Anda di halaman 1dari 64

KATSINOV-MeterÒ

PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN INOVASI (KATSINOV)


IRL (Innovation Readiness Level)
Penjelasan:
IRL-Meter (Innovation Readiness Level - Meter) atau KATSINOV-Meter (Tingkat Kesiapan Inovasi - Meter) adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk
mengukur tingkat kesiapan atau kematangan inovasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dan/ atau proyek/program/kegiatan. KATSINOV-Meter
menggunakan pendekatan siklus-hidup inovasi, dimana dapat menggambarkan perkembangan inovasi. Kerangka konseptual IRL adalah model 6”C” (Concept,
Component, Completion, Chasm, Competition, Changeover/ Closedown), yang memisahkan secara komprehensif siklus hidup inovasi ke dalam 6 fase (tingkat
kesiapan), dan memberikan arah bagi manajemen dalam melaksanakan proses inovasi dengan memperhatikan 7 aspek kunci (teknologi, pasar, organisasi,
manufaktur, investment, kemitraan dan risiko). Pengukuran IRL sangat penting untuk: 1). menggambarkan perkembangan inovasi; 2). membantu
mengimplementasikan inovasi diatas siklus-hidup yang lebih efektif; 3). mengantisipasi persaingan pasar yang semakin sengit; dan, 4). mengantisipasi langkah
inovasi atau siklus hidup teknologi yang lebih cepat.

No: 20190802 -001


Nama/Judul :
Inovasi
Fokus Bidang :
Nama Proyek :
Nama Lembaga/ :
Perusahaan
Alamat / Kontak :

Telp / Fax / email:

Tanggal : 2-Aug-2019
Pengukuran IRL Batas Minimum Capaian
Batas Maksimum Capaian

Keterangan:
T : Aspek Teknologi (T) O : Aspek Organisasi (O) R : Aspek Risiko (R)

M : Aspek Pasar (M) P : Aspek Kemitraan (P)

Mf : Aspek Manufaktur (Mf) I : Aspek Investmant (I)

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


1
KATSINOV 1

S atau % terpenuhinya ► Indikator KATSINOV 1 [ beri tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
[ beri tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
No Aspek 0 1 2 3 4 5 ( 0=tidak terpenuhi; 1=20%; 2=40%; 3=60%; 4=80%; 5=100% atau terpenuhi )
1 T Ide baru yang memberi solusi permasalahan masyarakat.
2 T Telah dilakukan pengamatan prinsip-prinsip ilmiah dasar dan publikasi ilmiah.
3 T Faktor yang membedakan temuan dengan temuan lain dan unsur kebaruan dari sebuah ide atau gagasan telah diidentifikasi.
4 T Mengidentifikasi tahapan riset dan targetnya.
5 T Teknologi yang akan dikembangkan telah layak secara ilmiah ( scientific feasibility).
6 M Inovasi dilakukan berdasarkan permintaan dan / atau kebutuhan pelanggan.
7 M Permintaan dan kebutuhan pelanggan telah diidentifikasi.
8 M Telah mengidentifikasikan lokasi pasar yang akan dituju.
9 O Telah memiliki strategi inovasi.
10 O Lingkup proyek dan tugas telah diidentifikasi.
11 O Kebutuhan akan sumber daya, dana dan fasilitas penelitian telah dikonfirmasi.
12 O Tersedia saluran komunikasi tanpa hambatan.
13 Mf Konsekuensi hasil temuan telah diidentifikasi melalui dasar manufaktur ekonomis.
14 Mf Teridentifikasi dalam konsep manufaktur secara teknis dan ekonomis.
15 Mf Tersedia bukti konsep manufaktur melalui analitik atau eksperimen laboratorium.
16 I Ide yang dikembangkan memiliki konsep model bisnis.
17 I Ide yang dikembangkan memiliki hasil analisis pelanggan, pasar, dan pesaing.
18 I Ide yang dikembangkan telah terbukti memberi solusi bagi pelanggan.
19 P Telah tersusun strategi membangung jaringan kerja dan kemitraan.
20 P Mitra potensial telah diidentifikasi.
21 R Kajian risiko teknologi telah menjadi pertimbangan dalam setiap langkah penelitian.
22 R Pada tahap penelitian dilakukan penyusunan rencana pengendalian risiko teknologi.
0 0 0 0 0 0
S 0
% 0.00% TIDAK TERPENUHI

Catatan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


2
KATSINOV 2
S atau % terpenuhinya
Indikator KATSINOV 2 [ beri tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]

[ beri tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
No Aspek 0 1 2 3 4 5 ( 0=tidak terpenuhi; 1=20%; 2=40%; 3=60%; 4=80%; 5=100% atau terpenuhi )
1 T Telah melakukan validasi terhadap komponen individu dari teknologi.
2 T Prototipe telah didemonstrasikan dalam lingkungan yang relevan.
3 T Teknologi dinyatakan layak secara teknis.
4 T Telah melakukan pendaftaran kekayaan intelektual (misal: paten, desain industri, hak cipta, merek, dll).
5 T Secara teknis mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.
6 M Pelanggan akhir teridentifikasi
7 M Telah mengeluarkan rencana peluncuran produk baru ke pasar secara rinci.
8 M Telah memulai kesiapan modal intelektual (intellectual capital).
9 O Analisis dan rencana bisnis telah dikeluarkan.
10 O Telah memiliki keterlibatan dengan individu kunci.
11 O Telah melakukan persetujuan persyaratan proyek dan daftar mitra proyek.
12 O Telah melakukan persetujuan tanggung jawab dan persetujuan batas waktu dalam pengelolaan suatu proyek.
13 Mf Identifikasi teknologi dan komponen kritikal telah komplit.
14 Mf Material, perkakas dan alat uji prototipe, maupun keahlian personel telah diperlihatkan oleh sub system/system dalam suatu lingkungan produksi yang relevan.
15 I Keunggulan nilai jual yang dimiliki telah teruji kepada pelanggan.
16 I Solusi yang ditawarkan kepada pelanggan memunculkan daya tarik yang menguntungkan di pasar.
17 I Validasi value proposition, channel, segmen pelanggan, model hubungan dengan pelanggan yang ada, dan aliran revenue terbukti telah dilakukan.
18 P Telah melakukan penggalian informasi dan seleksi mitra.
19 P Pola kemitraan dibangun dengan tepat.
20 R Kajian risiko teknologi telah dilakukan dalam setiap langkah pengembangan teknologi.
21 R Pada tahap pengembangan teknologi dilakukan penyusunan rencana pengendalian risiko teknologi.
0 0 0 0 0 0

S 0
% 0.00% TIDAK TERPENUHI

Catatan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


3
KATSINOV 3

S atau % terpenuhinya Indikator KATSINOV 3 [ beri tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
[ beri ►
tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
No Aspek 0 1 2 3 4 5 ( 0=tidak terpenuhi; 1=20%; 2=40%; 3=60%; 4=80%; 5=100% atau terpenuhi )
1 T Sistem aktual teknologi telah didemonstrasikan dalam lingkungan yang sebenarnya.
2 T Uji eksternal dari teknologi yang dikembangkan telah dilakukan secara lengkap, dalam rangka memenuhi persyaratan teknis dan kesesuaian regulasi.
3 T Telah mendokumentasikan teknologi yang dikembangkan.
4 T Hasil Inovasi telah diperkenalkan.
5 T Telah memperoleh Kekayaan intelektual (misal: paten, desain industri, hak cipta, merek, dll).
6 M Kebutuhan khusus dan keperluan pelanggan telah diketahui.
7 M Segmen, ukuran dan pangsa pasar telah diprediksi.
8 M Produk telah diperkenalkan, dan harganya telah ditetapkan.
9 O Penetapan organisasi (struktur bisnis dengan staff dan kolaborator).
10 O Identifikasi beberapa tambahan staff yang dibutuhkan.
11 O Telah merincikan pembagian tanggung jawab dan beban kerja.
12 Mf Desain sistem sebagian besar stabil dan terbukti dalam uji dan evaluasi.
13 Mf Proses dan prosedur manufaktur terbukti dalam skala pilot.
14 Mf Produksi pada laju rendah telah dilaksanakan.
15 I Telah mendefinisikan kondisi akhir dari produk teknologi dengan mempertimbangkan target person, pasar vertikal, serta geografik.
16 I Validasi terhadap bisnis yang dilakukan sudah diterapkan.
17 I Identifikasi dan validasi terhadap indikator kinerja utama yang mengindikasikan keberhasilan bisnis.
18 P Telah terjalin kemitraan secara formal.
19 P Telah menyusun dan telah menerapkan rencana kerja sama.
20 R Kajian risiko teknologi menjadi dasar pengambilan keputusan teknis dalam tahap engineering & Operation.
21 R Pada tahap penerapan teknologi dilakukan penyusunan rencana pengendalian risiko teknologi.
0 0 0 0 0 0

S 0
% 0.00% TIDAK TERPENUHI

Catatan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


4
KATSINOV 4

S atau % terpenuhinya Indikator KATSINOV 4 [ beri tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
[ beri ►
tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
No Aspek 0 1 2 3 4 5 ( 0=tidak terpenuhi; 1=20%; 2=40%; 3=60%; 4=80%; 5=100% atau terpenuhi )
1 T Telah terbentuk keahlian terkait pengoperasian dan pemeliharaan produk teknologi.
2 T Penggunaan umum produk teknologi oleh cakupan pasar yang luas telah diidentifikasi.
3 T Keuntungan teknologi melalui hasil pengujian telah diidentifikasi.
4 T Adanya dukungan terhadap adopsi produk teknologi oleh pasar.
5 M Telah membangun citra produk teknologi kepada pasar.
6 M Model bisnis ditetapkan.
7 M Pesaing diidentifikasi dengan baik.
8 M Pemasaran ditekankan pada pengenalan secara spesifik produk teknologi kepada para pelanggannya.
9 O Telah menetapkan bentuk organisasi.
10 O Telah mengembangkan kemitraan dengan organisasi independen.
11 O Identifikasi peluang untuk memperkenalkan produk kepada mitra dan pasar baru.
12 Mf Telah diperlihatkan produksi yang menguntungkan secara finansial.
13 Mf Mulai menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) atau Lean Manufacturing.
14 Mf Mulai menerapkan jaminan mutu sesuai standar (SNI).
15 Mf Adanya tuntutan masyarakat terhadap mutu, keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan.
16 I Potensi pasar teridentifikasi.
17 I Daya terima pasar terhadap produk telah teriidentifikasi.
18 P Melakukan kerja sama di dalam jejaring usaha secara dinamis.
19 P Terus melakukan pengelolaan terhadap kerjasama yang sudah berjalan.
20 R Penyusunan rencana pengendalian risiko non teknologi (organisasi dan sosial) pada tahap pengenalan produk ke pasar.
21 R Kajian risiko organisasi (khususnya indikator keuangan) dilakukan pada tahap pengenalan produk ke pasar.
22 R Kajian risiko dampak sosial pada tahap pengenalan produk ke pasar.
0 0 0 0 0 0

S 0
% 0.00% TIDAK TERPENUHI

Catatan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


5
KATSINOV 5

S atau % terpenuhinya Indikator KATSINOV 5 [ beri tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
► cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
[ beri tanda
No Aspek 0 1 2 3 4 5 ( 0=tidak terpenuhi; 1=20%; 2=40%; 3=60%; 4=80%; 5=100% atau terpenuhi )
1 T Adanya garansi terhadap produk teknologi yang dipasarkan.
2 T Layanan pemeliharaan produk telah disediakan.
3 T Pasokan suku cadang untuk produk teknologi telah disediakan.
4 T Adanya aktivitas pengembangan dengan intensitas lebih rendah, untuk peningkatan kerja produk teknologi sesuai permintaan pelanggan.
5 M Telah menyediakan pelayanan dan solusi yang lengkap.
6 M Telah melakukan diferensiasi produk.
7 M Telah melakukan penyempurnaan model bisnis.
8 M Telah menggunakan kemitraan untuk berkompetisi di pasar.
9 O Telah meningkatkan efektivitas dan kerjasama
10 O Telah melakukan penataan kembali struktur perusahaan sesuai kebutuhan.
11 O Identifikasi peningkatan peluang pertemuan produk teknologi dengan kebutuhan pasar.
12 O Telah melakukan peninjauan proses teknis dan komersial untuk meningkatkan harga dan keuntungan.
13 Mf Menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) atau Lean Manufacturing secara intensif.
14 Mf Adanya kebutuhan saran (baik internal maupun eksternal) kepada manajemen untuk perbaikan kinerja.
15 Mf Telah menerapkan jaminan mutu sesuai standar (SNI) secara intensif.
16 Mf Adanya jaminan terhadap mutu, keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan oleh masyarakat.
17 I Kebutuhan perluasan pasar telah diidentifikasi.
18 I Adanya peningkatan kapasitas produksi.
19 P Peningkatan kerjasama di dalam jejaring secara dinamis.
20 P Telah melakukan peningkatan mutu pengelolaan pada produk yang sudah berjalan.
21 P Kerja sama dalam distribusi dan pemasaran produk.
22 R Penyusunan rencana pengendalian risiko non teknologi (organisasi dan sosial) pada tahap kematangan pasar tercapai.
23 R Kajian risiko organisasi (khususnya indikator keuangan) pada tahap kematangan pasar tercapai.
24 R Kajian risiko dampak sosial pada tahap kematangan pasar tercapai.
0 0 0 0 0 0

S 0
% 0.00% TIDAK TERPENUHI

Catatan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


6
KATSINOV 6

S atau % terpenuhinya Indikator KATSINOV 6 [ beri tanda cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
► cross ( X ) pada kolom yang sesuai ]
[ beri tanda
No Aspek 0 1 2 3 4 5 ( 0=tidak terpenuhi; 1=20%; 2=40%; 3=60%; 4=80%; 5=100% atau terpenuhi )
1 T Produk teknologi milik kompetitor telah ditinjau.
2 T Telah meninjau kemampuan teknologi yang dimiliki untuk mendukung inovasi ulang atau pengembangan teknologi baru.
3 T Telah memilih antara melakukan inovasi ulang produk teknologi yang ada, atau mengembangkan produk teknologi baru.
4 M Penurunan pasar telah dikonfirmasi.
5 M Riset pasar untuk persetujuan inovasi ulang atau pengembangan teknologi yang lebih maju.
6 M Permintaan pasar telah ditinjau.
7 M Identifikasi peluang tumbuhnya pasar atau ekspansi pasar baru.
8 O Adanya peran jaringan kemitraan dalam mendukung inovasi ulang atau pengembangan teknologi baru.
9 O Ada peran jejaring dalam mendukung Inovasi Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru.
10 Mf Ada kebutuhan dilakukannya inovasi produksi atau pengembangan teknologi produksi baru.
11 I Telah mengidentifikasi inovasi lanjutan dari produk, berdasarkan kebutuhan dan permintaan pasar saat ini dan beberapa tahun ke depan.
12 P Telah melakukan tinjauan terhadap kemitraan yang sudah berjalan.
13 P Telah melakukan pencarian mitra potensial untuk mendukung Inovasi ulang atau Pengembangan Teknologi Baru.
14 R Telah melakukan kajian risiko untuk mendukung keputusan Inovasi Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru.
0 0 0 0 0 0

S 0
% 0.00% TIDAK TERPENUHI

Catatan:

KATSINOV yang tercapai adalah = 0


KATSINOV yang dicapai adalah = KATSINOV tertinggi yang indikatornya terpenuhi

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


7
80.0%
100.0%

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


8
K
A
T
S
I
N
O
V

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


9
K
A
T
S
I
N
O
V

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


10
K
A
T
S
I
N
O
V

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


11
K
A
T
S
I
N
O
V

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


12
K
A
T
S
I
N
O
V

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


13
K
A
T
S
I
N
O
V

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


14
Total

0 1 2 3 4 5

Pengembangan Teknologi (T) 0 0 0 0 0 0


Pasar (M) 0 0 0 0 0 0
Organisasi (O) 0 0 0 0 0 0
Manufaktur (Mf) 0 0 0 0 0 0
Investment (I) 0 0 0 0 0 0
Partnership (P) 0 0 0 0 0 0
Penanganan Risiko (R) 0 0 0 0 0 0

KATSINOV 1
TEKNOLOGI

0 1 2 3 4 5
Ide yang memberi solusi 0 0 0 0 0 0
Pengamatan Prinsip-prinsip dasar & 0 0 0 0 0 0
publikasi
Kebaruan 0 0 0 0 0 0
Identifikasi tahapan & target riset 0 0 0 0 0 0
scientific feasibility 0 0 0 0 0 0

PASAR

0 1 2 3 4 5

Inovasi dilakukan berpangkal pada 0 0 0 0 0 0


permintaan dan/atau kebutuhan pelanggan
Identifikasi kebutuhan dan permintaan 0 0 0 0 0 0
pelanggan
Identifikasi lokasi pasar yang akan dituju 0 0 0 0 0 0

ORGANISASI

0 1 2 3 4 5
Strategi inovasi 0 0 0 0 0 0
Lingkup proyek dan tugas 0 0 0 0 0 0
Sumber daya dan layanan 0 0 0 0 0 0

Saluran komunikasi tanpa hambatan 0 0 0 0 0 0

MANUFAKTUR

0 1 2 3 4 5
Implikasi dasar manufaktur 0 0 0 0 0 0
Konsep manufaktur 0 0 0 0 0 0
Bukti konsep manufaktur melalui analitik 0 0 0 0 0 0
atau eksperimen laboratorium

PARTNERSHIP

0 1 2 3 4 5
Strategi membangun jejaring kerja dan 0 0 0 0 0 0
kemitraan
Identifikasi mitra potensial 0 0 0 0 0 0

INVESTMENT

0 1 2 3 4 5
konsep model bisnis untuk ide yang 0 0 0 0 0 0
dikembangkan
analisis pelanggan, pasar dan pesaing dari 0 0 0 0 0 0
ide yang dikembangkan
ide yang dikembangkan telah memberikan 0 0 0 0 0 0
solusi bagi pelanggan

RISIKO

0 1 2 3 4 5
Kajian risiko teknologi pada tahap 0 0 0 0 0 0
penelitian
Penyusunan rencana pengendalian risiko 0 0 0 0 0 0
teknologi pada tahap penelitian
Total skor Kemajuan Per
Total Indikator
kemajuan Aspek
0.0 26 0.00
0.0 21 0.00
0.0 20 0.00
0.0 17 0.00
0.0 14 0.00
0.0 13 0.00
0.0 13 0.00

0 124

#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!
RINGKASAN HASIL
PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN INOVASI

Nama/Judul Inovasi : 0
Bidang Inovasi : 0
Nama Proyek : 0
Nama Lembaga/ Perusahaan : 0
Alamat / Kontak : 0

Telp / Fax / email:

Tanggal Pengukuran TKI : 02-Aug-19

Level TKI yang dicapai : 0 ( dari 6 level )

TKI-Meter

IRL =
No: 20190802 -001

ri 6 level ) % Komplit Indikator = #REF!

KI-Meter

0
6 Tingkat Kesiapan Inovasi (KATSINOV)
(IRL, Innovation Readiness Level)
KATSINOV Penjelasan
Pindah (change-over) atau Tahap penurunan pasar, dan penetapan dua pilihan, yaitu pindah

6 berhenti (close-down) (change-over) dengan inovasi teknologi ulang, atau berhenti (close-down)
dengan melihat inovasi telah usang dan memutuskan untuk keluar.

Kompetisi (Competition): Ini merupakan fase kematangan pasar, yaitu ketika tercapai suatu
5 kesetimbangan (equilibrium) pasar dengan ketiadaan pertumbuhan
bermakna atau inovasi.
Chasm Chasm berada diantara early adopters (the enthusiasts & visionaries) dan
early majority (the pragmatists). Telah dilakukan tahap awal introduksi

4 hasil inovasi ke pasar. Pada tahap ini terdapat tantangan dan kesulitan
apakah produk inovasi bertemu dengan kebutuhan atau permintaan
pelanggan ketika pertama kali diintrodusir ke pasar.
Penyelesaian (Completion) Pengembangan teknologi telah diselesaikan dan seluruh fungsi sistem
3 telah terbukti di lapangan.

Komponen (component) Komponen telah dikembangkan dan divalidasi, dan prototipe telah
2 dikembangkan mendemonstrasikan teknologi.

Konsep (concept) Prinsip-prinsip ilmiah dasar dari inovasi telah diamati dan dilaporkan, dan
1 fungsi kritikal dan/atau karakteristik telah dikonfirmasi melalui eksperimen.
PENJELASAN AKTIVITAS KUNCI/ ATRIBUT
KATSINOV - METERâ

Indikator KATSINOV 1

No Aspek Aktivitas Kunci/ Atribut Penjelasan Substansi Aktivitas Kunci/ Atribut Kiteria Penilaian Bukti

1 T Ide baru yang memberi solusi terhadap Kekuatan suatu inovasi ditentukan dari ide atau gagasan baru yang ditawarkan, Skor 0: Tidak ditemui ide baru yang memberi solusi terhadap permasalahan yang Proposal R&D
permasalahan yang dihadapi masyarakat. apakah memberikan solusi atau tidak terhadap permasalahan yang dihadapi dihadapi masyarakat; Skor 1: Ditemui ide baru yang sifatnya inkremental, tetapi belum
masyarakat. Pada umumnya, ide atau gagasan baru diperoleh melalui proses menawarkan solusi yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat; Skor
menciptakan ide baru atau lebih dikenal sebagai ideasi (ideation). Ide atau 2: Ditemui ide baru yang sifatnya inkremental, dan menawarkan solusi yang tepat
gagasan yang diperoleh merupakan tersebut merupakan salah satu bentuk terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat; Skor 3: Ditemui ide baru yang
solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini. sifatnya distinctive, dan tetapi belum menawarkan solusi yang tepat terhadap
permasalahan yang dihadapi masyarakat; Skor 4: Ditemui ide baru yang sifatnya
distinctive, dan menawarkan solusi yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi
masyarakat; Skor 5: Ditemui ide baru yang bersifat lompatan (breakthrough) atau
menggangu (disruptive) dan memberi solusi terhadap permasalahan yang dihadapi
masyarakat.

2 T Telah dilakukan pengamatan prinsip-prinsip Ide atau gagasan baru yang ditawarkan harus didasari oleh prinsip-prinsip dasar Skor 0: Belum dilakukan pengamatan prinsip-prinsip ilmiah dasar dan publikasi ilmiah; Kajian pustaka (dalam proposal/laporan
ilmiah dasar dan publikasi ilmiah ilmiah yang benar. Oleh karena itu, pengamatan terhadap prinsip-prinsip ilmiah Skor 1: Telah dilakukan pengamatan prinsip-prinsip ilmiah dasar dan publikasi ilmiah, ilmiah), publikasi ilmiah (tulisan yang
dasar dan publikasi ilmiah menjadi sangat penting dalam rangka membuat tetapi belum memberikan dukungan ilmiah yang kuat terhadap keberhasilan diterbitkan dalam majalah/prosiding
landasan secara ilmiah dan teknis yang menjadi dasar bagi penerapan ide atau mewujudkan ide atau gagasan baru yang ditawarkan; Skor 2: Telah dilakukan ilmiah)
gagasan baru kepada pengguna. Penelitian sebagai upaya untuk memperoleh pengamatan prinsip-prinsip ilmiah dasar dan publikasi ilmiah yang memberikan
kebenaran harus didasari oleh proses berpikir ilmiah yang dituangkan dalam dukungan ilmiah yang lemah bagi keberhasilan mewujudkan ide atau gagasan baru
metode ilmiah. Metode ilmiah adalah kerangka landasan bagi terciptanya yang ditawarkan; Skor 3: Telah dilakukan pengamatan prinsip-prinsip ilmiah dasar dan
pengetahuan ilmiah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode ilmiah publikasi ilmiah yang memberikan dukungan ilmiah yang cukup kuat bagi keberhasilan
mengandung dua unsur penting yakni pengamatan (observation) dan penalaran mewujudkan ide atau gagasan baru yang ditawarkan; Skor 4: Telah dilakukan
(reasoning). Metode ilmiah didasari oleh pemikiran bahwa apabila suatu pengamatan prinsip-prinsip ilmiah dasar dan publikasi ilmiah yang memberikan
pernyataan ingin diterima sebagai suatu kebenaran maka pernyataan tersebut dukungan ilmiah yang kuat bagi keberhasilan mewujudkan ide atau gagasan baru yang
harus dapat diverifikasi atau diuji kebenarannya secara empirik (berdasarkan ditawarkan. Skor 5: Telah dilakukan pengamatan prinsip-prinsip ilmiah dasar dan
fakta). publikasi ilmiah yang memberikan dukungan ilmiah yang sangat kuat bagi keberhasilan
mewujudkan ide atau gagasan baru yang ditawarkan.

3 T Telah diidentifikasi keunikan (USP/Unique Pada hakekatnya suatu ide atau gagasan baru yang inovatif wajib memiliki USP Skor 0: Tidak memiliki kebaruan (novelty) dan USP (unique selling Point) ; Skor 1: Proposal R&D
Selling Point) atau kebaruan (novelty) (unique selling Point) dan kebaruan (novelty). USP (unique selling Point) Memiliki USP (unique selling Point), tetapi tidak memiliki kebaruan (novelty); Skor 2:
merupakan faktor yang membedakan produk dari pesaingnya, seperti biaya Memiliki kebaruan (novelty), tetapi USP (unique selling Point) relatif lemah; Skor 3:
terendah, kualitas tertinggi atau produk pertama dari jenisnya. USP bisa Memiliki kebaruan (novelty) bersifat inkremental dan USP (unique selling Point) yang
dianggap sebagai "apa yang tidak dimiliki pesaing Anda." Sedangkan novelty kuat; Skor 4: Memiliki kebaruan (novelty) bersifat distinctive dan USP (unique selling
adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian. Pada prinsipnya Point) yang kuat; Skor 5: Memiliki kebaruan (novelty) bersifat lompatan (breakthrough)
suatu novelty merupakan faktor yang memperkuat USP suatu produk inovasi. atau menggangu (disruptive), dan USP (unique selling Point) yang kuat.

