Anda di halaman 1dari 41

DAMPAK POLUSI UDARA LINGKUNGAN TERHADAP KEHADIRAN

SISWA/I KELAS XII MIPA 7 SMA NEGERI 2 PADALARANG

Diajukan memenuhi tugas penyusunan karya tulis ilmiah sebagai salah satu
syarat kelulusan siswa/i SMA Negeri 2 Padalarang

Oleh:

Kelompok G8

Amandha Cantika Putry 212210113

Deviana Rohman 212210183

Nasya Alya Mustika 212210058

Parid Abdul Rohman 212210245

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI
SMA NEGERI 2 PADALARANG
BANDUNG BARAT
2023/2024
LEMBAR PERSETUJUAN

DAMPAK POLUSI UDARA LINGKUNGAN TERHADAP KEHADIRAN


SISWA/I KELAS XII MIPA 7 SMA NEGERI 2 PADALARANG

Oleh:
Kelompok G8

Amandha Cantika Putry 212210113

Deviana Rohman 212210183

Nasya Alya Mustika 212210058

Parid Abdul Rohman 212210245

Karya tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi
syarat sebagai salah satu tugas akhir kelas XII oleh:

7 Maret 2024 7 Maret 2024


Pembimbing Wali Kelas

Novan Purwadi, S.Pd., Gr. Rika Yuanita, S.Pd.


NIP. 199210192022212008

Mengetahui,
Wali Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum

Agie Ginanjar, M.Pd.


NIP. 198611032011011003

1
LEMBAR PERNYATAAN

Kami menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang kami susun
sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir siswa/i kelas XII SMA Negeri 2
Padalarang ini seluruhnya merupakan hasil karya kami sendiri. Adapun bagian-
bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir yang kami kutip dari hasil karya
orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma,
kaidah serta etika akademis.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan
hasil karya kami atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, kami
bersedia menerima kritik dan saran dari pihak sekolah sesuai dengan peraturan
yang berlaku di SMA Negeri 2 Padalarang.

Padalarang, 7 Maret 2024

Yang membuat pernyataan,

Kelompok G8

Anggota 1 (Ketua) Anggota 2

Amandha Cantika Putry Deviana Rohman

Anggota 3 Anggota 4

Nasya Alya Mustika Parid Abdul Rohman


ABSTRAK

Penelitian dampak polusi udara terhadap kehadiran siswa/i kelas XII MIPA 7
SMA Negeri 2 Padalarang ini mengevaluasi pengaruh polusi udara terhadap
kesehatan dan keterlibatan siswa/i dalam proses belajar-mengajar, dengan fokus
pada aspek kehadiran dan kinerja akademis. Metode penelitian melibatkan
survei, analisis data kehadiran, dan wawancara untuk menyelidiki dampak polusi
udara terhadap kondisi siswa/i dan lingkungan belajar mereka. Hasil penelitian
ini dapat memberikan wawasan tentang perlunya tindakan mitigasi dan
kesadaran lingkungan di SMA Negeri 2 Padalarang. Hal ini menunjukkan
korelasi antara kualitas udara yang buruk dan penurunan kehadiran siswa/i.
Temuan tersebut memberikan wawasan tentang urgensi perbaikan kualitas udara
di lingkungan sekolah guna mendukung kesehatan dan kehadiran siswa/i secara
optimal. Implikasinya dapat membantu pengembangan kebijakan lingkungan
yang lebih baik di SMA Negeri 2 Padalarang.

Kata kunci: polusi udara, polusi udara lingkungan, kehadiran siswa/i.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Dampak Polusi Udara
Lingkungan Terhadap Siswa/i Kelas XII MIPA 7 SMA Negeri 2
Padalarang” dapat diselesaikan tepat waktunya.

Karya tulis ilmiah ini ditunjukkan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
tugas akhir siswa/i kelas XII SMA Negeri 2 Padalarang. Dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini peniti mendapat bimbingan dan petunjuk dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Novan Purwadi, S.Pd.Gr selaku Pembimbing


2. Bapak Dadang Hermawan, S.Pd., M.Ed. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri
2 Padalarang
3. Bapak Agie Ginanjar M.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum SMA Negeri 2 Padalarang
4. Ibu Rika Yuanita, S.Pd. selaku Wali Kelas XII MIPA 7
5. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian karya tulis
ilmiah, yang tidak dapat ditulis satu persatu.

Harapan peneliti bahwa karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan terhadap apa yang sedang
diteliti. Peneliti juga menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka saran dan kritik yang konstruktif sangat peneliti harapkan demi
perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ilmiah.
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................

LEMBAR PERNYATAAN........................................................................................

KATA PENGANTAR................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

A. Latar Belakang..................................................................................................

B. Rumusan Masalah.............................................................................................

C. Tujuan Penelitian..............................................................................................

D. Manfaat Penelitian............................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................

Polusi Udara................................................................................................................

Polusi Udara Lingkungan...........................................................................................

Kehadiran....................................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................

A. Jenis Penelitian...............................................................................................

B. Sumber Data...................................................................................................

C. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................

D. Analisis Data...................................................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................

A. Observasi........................................................................................................

B. Kuesioner........................................................................................................

C. Wawancara.....................................................................................................

BAB V PENUTUP....................................................................................................

A. Kesimpulan.....................................................................................................

B. Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

LAMPIRAN..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fenomena gelombang panas terjadi secara serentak di banyak belahan


dunia. Salah satunya Indonesia, Indonesia mengalami dampak
pemanasan global selama 5 bulan yaitu Juni hingga Oktober.
Berdasarkan data BMKG, suhu maksimum di Indonesia saat itu adalah
38°C. Pasalnya, 60% wilayah daratan Indonesia merupakan lautan,
dengan atmosfer yang relatif lembab sehingga menjadi penyangga
terhadap kenaikan suhu. Meski demikian, bukan berarti masyarakat
Indonesia bisa tenang menghadapi perubahan iklim. Dampak perubahan
iklim harusnya dirasakan saat ini. Salah satu aspek lingkungan hidup
yang perlu mendapat perhatian adalah udara.
Manusia membutuhkan udara setiap detik dalam hidupnya.
Karena udara berbentuk gas ada dimana-mana, orang tidak pernah
memperhatikan atau memikirkannya. Salah satu dari permasalahan yang
sering kita hadapi dan juga ketika kita sambangi musim panas itu salah
satunya adalah polusi udara. Dimana tidak hanya aspek alam saja yang
bisa menyebabkan polusi udara, tetapi ada juga aspek manusia. Polusi
udara merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian utama
Organisasi Kesehatan Dunia dalam menentukan langkah-langkah
pengendalian pencemaran lingkungan karena dampaknya terhadap
kesehatan manusia (WHO, 2015). Ukuran objektif dan subjektif terhadap
kualitas udara telah dipertimbangkan ketika menentukan kebijakan
terkait polusi udara (Chiarini dkk, 2021).
Ukuran objektif menggunakan data hasil pengukuran secara fisis
(Physical Measurement) yang di Indonesia umumnya dilakukan oleh
Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) permanen maupun bergerak,
ataupun metode manual lainnya. Parameter ukuran objektif umumnya
berupa udara ambien dan emisi yang terdiri atas berbagai macam jenis
zat dan dalam berbagai ukuran (misalnya, PM10, PM2.5). Sementara
ukuran subjektif diukur melalui pendapat atau persepsi seseorang atau
sekelompok orang mengenai kualitas udara yang dirasakan.
WHO (World Health Organization) melaporkan bahwa polusi
udara bertanggung jawab atas 6.7% seluruh kematian di seluruh dunia
(WHO, 2015). Meningkatnya paparan polusi udara dapat menghasilkan
zat-zat pencemar tersebut yang berdampak pada musim kemarau
panjang, dimana menurut Berita Liputan 6 pada 8 September 2023,
Dwikorita Karnawati (Kepala BMKG Indonesia) menyampaikan bahwa
musim kemarau merupakan bagian dari permulaan tahun proses
perubahan iklim global jangka panjang yang ada kecenderungan musim
kemarau menjadi lebih kering dan musim hujan menjadi lebih basah. Di
Jawa dan Sumatera bisa berlangsung hingga akhir Oktober, kemudian
musim kemarau berakhir pada November. Namun, di Nusa Tenggara
bisa hingga akhir tahun atau bahkan awal tahun. (Ditemui awak media
dalam acara Peluncuran Program SDM “Unggul” dan Peresmian Mitra
BMKG dengan 10 Universitas Inggris, di Auditorium BMKG (Gedung
A) Jl. Angkasa 1 No 2, Gunung Sahari, Jakarta Pusat).
Sejak tahun 2017, pemerintah Kota Bandung menggunakan data
persepsi penduduk mengenai kualitas udara untuk mengukur
kelayakhunian Kota Bandung (Essa dkk 2018). SMA Negeri 2
Padalarang merupakan salah satu sekolah Adiwiyata yang terletak di
daerah Kabupaten Bandung Barat. Berada di antara pabrik, penggilingan
pasir dan lalu lalang kendaraan di jalan raya yang menyebabkan polusi
nudara menjadi tidak sehat. Kemudian peneliti mengukur kualitas udara
menggunakan aplikasi NAFAS tepatnya pada tanggal 4 Desember
hingga 29 Desember 2023, polusi udara di sekitar titik sensor
Kertamulya (SMA Negeri 2 Padalarang) berada pada angka 101-165
AQI (Air Quality Indeks) yang berarti tingkat tidak sehat bagi kelompok
sensitif. Hal ini berdampak besar terhadap kesehatan masyarakat sekitar
khususnya siswa/i MIPA 7 kelas XII SMA Negeri 2 Padalarang.
Diketahui, pada tanggal 30 Oktober hingga 23 Desember 2023,
terdapat 20 siswa/i yang tidak hadir berturut-turut karena sakit.
Ketidakhadiran siswa/i tersebut salah satunya karena Influenza hingga
Bronchitis. Hal ini didukung pernyataan dr Garinda Alma Duta, Sp.P
yang bertugas di RSUD dr Soetomo mengungkap bahwa bahaya dapat
menyerang saluran pernapasan hingga peredaran darah. Untuk penyakit
jangka pendek marak penyakit Rhinitis, Pharyngitis, Laryngitis, dan
menurunnya kekebalan tubuh. Efek keluhan mata berair, mata merah,
atau bersin. Selain penyakit jangka panjang, polusi udara meningkatkan
jumlah penyakit Paru-paru kronis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA), Asthma, Bronchitis, dan Serangan jantung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini adalah


bagaimana korelasi kualitas udara lingkungan terhadap kehadiran siswa/i
kelas XII MIPA 7 SMA Negeri 2 Padalarang. Secara khusus fokus
masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kualitas udara di sekitar lingkungan SMA


Negeri 2 Padalarang?
2. Bagaimana persepsi siswa/i kelas XII MIPA 7 terhadap kualitas
udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang?
3. Apa saja dampak polusi udara lingkungan terhadap kehadiran
siswa/i kelas XII MIPA 7 SMA Negeri 2 Padalarang?
C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian, yaitu


untuk mengetahui dan mendeskripsikan tentang:

1. Untuk mengetahui tingkat kualitas udara di sekitar lingkungan


SMA Negeri 2 Padalarang.
2. Untuk mengetahui persepsi siswa/i kelas XII MIPA 7 terhadap
kualitas udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang.
3. Untuk mengetahui dampak polusi udara lingkungan terhadap
kehadiran siswa/i kelas XII MIPA 7 SMA Negeri 2 Padalarang.

D. Manfaat Penelitian

Berikut adalah beberapa manfaat penelitian, baik secara teoritis maupun


secara praktis.

1. Memberikan informasi kepada siswa/i kelas XII MIPA 7


terhadap kualitas udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang.
2. Siswa/i kelas XII MIPA 7 diharapkan berbagi persepsinya
terhadap kualitas udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang agar pihak-pihak yang mengetahui persepsi tersebut
memikirkan solusi untuk kesehatan serta kenyamanan siswa/i
SMA Negeri 2 Padalarang.
3. Memberikan informasi terhadap dampak polusi udara yang tidak
menutup kemungkinan hal tersebut dapat berdampak bagi
kehadiran siswa/i kelas XII MIPA 7 SMA Negeri 2 Padalarang.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Polusi Udara

Menurut Mrida (dalam Romansyah, 2019), polusi udara adalah partikel


tidak terlihat yang terdapat di udara dimana tidak termasuk dalam bagian
dari komposisi udara yang normal. Ini juga sejalan dengan teori yang
dikemukakan oleh Canter (dalam Winata, 2020) pencemaran udara
adalah hadirnya zat pencemar secara berlebihan di dalam atmosfer dan
zat pencemar tersebut tinggal di atmosfer dalam jangka waktu yang lama,
sehingga menyebabkan dampak yang merugikan bagi manusia, hewan,
tumbuhan dan material-material lain serta menyebabkan
ketidaknyamanan bagi manusia dalam menjalankan aktivitasnya.
Maka dari itu, polusi udara adalah kondisi dimana kualitas udara
sangat terganggu oleh faktor-faktor seperti asap rokok, debu, emisi
kendaraan, dan lainnya, yang membuat udara tidak sehat untuk dihirup
dan berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
B. Polusi Udara Lingkungan

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan


Lingkungan Hidup, pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup
tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Penyebab dari polusi
udara dalam ruangan misalnya asap dari aktivitas memasak, asap
pembakaran, penggunaan pemanas, dan asap rokok. Sementara penyebab
polusi udara luar ruangan adalah asap pabrik atau industri, asap
kendaraan, dan aktivitas pertanian.

Dampak yang timbul akibat polusi udara pada tubuh manusia


adalah terjadinya iritasi mukosa saluran pernafasan, seperti Asthma dan
Bronchitis. Bahan organik berupa partikel debu juga dapat menyebabkan
Pneumokoniosis. Dan bahan biologis seperti virus, bakteri dan jamur
dapat menimbulkan infeksi dan reaksi alergi.
C. Kehadiran

Menurut Akhmad Sudrajad (2021), kehadiran siswa/I adalah kehadiran


dan keikutsertaan siswa/i secara fisik dan mental terhadap aktivitas
sekolah pada jam-jam efektif di sekolah. Maka, kehadiran di sekolah
bukan hanya berarti peserta didik secara fisik ada di sekolah, melainkan
keterlibatan siswa/i dalam kegiatan-kegiatan sekolah.
Kehadiran siswa/i ditulis dalam buku presensi, buku ini bukan
sarana untuk mengontrol kehadiran siswa/i melainkan membentuk habit
dan disiplin dalam belajar. Terutama belajar menghargai tata tertib dan
peraturan yang berguna demi keberlangsungan hidup bersama.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini
melibatkan studi yang memakai materi empiris, contohnya pengalaman
siswa/i XII MIPA 7 serta aktivitas rutin mereka di kelas. Hal ini yang
mendukung Normn dan Lincold (1994:2) di lihat dari buku KTI (Jibran
H, Noviyanti, Rafidan, Yulianti, 2021) yang menyatakan untuk
penelitian kualitatif melibatkan pengumpulan berbagai pengalaman
pribadi, wawancara, sejarah dan visual yang menggambarkan momen.

B. Sumber Data
Peneliti memakai sumber data primer, karena data-data yang akan dimuat
di dalam karya tulis ini diperoleh dengan cara observasi, kuesioner dan
wawancara, atau tanpa ada campur tangan orang kedua. Peneliti
menggunakan aplikasi NAFAS yang didirikan oleh Piotr Jakubowski dan
Nathan Roestandy. Peneliti memperoleh data dengan memberikan
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi siswa/i kelas XII
MIPA 7 terhadap dampak polusi udara sekitar lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang. Peneliti juga langsung mewawancarai 5 siswa/i kelas XII
MIPA 7 yang bisa diperoleh datanya mengenai dampak polusi udara di
sekitar lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang.

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi
Menurut Sugiyono (2018:229) observasi merupakan teknik
pengumpulan data yang mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak
terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam lain. Sementara
itu menurut Sutrisni Hadi (dalam Sugiyono 2019:145),
mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Dapat disimpulkan, observasi adalah
pengumpulan data pada objek-objek alam lain yang prosesnya
secara kompleks.

2. Kuesioner
Menurut Nazir (2019), kuesioner adalah sebuah set pertanyaan
yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan
tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai
makna dalam menguji hipotesis. Peneliti menggunakan teknik ini
untuk mengetahui respon siswa/i terhadap dampak polusi udara di
sekitar lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang yang besar
kemungkinan mengalami dampaknya langsung. Peneliti akan
memberi 10 pertanyaan dalam bentuk open ended question yang
dikumpulkan melalui Google Form dari pertanyaan yang
direspon oleh siswa/i, yaitu:
No Pertanyaan dan Pernyataan Kuesioner

Kita tahu bahwa jalan di depan sekolah tidak rata


sehingga ketika kendaraan yang lewat menimbulkan
1. polusi udara. Apakah kamu merasa khawatir akan
kualitas udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang?

Seperti pernyataan di atas apakah kamu merasa adanya


2. polusi udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang?

Saya melihat adanya aktivitas manusia yang berpotensi


3. mencemari udara seperti penggalian tanah di belakang
lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang.

Saya merasa informasi atau infografis mengenai


kualitas udara baik lewat media sosia maupun media
4.
cetak setiap harinya sudah cukup tersedia di
lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang.

Saya merasa perlu adanya tindakan konkret misalnya


menanam tanaman, pohon-pohon dan tidak melakukan
5.
pembakaran sampah) untuk memperbaiki kualitas
udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang.

Saya merasa sudah melakukan tindakan pencegahan


pribadi misalnya memakai masker medis di luar
6.
ruangan terhadap dampak buruk kualitas udara di
sekitar lingkungan SMA Negei 2 Padalarang.

Saya merasa lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang


7. memiliki vegetasi (tumbuhan) yang cukup untuk
menjaga kualitas udara.
Saya merasa adanya sumber polusi udara seperti
kerusakan jalan dan penggilingan pasir di belakang
8.
lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang yang perlu
segera ditangani.

Saya merasa perlu adanya keterlibatan aktif siswa/i


9. dalam menjaga kualitas udara di sekitar lingkungan
SMA Negeri 2 Padalarang.

Saya merasa perlu adanya kegiatan sosialisasi


10. mengenai pentingnya menjaga kualitas udara di sekitar
lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang.

Tabel 3.2 Pertanyaan Kuesioner

3. Wawancara
Menurut Eesterberg dalam Sugiyono (2015:72), wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan untuk
mendapatkan jawaban secara langsung terhadap apa saja persepsi
atau tanggapan siswa/i kelas XII MIPA 7 SMA Negeri 2
Padalarang terhadap dampak polusi udara lingkungan.
Wawancara ini terdiri dari tiga pertanyaan yang akan
diberikan kepada narasumber, peneliti akan mewawancarai 5
orang yang terdiri dari siswa/i kelas XII MIPA 7 sebagai sempel
secara akurat.

No Pertanyaan Wawancara
Menurut kamu, apa dampak buruk yang ditimbulkan
1. akibat polusi udara?
Apakah kamu pernah mengalami gejala yang
2.
ditimbulkan akibat polusi udara?

Apakah hal ini memengaruhi kehadiran kamu saat


3.
masuk sekolah?

Tabel 3.2 Pertanyaan Wawancara

D. Analisis Data
Analisis data adalah analisis terhadap kumpulan data atau data yang
diperoleh dari penelitian di lapangan. Dalam hal ini penelitian
menggunakan metode kualitatif, yaitu proses pencarian dan penyusunan
secara observasi melalui aplikasi, kuesioner yang dibagikan lewat
Google Form dan wawancara. Analisis data dalam penelitian kualitatif
ini bersifat induktif, yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh.
Selain itu, pola relasional tertentu dikembangkan dan diringkas sehingga
menjadi data yang valid yang dapat dengan mudah dipahami oleh diri
sendiri dan orang lain.
Penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman tahun
(1984) untuk analisis data di lapangan, yaitu pengumpulan data berulang-
ulang sampai pengumpulan selesai dan data dianggap kredible. Tujuan
dari analisis data adalah untuk menjabarkan suatu data sehingga mudah
untuk dipahami, dan juga untuk memperoleh kesimpulan tentang data
yang dihasilkan dari sampel.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Observasi

Observasi dilakukan untuk mendapat informasi yang lebih akurat, baik


berupa tempat, pelaku, objek, kegiatan, perbuatan atau peristiwa.
Observasi melalui aplikasi NAFAS ini juga digunakan untuk mencari
tahu kualitas udara di suatu daerah, khususnya di sekitar lingkungan
SMA Negeri 2 Padalarang.

1. Indeks Standar Pencemaran Udara

Kategori Rentang Penjelasan

0-50 Kualitas udara baik dan bersih tidak


Baik
memberikan dampak bagi kesehatan

Sedang 51-100 Kualitas udara cukup dapat diterima.


Namun, berisiko bagi mereka yang
sensitif terhadap polusi udara

Tidak Efek kesehatan mungkin dialami oleh


Sehat Bagi sekelompok orang yang sensitif.
101-150
Kelompok Masyarakat umum memiliki risiko
Sensitif yang lebih rendah untuk terpengaruh

Sebagian masyarakat umum mungkin


mengalami efek kesehatan, sementara
Tidak
150-200 kelompok yang sensitif berisiko
Sehat
mengalami efek kesehatan yang lebih
serius

Sangat Peringatan kesehatan: Risiko efek


Tidak 201-300 kesehatan meningkat untuk semua
Sehat orang

Semua orang memiliki risiko yang


Berbahaya 301+
lebih tinggi untuk terpengaruh

Tabel 4.1 Indeks Standar Pencemaran Udara

2. Rekap AQI Rata-rata Harian pada Bulan Desember 2023


Diagram 4.1 AQI Rata-rata Harian Bulan Desember 2023

a. Minggu Pertama
Rata-
4 Des 5 Des 6 Des 7 Des 8 Des
rata
129 120 155 156 131 138.2

Tabel 4.3 Rata-rata Minggu Pertama


Minggu pertama penelitian terfokus pada pemantauan
kualitas udara dengan pengukuran parameter seperti kualitas
polusi udara dan partikulat. Temuan awal ini menjadi dasar
untuk pemahaman lebih lanjut tentang potensi dampak
terhadap kenyamanan siswa/i di sekitar SMA Negeri 2
Padalarang. Hasil rata-rata pada minggu pertama mencapai
138.2 artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif.
b. Minggu Kedua
11 12 13 14 15 Rata-
Des Des Des Des Des rata
145 149 151 114 147 141.2

Tabel 4.3 Rata-rata Minggu Kedua

Pada minggu kedua penelitian, fokus penelitian


diperluas untuk memahami sumber-sumber polusi udara yang
mungkin berkontribusi terhadap perubahan kualitas udara di
sekitar lingkungan. Hasil rata-rata pada minggu kedua ini
141.2 artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif.
c. Minggu Ketiga
18 19 20 21 22 Rata-
Des Des Des Des Des rata
152 122 130 140 164 141.6
Tabel 4.3 Rata-rata Minggu Ketiga
Minggu ketiga penelitian mencakup pendalaman
tentang dinamika kualitas udara, yang memungkinkan peneliti
untuk merinci pengaruhnya terhadap aspek kehadiran siswa/i
SMA Negeri 2 Padalarang yang lebih spesifik. Hasil rata-rata
pada minggu ketiga mencapai 141.6 artinya tidak sehat bagi
kelompok sensitif.
d. Minggu Keempat
25 26 27 28 29 Rata-
Des Des Des Des Des rata
101 135 129 153 152 134

Tabel 4.3 Rata-rata Minggu Keempat

Pada hasil minggu keempat atau terakhir penelitian ini


menjadi dasar penting untuk mengambil langkah-langkah
strategis dalam meningkatkan kualitas udara di wilayah
Kertamulya (SMA Negeri 2 Padalarang). Hasil rata-rata pada
minggu keempat mencapai 134 artinya tidak sehat bagi
kelompok sensitif.

Berdasarkan hasil obervasi secara rutin ini, peneliti


mengambil sampel udara di lokasi yang telah ditentukan,
menganalisis hasil pengukuran, dan mencatat perubahan pola
kualitas udara sepanjang minggu. Selain melakukan
pengukuran langsung di aplikasi, penelitian ini melibatkan
analisis data historis, pemetaan potensi sumber polusi, dan
identifikasi kegiatan manusia yang mungkin menjadi
penyebab peningkatan polusi udara.

Hasil rata-rata dalam sebulan penuh ini serentak


diperiksa pada tanggal 30 Desember 2023 dengan rata-rata
mencapai AQI (Air Quality Indeks) yaitu, 138.75 yang
artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif.

B. Kuesioner
Kuesioner digunakan untuk mencari respon siswa/i terhadap dampak
polusi udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang. Kuesioner
ini berbentuk Google Form yang terdiri dari 10 pertanyaan dan harus
direspon oleh 30 siswa/i kelas XII MIPA 7, yaitu:

1. Kita tahu bahwa jalan di depan sekolah tidak rata, sehingga ketika
kendaraan yang lewat menimbulkan polusi udara. Apakah kamu
merasa khawatir akan kualitas udara di sekitar lingkungan SMA
Negeri 2 Padalarang?

Diagram 4.2 Jawaban Kuesioner


Berdasarkan hasil di atas, 96,9% siswa/i kelas XII MIPA 7
merasa khawatir akan kualitas udara di sekitar lingkungan
sekolah, karena kendaraan yang melaju di jalan rusak (berpasir)
dapat menyebabkan polusi udara. Oleh karena itu, pihak sekolah
harus lebih memperhatikan jalur ini untuk menghadirkan
kenyamanan bagi siswa/i SMA Negeri 2 Padalarang.
2. Seperti pernyataan di atas apakah kamu merasa adanya polusi
udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang
Diagram 4.3 Jawaban Kuesioner
Berdasarkan hasil di atas, seluruh (100%) siswa/i kelas
XII MIPA 7 SMA Negeri 2 Padalarang merasa adanya polusi
udara di sekitar lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan oleh
faktor di luar lingkungan sekolah, seperti penggalian di belakang
sekolah dan rusaknya jalan depan sekolah yang berpasir ketika
kemarau tiba.
3. Saya melihat adanya aktivitas manusia yang berpotensi
mencemari udara seperti penggalian tanah di belakang lingkungan
SMA Negeri 2 Padalarang

Diagram 4.4 Jawaban Kuesioner


Sebanyak 96,9% siswa/i kelas XII MIPA 7 merasa adanya
aktivitas manusia yang mencemari udara di sekitar lingkungan
sekolah, seperti penggalian di belakang sekolah. Karena kawasan
ini adalah milik umum, maka perlu dimunculkan dari segi
kesadaran diri dan tanggung jawab pihak tersebut, sehingga
dampak yang terjadi tidak terlalu serius bagi warga SMA Negeri
2 Padalarang.
4. Saya merasa informasi atau infografis mengenai kualitas udara
baik lewat media sosia maupun media cetak setiap harinya sudah
cukup tersedia di lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang

Diagram 4.5 Jawaban Kuesioner


Diagram di atas menunjukkan, sebanyak 87,5% siswa/i
kelas XII MIPA 7 merasa bahwa informasi mengenai kualitas
udara di lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang minim, baik
media sosial maupun media cetak. Hal ini yang membuat siswa/i
kelas XII MIPA 7 tidak sadar akan pentingnya kualitas udara bagi
kesehatan dan kenyamanan mereka. Maka, sebaiknya informasi
kualitas polusi udara yang terbaharukan dicantumkan setiap hari
perminggunya.
5. Saya merasa perlu adanya tindakan konkret misalnya menanam
tanaman, pohon-pohon dan tidak melakukan pembakaran
sampah) untuk memperbaiki kualitas udara di sekitar lingkungan
SMA Negeri 2 Padalarang
Diagram 4.6 Jawaban Kuesioner
Berdasarkan diagram di atas, seluruh (100%) siswa/i kelas
XII MIPA merasa adanya sumber polusi udara seperti kerusakan
jalan dan penggalian tanah di sekitar lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang yang perlu segera diatasi. Oleh karena itu, pihak
sekolah harus segera mengambil tindakan terhadap sumber polusi
udara tersebut agar tidak mengganggu aktivitas sekolah,
kenyamanan warga sekolah, dan kesehatan warga sekolah.
6. Saya merasa sudah melakukan tindakan pencegahan pribadi
misalnya memakai masker medis di luar ruangan terhadap
dampak buruk kualitas udara di sekitar lingkungan SMA Negei 2
Padalarang

Diagram 4.7 Jawaban Kuesioner


Sebanyak 37,5% siswa/i kelas XII MIPA 7 merasa telah
melakukan tindakan pencegahan diri seperti menggunakan
masker di luar ruangan untuk menghindari dampak negatif
kualitas udara di lingkungan sekolah dan sebanyak 62,5% siswa/i
kelas XII MIPA 7 merasa belum melakukan tindakan
pencegahan. Mengukur dampak pribadi dari buruknya kualitas
udara menyebabkan kurangnya informasi mengenai kualitas udara
di sekitar lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang.
7. Saya merasa lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang memiliki
vegetasi (tumbuhan) yang cukup untuk menjaga kualitas udara
Diagram 4.8 Jawaban Kuesioner
Diagram di atas menunjukkan, sebanyak 62,5% siswa/i
kelas XII MIPA 7 merasa bahwa di dalam lingkungan sekitar
SMA Negeri 2 Padalarang cukup memiliki vegetasi (tanaman)
untuk menjaga kualitas udara dan 37,5% siswa/i kelas XII MIPA
7 merasa kurangnya vegetasi untuk menjaga kualitas udara di
lingkungan sekolah.

8. Saya merasa adanya sumber polusi udara seperti kerusakan jalan


dan penggalian tanah di belakang lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang yang perlu segera ditangani

Diagram 4.9 Jawaban Kuesioner


Berdasarkan data di atas, seluruh (100%) siswa/i kelas XII
MIPA 7 merasa adanya sumber-sumber polusi udara seperti
kerusakan jalan dan penggalian tanah di belakang lingkungan
sekolah perlu ditangani dengan mulai pencegahan pribadi,
misalnya memakai masker ketika di luar lingkungan SMA Negeri
2 Padalarang.
9. Saya merasa perlu adanya keterlibatan aktif siswa/i dalam
menjaga kualitas udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang

Diagram 4.10 Jawaban Kuesioner


Sebanyak 96,9% siswa/i kelas XII MIPA 7 merasa perlu
adanya keterlibatan aktif dalam menjaga kualitas udara di sekitar
lingkungan sekolah, misalnya menerapkan konsep daur ulang,
tidak mencemari saluran air di sekolah, serta mengurangi
membuang sampah sembarangan di sekitar lingkungan SMA
Negeri 2 Padalarang.
10. Saya merasa perlu adanya kegiatan sosialisasi mengenai
pentingnya menjaga kualitas udara di sekitar lingkungan SMA
Negeri 2 Padalarang

Diagram 4.11 Jawaban Kuesioner


Sebanyak 96,9% siswa/i kelas XII MIPA 7 merasa perlu
adanya kegiatan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga
kualitas udara di sekitar sekolah. Karena sebelumnya ada
beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan bagi kelompok
sensitif, seperti mata merah, Influenza hingga Asthma. Oleh
karena itu, cara untuk mencegah faktor tersebut harus dilakukan
dengan menyadarkan warga SMA Negeri 2 Padalarang tentang
pentingnya menjaga kualitas udara sekitar.
Menurut hasil kuesioner dapat disimpulkan bahwa, hampir
seluruh siswa/i kelas XII MIPA 7 minim menggunakan aplikasi
NAFAS sebagai awal akan mengetahui kualitas polusi udara di
luar lingkungan masing-masing terutama di sekitar lingkungan
sekolah, siswa/i kelas XII MIPA 7 merasa perlu adanya
sosialisasi akan polusi udara serta tindakan konkret akibat
penggalian tanah dan jalanan rusak yang berpasir, sebagian
siswa/i kelas XII MIPA 7 juga belum melakukan pencegahan diri
seperti memakai masker ketika di luar lingkungan sekolah.
Hal tersebut membuktian bahwa aplikasi NAFAS dan
aktivitas manusia yang mengakibatkan polusi udara sangat
memengaruhi kenyamanan dan kesehatan warga SMA Negeri 2
Padalarang.

C. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mendapatkan jawaban secara langsung


terhadap dampak polusi udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang. Wawancara ini terdiri dari tiga pertanyaan dan peneliti akan
mewawancarai 5 orang sebagai sempel, yaitu siswa/i kelas XII MIPA 7
secara akurat dan dapat dirumuskan bahwa:

1. Narasumber: Alinda Try Ayuni

No. Pertanyaan Jawaban

1. Menurut kamu, apa Sakit mata, batuk pilek,


dampak buruk yang hingga Bronchitis yang
ditimbulkan akibat polusi paling buruk karena
udara? mengganggu pernapasan.

Apakah kamu pernah


Pernah, sakit batuk dan
mengalami gejala yang
2. pilek, sakit mata sampai
ditimbulkan akibat polusi
bengkak.
udara?

Tidak, karena tidak


Apakah hal ini demam. Karena kalau
3. memengaruhi kehadiran cuma batuk pilek dan
kamu saat masuk sekolah? sakit mata masih bisa
masuk sekolah.

Tabel 4.6 Jawaban Narasumber Wawancara

2. Narasumber: Gilang Raka Ramadhan

No. Pertanyaan Jawaban

Menurut kamu, apa Mengganggu pernapasan,


dampak buruk yang seperti batuk, pilek,
1.
ditimbulkan akibat polusi bersin-bersin. Yang paling
udara? parah itu bersin-bersin.

Apakah kamu pernah


mengalami gejala yang Pernah. Sangat tidak
2.
ditimbulkan akibat polusi nyaman.
udara?

Apakah hal ini Tidak. Karena tidak


3.
memengaruhi kehadiran separah itu.
kamu saat masuk sekolah?

Tabel 4.7 Jawaban Narasumber Wawancara

3. Narasumber: Melysa Kurnia Sari

No. Pertanyaan Jawaban

Menurut kamu, apa


Bisa sakit, seperti batuk,
dampak buruk yang
1. sesak napas mengganggu
ditimbulkan akibat polusi
paru paru.
udara?

Pernah. Ngalamin batuk


Apakah kamu pernah tidak enak, sesak napas
mengalami gejala yang juga ketika melewati jalan
2.
ditimbulkan akibat polusi yang kotor yang berdebu,
udara? karena punya sesak nafas
juga sejenis asma.

Kalau tidak terlalu parah


Apakah hal ini tidak memengaruhi.
3. memengaruhi kehadiran Begitupun seba-liknya,
kamu saat masuk sekolah? jadi tergantung tingkat
keparahan atau tidaknya.

Tabel 4.8 Jawaban Narasumber Wawancara

4. Narasumber: Nanda Julia Kartika

No. Pertanyaan Jawaban

1. Menurut kamu, apa Membuat tidak nyaman,


dampak buruk yang ling-kungan banyak debu-
ditimbulkan akibat polusi debu polusi jadi harus
udara? menutup hidung

Apakah kamu pernah


mengalami gejala yang
2. Tidak.
ditimbulkan akibat polusi
udara?

Apakah hal ini Tidak. Karena masih bisa


3. memengaruhi kehadiran sekolah meskipun
kamu saat masuk sekolah? udaranya terganggu.

Tabel 4.9 Jawaban Narasumber Wawancara

5. Narasumber: Wina Juliana

No. Pertanyaan Jawaban

Menurut kamu, apa


dampak buruk yang Sesak nafas, Influenza,
1.
ditimbulkan akibat polusi dan sakit mata.
udara?

Apakah kamu pernah


mengalami gejala yang Iya, pernah mengalami
2.
ditimbulkan akibat polusi gejala tersebut.
udara?

3. Apakah hal ini Iya, sangat memengaruhi


memengaruhi kehadiran karena jika kita sudah
kamu saat masuk sekolah? terpapar dampak dari
polusi udara pastinya
imun tubuh kita pasti akan
menurun dan membuat
tubuh menjadi lemas dan
tidak kuat untuk
bersekolah.

Tabel 4.10 Jawaban Narasumber Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara, terdapat 5 siswa/i di kelas


XII MIPA 7. Empat diantaranya mengatakan bahwa mereka
pernah mengalami gejala-gejala, seperti Influenza, mata merah
(sakit mata) karena debu, sesak napas dan Bronchitis, sehingga
membuat mereka tidak nyaman. Namun, hal ini tidak
menghalangi mereka untuk tidak bersekolah, ada pula yang
bereaksi berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya. Dapat
disimpulkan bahwa gejala batuk pilek atau Influenza yang
disebabkan oleh polusi udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang tidak memengaruhi kehadiran siswa/i saat masuk
sekolah.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Polusi udara di sekitar lingkungan sekolah memiliki potensi untuk


memengaruhi kehadiran siswa/i. Faktor-faktor seperti partikulat dan
senyawa kimia dalam udara dapat memengaruhi kondisi pernapasan dan
kesehatan secara keseluruhan. Keterkaitan antara polusi udara dan
kehadiran siswa/i perlu diperhatikan dalam upaya meningkatkan
lingkungan belajar yang sehat dan mendukung kehadiran serta prestasi
akademis siswa/i. Oleh karena itu, perlu perhatian dan tindakan untuk
mengurangi dampak negatif polusi udara terhadap kondisi belajar
siswa/i.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, setiap
harinya kualitas polusi udara dititik sensor Kertamulya (SMA Negeri 2
Padalarang) terdapat hasil rentang yang berbeda-beda namun tetap
dikategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Aplikasi NAFAS ini
sangat berguna bagi kelompok yang sensitif terhadap polusi udara di luar
lingkungan. Kemudian, penyebaran kuesioner dan wawancara langsung
yang dilakukan oleh peneliti pada siswa/i kelas XII MIPA 7 dapat
disimpulkan bahwa seluruh siswa/i kelas XII MIPA 7 merasa adanya
polusi udara serta sumber polusi udara, seperti kerusakan jalan yang
berpasir dan penggalian tanah di sekitar lingkungan SMA Negeri 2
Padalarang.
Hal ini mengakibatkan kekhawatiran siswa/i karena melihat
adanya aktivitas manusia yang berpotensi mencemari polusi udara. Maka
dari itu, perlu adanya tindakan konkret dan keterlibatan aktif siswa/i,
seperti memperbanyak menanam tanaman, tidak melakukan pembakaran
sampah, serta mengadakan kegiatan sosialisasi dalam menjaga kualitas
udara di sekitar lingkungan SMA Negeri 2 Padalarang.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan yang mudah-mudahan


menjadi salah satu bahan masukan SMA Negeri 2 Padalarang adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan bukan hanya dari peneliti
tetapi dari warga sekolah agar dapat membandingkan hasil
pengukuran udara secara menyeluruh di kawasan SMA Negeri 2
Padalarang dengan mandiri lewat aplikasi NAFAS
2. Dimohon kepada siswa/i dapat menjaga sekitar lingkungan
supaya udara tetap bersih dan sehat bagi sekitar SMA Negeri 2
Padalarang

DAFTAR PUSTAKA

Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak


(Jejak Publisher).
Arista, Sela Septi Dwi. (2023, September 11). Polusi Udara Dokter UNAIR
Bicara Dampak Kesehatan Paru. Diakses September 30, 2023,
https://unair.ac.id/polusi-udara-dokter-unair-bicara-dampak-kesehatan-
paru/

Putra, Dwi Herlambang Ade. (2023, November 19). Tahun 2023 Berpotensi
Menjadi Tahun Terpanas Mitigasi Perubahan Iklim Harus Dimasikan.
Diakses November 21, 2023, https://www.bmkg.go.id/Berita/?p=tahun-
2023-berpotensi-menjadi-tahun-terpanas-mitigasi-perubahan-iklim-harus-
dimasifkan&tag=&lang=ID

Budiyono, A. (2010). Pencemaran udara: dampak pencemaran udara pada


lingkungan. Berita Dirgantara, 2(1).

Mustafa, M., Sunuh, H. S., Subagyo, I., & Bungawati, A. (2023). Pencemaran
Udara dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

Hemida Wahyu Isramadhanti, H. (2021). GAMBARAN KUALITAS UDARA DI


KOTA YOGYAKARTA BERDASARKAN PEMANTAUAN AIR
QUALITY MONITORING SYSTEM TAHUN 2019-2020 (Doctoral
dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Liputan 6 News. (2023, September 8). Kapan Musim Kemarau Berakhir? Begini
Penjelasan Kepala BMKG [Video file]. Diakses September 9, 2023, dari
https://youtu.be/XcCO-YQo3rg?si=LSiFsCS795s1J9cv

Tizar M. K. Bijaksana, Muhammad Irfan, dan Wiedy Yang Essa. (2021) ‘Faktor
Persepsi Kualitas Udara di Kota Bandung’, Jurnal Teknik Lingkungan
Volume 27 Nomor 1.

Pekerti, M. T., Junaida, E., & Meutia, R. (2023). Pengaruh Keragaman Produk,
Harga Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Brandan
Donuts Di Pangkalan Berandan. Jurnal Manajemen Akuntansi
(JUMSI), 3(1), 20-25.
Prafistasari, Aldita. 2023, Mei 9. 10 pengertian wawancara menurut para ahli.
Diakses 30 September, 2023, dari https://adjar.grid.id/read/543779163/10-
pengertian-wawancara-menurut-para-ahli?page=all

Sejahtra, P. A. M., & Apriani, D. Analisis Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan


Pada.

Sidiq, U., Choiri, M., & Mujahidin, A. (2019). Metode penelitian kualitatif di
bidang pendidikan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1-228.

Skripsi Tesis. Metode Pengumpulan Data dengan Kuesioner pada Penelitian


Kuantitatif. Diakses pada September 30, 2023, https://idtesis.com/metode-
pengumpulan-data-kuesioner-penelitian-kuantitatif/

Sudrajat, A. (2021). Tentang Kehadiran dan Ketidakhadiran Siswa di Sekolah.

LAMPIRAN
A. Bimbingan KTI

26 September 2023 18 Oktober 2023

B. Wawancara Narasumber

4 Desember 2024 4 Desember 2024


4 Desember 2024 4 Desember 2024

4 Desember 2024

C. Tampilan Aplikasi NAFAS


D. Respon Kuesioner

Anda mungkin juga menyukai