Disusun Oleh
NAMA : MINARNI
NIM : 837060682
MINARNI
NIM : 837060682
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat
Kata Pengantar …………………………………………………………………. i
Daftar Isi………………………………………………………………………... ii
Daftar Tabel…………………………………………………………………….. iv
Daftar Gambar………………………………………………………………….. v
Daftar Lampiran………………………………………………………………... vi
Abstrak……………………………………………………………………......... vii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….. 1
1. Identifikasi Masalah……………………………………………… 3
2. Analisis Masalah…………………………………………………. 3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah…………………….. 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran…………………………. 4
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………... 5
BAB II KAJIAN TEORI……………………………………………………….. 6
A. Prestasi Belajar………………………………………………………. 6
B. Pengertian Kalimat Ajakan………………………………………….. 9
C. Media Kartu Kata……………………………………………………. 13
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN.. 18
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian……………………………… 18
B. Pihak Yang Membantu……………………………………………… 19
C. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran………………………….. 19
D. Teknik Analisis Data………………………………………………... 27
E. Data Kuantitatif……………………………………………………... 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………. 29
A. Deskripsi Hasil penelitian perbaikan pembelajaran…………………. 29
B. pembahasan hasil penelitian perbaikan pembelajaran………………. 37
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT……………………… 41
A. Simpulan…………………………………………………………….. 41
B. Saran Tindak Lanjut………………………………………………… 41
DAPTAR PUSTAKA………………………………………………………….. vii
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1……………………………………………………………………….. 18
Tabel 3.2……………………………………………………………………….. 27
Tabel 3.3……………………………………………………………………….. 28
Tabel 4.2……………………………………………………………………….. 30
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1……………………………………………………………………… 19
Gambar 4.1……………………………………………………………………… 29
Gambar 4.2……………………………………………………………………… 31
Gambar 4.3……………………………………………………………………… 32
Gambar 4.4……………………………………………………………………… 32
Gambar 4.5……………………………………………………………………… 33
Gambar 4.6……………………………………………………………………… 34
Gambar 4.7……………………………………………………………………… 35
Gambar 4.8……………………………………………………………………… 36
DAFTAR LAMPIRAN
2. Analisis Masalah
Penganalisisan masalah dilakukan dengan bantuan teman sejawat,
serta berdasarkan data dan fakta yang diperoleh pada saat pelaksanaan
pembelajaran, dapat diketahui beberapa faktor penyebab hasil belajar
siswa yang belum optimal pada Mata pelajaran Matematika Materi
perkalian dan pembagian, yakni sebagai berikut :
a. Kurang tepatnya metode serta media yang digunakan;
b. Kurang efektifnya pembelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga
tidak terjadi interaksi yang baik antara guru dengan siswa, serta
siswa dengan siswa
B. Rumusan Masalah
1. Apakah dengan menggunakan metode Game Based Learning, siswa
Kelas II SD/MI Kurnia Hasan mengalami peningkatan dalam hasil
belajar pada Mata Pelajaran Matematika Materi perkalian dan
Pembagian?
2. Apakah dengan menggunakan media flower bag, siswa Kelas II SD/MI
Kurnia Hasan mengalami peningkatan dalam hasil belajar pada Mata
Pelajaran Matematika Materi perkalian dan Pembagian?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa Kelas II SD/MI
Kurnia Hasan dalam materi perkalian dan pembagian setelah
digunakannya metode Game Based Learning;
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa Kelas II SD/MI
Kurnia Hasan dalam materi perkalian dan pembagian setelah
digunakannya media flower bag.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Dapat kita ketahui bahwa belajar merupakan proses, proses untuk
menguasai ilmu, baik itu pengetahuan maupun sosial. Dimana seseorang
dalam hal ini peserta didik mengalami proses dari belum tahu menjadi
tahu, dan belum bisa menjadi bisa seperti halnya yang diutarakan oleh
Djamarah dan Zain (2010) bahwa “Belajar adalah proses perubahan
perilaku berkat pengalaman dan latihan.” Disini menurut mereka belajar
merupakan proses perubahan yang terjadi akibat adanya pengalaman dan
Latihan yang dilaluinya dalam kehidupan. Selain itu, Sanjaya (2010 : 87)
Mengemukakan bahwa tingkah laku sebagai hasil belajar yang
dirumuskan dalam bentuk kemampuan dan kompetensi yang dapat
diukur atau dapat ditampilkan melalui performa siswa merupakan suatu
hasil belajar. Kemudian Bloom dalam Purwanto (2007 : 45)
menggolongkan hasil belajar kedalam tiga ranah yang perlu diperhatikan
dalam setiap proses belajar mengajar. Tiga ranah tersebut adalah ranah
kognitif, efektif, dan psikomotor. Ranah kognitif mencakup hasil belajar
yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan, dan kemampuan
intelektual. Ranah efektif mencakup hasil belajar yang berhubungan
dengan sikap, nilai - nilai, perasaan, dan minat. Ranah psikomotor
mencakup hasil belajar yang berhubungan dengan keterampilan fisik atau
gerak yang ditunjang oleh kemampuan psikis.
Dari beberapa penjelasan mengenai belajar serta hasil belajar
tersebut hendaknya dapat kita mengerti bahwa hasil belajar yang
merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran yang dilakukan oleh
seseorang , bukan hanya diukur melalui angka atau nilai yang diperoleh,
namun dapat dilihat dari proses perubahan kemampuan intelektual
(kognitif), kemampuan minat atau emosi (afektif) serta kemampuan
motorik halus dan kasar (psikomotor) pada peserta didik.
8
B. MATEMATIKA
Mata Pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
sukar dipahami siswa, sehingga bagi guru Matematika menjadi fokus
permasalahan yang menjadi kesulitan siswa seringkali hasil belajar yang
diperoleh siswa mendapatkan hasil yang kurang baik. Berikut beberapa
pengertian matematika menurut ahli. Menurut Soedjadi (2000 : 13)
Matematika merupakan pembelajaran yang memiliki objek tujuan abstrak,
bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. Masih banyak
pendapat lain mengenai pengertian Matematika, secara garis besar, semua
pendapat tersebut mempunyai inti yang sama bahwa pembelajaran
Matematika itu mengenai konsep – konsep dan struktur – struktur serta
hubungan – hubungannya dalam Matematika itu sendiri. Sedangkan menurut
Bruner dalam (Nyimas Aisyah, 2007 : 1.5), Dalam belajar Matematika ada
tiga tahapan yang dilalui, yaitu : Tahap Enaktif atau Tahap Kegiatan,
Tahap ikonik atau Tahap Gambar Bayangan, Tahap Simbolik atau tahap
mengenai simbol. Dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk mata pelajaran Matematika di SD adalah sebagai berikut:
a) Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan.
b) Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan
imajinasi, intuisi, dan penemuan.
c) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
d) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi.
Dari gambar dapat dilihat bahwa kedua kumpulan bola sama banyak.
Jadi, 2 x 5 = 5 x 2 = 10
Hasil perkalian akan tetap sama walaupun kedua bilangan yang
dikalikan ditukar posisinya. Sifat ini dinamakan sifat pertukaran
pada perkalian.
b. Perkalian Bilangan sampai 100
Perkalian dengan bilangan 0, 1, dan 2
- Suatu bilangan jika dikalikan 0, hasilnya adalah 0. Contoh :
4x0=0+0+0+0=0
15
0x4=4x0=0
- Suatu bilangan jika dikalikan 1, hasilnya adalah bilangan itu
sendiri. Contoh :
1x8=8
9x1=1+1+1+1+1+1+1+1+1=9
- Suatu bilangan jika dikalikan 2, hasilnya dapat ditentukan
dengan menjumlahkan bilangan tersebut sebanyak 2 kali.
Contoh :
2x4=4+4=8
2 x 7 = 7 + 7 = 14
Menentukan hasil perkalian dengan tabel perkalian
Hasil perkalian juga dapat ditentukan dengan melihat tabel
perkalian seperti berikut. Contoh :
Tentukan hasil dari 5 x 4.
Penyelesaian : Carilah
bilangan pada baris ke-5
yang sejajar dengan
kolom ke-4. Pertemuan
antara baris dan kolom
merupakan hasil
perkaliannya. Bilangan
yang dilingkari merupa-
kan hasil dari 5 x 4.
Jadi 5x 4 = 20
Menentukan perkalian dengan hasil yang telah ditentukan
Sebuah bilangan dapat dinyatakan sebagai hasil kali dari dua
bilangan berbeda lainnya. Perhatikan gambar berikut!
16
12 = 1 x 12
12 = 2 x 6 12 = 3 x 4
Bilangan 12 dapat dinyatakan dalam perkalian beberapa
pasangan bilangan, yaitu 1 x 12, 2 x 6, dan 3 x 4. Perhatikan
contoh lainnya berikut!
1. 18 = 1 x 18; 18 = 2 x 9; 18 = 6 x 3
2. 20 = 1 x 20; 20 = 2 x 10; 20 = 4 x 5
c. Arti Pembagian
Pembagian sebagai pengurangan berulang
Pembagian merupakan pengurangan berulang dari bilangan
yang sama sampai habis.
Contoh :
Ada 24 pensil yang akan dibagikan kepada 6 siswa sama
banyak.
Banyak pensil yang diterima setiap siswa dapat ditentukan
sebagai berikut :
24 : 6 = 24 – 6 – 6 – 6 – 6 = 0
Ada 4 kali pengurangan bilangan 6 sampai habis
Jadi, 24 : 6 = 4.
Hubungan perkalian dan Pembagian
Operasi perkalian dan pembagian saling berhubungan. Jika
bilangan hasil bagi dikalikan dengan pembagi, akan diperoleh
bilangan yang dibagi. Perhatikan contoh berikut!
24 : 6 = 4 hasil bagi 24 : 6 = 4 4 x 6 = 24
Pembagi bilangan yang dibagi
17
belajar yang efektif pada anak dilakukan melalui cara – cara bermain
aktif yang menyenangkan, dan interaksi pedagogis yang mengutamakan
sentuhan emosional, bukan teori akademik. Pembelajaran berbasis
bermain adalah salah satu metode pembelajaran yang dirasa cocok
dengan kondisi dari generasi digital sekarang ini karena tiga alasan
berikut ini:
1. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dan
memotivasi siswa untuk belajar.
2. Kompetisi dan ung aini tim dalam menyelesaikan misi yang ada
dalam aplikasi games juga dapat menambahkan komponen motivasi
pada siswa
3. Umpan balik yang cepat dan spesifik memberikan kemudahan bagi
siswa untuk memikirkan cara lain yang tepat untuk menyelesaikan
masalahnya. Tapi memang ada dampak buruk yang dapat timbul
diantaranya :
- Adanya anggapan hal ini hanya permainan / games
- Jika kalah dalam game ini tinggal mencoba lagi dengan
mengulanginya dari awal.
- Memainkan game tanpa menikmati alur yang sudah disiapkan
oleh game tersebut.
Secara garis besar game based learning adalah salah satu metode
yang bisa digunakan dalam pembalajaran dan tentunya ini daapat
dilakukan tidak dengan kaku melainkan dengan Blended Method,
sehingga ada keseimbangan dengan metode pembelajaran konvensional
dengan game based learning. Salah satu masalah utama adalah persepsi
dari game itu sendiri. Game dikenal sebagai alat hiburan yang
menampilkan grafis, animasi dan suara yang menarik. Akibatnya siswa
tidak menyadari bahwa ada pesan atau materi pembelajaran yang didapat
ung a siswa mulai memainkan game. Sehingga siswa gagal dalam
menangkap materi yang disajikan dalam game tersebut.
4. Tujuan Pembuatan Game untuk Pembelajaran
Pada dasarnya games pembelajaran dirancang sedemikian rupa
20
untuk perkembangan kognisi, sosial, dan emosi anak pada usia tiga
sampai enam tahun. Bermain peran dipandang sebagai sebuah
kekuatan yang menjadi dasar perkembangan daya cipta, tahapan
ingatan, kerja sama kelompok, penyerapan kosa kata, konsep
hubungan kekeluargaan, pengendalian diri, keterampilan spasial,
afeksi, dan keterampilan kognisi. Bermain peran memungkinkan
anak memproyeksikan dirinya ke masa depan dan menciptakan ung
ai masa lalu. Kualitas pengalaman main peran tergantung pada
beberapa faktor, antara lain; (1) cukup waktu untuk bermain, (2)
ruang yang cukup, dan (3) adanya peralatan untuk mendukung
bermacam-macam adegan permainan. Menurut Erikson terdapat dua
jenis bermain peran, yaitu bermain peran mikro dan makro. Bermain
peran mikro dimaksudkan bahwa anak memainkan peran dengan
menggunakan alat bermain berukuran kecil, misalnya orang –
orangan kecil yang lagi berjual beli. Sedangkan bermain peran
makro, anak secara langsung bermain menjadi tokoh untuk
memainkan peran – peran tertentu sesuai dengan tema. Misalnya
peran sebagai ayah, ibu, dan anak dalam sebuah rumah tangga.
c. Bermain konstruktif dilakukan melalui kegiatan bermain untuk
membuat bentuk – bentuk tertentu menjadi sebuah karya dengan
menggunakan beraneka bahan, baik bahan cair, maupun bahan
terstruktur, seperti air, cat, krayon, playdough, pasir, puzzle, atau
bahan alam lain. Bermain pembangunan menurut Piaget dapat
membantu mengembangkan keterampilan anak dalam rangka
keberhasilan sekolahnya dikemudian hari. Melalui bermain
pembangunan, anak juga dapat mengekspresikan dirinya dalam
mengembangkan bermain sensorimotor, bermain peran, serta
hubungan kerja sama dengan anak lain dan menciptakan karya nyata.
Dalam kegiatan bermain, dikenal adanya konsep intensitas dan
dentitas. Konsep intensitas menekankan pada jumlah waktu yang
dibutuhkan anak untuk berpindah melalui tahap perkembangan kognisi,
sosial, emosi, dan fisik yang dibutuhkan. Misalnya anak-anak harus
22
E. KERANGKA PIKIR
Dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan di SD/MI Kurnia
Hasan ini, data yang diperoleh menunjukkan bahwa dari nilai siswa dalam
Materi Perkalian dan Pembagian masih dibawah KKM dan tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan. Dari 24 orang siswa di Kelas II, hanya 5 orang
yang memperoleh hasil diatas KKM, sisanya memperoleh nilai dibawah
KKM
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal ini, baik dari dalam diri
siswa maupun guru ataupun dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Faktor dari dalam diri siswa bisa terjadi karena kurangnya minat dan
semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan, entah karna
pandemic yang terjadi yang mengakibatkan anak kurang senang belajar
disekolah karena ter biasa bermain HP saja di rumah atau karena adanya
masalah yang dihadapi siswa dalam keluarganya, bahkan adanya kesulitan
belajar yang dialami akibat waktu pembelajaran disekolah yang cukup
singkat. Sementara itu, faktor dari guru dapat berupa kurangnya penggunaan
media maupun metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam proses
penyampaian Materi Pembelajarannya. Faktor lain dari luar yakni kurang
kondusifnya lingkungan tempat belajar siswa baik dirumah maupun di
sekolah.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul tersebut,
25
beberapa hal yang dapat dilakukan dalam upaya perbaikan hasil belajar dan
keaktifan siswa adalah dimulai dengan memperbaiki kesalahan yang
ditemukan terhadap proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, hal ini
bisa dilakukan dengan mengubah metode dan membuat media yang tepat dalam
pembelajaran yang dsampaikan, dalam kasus kali ini adalah materi Perkalian dan
Pembagian. Metode yang awalnya hanya berupa ceramah, penugasan dan
tanya jawab dapat dikreasikan dengan menambahkan metode Game Based
Learning dengan menggunakan media yang telah dipersiapkan oleh guru
yakni papan perkalian flower bag. Media yang digunakan dalam
pembelajaran merupakan hal sederhana, namun memiliki pengaruh yang
cukup besar dalam berhasilnya proses pembelajaran. Dengan adanya
penelitian ini diharapkan tercapainya peningkatan hasil belajar Matematika
kelas II semester 2 di SD/MI Kurnia Hasan
F. HIPOTESIS TINDAKAN
Dapat diajukan hipotesis tindakan melalui kajian teori serta kerangka
berpikir di atas, yakni sebagai berikut: “Dengan penggunaan metode Game
Based Learning dan media Flower bg, dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Matematika materi Perkalian dan Pembagian kelas II
SD/MI Kurnia Hasan Semester II Tahun Pelajaran 2021/2022
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
26
27
a. Perencanaan
Dalam tahapan prasiklus ini, dilaksanakan pada bulan Maret
sebelum melaksanakan ujian :
a. Materi yang akan diteliti adalah materi yang hasil belajar
siswanya masih rendah atau di bawah KKM.
b. Pada hakikatnya, penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang bertujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran.
c. Dalam tahap pelaksanaan, dibuat sebuah Rencana Pembelajaran
(RPP), RPP prasiklus terlampir
b. Tahap Pelaksanaan
Awal tahapan pelaksanaan dilaksanakan pada 15 Maret 2022
selama 2 x 35 menit (70 menit) dalam pembelajaran Matematika
Materi Perkalian dan Pembagian di Ruang Kelas II SD/MI Kurnia
Hasan Kec. Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur. Tahap
pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan RPP
Prasiklus terlampir.
c. Pengamatan (Observasi)
Pada tahap observasi ini, dilakukan penelitian untuk
mengetahui penyebab rendahnya hasil belajar, baik yang disebabkan
oleh guru, maupun siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran ditemukan
bahwa kekurangan atau masalah terbesar adalah disebabkan oleh
guru yang kurang menggunakan media dan metode pembelajaran
yang tepat, serhingga siswa memperoleh hasil dibawah KKM.
d. Tahap Refleksi
Melihat hasil yang diperoleh dalam tahapan observasi dan data
yang diperoleh selama pelaksanaan pembelajaran awal (Prasiklus),
guru Bersama teman sejawat selaku penilai I mengadakan refleksi
untuk mengetahui kekurangan dan hambatan terbesar dalam proses
pembelajaran. Maka ditemukanlah penyebab terbesar yang
menghambat siswa dalam materi Perkalian dan Pembagian, yakni
kurang menariknya materi yang disampaikan oleh guru karena guru
tidak menggunakan media dan metode yang benar, serta sulitnya
29
3. Buku pembelajaran
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada
hari Senin tanggal 04 April 2022 selama 2 x 35 menit (70 menit)
dalam pembelajaran Matematika materi Perkalian dan Pembagian
kelas II SD/MI Kurnia Hsasan kec. Baamang. Dengan
menggunakan lembar observasi, yang dibantu oleh teman sejawat
yang berperan sebagai penilai I, yang bertugas melakukan
pengamatan terhadap kegiatan pelaksanaan perbaikan yang
dilakukan guru dalam proses pembelajaran menggunakan media
flower bag yang terbuat Kertas karton dibantu dengan metode yang
mendukung pula. Tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus
I dilaksanakan dengan langkah - langkah sebagai berikut :
1. Kegiatan Pembuka
- Guru memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa.
- Guru mengkondisikan siswa agar siap belajar dan
mengabsen kehadiran siswa.
- Guru bertanya tentang pelajaran kemarin yang dipelajari
dan memberikan apersepsi terhadap materi yang hari ini
akan dipelajari tentang operasi hitung perkalian dan
pembagian.