4 T Telah diidentifikasi tahapan riset dan Untuk mewujudkan ide atau gagasan baru menjadi sebuah purnarupa Skor 0: Belum dapat diidentifikasikan tahapan riset dan targetnya; Skor 1: Tahapan riset Proposal R&D
targetnya. (prototype), maka dilakukan tahapan Riset (penelitian) dan Pengembangan telah diidentifikasikan, tetapi targetnya belum diidentifikasikan; Skor 2: Tahapan riset
secara terarah. Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses dan targetnya belum diidentifikasi secara rinci; Skor 3: Tahapan riset telah diidentifikasi
investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan secara cukup rinci, tetapi targetnya belum diidentifikasi secara jelas; Skor 4: Tahapan
untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Kegiatan riset dan targetnya telah diidentifikasi secara cukup rinci dan jelas; Skor 5: Telah dapat
penelitian merupakan suatu proses memperoleh atau mendapatkan suatu diidentifikasikan tahapan riset dan targetnya secara rinci dan jelas.
pengetahuan atau memecahkan permasalahan yang dihadapi, yang dilakukan
secara ilmiah, sistematis dan logis. Secara garis besar, tahapan-tahapan yang
ditempuh dalam melaksanakan penelitian ada tiga tahap, yaitu: tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, dan tahap laporan penelitian. Sedangkan
pengembangan merupakan kegiatan untuk peningkatan kemanfaatan dan daya
dukung ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah terbukti kebenaran dan
keamanannya untuk meningkatkan fungsi dan manfaat ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5 T Teknologi yang akan dikembangkan telah Yang dimaksudkan dengan teknologi yang dikembangkan telah layak secara Skor 0: Belum dilakukan pengujian teori melalui penelitian ilmiah; Skor 1: Dalam Lembar kerja kegiatan penelitian;
layak secara ilmiah (scientific feasibility) ilmiah (scientific feasibility) apabila telah teruji secara teori melalui penelitian persiapan melaksanakan pengujian teori melalui penelitian ilmiah; Skor 2: Telah Publikasi ilmiah
ilmiah. dilakukan pengujian awal teori melalui penelitian ilmiah; Skor 3: Telah dilakukan
pengujian teori melalui penelitian ilmiah secara intensif, dan belum diperoleh suatu
kesimpulan bahwa teknologi yang dikembangkan telah layak secara ilmiah (scientific
feasibility); Skor 4: Telah dilakukan pengujian teori melalui penelitian ilmiah secara
intensif, dan hampir diperoleh kesimpulan bahwa teknologi yang dikembangkan telah
layak secara ilmiah (scientific feasibility); Skor 5: Telah dilakukan pengujian teori melalui
penelitian ilmiah secara intensif, dan diperoleh kesimpulan bahwa teknologi yang
dikembangkan telah layak secara ilmiah (scientific feasibility).

6 M Inovasi dilakukan berpangkal pada Apakah ide atau gagasan baru yang ditawarkan berpangkal pada permintaan Skor 0: Inovasi berpangkal pada teknologi, tanpa perhatian terhadap pasar; Skor 1: Proposal R&D; Dokumen hasil riset
permintaan dan/atau kebutuhan pelanggan dan/atau kebutuhan pelanggan (sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat Inovasi berpangkal pada teknologi, dengan sedikit perhatian terhadap pasar; Skor 2: pasar.
(sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai solusi permasalahannya). Pada umumnya ide atau gagasan baru yang Inovasi berpangkal pada teknologi, dengan orientasi perhatian terhadap pasar; Skor 3:
sebagai solusi permasalahannya) ditawarkan dapat bersifat "technology push" atau "market pull". Pengertian Inovasi berpangkal pada kebutuhan pasar, tetapi tidak didukung penelitian pasar; Skor
Technology Push : Produk baru diperoleh dari teknologi produksi, penggunaan 4: Inovasi berpangkal pada kebutuhan pasar, didukung penelitian pasar & tanpa umpan
teknologi yang canggih dan kemudahan operasi, dengan sedikit perhatian balik pelanggan yang memadai; Skor 5: Inovasi berpangkal pada kebutuhan pelanggan,
terhadap pasar. Dengan kata lain suatu produk atau teknologi baru didorong melalui penelitian pasar & umpan balik pelanggan.
atau dijual ke pasar (potential customer) yang tidak meminta atau mengetahui
perihal produk atau teknologi baru tersebut. Technology Push akan menuju
kepada radical innovation. Sedangkan Pengertian Market Pull : Produk baru
ditentukan oleh pasar berdasarkan kebutuhan pelanggan. Jenis produk baru
ditentukan melalui penelitian pasar & umpan balik pelanggan, dgn sedikit
perhatian terhadap teknologi. Need Pull akan menuju pada terbentuknya
incremental innovation.

7 M Telah diidentifikasi kebutuhan, keinginan, Dalam proses eksplorasi ide atau gagasan baru melalui tahap ideasi (ideation) Skor 0: Tidak dilakukan riset pasar; Skor 1: Telah dilakukan riset pasar, tetapi belum Proposal R&D; Dokumen hasil riset
dan permintaan pelanggan harus mengidentifikasi siapa target penggunanya, yaitu dengan mengetahui teridentifikasi kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan akhir; Skor 2: Telah pasar.
kebutuhan, keinginan, dan permintaan calon pengguna atau pelanggan. Dengan dilakukan riset pasar, dan teridentifikasi kebutuhan pelanggan; Skor 3: Telah dilakukan
mengetahui kebutuhan, keinginan, dan permintaan pengguna, maka dapat riset pasar, dan teridentifikasi keinginan pelanggan; Skor 4: Telah dilakukan riset pasar,
menjadi dasar dalam desain produk pada tahap prototyping. dan teridentifikasi permintaan pelanggan Skor 5: Telah dilakukan riset pasar, dan
teridentifikasi kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan akhir.

8 M Telah diidentifikasi lokasi pasar yang akan Pada tahap konsep dalam mewujudkan ide atau gagasan baru ini maka inovator Skor 0: Belum dilakukan riset pasar; Skor 1: Persiapan dan mulai dilakukan riset pasar; Proposal R&D; Dokumen hasil riset
dituju wajib mengidentifikasi lokasi pasar yang menjadi target. Dasar dari penetapan Skor 2: Telah dilakukan riset pasar, dan teridentifikasi pasar berdasar variabel geografi; pasar.
target lokasi pasar ini adalah ukuran, jangkauan dan geografis. Skor 3: Telah dilakukan riset pasar, dan diidentifikasi beberapa opsi lokasi pasar yang
akan dituju; Skor 4: Hasil riset pasar sedang diuji terap terhadap opsi pasar yang akan
dituju ; Skor 5: Telah dilakukan riset pasar, dan teridentifikasi lokasi pasar yang akan
dituju.
9 O Memiliki strategi inovasi Strategi merupakan suatu perencanaan atau suatu garis-garis besar haluan Skor 0: Belum memiliki strategi inovasi; Skor 1: Tahap persiapan penyusunan strategi Proposal R&D; Roadmap inovasi
untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Inovasi inovasinya; Skor 2: Dalam proses penyusunan strategi inovasinya; Skor 3: Telah
memainkan peran utama dalam kegiatan ekonomi. Entitas (misal: menyusun strategi inovasinya, tetapi belum ditetapkan; Skor 4: Telah menyusun dan
perusahaan, perguruan tinggi, lembaga litbang, tim) yang melakukan inovasi menetapkan strategi inovasinya; Skor 5: Telah menyusun, menetapkan dan
diharapkan dapat menembus pasar baru, mempertahankan pangsa pasar menjalankan strategi inovasinya.
yang sudah ada dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Inovasi
merupakan elemen penting dari strategi bisnis entitas. Inovasi dalam
implementasi strategi berperan mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan dalam persaingan global. Persaingan global memaksa entitas
untuk melakukan inovasi dengan mengurangi biaya produksi dan
meningkatkan kemampuan teknologi serta melakukan inovasi produk.

10 O Telah didefiniskan lingkup proyek dan tugas Organisasi pada level Katsinov 1 ini masih berbentuk organisasi R&D, atau Skor 0: Belum didefiniskan lingkup proyek dan tugas Tim Inovasi; Skor 1: Tahap Proposal R&D; SK Tim Inovasi
Tim Inovasi organisasi kerekayasaan. Bentuk organisasi pada level ini umumnya masih persiapan penyusunan lingkup proyek dan tugas Tim Inovasi; Skor 2: Dalam proses
berbentuk Tim. Dalam organisasi R&D atau kerekayasaan akan diidentifikasi penyusunan lingkup proyek dan tugas Tim Inovasi; Skor 3: Telah selesai disusun
lingkup program/kegiatan dan tugas tim. lingkup proyek dan tugas Tim Inovasi; Skor 4: Telah selesai disusun lingkup proyek dan
tugas Tim Inovasi, dan masih dalam proses penetapan; Skor 5: Telah disusun dan
ditetapkan lingkup proyek dan tugas Tim Inovasi.
11 O Telah dipastikan sumber daya dan layanan Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan kegiatan inovasi harus dipastikan Skor 0: Belum ada kepastian sumber daya dan layanan yang dibutuhkan; Skor 1: Telah Proposal R&D
yang dibutuhkan sumber daya yang mencakup sumber daya manusia (misal: peneliti, ada kepastian sumber daya manusia (misal: peneliti, perekayasa); Skor 2: Telah ada
perekayasa), sumber dana, serta fasilitas laboratorium. Namun demikian, tidak kepastian sumber daya manusia (misal: peneliti, perekayasa) dan fasilitas laboratorium;
semua lembaga pelaksana inovasi (industri, litbang dan perguruan tinggi) Skor 3: Telah ada kepastian sumber daya manusia (misal: peneliti, perekayasa),
memiliki fasilitas laboratorium (baik untuk pelaksanaan penelitian maupun sumber dana, serta fasilitas laboratorium; Skor 4: Telah ada kepastian sumber daya
pengujian), oleh karena itu untuk memperlancar pelaksanaan inovasi sangat manusia (misal: peneliti, perekayasa), sumber dana, serta fasilitas laboratorium, tetapi
dibutuhkan layanan, baik layanan untuk uji produksi maupun pengujian produk, masih dapat upaya memastikan dukungan layanan lain yang dibutuhkan; Skor 5: Telah
dari lembaga lain yang memiliki fasilitas tersebut. Oleh karena itu, upaya ada kepastian sumber daya manusia (misal: peneliti, perekayasa), sumber dana, serta
memastikan ketersediaan sumber daya dan layanan ini menjadi sangat penting. fasilitas laboratorium, serta layanan lain yang dibutuhkan.
12 O Tersedia saluran komunikasi tanpa hambatan Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembuatan dan penggunaan Skor 0: Tidak tersedia saluran komunikasi tanpa hambatan yang mencakup saluran Oraginsasi kegiatan/ STKK (Sistem Tata
informasi oleh individu maupun kelompok untuk dapat terhubung satu sama lain komunikasi di tingkat internal organisasi kegiatan, fasilitas perpustakaan dan e-library, Kerja Kerekayasaan), Fasilitas
atau dengan lingkungan sosial masyarakat. Ada tiga komponen yang menjadi fasilitas telekomunikasi dan internet; Skor 1: Tersedia saluran komunikasi tanpa perpustakaan dan/ atau e-library,
kunci dalam proses komunikasi, yaitu pesan atau informasi, sumber atau hambatan terkait fasilitas perpustakaan dan e-library; Skor 2: Tersedia saluran Fasilitas telekomunikasi dan internet
pemberi pesan, dan penerima pesan. komunikasi tanpa hambatan terkait fasilitas perpustakaan dan e-library, serta fasilitas
telekomunikasi dan internet; Skor 3: Tersedia saluran komunikasi tanpa hambatan
Saluran komunikasi memiliki peran penting dalam membentuk satu komunikasi
terkait fasilitas perpustakaan dan e-library, fasilitas telekomunikasi dan internet, serta
yang baik. Saluran formal memiliki tujuan atau fokus pada kepentingan dalam
tahap membangun komunikasi tanpa hambatan di tingkat organisasi kegiatan; Skor 4:
organsiasi dan untuk mencapai tujuan organisasi, serta biasanya dilakukan
Skor 5: Tersedia saluran komunikasi tanpa hambatan terkait komunikasi di tingkat
dnegan cukup resmi. Misalnya saja dengan proses komunikasi tertulis melalui
internal organisasi kegiatan, fasilitas perpustakaan dan e-library, fasilitas telekomunikasi
memo, surat, atau pernyataan melalui jumpa pers yang mana prosesnya sudah
dan internet.
diatur dalam prosedur tertentu. komunikasi dalam suatu organisasi merupakan
proses penyampaian dan pertukaran pesan yang terjadi dan dilakukan oleh
pihak yang ada dalam suatu organisasi. Komunikasi dalam organisasi juga
menunjukkan bagaimana interaksi yang terjadi dalam organisasi, bagaimana
pihak atau anggota dalam organsiasi itu saling berhubungan satu sama lain.

Untuk mendukung kelancaran inovasi yang dilakukan maka saluran komunikasi


tanpa hambatan menjadi sangat penting, terutama terkait dengan pencarian
publikasi ilmiah dan paten, pencarian pemasok bahan dan peralatan, pencarian
layanan lain yang dibutuhkan (uji produksi, uji produk), dan pelaporan hasil
penelitian.

13 Mf Teridentifikasi implikasi (konsekuensi atau Pada level Katsinov 1 ini wajib dilakukan identifikasi konsekuensi atau akibat Skor 0: Belum teridentifikasi implikasi dasar manufaktur; Skor 1: tahap persiapan Kajian konsep manufaktur
akibat langsung dari hasil penemuan suatu langsung dari hasil penemuan suatu penelitian ilmiah. Produk baru yang pelaksanaan identifikasi awa implikasi (konsekuensi atau akibat langsung dari hasil
penelitian ilmiah) dasar manufaktur. dikembangkan harus dirancang sedemikian rupa sehingga harga bahan, penemuan suatu penelitian ilmiah) dasar manufaktur; Skor 2: Telah dilakukan
ongkos manufaktur dan biaya penyimpanan dapat ditekan seminimal mungkin. identifikasi awal implikasi (konsekuensi atau akibat langsung dari hasil penemuan suatu
Ada tiga kriteria dasar yang melandasi manufaktur ekonomis, yaitu: 1). desain penelitian ilmiah) dasar manufaktur; Skor 3: Telah teridentifikasi implikasi (konsekuensi
produk; 2). pemilihan bahan; dan, 3). proses manufaktur. atau akibat langsung dari hasil penemuan suatu penelitian ilmiah) dasar manufaktur
secara teknis; Skor 4: Telah teridentifikasi implikasi (konsekuensi atau akibat langsung
dari hasil penemuan suatu penelitian ilmiah) dasar manufaktur secara teknis, dan dalam
proses penyelesaian implikasi dasar manufaktur secara ekonomis; Skor 5: Telah
teridentifikasi implikasi (konsekuensi atau akibat langsung dari hasil penemuan suatu
penelitian ilmiah) dasar manufaktur, baik teknis maupun ekonomis.

14 Mf Teridentifikasi konsep manufaktur. Konsep manufaktur yang dimaksudkan mencakup pengertian proses manufaktur Skor 0: Belum teridentifikasi konsep manufaktur; Skor 1: Tahap persiapan pelaksanaan Kajian konsep manufaktur
secara teknis dan ekonomis. Proses manufaktur secara teknis adalah proses identifikasi konsep manufaktur; Skor 2: Telah dilakukan identifikasi awal konsep
pembuatan produk dengan bantuan mesin dan pengontrolan, bahkan dikerjakan manufaktur; Skor 3: Telah teridentifikasi konsep manufaktur dalam pengertian proses
secara automatis penuh, tetapi tetap melalui pengawasan secara manual. manufaktur secara teknis; Skor 4: Telah teridentifikasi konsep manufaktur dalam
Sedangkan proses manufaktur secara ekonomis merupakan proses nilai tambah pengertian proses manufaktur secara teknis, dan dalam proses penyelesaian konsep
(value added) dari material mentah menjadi produk jadi melalui suatu proses manufaktur dalam pengertian proses manufaktur secara ekonomis; Skor 5: Telah
produksi. teridentifikasi konsep manufaktur yang mencakup pengertian proses manufaktur secara
teknis dan ekonomis

15 Mf Ada bukti konsep manufaktur melalui analitik Dilakukan pembuktian terhadap konsep manufaktur yang telah diidentifikasi, Skor 0: Belum dilakukan validasi konsep manufaktur melalui analitik atau eksperimen Hasil Validasi dan pengujian konsep
atau eksperimen laboratorium yaitu meliputi teknis dan ekonomis. Pada konsep manufatur secara teknis laboratorium; Skor 1: Dalam tahap persiapan validasi konsep manufaktur melalui manufaktur
dilakukan melalui pengujian terhadap desain produk, pemilihan material, dan analitik atau eksperimen laboratorium; Skor 2: Telah dilakukan validasi awal konsep
proses produksi. Sedangkan konsep manufaktur secara ekonomis dilakukan manufaktur melalui analitik atau eksperimen laboratorium, dengan capaian 40%; Skor 3:
melalui simulasi perhitungan nilai tambah mulai dari material mentah hingga Telah dilakukan validasi konsep manufaktur melalui analitik atau eksperimen
menjadi produk jadi. laboratorium dengan capaian 60%; Skor 4: Telah dilakukan validasi konsep manufaktur
melalui analitik atau eksperimen laboratorium dengan capaian 80%; Skor 5: Telah
diselesaikan validasi konsep manufaktur melalui analitik atau eksperimen laboratorium,
dan telah diperoleh bukti konsep manufaktur.

16 I Ada konsep model bisnis untuk ide yang Bisnis tidak mampu bertahan dengan hanya mengandalkan inovasi produk dan Skor 0: Tidak punya konsep model bisnis untuk ide yang dikembangkan; Skor 1: Model Bisnis Kanvas
dikembangkan jasa-nya saja. Model bisnis adalah pendekatan baru untuk menciptakan Persiapan dan mulai menyusun konsep model bisnis berdasarkan ide yang
keunggulan bersaing. Dengan menginovasi model bisnis sebuah perusahaan dikembangkan; Skor 2: Sedang menyusun konsep model bisnis untuk ide yang
dapat membunuh tiap langkah kompetitornya. dikembangkan; Skor 3: Konsep model bisnis untuk ide yang dikembangkan belum
lengkap dan jelas; Skor 4: Konsep model bisnis untuk ide yang dikembangkan cukup
lengkap dan jelas; Skor 5: Konsep model bisnis untuk ide yang dikembangkan lengkap
dan jelas.

17 I Ada hasil analisis pelanggan, pasar dan Untuk tujuan mempermudah proses komersialisasi ide yang dikembangkan Skor 0: Tidak ada analisis pelanggan, pasar dan pesaing dari ide yang dikembangkan; Dokumen hasil riset pasar.
pesaing dari ide yang dikembangkan penting dilakukan analisis terhadap pelanggan, pasar, dan pesaingnya. Hal ini Skor 1: Sedang mulai menyusun analisis pelanggan, pasar dan pesaing terhadap ide
semua dilakukan dalam satu kegiatan riset pasar. Dengan riset pasar dapat yang dikembangkan; Skor 2: Hanya ada hasil analisis pesaing dari ide yang
diketahui pula siapa saja yang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan, dikembangkan; Skor 3: Hanya Ada hasil analisis pelanggan dari ide yang
dimana produk atau jasa tersebut di butuhkan,dan kualitas produk seperti apa dikembangkan; Skor 4: Hanya Ada hasil analisis pelanggan dan pesaing dari ide yang
yang dibutuhkan para konsumen. Dan dapat juga diketahui seberapa besar dikembangkan; Skor 5: Ada hasil analisis pelanggan, pasar dan pesaing dari ide yang
permintaan dan potensi permintaan, kapan permintaan tersebut memuncak dan dikembangkan.
kapan permintaan tersebut menurun dari konsumen.
18 I Ada bukti bahwa ide yang dikembangkan Apabila produk baru sebagai perwujudan dari ide baru yang dikembangkan Skor 0: Tidak ada bukti bahwa ide yang dikembangkan telah memberikan solusi bagi Hasil validasi dan uji ide yang
telah memberikan solusi bagi pelanggan diterima oleh pasar, maka hal ini mengindikasikan bahwa ada keselarasan pelanggan; Skor 1: Mulai dilakukan percobaan dan percontohan terhadap ide yang dikembangkan, Hasil uji pasar.
antara ide baru dengan tuntutan pasar. Oleh karena itu, bukti bahwa ide yang dikembangkan dapat memberi solusi bagi pelanggan; Skor 2: Percobaan dan
dikembangkan telah memberikan solusi bagi pelanggan dapat dilakukan melalui percontohan telah selesai (belum dianalisis berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang
percobaan, proyek percontohan, uji pasar, dll. dan tantangan- SWOT analysis); Skor 3: Ada bukti yang Lemah bahwa ide yang
dikembangkan telah memberikan solusi bagi pelanggan; Skor 4: Ada bukti yang cukup
kuat bahwa ide yang dikembangkan telah memberikan solusi bagi pelanggan Skor 5:
Ada bukti yang sangat kuat bahwa ide yang dikembangkan telah memberikan solusi
bagi pelanggan

19 P Menyusun strategi membangun jejaring kerja Kemitraan secara umum akan terjalin bilamana terdapat pihak yang merasakan Skor 0: Belum ada strategi membangun jejaring kerja dan kemitraan; Skor 1: Tahap Hasil analisis SWOT membangun jejaring
dan kemitraan adanya kelemahan implementasi bila sebuah pembangunan hanya menjadi persiapan penyusunan strategi membangun jejaring kerja dan kemitraan; Skor 2: kerja dan kemitraan
focus of interest satu pihak saja. Dengan kata lain bahwa kemitraan sejatinya Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam membangun jejaring
merupakan solusi yang tepat bagi pihak yang mencita-citakan adanya kerja dan kemitraan; Skor 3: Analisis SWOT; Skor 4: Analisis faktor internal dan
percepatan progres pembangunan. Dalam era modern saat ini dimana segala eksternal untuk menurunkan strategi; Skor 5: Telah diperoleh strategi membangun
sesuatunya dapat dikendalikan dengan teknologi mutakhir, kesuksesan lembaga jejaring kerja dan kemitraan.
atau organisasi masih tetaplah sangat tergantung pada keberhasilan
menciptakan kemitraan. Strategi membangun jejaring kerja dan kemitraan
merupakan upaya untuk mengantisipasi agar kemitraan tersebut tidak menemui
kebuntuan atau kegagalan karena hal-hal yang tidak prinsip atau kesalah-
pahaman bisa terjadi.

20 P Telah diidentifikasi mitra potensial Identifikasi mitra potensial bertujuan untuk: 1). Mengetahui relevansi mitra Skor 0: Belum diidentifikasi mitra potensial; Skor 1: Tahap persiapan identifikasi mitra Daftar mitra potensial, hasil kajian
dengan program pengembangan yang dilakukan; 2). Memetakan peran dan potensial; Skor 2: Identifikasi awal terkait relevansi mitra dengan program identifikasi mitra potensial
kontribusi mitra; dan, 3). Memaksimalkan peran dan kontribusi mitra. pengembangan yang dilakukan; Skor 3: Identifikasi lanjutan yang mencakup relevansi
mitra dengan program pengembangan yang dilakukan, serta peta peran dan kontribusi
mitra; Skor 4: Tahap penyelesaian identifikasi yang mencakup relevansi mitra dengan
program pengembangan yang dilakukan, peta peran dan kontribusi mitra, serta upaya
memaksimalkan peran dan kontribusi mitra; Skor 5: Telah tersedia hasil iidentifikasi
mitra potensial yang didalamnya mencakup relevansi mitra dengan program
pengembangan yang dilakukan, peta peran dan kontribusi mitra, serta upaya
memaksimalkan peran dan kontribusi mitra.

21 R Kajian risiko teknologi telah menjadi Kajian risiko yang dilakukan dalam setiap langkah penelitian sangat penting Skor 0: Tidak ada kajian risiko teknologi dan tidak menjadi pertimbangan dalam setiap Kajian risiko pada tahap penelitian
pertimbangan dalam setiap langkah dilakukan untuk memitigasi potensi kegagalan yang mungkin terjadi. Kajian risiko langkah penelitian; Skor 1: Sedang disusun materi penelitian atau kajian risiko teknologi; (aspek organisasi, sumber daya
penelitian. dilakukan terhadap aspek organisasi, sumber daya manusia, material, peralatan, Skor 2: Kajian risiko teknologi telah selesai (belum menjadi pertimbangan); Skor 3: manusia, material, peralatan, dan
dan pendanaan. Kajian risiko telah menjadi pertimbangan dalam beberapa langkah penelitian; Skor 4: pendanaan); Laporan penelitian
Kajian risiko telah menjadi pertimbangan dalam hampir setiap langkah penelitian; Skor
5: Kajian risiko telah menjadi pertimbangan dalam setiap langkah penelitian

22 R Penyusunan rencana pengendalian risiko Rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap penelitian sangat penting Skor 0: Tidak disusun rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap penelitian; Skor Rencana pengendalian risiko teknologi
teknologi pada tahap penelitian. dilakukan dalam rangka meminimalisir kemungkinan terjadinya kegagalan aspek 1: Memiki ide/gagasan pengendalian risiko teknologi pada tahap penelitian ; Skor 2: pada tahap penelitian (aspek organisasi,
organisasi, sumber daya manusia, material, peralatan, dan pendanaan Outline materi rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap penelitian telah sumber daya manusia, material,
disusun; Skor 3: Mulai menyusun rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap peralatan, dan pendanaan).
penelitian; Skor 4: Tahap penyelesaian penyusunan rencana pengendalian risiko
teknologi pada tahap penelitian ; Skor 5: Tersusun rencana pengendalian risiko
teknologi pada tahap penelitian
Indikator KATSINOV 2

No Aspek Aktivitas Kunci Penjelasan Substansi Aktivitas Kunci/ Atribut Kiteria Penilaian Bukti

1 T Telah dilakukan validasi terhadap komponen Validasi dan pengujian dilakukan terhadap komponen individu dari teknologi Skor 0: Belum dilakukan uji terhadap komponen individu dari teknologi; Skor 1: Hasil validasi dan pengujian di
individu dari teknologi. dilakukan baik pada lingkungan laboratorium (pada TKT 4) maupun pada Persiapan pelaksanaan validasi dan uji komponen individu dari teknologi secara lingkungan laboratorium dan simulasi.
lingkungan simulasi (pada TKT 5). Komponen individu teknologi yang dihasilkan terpisah; Skor 2: Mulai dilakukan validasi dan uji komponen individu dari teknologi
perlu diuji dan harus memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan sebelum secara terpisah di lingkungan laboratorium; Skor 3: Telah selesai dan lolos validasi dan
diintegrasikan menjadi prototipe. uji komponen individu dari teknologi secara terpisah di lingkungan laboratorium; Skor 4:
Mulai dilakukan validasi dan uji di lingkungan simulasi; Skor 5: Telah selesai dan lolos
validasi dan uji di lingkungan laboratorium dan simulasi.

2 T Prototipe telah didemonstrasikan dalam Pada level ini telah diperoleh purnarupa (prototype) a (alpha) yang siap untuk Skor 0: Belum dilakukan demonstrasi purnarupa (prototype) a (alpha) pada lingkungan Output berbentuk purnarupa (prototype)
lingkungan yang relevan scale-up, dimana kondisi lingkungan operasi sesungguhnya telah diketahui, yang relevan; Skor 1: persiapan untuk melaksanakan tahapan pembuatan purnarupa a(alpha), hasil modeling & simulation,
kebutuhan investasi untuk peralatan dan proses pabrikasi teridentifikasi, (prototype) a (alpha); Skor 2: Telah diperoleh purnarupa (prototype) a (alpha) dan hasil uji
modeling & simulation untuk kinerja sistem teknologi pada lingkungan operasi diketahui kondisi lingkungan operasi sesungguhnya; Skor 3: Telah diperoleh purnarupa
telah menunjukkan keberhasilan, serta berdasar hasil uji layak secara teknis (prototype) a (alpha), diketahui kondisi lingkungan operasi sesungguhnya, serta
(engineering feasibility). Berdasarkan tingkat kesiapan teknologi telah mencapai keberhasilan modeling & simulation untuk kinerja sistem teknologi pada lingkungan
TKT 6. operasi; Skor 4: Telah diperoleh purnarupa (prototype) a (alpha), diketahui kondisi
lingkungan operasi sesungguhnya, kebutuhan investasi untuk peralatan dan proses
pabrikasi, keberhasilan modeling & simulation untuk kinerja sistem teknologi pada
lingkungan operasi; Skor 5: Telah diperoleh purnarupa (prototype) a (alpha), diketahui
kondisi lingkungan operasi sesungguhnya, kebutuhan investasi untuk peralatan dan
proses pabrikasi, keberhasilan modeling & simulation untuk kinerja sistem teknologi
pada lingkungan operasi, serta berdasar hasil uji layak secara teknis (engineering
feasibility).

3 T Teknologi dinyatakan layak secara teknis Kelayakan teknis berkaitan dengan teknologi yang nantinya akan diterapkan Skor 0: Teknologi belum layak secara teknis; Skor 1: Tahap persiapan pembuatan Output berbentuk purnarupa (prototype)
pada sistem yang akan dikembangkan, atau telah dihasilkan Purnarupa purnarupa (prototype) a (alpha); Skor 2: Purnarupa (prototype) a (alpha) diperoleh; a(alpha), hasil modeling & simulation,
(prototype) a (alpha). Purnarupa (prototype) a (alpha) ini akan siap untuk diuji Skor 3: Purnarupa (prototype) a (alpha) diperoleh, dan dilakukan awal pengujian; Skor hasil uji purnarupa (prototype) a(alpha)
dalam uji internal, uji pra klinis untuk bidang kesehatan, uji skala labolatorium, 4: Purnarupa (prototype) a (alpha) diperoleh, dan dilakukan iterasi pengujian; Skor 5:
atau uji organoleptik bidang pangan. Secara teknis, sistem dinilai layak dengan Teknologi dinyatakan layak secara teknis (engineering feasibility) melalui pengujian.
syarat berikut: 1) Sistem yang diajukan cukup praktis karena teknologi yang
tersedia cukup untuk diaplikasikan; 2) Teknologi yang diperlukan tersedia di
pasaran dan memenuhi kapasitas yang diperlukan; dan, 3) Pakar teknis yang
dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi tersebut secara tepat telah dimiliki
oleh user. Purnarupa (prototype) a (alpha) yang telah dihasilkan berdasar hasil
uji layak secara teknis (engineering feasibility), dimana siap untuk scale-up atau
dibuat purnarupa (prototype) b (beta). Teknologi dinyatakan layak secara teknis
ini mengandung makna bahwa telah dapat dilewati jurang kematian (valley of
death), dimana secara teknis teknologi ini siap untuk tahap uji di lingkungan yang
sebenarnya.

4 T Telah dilakukan pendaftaran kekayaan Pada level ini inventor diharapkan melakukan pendaftaran kekayaan intelektual, Skor 0: Belum dilakukan pendaftaran kekayaan intelektual; Skor 1: Tahap mempelajari Bukti pembayaran biaya permohonan
intelektual (misal: paten, desain industri, hak misalnya paten, desain industri, hak cipta, merek, dll, terhadap keunikan persyaratan pendaftaran kekayaan intelektual; Skor 2: Tahap mempersiapkan
cipta, merek, dll). (USP/unique selling Point) atau kebaruan (novelty) dari teknologi yang persyaratan pendaftaran kekayaan intelektual; Skor 3: Tahap melengkapi persyaratan
dikembangkan. Pendaftaran kekayaan intelektual ini bertujuan untuk pendaftaran kekayaan intelektual; Skor 4: Tahap pendaftaran kekayaan intelektual; Skor
perlindungan hak-hak yang melekat pada invensi yang dihasilkan, terutama 5: Telah terdaftar dan telah menerima bukti pembayaran biaya permohonan.
terhadap potensi ekonomi yang mungkin diperoleh. Permohonan pendaftaran
HKI dapat dilakukan dengan memilih salah satu cara berikut ini: 1). Langsung ke
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual; 2). Melalui Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI di seluruh Indonesia; 3). Melalui
Kuasa Hukum Konsultan HKI terdaftar.
5 T Secara teknis mampu memberikan solusi Kelayakan teknis berkaitan dengan teknologi yang nantinya akan diterapkan Skor 0: Secara teknis belum memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi hasil uji purnarupa (prototype) a(alpha)
terhadap permasalahan yang dihadapi pada sistem yang akan dikembangkan. Secara teknis, sistem dinilai layak masyarakat; Skor 1: Tahap identifikasi kebutuhan solusi terhadap permasalahan yang
masyarakat. dengan persyaratan: 1) Sistem yang diajukan cukup praktis karena teknologi dihadapi masyarakat; Skor 2: Sistem yang diajukan cukup praktis karena teknologi yang
yang tersedia cukup untuk diaplikasikan; 2) Teknologi yang diperlukan tersedia tersedia cukup untuk diaplikasikan; Skor 3: Secara teknis, sistem dinilai layak dengan
di pasaran dan memenuhi kapasitas yang diperlukan; 3) Pakar/operator teknis persyaratan: 1) Sistem yang diajukan cukup praktis karena teknologi yang tersedia
yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi tersebut secara tepat telah cukup untuk diaplikasikan; 2) Teknologi yang diperlukan tersedia di pasaran dan
dimiliki oleh pengguna; dan, 4). Tuntutan Spesifikasi produk yang berpangkal memenuhi kapasitas yang diperlukan; Skor 4: Secara teknis, sistem dinilai layak
pada kebutuhan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat telah dengan persyaratan: 1) Sistem yang diajukan cukup praktis karena teknologi yang
berhasil dicapai atau dipenuhi. tersedia cukup untuk diaplikasikan; 2) Teknologi yang diperlukan tersedia di pasaran
dan memenuhi kapasitas yang diperlukan; 3) Pakar/operator teknis yang dibutuhkan
untuk mengoperasikan teknologi tersebut secara tepat telah dimiliki oleh pengguna;
Skor 5: Secara teknis, sistem dinilai layak dengan persyaratan: 1) Sistem yang diajukan
cukup praktis karena teknologi yang tersedia cukup untuk diaplikasikan; 2) Teknologi
yang diperlukan tersedia di pasaran dan memenuhi kapasitas yang diperlukan; 3)
Pakar/operator teknis yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi tersebut secara
tepat telah dimiliki oleh pengguna; dan, 4). Tuntutan Spesifikasi produk yang berpangkal
pada kebutuhan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat telah berhasil
dicapai atau dipenuhi.

6 M Pelanggan akhir teridentifikasi Identifikasi pelanggan akhir bertujuan agar penjualan dilakukan kepada pembeli Skor 0: Tidak ada identifikasi terhadap pelanggan akhir yang ingin disasar; Skor 1: Telah Dokumen hasil riset pasar, Adanya bukti
yang tepat. Oleh karena itu, kegiatan identifikasi pelanggan harus mampu dimulai proses identifikasi pelanggan akhir; Skor 2: Proses awal identifikasi pelangan spesifikasi produk diangkat berdasar
memperoleh data mengenai pelanggan yang dapat dijadikan dasar dalam akhir telah dilakukan; Skor 3: Proses identifikasi pelanggan akhir telah selesai; Skor 4: profil pelanggan akhir yang diidentifikasi.
menentukan tingkat penjualan, periode pemakaian, area sebaran pelanggan dan Profil pelanggan akhir telah dianalisis; Skor 5: Rincian profil calon pelanggan akhir
lain-lain. Hal ini untuk memastikan produk terfokus pada kebutuhan pelanggan diuraikan secara lengkap.
(customer needs), mengidentifikasi kebutuhan laten atau yang tersembunyi,
sebagai dasar dalam menetapkan spesifikasi produk, memastikan tidak ada
kebutuhan pelanggan yang bersifat kritis terlewat atau terlupakan, dan
membangun pemahaman bersama tentang kebutuhan pelanggan diantara tim
pengembang.

7 M Telah dikeluarkan rencana luncuran pasar Rencana luncuran produk baru ke pasar merupakan bagian dari rencana usaha Skor 0: Tidak memiliki rencana peluncuran produk ke pasar (business plan); Skor 1: Business Plan (Rencana Usaha)
secara rinci yang harus disusun dalam rangka upaya komersialisasi suatu invensi. Strategi Memiliki ide/gagasan tentang rencana peluncuran produk ke pasar; Skor 2: Outline
peluncuran produk dilakukan dengan mengaplikasikan segmentation, targeting, materi rencana strategi peluncuran produk ke pasar telah disusun; Skor 3: Dokumen
dan positioning (STP) untuk menggerakkan bisnis baru ke arah yang tepat, strategi peluncuran produk ke pasar sedang disusun; Skor 4: Tahap analisi dan finalisasi
selain mengaplikasikan 4P—product, price, place, dan promotion dengan penyusunan dokumen strategi peluncuran produk ke pasar ; Skor 5: Dokumen strategi
memastikan bahwa keempat P itu selaras satu sama lain dan dengan strategi peluncuran produk (business plan) yang lengkap mencakup STP dan 4P telah selesai
STP.

8 M Telah mulai dipersiapkan modal intelektual Peran penting Intellectual Capital (IC) sebagai aktiva tak berwujud yang Skor 0: Tidak ada informasi terkait modal intelektual; Skor 1: Ada ide/gagagsan untuk Data infrastruktur, kualifikasi SDM, daftar
(intellectual capital) strategis bagi perusahaan telah terbukti. Peran IC tersebut terbukti memengaruhi menyiapkan modal intelektual; Skor 2: Mulai disiapkan penyusunan rincian modal mitra
kinerja bisnis, meningkatkan nilai perusahaan, meningkatkan efektifitas intelektual; Skor 3: Tahap finalisasi penyusunan rincian modal intelektual; Skor 4:
organisasi, competitive advantage , dan juga menciptakan kesejahteraan bagi Rincian modal intelektual telah disiapkan dan diuraikan tidak secara lengkap; Skor 5:
perusahaan. Komponen Intellectual Capital (IC) meliputi: Human Capital (Modal Rincian modal intelektual telah disiapkan dan diuraikan secara lengkap
Manusia), Structural Capital (Modal Struktural), dan Customer Capital (Modal
Pelanggan/relasional). Keterangan: 1). Modal manusia mengacu pada faktor-
faktor seperti keterampilan, kompetensi, pengalaman, pendidikan, motivasi, dan
sejenisnya. Ini adalah fondasi IC yang tidak dimiliki oleh organisasi, namun
dikendalikan oleh individu yang bekerja untuk organisasi; 2). Modal struktural
terdiri dari proses internal, infrastruktur, sistem informasi, budaya, rutinitas, dan
prosedur yang memungkinkan fungsi modal manusia menjadi produktif. Ini
dimiliki sepenuhnya dan dikendalikan oleh organisasi; 3). Modal Hubungan/
Pelanggan mengacu pada pengetahuan yang tertanam dalam hubungan
dengan pelanggan, mitra strategis, pemasok, distributor, investor, badan publik
dan pemangku kepentingan lainnya yang mempengaruhi kehidupan organisasi.
Ini tidak dimiliki atau dikendalikan oleh organisasi.
9 O Telah dikeluarkan analisis dan rencana bisnis Analisis bisnis adalah seperangkat tugas dan teknik yang digunakan untuk Skor 0: Belum disusun analisis dan rencana bisnis; Skor 1: Persiapan penyusunan Business Plan (Rencana Usaha)
bekerja sebagai penghubung antara para pemangku kepentingan untuk rencana bisnis; Skor 2: Mulai penyusunan awal rencana bisnis; Skor 3: Tahap
memahami struktur, kebijakan, dan operasi dari suatu organisasi, dan penyelesaian analisis bisnis; Skor 4: Telah diselesaikan analisis bisnis, dan tahap
merekomendasikan solusi yang memungkinkan organisasi untuk mencapai penyelesaian rencana bisnis; Skor 5: Telah dikeluarkan analisis dan rencana bisnis.
tujuannya. Rencana bisnis adalah pernyataan formal atas tujuan berdirinya
sebuah bisnis, serta alasan mengapa pendirinya yakin bahwa tujuan tersebut
dapat dicapai, serta strategi atau rencana-rencana apa yang akan dijalankan
untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana bisnis sangat penting sebagai alat
bantu untuk menjadi panduan dan alat pencari dukungan investor bagi Anda
yang akan memulai sebuah bisnis, atau yang sedang mengembangkan bisnis.

10 O Ada pelibatan individu-individu kunci Individu Kunci adalah individu yang pengetahuan, kreativitas, inspirasi, reputasi, Skor 0: Tidak memiliki dan melibatkan individu-individu kunci; Skor 1: Memiliki beberapa Daftar tim dan kualifikasi personel dalam
dan / atau keterampilannya sangat penting untuk kelangsungan hidup atau individu kunci yang memiliki keahlian unik, tetapi tidak dilibatkan secara aktif; Skor 2: Tim.
pertumbuhan sebuah organisasi. Banyak bisnis memiliki orang kunci yang Memiliki beberapa individu kunci yang memiliki keahlian unik, tetapi kurang diberikan
bertanggung jawab atas posisi strategis bagi perusahaan, atau memiliki keahlian tanggung jawab pada posisi strategis; Skor 3: Memiliki beberapa individu kunci yang
yang unik dan sulit untuk diganti seperti kekayaan tak berwujud (intangible memiliki keahlian unik, dan diberikan tanggung jawab pada posisi yang strategis; Skor
assets) yang sangat penting bagi organisasi. 4: Memiliki individu-individu kunci yang memiliki keahlian unik yang sulit digantikan
dalam jumlah yang sangat memadai, tetapi belum secara optimal diberikan tanggung
jawab pada posisi yang strategis; Skor 5: Memiliki individu-individu kunci yang memiliki
keahlian unik yang sulit digantikan dalam jumlah yang sangat memadai, dan diberikan
tanggung jawab pada posisi yang strategis.

11 O Telah dilakukan persetujuan persyaratan Proyek dalam bisnis dan ilmu pengetahuan biasanya didefinisikan sebagai Skor 0: Belum ada persyaratan proyek dan daftar mitra proyek; Skor 1: dalam proses Proposal program/ proyek yang telah ada
proyek dan daftar mitra proyek sebuah usaha kolaboratif dan juga seringkali melibatkan penelitian atau desain, identifikasi persyaratan proyek dan daftar mitra proyek; Skor 2: sudah ada persyaratan persetujuan dari pimpinan institusi/
yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Proyek dapat juga proyek, tetapi belum ada mitra, atau sebaliknya; Skor 3: Sudah ada persyaratan proyek instansi
didefinisikan sebagai usaha sementara, temporer, dan bukan permanen, yang dan daftar mitra proyek, tetapi belum disetujui; Skor 4: Sudah ada persyaratan proyek
memiliki sasaran khusus dengan waktu pelaksanaan yang tegas. Tantangan dan daftar mitra proyek, dan dalam proses persetujuan; Skor 5: Sudah ada persyaratan
utama sebuah proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek proyek dan daftar mitra proyek yang telah disetujui.
dengan menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya.
Pada umumnya batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu
pekerjaan, anggaran pekerjaan, dan faktor keselamatan. Persetujuan
persyaratan proyek dan daftar mitra menjadi prasyarat dalam mengawali suatu
kegiatan.

12 O Telah dilakukan persetujuan tanggung jawab Dalam pengelolaan suatu proyek perlu dilakukan identifikasi dan pengelompokan Skor 0: Belum ada tanggung jawab dan persetujuan batas waktu proyek; Skor 1: dalam Proposal program/ proyek yang telah ada
dan persetujuan batas waktu jenis-jenis pekerjaan, menurut pendelegasian wewenang dan tanggung jawab proses identifikasi beban dan tanggung jawab dalam pelaksanaan proyek, dan proses persetujuan dari pimpinan institusi/
personel serta meletakkan dasar bagi hubungan masing-masing unsur penyusunan jadwal; Skor 2: sudah ada tanggungjawab proyek, tetapi belum ada batas instansi
organisasi. Struktrur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan waktu proyek, atau sebaliknya; Skor 3: sudah ada tanggung jawab dan persetujuan
kerangka penjabaran tugas personel penanggung jawab yang jelas, serta batas waktu proyek, tetapi belum disetujui; Skor 4: Sudah ada penanggungjawab dan
kemampuan personel yang sesuai keahliannya, akan diperoleh hasil positif bagi batas waktu proyek, dan dalam proses persetujuan; Skor 5: Telah tersedia
organisasi. Batasan waktu proyek harus ditetapkan. Masalah waktu dapat penanggungjawab dan batas waktu proyek yang disetujui.
menimbulkan kerugian biaya bila terlambat dari yang direncanakan serta akan
menguntungkan bila dapat dipercepat.

13 Mf Identifikasi teknologi dan komponen kritikal Pada level kesiapan manufaktur, level ini merupakan fase pengembangan Skor 0: Belum diidentifikasi teknologi dan komponen kritikal; Skor 1: Persiapan Daftar dan spesifikasi alat produksi.
telah komplit teknologi (technology development). Pada fase ini identifikasi teknologi dan identifikasi teknologi dan komponen kritikal; Skor 2: Mulai dilakukan identifikasi awal
komponen yang kritikal/ memungkinkan telah komplit. Mayoritas proses teknologi dan komponen kritikal dengan capaian 40%; Skor 3: Identifikasi teknologi dan
manufaktur telah didefinisikan dan dikarakterisasi, tetapi ada perubahan komponen kritikal dalam penyelesaian dengan capaian 60%; Skor 4: Identifikasi
signifikan terhadap rekayasa/desain. Desain awal dari komponen-komponen teknologi dan komponen kritikal dalam penyelesaian dengan capaian 80%; Skor 5:
kritikal telah selesai. Kajian produksibilitas terhadap teknologi kunci telah selesai. Telah secara komplit (capaian 100%) diidentifikasi teknologi dan komponen kritikal.

14 Mf Material, perkakas dan alat uji prototype, Material, perkakas dan alat uji prototype, maupun keahlian personel telah Skor 0: Belum dapat diperlihatkan kesiapan sub system/system dalam suatu lingkungan Rencana produksi awal atau LRIP (Low
maupun keahlian personel telah diperlihatkan ditunjukkan sub system/system dalam suatu lingkungan produksi yang relevan. produksi yang relevan; Skor 1: Tahap persiapan awal membangun kesiapan sub Rate Initial Production)
kesiapan sub system/system dalam suatu Analisis rincian biaya mencakup desain perdagangan. Target biaya dialokasikan. system/system dalam suatu lingkungan produksi yang relevan; Skor 2: Telah
lingkungan produksi yang relevan. Pertimbangan produksibilitas membentuk rencana pengembangan system. diperlihatkan kesiapan sub system/system dalam suatu lingkungan produksi yang
Arahan jangka panjang dan unsur-unsur rantai pasok kunci telah teridentifikasi. relevan yang mencakup kesiapan material; Skor 3: Telah diperlihatkan kesiapan sub
system/system dalam suatu lingkungan produksi yang relevan yang mencakup kesiapan
material dan perkakas; Skor 4: Telah diperlihatkan kesiapan sub system/system dalam
suatu lingkungan produksi yang relevan yang mencakup kesiapan material, perkakas
dan alat uji prototype; Skor 5: Telah diperlihatkan kesiapan sub system/system dalam
suatu lingkungan produksi yang relevan yang mencakup kesiapan material, perkakas,
alat uji prototype, dan keahlian personel.

15 I Ada keunggulan nilai jual (Market Value Market Value Proposition (MVP) adalah pernyataan mengapa konsumen Skor 0: Belum mengidentifikasi keunggulan nilai jual (value proposition); Skor 1: Memiliki Bisnis Model Kanvas; Laporan uji pasar.
Proposition/MVP) dan telah teruji kepada membeli, memilih, menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan. keunggulan nilai jual namun belum melakukan survey pasar; Skor 2: Keunggulan nilai
pelanggan Pernyataan ini meyakinkan kepada konsumen potensial bahwa produk atau jual (value proposition) sedang di uji terap melalui survey pasar; Skor 3: Memiliki
layanan yang ditawarkan ini memiliki nilai/solusi lebih baik dibanding keunggulan nilai jual dibanding dengan kompetitor untuk pasar yang terbatas; Skor 4:
produk/layanan sejenis lainnya. Keunggulan nilai jual (value proposition) sedang diverifikasi dan divalidasi melalui uji
terap untuk pasar yang lebih luas; Skor 5: Memiliki keunggulan dibanding kompetitor
dan teruji dalam survey pasar yang lebih luas
16 I Solusi yang ditawarkan kepada pelanggan Dalam menjalankan bisnis tentu tidak cukup hanya dengan ide yang telah sesuai Skor 0: Tidak ada bukti; Skor 1: Ide yang dikembangkan menjadi prototype sesuai Riset pasar (analisis pasar dan
memunculkan daya tarik yang dengan kebutuhan pelanggan. Ketika ide yang baik tidak mampu membuat dengan kebutuhan pelanggan; Skor 2: Prototype yang dikembangkan memiliki nilai lebih kompetitor); Laporan uji pasar.
menguntungkan di pasar. memenangkan persaingan pasar tentu ini tidak akan membuat bisnis menjadi dibanding kompetitor; Skor 3: prototype yang dikembangkan dilakukan uji pasar; Skor 4:
berkembang. Oleh karena itu selain sesuai dengan kebutuhan pelanggan, ide Dilakukan proyeksi keuntungan terhadap prototype yang dikembangkan; Skor 5:
yang telah dikembangkan menjadi prototype harus teruji memiliki nilai lebih Diperoleh proyeksi keuntungan dari prototype yang dikembangkan
dibanding kompetitor melalui uji pasar, perhitungan proyeksi keuntungan bisnis
dll

17 I Ada bukti telah dilakukan validasi value Value Proposition (MVP) adalah pernyataan bisnis atau pemasaran meyakinkan Skor 0: Tidak ada bukti; Skor 1: Telah ditetapkan MPV dan segmen pelanggan; Skor 2: Rencana usaha (business plan); Riset
proposition, channel, segmen pelanggan, konsumen potensial bahwa satu produk atau layanan tertentu yang Telah ditetapkan channel dan model hubungan dengan pelanggan yang ada; Skor 3: pasar; Laporan uji pasar
model hubungan dengan pelanggan yang dikembangkan akan menambah nilai lebih banyak atau lebih baik memecahkan Telah dihasilkan analisis aliran revenue; Skor 4: Telah dilakukan validasi antara MPV,
ada, dan aliran revenue masalah daripada penawaran serupa lainnya. Channel adalah sarana yang segmen pelanggan, channel, hubungan dengan pelanggan yang ada dan aliran
dikembangkan oleh organisasi untuk menggapai pelanggan sehingga dapat revenue; Skor 5: Bukti-bukti yang ada saling berkaitan dalam menentukan alittan
menjadi media dalam menyampaikan ide hingga layanan yang disediakan oleh revenue
organisasi. Segmen pelanggan adalah penetapan segmen yang akan menjadi
target pemasaran bagi produk yang dikembangkan. Model hubungan dengan
pelanggan yang ada adalah konsep hubungan organisasi dengan pelanggan
yang dikembangkan dan sehingga pelanggan terikat dengan produk yang
dikembangkan. Aliran revenue adalah teridentifikasinya sumber dan aliran
pendapatan dalam bisnis dari pelanggan hingga ke organisasi. Dengan
teridentifikasi dapat dilihat efektifitas segmentasi pelanggan, channel, model
hubungan dengan pelanggan dan apakah value proporsition yang ditetapkan
telah sesuai.

18 P Telah dilakukan penggalian informasi dan Tujuan penggalian informasi dan seleksi mitra adalah (1) untuk mengetahui Skor 0: Belum dilakukan penggalian informasi dan seleksi mitra; Skor 1: Dilakukan Dokumen informasi kemitraan terseleksi;
seleksi mitra informasi kemitraan yang akan jalankan sesuai kebutuhan penggalian informasi mitra; Skor 2: Diperoleh database mitra, dan penyusunan kriteria Dokumen lembaga organisasi potensial.
perusahaan/lembaga/organisasi mitra. (2) melakukan seleksi atau pemilihan untuk seleksi mitra; Skor 3: Diperoleh database mitra dan kriteria untuk seleksi mitra;
terhadap lembaga organisasi potensial sebagai mitra. Secara konseptual Skor 4: Diperoleh database mitra dan kriteria seleksi mitra, serta mulai dilakukan seleksi
kemitraan didefinisikan sebagai suatu komitmen jangka panjang antara dua atu mitra; Skor 5: Telah dilakukan penggalian informasi dan seleksi mitra, dan telah
lebih organisasi dengan maksud untuk mencapai tujuan bisnis tertentu dengan diperoleh database mitra, kriteria seleksi mitra dan calon mitra potensial hasil seleksi.
memaksimalkan keefektifan sumberdaya dari setiap partisipan. Kemitraan ini
memerlukan saling pemahaman karena memerlukan perubahan hubungan
tradisional ke budaya saling berbagi tanpa memandang batas-batas
organisasional. Keunggulan kemitraan terletak pada kepercayaan.

19 P Membangun pola kemitraan yang lebih tepat Membangun hubungan kemitraan dalam pengembangan usaha bertujuan untuk Skor 0: Belum terbangun pola kemitraan yang tepat; Skor 1: Mengkaji konsep pola Dokumen Nota Kesepahaman atau MoU
mencapai tujuan bisnis bersama dengan menghasilkan beberapa pola kemitraan kemitraan; Skor 2: Telah diperoleh konsep pola kemitraan yang lebih tepat; Skor 3:
seperti pola asuh, pola inti plasma, pola sub kontrak, pola futuristik, pola sejajar, Validasi konsep pola kemitraan yang lebih tepat; Skor 4: Upaya pembangunan pola
pola kemitraan sesuai kebutuhan. Syarat-syarat untuk membentuk kemitraan: a. kemitraan berdasar konsep yang disusun; Skor 5: Telah dibangun pola kemitraan yang
Adanya dua pihak atau lebih; b. Memiliki kesamaan visi dalam mencapai tujuan; lebih tepat dalam pengembangan usaha untuk mencapai tujuan bisnis bersama.
c. Adanya kesepakatan; d. Saling membutuhkan.

20 R Kajian risiko teknologi telah dilakukan dalam Pada tahap pengembangan teknologi (technology development) masih Skor 0: Tidak ada kajian risiko teknologi dan tidak menjadi pertimbangan dalam setiap Kajian risiko pada tahap pengembangan
setiap langkah pengembangan teknologi mengandung risiko teknologi yang tinggi, oleh karenanya kajian risiko menjadi tahap pengembangan teknologi ; Skor 1: Sedang disusun materi penelitian atau kajian teknologi; Laporan pengembangan
penting dilakukan. Kajian risiko teknologi yang dilakukan selaras dengan risiko teknologi dalam setiap tahap pengembangan teknologi ; Skor 2: Kajian risiko teknologi
aktivitas pengembangan teknologi. Setelah TKT 4, maka kebutuhan biaya teknologi pada setiap tahap pengembangan teknologi telah selesai (belum menjadi
meningkat dalam rangka memperoleh prototype (purnarupa) industri. Setelah pertimbangan); Skor 3: Kajian risiko telah menjadi pertimbangan dalam beberapa tahap
TRL 5, kompleksitas dalam pengembangan teknologi meningkat, karena tidak pengembangan teknologi ; Skor 4: Kajian risiko telah menjadi pertimbangan dalam
hanya permasalahan teknologi saja yang dihadapi, tetapi juga permasalahan lain hampir setiap tahap pengembangan teknologi ; Skor 5: Kajian risiko telah menjadi
seperti manufaktur, marketing & strategi, investasi & organisasi. Setelah TKT 6, pertimbangan dalam setiap tahap pengembangan teknologi
risiko meningkat karena tidak hanya risiko teknologi yang dihadapi, tetapi juga
risiko bisnis, risiko produk, risiko proses, dan risiko proyek.

21 R Penyusunan rencana pengendalian risiko Rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap pengembangan teknologi Skor 0: Tidak disusun rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap pengembangan Rencana pengendalian risiko teknologi
teknologi pada tahap pengembangan sangat penting dilakukan dalam rangka meminimalisir kemungkinan terjadinya teknologi; Skor 1: Memiki ide/gagasan pengendalian risiko teknologi pada tahap pada tahap pengembangan teknologi.
teknologi. kegagalan pengembangan dan komersialisasi teknologi. pengembangan teknologi; Skor 2: Outline materi rencana pengendalian risiko teknologi
pada tahap tahap pengembangan teknologi telah disusun; Skor 3: Mulai menyusun
rencana pengendalian risiko teknologi pada ttahap pengembangan teknologi; Skor 4:
Tahap penyelesaian penyusunan rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap
pengembangan teknologi ; Skor 5: Tersusun rencana pengendalian risiko teknologi
pada tahap tahap pengembangan teknologi
Indikator KATSINOV 3

No Aspek Aktivitas Kunci Penjelasan Substansi Aktivitas Kunci/ Atribut Kiteria Penilaian Bukti

1 T Sistem aktual dari teknologi telah Prototipe mendekati atau sejalan dengan rencana sistem operasionalnya. Skor 0: Belum diperoleh prototipe prototipe b (beta); Skor 1: Dalam proses penyelesaian Hasil pengujian prototipe b (beta)
didemonstrasikan dalam lingkungan yang Keadaan ini mencerminkan langkah perkembangan dari TKT 6, membutuhkan prototipe prototipe b (beta); Skor 2: Pembuatan prototipe prototipe b (beta) telah
sebenarnya demonstrasi dari prototipe sistem nyata dalam suatu lingkungan operasional. dirampungkan; Skor 3: Telah diperoleh prototipe prototipe b (beta), dan dimulai
Prototipe pada level ini merupakan prototipe b (beta) dimana telah diuji dalam pengujian di lingkungan yang sebenarnya; Skor 4: Prototipe b (beta) telah melalui
lingkungan sebenarnya. tahapan pengujian di lingkungan yang sebenarnya; Skor 5: Prototipe b (beta) telah
berhasil melewati pengujian di lingkungan yang sebenarnya.
2 T Uji eksternal dari teknologi yang Untuk memenuhi tuntutan penerapan teknologi di bidang tertentu, maka Skor 0: Belum dilakukan uji eksternal dalam rangka memenuhi persyaratan teknis dan Hasil pengujian eksternal; sertifikat
dikembangkan telah dilakukan secara teknologi yang dikembangkan wajib melalui uji eksternal dalam rangka kesesuaian regulasi; Skor 1: Persiapan dilakukan uji eksternal dalam rangka memenuhi pengujian
lengkap dalam rangka memenuhi memenuhi persyaratan teknis dan kesesuaian regulasi. Misalnya: untuk produk persyaratan teknis dan kesesuaian regulasi; Skor 2: Mulai dilakukan dilakukan uji
persyaratan teknis dan kesesuaian regulasi farmasi tahap ini merupakan Uji klinis Fase 3 untuk mendapatkan Nomer eksternal dalam rangka memenuhi persyaratan teknis dan kesesuaian regulasi; Skor 3:
registrasi produk; Untuk alat kesehatan tahap ini merupakan Pengujian klinis Pelaksanaan uji eksternal dalam rangka memenuhi persyaratan teknis dan kesesuaian
fase 3 prototip skala industri untuk memastikan tingkat efektivitas pada jumlah regulasi telah diselesaikan 60%; Skor 4: Pelaksanaan uji eksternal dalam rangka
lebih lebih luas untuk Sertifikasi dan Standarisasi, serta pengajuan perijinan yang memenuhi persyaratan teknis dan kesesuaian regulasi telah diselesaikan 80%; Skor 5:
diperlukan. Telah diperoleh sertifikat hasil pengujian eksternal, dan diperoleh izin pemasaran produk
teknologi yang dikembangkan.

3 T Telah dilakukan dokumentasi terhadap Dalam sistem kerekayasaan (engineering system) ditekankan pengelolaan Skor 0: Tidak dilakukan dokumentasi terhadap teknologi yang dikembangkan; Skor 1: Sistem pendokumentasian terhadap
teknologi yang dikembangkan terhadap pencatatan kegiatan, dokumentasi petunjuk kerja, dan laporan teknis Tahap awal melakukan pengelolaan terhadap pencatatan kegiatan, dokumentasi pencatatan kegiatan, dokumentasi
berkala. Pengelolaan dokumentasi terhadap teknologi yang dikembangkan ini petunjuk kerja, dan laporan teknis berkala; Skor 2: Proses menuju pengelolaan petunjuk kerja, dan laporan teknis
akan bermanfaat dalam proses alih teknologi, pengembangan lebih lanjut dari terhadap pencatatan kegiatan, dokumentasi petunjuk kerja, dan laporan teknis berkala berkala.
teknologi, dan apabila terjadi klaim pihak lain dapat dijadikan bukti otentik. secara sistematis; Skor 3: Pengelolaan terhadap pencatatan kegiatan, dokumentasi
petunjuk kerja, dan laporan teknis berkala telah dilakukan secara sistematis, tetapi
belum didokumentasikan; Skor 4: Secara sistematis telah dilakukan pengelolaan
terhadap pencatatan kegiatan, dokumentasi petunjuk kerja, dan laporan teknis berkala,
tetapi pendokumentasiannya belum teratur dan terstruktur; Skor 5: Secara sistematis
dilakukan pengelolaan terhadap pencatatan kegiatan, dokumentasi petunjuk kerja, dan
laporan teknis berkala, serta dilakukan pendokumentasian dengan coding dokumen
yang teratur dan terstruktur.

4 T Telah dilakukan launching teknologi yang Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi Skor 0: Belum dilakukan launching teknologi yang dikembangkan, atau peluncuran hasil Laporan pelaksanaan acara peluncuran
dikembangkan, atau peluncuran hasil inovasi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar. Dalam melemparkan inovasi; Skor 1: Telah direncanakan launching teknologi yang dikembangkan atau hasil inovasi.
suatu produk, perusahaan harus memutuskan: kapan, dimana, pada siapa, dan peluncuran hasil inovasi; Skor 2: Telah diputuskan kapan, dimana, pada siapa, dan
bagaimana. Pada hakekatnya peluncuran produk baru ke pasar ini merupakan bagaimana pelaksanaan launching teknologi yang dikembangkan atau peluncuran hasil
tahap memperkenalkan produk kepada calon pelanggan yang ditargetkan. inovasi; Skor 3: Dalam persiapan pelaksanaan launching teknologi yang dikembangkan
atau peluncuran hasil inovasi; Skor 4: Telah dilakukan launching teknologi yang
dikembangkan atau peluncuran hasil inovasi. Skor 5: Telah dilakukan launching
teknologi yang dikembangkan atau peluncuran hasil inovasi, dan menunjukkan
kesuksesan dari sisi keberterimaan produk baru oleh pasar.

5 T Telah diperoleh kekayaan intelektual (misal: Manfaat Kekayaan Intelektual diantaranya adalah: 1). Aset Perusahaan, 2). Skor 0: Belum diperoleh kekayaan intelektual (misal: paten, desain industri, hak cipta, Sertifikat kekayaan intelektual
paten, desain industri, hak cipta, merek, dll). Pendukung Pengembangan Usaha, 3). Pencegah Persaingan Usaha Tidak merek, dll); Skor 1: Tahap mempelajari persyaratan pendaftaran kekayaan intelektual
Sehat dan Peningkat Daya Saing, 4). Pemacu Inovasi/Kreativitas, 5). Pembentuk (misal: paten, desain industri, hak cipta, merek, dll); Skor 2: Tahap mempersiapkan
Image. Obyek bidang kekayaan intelektual : a). Hak Cipta: seni, sastra & ilmu persyaratan pendaftaran kekayaan intelektual (misal: paten, desain industri, hak cipta,
pengetahuan; b). Paten: invensi teknologi; c). Merek: simbol dagang barang dan merek, dll); Skor 3: Telah mendaftarkan kekayaan intelektual (misal: paten, desain
jasa; d). Desain Industri: penampilan produk; e). Desain Tata Letak Sirkuit industri, hak cipta, merek, dll), dan telah mendapatkan surat submit dari Dirjen HKI; Skor
Terpadu: desain tata letak rangkaian IC (Integrated Circuit); f). Rahasia Dagang: 4: Masih menunggu keluarnya sertifikat kekayaan intelektual (misal: paten, desain
informasi rahasia yang bernilai ekonomi; g). Indikasi Geografis: dilindungi industri, hak cipta, merek, dll); Skor 5: Telah diperoleh diperoleh kekayaan intelektual
sebagai suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang. (misal: paten, desain industri, hak cipta, merek, dll).

6 M Kebutuhan khusus dan keperluan pelanggan Untuk memahami secara nyata tentang kebutuhan, keinginan dan harapan Skor 0: Tidak dilakukan identifikasi dan analisis kebutuhan dan harapan pelanggan; Skor Riset pasar
(sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat pelanggan, kita seharusnya: a). melibatkan pelanggan dalam mengembangkan 1: Mulai menginisiasi identifikasi dan analisis kebutuhan dan harapan pelanggan; Skor 2:
sebagai solusi permasalahannya) telah layanan baru; b). mengorganisasikan dan melaksanakan layanan pada Outline (garis besar) materi identifikasi dan analisis kebutuhan dan harapan pelanggan
diketahui kelompok terfokus; c). secara aktif melihat umpan balik pelanggan; d). telah disusun; Skor 3: Sedang dilakukan identifikasi dan analisis kebutuhan dan harapan
menanyakan pada pelanggan, layanaan yang penting bagi mereka; e). pelanggan; Skor 4: Identifikasi dan analisisi kebutuhan dan harapan pelanggan telah
menganalisis tren pasar; f). menganalisis pesaing; dan, g). memperhatikan selesai; Skor 5: Hasil Identifikasi dan analisis kebutuhan pelanggan telah divalidasi
umpan balik staf.
7 M Segmen, ukuran dan pangsa pasar telah Segmen pasar (market segments) adalah kelompok orang atau kelompok Skor 0: Belum diprediksi segmen, ukuran, dan pangsa pasar; Skor 1: Persiapan survei Rencana pasar dan pemasaran
diprediksi organisasi yang memiliki kesamaan karakteristik sehingga mereka juga memiliki dan kajian untuk prediksi segmen, ukuran, dan pangsa pasar; Skor 2: Outline (garis
kebutuhan produk dan jasa yang sama. Ukuran pasar (market size) adalah besar) materi survey dan baseline data telah disusun; Skor 3: Tahap penyelesaian
kesuluruhan orang - orang yang merelakan sesuatu biasanya berbentuk uang survei dan kajian untuk prediksi segmen, ukuran, dan pangsa pasar; Skor 4: Survey dan
untuk ditukarkan benda ataupun jasa yang mereka inginkan. Pangsa Pasar kajian segmen, ukuran dan pangsa pasar telah selesai; Skor 5: hasil kajian prediksi
(market share) adalah bagian dari Market Size yang kita targetkan untuk menjual segmen, ukuran, dan pangsa pasar telah divalidasi.
barang atau jasa kita untuk mendapatkan uang.

8 M Telah dikeluarkan harga dan luncuran Harga mempunyai peranan yang penting sebagai alat bantu untuk sukses dalam Skor 0: belum ada uraian tentang perkiraan harga; Skor 1: Sudah diuraikan perkiraan Perhitungan harga jual untuk masing-
produknya strategi pemasaran. Penetapan harga juga berfungsi penting pada strategi harga namun belum ada rencana peluncuran produk; Skor 2: Sudah diuraikan perkiraan masing produk/jasa yang diluncurkan.
positioning produk. Harga merupakan pertanda bagi pembeli, instrumen harga dan ada rencana peluncuran produk secara umum; Skor 3: Sudah diuraikan
persaingan, dan cara meningkatkan kinerja finansial. Ketika kita melakukan perkiraan harga dan ada rencana peluncuran produk belum rinci ; Skor 4: Perkiraan
penetapan harga, berarti kita sudah membuat sebuah rangkaian dari strategi harga sudah dikemukakan menurut jenis produk namun tidak lengkap ; Skor 5:
pemasaran. Peluncuran produk/jasa baru penting dilakukan untuk tujuan Perkiraan harga sudah dikemukakan terinici menurut jenis produk secara lengkap
menarik perhatian pelanggan. Peluncuran produk/jasa baru yang berhasil tidak
hanya akan membuat produk/jasa baru tersebut menonjol di pasar, tetapi juga
meningkatkan penjualan, permintaan yang berulang, dan keuntungan.

9 O Memformalkan organisasi (struktur bisnis Formalitas adalah standadisasi atau pembakuan tugas-tugas maupun jabatan Skor 0: Belum ada tuntutan formalitas organisasi; Skor 1: Skor 2: Karena tuntutan bisnis Struktur organisasi, tata kerja organisasi.
dengan staff dan kolaborator) dalam suatu organisasi. Semakin tinggi derajat formalisasi maka semakin teratur maka mulai diupayakan formalitas organisasi; Skor 3: Upaya formalitas organisasi telah
perilaku bawahan dalam suatu organisasi. Agar bisnis dapat berjalan dengan dilakukan, walaupun masih belum secara de jure dan de facto; Skor 4: Upaya formalitas
sukses maka perlu diorganisasikan. Dalam mengorganisasi suatu bisnis organisasi telah dilakukan secara de facto, tetapi belum secara de jure, atau sebaliknya;
tentunya harus memperhatikan unsur-unsur bisnis yang ada. Untuk mengelola Skor 5: Telah dilakukan formalitas organisasi secara de jure dan de facto untuk
organisasi bisnis diperlukan pengelolaan atau manajemen serta orang yang memenuhi tuntutan bisnis.
bertanggung jawab yang disebut manajer. Manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.

10 O Identifikasi beberapa tambahan staff yang Untuk menjalankan suatu organisasi dibutuhkan SDM yang memadai, baik dari Skor 0: Belum ada pemikiran terkait dengan identifikasi, evaluasi dan perencanaan SDM Rencana kebutuhan SDM.
dibutuhkan sisi jumlah maupun kualifikasi. Oleh karenanya, harus ada manpower planning. untuk menentukan kebutuhan tambahan staff; Skor 1: Kebutuhan tambahan staff
Manpower planning adalah suatu proses mengidentifikasi, mengevaluasi, dan dilakukan tanpa dilakukan identifikasi, evaluasi dan perencanaan SDM; Skor 2: Dalam
merencanakan pemenuhan kebutuhan SDM yang akan menempati jabatan menentukan kebutuhan tambahan staff mulai mempertimbangkan identifikasi, evaluasi
tertentu dalam perusahaan sesuai dengan standar kebutuhan yang sudah dan perencanaan SDM; Skor 3: Kebutuhan tambahan staff telah dilakukan berdasar
ditetapkan sebelumnya. hasil identifikasi, evaluasi dan perencanaan SDM, walaupun belum terstruktur dan
sistematis; Skor 4: Kebutuhan tambahan staff telah secara terstruktur dilakukan
berdasar hasil identifikasi, evaluasi dan perencanaan SDM; Skor 5: Kebutuhan
tambahan staff telah secara terstruktur dan sistematis melalui proses identifikasi,
evaluasi dan perencanaan SDM.

11 O Distribusi tanggung jawab dan beban kerja Dalam rangka keberhasilan proyek atau pekerjaan dibutuhkan uraian distribusi Skor 0: Tidak ada distribusi tanggung jawab dan beban kerja; Skor 1: Tahap identifikasi Uraian distribusi tanggung jawab dan
tanggung jawab dan beban kerja di dalam organisasi. Uraian Beban Kerja distribusi tanggung jawab dan beban kerja; Skor 2: Skor 3: Mulai menerapkan distribusi beban kerja di dalam organisasi.
bertujuan menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk merampungkan tanggung jawab dan beban kerja; Skor 4: Telah dilaksanakan distribusi tanggung jawab
suatu pekerjaan dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang dan beban kerja, walaupun belum secara terstruktur dan sistematis; Skor 5: Telah
dapat dilimpahkan kepada seorang pegawai. dilaksanakan distribusi tanggung jawab dan beban kerja secara terstruktur dan
sistematis dengan menyesuaikan tuntutan bisnis.
12 Mf Desain sistem sebagian besar stabil dan Pada level ini desain sistem telah diselesaikan dan cukup stabil memasuki Skor 0: Desain sistem belum diperoleh; Skor 1: Skor 2: Telah diperoleh desain sistem; Desain sistem manufaktur; hasil uji dan
terbukti dalam uji dan evaluasi. produksi laju rendah melalui uji dan evaluasi. Desain sistem adalah Skor 3: Desain sistem mulai dilakukan uji dan evaluasi; Skor 4: Iterasi uji dan evaluasi evaluasi desain sistem manufaktur.
penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa hal yang desain sistem untuk memperoleh stabilitas desain sistem; Skor 5: Telah diperoleh
masih terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Uji dan desain sistem yang sebagian besar stabil melalui uji dan evaluasi.
evaluasi sistem merupakan kelanjutan dari tahapan perancangan sistem yang
bertujuan untuk menilai apakah sistem yang dirancang sesuai dengan
rancangan awal, seberapa jauh sistem berfungsi, melihat keunggulan dan
kelemahan dari sistem, serta kestabilan fungsi dari sistem.
13 Mf Proses dan prosedur manufaktur terbukti Tahapan scale up dari skala riset di laboratorium menjadi skala industri atau Skor 0: Masih pada tahap pengembangan proses dan prosedur manufaktur dalam skala Dokumen hasil uji dan evaluasi proses
dalam skala pilot. komersial. Scale up atau memperbesar kapasitas produksi hingga skala industri laboratorium; Skor 1: Dalam proses uji dan validasi proses dan prosedur manufaktur dan prosedur dalam skala pilot.
atau komersial ternyata dalam banyak hal bukan hal yang sederhana. Hal ini dalam skala laboratorium; Skor 2: Tahap aktivitas pengembangan proses dan prosedur
karena sejumlah peralatan yang digunakan di dunia industri tidak sama dengan manufaktur dalam skala pilot; Skor 3: Telah diperoleh proses dan prosedur manufaktur
skala laboratorium. Secara visual alat yang digunakan di industri akan berbeda dalam skala pilot, dan mulai dilakukan uji dan validasi proses dan prosedur manufaktur
sangat jauh dengan skala laboratorium. Skala laboratorium dengan orientasi dalam skala pilot; Skor 4: Dalam proses iterasi uji dan validasi proses dan prosedur
kualitatif sedangkan skala industri atau komersial orientasi kuantitatif atau manufaktur dalam skala pilot; Skor 5: Proses dan prosedur manufaktur telah terbukti
ekonomis. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang kondisi dalam uji dan validasi skala pilot.
komersialnya disarankan untuk membuat suatu pilot atau prototype sebagai
model yang nantinya lebih mudah untuk di scale up. Adanya tahapan skala pilot
atau model tersebut dimaksudkan untuk meminimalisasi resiko sebelum scale up
lebih lanjut. Skala pilot sebagai model tersebut harus cukup mewakili untuk
proses skala besarnya. Variabel-variabel proses perlu diidentifikasi dengan
cermat dan yang terpenting adalah esensi proses serta kondisi operasinya.
Pemilihan alat berikut spesifikasinya adalah langkah selanjutnya pada fase ini.
Mengontrol kondisi proses dalam skala lebih besar akan lebih sulit tanpa
didukung peralatan berikut sisi instrumentasi yang memadai. Trial and error
untuk mencari kondisi optimum proses adalah hal yang menantang sekaligus
menyenangkan untuk dipecahkan. Referensi yang memadai berikut pengalaman
yang mendukung akan membuat proses scale up semakin mudah dan
menyenangkan.

14 Mf Dilaksanakan produksi pada laju rendah Produksi awal laju rendah (LRIP - Low Rate Initial Production) adalah istilah Skor 0: Belum dibuat perancangan sistem atau metode produksi rinci ; Skor 1: sedang Logbook pelaksanaan Produksi awal
yang biasa digunakan untuk menentukan tahap produksi awal dan kecil. Pada dilakukan perancangan sistem atau metode produksi rinci melalui kegiatan tingkat rendah (LRIP - Low Rate Initial
fase LRIP ini sebagai tahap uji untuk persiapan menuju produksi skala penuh, pengembangan kerekayasaan dan manufaktur; Skor 2: Telah diperoleh perancangan Production)
dimana dapat diketahui kelemahan atau ketidakmatangan perancangan sistem sistem atau metode produksi rinci; Skor 3: Sedang dilakukan tahap uji terhadap hasil
atau metode produksi. perancangan sistem atau metode produksi rinci; Skor 4: Tahap iterasi uji terhadap hasil
perancangan sistem atau metode produksi rinci, dan telah menunjukkan stabil; Skor 5:
Telah dilaksanakan Produksi awal laju rendah (LRIP - Low Rate Initial Production).

15 I Berhasil mendefinisikan kondisi akhir dari Pengembangan produk yang dilakukan benar-benar telah sesuai dengan Skor 0: Tidak ada bukti; Skor 1: telah dilakukan analisis rantai bisnis; Skor 2: telah Spesifikasi produk; Rencana pemasaran.
produk teknologi dengan mempertimbangkan kebutuhan segmen pasar yang ditetapkan dengan mempertimbangkan profil diidentifikasi target person, pasar vertikal dan preferensi atau trend di wilayah geografik;
seluruh target person, pasar vertikal, dan / pelanggan, mencakup kesesuaian dengan kebutuhan pelanggan individual, Skor 3: telah dilakukan analisis pasar terhadap 2 dari 3 kategori pelanggan (target
atau geografik industri spesifik yang menjadi pelanggan, dan kecenderungan preferensi atau person, pasar vertikal dan preferensi atau trend di wilayah geografik); Skor 4: telah
trend di wilayah atau geografis tertentu. Yang dimaksud dengan Pasar vertikal dilakukan analisis pasar terhadap semua kategori pelanggan; Skor 5: produk yang
(vertical market) adalah pasar produk yang dirancang untuk industri tertentu. dikembangkan sesuai dengan preferensi semua kategori pelanggan
Sedangkan pasar berdasar geografik dapat merupakan pasar lokal, regional,
nasional, dan internasional.

16 I Dilakukan validasi terhadap bisnis yang Validasi terhadap bisnis yang sedang kita lakukan menjadi sangat penting untuk Skor 0: Tidak ada bukti; Skor 1: telah ada konsep bisnis kanvas; Skor 2: konsep model Analisis kelayakan bisnis (potensi pasar,
dilakukan. memastikan bahwa bisnis kita profitable. Metode validasi bisnis yang sedang kita bisnis kanvas telah komprehensif; Skor 3: telah diidentifikasi aspek aspek analisis kelayakan teknis, dan kelayakan
lakukan antara lain adalah: 1). Analisa apakah bisnis yang dilakukan dapat kelayakan finansial; Skor 4: telah dilakukan analisis kelayakan finansial; Skor 5: bisnis finansial)
menghasilkan profit; 2). belajar langsung dengan ahlinya atau dengan komunitas yang dikembangkan telah memenuhi analisis kelyakan finansial
di bidang bisnis yang sedang digeluti; 3). menyesuaikan minat dan sumber daya
yang dibutuhkan dalam bisnis tertentu; 4). analisis apakah kita dan bisnis kita
dapat berkembang.

17 I Identifikasi dan validasi terhadap indikator Pada institusi bisnis pengukuran kinerja (performance review) menjadi bagian Skor 0: Tidak ada bukti studi kelayakan penetapan IKU terhadap kelayakan dan Rencana usaha (business plan)
kinerja utama yang mengindikasikan utama dari proses manajemen. Untuk melihat ukuran kinerja dibutuhkan keberhasilan bisnis; Skor 1: Ada bukti yang lemah; Skor 2: Kelemahan bukti sedang
keberhasilan bisnis. indikator kinerja utama, yaitu suatu metrik yang digunakan untuk membantu disempurnakan; Skor 3: Penyempurnaan bukti telah selesai; Skor 4: Bukti penetapan
suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran IKU terhadap kelayakan dan keberhasilan bisnis telah dianalisis; Skor 5: Penetapan IKU
organisasi. Untuk mendapatkan indikator kinerja utama yang tepat maka terhadap kelayakan dan keberhasilan bisnis telah divalidasi
dibutuhkan identifikasi dan validasi terhadap beberapa indikator yang
mencerminkan keberhasilan bisnis.

18 P Kemitraan secara formal dilakukan Kemitraan secara formal artinya pola kemitraan yang dilakukan telah disepakati Skor 0: Dalam penjajakan menjalin kemitraan; Skor 1: Mulai terjalin kemitraan yang Dokumen Nota Kesepahaman atau MoU,
dalam bentuk perjanjian. Jadi secara legal formal kemitraan tersebut telah sifatnya belum formal dan mengikat; Skor 2: Tahap mencari pola kemitraan yang Dokumen Perjanjian Kerjasama
memberikan ikatan bagi kedua pihak yang bermitra. sifatnya formal dan mengikat; Skor 3: Disepakati untuk melakukan perjanjian yang Kemitraan (PKS), atau kontrak pekerjaan
sifatnya mengikat kedua pihak yang bermitra; Skor 4: Persiapan dokumen perjanjian
yang sifatnya mengikat kedua pihak yang bermitra; Skor 5: Pola kemitraan yang
dilakukan telah disepakati dalam bentuk perjanjian, sehingga secara legal formal
kemitraan tersebut telah memberikan ikatan bagi kedua pihak yang bermitra.
19 P Menyusun dan mengimplementasikan Kemitraan secara formal dilakukan harus dilengkapi dengan rencana kerjasama Skor 0: Belum dibuat rencana kerjasama kemitraan; Skor 1: Tahap eksplorasi rencana Dokumen Nota Kesepahaman atau MoU,
rencana kerjasama. kemitraan. Untuk menyusun rencana kerjasama dapat dimulai dari penentuan kerjasama yang akan disusun; Skor 2: Mulai dilakukan penyusunan bersama rencana Dokumen Perjanjian Kerjasama
target; memilih pimpinan tim kerja yang tepat; menentukan tugas; anggaran dan kerjasama Skor 3: Penyelesaian dokumen rencana kerjasama; Skor 4: Telah diperoleh Kemitraan (PKS), atau kontrak pekerjaan
waktu; mengatur secara logis. dokumen rencana kerjasama; Skor 5: Telah ada dokumen dan mengimplementasikan
rencana kerjasama.

20 R Kajian risiko teknologi menjadi dasar dalam Kajian risiko yang dilakukan dalam setiap langkah inovasi sangat penting Skor 0: Tidak disusun rencana pengendalian risiko pada tahap engineering dan Laporan kajian risiko teknologi
pengambilan keputusan teknis tahap dilakukan untuk memitigasi potensi kegagalan yang mungkin terjadi. Kajian risiko operation ; Skor 1: Mulai diinisiasi dan disiapkan rencana pengendalian risiko pada
engineering & Operation dilakukan terhadap potensi kegagalan penerapan teknologi atau implementasi tahap engineering dan operation; Skor 2: Telah disusun outline (garis besar) rencana
dalam proyek, produk, proses, dan bisnis. pengendalian risiko pada tahap engineering dan operation; Skor 3: Sedang disusun
rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap engineering dan operation; Skor 4:
Selesai disusun rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap engineering dan
operation; Skor 5: Rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap engineering dan
operation telah divalidasi

21 R Penyusunan rencana pengendalian risiko Rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap penerapan teknologi sangat Skor 0: Tidak disusun rencana pengendalian risiko teknologi pada tahap penerapan Dokumen rencana pengendalian risiko Failure.
teknologi pada tahap engineering & penting dilakukan dalam rangka meminimalisir kemungkinan terjadinya teknologi; Skor 1: Mulai diinisiasi dan disiapkan rencana pengendalian risiko pada tahap teknologi
Operation. kegagalan proyek, produk, proses, dan bisnis. penerapan teknologi; Skor 2: Telah disusun outline (garis besar) rencana pengendalian
risiko pada tahap penerapan teknologi; Skor 3: Sedang disusun rencana pengendalian
risiko teknologi pada tahap penerapan teknologi; Skor 4: Selesai disusun rencana
pengendalian risiko teknologi pada tahap penerapan teknologi; Skor 5: Rencana
pengendalian risiko teknologi pada tahap penerapan teknologi telah divalidasi
Indikator KATSINOV 4

No Aspek Aktivitas Kunci Penjelasan Substansi Aktivitas Kunci/ Atribut Kiteria Penilaian Bukti

1 T Telah terbentuk keahlian terkait Level pada aspek teknologi ini sudah melalui level TKT 9, dimana pengenalan Skor 0: Belum ada buku manual (manual book) yang berisikan cara penggunaan/ Buku manual (manual book) tentang
pengoperasian dan pemeliharaan produk produk baru ke pasar dilakukan secara intensif. Dalam rangka mempermudah pengoperasian, cara perawatan, spesifikasi teknis, dan petunjuk teknis apabila terjadi pengoperasian, pemeliharaan maupun
teknologi. pelayanan kepada pelanggan, maka produk baru yang ditawarkan wajib masalah (trouble shooting); Skor 1: Tersedia spesifikasi teknis saja; Skor 2: Tersedia trobleshooting-nya.
disediakan buku manual (manual book) yang berisikan spesifikasi teknis, cara spesifikasi teknis dan cara penggunaan/ pengoperasian; Skor 3: Tersedia spesifikasi
penggunaan/ pengoperasian, cara perawatan, dan petunjuk teknis apabila terjadi teknis, cara penggunaan/ pengoperasian, dan cara perawatan; Skor 4: Tersedia
masalah (trouble shooting), serta alamat Customer Service yang dihubungi spesifikasi teknis, cara penggunaan/ pengoperasian, cara perawatan, dan petunjuk
apabila terjadi masalah yang parah. teknis apabila terjadi masalah (trouble shooting); Skor 5: Telah tersedia buku manual
(manual book) yang berisikan spesifikasi teknis, cara penggunaan/ pengoperasian, cara
perawatan, dan petunjuk teknis apabila terjadi masalah (trouble shooting), dan
dilengkapi alamat Customer Service yang dihubungi apabila terjadi masalah yang parah.

2 T Penggunaan umum produk teknologi oleh Produk baru yang ditawarkan kepada pelanggan pada umumnya memiliki Skor 0: Belum diidentifikasi penggunaan umum produk teknologi oleh pasar luas; Skor 1: Spesifikasi teknis.
pasar luas (sebagai pemenuhan kebutuhan spesifikasi teknis tertentu dan diperuntukan untuk penggunaan atau keperluan Pada tahap uji dan validasi komponen teknologi yang dikembangkan di lingkungan
masyarakat sebagai solusi tertentu juga. Oleh karenanya sangat penting diidentifikasi terkait dengan laboratorium; Skor 2: Pada tahap uji dan validasi komponen teknologi yang
permasalahannya) telah diidentifikasi penggunaan umum dari produk yang ditawarkan oleh pengguna akhirnya, dikembangkan di lingkungan yang relevan; Skor 3: Pada tahap uji dan validasi
karena hal ini akan sangat erat hubungannya dengan penggunaan/ komponen teknologi yang dikembangkan di lingkungan yang sebenarnya; Skor 4: Telah
pengoperasian, cara perawatan, spesifikasi teknis, dan trouble shooting. diperoleh sistem teknologi yang stabil dengan spesifikasi teknis yang sesuai dengan
lingkungan terapnya; Skor 5: Telah ditetapkan penggunaan umum produk teknologi oleh
pasar luas melalui penetapan spesifikasi teknis tertentu dan diperuntukan untuk
penggunaan atau keperluan tertentu juga.

3 T Telah dilakukan identifikasi benefit kunci Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci Skor 0: Belum dilakukan pengujian untuk identifikasi benefit kunci produk baru; Skor 1: Hasil pengujian
melalui hasil pengujian tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian Tahap persiapan pengujian untuk identifikasi benefit kunci produk baru; Skor 2: Mulai
akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dilakukan pengujian untuk identifikasi benefit kunci produk baru; Skor 3: Telah dilakukan
dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pengujian intensif, tetapi belum dapat diidentifikasi benefit kunci produk baru; Skor 4:
pasar. Secara umum, terdapat 4 kegiatan dalam pengujian produk baru, antara Mulai teridentifikasi awal benefit kunci produk baru; Skor 5: Telah diperoleh benefit
lain: 1). Pengujian teknis (Technical Testing); 2). Pengujian preferensi dan kunci dari produk baru melalui pengujian.
kepuasan; 3). Pengujian simulasi pasar; dan, 4). Pengujian pasar.

4 T Adanya dukungan terhadap adopsi produk Proses adopsi produk dikelompokkan menjadi lima tahap, yaitu: kesadaran, Skor 0: Belum ada dukungan terhadap adopsi produk teknologi oleh pasar; Skor 1: Piranti untuk edukasi kepada pelanggan
teknologi oleh pasar. minat, evaluasi, mencoba, dan adopsi. Proses adopsi yaitu proses mental yang Tahap awal edukasi pasar untuk membangun dukungan terhadap adopsi produk (misal: manual book, leaflet).
harus dilalui seseorang mulai dari ketika pertama kali mendengar tentang inovasi teknologi; Skor 2: Telah terbangun kesadaran pasar terhadap produk teknologi; Skor 3:
sampai adopsi akhir. Dalam rangka suksesnya adopsi produk oleh pengguna Telah terbangun kesadaran dan minat pasar terhadap produk teknologi; Skor 4: Telah
akhir maka dibutuhkan dukungan terhadap adopsi teknologi oleh pasar, yaitu terbangun kesadaran, minat, dan mencoba produk teknologi; Skor 5: Telah terjadi
dengan edukasi kepada pasar melalui informasi keunggulan produk yang adopsi produk teknologi oleh pasar.
ditawarkan, serta menekankan solusi yang ditawarkan kepada pelanggan
dengan menggunakan produk yang ditawarkan.

5 M Dilakukan posisioning pasar Posisioning Pasar adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen Skor 0: Belum dilakukan posisioning pasar terhadap produk/jasa baru; Skor 1: Persiapan Strategi pemasaran
untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen untuk melakukan posisioning pasar terhadap produk/jasa baru; Skor 2: Sedang
didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan menyusun outline strategi dan content analysis (analisis isi) tentang posisioning pasar
suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu produk/jasa baru; Skor 3: Tahap penyelesaian strategi dan content analysis tentang
perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Positioning memegang peran posisining pasar terhadap produk/jasa baru; Skor 4: Hasil analisis posisioning pasar
yang sangat besar dalam strategi pemasaran, setelah melakukan analisis pasar terhadap produk/jasa bar telah tersusun; Skor 5: Hasil analisis posisioning pasar
dan analisis pesaing dalam suatu analisis internal perusahaan(total situation terhadap produk/jasa baru sudah diimplementasikan secara faktual
analysis).

6 M Model bisnis ditetapkan Suatu model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah Skor 0: Model bisnis belum ditetapkan; Skor 1: Persiapan dan mulai menginisiasi Model bisnis kanvas
organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai-nilai - baik itu perancangan model bisnis; Skor 2: Outline konsep dan materi terkait perancangan
ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya. Model bisnis adalah cara model bisnis telah disusun; Skor 3: Perancangan dan penyelesaian model bisnis; Skor
yang paling mudah dan sederhana untuk menggambarkan bisnis yang ada 4: Hasil rancangan model bisnis telah dianalisis; Skor 5: Model bisnis telah ditetapkan.
dipikiran Anda. Tahapan membuat Model Bisnis ala Osterwalder: 1). Tentukan
customer segment. 2). Tentukan produk, layanan atau value proposition. 3).
Bagaimana cara menyampaikan produk kepada customer. 4). Bagaimana relasi
yang akan dibentuk antara customer dan bisnis. 5). Tentukan darimana sumber
pendapatan atau revenue streams. 6). Tentukan sumber daya yang dibutuhkan
atau key resources. 7). Tentukan aktivitas utama dalam bisnis atau key activities.
8). Tentukan siapa partner utama yang diperlukan dalam bisnis atau key
partners. 9). Terakhir darimana saja sumber pengeluaran atau cost structures.
7 M Pesaing diidentifikasi dengan baik Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa Skor 0: Pesaing belum teridentifikasi; Skor 1: Kajian identifikasi pesaing telah diinisiasi Riset pasar
yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Pesaing suatu dan dipersiapkan; Skor 2: Outline (garis besar) konsep dan materi kajian identifikasi
perusahaan dapat dikategorikan pesaing yang kuat dan pesaing yang lemah pesaing telah disusun; Skor 3: Kajian identifikasi pesaing telah dirancang dan
atau ada pesaing yang dekat yang memiliki produk yang sama atau memiliki diselesaikan; Skor 4: Hasil kajian identifikasi pesaing telah dianalisis; Skor 5: Pesaing
produk yang mirip. Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing adalah tentang: 1). telah teridentifikasi dan ditetapkan.
kelengkapan, mutu, desain dan bentuk produk; 2). harga yang ditawarkan; 3).
saluran distribusi atau lokasi cabang yang dimiliki; 4). promosi yang dijalankan;
5). rencana kegiatan pesaing ke depan.

8 M Pemasaran ditekankan pada pengenalan Permintaan dalam tahap perkenalan biasanya datang dari core market, yaitu Skor 0: Belum dilakukan tahap perkenalan produk kepada pelanggannya di pasar; Skor Strategi pemasaran
dengan baik produk teknologi kepada para konsumen yang memiliki dana yang lebih dan mencari produk yang benar-benar 1: mulai diinisiasi dan dipersiapkan strategi pengenalan (promosi) dan pemasaran
pelanggannya diinginkannya. Oleh karena itu harga produk baru biasanya cukup tinggi (karena produk kepada pelanggannya di pasar; Skor 2: Mulai menyusun outline (garis besar)
belum diproduksi secara massal, efisien, dan untuk menutup bisya strategi dan materi (tools/instrument) promosi dan pemasaran produk kepada
pengembangan dan riset, serta biaya promosi), maka konsumen dengan tipe pelanggannya di pasar; Skor 3: Strategi promosi dan pemasaran selesai tersusun dan
seperti itulah yang dituju oleh produsen. Laba juga masih sangat rendah (bahkan dianalisis; Skor 4: Strategi promosi dan pemasaran produk kepada pelanggannya di
cenderung merugi) karena menanggung besarnya biaya pemasaran (terutama pasar mulai dijalankan; Skor 5: Promosi dan pemasaran berjalan dengan efektif
promosi) dan biaya-biaya lainnnya, sedangkan penjualan masih sangat rendah. sehingga perusahaan memperoleh nilai tambah.
Pada tahap perkenalan produk promosi difokuskan pada usaha membangun
prymary demand (permintaan awal) yaitu permintaan pada product class (kelas
produk), bukan pada merek produk. Produk baru juga pada umumnya
menimbulkan masalah distribusi, karena seringkali retailer dan wholesaler tidak
bersedia untuk menaggung risiko dalam menjual produk baru. Oleh karena itu,
biaya promosi menjadi sangat tinggi karena selain ditujukan untuk memberi
informasi kepada konsumen akhir mengenai keberadaan produk, juga untuk
menarik minat distributor agar mau menjual produk yang ditawarkan.

9 O Menetapkan bentuk organisasi Pada level Katsinov 4 ini, organisasi tidak bisa lagi merupakan organisasi R&D, Skor 0: Belum ada organisasi; Skor 1: Telah ada organisasi R&D; Skor 2: Mulai Dokumen terkait badan hukum
tetapi harus merupakan organisasi berbadan hukum karena telah berkaitan erat dilakukan transformasi dari organisasi R&D menjadi organisasi bisnis, walaupun belum organisasi.
dengan bisnis dan transaksi secara ekonomi. Bentuk organisasi dapat: 1). ditetapkan bentuk organisasinya; Skor 3: Telah terjadi transformasi organisasi R&D
pembentukan entitas bisnis baru, misalnya berbentuk PT, CV, UD, dll.; 2). Unit menjadi organisasi bisnis, walaupun belum ditetapkan bentuk organisasinya; Skor 4:
atau divisi baru dalam lingkungan perusahaan induknya. Apabila formalitas Telah terjadi transformasi organisasi dan ditetapkan bentuk organisasi, tetapi belum
organisasi mengarah pada pembentukan entitas bisnis baru maka ketentuan berbadan hukum; Skor 5: Telah ada bentuk organisasi bisnis dan berbadan hukum.
peraturan perundangan yang mengatur pembentukan entitas bisnis baru berlaku.
Beberapa hal yang harus dipenuhi adalah: Akta Pendirian Perusahaan, TDP
(Tanda Daftar Perusahaan), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), Keterangan
Domisili Perusahaan, dan HO (Hinder Ordonantie) atau Izin Gangguan. Apabila
formalitas organisasi mengarah pada pembentukan unit atau divisi baru dalam
perusahaan indusknya maka ketentuan internal perusahaan indusknya yang
berlaku.

10 O Mengembangkan kemitraan dengan Suatu entitas bisnis harus memiliki mitra yang dapat medukung keberlanjutan Skor 0: Belum dilakukan pengembangan kemitraan dengan organisasi independen; Skor Daftar mitra dalam bisnis
organisasi independen bisnisnya, yaitu mitra pengembangan produk (misal: Litbang, Perguruan Tinggi), 1: Tahap persiapan pengembangan kemitraan dengan organisasi independen; Skor 2:
mitra yang mendukung permodalan (misal: investor dan perbankan), mitra Mulai dikembangkan kemitraan dengan organisasi independen; Skor 3: Telah
pemasok (misal: vendor, suplayer), mitras pemasaran (misal: distributor, chanel berkembang kemitraan dengan organisasi independen, walaupun belum bersifat formal
pemasaran lain), mitra untuk after sales (misal: chanel pelayanan untuk dan mengikat; Skor 4: Mulai dibangun kemitraan dengan organisasi independen yang
penjualan suku cadang, pemeliharaan, dan perbaikan). bersifat formal dan mengikat; Skor 5: Telah terbangun kemitraan dengan organisasi
independen yang bersifat formal dan mengikat.

11 O Identifikasi peluang untuk introduksi produk Mempromosikan produk baru dalam rangka memperkenalkannya kepada Skor 0: Belum ada produk baru yang diintroduksi kepada mitra dan pasar baru; Skor 1: Riset Pasar; Strategi pemasaran
kepada mitra dan pasar baru pelanggan supaya dapat melihat dan mencobanya adalah merupakan langkah Tahap pengembangan produk baru; Skor 2: Tahap penyelesaian pengembangan produk
awal Anda dalam melakukan penjualan. Produk terbaik sekalipun harus melewati baru; Skor 3: Telah diperoleh produk baru yang siap diintroduksi ke pasar; Skor 4:
tahapan perkenalan ini jika khalayak belum mengetahui keberadaannya. Oleh Proses identifikasi peluang untuk introduksi produk kepada mitra dan pasar baru; Skor 5:
karena itu, Anda sebagai pemilik bisnis atau professional marketer harus Telah diidentifikasi peluang untuk introduksi produk kepada mitra dan pasar baru, dan
menggunakan berbagai teknik pemasaran seefektif mungkin untuk memastikan mulai dilakukan pengenalan dan pemasaran produk baru yang dilepas.
bahwa target pasar Anda telah menerima informasi yang benar tentang produk
Anda. Introduksi produk baru kepada mitra dan pelanggan baru menjadi upaya
awal yang penting bagi pengenalan dan pemasaran produk baru yang dilepas.
Oleh karena itu, identifikasi peluang untuk introduksi produk baru ke mitra dan
pasar baru menjadi sangat penting.
12 Mf Diperlihatkan produksi dengan laju penuh Produksi laju penuh (FRP - Full Rate Production) pada hakekatnya adalah Skor 0: Telah diperoleh perancangan sistem atau metode produksi rinci; Skor 1: Logbook pelaksanaan produksi laju
dan pelaksanaan . produksi ekonomi. Produksi ekonomi adalah membuat suatu produk sedemikian Sedang dilakukan tahap uji terhadap hasil perancangan sistem atau metode produksi penuh.
rupa sehingga menguntungkan secara finansial, hal ini berarti bahwa biaya rinci; Skor 2: Tahap iterasi uji terhadap hasil perancangan sistem atau metode produksi
harus ditekan sehingga dapat diterima maupun bersaing, selain itu harus ada rinci, dan telah menunjukkan stabil; Skor 3: Telah dilaksanakan Produksi awal laju
kebutuhan akan produk tersebut, atau bila belum ada, perlu diciptakan rendah (LRIP - Low Rate Initial Production); Skor 4: Persiapan dilaksanakan produksi
kebutuhan dan pasaran produk tersebut. dengan laju penuh melalui uji dan evaluasi; Skor 5: Telah berhasil dilakukan produksi
dengan laju penuh.

13 Mf Mulai menerapkan produksi untuk memenuhi Dalam produksi sudah mulai memenuhi ketentuan keamanan, kualitas, dan Skor 0: Produksi belum memenuhi ketentuan keamanan, kualitas, dan persyaratan Sertifikat, SOP (Standard Operating
keamanan, kualitas dan persyaratan hukum, persyaratan hukum yang diberlakukan secara nasional maupun internasional. hukum yang diberlakukan secara nasional maupun internasional; Skor 1: Tahap Procedures).
misal: GMP (Good Manufacturing Practice) Misal: GMP (Good Manufacturing Practice) atau CPPOB (Cara Produksi Pangan persiapan pengurusan ketentuan keamanan, kualitas, dan persyaratan hukum yang
atau CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan Olahan Yang Baik), CPOB (Cara Produksi Obat Yang Baik), CPIB (Cara diberlakukan secara nasional maupun internasional; Skor 2: Mulai dilakukan pengurusan
Yang Baik), CPOB (Cara Produksi Obat Pembenihan Ikan Yang Baik), Standar Pembuatan Mobil, dll. secara administratif ketentuan keamanan, kualitas, dan persyaratan hukum yang
Yang Baik), CPIB (Cara Pembenihan Ikan diberlakukan secara nasional maupun internasional; Skor 3: Tahap verifikasi dan/atau
Yang Baik), Standar Pembuatan Mobil, dll. appraisal oleh institusi berwenang dalam rangka memperoleh ketentuan keamanan,
kualitas, dan persyaratan hukum yang diberlakukan secara nasional maupun
internasional; Skor 4: Telah dinyatakan memenuhi ketentuan keamanan, kualitas, dan
persyaratan hukum yang diberlakukan secara nasional maupun internasional; Skor 5:
Produksi sudah melaksanakan dan memenuhi ketentuan keamanan, kualitas, dan
persyaratan hukum yang diberlakukan secara nasional maupun internasional.

14 Mf Mulai menerapkan jaminan mutu sesuai Jaminan Mutu( QA – Quality Assurance ) adalah cara untuk mencegah Skor 0: Belum menerapkan jaminan mutu sesuai standar tertentu yang dipersyaratka; Sertifikat standar tertentu sesuai yang
standar tertentu yang dipersyaratkan kesalahan atau cacat pada produk dan menghindari masalah saat memberikan Skor 1: Tahap persiapan menerapkan jaminan mutu sesuai standar tertentu yang dipersyaratkan
solusi atau layanan kepada pelanggan. dipersyaratkan; Skor 2: Mulai menerapkan jaminan mutu sesuai standar tertentu yang
dipersyaratkan; Skor 3: Tahap pengurusan mendapatkan akreditasi jaminan mutu sesuai
standar tertentu yang dipersyaratkan; Skor 4: Tahap verifikasi dan/atau appraisal oleh
institusi berwenang dalam rangka memperoleh akreditasi jaminan mutu sesuai standar
tertentu yang dipersyaratkan; Skor 5: Telah mendapatkan sertifikat dan melaksanakan
jaminan mutu sesuai standar tertentu yang dipersyaratkan.

15 Mf Ada tuntutan masyarakat terhadap mutu, 1). Pengertian Mutu/kualitas mencakup segala keistimewaan atau keunggulan Skor 0: Belum ada kesadaran memperhatikan tuntutan masyarakat terhadap mutu, Umpan balik pelanggan
keamanan dan keselamatan produk yang yang memberikan kepuasan total kepada konsumen, meliputi keunggulan dalam keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan; Skor 1: Tahap munculnya
dimanfaatkan. kualitas produk, harga, ketepatan waktu, pelayanan, keamanan dan kesadaran awal untuk menerima dan memenuhi tuntutan masyarakat terhadap mutu,
pertimbangan moral. Mutu/kualitas selalu berfokus pada pelanggan. Dengan keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan; Skor 2: Tahap melakukan
demikian produk didesign, diproduksi serta pelayanan diberikan untuk memenuhi upaya memperoleh tanggapan atau feedback dari masyarakat atau pelanggannya
keinginan pelanggan. Karena kualitas mengacu kepada segala sesuatu yang terhadap mutu, keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan; Skor 3: Telah
menentukan kepuasan pelanggan , suatu produk yang dihasilkan baru dapat menerima tanggapan atau feedback dari masyarakat atau pelanggannya terhadap
dikatakan berkualitas apabila sesuai dengan keinginan pelanggan, dapat mutu, keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan, tetapi belum melakukan
dimanfaatkan dengan baik, serta diproduksi (dihasilkan) dengan cara yang baik upaya untuk memenuhi tuntutan tersebut; Skor 4: Telah menerima dan memenuhi
dan benar. 2). Keamanan dan keselamatan (Security and Safety) produk akan tuntutan dari masyarakat atau pelanggannya terhadap mutu, keamanan dan
dikaitkan dengan pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan perizinan. keselamatan produk yang dimanfaatkan, walaupun belum optimal; Skor 5: Telah
SNI merupakan persyaratan teknis atau ketentuan yang dibakukan melalui menerima dan memenuhi tuntutan secara optimal dari masyarakat atau pelanggannya
proses konsensus dengan mempertimbangkan aspek kesehatan, keselamatan, terhadap mutu, keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan.
keamanan dan fungsi lingkungan hidup di Indonesia serta kemajuan iptek, untuk
bisa dimanfaatkan secara optimal. Sedangkan perizinan akan terkait dengan
peraturan izin yang diberlakukan oleh otoritas di bidangnya, misalnya BPOM
(Badan POM), Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, Majelis
Ulama Indonesia (MUI), dll. 3). Umpan Balik Pelanggan merupakan bentuk
interaksi dalam media komunikasi tertentu yang memungkinkan pengguna
menyampaikan pendapat mereka kepada pemilik bisnis setelah berinteraksi
dengan layanan, baik dari sisi mutu, keamanan dan keselamatan produk. Cara
mendapatkan umpan balik pelanggan dapat melalui survei dan kuesioner.
Umpan balik pelanggan ini merupakan tuntutan pelanggan terhadap mutu,
keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan.

16 I Teridentifikasi potensi pasar Potensi pasar (market potential) adalah ukuran atau nilai total pasar dalam Skor 0: Belum dilakukan identifikasi potensi pasar; Skor 1: Mulai dilakukan identifikasi Riset pasar
rupiah seandainya semua orang yang memiliki ketertarikan terhadap produk/jasa potensi pasar; Skor 2: Potensi pasar telah teridentifikasi; Skor 3: Hasil teridentifikasi
dan memiliki daya beli, membeli produk/jasa. Dengan menganalisis potensi potensi pasar mulai dianalisis; Skor 4: Hasil identifikasi potensi pasar telah selesai
pasar, maka dapat memperkirakan daya serap konsumen terhadap produk/jasa dianalis; Skor 5: Telah diperkirakan daya serap konsumen terhadap produk/jasa yang
yang hendak kita tawarkan. Hal ini sangat penting sebagai ukuran apakah sektor ditawarkan melalui identifikasi dan analisis potensi pasar.
usaha yang akan kita masuki masih menjanjikan keuntungan atau tidak.
17 I Teridentifikasi keberterimaan produk/jasa di Pada level katsinov 3 telah diprediksi segmen, ukuran dan pangsa pasar. Pada Skor 0: Belum dilakukan identifikasi keberterimaan produk/jasa di pasar; Skor 1: Hasil pengenalan produk/jasa baru
pasar level katsinov 4 ini mulai pengenalan produk/jasa baru kepada pasar, dimana Persiapan pelaksanaan identifikasi keberterimaan produk/jasa di pasar; Skor 2: Telah kepada pasar
pemasaran ditekankan pada pengenalan produk/jasa kepada pelanggan. Oleh dilakukan identifikasi keberterimaan produk/jasa di pasar; Skor 3: Identifikasi
karena itu, identifikasi keberterimaan produk/jasa di pasar menjadi sangat keberterimaan produk/jasa di pasar telah selesai dan mulai dianalisis; Skor 4: Hasil
penting. identifikasi keberterimaan produk/jasa di pasar telah dianalisis; Skor 5: Hasil analisi
identifikasi keberterimaan produk/jasa di pasar, telah menjadi pertimbangan dalam
penyusunan strategi pemasaran.

18 P Telah dilakukan kerjasama didalam jejaring Seorang wirausaha tidak dapat hidup sendiri dalam menjalankan usahanya, Skor 0: Tidak melihat jaringan mitra sebagai hal yang strategis untuk keberhasilan Dokumen Nota Kesepahaman atau MoU
secara dinamis namun ada keterkaitan dengan pihak luar baik sebagai pemasok, pelanggan, bisnisnya; Skor 1: Mulai muncul kesadaran bahwa membangun kerjasama didalam dan Dokumen Perjanjian Kerjasama
maupun pedagang perantara. Oleh karena itu, diperlukan suatu jaringan usaha jejaring secara dinamis adalah hal yang strategis untuk keberhasilan bisnisnya; Skor 2: Kemitraan (PKS)
agar usaha yang kita jalankan berkelanjutan. Jaringan usaha dan komunikasi Mulai melakukan pencarian jejaring yang dapat mendukung bisnisnya; Skor 3: Telah
terbukti berperan penting dalam pengembangan usaha. Ada korelasi positif ditemukan dan mulai membangun kerjasama didalam jejaring yang dapat mendukung
antara pengembangan telekomunikasi ekonomi. Berbagai jenis jaringan usaha bisnisnya; Skor 4: Skor 5: Telah melakukan dan memanfaatkan kerjasama didalam
dalam pengembangan usaha dapat berbentuk antara lain: 1). jaringan produksi; jejaring secara dinamis.
2). jaringan pemasaran; 3). jaringan pelayanan; 4). jaringan kerjasama
(pembelian, tenaga kerja, pengembangan produksi, produksi); 5). jaringan usaha
(akses jasa profesional, seperti: konsultan manajemen, akutansi, dll); 6). jaringan
antar kelompok usaha (sistem pembayaran, harga dan mutu produk, cara
pengepakan, dll).

19 P Dilakukan pengelolaan kerjasama yang Jaringan kerja merupakan prasyarat penting bagi seorang wirausaha untuk Skor 0: Kerjasama yang telah dibangun, tetapi tidak ada tindak lanjutnya; Skor 1: Masih Dokumen Nota Kesepahaman atau MoU
sudah berjalan memulai segala sesuatunya dalam menjalankan usaha. Untuk membangun tahap perencanaan implementasi kerjasama; Skor 2: Telah ada rencana implementasi dan Dokumen Perjanjian Kerjasama
jaringan yang luas dan kuat diperlukan teman, maka seorang wirausaha harus kerjasama yang disepakati, tetapi implementasinya masih nol; Skor 3: Telah Kemitraan (PKS)
memiliki teman sebanyak-banyaknya. Kerjasama merupakan suatu alat dimana diimplementasikan sebagian rencana kerjasama yang disepakati; Skor 4: Telah
keuntungan wirausaha dapat ditingkatkan dengan menolong dirinya sendiri mengimplementasikan seluruh rencana kerjasama yang disepakati; Skor 5: Telah
melalui pertolongan bersama dengan moto kerja untuk semua. Tujuan mengimplementasikan seluruh rencana kerjasama yang disepakati, dan melakukan
kerjasama ini untuk meningkatkan pendapatan masing-masing pihak. pengelolaan (memelihara, memperkuat, dan mengembangkan) kerjasama yang sudah
berjalan.

20 R Penyusunan rencana pengendalian risiko Ciri-ciri yang umum tahap perkenalan produk adalah penjualan yang relatif Skor 0: Belum ada rencana pengendalian risiko non teknologi pada tahap introduksi Rencana pemasaran; Strategi
non teknologi (organisasi dan sosial) pada masih rendah, persaingan yang masih relatif kecil, volume pasar cenderung produk ke pasar; Skor 1: Memiliki rencana dan persiapan pengendalian risiko non pemasaran; Dokumen perencanaan
tahap introduksi produk ke pasar berkembang lambat (karena tingginya market resistance), masih banyak teknologi pada tahap introduksi produk ke pasar; Skor 2: Mulai menyusun rencana pengendalian risiko non teknologi pada
melakukan modifikasi produk dalam pengembangan dan pengujiannya (karena pengendalian risiko non teknologi pada tahap introduksi produk ke pasar; Skor 3: tahap introduksi produk ke pasar.
problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan atau mungkin juga Tahap penyelesaian penyusunan rencana pengendalian risiko non teknologi pada tahap
disebabkan oleh pemahaman yang keliru mengenai pasar), distribusi masih introduksi produk ke pasar; Skor 4: Tersusun rencana pengendalian risiko non teknologi
terbatas, biaya produksi dan pemasaran sangat tinggi, serta tingkat kegagalan pada tahap introduksi produk ke pasar; Skor 5: Rencana pengendalian risiko non
yang relatif tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan rencana pengendalian risiko non teknologi pada tahap introduksi produk ke pasar telah divalidasi
teknologi (organisasi dan sosial) pada tahap introduksi produk ke pasar.

21 R Kajian risiko organisasi (khususnya indikator Pada tahap perkenalan produk promosi difokuskan pada usaha membangun Skor 0: Belum dilakukan kajian risiko organisasi (khususnya indikator keuangan) pada Rencana Pemasaran; Strategi
keuangan) pada tahap introduksi produk ke prymary demand (permintaan awal) yaitu permintaan pada product class (kelas tahap introduksi produk ke pasar; Skor 1: Persiapan pelaksanaan kajian risiko organisasi pemasaran; Dokumen hasil kajian risiko
pasar. produk), bukan pada merek produk. Produk baru juga pada umumnya (khususnya indikator keuangan) pada tahap introduksi produk ke pasar; Skor 2: Konsep organisasi (khususnya indikator
menimbulkan masalah distribusi, karena seringkali retailer dan wholesaler tidak dan outline pelaksanaan kajian risiko organisasi (khususnya indikator keuangan) pada keuangan) pada tahap introduksi produk
bersedia untuk menaggung risiko dalam menjual produk baru. Oleh karena itu, tahap introduksi produk ke pasar telah disusun; Skor 3: Mulai dilakukan kajian risiko ke pasar
biaya promosi menjadi sangat tinggi karena selain ditujukan untuk memberi organisasi (khususnya indikator keuangan) pada tahap introduksi produk ke pasar; Skor
informasi kepada konsumen akhir mengenai keberadaan produk, juga untuk 4: Hasil kajian risiko organisasi (khususnya indikator keuangan) pada tahap introduksi
menarik minat distributor agar mau menjual produk yang ditawarkan. Kajian produk ke pasar selesai disusun; Skor 5: Telah diperoleh hasil kajian risiko organisasi
risiko organisasi (khususnya indikator keuangan) pada tahap introduksi produk (khususnya indikator keuangan) pada tahap introduksi produk ke pasar yang tervalidasi
ke pasar menjadi sangat dibutuhkan.

22 R Kajian risiko dampak sosial pada tahap Faktor penghambat pengembangan produk baru: 1). Ketakutan bahwa produk Skor 0: Belum dilakukan kajian risiko dampak sosial pada tahap introduksi produk ke Rencana Pemasaran; Strategi
introduksi produk ke pasar. baru akan mengalahkan produk yang sudah ada; 2). Makin tingginya biaya pasar; Skor 1: Persiapan pelaksanaan kajian risiko dampak sosial pada tahap introduksi pemasaran; Dokumen hasil kajian risiko
modal; 3). Biaya tenaga kerja yang mahal; 4). perubahan kebijakan pemerintah; produk ke pasar; Skor 2: Konsep dan outline kajian risiko dampak sosial tahap dampak sosial pada tahap introduksi
5). ada peraturan baru yang diterbitkan. Kajian isiko dampak sosial pada tahap introduksi produk ke pasar telah disusun ; Skor 3: Mulai dilakukan kajian risiko dampak produk ke pasar.
introduksi produk ke pasar secara dini wajib dilakukan untuk memperkecil sosial pada tahap introduksi produk ke pasar; Skor 4: Kajian risiko dampak sosial pada
kegagalan introduksi produk baru ke pasar. tahap introduksi produk ke pasar selesai disusun; Skor 5: Hasil kajian risiko dampak
sosial pada tahap introduksi produk ke pasar telah divalidasi
Indikator KATSINOV 5

No Aspek Aktivitas Kunci Penjelasan Substansi Aktivitas Kunci/ Atribut Kiteria Penilaian Bukti

1 T Adanya garansi terhadap produk teknologi Garansi, pada kenyataannya, tidak saja memberikan manfaat kepada konsumen Skor 0: Belum menganggap garansi sebagai upaya perlindungan konsumen dan alat Brosur promosi produk baru; sertifikat
yang dipasarkan tetapi juga kepada produsen. Bagi konsumen, garansi melindungi dari membeli promosi yang efektif; Skor 1: Mulai muncul kesadaran kolektif dari produsen untuk garansi.
produk yang cacat, dan bagi produsen, garansi membatasi klaim yang tidak memberikan garansi kepada konsumen; Skor 2: Tahap pengkajian pemberian garansi
rasional dari konsumen. Disamping itu, produsen juga dapat memanfaatkan kepada konsumen; Skor 3: Telah memberikan garansi resmi berupa garansi service
garansi sebagai alat promosi yang efektif untuk produknya, karena produk gratis; Skor 4: Telah memberikan garansi resmi berupa garansi service gratis dan
dengan masa garansi yang lebih lama memberikan sinyal kepada konsumen penggantian spare part; Skor 5: Telah menyediakan garansi resmi secara penuh (baik
bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang lebih baik. Garansi memiliki 2 garansi service gratis, garansi penggantian spare part, maupun garansi penggantian unit
peranan penting yaitu (1) sebagai instrumen untuk melidungi konsumen dari baru) sebagai upaya perlindungan konsumen dan alat promosi yang efektif.
membeli produk cacat dan juga melindungi produsen dari klaim konsumen yang
tidak masuk akal, serta (2) sebagai alat promosi yang efektif untuk meningkatkan
penjualan produk.

2 T Disediakan layanan pemeliharaan dan/atau Layanan purna jual adalah jasa yang ditawarkan oleh produsen kepada Skor 0: Tidak tersedia pusat pelayanan purna jual, baik selama garansi maupun pasca Keberadaan Service Center; Dokumen
perbaikan produk teknologi. konsumennya setelah transaksi penjualan dilakukan sebagai jaminan mutu untuk garansi; Skor 1: Persiapan penyediaan pusat pelayanan purna jual, baik selama garansi Rencana Pemasaran dan Pelayanan
produk yang ditawarkannya atau layanan yang diberikan oleh prinsipal kepada maupun pasca garansi; Skor 2: Mulai tersedia secara sentralistik (di kantor induk Purna Jual.
konsumen terhadap barang yang dijual dalam hal daya tahan dan kehandalan produsen) pusat pelayanan purna jual, baik selama garansi maupun pasca garansi; Skor
operasional. Layanan purna jual juga dapat berarti jasa yang diberikan oleh 3: Tersedia pusat pelayanan purna jual, baik selama garansi maupun pasca garansi, di
produsen kepada konsumennya setelah transaksi penjualan dilakukan sebagai kota dimana produsen berada; Skor 4: Tersedia pusat pelayanan purna jual, baik
jaminan mutu untuk produk yang ditawarkannya. Layanan Purnajual baik dalam selama garansi maupun pasca garansi, di beberapa kota besar; Skor 5: Tersedia pusat
masa garansi maupun pasca garansi berupa : a. ketersediaan pusat pelayanan pelayanan purna jual, baik selama garansi maupun pasca garansi, di seluruh kota besar.
purna jual (service center); b. ketersediaan suku cadang; c. penggantian produk
sejenis apabila terjadi kerusakan yang tidak dapat diperbaiki selama masa
garansi yang diperjanjikan; dan d. penggantian suku cadang sesuai jaminan
selama masa garansi yang diperjanjikan. Didalam SNI Tahun 2007, jenis
layanan purna jual dibagi dua yaitu: 1. Pelayanan purna jual selama masa
garansi, berupa Jaminan pemeriksaan, perbaikan dan/atau penggantian barang
atau komponennya tidak berfungsi dengan biaya ditanggung oleh principal
selama barang digunakan/dioperasikan; 2. Pelayanan purna jual pasca garansi
berupa Jaminan perawatan (service) berkala, perbaikan, penggantian dan
ketersediaan komponen dari barang yang bersangkutan, ketersediaan teknologi,
tenaga teknis yang kompeten serta bengkel perawatan dan perbaikan yang
disediakan dengan biaya yang dibebankan kepada konsumen.

3 T Disediakan pasokan suku cadang untuk Pasokan suku cadang untuk produk teknologi ini akan terkait erat dengan Skor 0: Tidak tersedia pasokan suku cadang untuk produk teknologi; Skor 1: Persiapan Manajemen Rantai Pasokan (Supply
produk teknologi. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management). Supply chain adalah penyediaan pasokan suku cadang untuk produk teknologi; Skor 2: Mulai tersedia secara Chain Management)
jaringan fisiknya, yakni perusahaan–perusahaan yang terlibat dalam memasok sentralistik (di kantor induk produsen) pasokan suku cadang untuk produk teknologi;
bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, Skor 3: Tersedia pasokan suku cadang untuk produk teknologi, melalui pusat pelayanan
supply chain management adalah metode, alat, atau pendekatan purna jual dan distributor di kota dimana produsen berada; Skor 4: Tersedia pasokan
pengelolaannya. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) akan suku cadang untuk produk teknologi, melalui pusat pelayanan purna jual dan distributor
meliputi : 1). Pengembangan produk; 2). Pengadaan; 3). Perencanaan & di beberapa kota besar; Skor 5: Tersedia pasokan suku cadang untuk produk teknologi,
Pengendalian; 4). Operasi / Produksi; dan, 5). Pengiriman / Distribusi. melalui pusat pelayanan purna jual dan distributor di seluruh kota besar.

4 T Adanya aktivitas pengembangan dengan Pengembangan produk pada level katsinov 5 diarahkan untuk peningkatan unjuk Skor 0: Tidak lagi melakukan pengembangan; Skor 1: Belum ada pengembangan yang Data keluhan pelanggan dan solusinya.
intensitas yang lebih rendah dalam rangka kerja produk teknologi sesuai permintaan pelanggan. Kadangkala dengan berarti, hanya perbaikan mutu melalui mekanisme Jaminan Mutu (Quality Control)
peningkatan unjuk kerja produk teknologi adanya keluhan pelanggan akan mendorong perusahaan melakukan upaya selama produksi; Skor 2: Aktivitas tidak hanya perbaikan mutu melalui mekanisme
sesuai permintaan pelanggan. solusi untuk menjawab keluhan pelanggan, melalui perbaikan produk. Jaminan Mutu (Quality Control) selama produksi, tetapi sudah mulai memperoleh
feedback dari pelanggan; Skor 3: Telah dilakukan aktivitas pengembangan
berkelanjutan dalam rangka upaya menjawab keluhan pelanggan melalui perbaikan
mutu produk sesuai permintaan pelanggan; Skor 4: Telah dilakukan aktivitas
pengembangan berkelanjutan dalam rangka upaya menjawab keluhan pelanggan
melalui perbaikan mutu dan fungsi produk sesuai permintaan pelanggan; Skor 5: Telah
dilakukan aktivitas pengembangan berkelanjutan dalam rangka upaya menjawab
keluhan pelanggan melalui perbaikan mutu, fungsi, dan unjuk kerja produk sesuai
permintaan pelanggan.
5 M Menyediakan pelayanan dan solusi yang Salah satu indikator dalam mensukseskan tujuan perusahaan adalah pelayanan Skor 0: Surat garansi produk/teknologi yang dipasarkan; Skor 1: Daftar komponen Kelengkapan dokumen layanan purna
paripurna paripurna terhadap pelanggan. Kepuasan pelanggan, tergantung dari faktor produk/teknologi yang mudah aus atau rusak; Skor 2: Daftar suku cadang yang harus jual, antara lain: 1). Surat garansi
harga, kualitas barang serta pelayanan yang memuaskan daripada karyawan disediakan untuk mendukung layanan purna jual; Skor 3: Daftar layanan teknis yang produk/teknologi yang dipasarkan; 2).
jasa usaha yang menjual berbagai produk perusahaan. Menetapkan strategi harus disediakan untuk mendukung layanan purna jual; Skor 4: Daftar lokasi layanan Daftar komponen produk/teknologi yang
harga yang minim dengan mengabaikan kualitas dan pelayanan merupakan purna jual ; Skor 5: Informasi lokasi layanan purna jual, akses layanan, fasilitas layanan, mudah aus atau rusak; 3). Daftar suku
bumerang bagi perusahaan yang pada akhirnya akan membuat kondisi akuntablitas jasa layanan, ketersediaan produk dan kompetensi sumberdaya manusia cadang yang harus disediakan untuk
penjualan perusahaan menjadi labil. berbasis kebutuhan produk mendukung layanan purna jual; 4). Daftar
layanan teknis yang harus disediakan
untuk mendukung layanan purna jual; 5).
Dan lain lain sesuai jenis produk

6 M Melakukan diferensiasi produk Diferensiasi produk (product differentiation) adalah upaya dari suatu perusahaan Skor 0: Tidak dilakukan diferensiasi produk; Skor 1: Ada rencana srataegi diferensiasi Strategi pemasaran
untuk membedakan produk yang dimilikinya dari produk-produk pesaing dalam produk; Skor 2: Renstra diferensiasi produk telah disusun; Skor 3: Strategi diferensiasi
sebuah sifat yang membuatnya lebih spesial atau diinginkan. Strategi produk mulai diterapkan; Skor 4: Perusahaan belum optimal menerapkan strategi
diferensiasi produk dalam pemasaran adalah strategi merancang serangkaian diferensiasi produk; Skor 5: Perusahaan melaksanakan strategi diferensiasi produk
perbedaan yang bernilai dengan tujuan untuk membedakan penawaran produk secara optimal.
perusahaan tersebut dari penawaran perusahaan pesaing.
Diferensiasi produk terdiri dari: bentuk, fitur, mutu kinerja, mutu kesesuaian, daya
tahan, keandalan, mudah diperbaiki, dan gaya.

7 M Penyempurnaan model bisnis Menurut Kaplan & Norton (2012) dalam dunia bisnis sekarang yang Skor 0:Tidak dilakukan evaluasi dan penyempurnaan model bisnis; Skor 1: Tahap Hasil Evaluasi dan Rencana
keberhasilannya sangat ditentukan oleh sumber daya yang tidak berwujud perencanaan evaluasi dan penyempurnaan model bisnis; Skor 2: Mulai dilakukan Penyempurnaan model bisnis.
(intangible asset) sehingga suatu cara baru yang lengkap diperlukan untuk evaluasi dan penyempurnaan model bisnis model bisnis; Skor 3: Diperoleh hasil
dapat mengambarkan model bisnisnya secara visual dengan mudah dan evaluasi dan tahap penyempurnaan model bisnis; Skor 4: Telah dilakukan
sederhana sehingga dapat segera dikelola secara sistematis dan terukur. penyempurnaan model bisnis berdasar hasil evaluasi; Skor 5: Penyempurnaan model
Penyempurnaan model bisnis ini dapat dimungkinkan dalam rangka peningkatan bisnis telah diverifikasi dan divalidasi
daya saingnya untuk menghadapi pesaing-pesaingnya di pasar.

8 M Menggunakan kemitraan untuk berkompetisi Kemitraan Usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling menguntungkan Skor 0: Kemitraan belum dipertimbangkan sebagai faktor yang mempengaruhi daya Strategi kemitraan usaha
di pasar antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah/besar (Perusahaan Mitra) saing; Skor 1: Telah memiliki rencana strategis kemitraan usaha; Skor 2: Renstra
disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar, kemitraan telah diimplementasikan tetapi belum optimal; Skor 3: Kemitraan telah
sehingga saling memerlukan, menguntungkan dan memperkuat. Kemitraan dioptimalkan untuk aspek teknis (pengembangan produk, memperbaiki proses produksi,
usaha akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh memperbaiki kualitas, dan akses teknologi); Skor 4: Kemitraan dioptimalkan untuk aspek
pihak-pihak yang bermitra dan karenanya menguntungkan semua pihak yang ekspansi pasar, distribusi, pemasok bahan baku, peningkatan profit dan akuisisi
bermitra. Kemitraan juga memperkuat mekanisme pasar dan persaingan usaha pelanggan baru; Skor 5: Kemitraan telah terjalin di berbagai aspek dari hulu ke hilir
yang efisien dan produktif. Bagi usaha kecil kemitraan jelas menguntungkan dengan saling menguntungkan.
karena dapat turut mengambil manfaat dari pasar, modal, teknologi, manajemen,
dan kewirausahaan yang dikuasai oleh usaha besar. Usaha besar juga dapat
mengambil keuntungan dari keluwesan dan kelincahan usaha kecil.

9 O Meningkatkan efektivitas dan kerjasama Efektivitas adalah keberhasilan mencapai tujuan organisasi. organisasi yang Skor 0: Belum ada upaya meningkatkan efektivitas dan kerjasama organisasi; Skor 1: Struktur organisasi, tata kerja organisasi,
organisasi efektif adalah orgnaisasi yang mencapai tujuan. Efektivitas sebagai tingkat Mulai muncul kesadaran upaya peningkatan efektivitas dan kerjasama organisasi; Skor rencana strategis organisasi.
pencapaian organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Organisasi 2: Mulai dilakukan secara sadar upaya peningkatan efektivitas dan kerjasama
dapat disebut efektif ketika dapat melaksanakan kewajibannya dalam memenuhi: organisasi; Skor 3: Telah dilakukan peningkatan efektivitas dan kerjasama organisasi
1. kepuasan pelanggan, 2. mencapai visi organisasi, 3. pemenuhan aspirasi, 4. sehingga terpenuhi pencapaian visi organisasi, pengembangan sumber daya manusia
menghasilkan keuntungan bagi organisasi, 5. pengembangan sumber daya organisasi, dan pemenuhan aspirasi; Skor 4: Telah dilakukan peningkatan efektivitas
manusia organisasi, dan 6. aspirasi yang dimiliki, serta memberikan dampak dan kerjasama organisasi sehingga terpenuhi pencapaian visi organisasi,
positif bagi masyarakat di luar organisasi. Kerja sama adalah sebuah sistem pengembangan sumber daya manusia organisasi, pemenuhan aspirasi, dan
pekerjaan yang kerjakan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan menghasilkan keuntungan bagi organisasi; Skor 5: Telah dilakukan secara berkelanjutan
yang direncanakan bersama. Kerja sama dalam tim kerja menjadi sebuah peningkatan efektivitas dan kerjasama organisasi sehingga terpenuhi pencapaian visi
kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi kerja. Kerja organisasi, pengembangan sumber daya manusia organisasi, pemenuhan aspirasi,
sama dalam tim kerja akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan menghasilkan keuntungan bagi organisasi, kepuasan pelanggan, dan memberikan
sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi dampak positif bagi masyarakat di luar organisasi.
akan berjalan baik dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota.
10 O Membuat restrukturisasi yang dibutuhkan Pengertian Restrukturisasi Organisasi Perusahaan perlu mengevaluasi Skor 0: Tidak ada upaya melakukan restrukturisasi yang dibutuhkan; Skor 1: Mulai ada Evaluasi kinerja dan restrukturisasi
kinerjanya serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan kesadaran dibutuhkan restrukturisasi di perusahaan; Skor 2: Perusahaan organisasi perusahaan.
dapat bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus menerus, mempersiapkan restrukturisasi yang dibutuhkan; Skor 3: Perusahaan mulai menjalankan
sehingga kinerja perusahaan makin baik dan dapat terus unggul dalam restrukturisasi yang dibutuhkan, dimulai dengan evaluasi kinerja; Skor 4: Perusahaan
persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan. Salah satu strategi untuk telah melakukan evaluasi kinerja dan melakukan beberapa perbaikan dalam rangka
memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan adalah dengan cara pelaksanaan restrukturisasi yang dibutuhkan; Skor 5: Perusahaan telah melakukan
restrukturisasi. Restrukturisasi dapat berarti memperbesar atau memperkecil restrukturisasi yang dibutuhkan, melalui evaluasi kinerjanya serta melakukan
struktur perusahaan. Konsep restrukturisasi organisasi pada dasarnya adalah serangkaian perbaikan berkelanjutan agar tetap tumbuh dan dapat bersaing.
sebuah bentuk penataan ulang (redesign) struktur organisasi untuk disesuaikan
dengan perkembangan. Organisasi dikatakan dapat berhasil di masa depan
apabila mampu untuk selalu merekayasa ulang dirinya. Reorganisasi yang
sebenarnya merupakan bagian dari restrukturisasi tersebut juga dipandang
sebagai salah satu pendekatan pemulihan kembali kegiatan ekonomi, usaha dan
investasi (economic recovery), serta kesempatan kerja. Dalam era persaingan
yang semakin ketat, setiap kali sebuah perusahaan harus mengevaluasi
kinerjanya, serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan
dapat bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus menerus,
sehingga kinerja perusahaan makin baik dan dapat terus unggul dalam
persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan. Salah satu strategi untuk
memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan adalah dengan cara
restrukturisasi.Restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk memperbaiki dan
memaksimalisasi kinerja perusahaan.

11 O Identifikasi peningkatan peluang Sehubungan dengan pertumbuhan perekonomian pasar, maka dari situ perlu Skor 0: Belum diidentifikasi peningkatan peluang mempertemukan produk teknologi Hasil identifikasi peningkatan peluang
mempertemukan produk teknologi dengan menganalisa peluang pasar yang dapat dimanfaatkan. Analisa peluang pasar ini dengan kebutuhan pasar; Skor 1: Telah dipersiapkan pelaksanaan identifikasi mempertemukan produk teknologi
kebutuhan pasar sangat penting, karena perusahaan perlu mengetahui berapa besarnya peluang peningkatan peluang mempertemukan produk teknologi dengan kebutuhan pasar; Skor dengan kebutuhan pasar.
yang tersedia dalam memasarkan produknya dan dapat menetapkan apakah 2: Mulai dilakukan identifikasi peningkatan peluang mempertemukan produk teknologi
pasar cukup besar untuk mendukung produk lain dan masih memberikan laba. dengan kebutuhan pasar; Skor 3: Telah dapat diidentifikasi peningkatan peluang pasar
Dalam penilaian suatu perusahaan atau usaha sendiri atau perorangan, baru yang dapat dimasuki; Skor 4: Telah dapat diidentifikasi peningkatan peluang pasar
Wirausahawan seharusnya dalam proses pengambilan keputusan harus didasari baru yang dapat dimasuki dan pelanggan baru dalam pasar yang ada sekarang; Skor 5:
atas informasi terbaik yang dikumpulkan. Informasi pasar yang berfungsi : 1). Telah dapat diidentifikasi peningkatan peluang mempertemukan produk teknologi
untuk menemukan pasar baru yang dapat dimasuki; 2). menemukan pelanggan dengan kebutuhan pasar, yaitu berupa pasar baru yang dapat dimasuki, pelanggan baru
baru dalam pasar yang ada sekarang; 3). mengetahui produk-produk baru yang dalam pasar yang ada sekarang, dan produk-produk baru yang mempunyai potensi
mempunyai potensi untuk dikembangkan pada masa yang akan datang. untuk dikembangkan pada masa yang akan datang.

12 O Review proses teknis dan komersial untuk Review proses teknis dan komersial (seperti lay out, alat produksi, tenaga kerja, Skor 0: Belum dilakukan review proses teknis dan komersial untuk meningkatkan Hasil review proses teknis dan komersial.
meningkatkan harga dan keuntungan. material, distribusi, dll) penting dilakukan untuk meningkatkan efektivitas, efektivitas, efisiensi, produktivitas, dan profit bagi perusahaan; Skor 1: Persiapan
efisiensi, produktivitas, dan profit bagi perusahaan. dilakukan review proses teknis dan komersial; Skor 2: Telah dilakukan review proses
teknis dan komersial untuk meningkatkan efektivitas bagi perusahaan; Skor 3: Telah
dilakukan review proses teknis dan komersial untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi bagi perusahaan; Skor 4: Telah dilakukan review proses teknis dan komersial
untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan produktivitas bagi perusahaan; Skor 5:
Telah diperoleh dan digunakan hasil review proses teknis dan komersial (seperti lay out,
alat produksi, tenaga kerja, material, distribusi, dll) untuk meningkatkan efektivitas,
efisiensi, produktivitas, dan profit bagi perusahaan.

13 Mf Menerapkan Lean Manufacturing secara Lean manufacturing adalah sebuah cara berpikir, filosofi, metode dan strategi Skor 0: Belum menerapkan Lean Manufacturing secara total; Skor 1: Persiapan di Komitmen perusahaan; Pedoman dan
total. manajemen untuk meningkatkan efisiensi di lini manufaktur atau produksi. tingkat top management untuk menerapkan Lean Manufacturing secara total; Skor 2: strategi penerapan Sistem Lean
Metode ini diadaptasi dari Toyota Production System (TPS). Dalam tiap Tahap sosialisasi penerapan Lean Manufacturing secara total; Skor 3: Tahap awal Manufacturing.
perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang maka sebagian besar penerapan Lean Manufacturing secara total; Skor 4: Proses iterasi penerapan Lean
mereka akan menggunakan lean manufacturing. Lean merupakan upaya yang Manufacturing secara total; Skor 5: Telah diterapkan Lean Manufacturing secara total,
dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah serta menghilangkan dan telah diperoleh manfaat bagi perusahaan dan konsumen.
pemborosan sehingga bisa meningkatkan nilai tambah produk untuk konsumen.
Konsep lean ini akan tergambar jelas di lapangan pada tingkat rasio nilai
tambah terhadap pemborosan.
14 Mf Ada kebutuhan masukan (baik internal Pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa Skor 0: Dalam perbaikan kinerja belum dibutuhkan masukan (internal maupun eksternal) Sistem pengendalian manajemen
maupun eksternal) kepada manajemen untuk sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien kepada manajemen; Skor 1: Mulai ada kebutuhan masukan (internal maupun eksternal)
perbaikan kinerja. dalam rangka pencapaian tujuan organisasi., dengan kata lain kepada manajemen untuk perbaikan kinerja; Skor 2: Telah dilakukan masukan internal
pengendalian manajemen dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin secara terbatas kepada manajemen untuk perbaikan kinerja; Skor 3: Telah dilakukan
bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar mencapai masukan internal 360 derajat kepada manajemen untuk perbaikan kinerja; Skor 4: Telah
tujuan organisasi secara menyeluruh. Pengendalian manajemen berhubungan dilakukan masukan internal 360 derajat dan eksternal (mikro) kepada manajemen untuk
dengan arah kegiatan manajemen sesuai dengan garis besar pedoman perbaikan kinerja; Skor 5: Telah dilakukan masukan internal 360 derajat dan eksternal
yang sudah ditentukan dalam proses perencanaan strategi. Sistem (mikro dan makro) kepada manajemen untuk perbaikan kinerja.
pengendalian manajemen adalah kesatuan pemikiran dari metode akuntansi
manajemen untuk mengumpulkan dan melaporkan data serta
mengevaluasi kinerja perusahaan. Suatu sistem pengendalian manajemen
berusaha untuk mengarahkan berbagai macam usaha yang dilaksanakan
oleh semua subunit organisasi agar mengarah pada tujuan organisasi dan
tujuan para manajernya.

15 Mf Menerapkan jaminan mutu sesuai standar Dalam mengembangkan produk dan layanan, jaminan mutu adalah proses Skor 0: Belum menerapkan penjaminan mutu (quality assurance) sesuai standar (SNI) Pelaksanaan penjaminan mutu; Indeks
(SNI) secara intensif pemeriksaan yang sistematis untuk melihat apakah suatu produk atau layanan secara intensif; Skor 1: Telah muncul kesadaran menerapkan penjaminan mutu (quality kepuasan pelanggan
sedang dikembangkan memenuhi persyaratan tertentu. Banyak perusahaan assurance) sesuai standar (SNI); Skor 2: Upaya sosialisasi penerapan penjaminan mutu
memiliki departemen terpisah yang mengutamakan jaminan mutu. Sistem (quality assurance) sesuai standar (SNI); Skor 3: Mulai mempersiapkan penerapan
penjaminan mutu dikatakan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan penjaminan mutu (quality assurance) sesuai standar (SNI); Skor 4: Telah menerapkan
kredibilitas perusahaan, memperbaiki proses kerja dan efisiensi, dan penjaminan mutu (quality assurance) sesuai standar (SNI), walaupun belum secara
memungkinkan perusahaan bersaing lebih baik dengan orang lain. intensif; Skor 5: Telah menerapkan penjaminan mutu (quality assurance) sesuai standar
(SNI) secara intensif, dan telah digunakan sebagai alat bagi manajemen.

16 Mf Ada jaminan terhadap mutu, keamanan dan Setelah melewati tahap tuntutan pelanggan terhadap mutu, keamanan dan Skor 0: Belum ada jaminan terhadap mutu, keamanan dan keselamatan produk yang Sertifikat produk (SNI, halal), izin edar,
keselamatan produk yang dimanfaatkan oleh keselamatan produk yang dimanfaatkan, maka selanjutnya perusahaan harus dimanfaatkan oleh masyarakat; Skor 1: Membangun kesadaran dan komitmen untuk dll.
masyarakat. mampu memberikan jaminan terhadap mutu, keamanan dan keselamatan mewujudkan jaminan terhadap mutu, keamanan dan keselamatan produk yang
produk yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu cara untuk menunjukkan dimanfaatkan oleh masyarakat; Skor 2: Sosialisasi rencana pelaksanaan sertifikasi
jaminan mutu, keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan oleh produk dan akreditasi lembaga dalam rangka jaminan terhadap mutu, keamanan dan
masyarakat adalah dengan mendapatkan pengakuan dan jaminan dari otoritas keselamatan produk yang dimanfaatkan oleh masyarakat; Skor 3: Persiapan
yang diberikan kewenangan melalui proses sertifikasi produk dan akreditasi administrasi dan teknis pelaksanaan sertifikasi produk dan akreditasi lembaga dalam
lembaga. rangka jaminan terhadap mutu, keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan
oleh masyarakat; Skor 4: Proses sertifikasi produk dan akreditasi lembaga dalam rangka
jaminan terhadap mutu, keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan oleh
masyarakat; Skor 5: Telah mendapat sertifikat produk dan akreditasi lembaga sebagai
bentuk jaminan terhadap mutu, keamanan dan keselamatan produk yang dimanfaatkan
oleh masyarakat.

17 I Teridentifikasi kebutuhan ekspansi pasar. Ekspansi pasar (market expansion) adalah strategi pertumbuhan dimana Skor 0: Tidak dilakukan identifikasi kebutuhan ekspansi pasar; Skor 1: Persiapan untuk Laporan penjualan; Laporan
perusahaan menatargetkan produk yang ada ke pasar baru, pengembangan melakukan identifikasi kebutuhan ekspansi pasar; Skor 2: Identifikasi kebutuhan perkembangan pasar; Hasil analisis
pasar dengan mentargetkan pasar geografis baru, segmen demografis atau ekspansi pasar mulai dilakukan; Skor 3: Dalam proses penyelesaian identifikasi situasi pasar dan pesaing.
psikografis baru, atau benar-benar pengguna baru. Ekspansi merupakan kebutuhan ekspansi pasar; Skor 4: Identifikasi kebutuhan ekspansi pasar telah selesai;
tindakan aktif memperluas dan memperbesar cakupan usaha yang telah ada. Skor 5: Hasil identifikasi kebutuhan ekspansi pasar telah divalidasi
Ekspansi diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih
kompetitif, serta untuk meningkatkan keuntungan atau profit perusahaan.

18 I Ada peningkatan kapasitas produksi Kapasitas produksi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk Skor 0: Belum ada peningkatan kapasitas produksi; Skor 1: Terdapat kecenderungan Data perkembangan permintaan pasar.
meningkatkan laba. Strategi perencanaan kapasitas produksi dapat melalui meningkatnya permintaan pasar; Skor 2: Ada peningkatan kapasitas produksi, dan
strategi ekspansi pasar dan strategi wait and see. belum tercapai kapasitas produksi optimumnya; Skor 3: Ada peningkatan kapasitas
produksi, dan telah tercapai kapasitas produksi optimumnya; Skor 4: Ada peningkatan
kapasitas produksi yang mengharuskan penambahan kapasitas produksinya; Skor 5:
Telah dilakukan penambahan kapasitas produksi atas permintaan pasar

19 P Peningkatan kerjasama didalam jejaring Pada level katsinov 4 telah dilakukan kerjasama didalam jejaring secara dinamis, Skor 0: Belum dilakukan peningkatan kerjasama didalam jejaring secara dinamis; Skor Daftar mitra yang terlibat dalam
secara dinamis baik jaringan produksi, jaringan pemasaran, maupun jaringan pelayanan. 1: Upaya evaluasi terhadap kerjasama didalam jejaring yang telah berjalan; Skor 2: kerjasama; Evaluasi mitra.
Kerjasama didalam jaringan ini perlu ditingkatkan dalam rangka mendapatkan Telah ditetapkan ada kebutuhan peningkatan kerjasama didalam jejaring yang telah
peluang pasar yang baru di tengah persaingan bisnis yang makin ketat ini. berjalan; Skor 3: Telah dilakukan upaya peningkatan kerjasama didalam jaringan
produksi; Skor 4: Telah dilakukan upaya peningkatan kerjasama didalam jaringan
produksi dan pemasaran; Skor 5: Telah dilakukan upaya peningkatan kerjasama
didalam jejaring secara dinamis, baik jaringan produksi, jaringan pemasaran, maupun
jaringan pelayanan.
20 P Dilakukan peningkatan mutu pengelolaan Kerjasama yang telah dibangun dengan mitra harus dipelihara dan dikelola Skor 0: Belum dilakukan peningkatan mutu pengelolaan kerjasama yang sudah berjalan; Daftar mitra yang terlibat dalam
kerjasama yang sudah berjalan. dengan baik. Dalam kemitraan, seluruh elemen mendapatkan apa yang menjadi Skor 1: Evaluasi terhadap pengelolaan kerjasama yang telah berjalan; Skor 2: Telah kerjasama; Evaluasi mitra.
kebutuhannya. Sinergi antar elemen menjadi kunci dalam memainkan perannya teridentifikasi beberapa kelemahan pengelolaan kerjasama yang telah berjalan; Skor 3:
masing-masing. Bangunan kemitraan harus didasarkan padahal-hal berikut: Perencanaan upaya peningkatan mutu pengelolaan kerjasama yang sudah berjalan;
kesamaan perhatian (common interest) atau kepentingan, adanya sikap saling Skor 4: Dilakukan eksekusi upaya peningkatan mutu pengelolaan kerjasama yang sudah
mempercayai dan saling menghormati, tujuan yang jelas dan terukur, dan berjalan; Skor 5: Telah dilakukan peningkatan mutu pengelolaan kerjasama yang sudah
kesediaan untuk berkorban baik, waktu, tenaga, maupun sumber daya yang lain. berjalan dengan prinsip-prinsip kemitraan benar, yaitu persamaan (equality),
Secara umum, prinsip-prinsip kemitraan adalah persamaan atau equality, keterbukaan (transparancy), dan saling menguntungkan (mutual benefit).
keterbukaan atau transparancy dan saling menguntungkan atau mutual benefit.

21 P Kerjasama dalam distribusi dan pemasaran Memasarkan produk ke tengah-tengah pasar dengan jangkauan luas bukan Skor 0: Belum dilakukan kerjasama distribusi dan pemasaran produk dengan pihak lain; Data distributor
produk. perkara mudah. Pengusaha yang menjadi produsen, seringkali membutuhkan Skor 1: Identifikasi mitra potensi untuk kerjasama distribusi dan pemasaran produk; Skor
pihak lain yang bertindak sebagai distributor. Mengenai bentuk jaringan distribusi 2: Telah tetapkan mitra untuk kerjasama distribusi dan pemasaran produk; Skor 3:
dan pihak yang terlibat di dalamnya, memang bisa berbeda antara produk satu Perjanjian kesepakatan kerjasama distribusi dan pemasaran produk; Skor 4: Eksekusi
dengan yang lainnya. kerjasama distribusi dan pemasaran produk; Skor 5: Telah berjalan kerjasama distribusi
dan pemasaran produk dengan mitra, sehingga jangkauan pasarnya menjadi lebih luas.

22 R Penyusunan rencana pengendalian risiko Pencarian dan penentuan sasaran segmen sangat kritis pada tahap kematangan Skor 0: Belum disusun rencana pengendalian risiko non teknologi (organisasi dan sosial) Data penjualan; Dokumen rencana
non teknologi (organisasi dan sosial) pada pasar produk, walaupun segmentasi harus diperhatikan pada setiap tahapan. pada tahap kematangan pasar tercapai; Skor 1: Outline penyusunan risiko non-teknologi pengendalian risiko.
tahap kematangan pasar tercapai. Pada tahap perkenalan, ada sedikit (jika ada) pesaing langsung, di mana telah selesai; Skor 2: Persiapan penyusunan rencana pengendalian risiko non teknologi
persaingan terjadi di antara jenis produk alternatif. Karena pasar-produk (organisasi dan sosial) pada tahap kematangan pasar tercapai; Skor 3: Sedang disusun
bergerak ke tahap pematangan, peluang (dan kebutuhan) untuk mensegmentasi rencana pengendalian risiko non teknologi (organisasi dan sosial) pada tahap
makin meningkat. Pada tahap matang, persaingan sangat kuat tetapi masih kematangan pasar tercapai; Skor 4: Penyelesaian penyusunan rencana pengendalian
memungkinkan merebut ceruk pasar melalui keunikan produk. risiko non teknologi (organisasi dan sosial) pada tahap kematangan pasar tercapai; Skor
5: Tersusun rencana pengendalian risiko non teknologi (organisasi dan sosial) pada
tahap kematangan pasar tercapai.

23 R Kajian risiko organisasi (khususnya indikator Pada tahap pematangan pasar umumnya: 1). Tingkat pertumbuhan penjualan Skor 0: Belum dilakukan kajian risiko organisasi (khususnya indikator keuangan) pada Data penjualan; Hasil kajian risiko.
keuangan) pada tahap kematangan pasar mulai menurun dan tidak ada saluran distribusi baru; 2). Penjualan datar atas tahap kematangan pasar tercapai; Skor 1: Outline penyusunan kajian risiko organisasi
tercapai. dasar per kapita karena kejenuhan pasar, dan masa depan penjualan ditentukan telah disusun; Skor 2: Persiapan dilakukan kajian risiko organisasi (khususnya indikator
oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti; 3). Penjualan menurun keuangan) pada tahap kematangan pasar tercapai; Skor 3: Tahap penyelesaian kajian
dan konsumen mulai beralih ke produk lain. Tahap ini biasanya berlangsung risiko organisasi (khususnya indikator keuangan) pada tahap kematangan pasar
lebih lama dari tahap sebelumnya (tahap pertumbuhan), dan merupakan tercapai; Skor 4: Diperoleh hasil kajian risiko organisasi (khususnya indikator keuangan)
tantangan berat bagi manajer pemasaran. Pada tahap pematangan pasar ini pada tahap kematangan pasar tercapai; Skor 5: Tersusun kajian risiko organisasi
akan mempengaruhi organisasi perusahaan dan pola kemitraan. (khususnya indikator keuangan) pada tahap kematangan pasar tercapai.

24 R Kajian risiko dampak sosial pada tahap Pada tahap pematangan pasar ini memiliki karakteristik seperti kelebihan Skor 0: Belum dilakukan kajian risiko dampak sosial; Skor 1: Outline penyusunan kajian Hasil Kajian Risiko
kematangan pasar tercapai. produk, persaingan sangat ketat, mereka membuat niche pasar (niche pasar risiko dampak sosial telah selesai; Skor 2: Persiapan dilakukan kajian risiko dampak
adalah pasar yang yang sangat fokus terhadap suatu jenis atau layanan sosial pada tahap kematangan pasar tercapai; Skor 3: Tahap penyelesaian kajian risiko
tertentu), dan penurunan harga. Kondisi ini akan memiliki dampak sosial yang dampak sosial pada tahap kematangan pasar tercapai; Skor 4: Diperoleh hasil kajian
besar, mengingat akan mempengaruhi penghidupan banyak orang yang terlibat risiko dampak sosial pada tahap kematangan pasar tercapai; Skor 5: Tersusun kajian
dalam bisnis ini, mulai dari karyawan perusahaan, vendor/suplayer, distributor, risiko dampak sosial pada tahap kematangan pasar tercapai.
dan pihak lain yang terkait.
Indikator KATSINOV 6

No Aspek Aktivitas Kunci Penjelasan Substansi Aktivitas Kunci/ Atribut Kiteria Penilaian Bukti

1 T Dilakukan review terhadap produk teknologi Dalam tahap ini, terjadi penurunan angka penjualan. Hal ini dapat disebabkan Skor 0: Belum dilakukan review terhadap produk teknologi milik kompetitor; Skor 1: Daftar komplain pelanggan; Review
milik kompetitor. oleh produk yang kalah bersaing dengan kompetitor. Hampir semua jenis barang Pembahasan urgensi dilakukan review terhadap produk teknologi milik kompetitor di terhadap produk teknologi milik
yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan level top management; Skor 2: Persiapan pelaksanaan review terhadap produk teknologi kompetitor
dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus milik kompetitor; Skor 3: Mulai dilakukan pelaksanaan review terhadap produk teknologi
sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun milik kompetitor; Skor 4: Dalam proses penyelesaian review terhadap produk teknologi
jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat milik kompetitor; Skor 5: Telah diperoleh hasil review terhadap produk teknologi milik
penting karena permintaan sudah jauh menurun. Apabila barang yang lama tidak kompetitor.
segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang baru, maka perusahaan
hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas. Altematif-
alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun
antara lain: a) Memperbarui barang (dalam arti fungsinya); b) Meninjau kembali
dan memperbaiki program pemasaran serta program produksinya; c) agar lebih
efisien; d) Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik; e)
Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada
barang yang sudah ada; dan, f) Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

2 T Dilakukan review terhadap kemampuan Kemampuan teknologi yang dimiliki perusahaan akan sangat mendukung inovasi Skor 0: Belum dilakukan review terhadap kemampuan teknologi yang dimilikinya untuk Hasil review kemampuan teknologi
teknologi yang dimilikinya untuk mendukung ulang atau pengembangan teknologi baru secara internal. Namun demikian, mendukung inovasi ulang atau pengembangan teknologi baru; Skor 1: Pembahasan
inovasi ulang atau pengembangan teknologi apabila kemampuan teknologi rendah maka dalam pelaksanaan inovasi ulang ditingkat top management terkait urgensi review terhadap kemampuan teknologi yang
baru. atau pengembangan teknologi baru dibutuhkan mitra yang memiliki kemampuan dimilikinya untuk mendukung inovasi ulang atau pengembangan teknologi baru; Skor 2:
di bidang R&D, baik Lembaga Litbang maupun Perguruan Tinggi. Oleh karena Persiapan pelaksanaan review terhadap kemampuan teknologi yang dimilikinya untuk
itu, review terhadap kemampuan teknologi yang dimilikinya untuk mendukung mendukung inovasi ulang atau pengembangan teknologi baru; Skor 3: Mulai dilakukan
inovasi ulang atau pengembangan teknologi baru sangat dibutuhkan. Catatan: review terhadap kemampuan teknologi yang dimilikinya untuk mendukung inovasi ulang
Kemampuan teknologi adalah kemampuan kolektif perusahaan untuk atau pengembangan teknologi baru; Skor 4: Dalam proses penyelesaian review
menghasilkan produk secara efisien dan dapat memenuhi persyaratan terhadap kemampuan teknologi yang dimilikinya untuk mendukung inovasi ulang atau
pelanggan (Nawas M. Syarif , 1986); Kemampuan Teknologi adalah kemampuan pengembangan teknologi baru; Skor 5: Telah diperoleh hasil review terhadap
perusahaan yang mencakup kemampuan produksi (production capability), kemampuan teknologi yang dimilikinya untuk mendukung inovasi ulang atau
kemampuan inovation (innovation capability) dan kemampuan investasi pengembangan teknologi baru.
(investment capability) (Marjolein dan Romijn, 2002).

3 T Telah diputuskan apakah melakukan inovasi Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk Skor 0: Belum diputuskan apakah melakukan inovasi ulang produk teknologi yang ada, Keputusan Tp Management terkait
ulang produk teknologi yang ada, atau beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang atau pengembangan produk teknologi baru; Skor 1: Keputusan untuk melakukan kajian pelaksanaan inovasi ulang dan/ atau
pengembangan produk teknologi baru. diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti untuk menentukan pilihan melakukan inovasi ulang produk teknologi yang ada, atau berhenti.
dan akhirnya mati. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti pengembangan produk teknologi baru; Skor 2: Persiapan pelaksanaan kajian untuk
perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dan dalam menentukan pilihan melakukan inovasi ulang produk teknologi yang ada, atau
negeri maupun dan luar negeri), dan perubahan teknologi. pengembangan produk teknologi baru; Skor 3: Mulai dilaksanakan kajian untuk
menentukan pilihan melakukan inovasi ulang produk teknologi yang ada, atau
pengembangan produk teknologi baru; Skor 4: Dalam proses penyelesaian kajian untuk
menentukan pilihan melakukan inovasi ulang produk teknologi yang ada, atau
pengembangan produk teknologi baru; Skor 5: Telah ada keputusan dari manajemen
terkait pilihan untuk melakukan inovasi ulang produk teknologi yang ada, atau
pengembangan produk teknologi baru.

4 M Penurunan pasar telah dikonfirmasi Penurunan bisa cepat atau lambat, karena alasan teknologi, pergeseran selera Skor 0: Penurunan pasar belum dikonfirmasi; Skor 1: Terdapat gejala kecenderungan Data penjualan
konsumen, dan meningkatnya persaingan. Mempertahankan produk adalah (trend) penurunan pasar; Skor 2: Trend kecenderungan pasar sedang dianalisis; Skor 3:
beban bagi perusahaan maupun karyawan. Penurunan pasar mulai terkonfirmasi berdasarkan hasil analisis; Skor 4: Penurunan
pasar terkonfirmasi berdasarkan hasil analisis; Skor 5: Penurunan pasar telah
dikonfirmasi secara faktual.
5 M Riset pasar untuk persetujuan inovasi ulang Beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk memperpanjang daur hidup produk Skor 0: Belum dilakukan riset pasar untuk inovasi ulang secara incremental dan beralih Hasil Riset pasar untuk inovasi ulang
(sebagai incremental innovation) atau adalah: a). Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk ke teknologi lebih maju (breakthrough); Skor 1: Persiapan pelaksanaan riset pasar untuk secara incremental dan beralih ke
meninggalkannya menuju pengembangan meningkatkan penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang inovasi ulang secara incremental dan beralih ke teknologi lebih maju (breakthrough); teknologi lebih maju (breakthrough).
teknologi yang lebih maju (sebagai ditawarkan; b). Mencari fungsi lain produk dari biasanya; c). Memodifikasi produk Skor 2: Mulai dilaksanakan riset pasar untuk inovasi ulang secara incremental dan
breakthrough innovation) agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran, ukuran, manfaat, beralih ke teknologi lebih maju (breakthrough); Skor 3: Sedang dilaksanakan riset pasar
dan lain sebagainya: d). Mencari target konsumen baru. untuk inovasi ulang secara incremental dan beralih ke teknologi lebih maju
(breakthrough); Skor 4: Selesai dilaksanakan riset pasar untuk inovasi ulang secara
incremental dan beralih ke teknologi lebih maju (breakthrough); Skor 5: Hasil analisis
riset pasar menjadi pertimbangan bagi top manajemen untuk menentukan inovasi ulang
secara incremental dan beralih ke teknologi lebih maju (breakthrough). .
6 M Review permintaan pasar Permintaan pasar adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli Skor 0: Belum dilakukan review permintaan pasar; Skor 1: Telah menyusun konsep Hasil review permintaan pasar
atau dimiliki pada berbagai tingkat harga yang berlaku di pasar dan waktu review permintaan pasar; Skor 2: Persiapan review permintaan pasar; Skor 3: Mulai
tertentu. Permintaan pasar merupakan cerminan dari perilaku konsumen. pelaksanaan review permintaan pasar; Skor 4: Telah diperoleh hasil review permintaan
pasar; Skor 5: Hasil review permintaan pasar menjadi pertimbangan top manajemen
mengambil keputusan untuk reinovasi (close down atau change over)
7 M Identifikasi peluang tumbuhnya pasar atau Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat diandalkan untuk meningkatkan Skor 0: Belum diidentifikasi peluang tumbuhnya pasar atau ekspansi pasar baru; Skor 1: Hasil identifikasi peluang tumbuhnya
ekspansi pasar baru penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara membidik segmen pasar baru Persiapan identifikasi peluang tumbuhnya pasar atau ekspansi pasar baru; Skor 2: Mulai pasar atau ekspansi pasar baru.
untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan. Contoh : rokok sampoerna hijau yang dilakukan identifikasi peluang tumbuhnya pasar atau ekspansi pasar baru; Skor 3:
tadinya membidik golongan menengah ke bawah kini mulai membidik golongan Tahap penyelesaian identifikasi peluang tumbuhnya pasar atau ekspansi pasar baru;
menengah ke atas untuk memperluas segmen pasar. Skor 4: Telah diperoleh hasil identifikasi peluang tumbuhnya pasar atau ekspansi pasar
baru; Skor 5: Hasil identifikasi peluang tumbuhnya pasar atau ekspansi pasar baru
menjadi pertimbangan top manajemen mengambil keputusan untuk reinovasi (close
down atau change over)

8 O Ada peran organisasi dalam mendukung Perusahaan memiliki organisasi yang berperan mendukung dilakukannya Inovasi Skor 0: Tidak ada dukungan komitmen manajemen dan dukungan sumber daya di Struktur organisasi
Inovasi Ulang atau Pengembangan Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru, misalnya: Departemen/ divisi/ unit lingkungan perusahaan; Skor 1: Oragnisasi belum mempunyai arah dan aksi nyata
Teknologi Baru. R&D. Disamping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah komitmen manajemen dalam mendukung Inovasi Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru; Skor 2:
dalam mendukung program inovasi ulang atau pengembangan teknologi baru. Organisasi telah memberikan arah, tetapi perannya belum nyata dalam mendukung
Inovasi Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru; Skor 3: Ada peran organisasi dalam
bentuk dukungan sumber daya di lingkungan perusahaan; Skor 4: Ada peran organisasi
dalam bentuk dukungan nyata berupa komitmen manajemen di lingkungan perusahaan;
Skor 5: Ada peran organisasi dalam bentuk dukungan nyata berupa komitmen
manajemen dan dukungan sumber daya di lingkungan perusahaan.

9 O Ada peran jejaring dalam mendukung Inovasi Dalam melakukan inovasi ulang atau pengembangan teknologi baru, Skor 0: Tidak memiliki jejaring untuk mendukung Inovasi Ulang atau Pengembangan Kerjasama inovasi atau pengembangan
Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru. perusahaan dapat memanfaatkan jejaring seperti Perguruan Tinggi dan/ atau Teknologi Baru; Skor 1: Memiliki jejaring, tetapi belum ada peran dalam mendukung teknologi baru.
Lembaga Litbang milik pemerintah dan/ atau swasta. Inovasi Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru; Skor 2: Memiliki jejaring dan
perannya kurang dalam mendukung Inovasi Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru;
Skor 3: Memiliki jejaring dan ada peran yang cukup besar dalam mendukung Inovasi
Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru; Skor 4: Memiliki jejaring dan ada peran
yang besar dalam mendukung Inovasi Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru; Skor
5: Memiliki jejaring dan ada peran yang sangat besar dalam mendukung Inovasi Ulang
atau Pengembangan Teknologi Baru.

10 Mf Ada kebutuhan dilakukannya inovasi Teknologi produksi adalah cara meningkatkan produksi dan produktivitas yang skor 0: Inovasi produksi atau pengembangan teknologi produksi baru belum menjadi Evaluasi kinerja produksi
produksi atau pengembangan teknologi dapat diterapkan secara luas dalam industri manufaktur dan jasa. Inovasi kebutuhan bagi perusahaan; Skor 1: Mulai muncul tekanan dari pesaing di pasar yang
produksi baru. teknologi produksi membawa manfaat bagi peningkatan efektifitas, efisiensi, ditunjukkan oleh penurunan penjualan; Skor 2: Perusahaan mulai melakukan upaya
serta produktivitas produksi. mencari berbagai alternatif untuk bertahan; Skor 3: Alternatif inovasi produksi atau
pengembangan teknologi produksi baru belum menjadi prioritas; Skor 4: Alternatif
inovasi produksi atau pengembangan teknologi produksi baru dipertimbangkan sebagai
prioritas: Skor 5: Inovasi produksi atau pengembangan teknologi produksi baru telah
diputuskan menjadi kebutuhan mendesak bagi perusahaan.

11 I Teridentifikasi inovasi lanjutan dari produk/ Seringkali pelanggan tahu apa yang diinginkan, tetapi tidak tahu bagaimana cara Skor 0: Belum diidentifikasi inovasi lanjutan terkait skema investasi tambahan Hasil ideasi; proposal inovasi untuk
jasa berdasar kebutuhan dan permintaan untuk mengungkapkannya. Jadi, mengajukan pertanyaan spesifik akan ebrdasarkan permintaan pasar saat ini dan ke depan; Skor 1: Persiapan identifikasi skema investasi tambahan.
pasar saat ini dan beberapa tahun ke depan. memungkinkan untuk mengumpulkan wawasan yang diperlukan untuk inovasi inovasi lanjutan terkait skema investasi tambahan berdasarkan permintaan pasar saat
bisnis. ini dan ke depan; Skor 2: Mulai dilakukan identifikasi inovasi lanjutan terkait skema
investasi tambahan berdasarkan permintaan pasar saat ini dan ke depan; Skor 3: Tahap
penyelesaian identifikasi inovasi lanjutan terkait skema investasi tambahan berdasarkan
permintaan pasar saat ini dan ke depan; Skor 4: Telah diperoleh hasil identifikasi inovasi
lanjutan terkait skema investasi tambahan berdasarkan permintaan pasar saat ini dan ke
depan; Skor 5: Hasil identifikasi inovasi lanjutan menjadi pertimbangan top manajemen
mengambil keputusan untuk reinvestasi.

12 P Dilakukan review terhadap kemitraan yang Review mitra dan kemitraan dilakukan untuk mengetahui kualitas, kelebihan Skor 0: Belum dilakukan review terhadap kemitraan yang sudah berjalan; Skor 1: Pada Hasil Review mitra dan kemitraan
sudah berjalan. serta kekurangan dari mitra dan kemitraan yang sudah berjalan. tahap persiapan pelaksanaan review terhadap kemitraan yang sudah berjalan; Skor 2:
Mulai dilakukan review terhadap kemitraan yang sudah berjalan; Skor 3: Dalam proses
penyelesaian review terkait dengan mutu mitra dan kemitraan yang sudah berjalan; Skor
4: Telah diperoleh hasil review terkait dengan mutu mitra dan kemitraan yang sudah
berjalan; Skor 5: Telah diperoleh hasil review terhadap kemitraan yang sudah berjalan,
dan telah diketahui kualitas, kelebihan serta kekurangan dari mitra dan kemitraan yang
sudah berjalan.

13 P Melakukan pencarian mitra potensial untuk Pencarian mitra potensial untuk mendukung Inovasi ulang atau Pengembangan Skor 0: Belum melakukan pencarian mitra potensial untuk mendukung Inovasi ulang Identifikasi mitra potensial
mendukung Inovasi ulang atau Teknologi Baru menjadi penting dilakukan dalam rangka mendukung Inovasi atau Pengembangan Teknologi Baru; Skor 1: Identifikasi kebutuhan Inovasi ulang atau
Pengembangan Teknologi Baru. Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru yang dilakukan perusahaan. Pengembangan Teknologi Baru; Skor 2: Evaluasi kemampuan internal dalam
pelaksanaan Inovasi ulang atau Pengembangan Teknologi Baru; Skor 3: Identifikasi
mitra potensial untuk mendukung Inovasi ulang atau Pengembangan Teknologi Baru;
Skor 4: Telah ditetapkan kebutuhan dan peran mitra potensial untuk mendukung
Inovasi ulang atau Pengembangan Teknologi Baru; Skor 5: Telah diperoleh mitra
potensial untuk mendukung Inovasi ulang atau Pengembangan Teknologi Baru.
14 R Dilakukan kajian risiko untuk mendukung Inovasi ulang atau pengembangan teknologi baru memiliki risiko yang besar, Skor 0: Belum dilakukan kajian risiko untuk mendukung keputusan Inovasi Ulang atau Hasil kajian risiko
keputusan Inovasi Ulang atau baik risiko teknis, risiko finansial, maupun risiko pasar. Pengembangan Teknologi Baru; Skor 1: Persiapan pelaksanaan kajian risiko untuk
Pengembangan Teknologi Baru. mendukung keputusan Inovasi Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru; Skor 2:
Mulai dilaksanakan kajian risiko untuk mendukung keputusan Inovasi Ulang atau
Pengembangan Teknologi Baru; Skor 3: Sedang dilaksanakan kajian risiko untuk
mendukung keputusan Inovasi Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru; Skor 4:
Selesai dilaksanakan kajian risiko untuk mendukung keputusan Inovasi Ulang atau
Pengembangan Teknologi Baru; Skor 5: Hasil analisis kajian risiko menjadi
pertimbangan bagi top manajemen untuk mengambil keputusan melakukan Inovasi
Ulang atau Pengembangan Teknologi Baru.
RINGKASAN HASIL
PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN INOVASI

No: 20190802 -001


Nama/Judul Inovasi : 0
Bidang Inovasi : 0
Nama Proyek : 0
Nama Lembaga/ Perusahaan : 0
Alamat / Kontak : 0

Telp / Fax / email:

Tanggal Pengukuran KATSINOV : August 2, 2019

Peta Tingkat Kesiapan setiap Aspek:

Pengembangan Teknologi (T)

Penanganan Risiko (R) Pasar (M)


80.00
40.00
0.00
Partnership (P) Organisasi (O)

Investment (I) Manufaktur (Mf)

Rekomendasi:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


RINGKASAN HASIL
PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN INOVASI

KATSINOV 1

Pengembangan Teknologi (T)


Penanganan Risiko (R) Pasar (M)
80.00
40.00
0.00
Partnership (P) Organisasi (O)

Investment (I) Manufaktur (Mf)

ASPEK TEKNOLOGI

Keterangan:

scientific feasibility

Identifikasi tahapan & target riset

Kebaruan

Pengamatan Prinsip-prinsip dasar & publikasi

Ide yang memberi solusi

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PASAR

Keterangan:

Identifikasi lokasi pasar yang akan dituju

Identifikasi kebutuhan dan permintaan pelanggan

Inovasi dilakukan berpangkal pada permintaan


dan/atau kebutuhan pelanggan

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


ASPEK ORGANISASI

Keterangan:

Saluran komunikasi tanpa


hambatan

Sumber daya dan layanan

Lingkup proyek dan tugas

Strategi inovasi

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK MANUFAKTUR

Keterangan:

Bukti konsep manufaktur melalui analitik atau


eksperimen laboratorium

Konsep manufaktur

Implikasi dasar manufaktur

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PARTNERSHIP

Keterangan:

Identifikasi mitra potensial

Strategi membangun jejaring kerja dan


kemitraan

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK INVESTMENT

Keterangan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti

ide yang dikembangkan telah memberikan solusi bagi


pelanggan
ide yang dikembangkan telah memberikan solusi bagi
pelanggan

analisis pelanggan, pasar dan pesaing dari ide yang


dikembangkan

konsep model bisnis untuk ide yang dikembangkan

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK RISIKO

Keterangan:

Penyusunan rencana pengendalian risiko teknologi


pada tahap penelitian

Kajian risiko teknologi pada tahap penelitian

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


RINGKASAN HASIL
PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN INOVASI

KATSINOV 2

Pengembangan Teknologi (T)


Penanganan Risiko (R) Pasar (M)
80.00
40.00
0.00
Partnership (P) Organisasi (O)

Investment (I) Manufaktur (Mf)

ASPEK TEKNOLOGI

Keterangan:
Secara teknis mampu memberikan solusi
terhadap permasalahan masyarakat.

Pendaftaran kekayaan intelektual (misal: paten,


desain industri, hak cipta, merek, dll).

Teknologi layak secara teknis

Demonstrasi prototipe di lingkungan yag relevan

validasi komponen individu dari teknologi

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PASAR

Keterangan:

Persiapan modal intelektual (intellectual capital)

Rencana luncuran pasar secara rinci

Identifikasi pelanggan akhir

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


ASPEK ORGANISASI

Keterangan:

Persetujuan tanggung jawab dan persetujuan batas waktu

Persetujuan persyaratan proyek dan daftar mitra proyek

Pelibatan individu-individu kunci

Analisis dan rencana bisnis

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK MANUFAKTUR

Keterangan:

Material, perkakas dan alat uji prototype, maupun


keahlian personel

Identifikasi teknologi dan komponen kritikal

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PARTNERSHIP

Keterangan:

pola kemitraan

penggalian informasi dan seleksi mitra

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK INVESTMENT

Keterangan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti

validasi model bisnis


validasi model bisnis

Solusi yang ditawarkan kepada pelanggan

Market Value Proposition (MVP)

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK RISIKO

Keterangan:

Penyusunan rencana pengendalian risiko teknologi pada


tahap pengembangan teknologi

Kajian risiko teknologi pada tahap pengembangan


teknologi

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


RINGKASAN HASIL
PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN INOVASI

KATSINOV 3

Pengembangan Teknologi (T)


Penanganan Risiko (R) Pasar (M)
80.00
40.00
0.00
Partnership (P) Organisasi (O)

Investment (I) Manufaktur (Mf)

ASPEK TEKNOLOGI

Keterangan:
Diperoleh Kekayaan Intelektual (misal: paten, desain
industri, hak cipta, merek, dll).

Peluncuran hasil inovasi

Pengembangan dokumentasi teknologi

Uji eksternal untuk memenuhi persyaratan teknis dan


kesesuaian regulasi

Sistem teknologi didemonstrasikan pada lingkungan


yang sebenarnya

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PASAR

Keterangan:

Harga dan luncuran produk

Prediksi segmen, ukuran dan pangsa pasar

Pengetahuan tentang kebutuhan khusus dan keperluan


pelanggan

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


ASPEK ORGANISASI

Keterangan:

Distribusi tanggung jawab dan beban kerja

Kebutuhan tambahan staf

Formalisasi organisasi

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK MANUFAKTUR

Keterangan:

Produksi pada laju rendah

Proses dan prosedur manufaktur terbukti dalam skala pilot

Desain sistem sebagian besar stabil dan terbukti dalam uji


dan evaluasi.

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PARTNERSHIP

Keterangan:

Menyusun dan mengimplementasikan rencana ker-


jasama

Kemitraan secara formal

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK INVESTMENT

Keterangan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti

Identifikasi dan validasi terhadap indikator kinerja utama


Identifikasi dan validasi terhadap indikator kinerja utama

Validasi terhadap bisnis

Keberhasilan mendefinisikan kondisi akhir dari produk


teknologi

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK RISIKO

Keterangan:

Penyusunan rencana pengendalian tahap engineering &


Operation

Kajian risiko teknologi tahap engineering & Operation

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


RINGKASAN HASIL
PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN INOVASI

KATSINOV 4

Pengembangan Teknologi (T)


Penanganan Risiko (R) Pasar (M)
80.00
40.00
0.00
Partnership (P) Organisasi (O)

Investment (I) Manufaktur (Mf)

ASPEK TEKNOLOGI

Keterangan:

Dukungan terhadap adopsi produk teknologi oleh pasar

Benefit kunci melalui hasil pengujian

Penggunaan umum produk teknologi oleh pasar luas

Keahlian terkait pengoperasian dan pemeliharaan


produk teknologi

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PASAR

Keterangan:

Pengenalan produk ke pasar

Identifikasi pesaing

Penetapan model bisnis

Posisioning pasar

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK ORGANISASI

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


Keterangan:

Peluang untuk introduksi produk kepada mitra dan pasar


baru

Kemitraan dengan organisasi independen

Bentuk organisasi

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK MANUFAKTUR

Keterangan:

Tuntutan masyarakat terhadap mutu, keamanan


dan keselamatan produk

Penerapan jaminan mutu sesuai standar (SNI)

Penerapan GMP (Good Manufacturing Practice)

Produksi dengan laju penuh

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PARTNERSHIP

Keterangan:

Pengelolaan kerjasama yang sudah berjalan

Kerjasama didalam jejaring secara dinamis

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK INVESTMENT

Keterangan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


Tingkat keberterimaan produk/jasa di pasar

Potensi pasar

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK RISIKO

Keterangan:

Kajian risiko dampak sosial pada tahap introduksi


produk ke pasar

Kajian risiko organisasi (khususnya indikator


keuangan) pada tahap introduksi produk ke pasar

Penyusunan rencana pengendalian risiko non


teknologi (organisasi dan sosial) pada tahap introduksi
produk ke pasar

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


RINGKASAN HASIL
PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN INOVASI

KATSINOV 5

Pengembangan Teknologi (T)


Penanganan Risiko (R) Pasar (M)
80.00
40.00
0.00
Partnership (P) Organisasi (O)

Investment (I) Manufaktur (Mf)

ASPEK TEKNOLOGI

Keterangan:
Aktivitas pengembangan dengan intensitas yang lebih
rendah dalam rangka peningkatan unjuk kerja produk
teknologi sesuai permintaan pelanggan

Pasokan suku cadang untuk produk teknologi

Layanan pemeliharaan produk teknologi

Garansi terhadap produk teknologi yang dipasarkan

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PASAR

Keterangan:

Menggunakan kemitraan untuk berkompetisi


di pasar

Penyempurnaan model bisnis

Diferensiasi produk

Pelayanan dan solusi yang paripurna

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


ASPEK ORGANISASI

Keterangan:

Review proses teknis dan komersial untuk meningkatkan harga


dan keuntungan.

Identifikasi peningkatan peluang mempertemukan produk


teknologi dengan kebutuhan pasar

Kebutuhan restrukturisasi

Efektivitas dan kerjasama

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK MANUFAKTUR

Keterangan:

Ada jaminan terhadap mutu, keamanan dan keselamatan


produk yang dimanfaatkan oleh masyarakat.

Menerapkan jaminan mutu sesuai standar (SNI) secara intensif

Ada kebutuhan masukan (baik internal maupun eksternal)


kepada manajemen untuk perbaikan kinerja.

Menerapkan GMP (Good Manufacturing Practice) secara in-


tensif.

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PARTNERSHIP

Keterangan:

Kerjasama dalam distribusi dan pemasaran produk

Peningkatan mutu pengelolaan yang sudah berjalan

Peningkatan kerjasama didalam jejaring secara dinamis

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK INVESTMENT

Keterangan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


Peningkatan kapasitas produksi

Kebutuhan ekspansi pasar

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK RISIKO

Keterangan:

Kajian risiko dampak sosial pada tahap kematangan pasar


tercapai.

Kajian risiko organisasi (khususnya indikator keuangan) pada


tahap kematangan pasar tercapai.

Penyusunan rencana pengendalian risiko non teknologi (organ-


isasi dan sosial) pada tahap kematangan pasar tercapai.

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


RINGKASAN HASIL
PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN INOVASI

KATSINOV 6

Pengembangan Teknologi (T)


Penanganan Risiko (R) Pasar (M)
80.00
40.00
0.00
Partnership (P) Organisasi (O)

Investment (I) Manufaktur (Mf)

ASPEK TEKNOLOGI

Keterangan:

Keputusan apakah melakukan inovasi ulang produk


teknologi yang ada, atau pengembangan produk
teknologi baru.

Review terhadap kemampuan teknologi yang dimilikinya


untuk mendukung inovasi ulang atau pengembangan
teknologi baru.

Review terhadap produk teknologi milik kompetitor

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PASAR

Keterangan:

Identifikasi peluang tumbuhnya pasar atau ekspansi


pasar baru

Review permintaan pasar

Riset pasar untuk persetujuan inovasi ulang (sebagai


incremental innovation) atau meninggalkannya menuju
pengembangan teknologi yang lebih maju (sebagai
breakthrough innovation)

Penurunan pasar telah dikonfirmasi

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


ASPEK ORGANISASI

Keterangan:

Peran jejaring dalam mendukung Inovasi Ulang atau


Pengembangan Teknologi Baru

Peran organisasi dalam mendukung Inovasi Ulang atau


Pengembangan Teknologi Baru.

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK MANUFAKTUR

Keterangan:

Kebutuhan dilakukannya inovasi produksi atau


pengembangan teknologi produksi baru

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK PARTNERSHIP

Keterangan:

Pencarian mitra potensial untuk mendukung Inovasi ulang


atau Pengembangan Teknologi Baru

Review terhadap kemitraan yang sudah berjalan.

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK INVESTMENT

Keterangan:

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti


Inovasi lanjutan dari produk/ jasa berdasar kebutuhan
dan permintaan pasar saat ini dan beberapa tahun ke
depan

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

ASPEK RISIKO

Keterangan:

kajian risiko untuk mendukung keputusan Inovasi Ulang


atau Pengembangan Teknologi Baru

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0

Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti

Anda mungkin juga menyukai