Kepemilikan obligasi antara entitas induk dan anak diperlakukan layaknya utang piutang
diantara keduanya. Laporan konsolidasi meniadakan/mengeliminasi utang piutang diantara keduanya
dengan asumsi terjadi pelunasan utang piutang pada saat konsolidasi. Demikian juga halnya dengan
obligasi antara entitas induk dan anak (afiliasi). Jika antara entitas induk dan anak terjadi hubungan
kreditur (yang memberi pinjamam) dan debitur (yang meminjam), pada konsolidasi hubungan kreditur
debitur tersebut dihapuskan/dieliminasi, dengan cara meng-nolkan utang piutang keduanya. Untuk
obligasi oleh kreditur akan dicatat sebagai Investasi Obligasi, sedangkan debitur dicatat sebagai Utang
Obligasi serta Premium/Discounto Obligasi.
Obligasi yang dibeli oleh kreditur kepada debitur secara langsung tidak akan menimbulkan
perbedaan nilai tercatat diantara keduanya, sehingga dapat dieliminasi langsung. Perbedaan nilai
tercatat diantara keduanya kemungkinan terjadi jika kreditur tidak membeli secara langsung surat
obligasi kepada debitur/penerbit, melainkan kepada pihak ketiga yang telah dimiliki sebelumnya.
Pembelian surat obligasi kepada pihak ketiga inilah yang memungkinkan terjadinya perbedaan nilai
tercatat antara debitur dengan kreditur. Jika bunga efektif/pasar dalam penentuan harga jual masih
sama dengan penjualan oleh debitur, maka tidak akan ada perbedaan nilai tercatat. Perbedaan nilai
tercatat akan terjadi jika bunga efektif/pasar dalam penentuan harga jual obligasi pada penjualan
berikutnya tidak sama dengan bunga efektif yang dijadikan dasar penentuan harga jual oleh
debitur/penerbit. Perbedaan nilai tercatat tersebut akan menimbulkan selisih saat di eliminasi yang
diakui sebagai laba/rugi penarikan baik saat eliminasi utang obligasi dengan investasi obligasi, juga
eliminasi beban bunga dengan pendapatan bunga.
Contoh: PT X menerbitkan dan menjual obligasi kepada PT A tanggal 1 Januari 2020. Nilai nominal
obligasi tersebut Rp.100.000.000 dengan bunga kupon 12% yang dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1
Juli. Bunga efektif yang berlaku dipasar saat itu adalah 14%. Pada tanggal 1 Juli 2021 setelah pembayaran
bunga kupon, PT A menjual Sebagian (50%) obligasi yang diterbitkan PT X tersebut kepada PT B dengan
tingkat bunga efektif 15%.
Diminta:
1. Hitunglah harga jual obligasi pada tanggal 1 Januari 2020.
2. Jurnal transaksi jual beli obligasi tanggal 1 Januari 2020 oleh PT X dan PT A.
3. Tabel dan jurnal Amortisasi Premi/Discount Obligasi jika ada oleh PT X dan PT A sampai dengan 1
Juli 2021.
4. Hitunglah harga jual obligasi tanggal 1 Juli 2021.
5. Jurnal transaksi jual beli obligasi tanggal 1 Juli 2021 oleh PT A dan PT B.
6. Tunjukkan penyajian obligasi tersebut oleh PT X, PT A dan PT B tanggal 1 Juli 2021.
Jawab:
1. Harga jual obligasi 1 Januari 2020
Nilai jatuh tempo = Rp.100.000.000
Nilai Sekarang Jatuh Tempo = Nominal Jatuh Tempo X (1/(1+i)^n)
i = bunga efektif per periode bunga (14% : 2 = 7%)
n = jumlah periode ( 2 X 5 = 10)
= Rp.100.000.000 X (1/(1+7%)^10)= Rp.100.000.000 X 0,50835 = Rp.50.834.929
Bunga Nominal = 12% X Rp.100.000.000 = Rp.6.000.000
Nilai Sekarang Penerimaan Bunga = Bunga Nominal X ((1-(1/1+i)^n) : i)
= Rp.6.000.000 X ((1-0,50835)/6%) = Rp.6.000.000 X 7,02358 = Rp.42.141.489
Harga Jual = Total Nilai Sekarang Nilai Nominal dan Bunga Nominal = Rp.92.976.418
2. Jurnal jual beli obligasi tanggal 1 Januari 2020 oleh PT X dan PT A
PT X PT A
TANGGAL
Keterangan Debit Kredit Keterangan Debit Kredit
1/1 2020 Kas 92.976.418 - Investasi Obligasi 92.976.418 -
Berdasarkan penyajian masing-masing perusahaan pada tanggal 1 Juli 2021, jika pada tanggal
tersebut terdapat hubungan/afiliasi (induk anak), PT X induk PT A, maka jurnal eliminasi konsolidasi
obligasi dengan nilai tercatat PT X (50% X 94.610.711 = 47.305.355) mencatat sebagai Utang Obligasi
Rp.50.000.000 dan Discounto Obligasi Rp.2.694.645, sedangkan PT A menatat sebagai Investasi
Obligasi sebesar Rp.47.305.355 sebagai berikut:
Utang Obligasi Rp.50.000.000 -
Discounto Obligasi - Rp.2.694.645
Investasi Obligasi - Rp.47.305.355
Apabila hubungan induk anak terjadi antara PT X sebagai induk PT B, maka jurnal eliminasi
untuk konsolidasi obligasi dengan nilai tercatat PT X (50% X 94.610.711 = 47.305.355) yang mencatat
sebagai utang obligasi Rp.50.000.000 dan discounto obligasi Rp.2.694.645, sedangkan PT B mencatat
sebagai Investasi Obligasi sebesar Rp.46.027.549 tanggal 1 Juli 2021 sebagai berikut:
Utang Obligasi Rp.50.000.000 -
Discounto Obligasi - Rp.2.694.645
Investasi Obligasi - Rp. 46.027.549
Laba Penarikan Obligasi - Rp.1.277.806
Eliminasi konsolidasi setelah akuisisi atas obligasi selain mengeliminasi obligasinya, juga
mengeliminasi bunga obligasi. Bunga obligasi bagi kreditur (pemegang obligasi) akan dicatat sebagai
Pendapatan Bunga, sedangkan bagi pihak debitur (penerbit) akan dicatat sebagai Beban Bunga.
Pendapatan Bunga yang diterima dan Beban Bunga yang dibayar pada laporan konsolidasi harus
dieliminasi dengan jurnal:
Pendapatan Bunga Rp.XXXXX -
Beban Bunga - Rp.XXXXX
Pencatatan obligasi dengan bunga efektif yang berbeda antara induk dan anak akan
menimbulkan perbedaan bunga yang dibebankan debitur dengan pendapatan bunga yang diakui
Jurnal Eliminasi Konsolidasi tanggal 31 Desember 2021 atas Obligasi jika terjadi hubungan
entitas induk dan anak antara PT X sebagai entitas induk dan PT B sebagai entitas anak, yang diakuisisi
tanggal 1 Juli 2021 sebagai berikut:
Utang Obligasi Rp.50.000.000 -
Discounto Obligasi - Rp.2.383.270
Investasi Obligasi - Rp.46.479.615
Laba Penarikan Obligasi - Rp.1.377.115
Jurnal Eliminasi Konsolidasi atas Pendapatan Bunga dan Beban Bunga:
Pendapatan Bunga Rp.3.452.066 -
Beban Bunga - Rp.3.311.375
Laba Penarikan Obligasi - Rp.140.691
Dalam kasus di atas terjadi penarikan obligasi dalam konsolidasi, sehingga atas laba atau rugi
penarikan obligasi dalam konsolidasi akan mempengaruhi kepentingan non pengendali. Laba
penarikan obligasi akan menambah laba bagian kepentingan non pengendali sebaliknya rugi penarikan
obligasi akan mengurangi bagian laba kepentingan non pengendali. Penarikan obligasi pada contoh di
atas menimbulkan Laba Penarikan Obligasi sebesar Rp.1.517.806 (Rp.1.377.115 + Rp.140.691). Laba anak
sebagai dasar perhitungan bagian laba kepentingan non pengendali harus ditambahkan laba penarikan
obligasi sebesar Rp.1.571.806.