Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang atau jasa.
Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan
faktor-faktor produksi yang menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan merupakan alat dari
badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan. Dalam menjalankan
usahanya perusahaan juga memiliki kewajiban seperti utang dagang, gaji dan upah
karyawan, dan kewajiban lancar lainnya.
Perusahaan dagang merupakan perusaan yang tugasnya membeli, menyimpan, dan
menjual barang dagang tanpa merubah dan menambah bentuknya. Dalam pengoprasiannya
perusaan dagang bersifat mencari keuntungan atau laba.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan utang jangka panjang ?
2. Apa saja jenis-jenis utang jangka panjang ?
3. Bagaimana pelunasan utang obligasi ?
4. Bagaimana perhitungan wesel bayar jangka panjang ?
5. Apa saja situasi khusus untuk wesel bayar ?
6. Kapan dan bagaimana pelaporan dan analisis utang jangka panjang ?

1.3. Tujuan
Untuk menganalisis apa-apa saja kewajiban yang dimiliki perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya, khususnya gaji dan upah, dan wesel bayar jangka pendek. Dan juga
memberikan pengetahuan dan ilmu kepada pembaca tentang upah dan gaji, wesel bayar
jangka pendeka, dan kewajiban lancar lainnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Utang Jangka Panjang


Utang jangka panjang (long-term debt) merupakan pengorbanan manfaat ekonomi yang
sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu
tahun atau satu siklus operasi perusahaan.

2.2. Jenis-Jenis Utang Jangka Panjang


Utang memiliki beberapa jenis, di antaranya :
a. Utang Obligasi
b. Wesel Bayar Jangka Panjang
c. Utang Hipotik
d. Kewajiban Pensiun
e. Kewajiaban lease

Pada umumnya, utang jangka panjang memiliki berbagai ketentuan dan perbatasan. Item-
item yang sering dinyatakan dalam perjanjian (indenture) meliputi jumlah yang diotorisasi
untuk diterbitkan, suku bunga, tanggal jatuh tempo, provisi penarikan, properti yang
digadaikan sebagai jaminan, persyaratan dana pelunasan, modal kerja dan pembatasan
dividen, serta pembatasan yang berhubungan dengan asumsi utang tambahan.

2.3. Pelunasan Utang Obligasi


Apabila utang obligasi dilunasi pada saat jatuh tempo, maka tidak perlu dilakukan
perhitungan untung atau rugi. Setiap premi atau diskonto atau setiap biaya penerbitan akan
diamortisasi sepenuhnya pada tanggal obligasi jatuh tempo. Akibatnya, jumlah tercatat/nilai
buku akan sama dengan nilai jatuh tempo obligasi tersebut.
Tetapi, apabila obligasi dilunasi sebelum tanggal jatuh tempo, maka ada beberapa hal
yang harus diperhitungkan.
Jumlah yang dibayarkan untuk pelunasan obligasi tersebut, mencakup:
a. Harga reakuisisi (reacquisition price)
b. Premi atau diskonto yang belum diamortisasi
c. Biaya reakuisisi

2
Pada saat reakuisisi, premi atau diskonto atau biaya penerbitan obligasi, harus
diamortisasi sampai tanggal reakuisisi. Apabila jumlah bersih yang dicatat/nilai buku lebih
besar dari harga reakuisisi, maka selisihnya merupakan keuntungan pelunasan. Apabila
jumlah bersih yang dicatat atau nilai buku lebih kecil dari harga reakuisisi, maka selisihnya
merupakan kerugian pelunasan.
Jurnal yang dibuat pada saat pelunasan meliputi:
1. Menghapus utang obligasi
2. Mencatat jumlah kas yg dibayar
3. Mencatat amortisasi pada periode berjalan
4. Mencatat beban bunga
5. Mengakui kerugian/keuntungan penarikan

Contoh (Kieso, 2007)


Pada tanggal 1 Januari 2000, General Bell Corp. menerbitkan obligasi dengan nilai pari Sebesar
$800.000 yang akan jatuh tempo dalam 20 tahun pada 97%. Biaya penerbitan obligasi yang
berjumlah $16.000 telah dikeluarkan.
Delapan tahun setelah tanggal penerbitan, keseluruhan obligasi tersebut ditebus pada 101% dan
dibatalkan. Asumsikan amortisasi menggunakan metode garis lurus.
Nilai nominal 800.000
Harga jual 97% x 800.000 776.000
Diskonto atas utang obligasi 24.000

Jurnal :
01 Januari 2000 Kas 776.000 -
Diskonto atas utang obligasi 24.000 -
Utang Obligasi - 800.000
01 Januari 2000 Beban penerbitan obligasi 16.000 -
Kas - 16.000

Perhitungan :
Nilai Nominal Obligasi 800.000
Amortisasi diskonto per tahun
24.000/20 = 1.200
Diskonto atas utang obligasi 24.000
3
Diskonto sudah diamortisasi 9.600 -
Diskonto belum diamortisasi 14.400
Beban penerbitan obligasi 16.000
Amortisasi beban penerbitan per tahun
6.000/20 = 800
Beban penerbitan obligasi sdh diamortisasi 6.400 -
Beban penerbitan obligasi blm diamortisasi 9.600 -
Nilai Buku 776.000
Nilai Pelunasan = 101% x 800.000 808.000 -
Rugi Pelunasan 32.000

Jurnal Pelunasan Obligasi:


1 Januari 2008 UtangObligasi 800.000 -
Rugi pelunasan Obligasi 32.000 -
Kas - 808.000
Diskonto atas utang obligasi - 14.400
Biaya penerbitan obligasi - 9.600

2.4. Wesel Bayar Jangka Panjang


Akuntansi untuk wesel bayar dan obligasi sangat mirip. Seperti halnya obligasi, wesel
bayar juga dinilai pada nilai sekarang dari arus kas bunga dan pokok masa depan, dimana
setiap premi dan diskonto diamortisasi dengan cara yang sama selama umur wesel tersebut.
2.4.1. Wesel Diterbitkan Pada Nilai Nominal
Akuntansi untuk wesel yang diterbitkan pada nilai nominal, akan dicatat pada
nilai nominal, tanpa nilai premi ataupun diskonto. Karena, wesel yang diterbitkan pada
nilai nominal, nilai sekarang wesel akan sama dengan nilai nominalnya.
Contoh :
Tanggal 1 Maret 2010 PT Puri Persada menerbitkan wesel senilai $ 200.000, jangka
waktu 4 tahun. Suku bunga ditetapkan dan suku bunga efektif adalah 9%, dibayarkan
tiap tanggal 31 Desember.
Jurnal:
01 Maret Kas 200.000
2010 Wesel Bayar 200.000
(mencatat penerbitan wesel)

4
31 Desember Beban Bunga Kas 16.666,6 7
2010 Bunga
10% x 200.0 0 x 10/12 16.666,67
(mencatat pembayaran bunga wesel)

2.4.2. Wesel Diterbitkan Bukan pada Nilai Nominal


1. Wesel dengan Bunga Nol
Apabila wesel bayar berbunga nol atau tanpa bunga, maka nilai sekarang diukur
dengan kas yang diterima. Suku bunga implisit adalah suku bunga yang menyamakan
kas yang dibayarkan dengan jumlah yang diterima di masa yang akan datang.
Sedangkan selisih antara nilai nominal dengan nilai sekarang (kas yang diterima)
dicatat sebagai diskonto dan diamortisasi ke beban bunga selama umur wesel tersebut.
Contoh :
McNabb Corporation menerbitkan wesel tanpa bunga jangka waktu 4 tahun, senilai
$50,000, pada tanggal 1 Januari 2008. Suku bunga implisit yang sama dengan total kas
yang dibayarkan untuk nilai sekarang dari arus kas masa depan adalah 12%.

50.000
PV dari $50.000, jatuh tempo 4 tahun pada 12%
Pokok = FV (PVF 4,12%) : ($50.000 x 0,63552)= 31.776
18.224

Jurnal:
1 Januari Kas 31.776 -
2008 Diskonto atas Wesel Bayar 18.224 -
Wesel Bayar - 50.000
(mencatat penerbitan wesel)

5
Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga, diakui oleh McNabb Corporation setiap
tahun dengan menggunakan bunga efektif. Amortisasi diskonto selama 4 tahun dan
skedul beban bunga ditunjukkan pada tabel berikut.

SKEDUL AMORTISASI DISKONTO WESEL


Metode Bunga Efektif
Wesel 0%, didiskontokan pada 12%
Tanggal Kas yang Beban Amortisasi Nilai Buku
dibayarkan Bunga Diskonto
1/1/08 $ 31,776
12/31/08 0 $ 3,813 a) $ 3,813 b) 35,589 c)
12/31/09 0 4,271 4,271 39,860
12/31/10 0 4,783 4,783 44,643
12/31/11 0 5,357 5,357 50,000
$ 18,224 $ 18,224
Ket:
a. = 31,776 x 12% = 3,813
b. = 3,813 – 0 = 3,813
c. = 31,776 + 3,813 = 35,589
Jurnal:
Beban bunga -
Diskonto atas Wesel Bayar
(mencatat beban bunga pada
akhir tahun pertama)

2. Wesel Berbunga
Contoh
McNabb Corporation menerbitkan wesel berbunga 10% jangka waktu 3 tahun, senilai
$10,000, pada tanggal 1 Januari 2008. Suku bunga pasar untuk wesel dengan risiko sejenis
adalah 12%. Bunga dibayarkan setiap akhir tahun kalender.