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang operasi
hitung perkalian dan pembagian.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru menjelaskan materi tentang operasi hitung perkalian
dan pembagian
- Guru menjelaskan cara menggunakan media flower bag
Elaborasi
- Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai operasi
hitung perkalian dan pembagian, menggunakan media
31
3) Siklus II
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II dilakukan pada
Hari Senin Tanggal 17 Mei 2022 yang meliputi beberapa tahapan seperti
halnya pada siklus I yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Berikut rincian kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II :
a. Perencanaan
Dasar dilakukannya Perbaikan pembelajaran lanjutan pada
siklus II ini adalah karena adanya kekurangan yang ditemukan pada
saat observasi serta refleksi pada kegiatan Siklus I, rangkaian
kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II ( RPP 2 )
2. Membuat lembar observasi untuk siklus II yang akan diisi oleh
teman sejawat selaku penilai I
3. Menyediakan media berupa Gambar yang dihias menggunakan
rautan pensil lebih banyak dari siklus I untuk mengajak para
siswa ikut mempergunakan media tersebut
4. Mempersiapkan buku pedoman serta buku Lembar Kerja Siswa
b. Pelaksanaan
Siklus II ini dilaksanakan pada bulan 17 Mei 2022 selama 2 x
35 menit dalam Materi Penjumlahan dan Pengurangan sampai 20
pada kelas I SD Negeri 2 Jayakaret. Penilaian mengenai berhasil tidaknya
perbaikan pembelajaran siklus II ini adalah dengan menggunakan lembar
observasi, yang prosesnya diawasi oleh teman sejawat selaku penilai
I. Tahap - tahap pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II yaitu
sebagaimana berikut ini :
1. Kegiatan Pembuka
- Guru memberikan salam dan mengajak siswa untuk berdoa.
33
36
kopra,
37
38
3. a. Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan
pada bulan 27 April 2022 pada siswa kelas I dalam pembelajaran
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan hingga 20, pada
Siklus I ini guru membahas Kembali mengenai lambang (+) untuk
penjumlahan dan lambang (-) untuk pengurangan, dan diketahui
bahwa siswa lebih mengalami kesusahan pada soal pengurangan.
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I ini tak lepas dari
bantuan hasil pengamatan Supervisor 1 dan penilai I yakni teman
sejawat, yang mengamati jalannya proses perbaikan pembelajaran.
Guru melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
40
4. a. Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan perbaikan pembelajaraan siklus II ini
dilaksanakan pada 17 Mei 2022 pada pembelajaran Matematika
materi Penjumlahan dan Pengurangan hingga 20 khususnya
mengenai pengurangan yang masih menjadi kesulitan tersendiri bagi
anak – anak usia Kelas I semester I SD Negeri 2 Jaya Karet,
Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Pelaksanaan perbaikan
pembelajaran ini dibantu supervisor dan penilai II yang bertindak
44
KESESUAIAN
ASPEK YANG DIAMATI DENGAN RPP SARAN/HASIL
DISKUSI/REFLEKSI
SESUAI TIDAK
SESUAI
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/ PENDAHULUAN/AWAL
1. Memotivasi
2. Memberi acuan
3. Melakukan apersepsi
B. KEGIATAN INTI
1. Penjelasan
konsep/materi/cont
oh/Ilustrasi
2. Pemberian penguatan
3. Penggunaan media
4. Pemberian
tugas/latihan
5. Umpan balik
C. KEGIATAN C. KEGIATAN PENUTUP
1.Meringkas
/Merangkum
2. Evaluasi
PENAMPILAN YANG
DIAMATI
47
3. Pemberian Tugas
1.4. Hasil yang diperoleh siswa lebih optimal, dan siswa lebih
mengerti akan materi penjumlahan dan pengurangan hingga
20.
2) Kegagalan
2.1. Secara garis besar, kegagalan dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran pada siklus II ini sudah tidak ditemukan, yang
perlu ditambahkan hanyalah pemberian motivasi serta
penghargaan di awal pembelajaran ataupun pada saat inti
pembelajaran akan hasil belajar siswa baik secara mandiri
maupun diskusi kelompok harus terus diberikan tidak hanya
pada saat melakukan perbaikan namun juga disetiap proses
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hal ini,
dimaksudkan, agar siswa terbiasa aktif tidak hanya pada
mata pelajaran matematika materi Penjumlahan dan
pengurangan hingga 20 saja, akan tetapi pada semua
pelajaran yang diberikan.
2.2. Siswa yang masih berada di Kelas I memerlukan perhatian
dan bimbingan yang besar dari guru wali kelasnya,
dikarenakan mereka yang masih awal merasakan duduk
dibangku Sekolah Dasar tentu saja masih asing akan setiap
pembelajaran yang diberikan di tingkat Sekolah Dasar ini,
sehingga tantangan tersendiri bagi guru wali kelas yang
bersangkutan untuk dapat membuat pembelajaran yang
diberikan menjadi menyenangkan dan mudah dimengerti,
kemandirian pun harus diajarkan karena pada usia Kelas I
ini, kebanyakan anak masih sangat bergantung kepada
orang tuanya dan juga kebanyakan dari mereka bersikap
manja.
