Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mayang Agustini

NIM : 0103148230326062

UAS ETIKA BISNIS

Resensi Film “Minamata”

Film Minamata dirilis pada tahun 2020 yang menceritakan kisah nyata seorang fotografer
terkenal bernama Eugene Smith yang ditugaskan untuk mendokumentasikan dampak buruk
keracunan merkuri yang diderita masyarakat Minamata (Jepang). Film Minamata
menceritakan sebuah perusahaan bernama Chisso yang memproduksi baterai dan membuang
limbah kimianya ke laut dalam jumlah sangat banyak sejak tahun 1932. Tragedi Minamata
terjadi, tepatnya diketahui mulai menimbulkan dampak buruk pada 1949 setelah ratusan orang
meninggal karena kelumpuhan syaraf setelah mengkonsumsi ikan yang tercemar merkuri.
Akan tetapi, Perusahaan ini sengaja menyembunyikan informasi tentang dampak buruk dari
kegiatan mereka dan menolak bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka sebabkan.

Eugene Smith secara tidak langsung memberikan kita kesadaran melalui film Minamata,
bahwasannya kekuatan nurani dari kemanusiaan dapat di lihat melalui karya-karya dalam foto
jurnalistik yang mampu menjadi titik kekuatan tersendiri untuk mencapai sebuah perubahan.
Setelah perang dunia ke II , ia mengalami kehidupan yang sangat terpuruk baik secara mental
maupun finansialnya. Hingga pada suatu ketika ia mendapatkan tawaran proyek dari teman
lamanya yang merupakan pimpinan dari majalah terkenal di Amerika Serikat bernama Ralph
Graves untuk pergi ke negara Jepang. Perjalanan itu dilakukan untuk mengungkap misteri
besar pencemaran merkuri yang melanda kota Minamata sejak diketahui pertama kali tahun
1956. Komitmen Smith sangat kontras dalam memperjuangkan keadilan atas kejahatan
kemanusiaan dan lingkungan dilakukan Smith yang merupakan hal mendasar dalam dunia foto
jurnalistik, yaitu kehadiran dilapangan. Meski hidupnya tengah terpuruk, semua itu dijalani
dan diperjuangkannya dengan tekad yang bulat membuatnya membangkitkan semangat dari
keputusasaan agar tetap fokus pada tujuan utama, yaitu mewartakan profesionalitas yang
bermanfaat bagi kemanusiaan dan lingkungan.

Komentar :

Setelah saya menonton film Minamata (2020) saya dapat menganalisa kasus terkait etika bisnis
dalam film tersebut, berikut merupakan kesimpulan yang dapat saya berikan mengenai film
Minamata (2020) :

1. Hak asasi manusia.


Dari segi hak asasi manusia, Film "Minamata" memperlihatkan konflik moral yang muncul
akibat tindakan perusahaan kimia terhadap kesehatan masyarakat. Etika bisnis menuntut
perusahaan untuk memprioritaskan nilai-nilai kemanusiaan dan kesejahteraan umum di atas
keuntungan semata. Dalam kasus ini, perusahaan tersebut dihadapkan pada pertanyaan apakah
keuntungan ekonomi sebanding dengan kerugian kesehatan dan kehidupan manusia.

2. Tanggung jawab pemerintah.


Dari perspektif keadilan, film ini menyoroti ketidaksetaraan dalam dampak kerusakan
lingkungan dan kesehatan. Pertanyaan etis muncul tentang sejauh mana perusahaan memiliki
tanggung jawab untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan
oleh kegiatan mereka. Apakah mereka harus bertanggung jawab penuh ataukah seharusnya
pemerintah juga berbagi tanggung jawab? Ini menimbulkan pertimbangan tentang distribusi
keadilan dan perlunya tindakan kolektif.

3. Tanggung jawab perusahaan.


Film ini menyoroti bagaimana perusahaan yang tidak bertanggung jawab dapat merusak
struktur sosial dan menyebabkan penderitaan masyarakat. Etika bisnis menekankan pentingnya
pembangunan berkelanjutan dan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan sosial.
Dalam "Minamata," kita melihat betapa merugikannya ketidakseimbangan ini, dan pertanyaan
muncul apakah perusahaan seharusnya diatur lebih ketat untuk mencegah dampak negatif ini.

4. Keberanian dan intergritas.


Film ini menggambarkan perjuangan fotografer Eugene Smith untuk membawa kebenaran ke
permukaan, menghadapi tekanan dari pihak berkepentingan yang berusaha menyembunyikan
kebobrokan. Ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan kejujuran dalam bisnis.
Etika bisnis menekankan perlunya membuka informasi kepada publik dan menghindari
praktik-praktik tersembunyi yang dapat merugikan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai