Bab 4
TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,
2021
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
untuk SMA/SMK Kelas X
Penulis: F Sulis Bayu Setyawan, Maman Sutarman
ISBN 978-602-244-388-9
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan kaitan antara pewartaan dan tindakan Yesus dalam
mewartakan Kerajaan Allah;
2. Menjelaskan alasan Yesus mewartakan Kerajaan Allah lewat
perumpamaanperumpamaan;
3. Menjelaskan pokok-pokok pewartaan Yesus dalam perumpamaan;
4. Menjelaskan tindakan-tindakan Yesus dalam hubungan dengan
Kerajaan Allah;
5. Menjelaskan mukjizat-mukjizat Yesus dalam hubungan dengan
Kerajaan Allah
Nama : EMELDA WINONA BR PURBA, S. Pd
Unit Kerja : SMA NEGERI 1 STM HILIR
Tahun disusun : 2024
Jenjang : SEKOLAH MENENGAH ATAS
Kelas/Semester : X/semester 2
Alokasi Waktu : 3x2JP
TUJUAN
Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan kaitan antara pewartaan dan tindakan
Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah;
2. Menjelaskan alasan Yesus mewartakan Kerajaan Allah
lewat perumpamaanperumpamaan;
3. Menjelaskan pokok-pokok pewartaan Yesus dalam
perumpamaan;
4. Menjelaskan tindakan-tindakan Yesus dalam hubungan
dengan Kerajaan Allah; Menjelaskan mukjizat-mukjizat
Yesus dalam hubungan dengan
Capaian Pembelajaran : Peserta didik memahami alasan Yesus mewartakan
Kerajaan Allah lewat perumpamaanperumpamaan; peserta
didik memahami tindakan-tindakan Yesus dalam hubungan
dengan Kerajaan Allah; Menjelaskan mukjizat-mukjizat Yesus
dalam hubungan dengan
Fase : Fase F
Elemen : Yesus Mewartakan Dan Memperjuangkan Kerajaan Allah
Sub Elemen : Yesus Mewartakan Kerajaan Allah
Sengsara dan Wafat Yesus
Capaian Pembelajaran Per Tahun : Mampu memahami tentang pewartaan ang dilakukan Yes
us melalui perumpamaan, doa pribadi, dan menghormati or
ang tua. Dan pada akhirnya peserta didik dapat menghayati
dan mensyukuri apa yang dipelajarinya dalam kehidupanny
a.
Tujuan Pembelajaran :
1. Menjelaskan kaitan antara pewartaan dan tindakan Yesus dalam mewartakan Kerajaan Allah;
2. Menjelaskan alasan Yesus mewartakan Kerajaan Allah lewat perumpamaanperumpamaan;
3. Menjelaskan pokok-pokok pewartaan Yesus dalam perumpamaan;
4. Menjelaskan tindakan-tindakan Yesus dalam hubungan dengan Kerajaan Allah; Menjelaskan
mukjizat-mukjizat Yesus dalam hubungan dengan
Target Siswa:
Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa regular/tipikal.
Ketersediaan Materi :
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
1. Alternatif kegiatan untuk diimplementasikan pada lingkungan sekolah yang berbeda: Proses
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara melibatkan peserta didik sebagai mana biasanya
dalam keseharian di rumah.
2. Pesrta didik yang berkebutuhan kusus (jika ada) diposisikan sebagaimana biasanya ditengah
tengah keluarga setiap hari. Sehingga tidak ada diskriminasi tetapi dapat porsi perlakuan
yang sama dengan peserta didik pada umumnya. Misalnya dapat melibatkan orang tua yang
bersangkutan (jika dimungkinkan)
Metode
Tatap muka
Kegiatan Pembelajaran
Utama :
Pengaturan siswa :
- Individu
- Berkelompok (> 3 orang)
Metode :
- Bercerita
- Tanya-jawab
- Kerja individu dan kelompok.
Model pembelajaran :
- Pembelajaran berbasis langsung (direct instruction)
- Pembelajaran saintifik (scientific learning)
- Pembelajaran kontekstual (contextual learning)
Assesmen
:
- Penilaian individu dan kelompok dalam tatap muka
- Penilaian individual dalam pembelajaran daring dan luring
- Jenis asesmen: Observasi dan Performa (Praktik)
Persiapan Pembelajaran :
1. Guru memahami materi yang akan diajarkan.
2. Guru mempersiapkan perlengkapan yang akan dipergunakan dalam proses pembelajaran.
3. Guru menginformasikan kepada peserta didik mempersiapkan perlengkapan individu untuk
pembelajaran di kelas atau di rumah
PERTEMUAN 1
Kegiatan Pembuka
1. Guru menyapa peserta didik dan mengkondisikan kelas sebelum memulai pelajaran.
2. Guru memastikan kehadiran peserta didik.
3. Guru memilih satu orang peserta didik memimpin doa pembukaan.
Kegiatan Inti
1. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar
khususnya pada materi Yesus Mewartakan dan Memperjuangkan Kerajaan Allah.
2. Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi,
mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Yesus Mewartakan dan
Memperjuangkan Kerajaan Allah
3. Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu secara klasikal, mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu
yang mempresentasikan
4. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait Yesus
Mewartakan dan Memperjuangkan Kerajaan Allah . Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami.
Kegiatan Penutup
1. Peserta didik dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran.
2. Peserta didik dan guru menarik kesimpulan dari hasil kegiatan Pembelajaran.
3. Guru Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan lain yang Relevan
kepada kelompok yang kinerjanya Baik.
4. Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
5. Doa penutup
Pada Bab 4 ini kalian akan belajar tentang Yesus Mewartakan. Pewartaan Yesus tentang Injil Allah
mendapat tanggapan yang beragam, ada yang menerima serta mengimaninya, tetapi ada juga yang
menolak. Penolakan terutama datang dari tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh agama Yahudi
yang merasa bahwa pandangan, ajaran serta tindakan Yesus telah merongrong kewibawaan agama
dan lembaga agama yang sudah ada.
Mari Berdoa
Allah Bapa yang maharahim kami bersyukur kepada-Mu, atas apa yng sudah Engkau berikan keoada
kami, kiranya Bapa apa yang sudah kami daripada Engkau, kami juga bisa membagikannya kepdaa
sesama kami. Amin
Pemaparan Materi
Keempat Injil memberi petunjuk yang jelas bahwa fokus utama misi Yesus Kristus di dunia
adalah mewartakan Keajaan Allah. Pokok pewartaan Yesus tentang “Kerajaan Allah” meu
menyatakan mengenai kekuasaannya (Mrk. 1:15) yang menyatakan bahwa karya penyelamatan
Allah tidak dilaksanakan atas jasa manusia melainkan melalui rahmat anugrah karena kemurahan
Allah. Yesus mengundang orang-orang yang mendengarkan pewartaan-Nya untuk masuk
kedalam Kerajaan ini. Yesus memberikan diri seutuhnya bagi pelayanan Kerajaan Allah yang
sekarang sudah hadir (Mat. 12:28; Luk. 11:10). Campur tangan Allah terakhir yang
menyelamatkan sudah terjadi melalui pewartaan, pengajaran dan mukjizat-mukjizat yang
dikerjakan Yeus (Mrk. 4:23) Khususnya Yesus menggunakan perumpamaan-perumpamaan
untuk menyatakan bahwa Kerajaan Allah adalah realitas eskatologis yang sudah mulai tampak
wujudnya sekarang. Bagi Yesus menyatakan bahwa “Kerajaan Allah dekat” berarti Allah dan
penyelamatan Ilahi sudah diambang kenyataan.
A. Kerajaan Allah yang Dipahami Masyarakat Yahudi pada Zaman Yesus
Nubuat Zakharia hanya menggambarkan salah satu paham orang-orang Yahudi pada
zaman Yesus tentang Kerajaan Allah. Pada zaman Yesus hidup ada beberapa paham kerajaan
Allah, yang dihayati oleh kelompok-kelompok orang Yahudi, yakni:
1. Paham Kerajaan Allah bersifat Nasionalistis.
Mereka menahami bahwa Kerajaan Allah akan terwujud bila bangsa Israel bisa tebebas
dari penjajahan bangsa asing. Untuk mewujudkan hal tersebut, mereka harus melakukan
perlawanan agar mmampu mengusir penjajah dari tanah air mereka.
2. Paham Kerajaan Allah bersifat Apokaliptik.
Kelompok ini memahami bahwa Kerajaan Allah akan dinyatakan pada akhhir zaman. Pada
saat itulah Mesias akan datang untuk melakukan pengadirankepda manusia. Mereka yag
hhidupnya jahat dan berdosa akan emndapat penghukuman, sementara mereka yang
hidupnya berkenan kepada Allah akan memperoleh ganjaran hidup kekal.
3. Paham Keajaan Allah bersifat Legalistik.
Paham ini sangat kuat berkembang dikalangan para rabi. Menurut mereka saat ini Allah
sudah meraja, dan bangsa Israel adalah warga Kerajaan-Nya dan Kerajaan Allah itu akan
tegak kembali bila penajajah bisa dihalau dari negeri mereka.
B. Paham Kerajaan Allah yang Diwartakan Yesus
1. Kerajaan Allah bukan saat penghakiman melainkan penyelamatan.
2. Keraajaan Allah sudah ada dan sedang berlangsung.
3. Kerajaan Allah merupakan saat penyelamatan manusia secara utuh, yakni perjuangan untuk
mencapai perdamaian dan keadilan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan,
kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai kepercayaan dan
agama.
C. Yesus mewartakan kerjaan Allah melalui Sabda, Perbuatan, Keseluruhan Pribadi serta
Wafat-Nya
1. Yesus mewartakan Kerajaan Allah melalui Sabda-Nya
2. Karya Yesus Sebagai Tanda datangnya Kerajaan Allah
3. Pewartaan Kerajaan Allah diteruskan.
KESIMPULAN
Pada saat Yesus mewartakan Kerajaan Allah, dalam masyarakat Yahudi sendiri sudah
berkemabng beberapa paham tentang Kerajaan Allah. Tetapi Kerajaan Allah yang
diwartakan Yesus mempunyai kekhasa sendiri dibandingkan dengan paham yang sudah ada.
Bagi Yesus Kerajaan Allah itu bukan pengalaman yang baru akan terjadi kelak, melainkan
sedang berlangsung saai ini di dunia ini. Kerajaan Allah itu sudah dekat datang dalam diri
Yesus, yakni dalam setiap Sabda, Perbuatan pribadi-Nya, terutama dalam wafat dan
kenaikan Yesus ke surga dan kelak akan disempurnakan pada saat kedatangan-nya kembali
ke dunia.
DOA
Ya Allah yang maha rahimm, kami bersyukur atas segala anughrah yang Kau berikan kepada kami.
Jadikanlah kami pembawa damai untuk seua orang, dan jadikanlah kami manusia yang mampu
mewartakan kasih-Mu kepada selutuh dunia. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.
Amin
LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Tuntunlah peserta didik merenungkan “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan
minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”
(Rpma 14:17
DAFTAR PUTAKA
1. Buku Panduan Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
2. ALKITAB
3. Buku Siswa Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Disusun Oleh:
Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 STM Hilir, Guru Mata Pelajaran,