LOMBOK TIMUR-NTB
Di Susun Oleh :
LOMBOK TIMUR
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Kepala Ruangan
(Hidayaturrahmi, S.Keb)
LAPORAN PENDAHULUAN
KETUBAN PECAH DINI (KPD)
A. KONSEP TEORI
1. DEFINISI
Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum
pada pembukaan < 4 cm (masa laten). Hal ini dapat terjadi pada akhir
berusia 22 minggu dan dapat dinyatakan pecah dini terjadi sebelum proses
KPD. Jadi ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya
melahirkan.
disebut periode laten atau dengan sebutan Lag Period. Ada beberapa
sebelum intrapartum, dan diatas 6 jam setelah ketuban pecah. Bila periode
laten terlalu panjang dan ketuban sudah pecah, maka dapat terjadi infeksi
3
2. ETIOLOGI
Ketuban pecah dini biasanya menyebabkan persalinan
pecah lebih awal bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti yang
a. Persalinan premature
pelahiran sebelumnya
c. Inkompeteni serviks
7) Usia ibu yang lebih tua mungkin menyebabkan ketuban kurang kuat
3. PATOFISIOLOGI
4
Infeksi dan inflamasi dapat menyebabkan ketuban pecah dini
lebih lanjut menyebabkan pelepasan PGE2 dan PGF2 alfa dan selanjutnya
diproduksi oleh paru-paru janin dan ginjal janin yang ditemukan dalam
mekanisme lain terjadinya ketuban pecah dini akibat infeksi dan inflamasi.
Enzim bakterial dan atau produk host yang disekresikan sebagai respon
bahwa infiltrasi leukosit pada kulit ketuban yang terjadi karena kolonisasi
bakteri atau infeksi dapat menyebabkan pengurangan kolagen tipe III dan
5
Enzim hidrolitik lain, termasuk katepsin B, katepsin N,
melalui vagina, aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau
ciri pucat dan bergaris warna darah, cairan ini tidak akan berhenti atau
kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila duduk atau
(Sujiyatini, 2009).
6
5. PATHWAYS
7
6. PENATALAKSANAAN
1) Pencegahan
ini saat prenatal bahwa mereka harus segera melapor bila ketuban
peccah.
b. Polihidramnion
c. Herpes aktif
8
b) Basahai kapas asupan dengan cairan dan lakukan pulasan pada
c. Bila pecah ketuban dan/ atau tanda kemungkinan infeksi tidak jelas,
mikroskop.
5) Penatalaksanaan konservatif
pecah.
vagina.
9
a) Ukur suhu tubuh empat kali sehari; bila suhu meningkat secara
c) Catat bila ada nyeri tekan dan iritabilitas uterus serta laporkan
6) Penatalaksaan agresif
berespons
10
h. Lakukan NST setelah ketuban pecah; waspada adanya takikardia
a. Pesalinan spontas
a) Ukur suhu tubuh pasien setiap 2 jam, berikan antibiotik bila ada
demam
perawat neonatus
b. Indikasi persalinan
11
panduan lainnya menyarankan untuk mengukur suhu tubuh ibu
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Pemeriksaan Laboratorium
konsentrasi, bau dan PHnya. Cairan yang keluar dari vagina kecuali
air ketuban mungkin juga urine atu secret vagina, sekret vagina ibu
kuning. 1.a tes lakmus (tes nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah
ketuban 7-7,5 darah dan infeksi vagina dapat menghaslkan tes yang
ketuban dalam kavum uteri pada kasus KPD terlihat jumlah cairan
2009).
12
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Dokumentasi pengkajian merupakan catatan hasil pengkajian
data dasar tentang klien dan membuat catatan tentang respon kesehatan
Meliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, status
2) Riwayat kesehatan
tanda persalinan.
13
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga keluarga seperti
d. Riwayat psikososial
bayinya, berat badan yang semakin meningkat dan membuat harga diri
rendah.
c. Pola aktifitas
d. Pola eleminasi
14
terjadinya odema dari trigono, yang menimbulkan inveksi dari uretra
sebelum persalinan.
melahirkan sebelumnya.
perubahan konsep diri antara lain dan body image dan ideal diri.
15
k. Pola tata nilai dan kepercayaan
4) Pemeriksaan fisik
a. Kepala
b. Leher
c. Mata
d. Telinga
e. Hidung
Adanya polip atau tidak dan apabila pada pos partum kadang-
f. Dada
16
Terdapat adanya pembesaran payudara, adanya
g. Abdomen
h. Genitalia
i. Anus
ruptur.
j. Ekstermitas
atau ginjal.
k. Muskuluskeletal
l. Tanda-tanda vital
2013).
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
17
Setelah menggunakan pengkajian Teori dorothea orem penegakan
kebutuhan dasar.
3) Kesiapan persalinan b.d status kesehatan ibu dan janin sehat (D.0070).
informasi(D.0111).
Kriteria Hasil :
b. Meringis menurun
c. Gelisah menurun
intensitas nyeri
18
c. Identifikasi respons nyeri non-verbal
3) Terapeutik
4) Edukasi
5) Kolaborasi
Kriteria Hasil:
b. Gelisah menurun
3) Terapeutik
4) Edukasi
19
5) Kolaborasi
Kriteria hasil:
a. Nausea menurun
b. Muntah menurun
3) Terapeutik
4) Edukasi
Kriteria hasil:
20
a. Prilaku gelisah menurun
3) Terapeutik
4) Edukasi
5) Kolaborasi
Kriteria hasil:
a. Demam menurun
b. Nyeri menurun
3) Terapeutik
21
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
4) Edukasi
5) Kolaborasi
Kriteria hasil:
meningkat
dengan topik
3) Terapeutik
4) Edukasi
22
4. PERENCANAAN KEPERAWATAN
23
DAFTAR PUSTAKA
Arma, Dkk. (2015). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta timur: CV. Trans
Info Media.
Sagita Darma Sari, SST, M.Kes. 2017. Kehamilan, Persalinan, Bayi Preterm &
Fujiyarti. 2016. Hubungan Antara Usia Dan Paritas Ibu Bersalin Dengan Kejadian
24