Anda di halaman 1dari 1

Claudia Michelle Paramesvari (1206247966) Review film War Photographer Film War Photographer merupakan dokumenter yang merekam

petualangan berbahaya seorang fotojurnalis, James Nachtwey yang dipanggil Jim, yang turun meliput mulai dari pasca perang di Kosovo, pasca penggulingan Soeharto 1998 di Jakarta, Indonesia, hingga perang di Ramallah, Palestina. Jim adalah sesosok yang dingin. Tak banyak percakapan dalam film ini. Rekannya, wartawan CNN - Christiane Amanpour, mendeskripsikan Jim sebagai seorang yang misterius, cenderung pendiam dan penyendiri, namun Jim banyak berbicara lewat gambar-gambar yang direkamnya. Dalam film ini juga diceritakan bahwa Jim adalah seorang yang nekad demi mendapatkan hasil yang terbaik. Jim selalu berada di garis terdepan saat mengcover sebuah perang atau kerusuhan berlangsung. Foto-foto yang diambil Jim bertujuan untuk menggetarkan hati orang-orang yang melihatnya. Tak sekedar menggetarkan, ia ingin foto-fotonya dapat menggerakan sisi kemanusiaan orang-orang. Foto yang diambil oleh Jim kebanyakan adalah gambaran kehidupan nyata yang saat ini terabaikan. Lewatfoto-fotonya, kita bisa merasakan emosi dan kondisi objek pada foto tersebut. Seperti rasa sedih, rasa takut, rasa ketidakadilan. Pertama penonton disuguhi foto-foto keluarga kebanyakan adalah ibu-ibu- di Kosovo yang tengah menangisi anggota keluarganya yang tewas atau sedih melihat rumahnya yang hancur berantakan akibat perang. Penonton juga kembali dapat merasakan keprihatinan yang teramat sangat lewat foto-foto korban-korban kelaparan di Zaire. Tulang belulang yang hanya berbalutkan kulit, entah hidup atau mati, banyak manusia yang tergeletak di atas tanah. Belum selsai bulu kuduk berdiri, foto-foto korban kerusuhan di Ketapang yang digorok lehernya, kembali membuat penonton bertanya-tanya akan keberadaan rasa kemanusiaan. Masih banyak tempat-tempat dan kisah miris lainnya yang ditampilkan. Fotojurnalis seperti Jim merupakan wartawan dengan idealisme yang tinggi. Lewat fotonya, Jim ingin memperlihatkan pada dunia realita kehidupan yang sedang terjadi, yang mungkin selama ini terabaikan. Jurnalisme hadir untuk membangun masyarakat. Jurnalisme ada untuk memenuhi hak-hak warga negara. Jurnalisme ada untuk demokrasi. Tapi tujuan utama dari jurnalisme adalah menyediakan informasi yang dibutuhkan warga agar mereka bisa hidup bebas dan mengatur diri sendiri. (Kovach, 2003) Elemen pertama dalam sembilan elemen jurnalistik adalah kewajiban jurnalisme terhadap kebenaran. Jim menyibak kebenaran yang terjadi lewat foto-foto yang ia ambil sesuai dengan elemen tersebut. Elemen lainnya adalah praktisi jurnalisme harus diperbolehkan mengikuti hati nurani mereka. Setiap wartawan harus mempunyai rasa etika dan tanggung jawab sosial. Hal ini lah yang menjadi paradoks dalam hati Jim. Kalimat penutup film ini adalah Jim bertanya-tanya apakah kesuksesannya adalah kesuksesan di atas penderitaan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai