Dosen Pembimbing
Karina Pradinie Tucunan, ST., M.Eng.
Dosen Pembimbing
Karina Pradinie Tucunan, ST., M.Eng.
i
ii
ii
iii
Advisor
Karina Pradinie Tucunan, ST., M.Eng.
iii
iv
iv
v
LEMBAR PENGESAHAN
v
vi
vi
vii
ABSTRAK
Seiring menghilangnya identitas kawasan cagar budaya
diakibatkan bangunan di sekitar Kampung Peneleh mulai berubah
menjadi salah satunya adalah bangunan komersial (perdagangan
dan perkantoran) dan kawasan Kampung Peneleh mulai terlupakan
oleh masyarakat Surabaya. Upaya melindungi dan melestarikan
bangunan – bangunan tua di Kampung Peneleh dapat dilakukan
dengan salah satunya adalah mengidentifikasi kawasan cagar
budaya di Kampung Peneleh serta menganalisis bangunan-
bangunan cagar budaya yang di Kampung Peneleh, sehingga
diperlukan rekomendasi arahan visual kawasan heritage untuk
menetapkan atau meningkatkan kawasan heritage Kampung
Peneleh.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif,
content analysis dan Formal/linear Proccess. Analisis deskriptif
kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa
yang terjadi (aktual) dan membuat pencandraan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta – fakta yang ada. Content
analysis juga ditujukan untuk menarik kesimpulan dengan cara
mengidentifikasi karakteristik tertentu dan memberikan tujuan
memberikan pengetahuan, wawasan baru, dan menyajikan fakta.
Proses Formal Linear digunakan dengan beberapa tahap untuk
mendapatkan rumusan dari potensi dan masalah yang ada.
vii
viii
viii
ix
ABSTRACT
As the identity of the cultural heritage area disappeared due
to buildings around Kampung Peneleh began to change into one of
them is a commercial building (trade and offices) and Kampung
Peneleh area began to be forgotten by the people of Surabaya.
Efforts to protect and conserve old buildings in Kampung Peneleh
can be done with one of them being identifying the cultural heritage
area in Kampung Peneleh and analyzing the cultural heritage
buildings in Kampung Peneleh, so that recommendations are needed
for the visual direction of heritage areas to establish or enhance
Kampung heritage areas.
This research uses descriptive qualitative analysis and
content analysis and Formal/Linear Process. Qualitative descriptive
analysis is used to describe a phenomenon, the events that occur
(actual) and make a systematic, factual, and accurate assessment of
the facts that exist. content analysis is also intended to conclude by
identifying certain characteristics and providing the purpose of
providing knowledge, new insights, and presenting facts. The
Formal/Linear Process is used in several stages to get a formula of
potentials and problems.
The results of this research are recommendations for urban
development directions for a visual strengthening of cultural
heritage areas in Peneleh Village with a vision adapted from the
ix
x
x
xi
KATA PENGANTAR
Penulis
xi
xii
xii
xiii
DAFTAR ISI
xiii
xiv
xiv
xv
xv
xvi
DAFTAR TABEL
xvi
xvii
xvii
xviii
DAFTAR GAMBAR
xviii
xix
xix
xx
DAFTAR PETA
xx
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
warisan dan nilai sejarah memiliki salah satu ciri berbentuk fisik
(tangible), seperti bangunan masjid atau makam. Kawasan cagar
budaya dapat dilihat dan dirasakan sesuai karakteristik, ciri khas,
bentuk, rupa, dan pola serta perilaku masyarakat setempat dengan
nilai sejarah yang tinggi (Kartika, 2017). Dalam tiap bangunan cagar
budaya mengandung nilai – nilai kebudayaan, yakni nilai estetik baik
dari eksterior maupun interior, nilai spiritual atau nilai keagamaan
yang dipercaya dalam suatu agama, nilai sosial adalah landmark
suatu tempat karena adanya suatu komunitas, nilai sejarah yakni
bentuk masif tentang peradaban manusia, nilai simbolis yaitu suatu
bangunan cagar budaya dapat mewakili status sosial dari masyarakat
tertentu, dan nilai otentik yaitu bentuk asli bangunan cagar budaya
memiliki suatu keunikan (Hernowo, 2015). Bangunan – bangunan
heritage memiliki langgam arsitektur atau gaya bangunan yang
mewakili suatu masa tertentu (Syafitri, 2017).
2
3
3
4
4
5
5
6
6
7
7
8
LATAR BELAKANG
Kampung Peneleh merupakan kampung bersejarah dan telah
ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya di Kota Surabaya dengan
bangunan-bangunan bersejarah yang di kampung tersebut.
RUMUSAN MASALAH
Seiring menghilangnya visual kawasan cagar budaya pada
Kampung Peneleh yang diakibatkan karena bangunan-bangunan
bersejarah dan aktivitas di kawasan tersebut berubah, memunculkan
rumusan masalah berupa “bagaimana arahan pengembangan
perkotaan untuk penguatan visual kawasan cagar budaya di
Kampung Peneleh?”
8
9
TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah merekomendasikan arahan
pengembangan kawasan cagar budaya di Kampung Peneleh
terutama dalam bentuk fisik atau tangible yang ada untuk
mempertahankan kampung tersebut sebagai kawasan cagar budaya.
SASARAN 1 SASARAN 2
Menganalisis visual Mengidentifikasi
kawasan berdasarkan karakteristik visual
tipologi langgam/gaya kawasan cagar budaya di
bangunan cagar budaya Kampung Peneleh, Kota
Kampung Peneleh, Kota Surabaya.
Surabaya.
OUTPUT SASARAN 3
Menentukan rekomendasi Rekomendasi arahan
arahan pengembangan pengembangan perkotaan
kawasan cagar budaya untuk penguatan kawasan
Kampung Peneleh cagar budaya atau heritage
berdasarkan langgam atau Kampung Peneleh, Kota
gaya bangunan yang ada Surabaya.
di Kampung Peneleh.
9
10
10
11
12
13
BAB II
a
TINJAUAN PUSTAKA
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
f. Architectural Richness
Karakteristik ini merupakan kekayaan arsitektur yang ada pada
suatu kawasan tersebut, seperti pada bangunan-bangunannya,
pedestrian ways dengan fasilitas pelengkap jalan, dan tengara atau
landmarks. Dikutip dari del Rio (2015), “In experiencing the city,
architecture is always present in the buildings (style, shape,
ornamentation, colors, etc), streetscape (paving, street furniture,
planting, etc), and punctuating elements (statues, fountains, etc).”
Karakteristik ini mencakup variabel gaya bangunan, pedestrian
ways, dan tengara/landmarks.
18
19
19
20
1. Langgam Klasik
Langgam atau gaya klasik merujuk kepada karya arsitektur
Romawi dan Yunani dengan bernilai tinggi dan terlihat mewah.
Umumnya langgam klasik memiliki ciri sebagai berikut:
a. Memiliki banyak sekali ornamen/hiasan pada hampir setiap
sudut bangunan/ interior.
b. Penggunaan kolom dan balok (entablature) sebagai elemen
utama.
c. Berupa bangunan yang besar dan megah dengan waktu
pengerjaan yang cukup lama.
d. Memanfaatkan efek distorsi mata untuk menciptakan
kemegahan dan keindahan bangunan-bangunan utamanya.
e. Bahan utama menggunakan bahan yang langsung diambil
dari alam.
20
21
2. Langgam Modern
Langgam atau gaya bangunan modern diawali pada
munculnya Revolusi Industri tahun 1760-1863 yang membawa
perubahan besar di bidang teknologi, sosial, dan kebudayaan.
Perubahan tersebut juga berpengaruh pada gaya bangunan
dengan ciri sebagai berikut:
a. Terlihat mempunyai keseragaman dalam penggunaan skala
manusia.
b. Bangunan bersifat fungsional, artinya sebuah bangunan
dapat mencapai tujuan semaksimal mungkin, bila sesuai
dengan fungsinya.
c. Bentuk bangunan sederhana dan bersih yang berasal dari
seni kubisme dan abstrak yang terdiri dari bentuk-bentuk
aneh, tetapi intinya adalah bentuk segi empat.
d. Konstruksi diperlihatkan.
e. Penggunaan bahan pabrik yang ditampakkan secara jujur,
tidak diberi ornamen atau tempelan – tempelan dekorasi.
f. Interior dan eksterior bangunan terdiri dari garis-garis
vertikal dan horizontal.
g. Konsep open plan, yaitu membagi dalam elemen-elemen
struktur primer dan sekunder, dengan tujuan untuk
mendapatkan fleksibilitas dan variasi di dalam bangunan.
21
22
22
23
4. Langgam Akulturasi
Akulturasi merupakan proses sosial yang timbul
kebudayaan sekolompok manusia bertemu dengan kebudayaan
asing atau kebudayaan kelompok manusia lainnya yang dapat
diterima dan diolah manusia seiring berjalannya waktu
(Koentjaningrat, 1996). Akulturasi dapat terjadi dalam suatu
bangunan yang merepresentasikan dari dua atau lebih periode
waktu. Bangunan akulturasi memiliki 3 aspek yang menjadi
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
Tabel 2. 1 Elemen Bangunan Pada Era Kolonial, Lokal, dan Akulturasi
Elemen
Dominasi Lokal Dominasi Kolonial Akulturasi
Bangunan
1. Memakai cerobong
asap
2. Dormer (jendela pada
atap)
3. Gavle (bentuk atap) 1. Campuran antara
1. Joglo pada tampak depan budaya lokal
Atap 2. Limasan bangunan dengan budaya
3. Kampung 4. Geveltoppen (hiasan modern
pada atap bagian (Fauzi, 2020)
depan)
5. Ballustrade (pagar
pembatas)
6. Nok Acreterie
1. Bambu untuk lantai dan 1. Genteng tanah liat/cor 1. Bagian badan
Material dinding beton bangunan
Bangunan 2. Kayu untuk kolom, 2. Ballustrade besi campuran antara 2
lantai, pintu, dan 3. Pintu berkaca periode waktu dan
34
35
Elemen
Dominasi Lokal Dominasi Kolonial Akulturasi
Bangunan
jendela 4. Jendela kayu dan kaca dominasi suatu
3. Batu digunakan untuk (Sukarno, 2014) periode waktu
pondasi tertentu.
4. Ijuk digunakan pada (Fauzi, 2020)
atap
(Utami, 2014)
1. Pilar/kolom dapat
1. Bergaya Yunani terjadi akulturasi
1. Terbuat dari kayu (Doric, Ionic, pada aspek bentuk
2. Saka Guru (Pilar pada Corinthian) dari tiap kolom,
Pilar/kolom
Rumah Joglo) (Purnomo, 2017) contoh ukiran-
(Iqbal, 2009) 2. Kolom Tuscan ukiran dalam
(Sukarno, 2014) pilar/kolom
(Fauzi, 2020)
Berdasarkan elemen, dibagi 1. Gevel 1. Adanya gabungan
Fasade (Tampak menjadi 2 (fungsional & 2. Tower/menara antara unsur dari
Muka) estetika) 3. Dormer/cerobong asap 2 periode waktu.
1. Fungsional meliputi 4. Tympannon/tadah (Harahap, 2016)
35
36
Elemen
Dominasi Lokal Dominasi Kolonial Akulturasi
Bangunan
entrance, bukaan, atap, angina
dan tritisan. 5. Ballustrade
2. Estetika meliputi 6. Lubang ventilasi
bentuk, keseimbangan, 7. Penunjuk angin
irama, dan warna. 8. Nok Acroterie
(Habibbullah, 2019) 9. Geveltoppen
(Tarore, 2016)
Sumber: Survei Sekunder, 2019
36
37
(halaman sengaja dikosongkan)
37
38
38
39
39
40
40
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
41
42
42
43
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional
Bangunan yang dibangun dari
zaman penjajahan Belanda
Kolonial serta memiliki ciri khas yang
ada pada bangunan/rumah
tersebut.
Bangunan yang telah dibangun
Karakteristik oleh pribumi/orang Indonesia
Menganalisis kawasan
Langgam Lokal sejak zaman dahulu dan
berdasarkan tipologi
Bangunan beberapa ciri khas yang ada di
langgam atau gaya
Karakteristik bangunan/rumah tersebut.
bangunan dan
Langgam Bangunan yang dibangun
karakteristik kawasan
Bangunan dengan gabungan kebudayaan
tertentu baik dari atap, pilar,
fasade, dan lain-lainnya. Pada
Akulturasi
Kampung Peneleh, kebanyakan
bangunan akulturasi merupakan
gabungan kebudayaaan
kolonial dan lokal.
43
44
Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional
Bentuk penggunaan bangunan
Fungsi Bangunan cagar budaya untuk suatu
kegiatan.
Karakteristik
Bentuk bangunan cagar budaya
Bangunan Cagar Kondisi Bangunan
pada kondisi eksisting.
Budaya
Bagian-bagian dari bangunan
Elemen Bangunan
cagar budaya yang menentukan
Cagar Budaya
langgam bangunan tersebut.
Diskontinuitas Keragaman Gaya Bangunan di
Morfologi Kampung Peneleh.
Bagian-bagian yang membuat
Sudut Tidak
Mengidentifikasi seseorang tidak menduga hal
Terduga dan Jalan
karakteristik visual tersebut dan adanya jalan
Complexity and Buntu
kawasan cagar budaya berbuntu.
Surprise
di Kampung Peneleh, Adanya dimana dua atau lebih
Kota Surabaya Persimpangan Jalan suatu jalan yang berpencar
maupun bergabung
merupakan jalan yang susah
Jalan Sempit
untuk diakses bagi pejalan kaki
44
45
Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional
maupun kendaraan bermotor
Perbedaan bangunan yang
Kontras
sangat kontras.
bentuk-bentuk bangunan yang
berlokasi di bagian perbatasan
Batasan Wilayah
kawasan cagar budaya
Kampung Peneleh
Perasaan seseorang untuk
Stimulating
mengelilingi kawasan cagar
Tensions
budaya Kampung Peneleh
Variasi Penggunaan keragaman penggunaan lahan
Lahan yang ada di Kampung Peneleh.
Kebiasaan masyarakat sekitar
Kebiasaan
Vitality and yang sudah dilakukan
Masyarakat
Robustness masyarakat sekitar sejak dulu
Aktivitas atau kegiatan
Aktivitas
masyarakat yang dilakukan
Masyarakat
sehari-hari
Enclosure and Pedestrian Ways Fasilitas penunjang untuk
45
46
Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional
Linkages pejalan kaki di kawasan cagar
budaya Kampung Peneleh
penegas batas antara kawasan
Ketegasan cagar budaya Kampung
Bangunan Peneleh dengan kawasan
sekitarnya.
Tempat titik berkumpulnya
Titik Fokus orang yang mengunjungi
Transparency kawasan tersebut
and Vistas Fasilitas-fasilitas pelengkap
Fasilitas Pelengkap
untuk menunjang titik kumpul
Jalan
pengunjung di suatu kawasan
Bentuk bangunan yang dapat
Gaya Bangunan
mendefinisikan suatu kawasan
Legibility and Fasilitas pelengkap jalan yang
Coherence Fasilitas Pelengkap dapat mengarahkan (navigable)
Jalan orang yang mengunjungi suatu
kawasan
Architectural Gaya Bangunan Kekayaan arsitektur yang
46
47
Sasaran Indikator Variabel Definisi Operasional
Richness dimiliki kawasan cagar budaya
Kampung Peneleh.
Bentuk jalur pejalan kaki
sebagai fasilitas penunjang
Pedestrian Ways
pejalan kaki untuk mengelilingi
kawasan tersebut
Bentuk fisik di suatu kawasan
Tengara
sebagai patokan atau ancar-
(Landmarks)
ancar seseorang
Bentuk mempertahankan,
melestarikan, dan/atau
Ide Pembangunan
mengembangkan suatu
Personalization
kawasan.
and Community
Bentuk nilai sosial-budaya
Values
masyarakat sekitar kawasan
Nilai Sosial-Budaya
yang terdapat pada kawasan
Masyarakat
cagar budaya Kampung
Peneleh.
Sumber: Hasil Analisis, 2019
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
a. Content Analysis
Content Analysis merupakan analisis untuk
memperoleh keterangan dari komunikasi yang disampaikan
dalam bentuk dokumentasi dan suatu pemahaman terhadap
berbagai pesan yang disampaikan oleh sumber secara obyektif,
sistematis, dan relevan (Subrayogo, 2001). Selain itu, content
analysis juga ditujukan untuk menarik kesimpulan dengan cara
mengidentifikasi karakteristik tertentu dan memberikan tujuan
memberikan pengetahuan, wawasan baru, dan menyajikan
fakta (Subragoyo, 2001). Analisis ini digunakan untuk
menetapkan kategori – kategori dalam langgam atau gaya
bangunan bersejarah yang ada di Kampung Peneleh. Dalam
penelitian ini sumber data yang digunakan antara lain:
1. Fakta empirik lapangan,
2. Hasil tinjauan pustaka,
3. Hasil wawancara.
52
53
53
54
1. Problem Identification
2. Goal and Objective-setting
3. Recommendation
54
55
55
56
3. Pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data dilakukan pengumpulan data
dan informasi terkait objek penelitian dimana data disesuaikan
dengan variabel penelitian yang didapatkan berdasarkan hasil
sintesa pada kajian pustaka. Data yang digunakan berupa data
primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil
wawancara dan obeservasi lapangan. Sedangkan data sekunder
diperoleh dari hasil literatur maupun instansi terkait.
4. Analisis Data dan Pembahasan
Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan data dengan
menggunakan teknik analisis yang sesuai untuk mencapai tujuan
dan sasaran dari penelitian. Pada tahap ini juga dilakukan
penyajian data dari keseluruahn proses pengumpulan data yang
telah dilakukan.
5. Kesimpulan
Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan untuk
menjawab tujuan dan sasaran penelitian. Berdasarkan hasil
kesimpulan dari seluruh proses penelitian maka akan dilakukan
perumusan rekomendasi yang berupa konsep pengembangan
yang dapat diimplementasikan pada kawasan cagar budaya
Kampung Peneleh, Kota Surabaya Sebagai wilayah penelitian.
56
57
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
57
58
58
59
59
60
(halaman sengaja dikosongkan)
60
61
61
62
62
63
jalan dan bagian pinggir sungai serta adanya bangunan berupa rumah
sakit. Sedangkan pada tahun 1847 telah diresmikan pemakaman
Eropa di Peneleh yang merupakan lahan pemakaman orang-orang
pribumi maupun non-pribumi yang menganut agama Kristen dan
Katolik, pemakaman tersebut diperluas hingga tahun 1915 dimana
pemukiman warga sudah mendominasi. Hingga tahun 1866,
Kampung Peneleh masih didominasi oleh kebun bambu dan belum
padat bangunan hunian (Ginaris, 2019).
Gambar 2. 10 Peta Kampung Peneleh Tahun 1825 dan Tahun 1866
63
64
64
65
65
66
Peta 4. 2 Bangunan Cagar Budaya di Kawasan Kampung Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya
66
67
(halaman sengaja dikosongkan)
67
68
68
69
69
70
sehingga orang bisa masuk untuk melihat isi rumah dan terdapat
informasi-informasi tentang sejarah rumah kos HOS. Tjokroaminoto
dan istrinya, Soeharsikin.
70
71
71
72
72
73
73
74
dari orang tua Roeslan Abdulgani dan disebut Warung Omah Sejarah
Surabaya (WOSS) yang juga menjual beberapa jajanan dan minuman
untuk pengunjung rumah kelahiran Roeslan Abdulgani.
74
75
75
76
76
77
Tabel 4. 3 Elemen Bangunan Cagar Budaya
No Bangunan Atap Material Pilar/Kolom Fasade
Rumah Kelahiran Bagian fasade
Soekarno Ballustrade: rumah
Bagian atas Pilar/kolom Soekarno
rumah Tuscan polos memiliki pintu
berbentuk yang dan jendela
persegi Jendela dan menyatu kaca dengan
panjang pintu dengan kanopi dari
berguna berkaca. dinding kayu, serta
untuk rumah dan balustrade
1
menutupi menopang bagian atas
atap rumah kanopi rumah untuk
dari depan. menutupi atap
rumah.
Keterangan Dominasi Kolonial
Meskipun menjadi bangunan cagar budaya, rumah kelahiran
Fungsi Soekarno masih belum dikelola pemerintah Kota Surabaya dan
dipegang oleh salah satu pemilik, sehingga tidak berfungsi.
Kondisi Kondisi pada bangunan tersebut terlihat tidak terawat dan
77
78
No Bangunan Atap Material Pilar/Kolom Fasade
kumuh karena tidak ada perawatan.
Masjid Jami’ Peneleh Bagian fasade
Atap Bagian
masjid
kampung, depan Pilar/kolom
termasuk
yaitu atap masjid Tuscan polos
modern, karena
paling menggunaka yang
pintu dan
banyak n kanopi dan menyatu
jendela
digunakan pintu kaca dengan
menggunakan
masyarakat modern. dinding
kaca dan
Indonesia, Bagian masjid
kanopi untuk
2 yakni atap samping bagian depan
menutupi
dengan dua Masjid untuk
bagian depan
bidang datar menggunaka menopang
masjid dari
yang di n pintu dan kanopi
sinar
pasang jendela masjid.
matahari/air
miring. krepyak.
hujan.
Keterangan Akulturasi
Masjid Peneleh masih sebagai tempat peribadatan umat
Fungsi
muslim di sekitar Kampung Peneleh semenjak awal
78
79
No Bangunan Atap Material Pilar/Kolom Fasade
terbangunnya sekitar tahun 1400an.
Masjid Peneleh masih terawat hingga saat ini, yang dirawat
Kondisi
oleh pengurus masjid maupun masyarakat sekitar masjid.
Rumah HOS. merupakan Material Pada Fasade
Tjokroaminoto atap joglo. pada rumah pilar/kolom merupakan
Atap joglo cagar rumah ini wajah atau
yang budaya ini pada bagian bagian depan
berbentuk beragam luarnya bangunan.
seperti jenis. Pada memiliki Fasade pada
payung. pagar depan pilar kecil rumah ini
Atap joglo dan jendela dengan memiliki
3 memiliki depan rumah bahan kayu komponen
ciri khas HOS. untuk berupa pagar
berupa bida Tjokroamino menahan kecil berjajar
segitiga dan to ini atap joglo dengan pagar
trapezium menggunaka bagian depan pembatas antara
dengan n kayu. sehingga teras depan
sudut Sedangkan menutupi dengan luar
kemiringan pada atap bagian atas rumah (jalan).
yang rumah ini teras rumah Adapula
79
80
No Bangunan Atap Material Pilar/Kolom Fasade
berbeda menggunaka HOS. jendela serta
(Hendrawati n ijuk pada Tjokroaminot teralis jendela
, 2014). bagian luar o. dan pintu
dan ditopang masuk
oleh rotan bangunan yang
dan kayu. tipis dan terbuat
Untuk ubin dari kayu.
yang
digunakan
merupakan
ubin tegel
berwarna
coklat muda
yang pudar
serta warna
merah.
Keterangan Dominasi Tradisional Jawa
Rumah HOS. Tjokroaminoto saat ini menjadi museum kecil
Fungsi
yang berisi informasi-informasi tentang tokoh-tokoh yang
80
81
No Bangunan Atap Material Pilar/Kolom Fasade
pernah kos di rumah tersebut serta pakaian yang digunakan.
Salah satu tokoh yang pernah kos di rumah HOS.
Tjokroaminoto adalah Ir. Soekarno.
Rumah HOS. Tjokroaminoto telah dipegang oleh pemerintah
Kondisi Kota Surabaya sejak 2016 dan terawat semenjak masih
dipegang oleh masyarakat sekitar rumah tersebut.
Toko Buku Peneleh Material Kolom atau Pada tampak
yang pilar yang muka atau
Ballustrade:
digunakan ada pada wajah dari
Bagian atas
pada bangunan bangunan
rumah
bangunan cagar budaya tersebut
berbentuk
cagar ini terdapat pagar
persegi
budaya Toko merupakan dan pintu
4 panjang
Buku kolom pembatas
berguna
Peneleh Tuscan terbuat dari
untuk
adalah besi berbentuk besi, pilar
menutupi
pada pagar balok dengan Tuscan
atap rumah
dan warna putih berwarna putih,
dari depan.
pembatas dan ditutupi pintu masuk
rumah, serta ubin bangunan dan
81
82
No Bangunan Atap Material Pilar/Kolom Fasade
pintu dan keramik. jendela yang
jendela yang Pilar Tuscan berjenis
digunakan merupakan krepyak yakni
merupakan pilar dengan memiliki
krepyak. poros yang ventilasi atau
halus tanpa berkisi-kisi
ukiran – terbuat dari
ukiran. kayu. Pada
jendela terdapat
teralis yang
berada di dalam
bangunan.
Sedangkan
pada gavle atau
atap yang
terlihat pada
fasad
merupakan
stripped/pedim
ent
82
83
No Bangunan Atap Material Pilar/Kolom Fasade
Keterangan Kolonial
Toko Buku Peneleh saat ini menjadi sebuah toko kecil yang
Fungsi sebelumnya menjadi tempat percetakan dan perpustakaan
kecil.
Sampai saat ini bangunan toko buku Peneleh terawat dengan
Kondisi baik dari bagian luar dan tidak berubah semenjak jaman
kolonial.
Rumah Roeslan Abdulgani Rumah Fasade pada
Roeslan rumah Roeslan
Abdulgani Abdulgani
Bagian atap menggunaka terdapat tenda
tertutup oleh n pintu kaca besi yang
tenda besi dan jendela menutupi
5 -
yang berada kaca bagian depan
di tengah ditambahkan rumah, pagar
jalan. aluminium depan ditambah
kawat serta pintu kecil
dinding batu untuk
kerikil dan membatasi
83
84
No Bangunan Atap Material Pilar/Kolom Fasade
dicat bagian rumah
menyerupai dan luar.
batang kayu.
Keterangan Akulturasi
Rumah Roeslan Abdulgani sampai saat ini menjadi rumah
hunian yang dihuni oleh salah satu keluarga Roeslan
Fungsi
Abdulgani. Sebelumnya, rumah tersebut sempat menjadi kafe
kecil.
Bangunan ini sudah dirumah pada bagian fasade yang dicat
menyerupai bagian awal rumah, yakni ukiran kayu-kayu dan
Kondisi
ditambah dengan tenda di bagian depan untuk masjid depan
rumah.
Langgar Dukur Material Pilar/kolom Fasade Langgar
pada pada Dukur
Langgar bangunan didominasi
6 - dukur Langgar dengan cat
didominasi Dukur putih, dengan
oleh kayu, merupakan pintu dan
baik dari pilar kayu jendela dari
84
85
No Bangunan Atap Material Pilar/Kolom Fasade
lantai 1 yang ada di bahan kayu.
maupun 2. lantai 2 untuk
menahan
atap Langgar
Dukur
85
86
(halaman sengaja dikosongkan)
86
87
87
88
Tabel 4. 4 Hasil Coding Indikasi Variabel Langgam Kolonial
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
(55) Kalo masa-masanya pasti jaman
kolonial dulu. Tapi kalo arsitekturnya
Analisis mengindikasikan
beda-beda, ada yang jawa ada yang
terkonfirmasinya bahwa
kolonial. Kalo kolonial itu kayak
N1 - 55 variabel langgam kolonial
eh….. Toko Buku Peneleh. Terkonfirmasi
N1 - 87 pada kawasan Kampung
(87) Kalo itu sebenernya disini
Peneleh oleh responden
mayoritas masanya kolonial, tapi
sebanyak dua (2) kali.
arsitektur-arsitekturnya itu diliat dari
jenis-jenisnya.
Analisis mengindikasikan
terkonfirmasinya bahwa
Iyo, mas. Akeh bangunan londo variabel langgam kolonial
N2 – 88 Terkonfirmasi
nang kene. pada kawasan Kampung
Peneleh oleh responden
sebanyak satu (1) kali.
N3 - 53 Kalo di Surabaya itu, cagar Terkonfirmasi Analisis mengindikasikan
88
89
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
budayanya gak ada yang ngelompok terkonfirmasinya bahwa
gitu. Semuanya ya nyebar, ya variabel langgam kolonial
mungkin masih ada, cuman yaa full pada kawasan Kampung
sederet bangunan cagar budaya. Ya Peneleh oleh responden
itu mau yang kolonial, mau sebanyak satu (1) kali.
tradisional, ga ada mas yang sederet
gitu, apalagi cagar budaya disini ya
Analisis mengindikasikan
Ya disini juga udah jadi rumah- terkonfirmasinya bahwa
rumah orang dari jaman dulu, dari variabel langgam kolonial
N4 - 89 Terkonfirmasi
masa kolonial. Jadi ya, mungkin pada kawasan Kampung
kelihatan kolonial banget. Peneleh oleh responden
sebanyak satu (1) kali.
Biasanya mas, kalo yang bangunane Analisis mengindikasikan
keliatan kolonial-kolonial gitu itu terkonfirmasinya bahwa
N5 – 82 Terkonfirmasi
asli mas, disini ya… Kalo variabel langgam kolonial
tradisional.. cagar budaya kayak pada kawasan Kampung
89
90
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
rumahnya HOS. Tjokroaminoto itu Peneleh oleh responden
dipertahankan sebagaimana sebanyak satu (1) kali.
mestinya, tapi aku gatau ya aslinya
kayak gimana bentuk omahe itu.
Analisis mengindikasikan
Di Peneleh ini sebenernya terkonfirmasinya bahwa
bangunannya era klasiknya itu ada, variabel langgam kolonial
N6 - 6 Terkonfirmasi
tapi kebanyakan lebih didominasi pada kawasan Kampung
oleh era kolonial. Peneleh oleh responden
sebanyak satu (1) kali.
Kalo sebetulnya, disini dulu itu
Analisis mengindikasikan
didominasi sama orang-orang
terkonfirmasinya bahwa
kolonial. Tapi, karena sudah kesini-
variabel langgam kolonial
N7 - 27 kesini ya jamannya… ada juga yang Terkonfirmasi
pada kawasan Kampung
tradisional. Tjokroaminoto itu kan
Peneleh oleh responden
kelihatan kayak bangunan jawa,
sebanyak satu (1) kali.
depannya itu.. Toko buku Peneleh..
90
91
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
juga bisa dilihat bentuknya masa-
masa kolonial kan. Itu pas saya
yang pegang, ya hampir mirip-mirip
lah.. Sebenernya pemerintah tinggal
terusin aja.
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Keterangan:
N1 : Anggota Forum Diskusi & Warga Kampung Peneleh.
N2 : Anggota Forum Diskusi`& Ahli/Pakar Tulisan Kuno.
N3 : Anggota Forum Diskusi.
N4 : Anggota Forum Diskusi & Sejarawan Ampel.
N5 : Anggota Forum Diskusi.
N6 : Anggota Forum Diskusi.
N7 : Ketua RT.
91
92
92
93
Tabel 4. 5 Hasil Coding Indikasi Variabel Langgam Tradisional
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
Kalo itu sebenernya disini mayoritas
Analisis mengindikasikan
masanya kolonial, tapi arsitektur-
terkonfirmasinya bahwa
arsitekturnya itu diliat dari jenis-
variabel langgam
jenisnya. Kan ada indisch, Art Deco,
N1 – 87 Terkonfirmasi tradisional pada kawasan
Art Nouveau, neo-klasik, macem-
Kampung Peneleh oleh
macem.. Kalo tradisional itu,
responden sebanyak satu
ngeliatnya ya paling joglo, terus
(1) kali.
apalagi itu..
terkonfirmasinya bahwa
Iku lo mas… Omahe variabel langgam
Tjokroaminoto keliatan kan kalo tradisional pada kawasan
N2 – 91 Terkonfirmasi
tradisional, rumah-rumah asli Kampung Peneleh oleh
Indonesia gitu. Terasnya ada. responden sebanyak satu
(1) kali.
Kalo di Surabaya itu, cagar terkonfirmasinya bahwa
N3 - 53 Terkonfirmasi
budayanya gak ada yang ngelompok variabel langgam
93
94
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
gitu. Semuanya ya nyebar, ya tradisional pada kawasan
mungkin masih ada, cuman yaa full Kampung Peneleh oleh
sederet bangunan cagar budaya. Ya responden sebanyak satu
itu mau yang kolonial, mau (1) kali.
tradisional, ga ada mas yang
sederet gitu, apalagi cagar budaya
disini ya.
terkonfirmasinya bahwa
Ya…. Rumah HOS. variabel langgam
Tjokroaminoto itu… Kalo ada tradisional pada kawasan
N4 – 92 Terkonfirmasi
terasnya itu biasane asli Indonesia, Kampung Peneleh oleh
gitu. responden sebanyak satu
(1) kali.
Biasanya mas, kalo yang bangunane terkonfirmasinya bahwa
keliatan kolonial-kolonial gitu itu asli variabel langgam
N5 – 82 Terkonfirmasi
mas, disini ya… Kalo tradisional.. tradisional pada kawasan
cagar budaya kayak rumahnya Kampung Peneleh oleh
94
95
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
HOS. Tjokroaminoto itu responden sebanyak satu
dipertahankan sebagaimana (1) kali.
mestinya, tapi aku gatau ya aslinya
kayak gimana bentuk omahe itu.
Oh.. tradisi lokal gitu ta? Kalo tradisi
itu kayaknya enggak ada, Mas.
terkonfirmasinya bahwa
Adanya cuma bangunan – bangunan
variabel langgam
aja. Jadi gini, Mas, pada era
tradisional pada kawasan
N6 - 8 kolonial, pembangunannya itu gak Terkonfirmasi
Kampung Peneleh oleh
condong dengan gaya – gaya Eropa
responden sebanyak satu
gitu enggak, Mas, justru yang di
(1) kali.
Eropa itu mengambil gaya – gaya
lokal.
Kalo sebetulnya, disini dulu itu terkonfirmasinya bahwa
didominasi sama orang-orang variabel langgam
N7 - 27 Terkonfirmasi
kolonial. Tapi, karena sudah kesini- tradisional pada kawasan
kesini ya jamannya… ada juga yang Kampung Peneleh oleh
95
96
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
tradisional. Tjokroaminoto itu kan responden sebanyak satu
kelihatan kayak bangunan jawa, (1) kali.
depannya itu.. Toko buku Peneleh..
juga bisa dilihat bentuknya masa-
masa kolonial kan. Itu pas saya yang
pegang, ya hampir mirip-mirip lah..
Sebenernya pemerintah tinggal
terusin aja.
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Keterangan:
N1 : Anggota Forum Diskusi & Warga Kampung Peneleh.
N2 : Anggota Forum Diskusi`& Ahli/Pakar Tulisan Kuno.
N3 : Anggota Forum Diskusi.
N4 : Anggota Forum Diskusi & Sejarawan Ampel.
N5 : Anggota Forum Diskusi.
N6 : Anggota Forum Diskusi.
N7 : Ketua RT.
96
97
97
98
Tabel 4. 6 Hasil Coding Indikasi Variabel Langgam Akulturasi
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
Ya mungkin bisa jadi kalo
bangunane dominasi sama kolonial
terkonfirmasinya bahwa
akulturasi, soale gak cuma kolonial
variabel langgam
tok di bangunan itu, ada tradisional-
akulturasi pada kawasan
N1 – 93 tradisionale. Kalo di Belanda itu kan Terkonfirmasi
Kampung Peneleh oleh
soalnya ga ada teras, keademen
responden sebanyak satu
mas…. Itu orang Belanda sendiri
(1) kali.
yang bilang pas kesini. Kan teras
juga kultur Jawa iku..
terkonfirmasinya bahwa
variabel langgam
Didominasi sama gaya-gaya
akulturasi pada kawasan
N2 – 94 kolonial, tapi sudah diubah-ubah, Terkonfirmasi
Kampung Peneleh oleh
jadinya… Akulturasi itu.
responden sebanyak satu
(1) kali.
N3 – 96 Bangunan akulturasi itu disini… Terkonfirmasi terkonfirmasinya bahwa
98
99
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
ya ada-ada aja tapi gak ngerti seh variabel langgam
cagar budayanya disini akulturasi akulturasi pada kawasan
apa nggak. Kampung Peneleh oleh
responden sebanyak satu
(1) kali.
terkonfirmasinya bahwa
Kalo akulturasi, disini mungkin variabel langgam
rumah Tjokro sakjane… soalnya akulturasi pada kawasan
N4 – 95 Terkonfirmasi
ada cerobong palsu di atapnya, jadi Kampung Peneleh oleh
kayak bangunan-bangunan Belanda. responden sebanyak satu
(1) kali.
Kalo bangunan-bangunan di terkonfirmasinya bahwa
Peneleh ada mas yang kelihatan variabel langgam
tradisionalnya ada, era kolonialnya akulturasi pada kawasan
N5 – 9 Terkonfirmasi
ada. Itu kalo bangunan-bangunan aja Kampung Peneleh oleh
ya, kalo cagar budayane aku kurang responden sebanyak satu
paham. (1) kali.
99
100
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
Oh.. tradisi lokal gitu ta? Kalo tradisi
itu kayaknya enggak ada, Mas.
terkonfirmasinya bahwa
Adanya cuma bangunan – bangunan
variabel langgam
aja. Jadi gini, Mas, pada era
akulturasi pada kawasan
N6 – 8 kolonial, pembangunannya itu gak Terkonfirmasi
Kampung Peneleh oleh
condong dengan gaya – gaya Eropa
responden sebanyak satu
gitu enggak, Mas, justru yang di
(1) kali.
Eropa itu mengambil gaya – gaya
lokal.
(P) Tapi kalo untuk bangunan
akulturasi, pak? terkonfirmasinya bahwa
(N7) O… kalo bangunan ya mas, variabel langgam
di Peneleh ada seharusnya. Tapi, akulturasi pada kawasan
N7 - 31 Terkonfirmasi
kalo cagar budayanya setau saya Kampung Peneleh oleh
nggak ada seh. Mungkin kayak responden sebanyak satu
Masjid Peneleh itu ya.. itu sudah (1) kali.
pernah direnovasi bagian depannya
100
101
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
jadi kayak gitu sekarang. Sudah ke
sana?
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Keterangan:
N1 : Anggota Forum Diskusi & Warga Kampung Peneleh.
N2 : Anggota Forum Diskusi`& Ahli/Pakar Tulisan Kuno.
N3 : Anggota Forum Diskusi.
N4 : Anggota Forum Diskusi & Sejarawan Ampel.
N5 : Anggota Forum Diskusi.
N6 : Anggota Forum Diskusi.
N7 : Ketua RT.
101
102
102
103
Tabel 4. 7 Hasil Coding Indikasi Variabel Fungsi Bangunan
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
terkonfirmasinya bahwa
Kayak Rumah Ruslan Abdulgani, variabel fungsi bangunan
N1 – 63 itu kafe dulunya. Gatau sekarang Terkonfirmasi pada kawasan Kampung
apa yaa… Peneleh oleh responden
sebanyak satu (1) kali.
terkonfirmasinya bahwa
Iyo biyen jenenge WOSS, Warung variabel fungsi bangunan
N2 – 65 Omah Sejarah Surabaya, Terkonfirmasi pada kawasan Kampung
Plampitan. Peneleh oleh responden
sebanyak satu (1) kali.
terkonfirmasinya bahwa
(P - 61) Kalo untuk fungsi-fungsinya
variabel fungsi bangunan
pak?
N3 - 62 Terkonfirmasi pada kawasan Kampung
(N3 - 62) Kalo fungsinya juga
Peneleh oleh responden
masih sama.
sebanyak satu (1) kali.
N4 - 64 Iya, dulu itu rumah Cak Ru situ Terkonfirmasi terkonfirmasinya bahwa
103
104
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
kafe, dulu enak lo pak, onok variabel fungsi bangunan
kronconge. pada kawasan Kampung
Peneleh oleh responden
sebanyak satu (1) kali.
Iyo.. Tjokro itu paling akeh terkonfirmasinya bahwa
diparani orang-orang. Cuma mau variabel fungsi bangunan
N5 -12 liat tidure Soekarno tok biasa e. Kalo Terkonfirmasi pada kawasan Kampung
gak, ya.. buat tugas-tugase Peneleh oleh responden
mahasiswa. sebanyak satu (1) kali.
Kalo fungsi-fungsinya ya… ada terkonfirmasinya bahwa
yang dipakai ada yang belum. variabel fungsi bangunan
N6 - 11 Kayak omahe Tjokroaminoto itu.. Terkonfirmasi pada kawasan Kampung
kan sekarang banyak pengunjungnya, Peneleh oleh responden
sebelum covid-covid ini. sebanyak satu (1) kali.
Untuk fungsi-fungsinya ya… bcb terkonfirmasinya bahwa
N7 - 35 disini itu tetep kayak dulu. Cuman Terkonfirmasi variabel fungsi bangunan
untuk rumah Soekarno itu yang saya pada kawasan Kampung
104
105
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
bilang tadi… karena pemkot gak Peneleh oleh responden
megang ya, jadi kayak gini sekarang. sebanyak satu (1) kali.
Orang-orang sekitarnya juga… yang
penting gak diapa-apain gitu
mikirnya lah. Mungkin langgar
duwur itu ya… karena mungkin
belum selama bangunan-bangunan
cagar lainnya ya.. keliatan kurang
ya..
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Keterangan:
N1 : Anggota Forum Diskusi & Warga Kampung Peneleh.
N2 : Anggota Forum Diskusi`& Ahli/Pakar Tulisan Kuno.
N3 : Anggota Forum Diskusi.
N4 : Anggota Forum Diskusi & Sejarawan Ampel.
N5 : Anggota Forum Diskusi.
N6 : Anggota Forum Diskusi.
105
106
N7 : Ketua RT.
106
107
107
108
Tabel 4. 8 Hasil Coding Indikasi Variabel Kondisi Bangunan
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
Kondisinya sekarang udah bagus-
terkonfirmasinya bahwa
bagus mas. Maksudnya, sudah
variabel kondisi bangunan
keurus lah, buat melindungi
N1 – 67 Terkonfirmasi pada kawasan Kampung
bangunan itu, biar diliatnya kayak
Peneleh oleh responden
sudah keurus. Padahal ya itu
sebanyak satu (1) kali.
diluarnya aja.
Kalo ngomongin kondisi bangunan
terkonfirmasinya bahwa
ya… ya bener diomongin tadi,
variabel kondisi bangunan
bagus-bagus aja, tapi belum dikelola
N2 – 69 Terkonfirmasi pada kawasan Kampung
biar orang-orang itu bisa tau lebih
Peneleh oleh responden
dalem bangunane itu apa, sejarahe itu
sebanyak satu (1) kali.
apa.
Kalo kondisi seh… bangunane terkonfirmasinya bahwa
bagus seh mas, tapi sayangnya kan variabel kondisi bangunan
N3 – 104 Terkonfirmasi
belum banyak yang tau itu dimana, pada kawasan Kampung
ada apa di situ, sejarahe lah maksude. Peneleh oleh responden
108
109
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
sebanyak satu (1) kali.
terkonfirmasinya bahwa
Iya. Kondisinya untuk bangunane
variabel kondisi bangunan
sudah bagus, tapi yang kurang itu
N4 – 68 Terkonfirmasi pada kawasan Kampung
pengelolaane belum seh dari
Peneleh oleh responden
pemkotnya.
sebanyak satu (1) kali.
terkonfirmasinya bahwa
Disini kalo bangunanya ada apa-
variabel kondisi bangunan
apa gitu, kondisi bangunane ketok
N5 – 14 Terkonfirmasi pada kawasan Kampung
elek, ya dibenerin. Omahe
Peneleh oleh responden
Tjokroaminoto iku wes apik.
sebanyak satu (1) kali.
terkonfirmasinya bahwa
Ya kalo kondisi bangunan disini
variabel kondisi bangunan
dirawat… Mungkin ada yang gak
N6 – 15 Terkonfirmasi pada kawasan Kampung
keurus, tapi mayoritas bangunannya
Peneleh oleh responden
disini udah bagus-bagus.
sebanyak satu (1) kali.
N7 - 35 Untuk fungsi-fungsinya ya… bcb Terkonfirmasi terkonfirmasinya bahwa
109
110
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
disini itu tetep kayak dulu. Cuman variabel kondisi bangunan
untuk rumah Soekarno itu yang saya pada kawasan Kampung
bilang tadi… karena pemkot gak Peneleh oleh responden
megang ya, jadi kondisinya kayak sebanyak satu (1) kali.
gini sekarang. Orang-orang
sekitarnya juga… yang penting gak
diapa-apain gitu mikirnya lah.
Mungkin langgar duwur itu ya…
karena mungkin belum selama
bangunan-bangunan cagar lainnya
ya.. keliatan kurang ya.. Menurut
saya, bangunan yang kondisinya
kurang banget disini itu cuma
rumahnya Soekarno. Sayang
banget itu..
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Keterangan:
110
111
N1 : Anggota Forum Diskusi & Warga Kampung Peneleh.
N2 : Anggota Forum Diskusi`& Ahli/Pakar Tulisan Kuno.
N3 : Anggota Forum Diskusi.
N4 : Anggota Forum Diskusi & Sejarawan Ampel.
N5 : Anggota Forum Diskusi.
N6 : Anggota Forum Diskusi.
N7 : Ketua RT.
111
112
112
113
Tabel 4. 9 Hasil Coding Indikasi Variabel Elemen Bangunan
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
O… kalo elemennya masih pada terkonfirmasinya bahwa
asli-asli. Tapi, ya itu tadi… variabel elemen
Rumahnya Soekarno itu yang saya gak bangunan pada kawasan
N1 - 71 Terkonfirmasi
tau bentuk aslinya memang seperti itu Kampung Peneleh oleh
atau sudah berubah total ya… karena responden sebanyak satu
saya juga gak paham seh (1) kali.
terkonfirmasinya bahwa
Elemennya harusnya banyak yang
variabel elemen
masih asli kok mas, paling ada-ada
bangunan pada kawasan
N2 – 72 aja yang diganti tapi gak merusak Terkonfirmasi
Kampung Peneleh oleh
estetika kayak aslinya kecuali kalo
responden sebanyak satu
memang harus berubah ya…
(1) kali.
Kalo itu biasanya elemen-elemen terkonfirmasinya bahwa
kayak gitu sebisa mungkin tetep seh variabel elemen
N3 – 108 Terkonfirmasi
mas, jadi kalo pun emang udah rusak bangunan pada kawasan
ta jelek gitu dibenerin seasli-asli Kampung Peneleh oleh
113
114
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
mungkin. Kayak Ruslan Abdulgani itu responden sebanyak satu
kan kamu lihatnya depannya di cat (1) kali.
kayak gitu ya… mungkin dulunya
seperti itu, terus pernah diganti-ganti,
atau itu mungkin dari sejak dia eh…
pas itu jadi kafe. Gak ngerubah
semuanya, iya.
terkonfirmasinya bahwa
Iyaa, bener. Ada yang elemen-
variabel elemen
elemene kayak pintue, ta dindinge
bangunan pada kawasan
N4 – 73 onok seng keropos, paling kan diganti Terkonfirmasi
Kampung Peneleh oleh
tok, di gawe semirip mungkin sama
responden sebanyak satu
yang dulu kayak gimana..
(1) kali.
Yo… gak ngerti seh elemen-elemen e terkonfirmasinya bahwa
udah pernah diganti apa belum. variabel elemen
N5 – 18 Terkonfirmasi
Pokoknya sekarang kalo dilihat dari bangunan pada kawasan
depan wes apik… Emane ae gurung Kampung Peneleh oleh
114
115
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
akeh seng ero… responden sebanyak satu
(1) kali.
Kalo itu, kayak elemen bangunan
terkonfirmasinya bahwa
seng sampeyan sebutin itu mungkin
variabel elemen
sudah dibener-benerin pas jadi
bangunan pada kawasan
N6 - 17 sudah ditetepin bangunan cagar Terkonfirmasi
Kampung Peneleh oleh
budaya ya, pas mau pasang plakat di
responden sebanyak satu
bangunane iku biasane dibenerin dulu,
(1) kali.
baru…
Kalo yang di rumahnya
Tjokroaminoto, elemen-elemennya itu terkonfirmasinya bahwa
masih asli tapi pernah… bukan variabel elemen
renovasi, tapi dibagusin lagi gitu lah bangunan pada kawasan
N7 – 37 Terkonfirmasi
biar terlihat bagus, menarik lah buat Kampung Peneleh oleh
didatengin sama orang-orang. responden sebanyak satu
Sayangnya kan masih belum banyak (1) kali.
tau dimana rumahnya, yang tau-tau itu
115
116
Terkonfirmasi/
Kode
Transkrip Tidak Validasi
Wawancara
Terkonfirmasi
biasanya kayak sampeyan-sampeyan
gini, untuk skripsinya atau yang suka
sama sejarah gitu biasanya nyariin
rumah-rumah. Jadi dibagusin
rumahnya biar keliatan kalo cagar
budaya disitu sudah terlindungi.
Padahal ya belum semuanya, kalo
disini ini.
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Keterangan:
N1 : Anggota Forum Diskusi & Warga Kampung Peneleh.
N2 : Anggota Forum Diskusi`& Ahli/Pakar Tulisan Kuno.
N3 : Anggota Forum Diskusi.
N4 : Anggota Forum Diskusi & Sejarawan Ampel.
N5 : Anggota Forum Diskusi.
N6 : Anggota Forum Diskusi.
N7 : Ketua RT.
116
117
117
118
b. Variabel Tradisional
Pada kawasan cagar budaya Kampung Peneleh
terkonfirmasi bahwa bangunan cagar budaya di kawasan
tersebut merupakan langgam atau gaya bangunan
tradisional Jawa. Bangunan dengan langgam tradisional
Jawa tidak hanya dimiliki bangunan cagar budaya saja,
tetapi juga dimiliki bangunan-bangunan pada perbatasan
kawasan Kampung Peneleh baik yang masih difungsikan
maupun ditelantarkan.
c. Variabel Akulturasi
Pada kawasan cagar budaya Kampung Peneleh
terkonfirmasi bahwa bangunan cagar budaya di kawasan
tersebut memiliki langgam atau gaya bangunan
akulturasi atau campuran antara dua gaya bangunan.
Adanya bangunan dengan langgam akulturasi pada cagar
budaya di Kampung Peneleh terjadi karena adanya
perbaikan/renovasi dari bangunan cagar budaya.
118
119
119
120
A. Diskontinuitas Morfologi
Diskontinuitas morfologi merupakan keragaman gaya
bangunan yang terdapat di Kampung Peneleh, berupa langgam
atau gaya bangunan kolonial, tradisional Jawa, dan akulturasi
(Frozi N5:9) Dengan beragamnya gaya bangunan/langgam dari
bangunan-bangunan yang ada di Kampung Peneleh sehingga
terjadi diskontinuitas morfologi yang membuat kawasan tersebut
menjadi tidak selaras/serasi antar bangunan.
120
121
C. Persimpangan Jalan
Persimpangan jalan adalah jalan dimana dua atau lebih
suatu jalan yang berpencar maupun bergabung. Pada kawasan
permukiman dan jalan di Kampung Peneleh mayoritas terdapat
persimpangan jalan yang menghubungkan antara satu gang
dengan gang sebelahnya. Dengan adanya persimpangan jalan di
kawasan permukiman dan jalan di Kampung Peneleh berpotensi
untuk memudahkan masyarakat mengelilingi kawasan cagar
budaya tersebut (Observasi lapangan, 2020).
D. Jalan Sempit
Jalan sempit merupakan jalan yang susah untuk diakses
bagi pejalan kaki maupun kendaraan bermotor. Pada kawasan
cagar budaya Kampung Peneleh memiliki jalan-jalan yang
sempit mayoritas di kawasan permukiman warga. Jalan-jalan
sempit pada kawasan cagar budaya yang kurang informasi,
sehingga masyarakat dirasa kesulitan untuk mengelilingi
kawasan cagar budaya Kampung Peneleh.
E. Kontras
Variabel ini merupakan adanya kontras pada bangunan.
Adanya gaya bangunan yang cukup berbeda antar bangunan di
kawasan cagar budaya Kampung Peneleh (N3: 53). Bangunan di
Kampung Peneleh mayoritas kontras dengan bangunan
sekitarnya, dimana gaya bangunannya yang berbeda-beda dari
121
122
F. Batasan Wilayah
Batasan wilayah yang dimaksud pada variabel ini adalah
bentuk-bentuk bangunan yang berlokasi di bagian perbatasan
kawasan cagar budaya Kampung Peneleh. Batasan kawasan di
Kampung Peneleh diidentifikasi dengan bangunan-bangunan
yang tidak memperlihatkan kawasan tersebut merupakan
kawasan cagar budaya. Batasan kawasan tersebut kurang
teridentifikasi untuk menentukan kawasan tersebut dengan
kawasan sekitarnya (Kuncar N1:113).
G. Stimulating Tensions
Stimulating Tensions atau rasa untuk mengelilingi yang
dimaksud adanya atraksi-atraksi yang menarik pengunjung
berupa warisan cagar budaya yang terdapat di kawasan Kampung
Peneleh. Dengan minimnya deskripsi dan informasi dari setiap
cagar budaya di Kampung Peneleh, sehingga potensi dari setiap
bangunan cagar budaya sulit untuk dimanfaatkan keberadaannya
oleh masyarakat sebagai atraksi bagi pengunjung (Kuncar N1:
111). Banyaknya warisan cagar budaya berupa bangunan
bersejarah dapat dijadikan sebagai atraksi bagi pengunjung di
kawasan Kampung Peneleh.
122
123
Tabel 4. 10 Variabel Penelitian Pada Indikator Complexity and Surprise
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
Dengan
beragamnya gaya
bangunan/langgam
dari bangunan-
bangunan yang
Adanya keragaman gaya
ada di Kampung
bangunan di kawasan cagar
Peneleh sehingga
Diskontinuitas budaya Kampung Peneleh
terjadi
Morfologi dari langgam kolonial,
diskontinuitas
langgam tradisional Jawa,
morfologi yang
dan langgam akulturasi.
membuat kawasan
tersebut menjadi
tidak selaras/serasi
antar bangunan
(Frozi N5:9).
123
124
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
Adanya makam
dan beberapa jalan
berbuntu pada
Kawasan cagar budaya
kawasan cagar
Kampung Peneleh memiliki
budaya Kampung
Sudut Tidak sudut yang tidak terduga
Peneleh, sehingga
Terduga dan berupa makam di tengah
membuat
Jalan Buntu jalan dan jalan berbuntu
masyarakat
pada kawasan permukiman
terganggu untuk
warga di Kampung Peneleh.
mengelilingi
kawasan tersebut
(Eko N7:15).
Pada kawasan permukiman Dengan adanya
Persimpangan dan jalan di Kampung persimpangan
Jalan Peneleh mayoritas terdapat jalan di kawasan
persimpangan jalan yang permukiman dan
124
125
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
menghubungkan antara satu jalan di
gang dengan gang Kampung
sebelahnya. Peneleh
berpotensi untuk
memudahkan
masyarakat
mengelilingi
kawasan cagar
budaya tersebut
(observasi
lapangan, 2020).
Jalan-jalan sempit
Terdapat jalan-jalan yang
pada kawasan
sempit mayoritas di
Jalan Sempit cagar budaya yang
kawasan permukiman
kurang informasi,
warga.
sehingga
125
126
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
masyarakat dirasa
kesulitan untuk
mengelilingi
kawasan cagar
budaya Kampung
Peneleh (observasi
lapangan).
Bangunan di
Kampung Peneleh
mayoritas kontras
Adanya gaya bangunan
dengan bangunan
yang cukup berbeda antar
Kontras sekitarnya, dimana
bangunan di kawasan cagar
gaya bangunannya
budaya Kampung Peneleh.
yang berbeda-beda
dari periode masa
tertentu (kolonial,
126
127
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
tradisional Jawa,
dan Akulturasi)
sehingga belum
adanya
keselarasan antar
bangunan (N3:
53).
Batasan kawasan
Batasan kawasan di Kampung Peneleh
Kampung Peneleh yang kurang
diidentifikasi dengan teridentifikasi
Batasan
bangunan-bangunan yang untuk menentukan
Wilayah
tidak memperlihatkan kawasan tersebut
kawasan tersebut merupakan dengan kawasan
kawasan cagar budaya. sekitarnya
(Kuncar N1:113).
127
128
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
Minimnya
deskripsi dan
informasi dari
Banyaknya setiap cagar
warisan cagar budaya di
budaya berupa Kampung
Atraksi-atraksi yang
bangunan Peneleh, sehingga
menarik pengunjung berupa
Rasa untuk bersejarah potensi dari setiap
warisan cagar budaya yang
Mengelilingi sebagai atraksi bangunan cagar
terdapat di kawasan
bagi pengunjung budaya sulit untuk
Kampung Peneleh.
di kawasan dimanfaatkan
Kampung keberadaannya
Peneleh. oleh masyarakat
sebagai atraksi
bagi pengunjung
(Kuncar N1: 111).
Sumber: Peneliti, 2020
128
129
Keterangan:
/ : Ada / Tidak Ada
Kesimpulan:
Karakteristik Complexity and Surprise merupakan suatu yang kompleks dan terduga. Pada kawasan
cagar budaya Kampung Peneleh memiliki variabel dari karakteristik ini, sayangnya masih banyak
permasalahan yang ada seperti bentuk bangunan sekitar yang kontras, sudut tidak terduga yang
mengganggu jalan, dan kurangnya informasi-informasi agar masyarakat dapat mengelilingi kawasan
cagar budaya Kampung Peneleh.
129
130
(halaman sengaja dikosongkan)
130
131
Peta 4. 3 Karakteristik Complexity and Surprise di Kampung Peneleh
Keterangan:
: Gang Sempit dan Persimpangan Jalan
: Jalan Buntu
: Persimpangan Jalan pada Jalan Raya
131
132
(halaman sengaja dikosongkan)
132
133
B. Kebiasaan Masyarakat
Kebiasaan masyarakat yang sudah dilakukan masyarakat
sekitar sejak dulu. Kebiasaan tersebut berupa berjualan buah
yang didatangkan dari Bali, yang sayangnya hal tersebut sudah
punah/hilang dari kawasan cagar budaya Kampung Peneleh
(Khotib N4: 37).
C. Aktivitas Masyarakat
Aktivitas atau kegiatan masyarakat yang dilakukan
sehari-hari. Aktivitas sehari-hari masyarakat sekitar Kampung
Peneleh merupakan kegiatan ekonomi, seperti pasar dan kuliner.
Terdapat beberapa kuliner non-halal dan minimnya opsi kuliner
untuk pengunjung yang akan mengunjungi kawasan cagar
budaya Kampung Peneleh (N3: 42). Sedangkan pasar yang
terdapat di Kampung Peneleh dapat dikembangkan sebagai
potensi untuk menarik orang mengunjungi kawasan tersebut serta
memperkuat kawasan cagar budaya.
133
134
Tabel 4. 11 Variabel Penelitian pada Indikator Vitality and Robustness
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
Pada kawasan cagar
budaya Kampung
Penggunaan lahan di Peneleh belum
Kampung Peneleh terdapat lahan yang
Variasi
didominasi oleh dijadikan untuk satu
Penggunaan
permukiman dan titik kumpul orang
Lahan
sebagian merupakan untuk mengunjungi
fasilitas umum. kawasan tersebut
(observasi lapangan,
2020).
Kebiasaan masyarakat Hilangnya kebiasaan
di kawasan tersebut masyarakat Kampung
Kebiasaan
yang sudah dilakukan Peneleh yakni berupa
Masyarakat
sejak dulu. Kebiasaan kegiatan berjualan
yang sudah dilakukan buah, sehingga
134
135
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
masyarakat sekitar kebiasaan yang sudah
Kampung Peneleh dilakukan sejak dulu
berupa berjualan buah sudah punah (Khotib
yang didatangkan dari N4: 37).
Bali, sayangnya hal
tersebut sudah
punah/hilang.
Pasar yang Terdapat beberapa
terdapat di kuliner non-halal dan
Aktivitas sehari-hari
Kampung minimnya opsi kuliner
masyarakat sekitar
Peneleh dapat untuk pengunjung
Aktivitas Kampung Peneleh
dikembangkan yang akan
Masyarakat merupakan kegiatan
sebagai potensi mengunjungi kawasan
ekonomi, seperti pasar
untuk menarik cagar budaya
dan kuliner.
orang Kampung Peneleh
mengunjungi (N3: 42).
135
136
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
kawasan
tersebut serta
memperkuat
kawasan cagar
budaya
Kampung
Peneleh.
Sumber: Peneliti, 2020
Keterangan:
/ : Ada / Tidak Ada
Kesimpulan:
Karakteristik Vitality and Robustnes mengidentifikasikan bagaimana masyarakat dapat tertarik datang
ke kawasan tersebut dengan penggunaan lahan kawasan, kebiasaan sejak lama dan aktivitas sehari-hari
masyarakat sekitar. Sayangnya, kebiasaan masyarakat Kampung Peneleh sudah hilang sehingga
kurangnya atraksi yang ada di kawasan tersebut.
136
137
Peta 4. 4 Karakteristik Vitality and Robustness di Kampung Peneleh
Keterangan:
: Kebiasaan masyarakat Kampung Peneleh yang sudah hilang.
137
138
(halaman sengaja dikosongkan)
138
139
B. Ketegasan Bangunan
Bentuk fisik di suatu kawasan sebagai penegas batas antar
kawasan, sayangnya hal ini belum terlihat dari bentuk fisik untuk
mempertegas batas kawasan Kampung Peneleh dengan kawasan
sekitarnya (Observasi lapangan, 2020), seperti menambah
ornament atau bentuk fisik agar seseorang mengetahui berada di
kawasan cagar budaya Kampung Peneleh (Khotib N4: 22).
139
140
140
141
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
kaki untuk kenyamanan
dalam berkeliling
kawasan tersebut
(observasi lapangan,
2020).
Bentuk fisik di suatu
kawasan sebagai Belum adanya ketegasan
penegas batas antar atau keserasian bangunan
kawasan. Belum adanya untuk mempertegas batas
Ketegasan
bentuk fisik untuk kawasan Kampung
Bangunan
mempertegas batas Peneleh dengan kawasan
kawasan Kampung sekitarnya (Khotib N4:
Peneleh dengan 22).
kawasan sekitarnya.
Sumber: Peneliti, 2020
141
142
Keterangan:
/ : Ada / Tidak Ada
Kesimpulan:
Karakteristik Enclosure and Linkages adalah batasan kawasan yang menegaskan antara kawasan
tersebut dengan kawasan sekitarnya. Karakteristik ini dapat dilihat dari pedestrian ways dan fasilitas
pelengkap jalan serta ketegasan bangunan di batas kawasan Kampung Peneleh. Sayangnya belum
terdapat pedestrian ways dan fasilitas pelengkap jalan serta gaya bangunan yang masih belum
menegaskan batasan antara kawasan cagar budaya Kampung Peneleh dengan kawasan sekitarnya.
142
143
143
144
144
145
A. Titik Fokus
Tempat titik berkumpulnya orang yang mengunjungi
kawasan tersebut. Pada kawasan cagar budaya Kampung Peneleh
belum terdapat titik fokus untuk tempat berkumpulnya orang
yang akan mengunjungi kawasan tersebut (Kuncar N1: 22). Hal
ini dapat juga seperti titik dimana orang merasa menarik dalam
bentuk fisik maupun non-fisik
145
146
146
147
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
sebagai kenyamanan dan pengunjung
kemudahan seseorang yang kawasan cagar
akan berkunjung ke budaya Kampung
kawasan tersebut. Peneleh (observasi
lapangan, 2020).
Sumber: Peneliti, 2020
Keterangan:
/ : Ada / Tidak Ada
Kesimpulan:
Karakteristik Transparency and Vistas adalah titik fokus (focal point) dari kawasan atau sesuatu yang
menjadi patokan yang dapat dilihat dari dekat maupun jauh ketika berada di sekitar kawasan tersebut,
serta suatu kawasan mampu memberikan rasa aman. Belum terdapatnya titik focus pada kawasan
cagar budaya Kampung Peneleh dan fasilitas pelengkap jalan untuk kenyamanan dan kemudahan
orang yang akan mengelilingi kawasan tersebut.
147
148
148
149
149
150
150
151
A. Gaya Bangunan
Bentuk bangunan yang dapat mendefinisikan suatu
kawasan. Pada kawasan cagar budaya Kampung Peneleh,
terdapat gaya bangunan yang beragam, dari langgam kolonial,
tradisional Jawa, dan akulturasi, serta terdapat bangunan terlantar
yang memiliki gaya bangunan dari suatu masa (Frozi N5: 9).
Pada bangunan terlantar dengan gaya bangunan dari suatu masa
pada kawasan cagar budaya Kampung Peneleh dapat berpotensi
berupa pelestarian atau perawatan sehingga dapat mendefinisikan
kawasan cagar budaya. Dengan beragamnya langgam bangunan
di Kampung Peneleh, sehingga sulit untuk mendefinisikan
kawasan tersebut, serta banyaknya bangunan terlantar yang
memiliki gaya bangunan dari masa tertentu.
151
152
152
153
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
budaya.
Fasilitas pelengkap jalan
Belum tersedianya
yang dapat mengarahkan
fasilitas pelengkap
(navigable) orang yang
jalan seperti denah
mengunjungi suatu kawasan.
atau informasi
Pada kawasan cagar budaya
yang dapat
Fasilitas Kampung Peneleh belum
mengarahkan
Pelengkap tersedia fasilitas-fasilitas
seseorang
Jalan untuk mengarahkan orang
(navigable) untuk
untuk mengelilingi kawasan
mengelilingi
tersebut maupun
kawasan tersebut
mengarahkan ke bangunan
(observasi
cagar budaya di Kampung
lapangan, 2020).
Peneleh.
Sumber: Peneliti, 2020
Keterangan:
153
154
Kesimpulan:
Karakteristik Legibility and Coherence merupakan sesuatu yang mendefinisikan kawasan tersebut
kepada bentuk fisik serta navigable atau perjalanan seseorang yang mengunjungi kawasan tersebut
lebih mudah/tidak hilang arah. Dengan gaya bangunan yang beragam pada kawasan cagar budaya
Kampung Peneleh, sehingga sulit untuk mendefinisikan kawasan tersebut, serta banyaknya bangunan
terlantar yang memiliki gaya bangunan dari masa tertentu. Selain itu, belum terdapatnya fasilitas
pelengkap jalan seperti denah atau informasi yang dapat mengarahkan orang untuk mengelilingi
kawasan tersebut.
154
155
: Gaya bangunan yang kurang mendefinisikan kawasan cagar budaya Kampung Peneleh dan fasilitas pelengkap jalan yang tidak ada untuk
mengarahkan seseorang.
155
156
156
157
A. Gaya Bangunan
Suatu kawasan yang memiliki kekayaan arsitektur. Hal
ini terdapat di kawasan cagar budaya Kampung Peneleh yang
memiliki beragam gaya bangunan, berupa kolonial, tradisional
Jawa, dan akulturasi (Kang Reang N6: 8). Dengan keberagaman
gaya bangunan yang dimiliki kawasan cagar budaya Kampung
Peneleh membuat kawasan tersebut dilihat kurangnya keserasian
antar bangunan.
B. Pedestrian Ways
Bentuk Jalur pejalan kaki sebagai fasilitas penunjang
pejalan kaki untuk mengelilingi kawasan tersebut. Sayangnya, hal
ini belum terdapat di kawasan cagar budaya Kampung Peneleh
(Observasi lapangan, 2020).
C. Tengara (Landmarks)
Bentuk fisik di suatu kawasan sebagai patokan atau
ancar-ancar seseorang. Pada kawasan cagar budaya Kampung
Peneleh belum terdapat penentuan tengara atau landmarks
sebagai patokan seseorang yang mengunjungi kawasan cagar
budaya (Kuncar N1: 48).
157
158
158
159
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
Ways) kawasan tersebut. dengan kekayaan
Sayangnya, hal ini belum arsitektural di
terdapat di kawasan cagar seluruh kawasan
budaya Kampung Peneleh. cagar budaya
Kampung
Peneleh, sehingga
kurang
memperindah
kawasan tersebut
(Observasi
lapangan, 2020).
Bentuk fisik di suatu Tidak adanya
kawasan sebagai patokan landmarks atau
Tengara
atau ancar-ancar seseorang. tengara dengan
(Landmarks)
Pada kawasan cagar budaya bentuk fisik yang
Kampung Peneleh belum dapat dijadikan
159
160
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
terdapat penentuan tengara patokan seseorang
atau landmarks sebagai yang akan
patokan seseorang yang mengunjungi
mengunjungi kawasan cagar kawasan tersebut
budaya. (Kuncar N1: 48).
Sumber: Peneliti, 2020
Keterangan:
/ : Ada / Tidak Ada
Kesimpulan:
Karakteristik Architectural Richness merupakan kekayaan arsitektur yang ada pada suatu kawasan
tersebut, seperti pada bangunan-bangunannya, pedestrian ways dengan fasilitas pelengkap jalan, dan
tengara atau landmarks. Gaya bangunan yang beragam pada kawasan cagar budaya Kampung Peneleh
sehingga membuat kurangnya keserasian antar bangunan, dan belum terdapatnya jalur pejalan kaki
160
161
dan fasilitas pelengkap jalan serta belum adanya landmarks sebagai patokan seseorang yang akan
mengunjungi kawasan tersebut.
161
162
162
163
163
164
A. Ide Pembangunan
Bentuk mempertahankan, melestarikan, dan/atau
mengembangkan suatu kawasan. Hal ini terdapat pada kawasan
cagar budaya Kampung Peneleh, berupa mempertahankan
bangunan-bangunan cagar budaya di kawasan tersebut. Dengan
mempertahankan bangunan cagar budaya Kampung Peneleh
berpotensi untuk menarik pengunjung ke kawasan tersebut. Ide
pembangunan di kawasan cagar budaya Kampung Peneleh yang
masih berupa mempertahankan tiap bangunan dan belum adanya
ide pembangunan lainnya untuk mengembangkan kawasan cagar
budaya di Kampung Peneleh (Kuncar N1: 48).
164
165
165
166
Ada/Tidak
Variabel Ada Keterangan Potensi Masalah
/
Bentuk nilai sosial-budaya Bentuk nilai
masyarakat sekitar kawasan sosial-budaya di
yang terdapat pada kawasan kawasan cagar
Nilai Sosial- ini berupa kebiasaan orang budaya Kampung
Budaya Bali yang sudah menetap Peneleh yang tidak
sejak di Kampung Peneleh, ditemukan dari
seperti nyepi atau upacara masyarakat lokal
adat lainnya. sendiri.
Sumber: Peneliti, 2020
Keterangan:
/ : Ada / Tidak Ada
Kesimpulan:
Personalization and Community Values adalah proses partisipatori yang memungkinkan untuk
melakukan ide-ide pembangunan di kawasan tersebut sehingga tidak merusak suatu kesan kawasan
dan menghilangkan nilai sosial budaya masyarakat sekitar kawasan. Ide pembangunan yang ada di
166
167
Kampung Peneleh masih berupa mempertahankan bentuk fisik, belum adanya pengembangan lebih
lanjut untuk kawasan cagar budaya Kampung Peneleh dan nilai sosial-budaya yang belum ditemukan
dari masyarakat lokal sendiri.
167
168
168
169
169
170
1. Problem Identification
2. Goal and Objective-setting
3. Recommendation
170
171
171
172
172
173
173
174
174
175
Architectural Richness
1. Suatu kawasan yang memiliki kekayaan arsitektur. Hal ini
dimiliki kawasan cagar budaya Kampung Peneleh yang
memiliki beragam gaya bangunan, berupa kolonial, tradisional
Jawa, dan akulturasi sayangnya hal tersebut mengurangi
keserasian antar bangunan dan kenyamanan masyarakat yang
akan berkunjung.
175
176
176
177
4.2.3.3 Recommendation
Rekomendasi perancangan dari tiap permasalahan yang
dapat ditambahkan sehingga dapat mengembangkan kawasan
tersebut berdasarkan visi dan misi yang telah dibuat sebagai berikut:
177
178
178
179
179
180
180
181
181
182
182
183
183
184
184
185
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi
pengembangan perkotaan untuk penguatan visual kawasan cagar
budaya di Kampung Peneleh, Kota Surabaya. Untuk mendapatkan
hal tersebut, maka harus dilakukan beberapa tahan analisa terlebih
dahulu. Tahap tersebut terdiri dari menganalisis visual kawasan
berdasarkan langgam atau gaya bangunan cagar budaya di Kampung
Peneleh, kemudian dilakukan tahap mengidentifikasi karakteristik
visual kawasan cagar budaya di Kampung Peneleh. Serta tahap
terakhir yaitu merekomendasikan pengembangan perkotaan untuk
penguatan visual kawasan cagar budaya Kampung Peneleh.
185
186
186
187
187
188
188
189
189
190
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini,
antara lain:
1. Pemerintah
Hasil dari penelitian ini, yakni identifikasi visual kawasan
cagar budaya di Kampung Peneleh berdasarkan karakteristik
kawasan dan karakteristik bangunan dapat menjadi masukan
dan/atau pertimbangan lebih lanjut dalam menyusun rencana
untuk kawasan cagar budaya di Kota Surabaya. Penelitian ini
ditujukan untuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Kota
Surabaya untuk pertimbangan lebih lanjut.
2. Penelitian Lanjutan
Penelitian ini hanya berfokus pada kawasan dan bangunan
cagar budaya di Kampung Peneleh, kurangnya fokusan lebih
lanjut seperti pengembangan khusus di kawasan cagar budaya di
Kampung Peneleh.
3. Swasta dan Masyarakat
Dapat terjalinnya kerjasama antara pihak swasta dan pihak
masyarakat untuk mengembangkan dan mengelola kawasan
cagar budaya Kampung Peneleh. Selain itu juga kerjasama
untuk mempertahankan dan mengembangkan bangunan-
bangunan cagar budaya di Kampung Peneleh, Kota Surabaya.
190
191
DAFTAR PUSTAKA
191
192
192
193
193
194
194
195
LAMPIRAN
195
196
196
197
197
198
P Iya. 21.
Gaonok, gaonok seh lek aku. Soalnya
kalo aura itu kan menurutku visual
sama kultur koyok nang Ampel ngono
N1 22.
kan kerasa. Kalo disini itu relatif
bangunan, urban. Ya karena ga punya
anu ya, point of interest.
Karakter ya Mas. Ya Surabaya, general
gitu. Beda kalo lagi di Ampel, ketika
N4 23.
masuk wes fisike wes koyok inti ngono
kan ya.
Sedangkan kalo di Peneleh itu kan
urban ya, tengah kota. Jadi ndak ada
N1 point of interest ya. Yang kemudian 24.
membuat dia ini berbeda dari tempat
yang lain.
Tapi kalo peninggalan, cerita yo lengkap
emang, ada banyak. Ya historis ada
N4 25.
banyak. Disini tuh banyak banget kota tua,
eh, bangunan tua.. terasa banget anunya
Tapi, bangunannya itu belum, belum
N1 dianu, maksimalkan. Bangunannya juga 26.
mencar – mencar
Ga koyok di Semarang ngono ya, caakep.
N4 27.
Kawasan auranya muncul
nah kalo bentuk cagar budaya disini itu
P 28.
fisik aja? atau ada yang lainnya?
disini? Enggak, gak juga. Ada yang fisik
dan non-fisik. kalo sekedar fisik kan
misalnya bangunan. Yang menarik kan
tiap bangunan di Peneleh itu ada
N1 29.
ceritanya. Kayak misalnya rumah Bung
Karno, itu statusnya secara fisik apa eh
poinnya kan bangunannya kalo non-
fisiknya itu ceritanya.
198
199
199
200
200
201
201
202
202
203
203
204
204
205
205
206
206
207
Akulturasi itu.
Kalo akulturasi, disini mungkin rumah
Tjokro sakjane… soalnya ada cerobong
N4 95.
palsu di atapnya, jadi kayak bangunan-
bangunan Belanda.
Bangunan akulturasi itu disini… ya
N3 ada-ada aja tapi gak ngerti seh cagar 96.
budayanya disini akulturasi apa nggak.
Oh yaya… Oh iya pak, sebenernya disini
P 97.
ini masih ada orang yang asli Peneleh?
Setauku gak ada seh, udah lama juga
soalnya. Kalo pun masih ada, juga udah
N3 sepuh seh mas. Peneleh itu kan berasal 98.
dari kata Pinilih, artinya kan itu pilhan.
Maksudnya orang-orang pilihan.
Oh iya pak, mau tanya. Kalo komunitas
Begandring ini itu ada kayak bagian-
P 99.
bagiannya? Kayak ada ketua, wakil, gitu-
gitu.
Oh… gak ada. Sebenernya Begandring itu
tuh sebuh forum diskusi buat komunitas-
komunitas pecinta sejarah gitu. Jadi kalo
ada bahasan tentang ini, dikumpulin buat
bahas sejarah ini, sejarah itu… Begandring
N3 100.
kan sebenernya artine cangkrukan, jadi
semuanya bisa ditampung, yang suka-suka
bahas sejarah itu semuanya bisa disini.
Emang biasanya kita kumpulnya di Lodji
sini.
P Udah ada sejak kapan pak Begandring ini? 101.
Baru seh mas kita… Sekitar… 2018 kita
N3 102.
ini, belum lama-lama banget.
Tapi menurut bapak, kondisi disini
P bangunan-bangunan cagar budayanya 103.
gimana?
207
208
208
209
sama pemiliknya?
Waduh, kurang paham aku ya. Tapi
paling seh sudah direnov-renov ya. Kalo
N1 seng jelen-jelek gitu mungkin masih 113.
tetep ya, ditelantarin git uterus dari
dulu.
Harusnya seh udah mas.. kalo dilihat
sekarang ya, soalnya udah nyampur-
N2 nyampur ngono lo. Jadi gaero endi seng 114.
teko koloni, endi seng gawenane wong
kene.
Iyo… Belum lagi itu di pinggir jalan
N1 kan. Jadi kita juga nggak tahu Peneleh 115.
itu kawasan apa sebenere.
209
210
210
211
211
212
212
213
213
214
214
215
215
216
216
217
BIODATA PENULIS
217