pukul 08.00

hingga pukul 15.00 WITA dikarenakan kegiatan terlaksana bertepatan dengan

Bulan Puasa (Hari Raya Ramdhan).

Adapun uraian kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Angkasa Pura I

(Persero) Cabang Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai – Bali selama tiga bulan,

diantaranya:

1. Memeriksa (Verifikasi dan Cek) Voucher Penerimaan Kas/Bank

Memeriksa (Verifikasi dan Cek) Voucher Penerimaan Kas/Bank

dilaksanakan pada hari pertama Praktik Kerja Lapangan (PKL), yaitu pada

Selasa, 02 Februari 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika ditugaskan

oleh Unit Finance. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti: menerima bukti
37

penerimaan kas/bank dari bagian Finance. Lalu memeriksa Nomor Clearing

dan Tanggal Transaksi, kemudian isikan kode akun berdasarkan nama

akunnya. Sesuaikan nama perusahaan, tanggal dokumen, dan nominal

penerimaan kas/bank, kalimat terbilang, pengecekan nominal serta bukti

dukung lainnya seperti kwitansi, bukti transfer dan bukti dukung

pembayaran. Setelah selesai disesuaikan, diserahkan kepada Accounting

Manager untuk di tanda tangani sebagai kontrol akuntansi, setelah ditanda

tangani oleh Accounting Manager, bukti penerimaan kas/bank diserahkan

kepada Administration Senior Manager untuk ditanda tangani selaku yang

mengetahui terkait transaksi penerimaan kas/bank. Setelah tanda tangan

lengkap, bukti penerimaan kas/bank diletakkan pada ruang arsip.

2. Membuat Rekap Kode PPN Masukan yang Dapat Dikreditkan

Membuat Rekap Kode PPN Masukan yang Dapat Dikreditkan

dilaksanakan pada hari pertama Praktik Kerja Lapangan (PKL), yaitu pada

Selasa, 02 Februari 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika ditugaskan

oleh Unit Accounting. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti: menerima

data dari Unit Accounting berupa data Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Masukan Yang Dapat Dikreditkan terkait PPN Masukan Vendor sejak bulan

Januari hingga Desember 2021. Untuk menemukan kode PPN masukan,

maka yang dilakukan adalah membuka System Application Processing

(SAP) untuk mendapatkan serta menyesuaikan kode dan nilai transaksi

terkait PPN Masukan yang Dapat Dikreditkan dari Vendor. Pada tampilan

layar, akan muncul transaksi yang dilakukan oleh vendor terkait serta nilai
38

yang dibayarkan beserta nilai PPN yang harus dibayarkan. Copy kode

15000….. terkait transaksi yang dilakukan oleh vendor tersebut. Setelah

selesai di salin dan diperiksa, file dikirimkan kembali ke bagian Accounting

untuk diperiksa sebelum dicetak.

3. Memeriksa Kode Clearing PPN Sesuai SAP

Memeriksa Kode Clearing PPN Sesuai SAP dilaksanakan pada hari

Selasa, 08 Februari 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika ditugaskan

oleh Unit Accounting. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti: menerima

data dari Unit Accounting berupa data Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Masukan Yang Dapat Dikreditkan terkait PPN Masukan Vendor sejak bulan

Januari hingga Desember 2021. Untuk memeriksa Kode Clearing PPN yang

dilakukan adalah membuka System Application Processing (SAP) untuk

mendapatkan serta menyesuaikan kode dan nilai transaksi terkait PPN

Masukan yang Dapata Dikreditkan dari Vendor. Pada tampilan layar, akan

muncul transaksi yang dilakukan oleh vendor terkait serta nilai yang

dibayarkan beserta nilai PPN yang harus dibayarkan. Copy kode 15000…..

terkait transaksi yang dilakukan oleh vendor tersebut kedalam file yang

sebelumnya diberikan setelah memeriksa jumlah nominal transaksi,

nominal PPN yang harus dibayarkan. Copy halaman tersebut kedalam sheet

yang baru kemudian sesuaikan nominal dengan data Bakal Rekon yang

telah disiapkan dalam file tersebut. Data Bakal Rekon berisi tentang

transaksi-transaksi yang dilakukan oleh vendor dari bulan atau tahun

sebelumnya kemudian terdapat transaksi pendapatan PPN Masukan yang


39

harus disetorkan ke kas Negara. Nominal Pendapatan PPN Masukan yang

disetorkan ke Kas Negara harus sesuai dengan rekapan clearing PPN

Masukan Yang Dapat Dikreditkan (sesuai dengan nominal PPN PUT yang

diakui) yang terlampir pada file yang diberikan jumlah B dan jumlah C.

4. Membuat dan Mencetak Voucher Penerimaan Kas/Bank

Membuat dan Mencetak Voucher Penerimaan Kas/Bank

dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Februari 2022 dan juga di hari-hari

berikutnya jika ditugaskan oleh Unit Finance. Adapun hal-hal yang

dilakukan, seperti: menerima data dari Unit Finance berupa bukti dukung

transaksi penerimaan kas/Bank dari transaksi pembelian Token PLN berupa

Cash Management System (CMS) atau bukti pembayaran dari Vendor. Data

tersebut diinput sesuai dengan format Voucher Penerimaan Kas/Bank,

seperti menginput nominal yang di bayarkan, mengisi kode transaksi sesuai

dengan transaksi tunai atau kredit yang dilakukan, mengisi kode clearing

pada bagian kop voucher penerimaan, tanggal transaksi serta nama vendor.

Setelah selesai menginput data tersebut, voucher dapat di cetak dan

diarsipkan sesuai dengan bukti dukung yang sebelumnya diberikan.

5. Mencetak Kwitansi Penerimaan Kas/Bank

Mencetak Kwitansi Penerimaan Kas/Bank dilaksanakan pada hari

hari Selasa, 16 Februari 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika

ditugaskan oleh Unit Finance. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti:

menginput data dengan memasukkan Nama Vendor terkait beserta nomor

clearing, memasukkan keterang untuk transaksi terkait, memasukkan


40

nominal yang diterima beserta tanggal transaksi. Untuk kwitansi yang

dicetak, ditanda tangani oleh bagian kasir dan diberikan cap perusahaan.

Untuk kwitansi asli diberikan kepada vendor yang melakukan transaksi dan

untuk copy-an kwitansi di arsipkan oleh bagian kasir.

6. Memeriksa Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan

Memeriksa Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan dilaksanakan

pada hari hari Selasa, 16 Februari 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika

ditugaskan oleh Unit Accounting. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti:

Laporan pertanggung jawaban yang diperiksa adalah laporan

pertanggung jawaban setelah terlaksananya kegiatan dari unit terkait adapun

hal yang harus diperiksa adalah kesesuain nominal pengeluaran dengan

nominal yang terdapat dalam nota serta kesesuaian dengan tempat

terjadinya transaksi atau item yang dibeli. Kemudian menyesuaikan antara

jumlah uang yang dianggarkan dengan jumlah pengeluaran serta sisa dari

kegiatan tersebut.

7. Membuat Nota Dinas Anggaran

Membuat Nota Dinas Anggaran dilaksanakan pada hari Kamis, 17

Februari 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika ditugaskan oleh Unit

Accounting. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti: menerima lampiran

data Nota Dinas pengajuan anggaran dari unit yang mengajukan

permohonan anggaran. Nota Dinas tersebut memuat jumlah RKA, jumlah

yang diajukan, jumlah realisasi dan jumlah anggaran yang tersisa dari unit

terkait. Selanjutnya membuat rekap pengajuan anggaran untuk disampaikan


41

kepada Senior Manager dan Co. Manager untuk diketahui melalui TNDE

(Tata Naskah Dinas Elektronik). Rekap pengajuan anggaran tersebut

memuat jenis kegiatan (rutin, non-rutin), realisasi kegiatan, jumlah yang

diajukan, jumlah RKA, jumlah sisa anggaran untuk unit tersebut. Kemudian

rekap pengajuan anggaran diberikan kepada kepada Manager Accounting

untuk tanda tangan dan disetujui, kemudian diajukan ke Administration

Senior Manager untuk ditanda tangani dan Nota Dinas pengajuan anggaran

dikembalikan ke unit pengaju.

