Lembaga
Kode
Program Kode Kegiatan
Kode
Output
Kode
Prioritas
01/02/06 PN/PB/PL
PROGRAM MANUAL
√
Awal Revisi
Judul Kegiatan/Output
Pengembangan Produk Hasil Olahan Ikan Di CV. Rayhana Rezky
Food, Kabupaten Sinjai
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
MAKASSAR
2020
Program Manual 2020
Program Manual
Judul Kegiatan/Output
(Baru)
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
Ringkasan Eksekutif
Tahun 2012 pertama kali terbentuknya KUB Rayhana Food dan pada tahun 2017
berubah nama menjadi KUB Rayhana Rezky Food. Jenis olahan perikanan yang di
produksi oleh IKM Rayhana Rezky Food yaitu : bakso, nugget, tahu ikan dan otak-otak.
Dalam pembuatan bakso, nugget, tahu ikan dan otak-otak, telah menggunakan
beberapa peralatan yang memenuhi standar, masih terdapat beberapa kelemahan
dalam teknologi pembuatan produk tersebut. Dimana bahan baku yang digunakan
bukan bahan baku yang tergolong segar. Dikarenakan pengambilan bahan baku yang
cukup jauh dengan rumah produksi.
Salah satu masalah yang sering timbul pada sektor perikanan adalah dalam
mempertahankan mutu. Mutu ikan dapat terus dipertahankan jika ikan tersebut
ditangani dengan hati-hati (carefull), bersih (clean), disimpan dalam ruangan dengan
suhu yang dingin (cold), dan cepat (quick). Pada suhu ruang, ikan lebih cepat
memasuki fase rigor mortis dan berlangsung lebih singkat. Jika fase rigor tidak dapat
dipertahankan lebih lama maka pembusukan oleh aktivitas enzim dan bakteri akan
berlangsung lebih cepat. Aktivitas enzim dan bakteri tersebut menyebabkan perubahan
yang sangat pesat sehingga ikan memasuki fase post rigor. Fase ini menunjukan
bahwa mutu ikan sudah rendah dan tidak layak untuk dikonsumsi (FAO 1995).
Halaman 2
Program Manual 2020
10 Pengguna Hasil :
Kegiatan
11 Anggaran BPPT : DIPA 2010 DIPA 2011 Usulan 2012 Usulan 2013 Usulan 2014 Total
Anggaran Mitra :
12 Lokasi Kegiatan : Isilah dengan lokasi daerah Isilah dengan ibu kota Isilah dengan ibu kota propinsi
(Propinsi s/d Desa) kabupaten atau kota
Jakarta, 2011..
Menyetujui, Dipersiapkan oleh Insinyur
Kepala:
Diperiksa oleh Manajer
Program:
Disetujui oleh Kepala
Program :
Halaman 3
Program Manual 2020
Halaman 4
Program Manual 2020
DAFTAR ISI
[Isilah dengan mencantumkan nomor halaman.]
Hal.
Judul Kegiatan 1
Daftar Isi i
I. Tujuan Program (Program Objectives)
1.1. Latar Belakang dan Urgensi Permasalahan
1.2. Tujuan dan Sasaran
1.3. Target 2011
1.4. Outcome dan Kegunaan/Manfaat Kegiatan
1.5. Jangka Waktu Pelaksanaan & Total Anggaran
1.6. Nilai Proposisi (Value Proposition) Kegiatan
1.7. Peran BPPT melalui Kegiatan
1.8. Keluaran
1.9. Potensi HKI (Hak Kekayaan Intelektual)
II. Diskripsi Program (Program Description)
2.1. Uraian Singkat Aspek Teknis Kegiatan
2.2. Ruang Lingkup dan Metodologi
2.3. Status Teknologi
2.4. Peralatan dan Infrastruktur
2.5. Kerangka Kerja Sistem Inovasi
2.6. Mitra Kerja (industri/litbang) & Model Kemitraan
2.7. Pengguna (intermediate/end users) & Model Pemanfaatan
Hasil
2.8. Dampak Ekonomis Pemanfaatan Hasil
III. Struktur Organisasi Program (Program Organizational
Structures)
IV. Rencana Program Jangka Panjang (Program Master Phasing
Plan)
V. Struktur Rincian Kerja (Work Breakdown Structure /WBS)
VI. Jadwal Kegiatan Tahun 2011 (Program Scheduling)
VII. Perencanaan SDM
Halaman 1
Program Manual 2020
Lampiran-Lampiran
Halaman 2
Program Manual 2020
Halaman 3
Program Manual 2020
Bakso ikan adalah produk makanan berbentuk bulat, yang diperoleh dari
campuran daging ikan (kadar daging ikan tidak kurang dari 50%) dan pati atau
serealia dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang
diizinkan SNI. Bahan baku pembuatan bakso dapat berasal dari berbagai
daging jenis ternak, antara lain, sapi,babi, ayam dan ikan (Purnomo,1998).
Bahan baku utama untuk pembuatan bakso ikan adalah daging ikan,
sedangkan bahan baku tambahannya adalah bahan pengisi, yaitu tepung
tapioka, garam, bumbu-bumbu, dan es. Bahan baku utama pembuatan bakso
ikan adalah daging ikan dari satu atau beberapa jenis ikan. Daging ikan yang
akan digunakan untuk membuat bakso sebaiknya daging yang segar (belum
mengalami penyimpanan), karena penggunaan daging ikan yang telah
mengalami penyimpanan akan menghasilkan bakso yang bermutu rendah.
Pemilihan bahan baku yang segar dimaksudkan untuk mencegah kerusakan
daging ikan lebih lanjut. Hal ini mengingat bahwa daging ikan merupakan
komoditas yang cepat mengalami kerusakan. Kerusakan ini terutama
disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Kerusakan kecepatan daging
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti suhu, kadar air, kelembaban udara,
jumlah oksigen, pH, dan kandungan kimianya. Bila harus menggunakan
daging ikan yang telah mengalami penyimpanan, sebaiknya daging ikan
disimpan dalam suhu dingin atau beku karena dengan pendinginan dan
Halaman 4
Program Manual 2020
Menurut Agustini et al. (2006), otak-otak ikan merupakan produk gel dari
daging ikan yang dicampur dengan tapioka dan bumbu-bumbu seperti garam,
gula, santan kental, bawang putih, bawang merah, dan lada. Produk otak-otak
ikan berasal dari daerah Sumatra, kemudian berkembang ke daerah lain.
Produk otakotak ikan yang paling terkenal adalah otak-otak ikan terbuat dari
ikan tenggiri. Fungsi teknologi pembuatan otakotak ikan adalah sebagai upaya
Halaman 5
Program Manual 2020
diversifikasi produk olahan ikan berbentuk gel yang diharapkan memiliki nilai
tambah. Tujuan dari pembuatan otak-otak adalah untuk mendapatkan produk
gel yang memiliki cita rasa khas dan digemari oleh masyarakat. Produksi otak-
otak ikan dapat dilakukan dalam skala rumah tangga maupun industri. Menurut
Nurjanah et al. (2005), otak-otak ikan merupakan modifikasi produk olahan
antara bakso dan kamaboko. Masyarakat pada umumnya telah mengenal
otak-otak ikan karena rasanya yang enak dan cara pengolahannya yang cukup
sederhana. Umumnya ikan yang biasa digunakan untuk membuat otak-otak
ikan adalah ikan laut. Pembuatan otak-otak ikan tidak jauh berbeda dengan
pembuatan makanan yang berbahan dasar surimi, seperti bakso, nugget,
sosis, empek-empek, dan lain-lain.
Proses pengolahan otak-otak ikan menggunakan bahan baku daging ikan
yang telah dilumatkan (dihaluskan) dan ditambahkan dengan bahan tambahan
pangan yang dicampurkan selama proses pengolahan berlangsung.
Penanganan pada bahan baku dan proses pengolahan yang kurang tepat
seringkali berpengaruh terhadap mutu produk yang dihasilkan. Otak-otak ikan
tenggiri yang pada terbuat dari daging ikan tenggiri mengandung protein dan
lemak yang cukup banyak, mudah mengalami kerusakan selama
penyimpanan (Padli, 2015).
Menurut Karim (2013), Penggunaan ikan yang berbeda memberikan pengaruh
terhadap rasa meskipun diberikan penambahan konsentrasi bumbu yang
sama. Hal ini terjadi diduga disebabkan karena daging ikan yang berbeda
sehingga dapat memberikan rasa yang khas tiap otak-otak meskipun sudah
dicampur bahan penolongnya.
Standar mutu produk otak-otak ikan mengacu pada SNI 7266:2017, otak-otak
ikan.
Tabel 3. Persyaratan Mutu dan Keamanan Bakso Ikan
Halaman 6
Program Manual 2020
Produk yang dihasilkan dari IKM Rayhana Rezky Food masih belum
memenuhi standar mutu yang di persyaratkan Standar Nasional Indonesia dan
belum sesuai GMP. IKM Rayhana Rezky Food belum memiliki legalitas MD,
HCCP, Halal dan SNI. Kemitraan pemasaran dari IKM Rayhana Rezky Food
yang belum optimal, masih menggunakan media sosial facebook dan
whatsapp sebagai sarana pemasarannya.
Halaman 7
Program Manual 2020
Halaman 8
Program Manual 2020
3.8. KELUARAN
[Isilah satu atau lebih jenis layanan teknologi yang releven dengan program
yang dijalankan.]
Pilot Plant
Pilot Project
Survey
Rekomendas
i
Advokasi
Alih
Teknologi
Konsultansi
Pengujian
Jasa
Operasional
WBS 1
WBS 2
Halaman 9
Program Manual 2020
WBS 3
dst.
Halaman 10
Program Manual 2020
Halaman 11
Program Manual 2020
Permintaan (Demand)
Konsumen (permintaan akhir)
Produsen (permintaan antara)
Framework Conditions
Kondisi Umum dan Lingkungan Kebijakan pada Tataran Internasional, Pemerintah Nasional, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Kebijakan Ekonomi Kebijakan Industri/
Sektoral
Kebijakan Keuangan Budaya
• Kebijakan ekonomi makro • Sikap dan nilai
• Kebijakan moneter Kebijakan Promosi & Inf rastruktur Umum/ • Keterbukaan terhadap
• Kebijakan fiskal Investasi Dasar pembelajaran dan perubahan
• Kebijakan pajak • Kecenderungan terhadap
Alamiah Inovasi dan kewirausahaan
• Kebijakan perdagangan
SDA (Natural Endowment) • Mobilitas
• Kebijakan persaingan
Catatan : RPT = Riset dan Pengembangan Teknologi (Research and Technology Development)
PPBT = Perusahaan Pemula (Baru) Berbasis Teknologi.
[Lengkapi kotak-kotak Kerangka Kerja Sistem Inovasi ini sesuai petunjuk berikut:
- Isilah kotak Sistem Pendidikan & Litbang dengan unit kerja anda dan unit-unit kerja BPPT lainnya yang terlibat dalam
program ini dan mitra BPPT baik dari Universitas, Litbang Departemen, dll.
- Isilah kotak Sistem Industri dengan mitra yang akan memproduksi output dari program ini.
- Isilah kotak Permintaan dengan pengguna (antara dan/atau akhir) output dari kotak Sistem Industri.
- Isilah kotak Sistem Politik dengan nama-nama instansi pemerintah yang diperlukan regulasinya agar kerangka kerja sistem
inovasi program anda dapat berjalan.
- Coret item-item dalam kotak Framework Conidition dan kotak Suprastruktur dan Infrastruktur Khusus yang tidak relevan
dengan kerangka kerja sistem inovasi program anda.]
Program Manual 2020
4.7. PENGGUNA (INTERMEDIATE & END USER) & MODEL PEMANFAATAN HASIL
[Menjelaskan pengguna hasil kegiatan, baik industri, Pemda,
UMKMK dan atau masyarakat, serta model pemanfaatan hasilnya]
KEPALA PROGRAM
INSINYUR KEPALA
MANAJER PROYEK
•
•
Staf Perekayasa
Staf Perekayasa
. . . WP 3.1. Ketua Sub Kelompok 31
•
•
Staf Perekayasa
Staf Perekayasa
WBS 1
WBS 2
dst.
Program Manual 2020
Program Manual 2020
LAMPIRAN
[Sertakan bila ada lampiran-lampiran yang mendukung program manual ini.]
Program Manual 2020
Lampiran 2
Program dan Kegiatan BPPT 2011
Daftar pustaka
Ali Khomson. 2004. Peranan Pangan dan Gizi Untuk Kualitas Hidup. PT.Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta