Anda di halaman 1dari 2

Dimas Handy Wibisana

1810411061
MPK Kualitatif
Kelas B
Asumsi Filosofis
Secara sederhana asumsi filosofis merupakan pendapat atau keyakinan terhadap suatu
fenomena (suatu contoh pada fenomena orang bertato,"pada umumnya" orang menganggap
bahwasannya orang bertato merupakan orang yang buruk/mungkin preman) yang mana pendapat
atau asumsi tersebut sangatlah beragam dan kebanyakan tidak dilandaskan pada suatu teori
ilmiah.

Asumsi filosofis ini menyangkut empat hal, yaitu ontologi (ilmu yang membahas sesuatu
yang telah ada, baik secara jasmani atau rohani), epistemologi (bagian dari filsafat yang
membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode
dan keshahihan pengetahuan), aksiologi (dipahami sebagai teori nilai), dan metodologi (proses
riset).

Dan dalam contohnya, topik penelitian adalah mengenai perubahan pola pikir dan
perilaku konsumen terhadap baju bekas di pasar senen blok III akibat pengaruh media digital,
berikut penjabaran dari empat asumsi filosofis,

1. Ontologi (watak dan realitas)


Penelitian ini nantinya akan menganut realitas Pakaian Bekas maka objek penelitiannya
adalah berkaitan dengan pola pikir sekaligus perilaku konsumen orang-orang terhadap
pakaian bekas dan peran media digital sebagai perantara atau penyambung orang-orang
mengenal budaya pakaian bekas.

2. Epistemologi (apa yang dianggap sebagai pengetahuan)


Tidak terlalu banyak yang menjelaskan arti dan maksud dari pakaian bekas menurut para
ahli namun apabila dijelaskan secara umum pakaian merupakan bahan tekstil dan serat
yang digunakan sebagai penutup tubuh. Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain
makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal. Jadi, bisa dikatakan bahwa pakaian bekas
merupakan pakaian yang sudah digunakan dan dipakai orang lain yang kemudian diolah
kembali dan digunakan kembali. Menurut Daisy Indira Yasmine dari Sosiolog
Universitas Indonesia, mengatakan, sejatinya pakaian memang menjadi alat komunikasi
untuk menunjukkan identitas seseorang. Dia pun menjelaskan jika minat pembeli pakaian
bekas kini bukan lagi menyasar masyarakat bawah, melainkan kalangan menengah ke
atas. Namun, hanya media pembeliannya saja yang berbeda.

3. Aksiologi (peran dari nilai dalam penelitian)


Dalam asumsi ini memberikan peran dan nilai sekaliguas manfaat apa yang nantinya
diberikan setelah melakukan penelitian, didalam penelitian ini saya ingin memberikan
penjelasan mengenai pakaian bekas yang sekarang sedang maraknya sekaligus merubah
pola pikir orang-orang terhadap pakaian bekas dan juga perilaku konsumen orang-orang
setelah mengetahui keunggulan dan kekurangan terhadap pakaian bekas yang awalnya
pakaian bekas ini booming atau viral dari media digital.

4. Metodologi (proses riset)


Sesuai dengan mata kuliah ini maka metode yang digunakan adalah metode kualitatif.
Yang dimana Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive
dan snowball, teknik pengumpulan dengan tri-anggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.

Anda mungkin juga menyukai