Anda di halaman 1dari 15

Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah

rsud petanang-2023

Rumah Sakit Umum Daerah Petanang oleh PT. Mega merup


akan kegiatan usaha pelayanan Kesehatan Kesehatan yang berpot
ensi menghasilkan air limbah. Maka berdasarkan hasil penapisan
mandiri dalam menentukan jenis persetujuan teknis pengelolaan d
an pembuangan air limbah pada lampiran I dan juga dengan mem
pertimbangkan ketersediaan standar teknologi yang ditetapkan ole
h Menteri yakni IPAL Domestik pabrikasi dengan dasar parameter
air limbah domestic berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan H
idup dan Kehutanan RI Nomor P.68/MENLHK-SETJEN/2016 tent
ang Baku Mutu Air Limbah Domestik, maka didapatkan hasil bah
wa jenis permohonan dasar penerbitan persetujuan teknis yang pe
rlu untuk disusun adalah standar teknis pembuangan air limbah
domestic kegiatan rumah sakit Pada Badan Air Permukaan yang a
kan di salurkan menggunakan pipa sepanjang 500 meter kea rah o
utfall di Sungai kelingi.
1.1 DESKRIPSI KEGIATAN
1.1.1 Jenis dan Kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan
Jenis kegiatan usaha yang dilaksanakan PT Mega yang berlo
kasi Alamat rs Kota Lubuklinggau adalah jasa pelayanan Kesehata
n Umum.
Rencana pengembangan Rumah Sakit ini sudah memiliki Ad
vice Planning dari Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui surat Ke
terangan Rencana Kota Nomor: 050/045/PKKPR/DPU-PR.IV/II/20
22 tanggal 4 Februari 2022 dengan koordinat Lokasi Kegiatan seba
gai berikut:
Tabel 1.1. Titik Koordinat Lokasi Pengembangan RSUD Peta
nang

No. Titik Koordinat Ket.


Lintang Selatan Bujur Timur
1. 03016’29.280 102054’3.22”
2. 03016’28.690 102054’4.30”
3. 03016’30.410 102054’5.18”
4. 03016’31.190 102054’4.20”

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

Berdasarkan Advice Planning tersebut Lokasi RSUD Pe


tanang ini masuk kedalam Kawasan perdagangan dan Jasa,
dengan tinggi maksimum bangunan yang diizinkan 16 meter
dengan jumlah lantai yang diizinkan 4 lantai, koefisien dasar
bangunan 70%, dan koefisien dasar hijau sebesar 10%.
Dengan kondisi wilayah yang strategis dan hingga kini
wilayah Kota Lubuklinggau banyak dikunjungi oleh pendata
ng untuk berbagai kepentingan dan kegiatan, sehinggau Kot
a lubuklinggau memiliki banyak potensi dalam hal perekono
mian khusunya perdagangan dan Jasa. Hal ini merupakan s
alah satu pemicu para pelaku bisnis untuk mengembangkan
usahanya di seluruh wilayah Kota Lubuklinggau kususnya K
elurahan Petanang Ilir Kecamatan Lubuklinggau Utara I. Gu
na mendukung hal tersebut maka banyak sekali bangunan
Rumah-Toko (Ruko) baik yang berupa pusat pertokoan hing
ga sebagai sarana penunjang perumahan, namun bangunan
sekarang sedang banyak dikembangkan sebagai tempat usa
ha sekaligus sebagai tempat tinggal. Peta lokasi rencana Pe
mbangunan rumah sakit dapat di lihat pada gambar 1.2 dib
awah ini.
Rumah Sakit PETANANG ini telah lama beroperasi dan
telah mendapatkan izin lingkungan dan izin perlindungan pe
ngelolaan lingkunganhidup (PPLH) izin Pembuangan Air Lim
bah (IPAL dan TPS LB3) pada Tahun 2018. Akan tetapi dala
m perjalanan operasionalnya rumah sakit ini mengadakan p
engembangan kapsitas rumah sakit yang dulunya memiliki l
uas bangunan 600 M2 dengan luas lahan 1.200 M2 dan sek
arang akan di adakan pengembangan bangunan diatas laha
n sebesar 2.467 M2 dengan luas bangunan sebesar ± 4.865
M2 sehingga total luas lahan terbangun yaitu 3.667 M2 dan
total luas bangunan RSUD ± 5.465 M2. Dengan total jumlah
tempat tidur bangunan lama dan baru sebanyak ± 50 Tempa

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

t Tidur. Dan luas lahan IPAL sebesar ± 30 M2. Rincian infor


masi jumlah kelas kamar dan jumlah TT yang dibangun. Da
pat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2 Rincian Jumlah TT dan Type Kamar RSUD Petanang Bangunan Lama

No. Type Kamar Jumlah TT Luas (M2)


1. Kelas 1 6 Unit 26
2. Kelas 2 6 Unit 36
3. Kelas 3 15 Unit 50
4. VIP 2 Unit 24
Total 29 Unit
Sumber: Pemrakarsa, 2022

Tabel 1.3 Rincian Jumlah TT dan Type Kamar Bangunan Baru

No. Type Kamar Jumlah TT Luas (M2)


1. Kelas 1 8 Unit 26
2. Kelas 2 4 Unit 36
3. Kelas 3 18 Unit 32
4. VIP 4 Unit 24
5. Presiden Suite 2 Unit 33
6. HCU 1 Unit 145
7. Isolasi 1 Unit 7
Total 38 Unit
Sumber: Pemrakarsa, 2022

1.1.2 Jenis dan Jumlah bahan baku/bahan penolong yang digu


nakan
Bahan baku merupakan bahan utama yang diperlukan untu
k membuat barang hasil produksi. Untuk kegiatan RSUD ini
tidak menggunakan bahan baku karena kegiatan ini merupa
kan kegiatan jasa pelayanan Kesehatan. Sedangkan, bahan
penolong merupakan bahan yang diperlukan untuk memenu
hi proses produksi yang hanya dimanfaatkan untuk waktu t
ertentu, keterkaitan dengan air limbah untuk meningkatkan
kualitas air limbah pada effluent agar tidak mencemari lingk
ungan makan dibutuhkan peralatan STP/IPAL beserta baha

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

n penolongnya berupa bakteri pengurai aerob dan an aerob


dan kaporit (Chlorine).
a. Manfaat Bakteri Pengurai Limbah Aerob dan Anareob s
ebagai berikut:
 Bakteri aktif siap pakai (tanpa perlu aktifasi)
 Meningkatkan populasi bakteri baik
 Reaksi cepat dalam menangani bau
 Menguraikan lemak dan minyak
 Menurunkan Ammonia, COD, BOD, Phospot
 Menjaga kestabilan pH & menjernihkan air limbah
 Ramah lingkungan dan aman bagi manusia
 Tanpa bahan kimia dan tidak beracun

b. Komposisi Bakteri Pengurai Limbah Aerob dan Anaero


b Yaitu:
 Nitrosomonas sp (species bakteri yang merubah senya
wa ammonia menjadi nitrit)
 Nitro bacter sp (species bakteri yang merubah senyawa
nitrit menjadi nitrat)
 Pseudomonas sp (species bakteri yang dapat merubah
senyawa nitart menjadi nitrogen bebas dan menguraik
an)
 Senyawa organic (karbohidrat, lemak, dan protein) me
njadi senyawa yang sederhana dan larut dalam air)
 Bacillus sp (species bakteri yang dapat merubah senya
wa nitrat menjadi senyawa nitrogen bebas dan mengur
aikan senyawa organic (karbohidrat,lemak dan protein)
menjadi senyawa sederhana dan larut dalam air.
c. Spesifikasi
Warna : Kuning kecokelatan
Sifat : Liquid

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

Bau : Bau alami fermentasi


pH 5,5-9,0
BJ : 1,1
Solubillity : Soluble in water
Jumlah koloni : >100 CFU/ml
Dosis Aplikasi:
Awal 1pail : 25 m3 – Harian 0,5 – 1lt: 10 M3
Ukuran Kemasan: 5 s/d 30 Liter.
1.1.3 Proses Usaha dan/atau Kegiatan yang berpotensi mengha
silkan Air Limbah
a) Proses Utama dan Proses Penunjang Usaha
Kegiatan Utama PT. Mega adalah usaha Jasa Pelayanan
Kesehatan umum dan proses penunjang seperti kegiatan
laundry/dapur; kesekretariatan dan sebagainya yang ber
potensi menjadi penghasil air limbah. Kegiatan RSUD
Petanang ini menghasilkan air buangan, seluruh air
buangan yang berasal dari proses kegiatan sarana
pelayanan kesehatan meliputi: air limbah domestik (air
buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian
pakaian), air limbah klinis (air limbah yang berasal dari
kegiatan klinis rumah sakit, misalnya bekas cucian luka,
cucian darah dll), air limbah laboratorium dan lainnya
akan dialirkan kedalam IPAL. Ipal STP pada lokasi
kegiatan terdiri dari 2 STP, untuk bangunan lama
pengalihan air limbah akan di alirkan ke dalam STP bio
Gift dengan kapasitas 20 m3 dan hasil buangan outlet
akan dilakukan pengolahan lebih lanjut ke gedung baru
yang alirkan menggunakan pipa sepanjang ± 30 meter
menuju STP bio caps kapasitas 30 m3. Presentase
terbesar dari air limbah adalah limbah domestik
sedangkan sisanya adalah limbah yang terkontaminasi
oleh infectious agents kultur mikroorganisme, darah,

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

buangan pasien pengidap penyakit infeksi, dan lain-lain.


Air limbah yang berasal dari buangan domestik maupun
buangan limbah cair klinis umumnya mengandung
senyawa pencemar organik yang cukup tinggi dan dapat
diolah dengan proses pengolahan secara biologis. Air
limbah yang berasal dari laboratorium biasanya banyak
mengandung logam berat yang apabila dialirkan ke dalam
proses pengolahan secara biologis dapat mengganggu
proses pengolahannya, sehingga perlu dilakukan
pengolahan awal secara kimis-fisika, selanjutnya air
olahannya dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah.
Jenis air limbah yang ada di fasilitas pelayanan
kesehatan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Air limbah domestik
b. Air limbah klinis
c. Air limbah laboratorium klinik dan kimia
Adapun sumber-sumber yang menghasilkan air limbah,
antara lain:
a. Unit Pelayanan Medis
 Rawat inap (bangunan lama dan baru)
 Rawat Jalan
 Rawat Intensif
 Bedah Sentral
 Rawat Isolasi
b. Unit Penunjang Pelayanan Medis
 Laboratorium
 Farmasi
 Sterilisasi
 Kamar Jenazah
c. Unit penunjang Pelayanan Non Medis
 Logistik
 Cuci (Laundry)

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

 Fasilitas Umum : Masjid/Musholla dan Kantin


 Dapur Gizi

Air limbah yang dihasilkan dari operasional WC disebut


blackwater yang mengandung kotoran manusia seperti urin dan
tinja serta kertas toilet dengan kandungan pencemar tinggi.
Sedangkan air limbah yang dihasilkan dari kegiatan domestik
sering disebut dengan greywater mengandung deterjen dan
pencemar rendah. Khusus air limbah berasal dari dapur/kantin
dan laundry mengadung residu makanan, senyawa organik, sabun
pembersih, minyak dan lemak tinggi. Senyawa organik yang
terkandung dalam air limbah dapur berupa karohidrat, protein,
lemak dan minyak. Kandungan dalam air limbah tersebut berasal
dari kegiatan operasional laundry dan kapur mulai dari proses
mempersiapkan bahan makanan hingga pembersihan bekas
peralatan dan sisa makanan yang meliputi pemilahan dan
pencucian bahan baku, proses pengolahan makanan, proses
pembersihan peralatan memasak dan peralatan makan, air
buangan sisa makanan dan sisa makanan seperti nasi, sayuran,
minyak dan lemak.

Bangunan Lama

(Ruang Rapat, Ruang Perawatan)

PT.
STP Bio Gift
Bangunan
(20 m3)
Lama
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

Gambar 1.3 Diagram Alir Proses Air limbah

b) Neraca Air
Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat penting
bagi kegiatan operasional rumah sakit. Kualitas dan
kuantitas air bersih kebutuhan rumah sakit perlu
diperhatikan agar tidak mengakibatkan sumber infeksi baru

