UJI VIRULENSI
Latar Belakang
Virulensi adalah derajat tingkat patogenitas yang diukur oleh banyaknya organisme yang
diperlukan untuk menimbulkan penyakit pada jangka waktu tertentu. Virulensi berkaitan
erat dengan infeksi dan penyakit. Infeksi adalah suatu situasi di mana suatu
mikroorganisme telah menetap dan tumbuh pada suatu inang, dalam hal ini
mikrorganisme tersebut dapat melukai atau tidak melukai inangnya. Penyakit adalah
kerusakan atau cedera pada inang yang mengganggu fungsi tubuh inang. Dosis letal 50%
/50% lethal dose (LD50) adalah jumlah organisme yang diperlukan untuk membunuh
setengah dari jumlah inang yang diserang. Dosis infeksius 50%/50% infectious dose
(ID50) adalah jumlah organisme patogen yang dibutuhkan untuk menginfeksi 50% dari
total inang yang diserang. ID50 dari tiap organisme berbeda-beda, sebagai contoh,
Shigella memiliki ID50 kurang dari 100 organisme sementara Salmonella memiliki ID50
sekitar 100.000 organisme. Dosis infeksius dari suatu organisme tergantung dari faktor
virulensi organism tersebut.
Antraknosa adalah salah satu penyakit utama pada cabai selain layu bakteri dan virus
gemini. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum spp yang dapat
menurunkan produksi dan kualitas cabai sebesar 45-60% (Hidayat et al., 2004). Selain
cabai, antraknosa juga dijumpai pada banyak tanaman sayuran lain seperti tomat,
mentimun (Wehner and Amand, 1995),
Kerusakan yang disebabkan oleh cendawan ini adalah pada bagian buah. Penyakit ini
bisa menurunkan panen 45-60% (Hidayat et al., 2004). Buah yang terserang
antraknosa akan memperlihatkan gejala awal adanya bercak yang agak meng-kilap,
sedikit terbenam dan berair. Lama-kelamaan seiring dengan kematangan buah,
bercak ini akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk.
cabe
Prosedur Pelaksanaan:
Hasil Pengamatan :