2. Siklus I
Setelah melakukan refleksi pada awal pembelajaran (prasiklus),
peneliti melakukan simulasi untuk mengetahui keberhasilan proses
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I, dan data yang diperoleh
berdasarkan hasil diskusi dengan supervisor dan penilai I, hal – hal yang
menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa Kelas I semester I tahun
pelajaran 2021/2022 di SD Negeri 2 Jaya Karet, kec. Mentaya Hilir
Selatan, disebabkan oleh:
a. Belum digunakannya media yang tepat
b. Metode yang digunakan kurang bervariasi, sehingga terkesan
monoton
c. Pembelajaran kurang melibatkan siswa
d. Siswa kurang memahami materi yang disampaikan
Maka langkah yang ditempuh guru pada pelaksanaan perbaikan
50
3. Siklus II
Dasar yang digunakan untuk dilaksanakannya siklus II adalah
perbaikan dari kegagalan yang ditemukan pada siklus I, yakni sebagai
berikut :
a. Tidak adanya apersepsi pada kegiatan pembuka
b. Kurang dilibatkannya siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan media gambar dengan rautan pensil.
c. Kurang efisiennya waktu karena guru kurang fokus terhadap
51
A. Simpulan
Setelah dilaksanakannya perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II
dalam Mata Pelajaran Matematika materi Penjumlahan dan pengurangan
hingga 20 semester 1 tahun pelajaran 2021 / 2022 di SD Negeri 2 Jaya Karet,
kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur, dapat
disimpulkan bahwa : Dengan menggunakan media gambar dengan rautan
pensil, hasil belajar siswa pelajaran Matematika materi Penjumlahan dan
Pengurangan hingga 20 mengalami peningkatan dan siswa memperoleh hasil
rata – rata di atas KKM. Selain itu, proses pembelajaran pun menjadi lebih
menyenangkan bagi para siswa karena digunakannya metode yang bervariasi.
45
46
5. Guru harus terus bisa mengkreasikan media, metode dan materi yang
sesuai dalam proses pembelajaran yang diberikan, tak hanya pada Mata
Pelajaran Matematika, namun juga pada semua Mata Pelajaran yang
diberikan.
6. Jangan pernah berhenti untuk menganalisis kekurangan dan kelebihan
yang guru miliki dalam setiap pembelajaran agar tidak terjadi rendahnya
hasil belajar siswa.
7. Kerjasama antar guru serta berbagai pihak harus terjalin dengan baik agar
mampu mendorong guru untuk terus menjadi seorang pendidik yang
baik, saling bertukar pikiran dan pengalaman pun dapat menjadi sebuah
refereni bagi guru untuk menjadi pengajar yang lebih baik
8. Sekolah diharapkan mampu memberikan fasilitas sarana dan prasarana
yang memadai untuk menunjang kinerja guru serta proses pembelajaran
siswa, serta selalu mendukung adanya perkembangan baik dari segi
sumber daya manusianya maupun perkembangan teknologi dalam
lingkup Pendidikan
9. Dengan adanya laporan ini, peneliti berharap dapat dijadikan bahan
kajian serta pembelajaran baik bagi guru mata pelajaran maupun guru
kelas untuk meningkatkan pengetahuan melalui forum KKG maupun
forum – forum yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta.
Kemp, J.E. dan Dayton, D.K. 1985. “Planning and Producing Instructional
Media”. Cambridge : Harper & Row Publishers, New York.
47
Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group
Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Suyadi, 2013 Konsep Dasar Paud , Bandung, cet. 1, Tim Pustaka Familia
48
49
Lampiran 1
SURAT KESEDIAAN SUPERVISOR 2 DALAM PENYELENGGARAAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
Kepada
Kepala UPBJJ Palangkaraya
Di : Tempat
1
Lampiran 2
LEMBAR REFLEKSI SIMULASI PERBAIKAN PEMBELAJARAN PADA
PKP
2
Matematika Materi Penjumlahan dan pengurangan sampai 20, adalah sebagai
berikut :
a. Lakukanlah apersepsi diawal pembelajaran untuk memotivasi siswa agar
semangat dalam mengikuti pembelajaran
b. Ajaklah siswa untuk ikut terlibat dalam proses pembelajaran yang
dilakukan, hal ini adalah untuk memperkuat pemahaman siswa mengenai
materi yang disampaikan
c. Buatlah media yang sesuai dengan tahapan perkembangan siswa, sehingga
dapat menarik perhatian dan minat siswa terhadap materi yang disampaikan
d. Gunakan metode yang bervariasi dan dapat mengimbangi media yang
digunakan sehingga waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran
dapat lebih efisien dan hasil yang diperoleh siswa dapat mencapai hasil yang
optimal.
3
Lampiran 3
RPP PRASIKLUS
Satuan Pendidikan : SDN 2 Jayakaret
MataPelajaran : Matematika
Materi : Tema 3 Kegiatanku
Menyelesaikan soal cerita
penjumlahan dan
pengurangan
Kelas/Semester : I/ I
AlokasiWaktu : 2 x 35menit
4
Muatan Pelajaran Matematika
3.4.1 Mengidentifikasi masalah sehari - hari yang Melibatkan penjumlahan
(bilangan 11 sampai dengan 20).
3.4.2 Mengidentifikasi masalah sehari - hari yang melibatkan pengurangan
(bilangan 11 sampai dengan 20).
3.4.3 Melakukan pengurangan dua bilangan dengan hasil maksimal 20
dengan teknik tanpa menyimpan dengan bantuan benda konkret.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu memecahkan masalah sehari - hari yang melibatkan
penjumlahan dua bilangan dengan hasil maksimal 20 dengan teknik tanpa
menyimpan dengan bantuan benda konkret.
2. Siswa mampu mengidentifikasi masalah sehari - hari yang melibatkan
pengurangan (bilangan 11 sampai dengan 20).
3. Dengan mengerjakan soal cerita siswa mampu menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan penjumlahan.
4. Dengan mengerjakan soal cerita siswa mampu menyelesaikan masalah
sehari - hari yang melibatkan pengurangan.
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Saintifik
Metode : Tanya jawab dan ceramah
5
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
4. Kegiatan Pembuka
- Berdo’a
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya
5. Kegiatan Inti
- Menjelaskan jika penjumlahan ditandai dengan lambang (+) dan
pengurangan dengan lambang (-)
- Mengajarkan Kepada siswa cara menghitung mengunakan jari dan
benda – benda sekitar
- Memberikan soal pengurangan dan penjumlahan
- Belajar menyelesaikan soal cerita penjumlahan dan pengurangan
- Evaluasi
- Membahas kembali soal yang diberikan
6. Kegiatan Penutup
- Bertanya jawab tentang soal yang diberikan
- Memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
- Refleksi
- Do’a
- Salam penutup
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 2 Jaya Karet Guru Wali Kelas I
6
RPP SIKLUS I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
I. Standar Kompetensi
3. Siswa mampu menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan yang
melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari -
hari serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan.
III. Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi masalah sehari - hari yang Melibatkan penjumlahan
(bilangan 11 sampai dengan 20).
3.4.2 Mengidentifikasi masalah sehari - hari yang melibatkan pengurangan
(bilangan 11 sampai dengan 20).
3.4.3 Melakukan pengurangan dua bilangan dengan hasil maksimal 20
dengan teknik tanpa menyimpan dengan bantuan benda konkret.
7
IV. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu memecahkan masalah sehari - hari yang melibatkan
penjumlahan dua bilangan dengan hasil maksimal 20 dengan teknik tanpa
menyimpan dengan bantuan benda konkret.
b. Siswa mampu mengidentifikasi masalah sehari - hari yang melibatkan
pengurangan (bilangan 11 sampai dengan 20).
c. Dengan mengerjakan soal cerita siswa mampu menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan penjumlahan.
d. Dengan mengerjakan soal cerita siswa mampu menyelesaikan masalah
sehari - hari yang melibatkan pengurangan.
Karakter siswa yang diharapkan
a. Cermat
b. Aktif
c. Kreatif
d. Sopan dan santun
8
menangkap materi pembelajaran yang diberikan oleh guru
- Meningkatkan hasil belajar siswa
VI Materi Ajar
Penjumlahan dan pegurangan sampai 20
9
IX ALAT DAN SUMBER BELAJAR
a. Buku Pedoman Guru Tema : Kegiatanku Kelas 1 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
b. Buku Siswa Tema : Kegiatanku Kelas 1 (Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
c. HP Android
d. Media gambar dari rautan pensil
X PENILAIAN
1. Teknik Penilaian tertulis
2. Bentuk Instrumen Essay
3. Contoh instrument
Hitunglah penjumlahan dan pengurangan berikut :
5+5=
6+3=
10 + 2 =
11 – 5 =
17 – 12 =
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 2 Jaya Karet Guru Wali Kelas I
10
RPP SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
III. Indikator
3.4.1 Mengidentifikasi masalah sehari - hari yang Melibatkan penjumlahan
(bilangan 11 sampai dengan 20).
3.4.2 Mengidentifikasi masalah sehari - hari yang melibatkan pengurangan
(bilangan 11 sampai dengan 20).
3.4.3 Melakukan pengurangan dua bilangan dengan hasil maksimal 20
dengan teknik tanpa menyimpan dengan bantuan benda konkret.
11
IV. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu memecahkan masalah sehari - hari yang melibatkan
penjumlahan dua bilangan dengan hasil maksimal 20 dengan teknik tanpa
menyimpan dengan bantuan benda konkret.
b. Siswa mampu mengidentifikasi masalah sehari - hari yang melibatkan
pengurangan (bilangan 11 sampai dengan 20).
c. Dengan mengerjakan soal cerita siswa mampu menyelesaikan masalah
dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan penjumlahan.
d. Dengan mengerjakan soal cerita siswa mampu menyelesaikan masalah
sehari - hari yang melibatkan pengurangan.
Karakter siswa yang diharapkan
e. Cermat
f. Aktif
g. Kreatif
h. Sopan dan santun
i. Kerjasama dan saling menghargai
12
b. Bagi siswa
- Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan lebih mudah
menangkap materi pembelajaran yang diberikan oleh guru
- Meningkatkan hasil belajar siswa
VI Materi Ajar
Penjumlahan dan pegurangan sampai 20
13
meminta siswa untuk memperagakan cara menjumlah dan
mengurang dengan menggunakan media tersebut.
