Anda di halaman 1dari 5

Hukum Ekonomi Syariah Dalam Islam 4.

Fahmi Taupik Hidayat


Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung fahmitaupikhidayatt@gmail.com

Abstrak
Revolusi industri 4.0 membawa perubahan dan peradaban yang besar
dan signifikan dalam kehidupan manusia terutama dalam ranah teknologi
digital. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
teknik pengumpulan data studi pustaka. Studi kepustakaan dipakai untuk
memperkaya literatur penelitian agar dapat ditarik sebuah kesimpulan
dengan cara membaca artikel pada jurnal, buku dan media lainnya sebagai
sumber acuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peluang,
tantangan, cara mempertahankan, dan cara meningkatkan binis digital di era
revolusi industri 4.0. Bisnis digital merupakan langkah tepat untuk
menghadapi era revolusi industri 4.0. Bisnis digial mempunyai peluang yang
besar, seperti Fintech (Fnance Technology), Software As a Service (SaaS),
dan Digital Marketing. Tetapi, selain mempunyai peluang terdapat juga
tantangan yang harus dilewati guna mempertahankan dan meningkatkan
bisnis digital di era revolusi industri 4.0.

Kata kunci: bisnis digital, revolusi industri 4.0, teknologi digital

Pendahuluan
Dunia sedang memasuki era teknologi digital, ditandai dengan banyaknya
penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, internet merupakan salah satu
dari perkembangan teknologi. Purba, Yahya, & Nurbaiti (2021, hal. 93)
mengungkapkan di Indonesia pengguna internet semakin meningkat selama kurun
waktu 2015-2019, pada tahun 2015, pengguna internet di Indonesia sekitar
21,98% dan naik pada tahun 2019 menjadi 47,69%. Prasetiantono (dalam
Abdullah, 2019, hal. 48) menjelaskan, kehidupan masyarakat modern mengalami
perubahan yang cepat memasuki tahun 2018. Era Revolui 4.0 ini menggabungkan
antara teknologi otomatisasi dan teknologi cyber (Suryana & Perdana, 2020, hal.
5). Perkembangan teknologi digital di era revolusi industri 4.0 dapat dimanfaatkan
dalam berbagai bidang, salah satunya dalam berbisnis. Pelaku bisnis dapat
memanfaatkan berbagai perkembangan digital, dengan mengalihkan berbagai
aktivitas konvensionalnya ke dalam aktivitas yang berhubungan dengan internet,
salah satunya dengan melakukan bisnis online (Wahyuningsih, 2021, hal. 15).
Fakta-fakta di atas menunjukkan pentingnya “Digitalisasi Bisnis Sebagai
Langkah Menghadapi Revolusi Industri 4.0” lalu bagaimana peluang dan
tantangan, cara mempertahankan, dan cara meningkatkan bisnis di era revolusi

1
industri 4.0?. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pentingnya teknologi
digital dalam berbisnis. Selain itu, akan dibahas mengenai data dan teori-teori
yang berhubungan dengan bisnis digital. Penelitian tentang peluang bisnis digital
di era revolusi industri 4.0 ini, dengan pembahasan mengenai peluang dan
tantangan, cara mempertahankan dan cara meningkatkan bisnis diharapkan dapat
menambah informasi dan motivasi semangat bagi masyarakat luas, terutama untuk
para pebisnis yang sedang menjalani dan mempertahankan bisnisnya di era
teknologi digital.

Metodologi Peneltian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik
pengumpulan data studi pustaka. Studi kepustakaan dipakai untuk memperkaya
literatur penelitian agar dapat ditarik sebuah kesimpulan dengan cara membaca
artikel pada jurnal, buku, dan media lainnya sebagai sumber acuan.

Teori
1. Digitalisasi Bisnis
Cahyadi, dkk. (2022, hal. 2) mengungkapkan bisnis berasal dari Bahasa
Inggris yaitu business, yang berasal dari kata busy yang artinya sibuk. Harjadi &
Fatmasari (2015, hal. 3) mendefinisikan bahwa bisnis adalah lembaga dimana di
dalamnya mengahasilkan barang atau jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Dave Chaffey (dalam Witjara, 2019, hal. 247) menjelaskan bisnis digital adalah
bisnis yang menggunakan teknologi untuk meningkatkan daya saing dan
pengoptimalan proses penggunaan media online. Unsur-unsur bisnis merupakan
hal yang penting, karena merupakan unsur penopang dalam jalannya bisnis. Tidak
terkecuali dalam bisnis digital, unsur bisnis merupakan hal yang penting pula dan
terdapat perbedaan dengan unsur bisnis konvensional, seperti dalam media,
diamana bisnis digital menggunakan media berbasis internet.
Khalifah (2022, hal. 1) menyebutkan bahwa ada beberapa macam bisnis
yang patut dicoba di era digital ini. Pertama, berjualan di marketplace, kedua,
youtuber, dan ketiga, Pembuat website. Menurut Purba, Yahya, & Nurbaiti (2021,
hal. 94-95) beberapa peluang bisnis digital saaat ini, pertama, Fintech (Fnance
Technology), kedua, Software As a Service (SaaS), dan ketiga, Digital Marketing.

2. Revulusi Industri 4.0


Koentjaraningrat mengungkapkan bahwa revolusi adalah suatu usaha untuk
dapat hidup sesuai dengan perkembangan zaman yang ada (dalam Yulianti, 2022,
hal. 1). Menurut Angela Merkel revolusi 4.0 ini adalah sebuah transformasi dunia
industri dalam segala aspek produksinya melalui gabungan teknologi digital dan
internet dalam industri konvensional. Sedangkan menurut Schlechtendahl, dkk.
menjelaskan revolusi industri ini menitik beratkan kepada unsur kecepatan
informasi, dimana semua lingkungan indutsri dapat saling terhubung dan berbagi
informasi dengan mudah (dalam Andrew, 2022, hal. 1).
Revolusi indutri 4.0 membawa perubahan dan membawa kemudahan.
Tetapi, selain terdapat dampak positif terdapat juga dampak negatif. Berikut
beberapa dampak positif dan negatif revolusi industri 4.0. Dampak poitif revolusi
industri 4.0

2
yaitu kemudahan dalam mengakses berbagai informasi, dapat meningkatkan
pendapatan nasional, dan peningkatan peluang kerja. Dampak negatif seperti
rentannya serangan cyber, butuh modal yang besar, berdampak pada lingkungan,
penggunaan mesin dapat menghasilkan limba, polusi udara, dan hal negatif
lainnya (Andrew, 2022, hal. 1).

Hasil dan Pembahasan


1. Peluang dan tantangan bisnis digital di era revolusi industri 4.0
Menurut Aleza (2020, hal. 6-7) teknologi yang semakin berkembang pada
revolusi industri 4.0 membawa kemudahan untuk mencari berbagai informasi,
salah satunya mengenai bisnis. Purba, Yahya, & Nurbaiti (2021, hal. 94-95)
menjelaskan teknologi merupakan hal yang penting di era saat ini, dengan
membawa berbagai manfaat akan memudahkan dalam menjalankan berbagai
aktivitas. Beberapa peluang bisnis digital saaat ini yaitu: (1) Fintech (Fnance
Technology), hal ini merupakan inovasi teknologi dalam sektor keuangan dengan
memberi kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan yang dapat dilakukan
dimanapun dan kapanpun; (2) Software As a Service (SaaS), adalah salah satu
contoh bisnis yang mengadaptasi perkembangan teknologi, bisnis ini berupa B2B
business to business; dan (3) Digital Marketing, adalah pemasaran dalam bentuk
digital dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada sebagai media
pemasarannya.
Revolusi industri 4.0 telah mengubah kehidupan manusia dengan hadirnya
berbagai teknologi yang ditawarkan. Adanya kemajuan dari teknologi ini
menyebabkan terjadinya kompetisi antara manusia dengan mesin, yang
menyebabkan manusia dituntut untuk meningkatkan keterampilannya agar dapat
bersaing dan tidak tergeser oleh mesin (Aleza, 2020, hal. 1). Selain banyaknya
peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 ini, beberapa ancaman atau tantangan
bisnis anatara lain seperti tergesernya bisnis akibat tidak mampu mengikuti
transformasi bisnis, kesenjangan ekonomi akibat tidak mampu berinovasi, dan
terjadinnya modus kriminal seperti dalam transaksi.
Wolter (dalam Aleza, 2020, hal. 2) menyebutkan beberapa tantangan yang
akan dihadapi di era revolusi industri 4.0 ini diantaranya mengenai masalah terkait
keamanan teknologi dalam industri, selanjutnya kendala mengenai stabilitas mesin
produksi, dan kurangnya keterampilan manusia dalam menghadapi dan
menggunakan teknologi. Hal ini menunjukkan selain peluang bisnis yang besar
terdapat tantangan yang harus dihadapi oleh para pebisnis. Dengan menghadapi
dan melewati setiap tantangan, akan berpeluang besar membawa binis ke gerbang
kesuksesan.

2. Cara mempertahankan bisnis di era revolusi industri 4.0


Revolusi Industri 4.0 mengubah tatanan kehidupan manuisa, salah satunya
dalam proses bisnis. Purba, Yahya, & Nurbaiti ( 2021, hal. 97) menjelaskan
bahwa perkembangan teknologi saat ini tidak akan berhenti dan akan terus
mengalami perkembangan. Anatan (2022, hal. 200-201) menyatakan bahwa
Pelaku bisnis diwajibkan untuk melakukan perubahan atau transformasi guna
mempertahankan bisnis di era teknologi, pelaku bisnis hanya memiliki 2 pilihan
yaitu change (berubah) atau die (mati).

3
Dalam dunia bisnis, strategi merupakan hal yang penting untuk
mempertahankan bisnis di zaman perkembangan teknologi yang semakin canggih
dan persaingan bisnis yang semakin tinggi. Strategi yang dapat ditempuh untuk
mempertahankan bisnis yaitu dengan cara menumbuhkan suatu pembeda dari
produk atau jasa yang pasaran, hal ini akan memberikan keunikan dari produk
yang ditawarkan. Strategi selanjutnya dengan cara strategi responsif, dengan cara
memberi tanggapan kepada responden atau konsumen yang meberikan respon dan
ulasan meengenai produk yang ditawarkan. Dengan cara ini akan lebih memahami
selera dan produk yang dibutuhkan para konsumen.
wiguna (2019, hal. 1) menjelaskan bahwa perusahaan harus memiliki
strategi guna mempertahankan bisnisnya di era 4.0 ini. Strategi yang dapat
digunakan yaitu perbaikan alur barang dan juga material. Hal ini bertujuan untuk
mengurangi impor bahan baku yang berlebihan, selain itu dengan memperbaiki
alur barang dan material ini dapat memberi dorongan kepada sumber daya yang
ada di Indonesia agar lebih bernilai tinggi. Selain itu, strategi yang dapat ditempuh
dengan cara meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Walaupun
robot mesin dapat menjalankan produksi, tetapi diperlukan tenaga manusia untuk
menjalankannya. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas dan mampu menjalankan setiap teknologi dengan baik.

3. Cara meningkatkan bisnis digital digital di era revolusi industri 4.0


Di era revolusi industri 4.0 ini sudah seharusnya pemasaran menggunakan
bantuan teknologi yang dilakukan secara online yang dapat disebut sebagai e-
marketplace. Prasetyo, Hartanto, dan Selo (dalam Husnurrosyidah, 2019, hal. 228)
menjelaskan bahwa e-marketplace adalah pasar yang menggunakan bantuan
teknologi berupa jaringan dalam melakukan transaksi jual beli, atau lebih
singkatnya adalah pasar yang dilakukan secara online. Kehadiran e-marketplace
ini membantu mengefesienkan informasi dan pelayanan transaksi.
Husnurrosyidah (2019, hal. 230-231) menjelaskan bahwa pemasaran online
dapat dilakukan dengan cara: (1) melakukan pemasaran produk melalui media
sosial, dewasa ini pengguna media sosial semakin bertambah, hal ini merupakan
peluang yang besar untuk para pebisnis dalam meningkatkan bisnisnya; (2)
menggunakan webstie dalam berbisis, website dapat menjangkau pasar yang luas,
hal ini dapat dimanfaatkan untuk penjualan produk dan penyampaian informasi
produk; (3) megirim e-mail marketing, e-mail marketing adalah penyampaian
informasi produk, diskon produk dan lain sebagainya secara lengsung kepada
konsumen melalui layanan online; (4) menawarkan konsumen sebagai reseller,
reseller akan membantu bisis dalam memperluas jangkauan pasar; (5)
mengirimkan review atau testimoni pelanggan kepada calon konsumen, review
produk dapat meyakinkan calon konsumen untuk membeli produk, karena calon
konsumen dapat melihat testimoni mengenai kualitas produk dari pelanggan
sebelumnya.

4
Simpulan
Bisnis yang mengusung bantuan teknologi akan berpeluang besar untuk
meraih kesuksesan. Peluang bisnis di era revolusi industri 4.0 ini adalah Fintech
(Fnance Technology), Software As a Service (SaaS), dan Digital Marketing.
Selain peluang yang dihadirkan oleh revolusi industri 4.0 ini tehadap bisnis
digital, terdapat beberapa tantangan seperti tergesernya bisnis akibat tidak mampu
mengikuti transformasi bisnis, kesenjangan ekonomi akibat tidak mampu
berinovasi, dan terjadinnya modus kriminal seperti dalam transaksi. Para pebisnis
harus melewati tantangan tersebut guna mempertahanan dan meningkatkan
bisnisnya. Mepertahankan bisnis dapat dilakukan dengan melakukan transformasi
dan merancang strategi. Meningkatkan bisnis di era 4.0 dapat dilakukan dengan
memasarkan produk secara online baik melalui e-commerce, media soaial, dan
webstie.

Daftar Pustaka
Abdullah, F. (2019). Fenomena Digital Era Revolusi Industri 4.0. Dimensi DKV
Seni Rupa dan Desain, 48.
Aleza. (2020, 12 8). Tantangan dan Peluang Bisnis Digital di Era Industri 4.0.
Bisnis digital , hal. 6-7.
Anatan, L. (2022). Strategi Memenangkan Persaingan Bisnis Era Industri 4.0.
Jurnal pengabdian Nusantara, 200-201.
Andrew. (2022, 9 17). Pengertian Revolusi Industri 4.0: Jenis, Dampak dan
Contoh Penerapannya. gramedia, hal. 1.
Cahyadi, N., Junianto, P., Hakim, A. L., Fuadi, F., Nuryanto, U. W., Nalendra,
A. K., . . . Mahanani, E. (2022). Bisnis Digital Sebuah Peluang di Era
Digital. Indramayu: CV. Adanu Abimata.Abdullah, F. (2019). Fenomena
Digital Era Revolusi Industri 4.0. Dimensi DKV Seni Rupa dan Desain,
48.
Harjadi, D., & Fatmasari, D. (2015). Pengantar Bisnis. Kuningan: UNIKU Press.
Husnurrosyidah. (2019). E-Marketplace UMKM Menghadapi Revolusi Industri
4.0 Dalam Perspektif Islam. Jurnal Ekonomi Syariah, 225-233.
Khalifah, S. (2022, 8 25). 7 Ide Binis Digital yang Menjanjikan di Tahun 2022. 7
Ide Binis Digital yang Menjanjikan di Tahun 2022, hal. 1.
Purba, N., Yahya, M., & Nurbaiti. (2021). Revolusi Industri 4.0: Peran Teknologi
Dalam Eksistensi Penguasaan Bisnis dan Implementasinya. Revolusi
Industri 4.0, 93.
Wahyuningsih, E. (2021). Digitalisasi Bisnis Sebagai Alternatif Scale Up Strategy
UMKM dan Koperasi Menyongsong Era The Next Normal (Pasca
Pandemi Covid-19). 15.
wiguna, S. M. (2019, 6 22). Strategi Bisnis Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0.
DRS. J. Tanzil & Associates, hal. 1.
Witjara, E. (2019). Digital Business Valuation. Jakarta: Rayyana
KomunikasiIndo.
Yulianti, C. (2022, 11 9). Revolusi adalah: Pengertian Menurut Para Ahli,
Macam, dan Contohnya. detikedu, hal. 1.

Anda mungkin juga menyukai