8. Menghitung Penerimaan Kas/Bank dari Unflight / General Aviation

Terminal (GAT)

Menghitung Penerimaan Kas/Bank dari Unflight / General Aviation

Terminal (GAT) dilaksanakan pada hari Senin, 21 Februari 2022 oleh Unit

Finance. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti: menerima data dukung

dan Nota Dinas pendapatan GAT (General Aviation Terminal) oleh vendor.

Menghitung total jumlah yang harus dibayarkan oleh vendor tersebut,

dengan cara menghitung melalui excel yaitu dengan menginput nominal

Landing Domestik, Parking Domestik, Landing Inter, Parkir Inter, Extend,

PPN Extend, Total GAT, PPN GAT, PPN, dan Total per transaksi.

Perhitungan Landing Dom dicari dengan nominal pendapatan landing dan

parkir dibagi 1.1 atau dikali 1%. Untuk perhitungan extend dicari dengan

total extend dibagi dengan 1.1, perhitungan PPN Extend dicari dengan Total

Extend dikurangi nominal Extend, untuk Total GAT didapat dari

menjumlahkan pendapatan landing, parker, extend termasuk PPN, untuk


42

perhitungan GAT dicari dengan Total GAT dibagi 1.1, untuk PPN GAT

didapatkan dengan mengurangi Total GAT dengan nominal GAT ditambah

dengan 10% dari pendapatan landing dan parker domestik. Untuk jumlah

PPN didapat dari penjumlahan anatar PPN GAT dengan PPN Extend.

Kemudian mendapatkan Total Pendapatan dari Vendor berasal dari

penjumlahan Pendapatan Landing, pendapatan parkir baik domestik atau

inter, nominal extend, nominal PPN dan GAT. Setelah mendapatkan

Nominal kemudian diinput kedalam format Voucher Penerimaan

Unschedule Flight, mengisi kode transaksi sesuai dengan transaksi

domestik ataupun inter, kode PPN kemudian memeriksa antara jumlah

terbilang dengan jumlah transaksi.

9. Mengarsip Bukti Penerimaan Kas/Bank Tahun 2021

Mengarsip Bukti Penerimaan Kas/Bank 2021 dilaksanakan pada

hari Rabu, 23 Februari 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika ditugaskan

oleh Unit Finance. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti: menerima bukti

penerimaan kas/bank Unschedule Flight dan Penerimaan Kas/Bank Kredit

tahun 2021 dari unit finance. Mengumpulkan bukti penerimaan kas/bank

Unschedule Flight dan diurutkan sesuai dengan bulan terjadinya transaksi.

Sedangkan bukti penerimaan kredit diurutkan sesuai dengan nama vendor

yang melakukan transaksi.

10. Mencetak Rekening Koran Penerimaan Kas/Bank

Mencetak Rekening Koran Penerimaan Kas/Bank dilaksanakan

pada Selasa, 01 Maret 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika ditugaskan
43

oleh Unit Finance. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti: menerima data

Rekening Koran dari bagian Finance. Menyesuaikan nominal transaksi

antara Rekening Koran dengan bukti dukung dan voucher penerimaan.

Kemudian dicetak dan dilampirkan (disatukan) dengan bukti dukung dan

voucher peneriman kas/bank.

11. Merekap Bukti Potong PPh Pasal 23 dan Pasal 4 ayat 2

Merekap Bukti Potong PPh Pasal 23 dan Pasal 4 ayat 2

dilaksanakan pada hari Rabu, 09 Maret 2022 dan juga di hari-hari

berikutnya jika ditugaskan oleh Unit Accounting. Adapun hal-hal yang

dilakukan, seperti: menerima data atau lampiran bukti potong PPh Pasal 23

dan Pasal 4 ayat 2 dari Unit Accounting. Merekap bukti potong PPH 23 dan

4 ayat 2 di Microsoft Excel dengan klasifikasi yang ditentukan seperti, tahun

bukti potong, NPWP WP yang Dipotong, Nama WP yang Dipotong, Alamat

WP yang Dipotong, NPWP Pemotong, Nama Pemotong, Nomor Bukti

Potong / NTPTN, Nomor Invoice, Tanggal Bukti Potong, Jumlah Nilai

Bruto, Tarif Pajak yang dipotong, dan Nilai PPH yang Dipotong.

12. Membuat Rekap Data Pengeluaran Pulsa Nyepi 2022

Membuat Rekap Data Pengeluaran Pulsa Nyepi 2022 dilaksanakan

pada hari Rabu, 09 Maret 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika

ditugaskan oleh Unit Accounting. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti:

menerima data adjustment dari bagian Accounting berupa data pengeluaran

untuk pulsa Nyepi tahun 2022. Memeriksa nominal pengeluaran pulsa

sesuai dengan masing-masing departemen, kemudian nominal tersebut


44

diinput kedalam sheet adjustment sesuai dengan kode masing-masing

Departement. Setelah diinput sesuaikan nominal akhir di sheet adjustment

dengan nominal akhir di sheet rincian data per Departement.

13. Memeriksa dan Mencetak Rekonsiliasi PPN Masukan dan Keluaran

Memeriksa dan Mencetak Rekonsiliasi PPN Masukan dan Keluaran

dilaksanakan pada hari Jumat, 21 Maret 2022, Senin, 21 Maret 2022 dan

juga di hari-hari berikutnya jika ditugaskan oleh Unit Accounting. Adapun

kegiatan yang dilakukan, diantaranya: menerima berkas dari Unit

Accounting berupa rekonsiliasi PPN masukan yang dapat dikreditkan

(116020001), rekonsiliasi UM PPh Pasal 23 Customer (116010201),

rekonsiliasi Utang PPh 21 Pegawai (213010101), rekonsiliasi Utang PPh 23

Rekanan (213010201), rekonsiliasi Utang PPh 4(2) Jasa Konstruksi

(213010401), rekonsiliasi Utang PPh Pasal 22 (213010501), rekonsiliasi

PPN Masukan yang dipungut (PUT) yang dapat dikreditkan (21302010.1),

rekonsiliasi PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan (213020201),

rekonsiliasi PPN Keluaran Non Wapu (213040101), rekonsiliasi Beban PPh

4 (2) Customer (518040100), rekonsiliasi PPN Keluaran Wapu Pajak

dengan SAP Wapu (213040201), dan Data PPN Keluaran yang PPNnya di

bebaskan (080). Data atau berkas tersebut di cek kelengkapannya dari

jumlah berkas dan juga tanda tangannya. Jika ada yang kurang untuk

kelengkapan berkas, maka berkas yang kurang tersebut dicetak dan

diserahkan kepada bagian accounting lalu ditanda tangani.


45

14. Menghitung Penerimaan Tunai dari PJP2U

Menghitung Penerimaan Tunai dari PJP2U dilaksanakan pada hari

Kamis, 24 Maret 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika ditugaskan oleh

Unit Finance. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti: menerima data dari

bagian Finance berupa data CMS (Rekening Koran), File Pot PJP2U

(rincian jumlah Flight di bulan Januari yang disesuaikan dengan Format

Voucher Penerimaan), Web Pot PJP2U (rincian jumlah Flight bulan Januari

bersumber dari SAP), File Voucher Penerimaan Kas/Bank dari PJP2U.

Menyaring data yang diberikan seperti CMS disesuaikan dengan nominal

pembayaran dari vendor pada tanggal tersebut, File Pot PJP2U yang

disesuaikan dengan format di Filter berdasarkan tanggal transaksi,

berdasarkan tanggal pembayaran, Bank transaksi dan kode clearing

transaksi serta Nama Maskapai, untuk Web Pot disesuaikan dengan tanggal

transaksi, bank transaksi serta Kode Maskapai, dan terakhir input Voucher

Penerimaan Kas/Bank yang berisi kode clearing transaksi, tanggal

pembayaran, tanggal Flight, Jenis Flight (Dom/Inter), serta nominal

transaksi sesuai dengan file pot dan web pot.

Setelah selesai menginput data dan menyaring data yang diberikan,

semua file yang telah selesai di cetak dan untuk Voucher Penerimaan

Kas/Bank diberikan kepada bagian Manager Finance untuk ditandatangani,

kemudian ke bagian Manager Accounting untuk kontrol akuntansi dan

ditanda tangani, terakhir diberikan kepada Senior Manager Administrasi

untuk diketahui dan ditanda tangani.


46

15. Memeriksa Persediaan Perusahaan Per Triwulan

Memeriksa Persediaan Perusahaan Per Triwulan dilaksanakan pada

hari Rabu, 30 Maret 2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika ditugaskan

oleh Unit Accounting. Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti: membantu

bagian Accounting untuk memeriksa jumlah Persediaan yang masih tersisa

untuk Triwulan I. Setelah diperiksa kemudian direkap dan disesuikan

dengan jumlah Persediaan sebenarnya dengan Persediaan yang telah di data

pada komputer. Kemudian dilaporkan pada bagian Manager Accounting.

16. Menginput Data Aset dan Beban Alat Produksi Perusahaan

Menginput Data Aset dan Beban Alat Produksi Perusahaan

dilaksanakan pada hari Jumat, 01 April 2022 dan juga di hari-hari

berikutnya jika ditugaskan oleh Unit Accounting. Adapun hal-hal yang

dilakukan, seperti: menerima data dari bagian Accounting berupa data Aset

yang dimiliki perusahaan kemudian data Beban untuk Alat Produksi.

Kemudian input data yang ada di Data Aset ke file Beban Alat Produksi,

desesuaikan dengan Sub Nomor Beban dan Nomor Aset yang dimiliki

perusahaan, jadi Sub Grup, Kategori Alat Produksi (Nama Aset), Nama Alat

Produksi (Beban Alat Produksi) dan Tahun Perolehan.

17. Membuat Rekapan Laporan Neraca Tahun 2015 – 2022 (April)

Membuat Rekapan Laporan Neraca Tahun 2015 – 2022(April)

dilaksanakan pada hari Rabu, 13 April 2022 dan juga di hari-hari berikutnya

jika ditugaskan oleh Unit Accounting. Adapun hal-hal yang dilakukan

adalah membuka aplikasi SAP kemudian pilih Final Statements: Act/Act


47

Comparison. Dan akan muncul data yang ada pada akun-akun buku besar

seperti kas, aset, hutang, modal, beban, pendapatan, dan sebagainya.

Kemudian seluruh data tersebut di-export ke excel sesuai dengan nomor

akun, nama akun, bulan Laporan Keuangan, dan nominal yang tersisa. Lalu

salin data dari SAP kemudian di kopi dan di sesuaikan sesuai format dengan

rumus SUMIF(=SUMIF (pilih data di file export (berupa kode akun, nama

akun, nominal); pilih COA di File Excel; Pilih data bulan yang diinginkan)

18. Men-transpose Data Flight

Men-transpose Data Flight dilaksanakan pada hari Kamis, 14 April

2022 dan juga di hari-hari berikutnya jika ditugaskan oleh Unit Accounting.

Adapun hal-hal yang dilakukan, seperti: menerima data dari bagian Unit

Accounting mengenai data flight Inter dan Dom, Berat Bagasi, dan Jumlah

Penumpang. Kemudian ditrasnpose dari data yang format potrait menjadi

format landscape. Dengan menggunakan Ctrl + , Alt + V, transpose dan

data berubah menjadi format yang diinginkan

19. Mengklasifikasi Mata Anggaran

Mengklasifikasi Mata Anggaran dilaksanakan pada hari Kamis, 21

April 2022 oleh Devisi Accounting. Adapun hal yang dilakukan adalah

mencari G/L Account, Cost Center dan Nilai pada PO Non Kontrak yang

dilakukan dengan dengan cara mengkopi PO number, kemudian paste pada

select document. Untuk mencari G/L Account dan Cost Center klik Account

Assigment atau pada bagian Additional Data. Untuk mencari nilai dari

nomor PO tersebut maka klik Purchase Order History pada bagian Amount
48

in LC dan disesuaikan dengan jumlah item yang tersedia, apabila jumlah

item lebih dari 1 maka jumlahkan seluruh item tersebut. Apabila pada

bagian Purchase Order History terdapat “Tr./Ev. Invoice receipt” maka

nilai transaksi dicari di bagian Header bagian Status, dan copy nilai pada

Delivered.

20. Menginput Data Estimasi Uang Makan Karyawan Bulan April

Menginput Data Estimasi Uang Makan Karyawan Bulan April

dilaksanakan pada hari Jumat, 22 April 2022 dan juga di hari-hari

berikutnya jika ditugaskan oleh Devisi Accounting. Adapun hal-hal yang

dilakukan adalah menerima data adjustment dari bagian Accounting berupa

data pengeluaran untuk Uang Makan Karyawan Bulan April tahun 2022.

Memeriksa nominal pengeluaran uang makan sesuai dengan masing-masing

Departemen, kemudian nominal tersebut diinput kedalam sheet adjustment

sesuai dengan kode masing-masing Departement. Setelah diinput sesuaikan

nominal akhir di sheet adjustment dengan nominal akhir di sheet rincian

data per Departement.


BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di PT. Angkasa Pura

I (Persero) Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali selama

kurang lebih tiga bulan yang ditempatkan pada unit Accounting dan unit

Finance. Praktik Kerja Lapangan ini memiliki manfaat bagi mahasiswa,

perusahaan dan lembaga pendidikan Politeknik Negeri Bali. Manfaat yang

diperoleh seperti terjalinnya hubungan kerjasama antar instansi, membantu

dalam meringankan pekerjaan perusahaan, sebagai bahan evaluasi bagi

mahasiswa serta mengukur kualitas dan kemampuan kerja dari mahasiswa

Politeknik Negeri Bali.

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan

sesuai dengan manfaat yang diperoleh melalui tugas-tugas yang diberikan pada

saat Praktik Kerja Lapangan Di PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandar

Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai-Bali, diantaranya:

1. Mengetahui situasi di lingkungan perusahaan dan melatih keterampilan

untuk memperoleh pengalaman sehingga dapat dijadikan gambaran untuk

menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya, khususnya di bagian

akuntansi dan menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan ke

dalam dunia kerja seperti membuat rekapan data menggunakan rumus

49
50

excel dan membantu perhitungan penerimaan Kas/Bank dengan

menggunakan rumus.

2. Melatih kedisiplinan, tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh

atasan serta melatih diri menjadi tenaga kerja yang professional dan

berkualitas sesuai dengan kegiatan atau pekerjaan yang diberikan oleh

Unit Accounting maupun Unit Finance. Untuk tugas yang diberikan oleh

Unit Accounting diantaranya : Mencari Nomor Clearing, Membuat

Clearing Rekonsiliasi PPN, Memeriksa Laporan Pertanggung Jawaban

Kegiatan, Memeriksa Rekonsiliasi Bank dan Posisi Rekening Bank,

Mengarsip Bukti Potong, Menginput Tanda Terima Bukti Potong,

Memeriksa Rekonsiliasi PPN Masukan & Keluaran, Mencetak

Rekonsiliasi PPN Masukan & Keluaran, Memeriksa Rekapan Bukti

Potong, Membuat Nota Dinas Anggaran, Memeriksa Persediaan

Perusahaan per Triwulan, Memeriksa Data Utang, Pendapatan dan Beban

Rekonsiliasi, Membuat Rekapan Neraca Tahun 2015 – 2022, Men-

transpose Data Flight, Mengklasifikasi Mata Anggaran, dan Merekap

Data Pulsa Hari Raya. Sedangkan tugas yang diberikan oleh Unit Finance

diantaranya: Memeriksa Bukti Penerimaan Kas/Bank (Verifikasi),

Mencetak Bukti Dukung Penerimaan Kas/Bank, Menghitung General

Aviation Terminal (GAT), Mencetak Voucher Biru, Mengarsip Bukti

Penerimaan Kas/Bank, Mencetak Kuitansi, Menginput Data PJP2U, dan

Merekap Nomor Clearing GAT.


51

3. Menambah ilmu dalam pengoperasian System Application and Processing

(SAP) yang merupakan sistem pribadi kantor.yang digunakan dalam

menyelesaikan pekerjaan.

B. Saran

Berdasarkan situasi dan kondisi saat melaksanakan Praktik Kerja

Lapangan, terdapat beberapa saran yang diharapkan menjadi bahan evaluasi

dan masukan bagi PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Udara

Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali dan Politeknik Negeri Bali. Adapun

saran yang ingin di sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara Udara

Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali

a. Untuk proses pembuatan anggaran sudah berjalan dengan baik, namun

masih ada kendala terkait keterlambatan penyampaian anggaran serta

angaran terkait urgensi pelaksanaan kegiatan masing-masing

departemen masih minim. Oleh karena itu ada baiknya sebelum

pembuatan anggaran diperlukannya kordinasi agar tidak terjadi miss

komunikasi dan perancangan anggaran dapat berjalan dengan baik

dan mempertimbangkkan urgensi dari kegiatan yang akan

dilaksanakan.

b. Untuk ketersediaan alat-alat di PT.Angkasa Pura I (Persero) Cabang

Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali sudah sangat

memadai, namun bisa dilaksanakan pengecekan atau Maintenance


52

setiap sebulan atau tiga bulan sekali agar mengurangi terjadinya

kerusakan yang menghambat pekerjaan.

c. Untuk penginputan dan pencatatan transaksi pada SAP di Unit

Accounting sudah berjalan dnegan baik, namun akan lebih baik jika

mahasiswa/i yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan pada unit

tersebut dapat diberikan kesempatan dalam menginput sekaligus

mencatat transaksi secara langsung pada sistem.

2. Bagi Politeknik Negeri Bali

Tetap mejalin kerja sama yang baik antar Politeknik Negeri Bali

dengan PT. Angkasa Pura I (Persero) demi kelancaran dalam

pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan untuk mahasiswa Politeknik Negeri

Bali khususnya mahasiswa Jurusan Akuntansi angkatan selanjutnya serta

bagi alumni yang nantinya ingin bekerja di instansi tersebut.


LAMPIRAN 1

Aktivitas Kontrol Praktik Kerja Lapangan


LAMPIRAN 2

Dokumen Serah Terima Praktik Kerja Lapangan


LAMPIRAN 3

Dokumen MonitoringPraktik Kerja Lapangan


LAMPIRAN 4

Dokumen Penyerahan Nilai Praktik Kerja Lapangan


LAMPIRAN 5

Dokumen Penutupan dan Surat Pernyataan Selesai

Praktik Kerja Lapangan


LAMPIRAN 6

Kartu Bimbingan Praktik Kerja Lapangan


LAMPIRAN 7

Sertifikat Praktik Kerja Lapangan


LAMPIRAN 8

Dokumentasi Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Lampiran 8. 1
Dokumentasi Penerimaan Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan

Lampiran 8.2
Memverifikasi Voucher Penerimaan Kas/Bank
Lampiran 8.3
Merekap Kode PPN Masukan yang Dapat Dikreditkan

Lampiran 8. 4
Memeriksa Kode Clearing PPN Sesuai SAP
Lampiran 8. 5
Membuat dan Mencetak Voucher Penerimaan Kas/Bank
Lampiran 8. 6

Mencetak Kwitansi Penerimaan Kas/Bank

Lampiran 8. 7

Memeriksa Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan


Lampiran 8. 8

Membuat Nota Dinas Anggaran

Lampiran 8. 9

Menghitung Penerimaan Kas/Bank dari Unflight (GAT)


Lampiran 8. 10

Mengarsip Bukti Penerimaan Kas/Bank Tahun 2021


Lampiran 8. 11

Mencetak Rekening Koran Penerimaan Kas/Bank


Lampiran 8. 12

Merekap Bukti Potong PPh Pasal 23 dan Pasal 4 ayat 2

Lampiran 8. 13

Membuat Rekap Data Pengeluaran Pulsa Nyepi 2022


Lampiran 8. 14

Menghitung Penerimaan Tunai dari PJP2U


Lampiran 8. 15

Membantu Stock Opname Perusahaan Per Triwulan

Lampiran 8. 16

Menginput Data Aset dan Beban Alat Produksi Perusahaan


Lampiran 8. 17

Membuat Rekapan Laporan Neraca Tahun 2015 – 2022 (April)

Lampiran 8. 18

Men-transpose Data Flight


Lampiran 8. 19

Menginput Data Estimasi Uang Makan Karyawan Bulan April

Lampiran 8. 20

Dokumentasi Monitoring Praktik Kerja Lapangan


Lampiran 8. 19

Dokumentasi Penutupan Praktik Kerja Lapangan

Anda mungkin juga menyukai