- Membagi siswa menjadi 4 kelompok
- Memberikan soal kepada masing – masing kelompok yang berisi
soal cerita, kemudian menyelesaikan soal cerita penjumlahan dan
pengurangan tersebut secara berkelompok
- Menampilkan hasil yang diperoleh kedepan kelas
- Membahas hasil yang diperoleh bersama kelompok yang lain
- Evaluasi
12. Kegiatan Penutup
- Bertanya jawab tentang soal yang telah dikerjakan secara
berkelompok tersebut
- Memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah
- Refleksi
- Do’a
- Salam penutup
X PENILAIAN
1. Teknik Penilaian tertulis
2. Bentuk Instrumen Essay
3. Contoh instrument
14
a. Adi membeli 10 buah manga dipasar, kemudian Adi memberikan 3
buah manga kepada Rangga, berapakah sisa buah mangga yang
dimiliki Adi?
b. Ibu membuat 8 mangkuk bubur, kemudian ayah membawa 7
mangkuk bubur yang diperoleh ayah dari masjid. Berapakah jumlah
bubur yang dimiliki ibu?
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN 2 Jaya Karet Guru Wali Kelas I
15
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI SIKLUS I PKP
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
16
3. Melakukan apersepsi √ menyampaikan tujuan
pembelajran tetapi masih
belum terfokus.
3. Guru belum melakukan
apersepsi.
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN / HASIL
DIAMATI TIDAK DISKUSI / REFLEKSI
PANTAS
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √ Dalam berpakaian guru
sudah terlihat rapi.
17
2. Alas kaki yang digunakan √ Guru sudah menggunakan
alas kaki dengan sopan.
3. Ekspresi / mimik wajah √ Ekspresi muka, guru terlihat
santai dan ekpresif.
18
LEMBAR OBSERVASI SIMULASI SIKLUS II PKP
A. KEGIATAN A. KEGIATAN
PENDAHULUAN/AWAL PENDAHULUAN/AWAL
19
3. Melakukan apersepsi √ paikan tujuan pembelajran
tetapi masih belum
terfokus.
3. Guru belum melakukan
apersepsi.
KEPANTASAN
PENAMPILAN YANG SARAN / HASIL
DIAMATI TIDAK DISKUSI / REFLEKSI
PANTAS
PANTAS
1. Pakaian yang dikenakan √ Dalam berpakaian guru
sudah terlihat rapi.
20
2. Alas kaki yang digunakan √ Guru sudah menggunakan
alas kaki dengan sopan.
3. Ekspresi / mimik wajah √ Ekspresi muka, guru terlihat
santai dan ekpresif.
21
Lampiran 5
JURNAL BIMBINGAN PKP 2022
22
3. 18/05/2022 Konsultasi Semua sudah Menyusun
mengenai BAB bagus, tinggal dan
IV - V Menyusun mengumpul
laporan saja laporan
sesuai
tanggal yang
ditentukan
23
Lampiran 6
Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik dan Terburuk Persiklus
II
24
Lampiran 7.
FORMAT REFLEKSI AWAL UNTUK MENEMUKAN MASALAH
DALAM PKP
No. Hari/ Identifikasi Penyebab Rencana Solusi
Tanggal Masalah
1. 13 April 2022 Kurangnya - Guru tidak meng- - Membuat rencana
hasil belajar gunakan media pembelajaran yang
siswa dalam baru
penyampaian - Membuat media
materi pembelajaran yang
- Metode yang sesuai dan menarik
digunakan kurang - Menggunakan
bervariasi metode yang
bervariasi
2. 27 April 2022 - Guru tidak - Guru terlau focus - Membawa RPP agar
melakukan terhadap perbaikan tidak lupa untuk
apresepsi sehingga lupa mela- melakukan
pada tahap kukan perbaikan apersepsi
pembukaan - Guru terlalu asyik - Mengajak siswa
- Siswa belum menggunakan untuk menggu-
berperan aktif media sehingga nakan media,
dalam pembe- lupa meng-ajak sehingga siswa ikut
lajaran siswa ikut berperan aktif
berinteraksi dalam pembelajaran
3. 17 Mei 2022 Secara garis Semua kekurangan Perbaikan
besar tidak ada pada Siklus I, pembelajaran tahap
masalah yang diperbaiki pada Siklus selanjutnya tidak
terjadi pada II ini dilakukan, namun
Siklus II ini sebagai seorang guru
kita tidak boleh
berhenti untuk
memperbaiki
pembelajaran yang
kita lakukan jika hasil
yang diperoleh siswa
tidak menunjukkan
adanya keberhasilan
dalam proses
pembelajaran tersebut
4. Dan
seterusnya
25
dipilih masalah
Kekurang Tidak Tidak mampunya - Mempersiapkan
mampuan siswa digunakannya siswa menerima media yang
dalam media dan metode pembelajaran menarik dan sesuai
mengerjakan soal yang menarik dengan baik materi yang akan
pengurangan, perhatian siswa merupakan disampaikan
sehingga kegagalan terbesar - Penggunaan
memperoleh hasil guru dalam metode yang
yangtidak sesuai pembelajaran bervariasi sesuai
dengan yang dengan media yang
diharapkan digunakan serta
keadaan siswa
B.
26