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

bagi pasien. Dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk


kegiatan operasional RSUD Petanang menyediakan 2
sumber air berupa sumur gali, dan aliran PDAM. Sumur
gali/air tanah dengan kedalaman ± 25 meter. Layak untuk
kegiatan medis di rumah sakit, maka air perlu diolah
terlebih dahulu. Untuk menghasilkan air bersih yang sesuai
dengan standar peruntukannya, RSUD Petanang
menggunakan sistem Reserver Osmosis (RO) untuk
mengolah air bersih yang berasal dari sumbernya sebelum
disimpan di dalam tangki penyimpanan air bersih.
Perhitungan kebutuhan air bersih pada tahap operasional
mempertimbangkan asumsi kebutuhan air mengacu pada
Permenkes Nomor 7 tahun 2019 tentang kesehatan
lingkungan rumah sakit, asumsi jumlah penghuni tiap
hunian yang dihitung berdasarkan Rumah Sakit Kelas C
dan D harus menyediakan air untuk keperluan higiene
sanitasi minimum 200 liter/tempat tidur/hari dan
maksimum 300 liter/tempat tidur/hari. Volume air untuk
kebutuhan rawat jalan adalah 5 liter/orang/hari. Maka
asumsi rincian perhitungan sebagai berikut:
a. Kebutuhan air domestik:
Jumlah Tempat Tidur : (67) x 300lt/TT/hari= 20.100
Lt/hr
Jumlah pasien rawat jalan : 20 0rang x 5 lt/o/hr=10
lt/hr
Pemakaian air panas : 130 lt/o/hr x 67 (SNI 03-7065-
2005)= 8.710 Lt/hr
Jumlah karyawan 101 : 3 = 33.6 x 10 lt/peg/hr =
336lt/hr
b. Total kebutuhan air minum sebesar = 29.246 lt/hr~29.25
m3/hr

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

Berdasarkan hasil perhitungan jumlah kebutuhan air


tersebut, maka dilakukan perhitungan timbulan limbah
cair yang didapatkan dari penggunaan air bersih,
menurut Buku Utama SPALDT PUPR (2018), debit air
limbah domestik yang dihasilkan diperkirakan sebesar
60-80% dari debit penggunaan air bersih, maka dalam
perencanaan pengelolaan air limbah domestik
diperkirakan debit air limbah domestik yang dihasilkan
yaitu 70% dari debit penggunaan air bersih jam puncak
sebesar 43.87 m3/hr maka debit air limbah yang
dihasilkan pada jam puncak diperkirakan sebesar 24.57
m3/hari. Sedangkan debit grey water dari kegiatan
operasional kamar mandi tempat cuci dan dapur adalah
sebesar 17.49 m3/hari yang merupakan hasil selisih
debit total air limbah kegiatan MCK dengan debit black
water. Neraca air dapat dilihat pada Tabel 1.4 dan
Gambar 1.4

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

Total Kebutuhan Debit air


Jenis Sumber Jumlah Total Air bErsih Pada limbah
Penggunaa
Kebutuhan Air Pengguna Kebutuhan Jam Puncak pada jam Sumber
n Air
air Bersih an Air Air Bersih (Faktor jam puncak
puncak 1,5) (70%)

300 67 TT x 20,1 30,15 m3/hari 21.11 Permenke


L/orang/h 300 m3/hari m3/hari s No. 7
ari L/hari Tahun
2019

130 67 TT x 8,71 13,07 m3/hari 9,15 SNI 03-


L/org/hari 130 m3/hari m3/hari 7065-

Air (air panas) L/hari 2005

bawah
Kegiatan 5 20 0,1 0,15 m3/hari 0,105 Permenke
tanah
Domestik L/org/hari o/hrx5 m3/hari m3/hari s No. 7
dan
(rawat tahun
PDAM
jalan) 2019

33.6 33,6 x 10 0.336 0,504 m3/hari 0.353 SNI 19-


L/org/hari lt/peg/hr m3/hr m3/hr 6728.1-
(karyawan) 2002

Total 29,25 m3/hari 43,87 m3/hari 30.71


m3/hari

Kegiatan Air 73% dari 73% x 21.35 32,03 m3/hari Black water (Fair et al.,
17,49
MCK dll bawah total 19.25 m3/hari 1971);
m3/hari
tanah kebutuhan m3/hari (Wisesa
Grey Water
dan air bersih dan
17,49
PDAM m3/hari Slamet,
2016)2

Kegiatan Air 7% dari 7% x 2.05 3.07 m3/hari 2.15 (Fair et al.,


operasional bawah total 19.25 m3/hari m3/hari 1971)
, dapur tanah kebutuhan m3/hari
dan dan air bersih
konsumsi PDAM

Kegiatan Air 20% dari 20% x 5,85 8.77 m3/hari 0,00 (Fair et al.,
penyirama bawah total 19.25 m3/hari m3/hari 1971)
n RTH dan tanah kebutuhan m3/hari
pemelihara air bersih
an
bangunan

Total 100% - 29,25 43.87 m3/hari 24.57 -


m3/hari m3/hari

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

Sumber: Analisa penyusun, 2022

Septiktank (BW)
Kegiatan MCK, dll 4.93 m3/hr
32.05 m3/hr

IPAL 17,49 m3/hr


Air Tanah dan PDAM Operasional dapur dan
(GW), 2.15 m3/hr
43.87 m3/hari konsumsi 3.07 m3/hr
(dapur)

RTH dan Pemeliharaan Terinfiltrasi


bangunan 8.77 m3/hr
/Menguap 0

Gambar 1.4 Neraca Air

c. Karakteristik Air Limbah


Menurut Sugiharto (1987), air limbah RS (rawat inap dan
persalinan) sebagai limbah domestik infeksius mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
1. Karakteristik Organik
a. Karbohidrat.
Karbohidrat termasuk didalamnya gula, kanji, selulosa dan
kayu. Semua itu dapat dijumpai pada air buangan
domestik. Karbohidrat berisikan karbon, hidrogen dan
oksigen. Biasanya karbohidrat berisikan 6 atau kelipatan 6
dari atom pada suatu molekul dan hidrogen serta oksigen
selalu ada dalam air.
b. Lemak & Minyak
Lemak dan minyak merupakan komponen utama bahan
makanan yang banyak didapatkan dalam air buangan
domestik. Lemak termasuk bahan organik yang tetap dan
tidak mudah di uraikan oleh bakteri.
c. Protein.
Protein adalah kandungan utama dari makhluk hidup,
termasuk juga di dalamnya tanaman dan binatang bersel
satu. Protein sangat komplek dalam struktur kimia dan
tidak stabil, akan berubah menjadi bahan lain pada proses
dekomposisi. Protein ini penyebab bau karena adanya
proses pembusukan dan penguraian.
d. Darah.
Komposisi darah terdiri atas cairan yang disebut plasma
dan benda-benda kompuskuler, yaitu eritrosit, leukosit dan
trombosit. Plasma darah adalah substansi yang komplek
yang mengandung protein (albumin, glebulin dan
fibrinogen), karbohidrat (glukose), lemak, mineral, vitamin
dan hormon (Anonim, 1987).

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

e. Detergen.
Detergen adalah golongan dari molekul organik yang
dipergunakan sebagai pengganti sabun untuk pembersih,
supaya mendapatkan hasil yang lebih baik. Didalam air zat
ini menimbulkan buih dan selama dalam proses aerasi buih
tersebut berada diatas permukaan gelembung udara dan
biasanya relatif tetap.

2. Karakteristik Biologis
Mikroorganisme yang penting dalam air limbah dan air
permukaan diklasifikasikan menjadi protista, plants dan
animals. Protista meliputi bakteri, jamur, protozoa dan algae.
Bakteria, protozoa dan algae sangat pentin dalam proses
dekomposisi atau stabilisasi organik. Sedangkan coliform
bacteria merupakan indikator pencemaran oleh tinja manusia.
Virus yang dikeluarkan oleh manusia yang dapat menular
melalui air limbah dan air permukaan sangat berbahaya bagi
kesehatan masyarakat. Terdapat antara 10.000-100.000 virus
yang infeksius dari tiap gram tinja penderita hepatitis. Virus
dapat hidup sampai 41 hari pada air atau air limbah dan 6 hari
di sungai pada suhu 20 derajat celcius. Organisme phatogen
terdapat dalam air limbah karena pencemaran tinja manusia.
Organisme phatogen biasanya dapat menimbulkan penyakit
gastrointestinal seperti typoid, paratyphoid lever dysentry,
cholera dan lainnya (Jabu dkk, 1991).
Karakteristik bilogis meliputi mikroorganisme yang
terdapat dalam air buangan untuk memisahkan apakah ada
bakteri patogen di dalam air buangan. Karakteristik ini
diperlukan untuk mengukur kualitas air yang dipergunakan
sebagai air minum. Selain itu untuk mengetahui tingkat
kotoran air buangan sebelum dibuang kebadan air.
Karakteristik limbah cair rumah sakit merupakan salah satu
limbah yang masuk golongan/kategori limbah B3 (Bahan
Beracun dan Berbahaya) karena sifat infeksius dikarenakan
adanya kandungan mikroorganisme phatogen dalam limbah
tersebut. Data kandungan zat yang ada dalam limbah cair
seperti tertulis dalam tabel berikut ini:
Tabel 1.5 Karakteristik Limbah Cair Rumah Sakit.

Parameter Besaran Satuan

PH Unit 7
BOD Mg/l 3
COD Mg/l <6,37
TSS Mg/l 40
Minyak Lemak Mg/l 1

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

Amoniak Mg/l 0,2


Total Coliform MPN/100ml 1.600

Air limbah rumah sakit sebagai air limbah domestik


infeksius memiliki karakteristik yang sama yaitu kategori
limbah cair organik. Umumnya air limbah domestik dibuang
langsung ke saluran pembuangan atau septic tank dan
resapan. Sedangkan limbah cair rumah sakit tidak
diperbolehkan diresapkan ke dalam tanah, tetapi harus
dilakukan pengolahan dan dilakukan desinfeksi pada akhir
pengolahannya. Secara lebih jelas karakteristik umum air
limbah domestik tersaji pada tabel berikut ini (Anonim, 2002):

Tabel 1.6 Karakteristik Limbah Cair Domestik

Parameter Besaran Satuan

pH 6-8
BOD 400 mg/lt
COD 800 mg/lt
TSS 1000 mg/lt
Lemak 100 mg/lt
Flowrate 70 lt/orang.hari
Feaces 0,8 lt/orang.hari

Urine 1,1 lt/orang.hari

(Sumber : Pusteklim, 2002)

c) Fluktuasi atau kontinuitas Produksi Air Lampu


Pemakaian air bersih d RSUD diperkirakan akan
berfluktuasi terhadap waktu. Pemakaian air bersih terbesar per
hari akan terjadi pada pukul 6.00 s/d 9.00 WIB dan pukul
18.00 s/d 20.00 WIB. Fluktuasi air limbah yang dihasilkan
akan mengikuti fluktuasi pemakaian air tersebut. Menurut
Hadisoebroto dkk (2007), fluktuasi penggunaan air adalah
keadaan tidak seimbang dari penggunaan air oleh konsumen
pada suatu wilayah, pada kondisi penggunaan air akan
mencapai maksimum disaat tertentu dan sebaliknya akan
mencapai minimum disaat yang lain, dimana kondisi ini
tergantung dari variasi kegiatan/aktivitas. Pola fluktuasi
penggunaan air pada jangka waktu tertentu dapat dibedakan
menjadi:
a. Kebutuhan Harian Rata-rata
Pemakaian air bersih rata-rata = 29,25 m3/hari
Produksi air limbah rata-rata = 16.38 m3/hari

PT.
Standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah
rsud petanang-2023

b. Kebutuhan Minimum
Q min air bersih = 0,5 x 29.25 m3/hari = 14.63 m3/hari
Q min air limbah = 0,5 x 16.38 m3/hari = 8.19 m3/hari
c. Kebutuhan Jam Puncak, merupakan kebutuhan air dalam
satu jam yang terbesar dalam kurun waktu satu hari.
Besarnya faktor jam puncak ini dapat diperoleh dengan
membandingkan antara kebutuhan jam puncak dengan
kebutuhan harian rata-rata. Faktor jam puncak umumnya
berkisar antara 1,5 – 1,75. Nilai faktor puncak yang
digunakan adalah 1,5. Maka kebutuhan air bersih jam
puncak = 1,5 x 29,25 m3/hari = 43.87 m3/hari dan
produksi air limbah jam puncak = 1,5 x 16.38 m3/hari =
24.57 m3/hari.

Tabel 1.7 Fluktuasi Kebutuhan Air dan Air Limbah yang Dihasilkan

Kebutuhan Air (m3/hari) Air Limbah yang


Dihasilkan (m3/hari)
No. Jenis
Penggunaan Rata- Minimu Jam Rata- Minimum Jam
Rata m Puncak Rata Puncak

1 Kegiatan 21.35 10.68 32.03 14.95 7.47 22.43


MCK

2 Kegiatan 2.05 1.025 3.08 1,43 0,72 2.14


operasional
dapur dan
konsumsi

3 Pemeliharaan 5.85 2,93 7.5 0,00 0,00 0,00


Bangunan
dan
Penyiraman
RTH

Total 29.25 14.63 43.87 16.38 8.19 24.57

Sumber: Analisis penyusun, 2022

PT.

Anda mungkin juga menyukai