A. Pendahuluan
Penguasaan dan perekayasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini
menjadi faktor pendukung dalam pengembangan bisnis kreatif. Negara-negara maju
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi ditopang penguasaan inovasi teknologi
yang dikembangkan oleh masyarakat. Pemanfaatan potensi dan sumber daya yang
dimiliki dapat dioptimalkan dengan mendorong inovasi-inovasi berbasis teknologi
yang secara jangka panjang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Selain itu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menunjukkan
kualitas hidup dan daya saing bangsa.
Perkembangan teknologi, inovasi menciptakan industri-industri kreatif yang
berdampak luar biasa dalam perekonomian. Pelaku bisnis tidak lagi dapat
mengandalkan industri konvensional dengan cara-cara yang lama dalam
pengembangan bisnisnya. Perusahaan-perusahaan berbasis teknologi bermunculan
menjadi perusahaan besar yang mampu mengungguli perusahaan-perusahaan
konvensional yang sudah mapan. Disisi lain kemunculannya menuntut perusahaan
konvensional untuk melakukan terobosan baru dalam menjaga eksistensinya.
Dalam rangka mendorong munculnya calon-calon perusahaan berbasis
teknologi perlu dilaksanakan upaya mini inkubasi, atau fasilitasi kepada tenant yang
ada di daerah yang memiliki ide potensial, dan produk berbasis teknologi untuk
dapat meningkatkan kapasitas SDM maupun kualitas produk inovasinya. Prototipe
inkubator bisnis teknologi yang akan dirintis adalah upaya membangun sinergi
dengan calon inkubator bisnis teknologi untuk menghasilkan calon perusahaan
pemula berbais teknologi. Ruang lingkup sinergi kemitraan yang dibangun antara
Pemerintah Daerah dengan calon inkubator bisnis antara lain kerjasama teknik
dalam rangka mentoring dan pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan
nilai tambah produk, manajemen bisnis, pemasaran dalam rangka pengembangan
bisnis serta pendampingan aksesibilitas usaha.
B. Tujuan:
1. Menyusun rencana kolaborasi dalam penyiapan mini inkubasi bisnis mulai dari
seleksi tenant dan produk teknologi, mentoring teknologi dan bisnis, evaluasi,
dan jejaring pemasaran produk tenant.
2. Rencana kolaborasi mini inkubasi bisnis ini menjadi pedoman pelaksanaan
kegiatan pada masing-masing stakeholder terkait
3. Menjadi komitmen bersama baik untuk tenant, mentor/tenaga ahli, dan
perangkat daerah terkait dalam pelaksanaan masing-masing tugas.
C. Proses
Pelaksanaan Inkubasi Bisnis terbagi dalam beberapa sub proses sebagai berikut:
1. Sub Proses Bisnis Pra Inkubasi: Kegiatan yang dijalankan membangun
sinergi kemitraan antara tenant dan pasar serta faktor pendukung
(Pemerintah, Perguruan Tinggi dll). Adapun proses yang dilaksanakan
antara lain:
a) talent scouting (inventarisasi dan penggalian hasil-hasil teknologi
dengan tingkat kematangan teknologi lebih besar dari 7, ide bisnis
yang prospektif untuk kemudian menjadi calon tenant.
b) Pelatihan: pelatihan business plan, pengembangan bisnis,
pendampingan teknologi dan bisnis
2. Sub Proses Bisnis Inkubasi Bisnis: tahapan kegiatan alih teknologi dan
bisnis untuk merealisasikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan tenant
sesuai proposal pengembangan bisnis. output proses ini adalah status
bisnis mulai berkembang dan status produk sudah tersertifikasi dan dapat
diterima pasar. Proses yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a) Persiapan inkubasi: penyiapan roadmap rencana bisnis
b) Uji produksi: fasilitasi pengembangan produk, pengembangan tenant
untuk persiapan peralatan dan proses produksi
c) Training dan Mentoring: pelatihan pengembangan bisnis, mentoring
teknologi, pemasaran, keuangan dan penyusunan rencana bisnis
d) Pendampingan sertifikasi: pendampingan pelaksanaan pengujian
produk yang diperlukan sesuai ketentuan Lembaga berwenang untuk
mendukung komersialisasi produk.
e) Uji jual: promosi produk tenant
f) Monev
3. Sub proses pasca inovasi: tahapan kegiatan ini adalah tahapan proses
bisnis berupa aksesibilitas produksi masal, tenant sudah mempersiapkan
produksi masal dan peningkatan kemampuan untuk membangun jaringan
bisnis dan produksi masal. Proses yang dilaksanakan antara lain:
a) Pelatihan lanjutan pengembangan bisnis seperti manajemen
keuangan, pemasaran, peningkatan kapasitas SDM, pendampingan
teknologi dan bisnis, aksesibilitas teknologi, aksesibiloitas
permodalan dan pasar.
b) Promosi produk, temu bisnis dalam rangka aksesibilitas bisnis.
D. Tahapan
1. Sosialisasi Rencana Inkubasi Bisnis
2. Penawaran kepada Calon Tenant dan penjaringan proposal bisnis
3. Penyeleksian produk dan calon tenan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Desk evaluation (seleksi yang dilakukan tim internal terhadap proposal
bisnis yang diajukan)
b. Presentasi dan Wawancara ( tenan melakukan presentasi proposal bisnis,
wawancara oleh tim internal/teknis (Bappeda/dinas teknis terkait) dan tim
ahli (pelaku bisnis/tim pakar/tim pendamping)
c. Fact Finding (tinjauan ke lapangan atas kesesuaian fakta dengan paparan
atau validasi data dengan yang disampaikan pada paparan dan
wawancara)
d. Penentuan Pemenang
4. Pendampingan penyusunan proposal bisnis
5. Pemenang mulai kelas pendampingan inkubasi bisnis dalam pengembangan
produk dan pendampingan aksesibilitas usaha dengan bersinergi dengan
Perguruan Tinggi dan Perangkat Daerah Terkait.
6. Fasilitasi Jaringan Pemasaran (Temu Bisnis, Pameran dll)
E. Kriteria
1. Kriteria Calon Tenant
a) Memiliki SDM/ teamwork yang potensial
b) Memahami produk, peluang pasar dan pesaing
c) Memiliki komitmen untuk menjalankan usaha
2. Kriteria Produk
a) Merupakan produk teknologi
b) Ide bisnis memiliki potensi komersial
c) Produk memiliki intensitas litbang dan berbasis teknologi/inovasi
d) Produk memiliki kelayakan secara bisnis.
F. Fasilitas Inkubasi Bisnis
1. Fasilitas fisik penunjang inkubator bisnis:
a) Ruang usaha tenant/ruang pamer
b) Ruang kantor
c) Ruang rapat atau pertemuan bisnis
d) Akses internet