10.000
PV dari $10.000, jatuh tempo3 tahun pada 12%
Pokok = FV (PVF 3,12%) : ($10.000 x 0,71178)= 7.118
Bunga = R(PVF-OA 3,12%) : ($1.000 x 2,40183) = 2.402
9.520
Jurnal:
01Jan’08 Kas 9.520 -
Diskonto atas wesel bayar 480 -
Wesel Bayar - 10.000
(mencatat penerbitanwesel)

Diskonto tersebut kemudian akan diamortisasi dan beban bunga diakui setiap tahun
dengan menggunakan metode bunga efektif.

SKEDUL AMORTISASI DISKONTO WESEL


Metode Bunga Efektif
Wesel 10%, didiskontokan pada 12%
Tanggal Kas yang Beban Amortisasi Nilai Buku
Dibayarkan Bunga Diskonto
1/1/08 $ 9.520
12/31/08 1.000 a) $ 1.142 b) $ 142 9.662 d)
c)
12/31/09 1.000 1.159 159 9.821
12/31/10 1.000 1.179 179 10.000
$ 3.000 $ 3.480 $ 480
Ket:
a) = 10.000 x 10% = 1.000
b) = 9.520 x 12% = 1.142
c) = 1.142 – 1.000 = 142
d) = 9.520 + 142 = 9.662

2.5. Wesel Bayar dalam Situasi Khusus


Situasi khusus dalam wesel bayar dibagi menjadi 3 yaitu:
2.5.1. Wesel Diterbitkan untuk Kas dan Hak-hak Lainnya.
Adakalanya ketika suatu wesel diterbitkan, hak atau privilege (keistimewaan)
tambahan diberikan kepada penerima wesel. Dalam situasi ini, perbedaan antara nilai
sekarang utang dan jumlah kas yang diterima harus dicatat oleh penerbit wesel secara
simultan sebagai Diskonto (debet) atas wesel itu dan pendapatan yang belum dihasilkan
(kredit) atas penjualan masa depan. Contoh, PT. B menerbitkan wesel senilai $100.000,
5 tahun, suku bunga 10%. Penerima wesel diberikan hak khusus untuk dapat membeli
barang dagang sebesar $500.000 dari penerbit wesel lebih kecil dari harga jual selama 5
tahun. Maka ayat jurnalnya adalah:
Kas 100.000
Diskonto atas Wesel Bayar 37.908
Wesel Bayar 100.000
Pendapatan yang belum Dihasilkan 37.908

Diskonto yang diamortisasi dan beban bunga diakui setiap menggunakan metode
bunga efektif. Sementara Pendapatan yang Belum Dihasilkan diakui sebagai pendapatan
dari penjualan barang dagang dan diproratakan atas dasar yang sama dengan jumlah
penjualan pemasok kepada pemberi pinjaman setiap periode terhadap total penjualan
kepada pemberi pinjaman selama jangka waktu wesel.

2.5.2. Wesel Diterbitkan untuk Property, Barang, dan Jasa.

Pada situasi ini penerbitan wesel dipertimbangkan dengan asset nonkas sehingga
suku bunga dianggap tidak layak karena: 1) tidak suku bunga yang ditetapkan, 2) suku
bunga yang ditetapkan tidak layak, dan 3) jumlah nominal yang ditetapkan dari
instrument utang itu secara material berbeda dengan harga jual tunai berjalan atas
barang yang sama atau serupa atau dari nilai pasar berjalan instrument utang itu.

Unsur bunga selain dari yang dibuktikan oleh setiap suku bunga ditetapkan
adalah selisih antara nilai nominal wesel dan nilai wajar property dan dinyatakan
Diskonto jika nilai wesel lebih rendah daripada nilai wajar property dan sebaliknya
dinyatakan dengan Premi.

2.5.3. Bunga Terkait (Imputed Interest)

Suku bunga terkait berbeda dengan suku bunga ditetapkan pada tanggal wesel
diterbitkan, maka Diskonto atau Premi harus diakui dan diamortisasi pada periode
berikutnya. Contoh PT. B menerbitkan wesel promes kepada PT. A untuk jasa arsitektur
pada 31 Desember 2001. Wesel tersebut mempunyai nilai nominal sebesar $500.000,
jatuh tempo 31 Desember 2006 dan suku bunga 2%. Nilai wajar jasa arsitektur tidak
dapat segera ditentukan, sementara promes tidak dapat segera dipasarkan. Berdasarkan
lembaga pemeringkat, bunga terkait 8% di anggap sudah layak dalam situasi ini.
Perhitungan dan ayat jurnal terkait:
Nilai nominal wesel $550.000
Nilai sekarang dari $500.000 yg jatuh tempo dalam 5 tahun pd
bunga 8% dibayarkan secara tahunan; FV(PVF5,8%); ($550.000 x
0,68058) $374.319
Nilai sekarang dari bunga sebesar $11.000 yang dibayarkan
secara tahunan selama 5 tahun pada 8%; R(PVF5,8%); ($11.000 x
3,99271) 43.920
Nilai sekarang wesel 418.239
Diskonto atas Wesel Bayar $131.761

Ayat Jurnal 31 Desember 2001 :

Bangunan (atau Konstruksi dlm 418.239


Proses
Diskonto atas Wesel Bayar 131.761
Wesel Bayar 550.000

Ayat jurnal pembayaran tahun pertama dan amortisasi Diskonto dicatat sebagai berikut :

Beban Bunga 33.459*


Diskonto atas Wesel Bayar 22.459***
Kas 11.000**

*$418.239 x 8% = $33.459 **$550.000 x 2 % =$11.000 ***$33.459 – $11.000 = $22.459

2.6. Pelaporan dan Analisis Utang Jangka Panjang


2.6.1. Pembiayaan di Luar Neraca

Pembiayaan di Luar Neraca (off-balance-sheet financing) adalah suatu upaya


untuk meminjam uang dengan cara sedemikian rupa sehingga kewajibannya tidak
tercatat. Perjanjian pembiayaan ini timbul apabila 1) dua entitas atau lebih membentuk
entitas baru untuk membangun suatu pabrik operasi yang akan digunakaan oleh kedua
belah pihak ; 2) entitas baru itu meminjam dana untuk membangun proyek tersebut dan
membayar utang dari hasil yang diterima proyek; 3) pembayaran utang dijamin oleh
perusahaan yang membentuk entitas baru itu. Keunggulan dari perjanjian seperti itu
adalah bahwa perusahaan yang membentuk sentitas baru tidak harus melaporkan
kewajiban pada pembukuannya. Contoh kontraknya yang biasa dilakukan adalah
kontrak ambil-atau bayar (take-or-pay contract) dan perjanjian through-put.

Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan berusaha mengadakan perjanjian


pembiayaan di luar neraca yaitu peniadaan utang akan mengurangi mutu neraca,
ketentuan pinjaman seringkali menetapkan pembatasan atas jumlah utang yang dapat
dimiliki dan manajemen berpendapat bahwa bagian dari utang itu tidak perlu
dilaporkan.

2.6.2. Penyajian Dan Analisis Utang Jangka Panjang

Pengungkapan catatan umumnya berisi sifat dari kewajiban, tanggal jatuh tempo,
suku bunga, provisi penarikan, privilege konversi, pembatasan yang dikenakan oleh
kreditor dan aktiva yang disepakati atau digadaikan sebgai jaminan.

Analisis Utang Jangka Panjang melalui rasio utang terhadap Total Aktiva
mengukur persentase total aktiva yang disediakan oelh kreditor. Semakin tinggi
persentase terhadap total aktiva, semakin tinggi risiko bahwa perusahaan mungkin tidak
dapat memenuhi kewajibannya yang jatuh tempo.
BAB III
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Wesel bayar adalah suatu janji tertulis tanpa syarat untuk membayar sejumlah
uang kepada pihak yang diberikan / dijanjikan pada waktu / tanggal yang telah
ditetapkan serta ditandatangani oleh pihak yang berwenang. Wesel bayar diterbitkan
dalam jangka waktu yang beragam. Jangka waktu untuk pembayaran dalam satu tahun
dari tanggal neraca biasanya diklafikasikan sebagai kewajiban jangka pendek.
Kebanyakan wesel bayar merupakan kewajiban berbunga. Kewajiban lancar merupakan
utang-utang yang hars dilunasi dalam tempo satu tahun.

6.2. Saran
Demikianlah makalah yang kami susun ini, semoga bermanfaat bagi pembaca,
apabila terdapat saran maupun kritik kami mengharapkan tanggapan yang bersifat
membangun. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun isi dari makalah kami
selaku penyusun memohon maaf.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai