Anda di halaman 1dari 5

REVIEW FILM SEXY KILLERS

A. Premis
Sebuah film dokumenter yang menceritakan bagaimana perusahaan tambang batu bara
milik beberapa penguasa tinggi negara yang berada di Samarinda, Kalimantan Timur,
yang berdampak negative bagi kelangsungan hidup masyarakat Samarinda itu sendiri.

B. Unsur Naratif

1. Cerita dan Plot


a. Cerita
Ketika film sexy killers disajikan dan ditonton oleh masyarakat, maka banyak
asumsi-asumsi dari masyarakat yang menonton mengenai peristiwa dari film sexy
killers tersebut. Film sexy killers menceritakan bagaimana dampak negative bagi
masyarakat Samarinda terhadap perusahaan tambang besar yang dikuasai rata-rata
oleh para penguasa-penguasa negeri. Maka asumsi dan perspektif masyarakat
akan dimainkan di dalam peristiwa terwsebut.
b. Plot
Rangkaian adegan atau peristiwa yang disajikan di dalam film sexy killers
tersebut. Di mana visual dan audio tersebut sangat jelas sehingga masyarakat juga
akan lebih mudah untuk menciptakan asumsi-asumsi.

2. Urutan Waktu
Dari film sexy killers sendiri, urutan waktunya adalah menggunakan pola non liniear.
Karena di film tersebut tidak teurut secara jelas waktu yang disajikan di film itu.
Mulai dari pagi – malam – siang. Juga tidak begitu jelas urutan waktu berdasarkan
hitungan bulan, tahun, atau hari.

3. Tokoh dan Penokohan


a. Protagonis
Dalam hal ini karakter protagonist lebih dari satu :
 Khoirul Umam (selaku penulis dan pembuat video dokumenter)
Bagaimana dia menyelediki bagaimana kondisi yang dialami langsung oleh
masyarakat Samarinda yang berdekatan langsung dengan perusahaan tambang
batu bara yang selalu menimbulkan dampak negatif bagi kelangsungan hidup
mereka.
 Masyarakat Samarinda
Mereka di film sexy killers ini diindikatorkan sebagai korban dari kerasukan
para penguasa perusahaan tambang batu bara. Banyak dari masyarakat
tersebut yang sudah mengalami dampak negatif dari aktivitas perusahaan
tambang batu bara tersebut. Bahkan beberapa dari mereka ada yang sampai
merenggut nyawa.

b. Antagonis
Di film dokumenter sexy killers ini yang menjadi peran antagonis adlah para
penguasa-penguasa dari perusahaan tambang batu bara tersebut. Yang sudah
menimbulkan keresahaan bagi warga sekitar Samarinda.

4. Permasalahan dan Konflik


Konflik dan masalah dimulai ketika aktivitas dari perusahaan tambang batu bara
berdampak sangat buruk bagi masyarakat sekitar pertambangan. Dimana masyarakat
mengalami beberapa kerugian-kerugian yang sangat membebani masyarakat tersebut.
Bahkan tidak sedikit korban jiwa yang jatuh karena akibat dari aktivitas perusahaan
tambang batu bara tersebut yang langsung bersentuh dengan aktivitas masyarakat
sekitar. Konflik juga timbul ketika pihak dari perusahaan tersebut tidak melakukan
tindakan terhadap korban yang diakibatkan aktivitas perusahaan tambang batu bara.
Masyarakat menganggap bahwa tidak adanya keadilan yang didapatkan oleh mereka.
Hal itu lah yang membuat masyarakat geram, namun karena masyarakat tidak
memiliki power atau kekuatan yang besar, mereka hanya bisa sabra dan ikhlas dengan
apa yang terjadi. Tidak jarang juga masyarakat melakukan tindakan protes, tetapi
tidaka ada feedback yang baik yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

5. Tujuan
Si pembuat film dokumenter dalam hal ini adalah Khairul Umam membuat film ini
adalah bertujuan untuk menuntut keadilan bagi masyarakat Samarinda yang terkena
dampak dari aktivitas perusahaan tambang batu bara. Dia juga ingin agar masyarakat
Indonesia terbuka akan pemikirannya bahwa ternyata para aparat negara memiliki
kepentingan pribadi dengan cara mengeruk sumber daya negara dengan tanpa
memperhatikan bahwa akan berdampak buruk bagi beberapa lapisan masyarakat.

6. Ruang
Disni peristiwa terjadi hanya menampilkan satu tempat, yaitu di pinggira kota
Samarinda, Kalimantan Timur.
7. Pola Naratif
 Tahap Permulaan
Terjadi pengeksploitasi alam secara massive yang dilakukan perusahaan
tambang batu bara yang menimbulkan beberapa dampak negatif bagi
masyarakat sekitar. Dimana hasil eksploitasi tersebut untuk kepentingan
pribadi dan kelompoknya saja. Dengan tidak memperhatikan apakah hal itu
akan berdampak dengan signifikan terhadap aktifitas masyarakat disekitar
perusahaan tambang batu bara tersebut.
 Tahap Pertengahan
Khairul Uman si pembuat film dokumenter ini mendatangi langsung ke daerah
Samarinda untuk menemeui masyarakat yang terkena dampak secara langsung
dari aktivitas perusahaan tambang batu bara tersebut. Disini mulai adanya
beberapa tanggapam dan beberapa emosi juga disjajikan oleh masyarakat
yang merasa dirugikan oleh aktifitas perusahaan tambang tersebut. Dimana
mereka menuntut keadilan akan dampak yang dialami oleh mereka, yang
menurut mereka itu sangat merugikan bagi mereka (masyarakat Samarinda
yang berada disekitar perusahaan tambang).
 Tahap Penutupan
Berbagai macam bentuk aksi dan protes telah disampaikan oleh masyarakat,
namun pihak dari perusahaan tidak menanggapi hal tersebut dengan serius.
Karena ada banyak korban nyawa yang jatuh akibat dari aktifitas perusahaan
tambang batu abra tersebut. Lagi-lagi masyarakat hanya bisa bersabar dan
ikhlas dengan apa yang mereka alami atas kebiadaban dari para penguasa-
penguasa yang hanya memikirkan keunutngan pribadi mereka.

8. Tema
Dalam film sexy killers, tema yang digunakan adalah tema pokok. Diamana seluruh
cerita dijabarkan di film ini, mulai dari bagaimana aktifitas pertambangan, dampak
buruk bagi masyarakat, ungkapan kemarahan masyarakat sekitar, dan bagaimana
sistem dari perusahaan tambang batu bara itu sendiri.

C. Unsur Sinematik

1. Mis–en –scene

a. Setting
Film sexy killers mengambil setting langsung ke lokasi permukiman masyarakat
yang berada di sekitar perusahaan tambang batu bara. Juga waktu yang disajikan
di film tersebut juga mengikuti aktifitas masyarakat atau tidak menentu.
b. Kostum
Kostum dari film tersebut juga natural dan tidak dibuat-buat. Karena film ini
mengambil langsung bagaimana aktifitas sehari-hari masyarakat yang terkena
dampak buruk akibat aktifitas perusahaan tambang batu bara tersebut.

2. Sinematografi

a. Jarak
Pada pengambilan shot film sexy killers ini menggunakan hamper semua dimensi
mulai dari :
 Extreme longshot, yang diamana adegan ketika pengambilan shot dari atas
laut yang hanya menampilkan beberapa aktifitas kapal-kapal tambang.
 Longshot, pengambilan shot pada saat aktifitas pengerukan tambang batu
bara.
 Medium longshot, adegan ketika beberapa aktifitas normal masyarakt
Samarinda.
 Medium shot, adegan ketika terjadi pengevakuasian korban dari masyarakat.
 Medium Close up, ketika seorang ibu dari anak masyarakat Samarinda
menceritakan bagaimana kondisi yang terjadi di wilayah tersebut.
 Close up, ketika ungkapan emosional dari seorang ibu yang ternyata anaknya
tewas.

b. Pergerakan Kamera
Dikarenakan ini adalah film dokumneter, jadi pergerakan kamera diambil
mengikuti situasi dan kondisi yang terjadi. Dilihat dari film tersebut, pembuat
film menggunkan beberap trik, seperti :
 Pan, memperlihatkan panorama pada umumnya pemandangan alam. Di
film ini menunjukkan bagaimana trik ini digunakan untuk mengambil
pemandangan alam yang berada di wilayah Samarinda.
 Tracking, pergerakan secara vertical dan horizontal. Trik ini digunakan di
film karena memang mengikuti situasi yang dengan pergerakan yang tidak
dapat diperkirakan.

c. Suara
 Dialog, terjadi dialog di film ini antara pembuat film dokumenter dengan
penduduk sekitar.
 Monolog, ketika pembuat film dokumenter sexy killers ini menceritakan
kejadian dan dampak yang terjadi di sekita daerah perusahaan tambang
batu bara di Samarinda.
d. Efek Suara
Penggunaan efek suara disini menggunakan backsound yang terkesan mencekam
karena menggambarkan tagedi yang terjadi di wilayah perusahaan tambang batu
bara. Juga mengambil backsound dari suara-suara alam di pemukiman
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai