Anda di halaman 1dari 34

MERANCANG

STRATEGI PEMBELAJARAN
(N.78SPS02.015.1)

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… i


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………. ii
A. PENDAHULUAN ………………………………………………………………….. 1
B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL ………………………………………….. 1
C. SILABUS ……………………..……………………………………………………. 3
D. PENGETAHUAN ………………...…………………………..................……. 6
1. Mengkonfirmasi Tujuan dan Sasaran Pembelajaran ………….… 7
2. Menganalisis Opsi untuk Strategi Pembelajaran …….……..…..… 12
3. Mengembangkan Strategi Pembelajaran .……………....……...…… 18
4. Evaluasi Pengetahuan …………………………………………………… 21
E. KETERAMPILAN DAN SIKAP KERJA ................................................. 22
1. Lembar Instruksi Kerja_1 ............................................................. 22
a. Informasi Umum ………….…………………………………………… 22
b. Soal Praktek ….……………….………………………..……………… 23
c. Penilaian Praktik ……………………………………………………… 24
2. Evaluasi Praktek …………………………………………………………….. 25
F. EVALUASI PERSONAL ………………………………………………………… 26
G. LAMPIRAN …………………………………………………………………………. 26
1. Kamus Istilah ………………………………………………………………. 26
2. Referensi …………………………………………………………………….. 26
3. Unit Kompetensi …………………………………………………………… 27
4. Daftar Nama Penyusun ………………………………………………….. 31

i
A. PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang
lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga
memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan.
Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan
dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat
diakses secara offline dan online.
Modul pelatihan merupakan buku panduan dalam meyampaian Materi
Pelatihan yang berisi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
diperlukan untuk mencapai kompetensi di unit ini.

B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL


Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Modul ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan
sesuai dengan kebutuhan, materi ini terdiri dari:
a. Pengetahuan
b. Keterampilan dan Sikap Kerja
c. Evaluasi
d. Lampiran:
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat
dijadikan referensi bagi para instruktur.
3. Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain:
a. Instruktur dapat menggunakan modul ini yang dilengkapi dengan
referensi sumber lainnya seperti buku, video, file presentasi dan

1
lain lain sehingga diharapkan modul ini dapat diinplementasikan
sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing Lembaga pelatihan.
b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan
berbagai sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik melalui
tahapan persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek, melakukan
investigasi, menganalisa, mendiskusikan, tugas kelompok,
presentasi, serta menonton video.
c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku ini
dapat menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh
instruktur dalam memperkaya materi pelatihan yang akan
dilaksanakan.
4. Evaluasi pencapaian kompetensi peserta dapat dilaksanakan sesuai
dengan proses penilaian berupa soal tertulis, wawancara, instruksi
demonstrasi dan/atau standard produk yang dipersiapkan oleh
instruktur
5. Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam
penyusunan buku panduan pelatihan ini.
6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta bahan
yang dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.

2
C. SILABUS
Unit Kompetensi : Merancang Strategi Pembelajaran
Kode Unit : N.78SPS02.015.1
Perkiraan Waktu : 5 JP @ 45 menit
Bentuk : Luring/Daring/Blended (*)
Capaian Unit Kompetensi : Tercapainya proses pembelajaran yang maksimal sesuai dengan rancangan strategi
pembelajaran yang ditetapkan dalam memenuhi tujuan pembelajaran dan standar.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK PENGETAHUAN KETERAMPILAN DAN DURASI
KERJA KERJA SIKAP
1. Mengkorfirmasi 1.1. Karakteristik target Disusunnya kebutuhan 1.1. Mengidentifikasikan
Penjelasan tentang: karakteristik target
tujuan dan sasaran peserta pelatihan peserta 1.1. Karakterisitik peserta dengan
pembelajaran diidentifikasi sesuai berdasarkan karakterisitik
prosedur di tempat peserta sesuai kebutuhan peserta cermat.
1.2. Kebutuhan 1.2. Mengidentifikasikan
kerja. serta sasaran sesuai
pelatihan peserta kebutuhan
1.2. Kebutuhan konteks.
pelatihan peserta
pelatihan peserta 1.3. Tujuan dan
dan organisasi
dan organisasi sasaran strategi dengan cermat dan
diidentifikasi untuk pembelajaran teliti.
mendukung dalam 1.3. Mendefinisikan 1 JP
merumuskan tujuan dan sasaran
tujuan dari sebuah strategi
pembelajaran. pembelajaran
1.3. Tujuan dan dengan cermat dan
teliti.
sasaran dari
sebuah strategi
pembelajaran
didefinisikan
sesuai konteksnya.
2. Menganalisis opsi 2.1. Standar kompetensi Disusunnya strategi 2.1. Menganalisis
Penjelasan tentang : 2 JP
untuk strategi kerja, kerangka pembelajaran sesuai standar kompetensi

3
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK PENGETAHUAN KETERAMPILAN DAN DURASI
KERJA KERJA SIKAP
pembelajaran kualifikasi dan pagu target pembelajaran 2.1. Standar dan kerangka
standar lainnya yang dengan cermat kompetensi dan kualifikasi dengan
terkait dianalisis kualifikasi cermat dan teliti.
untuk memenuhi 2.2. Startegi 2.2. Menganalisis
kebutuhan target pembelajaran persyaratan
peserta dan sasaran 2.3. Metode tambahan dan
pembelajaran.
pembelajaran dokumen
2.2. Persyaratan 2.4. Desain organisasi dengan
tambahan dan
pembelajaran cermat.
dokumen organisasi
dianalisis untuk instruksional 2.3. Menganalisis
mendukung strategi konteks
pembelajaran. pembelajaran dan
2.3. Konteks penyampaian
pembelajaran dan pelatihan dengan
penyampaian tepat.
pelatihan dianalisis 2.4. Mendapatkan
untuk mempermudah konfirmasi pihak
dalam penyampaian terkait masukkan
materi. pengembangan
2.4. Konfirmasi dari strategi dengan
pihak relevan cermat.
didapatkan untuk 2.5. Menerapkan
memberikan
pengetahuan dan
masukan dalam
pengembangan pengalaman
strategi mengenai teori
pembelajaran. pembelajaran dan
2.5. Pengetahuan dan desain
pengalaman instruksional
mengenai teori dengan tepat.
pembelajaran dan
prinsip-prinsip
desain pelatihan
intruksional
4
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK INDIKATOR UNJUK PENGETAHUAN KETERAMPILAN DAN DURASI
KERJA KERJA SIKAP
diterapkan dalam
proses
pembelajaran.
3. Mengembangkan 3.1 Judul setiap pokok Ditetapkannya strategi 3.1 Meyelaraskan judul
Penjelasan tentang : setiap pokok
strategi konten atau bagian pembelajaran sesuai 3.1 Konten konten atau bagian
pembelajaran pelatihan tujuan umum dan
diselaraskan dengan pembelajaran pelatihan secara
khusus pembelajaran 3.2 Durasi pelatihan cermat.
tujuan pembelajaran. ke dalam proese
3.2 Waktu total 3.3 Tujuan umum dan 3.2 Menghitung waktu
pembelajaran dengan tujuan khusus total pelaksanaan
pelaksanaan
tepat. pembelajaran
pembelajaran 3.4 Dokumentasi
dengan cermat dan
dihitung dengan pembelajaran tepat.
menimbang seluruh 3.3 Menetapkan
judul konten dan strategi
kendala operasional pembelajaran dari
yang mungkin terjadi. setiap pokok 2 JP
3.3 Strategi pembelajaran konten dengan
dari setiap pokok tepat.
konten ditetapkan 3.4 Melakukan
agar memenuhi dokumentasi atas
tujuan umum dan pilihan dan strategi
pembelajaran
khusus pembelajaran.
dengan tepat.
3.4 Dokumentasi atas
pilihan dan strategi
pembelajaran
dilakukan dalam
proses pembelajaran

Asesmen

5
D. PENGETAHUAN
Pelatihan berbasis kompetensi (PBK) merupakan pelatihan kerja yang
diarahkan secara spesifik dengan hasil/outcome/kemampuan pesertanya
yang disesuaikan kepada kinerja yang ada. Kinerja suatu pekerjaan
biasanya dibuat berdasarkan analisis seseorang atau suatu lembaga
dengan mempertimbangkan kompetensi dalam melakukan kinerja
pekerjaan tersebut. Hal inilah yang disebut dengan standar kompetensi
yang akan menjadi hasil dari training tersebut. Standar kompetensi ini
yang kemudian dipakai sebagai rujukan hasil pelatihan sehingga peserta
pelatihan tersebut bisa mencapai standar kerja yang sudah disepakati.
Kompetensi kerja tersebut mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang disesuaikan dengan standar yang ditetapkan di tempat kerja.
PBK ini berfokus kepada apa yang dapat dikerjakan peserta pada akhir
dari pelatihan tersebut. Perubahan pola kerja dan kebutuhan lapangan
dan satu kemampuan yang khusus pada suatu pekerjaan.
Terdapat 3 ciri penting dalam PBK/CBT ini, yaitu:
- Tujuan pelatihan adalah seluruh peserta dapat melakukan suatu
kinerja tertentu/yang khusus.
- Hasil kinerja dari peserta pelatihan harus berdasarkan kepada
standar kinerja.
- Standar kinerja yang ditentukan oleh industri/lembaga dalam
hubungannya dengan pemerintah dan maupun organisasi.

Konsep kompetensi berfokus pada apa yang diharapkan dilakukan di


lingkungan pekerjaan. Pada standar kompetensi, penekanannya pada
hasil dan aplikasi kemampuan dan pengetahuan pada saat bekerja.
Standar kompetensi lebih menekankan pada apa yang bisa dilakukan oleh
individu tersebut. Secara keseluruhan pendekatan berdasarkan
kompetensi bahwa kemampuan kenerja seseorang di dalam lingkungan
kerjanya. Melalui pendekatan Pelatihan Berbasis Kompetensi/PBK
(Competency Based Training/CBT) ini, banyak fungsi pelatihan yang
semula sulit untuk dilaksanakan menjadi lebih mudah dan praktis
6
karena proses pelatihan dilakukan secara terstruktur dan berdasarkan
modul dan materi pelatihan yang telah tersedia. Hal ini sangat
memungkinkan peserta pelatihan berlatih secara aktif dan mandiri.

1. Mengkonfirmasi tujuan dan sasaran pembelajaran


1.1 Karakteristik Peserta
Karakteristik peserta pelatihan dapat bervariasi tergantung pada
jenis pelatihan, industri, atau tujuan pelatihan tersebut. Namun,
ada beberapa karakteristik umum yang sering dijumpai pada
peserta pelatihan. Berikut adalah beberapa contoh karakteristik
tersebut:
a. Tingkat Pendidikan dan Pengalaman:
Peserta pelatihan mungkin memiliki tingkat pendidikan yang
beragam, mulai dari latar belakang pendidikan formal hingga
pengalaman kerja praktis. Tingkat pendidikan dan
pengalaman ini dapat memengaruhi tingkat pemahaman dan
keterampilan awal peserta.
b. Tujuan dan Motivasi:
Peserta pelatihan biasanya memiliki tujuan spesifik yang ingin
dicapai melalui pelatihan tersebut. Motivasi peserta dapat
bervariasi, termasuk peningkatan keterampilan,
pengembangan karir, atau pemahaman lebih mendalam
tentang topik tertentu.
c. Diversitas Budaya dan Linguistik:
Peserta pelatihan dapat berasal dari berbagai latar belakang
budaya dan bahasa. Penting untuk memahami keberagaman
ini dan memastikan bahwa materi pelatihan dapat diakses
dan dipahami oleh semua peserta.
d. Gaya Pembelajaran:
Setiap individu memiliki gaya pembelajaran yang berbeda-
beda. Beberapa orang belajar lebih baik melalui pendekatan
praktis, sementara yang lain lebih suka pembelajaran teoritis.
7
Penting bagi pelatih untuk memahami gaya pembelajaran
peserta dan menyajikan materi pelatihan dengan
mempertimbangkan preferensi tersebut.
e. Keterlibatan dan Interaksi:
Beberapa peserta mungkin lebih aktif dan terlibat selama
pelatihan, sementara yang lain mungkin lebih pasif. Interaksi
antar peserta juga dapat bervariasi, tergantung pada
lingkungan pelatihan dan jenis kegiatan yang
diselenggarakan.
f. Tingkat Kemampuan Teknologi:
Jika pelatihan melibatkan penggunaan teknologi, peserta
dapat memiliki tingkat kemampuan teknologi yang berbeda.
Ini perlu dipertimbangkan agar semua peserta dapat
mengikuti pelatihan tanpa hambatan teknologi.
g. Kondisi Fisik dan Mental:
Kesehatan fisik dan mental peserta dapat memengaruhi
keterlibatan dan pemahaman mereka selama pelatihan.
Pelatih perlu memperhatikan kesejahteraan peserta dan
menyediakan dukungan jika diperlukan.
Penting untuk diingat bahwa karakteristik peserta pelatihan
dapat sangat bervariasi, dan pelatih perlu beradaptasi dengan
kebutuhan dan keberagaman peserta untuk memastikan
efektivitas pelatihan serta menentukan bentuk pembelajaran
yang akan dilaksanakan.

1.2 Kebutuhan pelatihan peserta


Kebutuhan pelatihan untuk peserta dapat bervariasi tergantung
pada jenis pelatihan dan tujuan yang ingin dicapai. Tentu,
kebutuhan pelatihan peserta harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Berikut adalah beberapa

8
pertimbangan umum yang dapat membantu menyusun
kebutuhan pelatihan peserta berdasarkan tujuan pembelajaran:
Identifikasi Tujuan Pembelajaran:
Jelaskan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Apakah itu meningkatkan keterampilan teknis, mengembangkan
keterampilan kepemimpinan, atau memahami konsep khusus?
Analisis Kebutuhan Peserta:
Lakukan analisis kebutuhan untuk memahami profil peserta,
tingkat keterampilan mereka, dan area di mana mereka
memerlukan peningkatan.
1) Penyesuaian Materi Pelatihan:
Sesuaikan materi pelatihan agar relevan dengan tujuan
pembelajaran. Pastikan bahwa materi mencakup konten yang
sesuai dan dibutuhkan oleh peserta.
2) Penyusunan Metode Pembelajaran:
Pilih metode pembelajaran yang mendukung tujuan
pembelajaran. Apakah itu melalui ceramah, diskusi kelompok,
simulasi, atau proyek praktis, tergantung pada sifat dan
kompleksitas materi pembelajaran.
3) Penyesuaian Tingkat Kesulitan:
Sesuaikan tingkat kesulitan pelatihan agar sesuai dengan
tingkat pemahaman dan keterampilan peserta. Pastikan
bahwa tidak terlalu mudah atau terlalu sulit untuk mereka.
4) Evaluasi Berkala:
Tetapkan titik evaluasi berkala selama pelatihan untuk
memastikan bahwa peserta mencapai tujuan pembelajaran.
Evaluasi ini dapat membantu dalam menyesuaikan materi
atau pendekatan pelatihan jika diperlukan.
5) Umpan Balik Peserta:
Kumpulkan umpan balik peserta secara teratur untuk
memahami bagaimana mereka mengalami pelatihan. Hal ini

9
dapat memberikan wawasan tentang penyesuaian yang
mungkin diperlukan.
6) Penerapan Praktis:
Berikan kesempatan bagi peserta untuk mengaplikasikan
pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam
situasi praktis atau proyek.
7) Sumber Daya Pendukung:
Pastikan peserta memiliki akses ke sumber daya dan
dukungan yang diperlukan untuk memfasilitasi pembelajaran
mereka.
8) Fleksibilitas:
Berikan fleksibilitas dalam penyelenggaraan pelatihan agar
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan
peserta atau kondisi tertentu.
Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, Anda dapat
merancang pelatihan yang lebih efektif dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan serta ditambah dengan
dukungan dari organisasi.

1.3 Tujuan dan sasaran strategi pembelajaran


Tujuan dan sasaran strategi pembelajaran mencerminkan hasil
yang diharapkan dari penerapan metode atau pendekatan
pembelajaran tertentu. Dalam hal ini, strategi pembelajaran
merujuk pada cara atau teknik tertentu yang digunakan untuk
menyampaikan materi kepada peserta pelatihan. Berikut adalah
penjelasan singkat mengenai tujuan dan sasaran strategi
pembelajaran:
Tujuan Strategi Pembelajaran:
Definisi: Tujuan strategi pembelajaran adalah pernyataan umum
tentang hasil yang diinginkan dari penggunaan suatu
metode atau pendekatan pembelajaran.

10
Cakupan Luas: Tujuan ini memberikan gambaran umum tentang
apa yang diharapkan dicapai melalui
penggunaan strategi pembelajaran tertentu.
Contoh: "Tujuan penggunaan pendekatan pembelajaran berbasis
proyek adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam
bekerja sama, pemecahan masalah, dan penerapan
pengetahuan dalam konteks nyata."

Sasaran Strategi Pembelajaran:


Definisi: Sasaran strategi pembelajaran adalah pernyataan yang
lebih spesifik dan terukur tentang apa yang diharapkan
dicapai oleh peserta didik sebagai hasil dari penerapan
metode atau pendekatan pembelajaran tersebut.
Spesifik dan Terukur: Sasaran ini merinci hasil yang konkret dan
dapat diukur yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik melalui penggunaan strategi
pembelajaran.
Contoh: "Setelah menggunakan pendekatan pembelajaran
berbasis proyek, peserta dapat merancang,
melaksanakan, dan mempresentasikan proyek
kolaboratif yang mencakup penerapan konsep-konsep
yang telah dipelajari."
Perbedaan utama antara tujuan dan sasaran strategi
pembelajaran adalah tingkat spesifikasinya. Tujuan memberikan
gambaran umum tentang hasil yang diinginkan dari suatu
strategi, sedangkan sasaran lebih mendetail dan fokus pada hasil
yang konkret yang diharapkan dari peserta pelatihan setelah
menerapkan strategi tersebut.
Penting untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran strategi
pembelajaran mendukung tujuan pembelajaran keseluruhan dan

11
sesuai dengan karakteristik peserta pelatihan serta materi yang
diajarkan. Evaluasi terhadap pencapaian sasaran strategi
pembelajaran dapat membantu mengidentifikasi efektivitas
strategi tersebut dan memandu perbaikan atau penyesuaian jika
diperlukan.

2. Menganalisis opsi untuk strategi pembelajar


2.1 Standar kompetensi dan kualifikasi
Standar kompetensi adalah seperangkat kriteria atau
kemampuan yang diharapkan dari seseorang untuk mencapai
tujuan tertentu dalam suatu bidang atau pekerjaan. Standar ini
dapat merujuk pada seperangkat pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku yang dianggap esensial atau diperlukan untuk
melakukan tugas atau pekerjaan tertentu dengan baik. Tujuan
dari standar kompetensi adalah untuk menetapkan ukuran yang
jelas dan objektif mengenai apa yang diharapkan dari individu
dalam suatu konteks tertentu.
Kerangka kualifikasi adalah suatu sistem atau struktur yang
digunakan untuk mendefinisikan, mengukur, dan mengakui
tingkat kualifikasi atau pencapaian pendidikan dan pelatihan
seseorang. Tujuan utama kerangka kualifikasi adalah untuk
menyediakan panduan yang jelas dan bersama bagi individu,
lembaga pendidikan, pemberi kerja, dan pihak-pihak terkait
untuk memahami dan membandingkan kualifikasi pendidikan
dan pelatihan.
Standar kompetensi dan kualifikasi adalah dua konsep yang
sering digunakan dalam konteks pendidikan dan pengembangan
sumber daya manusia. Kedua konsep ini memiliki perbedaan
tetapi saling terkait dalam memastikan bahwa individu atau
pekerja memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai
dengan tuntutan pekerjaan atau bidang tertentu. Berikut adalah
penjelasan singkat mengenai keduanya:

12
a. Standar Kompetensi:
1) Definisi: Standar kompetensi mengacu pada kumpulan
kriteria atau kemampuan yang diharapkan dari seseorang
dalam konteks tertentu, seperti pekerjaan atau profesi.
2) Tujuan: Standar kompetensi dirancang untuk menetapkan
ukuran atau standar yang harus dipenuhi oleh individu
agar dianggap memiliki keterampilan atau pengetahuan
yang memadai dalam suatu bidang atau pekerjaan.
3) Penerapan: Standar kompetensi dapat digunakan dalam
pengembangan kurikulum, proses seleksi, penilaian
kinerja, dan pengembangan karir.
b. Kualifikasi:
1) Definisi: Kualifikasi mengacu pada kualitas atau
karakteristik khusus yang dimiliki oleh seseorang,
seringkali diukur dalam bentuk sertifikat, gelar, atau
pengalaman kerja.
2) Tujuan: Kualifikasi memberikan bukti bahwa seseorang
telah mencapai standar tertentu atau memiliki
keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman yang diakui
dalam suatu bidang.
3) Penerapan: Kualifikasi digunakan dalam proses
perekrutan, promosi, atau penempatan pekerja, serta
sebagai dasar untuk mendukung klaim kompetensi
individu.

2.2 Startegi pembelajaran


Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan digunakan
oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan
digunakan sepanjang proses pembelajaran. Pemilihan tersebut
dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi,

13
sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang
dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
a. Pembelajaran Kooperatif: Siswa bekerja sama dalam
kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ini dapat
meningkatkan keterlibatan siswa, kemampuan
berkomunikasi, dan keterampilan sosial.
b. Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa mengerjakan proyek
atau tugas yang melibatkan pemecahan masalah dan
kreativitas. Hal ini dapat membantu siswa mengaplikasikan
pengetahuan dalam konteks nyata.
c. Pembelajaran Berbasis Masalah: Siswa dihadapkan pada
masalah yang nyata atau situasi yang memerlukan
pemecahan. Mereka kemudian belajar melalui investigasi dan
solusi sendiri.
d. Pembelajaran Aktif: Fokus pada keterlibatan aktif siswa
dalam proses pembelajaran, misalnya dengan diskusi,
presentasi, atau eksperimen praktis.
e. Pembelajaran Diferensiasi: Guru menyesuaikan metode dan
materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individual
siswa untuk mendukung gaya belajar yang berbeda.
f. Pembelajaran Berbasis Teknologi: Pemanfaatan teknologi
dalam proses pembelajaran, seperti penggunaan perangkat
lunak edukatif, multimedia, dan sumber daya online untuk
meningkatkan akses dan keterlibatan siswa.
g. Pembelajaran Reflektif: Siswa diminta untuk merefleksikan
pengalaman belajar mereka, membantu mereka memahami
dan menginternalisasi konsep-konsep tertentu.
h. Pembelajaran Inkuiri: Siswa didorong untuk bertanya,
mengeksplorasi, dan menemukan konsep sendiri melalui
penyelidikan dan penemuan.

14
i. Pembelajaran Berbasis Game: Pemanfaatan unsur-unsur
permainan untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran.
j. Pembelajaran Visual: Penggunaan gambar, diagram, dan
grafik untuk membantu siswa memahami dan mengingat
informasi dengan lebih baik.
Strategi pembelajaran yang efektif biasanya disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan materi pembelajaran. Kombinasi
berbagai strategi juga dapat memberikan pengalaman
pembelajaran yang lebih kaya dan holistik.

2.3 Metode pembelajaran


Dikutip dari e-book Metode Pembelajaran Kolaboratif karya
Kusnadi, pengertian metode pembelajaran adalah prosedur,
langkah-langkah serta cara yang digunakan guru dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran bentuknya
bisa berupa kegiatan atau praktik maupun soal sebagai capaian
tujuan pembelajaran.
Tujuan metode pembelajaran adalah untuk memudahkan proses
maupun hasil belajar para murid. Dengan demikian, apa yang
sudah disusun atau direncanakan bisa tercapai dengan sebaik
mungkin. Dari sekian banyak metode pembelajaran, berikut ini
adalah beberapa metode pembelajaran yang umum/sering
digunakan:
1. Ceramah: Instruktur memberikan informasi secara lisan
kepada siswa. Meskipun metode ini sederhana,
keefektifannya dapat ditingkatkan dengan memasukkan
interaktifitas, pertanyaan, atau diskusi.
2. Diskusi Kelompok: Siswa berpartisipasi dalam diskusi
kelompok untuk mendiskusikan ide, memecahkan masalah,

15
atau menganalisis informasi. Ini dapat meningkatkan
keterlibatan dan keterampilan komunikasi.
3. Pemecahan Masalah: Siswa diajak untuk mengidentifikasi,
menganalisis, dan memecahkan masalah melalui pemikiran
kritis dan kreativitas.
4. Demonstrasi: instruktur menunjukkan langkah-langkah
atau prosedur tertentu kepada siswa, biasanya dengan
bantuan visual atau praktik langsung.
5. Simulasi: Penggunaan model atau situasi tiruan untuk
memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Ini dapat
melibatkan simulasi komputer, permainan peran, atau
percobaan praktis.
6. Pertanyaan dan Jawaban: Guru mengajukan pertanyaan
kepada siswa untuk mengukur pemahaman mereka,
merangsang pemikiran kritis, dan mendorong partisipasi
aktif.
7. Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa terlibat dalam proyek
atau tugas yang memerlukan pemecahan masalah,
kreativitas, dan aplikasi konsep.
8. Pembelajaran Berbasis Game: Penggunaan unsur-unsur
permainan untuk meningkatkan motivasi, keterlibatan, dan
pemahaman siswa.
9. Pembelajaran Kolaboratif: Siswa bekerja sama dalam
kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ini dapat
meningkatkan keterampilan sosial dan kerja sama.
10. Pembelajaran Mandiri: Siswa bertanggung jawab atas
pembelajaran mereka sendiri, dengan memanfaatkan sumber
daya mandiri seperti buku, artikel, atau materi online.
11. Pembelajaran Berbasis Masalah: Siswa dihadapkan pada
masalah nyata dan diarahkan untuk mencari solusi melalui
penyelidikan dan analisis.

16
12. Pembelajaran Diferensiasi: Guru menyesuaikan metode
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar
individual siswa.
Pada dasarnya, macam-macam metode pembelajaran yang bisa
diterapkan di kelas, masing-masing akan memiliki keunggulan
dan kelemahan. Dalam memilih metode pembelajaran yang baik,
ada beberapa yang perlu diperhatikan.
Adapun faktor-faktor pemilihan metode pembelajaran adalah
sebagai berikut:
• Tujuan pembelajaran.
• Waktu.
• Perlengkapan atau alat bantu yang tersedia.
• Sumber belajar.
• Bahan ajar atau materi yang akan diberikan.
• Kemampuan dan jumlah murid.
• Kemampuan guru dalam mengajar.

2.4 Desain pembelajaran instruksional


Desain instruksional adalah keseluruhan proses analisis
kebutuhan dan tujuan belajar serta pengembangan teknik
mengajar dan materi pengajarannya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Desain sistem instruksional dapat diartikan
pula sebagai pendekatan secara sistematis dalam perencanaan
dan pengembangan sarana serta alat untuk mencapai kebutuhan
dan tujuan instruksional di mana semua komponen sistemnya
dipandang sebagai kesatuan yang teratur sistematis.
Tahapan pengembangan desain instruksional menurut Dick-
Carey ada 10, yaitu:

17
3. Mengembangkan strategi pembelajaran
3.1 Konten pembelajaran
Metode pembelajaran menarik biasanya melibatkan media
pembelajaran. Media yang mengandung konten belajar atau
disebut juga media pembelajaran merupakan sebuah alat
penyalur pesan dan informasi belajar. Media pembelajaran yang
dirancang dengan baik akan sangat membantu siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Ada berbagai macam jenis media
belajar. Dan setiap jenis media pembelajaran memiliki
karakteristik dan keunikan yang berbeda-beda. Oleh karena itu,
sebagai pengajar/instruktur Pintar harus pandai-pandai memilih
media apa yang cocok untuk dipilih dalam menyampaikan materi
tertentu.
Menurut Mukminan, (2008) dalam bukunya yang berjudul
Pengembangan Media Pembelajaran, setidaknya Guru Pintar

18
harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini dalam
mengembangkan media pembelajaran:
a. Visible (Mudah dilihat)
b. Interesting (Menarik)
c. Simple (Sederhana)
d. Useful (Isinya berguna/bermanfaat)
e. Accurate (Benar/dapat dipertanggungjawabkan)
f. Legitimate (Masuk akal/sah)
g. structured (Terstruktur dengan baik)

3.2 Durasi pelatihan


Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penentuan durasi
pelatihan, seperti faktor pemahaman peserta, ketersediaan
sarana dan prasarana penunjang pelatihan, teknologi yang
digunakan, kondisi atau ketersediaan waktu peserta, dan
lainnya. Sehingga sebenarnya jawaban atas pertanyaan diatas
adalah “it depends” alias tergantung.
Faktor yang dapat mempengaruhi lama atau singkatnya sebuah
pelatihan seperti:
a. Tujuan pelatihan
b. Kompleksitas pelatihan
c. Pengalaman peserta
d. Metode pelatihan
e. Fleksibilitaas pelatihan
f. Ketersedian sumber daya
g. Gaya belajar
h. Evaluasi umpan balik
i. Sifat pelatihan

3.3 Tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran


Tujuan umum (goals) ini diartikan sebagai pernyataan
(statement) umum yang berkenaan dengan tujuan program dan
19
tujuan yang diturunkan dari tujuan yang lebih tinggi (aims) yang
didasarkan pada kebutuhan bahasa dan kebutuhan situasi yang
dirasakan.
Pada tujuan umum (goals) dalam hubungannya dengan
kebutuhan yang dirasakan, ada empat hal yang harus diingat,
yakni bahwa:
a. tujuan itu adalah satu statement umum dari tujuan program.
b. tujuan biasanya berfokus pada program apa yang diharapkan
untuk penyempurnaan pada masa yang akan datang, dan
apa yang harus dilakukan mahasiswa jika mereka menunda
program tersebut.
c. tujuan (goals) dapat dianggap sebagai dasar pengembangan
bagi tujuan-tujuan khusus (objektives) yang dapat diamati
(observable).
d. Tujuan (goals) harus dipandang sebagai sesuatu yang
permanen.
Dengan demikian, dari keempat hal tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan merupakan satu statement sebagai
basic (dasar) pengembangan pendeskripsian secara khusus
tentang jenis-jenis prilaku pembelajaran yang akan
diprogramkan. Hal ini dapat disebut juga tujuan instruksional.
Dalam konteks pengajaran (instruction), instructional
objektives diartikan sebagai satu pernyataan (statement) khusus
yang berkaitan dengan pengetahauan khusus (knowledge),
perilaku (behavior), dan keterampilan (skill), dimana si
pembelajar diharapkan mengetahui atau memahami akhir dari
program belajar.
Dalam suatu kurikulum atau pelajaran, tujuan umum
membentuk dasar untuk tujuan khusus. Tujuan umum
memberikan arah umum, sementara tujuan khusus
memberikan panduan lebih rinci tentang apa yang harus dicapai

20
siswa dalam konteks pembelajaran yang lebih spesifik.
Keduanya bekerja bersama untuk membentuk struktur
pembelajaran yang efektif dan terarah.

3.4 Dokumentasi pembelajaran


Proses yang dilakukan pada tahapan ini adalah proses
pencatatan dari apa yang sudah di analisa dan dikumpulkan
untuk menjadi sebuah dokumen penentuan pendekatan maupun
metode yang akan dilkukan dalam proses pembelajaran/
pelatihan nantinya. Dokumentasi ini berguna untuk merekam
dan mengevaluassi seberapa efektivinya strategi pembelajaran
yang akan di terapkan oleh instruktur. Bentuk dokumentasi yang
digunakan secara umum adalah:
a. Materi pembelajaran
b. Metode pembelajaran
c. Alat peraga
d. Media pembelajaran
e. Evaluasi pembelajaran

4. Evaluasi Pengetahuan
Instruksi Evaluasi Pengetahuan:
a. Soal evaluasi teori disusun oleh instruktur.
b. Metode evaluasi ditentukan oleh instruktur
c. Jawaban evaluasi teori harus di serahkan sesuai dengan batas
waktu yang dicantumkan.
d. Evaluasi teori dibuat secara tertulis dalam file word-processed
sesuai dengan elemen unit kompoetensi yang diuji.
e. Plagiarisme adalah mengkopi pekerjaan seseorang dan mengakui
tugas itu adalah tugas anda. Setiap kegiatan plagiarisme akan
mendapatkan hasil dengan nilai nol.

21
f. Bobot maksimal penilaian untuk evaluasi teori adalah 30% dari
dari keseluruhan penilaian di unit ini.
g. Materi evaluasi yang akan diujikan merujuk kepada pengetahuan
yang dibutuhkan dan tertulis pada unit kompetensi di standar
kompetensi, yaitu:
1) Pengetahuan tentang konfirmasi tujaun dan sasaran
pembelajaran
2) Pengetahuan tentng menganalisis opsi untuk strategi
pembelajaran
3) Pengetahuan tentang mengembangkan strategi pembelajaran

E. KETERAMPILAN DAN SIKAP KERJA


1. Lembar Instruksi Kerja (LIK)_1
a. Informasi Umum
Unit Kompetensi : Merancang Strategi Pembelajaran
Kode Unit : N.74SPS02.015.1
Nama LIK : Membuat rencana strategi pembelajaran
No. LIK : 1/1
Waktu : 90 menit

Petunjuk:
1) Baca dan pelajari setiap langkah/instruksi kerja dibawah ini
dengan cermat sebelum melaksanakan praktek.
2) Laksanakan pekerjaan sesuai dengan urutan proses yang
sudah ditetapkan.
3) Seluruh proses kerja mengacu kepada SOP/WI/IK yang
dipersyaratkan.
4) Waktu pengerjaan yang disediakan 90 menit

b. Soal Praktik
1) Skenario

22
Sebagai seorang instruktur anda diminta untuk merancang
strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan pada saat proses
pembelajaran berdasarkan analisa dari Unit Kompetensi yang
akan disampaikan untuk proses pembelajaran.

2) Gambar Kerja
Kode Unit :
Judul Unit :
Tujuan Instruksional :
Alat
Elemen Isi Konten Metode Media Evaluasi
No Peraga
kompetensi
Pengetahuan Keterampilan Sikap
1.
2.
3.

3) Langkah Kerja

1) Pilih Unit Kometensi (UK) yang akan dijadikan objek analisa

2) Analisa strategi pembelajaran yang akan di tentukan pada


materi tersebut
3) Tentukan metode, media, alat peraga serta evaluasi yang
akan direncanakan
4) Bahan Praktik

No. Nama Barang Spesifikasi Jumlah


1 ATK Standar 1 set
2 Kertas HVS 10 lembar
3 Kertas Flipchart Standar 10 lembar
4 Tinta Printer standar 1 set
5 Spido standar 1 buah

5) Peralatan Praktik
1) Komputer
2) Printer
3) Kabel Rol

23
4) Pointer

c. Penilaian Praktik
1) Lembar Cek Observasi
ACUAN PENILAIAN
PROSUDUR/LANGKAH KERJA
PEMBANDING K BK
A. Mengkorfirmasi tujuan dan sasaran pembelajaran
1.1 Mengidentifikasikan karakteristik Manual Book
target peserta dengan cermat. Lembar
1.2 Mengidentifikasikan kebutuhan
Manual Book
pelatihan peserta dan organisasi
Lembar
dengan cermat dan teliti.
1.3 Mendefinisikan tujuan dan sasaran
Manual Book
dari sebuah strategi pembelajaran
Lembar
dengan cermat dan teliti.
B. Menganalisis opsi untuk strategi pembelajaran
2.1 Menganalisis standar kompetensi
dan kerangka kualifikasi dengan Manual Book
cermat dan teliti. Lembar
2.2 Menganalisis persyaratan
tambahan dan dokumen organisasi Manual Book
dengan cermat. Lembar
2.3 Menganalisis konteks
pembelajaran dan penyampaian Manual Book
pelatihan dengan tepat. Lembar
2.4 Mendapatkan konfirmasi pihak
terkait masukkan pengembangan Manual Book
strategi dengan cermat. Lembar
2.5 Menerapkan pengetahuan dan
pengalaman mengenai teori Manual Book
pembelajaran dan desain Lembar
instruksional dengan tepat.
C. Mengembangkan strategi pembelajaran
3.1 Meyelaraskan judul setiap pokok
konten atau bagian pelatihan Manual Book
secara cermat.
3.2 Menghitung waktu total
pelaksanaan pembelajaran dengan Manual Book
cermat dan tepat.
3.3 Menetapkan strategi pembelajaran
dari setiap pokok konten dengan Manual Book
tepat.
3.4 Melakukan dokumentasi atas
pilihan dan strategi pembelajaran Manual Book
dengan tepat.
24
2) Lembar Cek Hasil
STANDAR CEKLIS
No. ASPEK YANG DINILAI
KEBERTERIMAAN K BK
1. Dokumen SKKNI Manula Book
2. Menentukan IUK Manula Book
3. Menentukan materi (PKS) Manula Book
4. Menentukan • Metode
pelatihan
• Media pelatihan
• Alat peraga
• Evaluasi

2. Evaluasi Praktik
Instruksi Evaluasi Praktik:
a. Soal evaluasi praktik disusun oleh instruktur.
b. Metode evaluasi ditentukan oleh instruktur
c. Jawaban evaluasi praktik harus di serahkan sesuai dengan batas
waktu yang dicantumkan.
d. Evaluasi parktik dibuat secara tertulis dalam file word-processed
sesuai dengan elemen unit kompoetensi yang diuji.
e. Plagiarisme adalah mengkopi pekerjaan seseorang dan mengakui
tugas itu adalah tugas anda. Setiap kegiatan plagiarisme akan
mendapatkan hasil dengan nilai nol.
f. Bobot maksimal penilaian untuk evaluasi praktik adalah 70% dari
dari keseluruhan penilaian di unit ini.
g. Materi evaluasi yang akan diujikan merujuk kepada keterampilan
dan sikap yang dibutuhkan dan tertulis pada unit kompetensi di
standar kompetensi, yaitu:
1) Praktik dan sikap kerja mengkonfirmasi tujuan dan sasaran
pembelajaran.
2) Praktik dan sikap kerja menganalisis opsi untuk strategi
pembelajaran
3) Praktik dan sikap kerja mengembangkan strategi pembelajaran

25
F. EVALUASI PERSONAL
(Form Evaluasi Personal sesuai lampiran Keputusan Direktur Jendral
Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Nomor
2/771/HK.5/III/2023 tentang Pedoman Penyusunan Program Dan Materi
Pelatihan Berbasis Kompetensi)
G. LAMPIRAN
1. Kamus Istilah
a. Outcome : Pernyataan yang dengan tingkatannya dalam
pencapaian jangka menengah, tidak langsung
diperoleh melalui kegiatan dan membutuhkan
sebagai kontribusi dari pihak penerima,
manfaat, dan media.
b. CBT : Competency Based Training / Pelatihan
Berbasis Kompetensi
c. Knowleadge : Pengetahuan dari bagian kompeten
d. Behaviour : Sikap dari bagian kompeten
e Skill : Keterampilan dari bagian kompeten
f. Distances : Pembelajaran jarak jauh, salah satu bentuk
Learning metode pembelajaran

2. Referensi
a. UNO, Hamzah B. 2010, Metode Belajar, Bumi Aksara Jakarta
b. Jurnal Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Saraswati
oleh Ni Made Sueni 20
c. Jurnal Prosiding Webinar Magister Pendidikan Dasar
Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo “Pengembangan
Profesionalisme Guru Melalui Penulisan Karya Ilmiah Menuju
Anak Merdeka Belajar” Gorontalo, 14 Juli 2020
d. Gafur, Abdul, Desain Pembelajaran, Yogyakarta: Penerbit Ombak,
2012.

26
e. Hamdayama, Jumanta, Model dan Metode Pembelajaran Kreatif
dan Berkarakter, Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.
f. Indrawati, Metode Pembelajaran, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara RI, 2016.
g. Ayu, K.E.K., Agustini, K., Si, M. and Putrama, I.M., 2016.
Pengembangan Desain Instruksional Mata Pelajaran Menerapkan
Prinsip-Prinsip Seni Grafis dalam Desain Komunikasi Visual
untuk Multimedia Di SMK N 1 Sawan. KARMAPATI (Kumpulan
Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika), 5(2), pp.230-
238.
h. Meriyati. (2019). Orientasi Baru Desain Pembelajaran. Lampung:
Fakta Press.
i. Artikel Training, Muhammad Isman,2015, Menentukan Durasi
Pelatihan, artikeltraining.wordpress.com

3. Unit Kompetensi
Kode Unit : N.78SPS02.015.1
Judul Unit : Merancang Strategi Pembelajaran
Deskripsi Unit : Unit ini merupakan kompetensi yang
berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan
dan sikap kerja dalam menentukan strategi
menyampaikan pembelajaran kerja yang sesuai
dengan tujuan program pelatihan.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


1. Mengkonfirmasi tujuan 1.1 Karakteristik target peserta
dan sasaran diidentifikasi
pembelajaran sesuai prosedur di tempat kerja.
1.2 Kebutuhan pelatihan peserta dan
organisasi diidentifikasi untuk
mendukung dalam merumuskan
tujuan pembelajaran.
1.3 Tujuan dan sasaran dari sebuah
strategi pembelajaran didefinisikan
sesuai konteksnya.

27
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
2. Menganalisis opsi 2.1 Standar kompetensi kerja, kerangka
untuk strategi kualifikasi dan pagu standar lainnya
pembelajaran yang terkait dianalisis untuk
memenuhi kebutuhan target peserta
dan sasaran pembelajaran.
2.2 Persyaratan tambahan dan dokumen
organisasi dianalisis untuk
mendukung strategi pembelajaran.
2.3 Konteks pembelajaran dan
penyampaian pelatihan dianalisis
untuk mempermudah dalam
penyampaian materi.
2.4 Konfirmasi dari pihak relevan
didapatkan untuk memberikan
masukan dalam pengembangan
strategi pembelajaran.
2.5 Pengetahuan dan pengalaman
mengenai teori pembelajaran dan
prinsip-prinsip desain pelatihan
intruksional diterapkan dalam
proses pembelajaran.
3. Mengembangkan 3.1 Judul setiap pokok konten atau
strategi pembelajaran bagian pelatihan diselaraskan
dengan tujuan pembelajaran.
3.2 Waktu total pelaksanaan
pembelajaran dihitung dengan
menimbang seluruh judul konten
dan kendala operasional yang
mungkin terjadi.
3.3 Strategi pembelajaran dari setiap
pokok konten ditetapkan agar
memenuhi tujuan umum dan
khusus pembelajaran.
3.4 Dokumentasi atas pilihan dan
strategi pembelajaran dilakukan
dalam proses pembelajaran.
3.5 Proses kaji ulang untuk strategi
pembelajaran dikembangkan sesuai
keperluan evaluasi.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit ini berlaku untuk mengembangkan strategi pembelajaran
dalam memenuhi tujuan pembelajaran dan standar yang telah
ditetapkan.
28
1.2 Pembelajaran (learning) adalah proses interaksi peserta
pelatihan
dengan sumber belajar pada suatu lingkungan melalui
pengalaman, belajar atau dengan diajarkan.
1.3 Pihak relevan yang dimaksud tidak terbatas pada peserta,
pengawas,
manajer perusahaan. Kriteria:
1.3.1 Tepat formula fungsi yaitu memilih dan menggunakan
Formula dan Fungsi secara benar sesuai dengan
Formula Fungsi tersebut.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Pengolah data
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Dokumen Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
(SKKNI)/Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI)/standar organisasi
2.2.2 Alat Tulis Kantor (ATK)
3. Peraturan yang diperlukan
(Tidak ada.)
4. Norma dan standar
4.1 Norma
4.1.1 Tidak ada
4.2 Standar
4.2.1 Tidak ada

PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan pada aspek pengetahuan, keterampilan,
sikap kerja, proses dan hasil yang dicapai dalam
melaksanakan unit kompetensi ini.
1.2 Penilaian dapat dilakukan dengan kombinasi metode:
wawancara, studi kasus, tertulis, observasi, dan atau
portofolio.
1.3 Penilaian dapat dilaksanakan di workshop, kelas dan atau
tempat kerja.

2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan yang diperlukan
3.1.1 Konteks pembelajaran
3.1.2 Teori Pembelajaran
3.1.3 Prinsip-prinsip pelatihan instruksional
3.2 Keterampilan yang diperlukan
3.2.1 Menjalankan dan mengoperasikan aplikasi spreadsheet
29
3.2.2 Menganalisis kebutuhan pelatihan
3.2.3 Menganalisis konteks pembelajaran

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Cermat
4.2 Teliti

5. Aspek kritis
5.1 Ketepatan dalam menetapkan strategi pembelajaran dari
setiap pokok konten agar memenuhi tujuan umum dan
khusus pembelajaran

30
NAMA PENYUSUN

NO. NAMA PROFESI

Iwan Setiawan, Ph.D, CEF, Dosen Universitas Indonesia


1.
CFrA

2. Wawan Haryanto, S.T Instruktur Metodologi BBPVP Bekasi

31

Anda mungkin juga menyukai