LAPORAN PKP-PGSD
PDGK4501
Disusun Oleh:
i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai perundang- undangan yang berlaku.
Retna Gusrianti
NIM. 857448674
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) untuk mata pelajaran Matematika berjudul “PENERAPAN MEDIA
PEMBELAJARAN BENDA KONKRET PADA MATERI BILANGAN
PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
II SD NEGERI 4 KARANGPAWITAN”
Penulisan laporan ini tidak luput dari berbagai tantangan, namun berkat
bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak, laporan PKP ini dapat
diselesaikan pada waktunya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada:
1) Bapak Drs. Enceng, M.Pd., selaku Direktur UPBJJ UT Bandung.
2) Bapak dan Ibu pengelola pokjar Pangandaran Kabupaten Pangandaran.
3) Bapak Drs. H. Akhmad Nugraha, M.Si., selaku Supervisor 1 yang membimbing
dalam penyusunan laporan penelitian ini.
4) Ibu Siti Nurrohmah, S.Pd. selaku pendamping yang membantu dalam
penyelenggaraan praktik Pemantapan Kemampuan Propesional (PKP) ini.
5) Bapak Endis Sopandi, S.Pd. selaku kepala SDN 4 Karangpawitan.
6) Rekan-rekan guru SDN 4 Karangpawitan.
7) Rekan Mahasiswa UT PGSD S1 (MS) Pokjar Pangandaran.
8) Keluarga tercinta, yaitu suami yang selalu memberikan motivasi;
9) Semua pihak yang telah membantu untuk kelancaran pelaksanaan perbaikan
pembelajaran.
Tiada yang dapat disampaikan sebagai tanda terima kasih selain semoga Allah
SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.
Namun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan PKP ini masih
sangat jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis berharap kritik dan saran demi
perbaikan di masa yang akan datang.
iii
Akhirnya, semoga dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi guru
dan semua pihak yang membacanya. Penulis memohon hanya kepada Allah SWT
semoga usaha ini di catat sebagai amal shaleh.
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………...viii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................x
ABSTRAK.......................................................................................................... xi
I. PENDAHULUANLAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
1. Identifikasi Masalah........................................................................... 2
2. Analisis Masalah................................................................................. 3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah...................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.............................................. 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran............................................ 5
v
1. Pengertian Benda Konkret..................................................................10
2. Fungsi Media Benda Konkret.............................................................10
C. Pembelajaran Matematkika......................................................................10
1. Pengertian Matematika.......................................................................11
2. Fungsi Matematika.............................................................................12
3. Tujuan Pembelajaran Matematika .....................................................12
D. Bilangan Pecahan.....................................................................................13
Pengertian Pecahan.............................................................................13
E. Penelitian Tindakan Kelas (PTK).............................................................14
vi
B. Saran Tindak Lanjut.................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................32
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
4.4 Tabel Rincian Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I, Siklus II dan
Siklus III.........................................................................................................29
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BENDA KONKRET
PADA MATERI BILANGAN PECAHAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II
SD NEGERI 4 KARANGPAWITAN
Retna Gusrianti
NIM . 857448674
Email : retnabaru2@gmail.com
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
dan sisanya sebanyak 8 orang siswa belum mencapai KKM untuk mata
pelajaran Matematika persentase sebesar 61 % .
Jika permasalahan tersebut masih terus berlangsung, maka akan
mengakibatkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar menjadi terhambat.
Siswa akan beranggapan bahwa belajar matematika bukanlah kebutuhan,
melainkan hanya sebagai tuntutan kurikulum saja, karena siswa merasa tidak
mendapatkan makna dari pelajaran matematika yang dipelajari sehingga akan
berdampak pada hasil belajar yang diperoleh siswa.
Permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas dapat
dipecahkan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Guru secara reflektif
dapat menganalisis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini
berarti dengan melakukan PTK guru dapat memperbaiki praktik-praktik
pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif.
Untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswa pada materi bilangan pecahan
akan diterapkan strategi pembelajaran menggunakan media benda konkret
yang diharapkan bisa menarik minat belajar siswa.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dalam materi bilangan pecahan dikelas II perlu ditelaah secara
mendalam melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul
“PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN BENDA KONKRET PADA
MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS II SD NEGERI 4 KARANGPAWITAN”
1. Identifikasi Masalah
Seperti telah dikemukakan, bahwa hasil evaluasi belajar tematik Matematika
menunjukkan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi bilangan pechan.
Dari 13 siswa, yang mendapat nilai di atas KKM hanya 5 orang (39%) dan
yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 8 orang (61%). Padahal dalam
rencana pembelajaran tercantum bahwa kriteria keberhasilan pembelajaran
adalah 70% dari siswa. Selama pembelajaran berlangsung, siswa jarang
3
2. Analisis Masalah
Melalui diskusi dengan pendamping tentang masalah pembelajaran tematik
Matematika, diketahui bahwa faktor penyebab kurangnya kemampuan siswa
dalam memahami bilangan pecahan adalah sebagai berikut:
1. Tingkat pemahaman siswa tentang bilangan pecahan pada pelajaran
Tematik Matematika masih kurang.
2. Pembelajaran Tematik Matematika menjadi monoton, siswa cenderung
mudah bosan dalam belajar.
3. Ketersediaan dan pemanfaatan media pembelajaran, yang belum optimal
oleh guru dalam proses belajar
4. Siswa menjadi pasif dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran dan
kurang memahami tentang materi yang diajarkan guru
5. Hasil evaluasi pembelajaran bilangan pecahan pada mata pelajaran
Tematik Bahasa Matemtika masih belum memenuhi kriteria keberhasilan
pembelajaran.
4
A. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harafiah artinya perantara atau pengantar. Media
pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan
dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses
belajar secara efektif dan efisien (Yudhi Muhadi, 2008: 6).
Media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya proses belajar
terjadi (Briggs dalam Karti Soeharto, dkk, 2003:98). Sedangkan menurut
Anderson, media pembelajaran adalah media yang memungkinkan terwujudnya
hubungan langsung antara karya seseorang pengembang mata pelajaran dengan
para siswa.
Menurut Miarso (Dina Indriana, 2011: 14) menyatakan bahwa “media
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa untuk belajar”.
Brigs (Arief Sadiman, dkk. 2006: 6) media adalah:”Segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar”. Selain itu Gagne dan
Briggs (Arsyad, 2004: 4) menyatakan bahwa “Media adalah komponen sumber
belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksiaonal di
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar”
Beberapa ahli mendefinisikan pengertian media pembelajaran sebagai berikut:
Sesuatu dapat dikatakan sebagai media pendidikan/pembelajaran apabila
mereka (media tersebut) digunakan untuk menyalurkan/ menyampaikan pesan
dengan tujuan-tujuan pendidikan dan pembelajaran (John D. Latuheru, 1988:
13). Menurut Dina Indriana (2011: 16) “media pengajaran adalah semua bahan
dan alat fisik yang mungkin digunakan untuk mengimplementasikan
pengajaran dan memfasilitasi prestasi siswa siswa terhadap sasaran atau tujuan
8
pengajaran”. Oemar Hamalik (1982: 23) “media pendidikan adalah alat atau
metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan
komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah”.
2. Tujuan Media Pembelajaran
Ada pun tujuan dari penggunaan suatu media membuat guru dapat
menyampaikan pesan secara lebih mudah kepada peserta didik. Sehingga
pesera didik (siswa) tersebut dapat menguasai pesan (pembelajaran) secara
cepat dan akurat.
3. Manfaat Media Pembelajaran
SKemp dan Dayton (Daryanto, 2010: 6) mengemukakan manfaat media
pembelajaran adalah sebagai berikut;
1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
2) Pembelajaran dapat lebih menarik.
3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun
diperlukan.
7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
8) Peran guru mengalami perubahan ke-arah yang positif.
4. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut mulyani Sumantri dan Johan Permana (Strategi Belajar
Mengajar, 2001 : 14) mengemukakan: Media pengajaran adalah merupakan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mengantarkan atau menyampaikan
pesan, berupa sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap kepada
peserta didik sehingga peserta didik itu dapat menangkap, memahami dan
memiliki pesan-pesan dan makna yang disampaikan. Secara umum media
berfungsi sebagai;
1. Alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif.
9
antara komponen yang satu dengan yang lainnya dapat berinteraksi secara
harmonis ( Suhito, 2000 : 12 ) Salah satu komponen dalam pembelajaran
adalah pemanfaatan berbagai strategi dan metode pembelajaran secara dinamis
dan fleksibel sesuai dengan materi, siswa, dan konteks pembelajaran.
(Depdiknas, 2003, 1).
Dalam pembelajaran Matematika, salah satu upaya yang dilakukan oleh guru
adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berbasis masalah,
karena dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat memberikan siswa
kesempatan seluas-luasnya untuk memecahkan masalah matematika dengan
strateginya sendiri. Sedangkan penggunaan media dalam pembelajaran
matematika sangat menunjang, karena dengan menggunakan media
pembelajaran siswa lebih mudah memahami konsep Matematika yang abstrak.
1. Pengertian Matematika
Dalam kurikulum standar kompetensi tahun 2014, matematiak berasal dari kata
latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal-hal yang harus
dipelajari.matematika dalam bahasa belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti
yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.
Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep
atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya
sehingga kaitan antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat
konsisten. (Depag RI, 2004:173).
Menurut prihandoko (2006 : 1) “ matematika merupakan ilmu dasar yang
menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Matematika bukan
sebuah ilmu yang berdiri sendiri melainkan juga berperan dalam
perkembangan bidang ilmu pengetahuan lainnya. Nasution (Subarinah, 2006 :
1 ), menjelaskan matematika berasal dari bahasa Yunani , mathein atau
mathenein yang berarti mempelajari. Kata matematika erat hubunganya
dengan bahasa sansekerta, medha atau widya yang berarti kepandaian,
ketahuan , atau intelegensia.
12
2. Fungsi Matematika
Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur,
menurunkan dan menggunakan rumus matematika sederhana yang diperlukan
dalam kehidupan yaang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui bilangan,
pengukuran, dan pengelolaan data.
Menurut Hudoyo (dalam lentera, 2011) fungsi dari pembelajaran
matematika di SD adalah untuk mengembangkan kemampua berkomunikasi
dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman penalaran
yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Tujuan Pembelajaran Matematika
Tujuan Pembelajaran Matematika adalah:
a. Melatih cara berfikir dan menalar dalam menarik kesimpulan, misalnya
melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukan
kesamaan, perbedaan, konsisten dan inkonsistensi.
b. Mengambar aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan dengan mengembangkan pemikiran ingin tahu, orisinil,
membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
d. Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasia atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasa n. (Depag RI,
2001:173).
Kurikulum 2004 kelas II SD (2004: 12) juga disebutkan tujuan
pembelajaran Matematika adalah melatih dan menumbuhkan cara berpikir
secara sistematis, logis, kreatif, dan konsisten. Serta mengembangkan sikap
gigih dan percaya diri sesuai dalam menyelesaikan masalah. Moch Ichsan
(2003:4) merumuskan tujuan pembelajaran Matematika sebagai berikut:
1. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung
(menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.
13
D. Bilangan Pecahan
Pengertian Pecahan
Dunia ini penuh dengan pecahan. Jika tidak ada pecahan, maka tidak
akan bisa berbagi kue dengan orang lain, dan harus membeli semuanya secara
utuh atau tidak membeli sama sekali. Apakah pecahan itu? Pecahan adalah
salah satu cara untuk menuliskan bilangan. Pecahan menunjukkan bahwa jika
sebuah bilangan merupakan bagian dari satu bilangan utuh (Lynette Long
dalam John Wiley & Sons, Inc, 2003:1).
Pecahan merupakan salah satu dari materi pelajaran matematika yang
diajarkan di sekolah dasar. Menurut Dahrim (1991:163), kata pecahan itu
diartikan berbeda-beda. Ada yang mengartikan bilangan rasional ada pula yang
mengartikan lambangbilangan untuk bilangan rasional. Namun pada
matematika sd telah disepakati bahwa pecahan itu merupakan bilangan
rasional. Heruman (2016:43) menyebutkan bahwa pecahan dapat diartikan
sebagai bagian sesuatu yang utuh.
Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Secara
umum pecahan didefinisikan sebagai bentuk a / b dengan a dan b bilangan
cacah dan b ≠ 0. Dalam hal ini a disebut pembilang dan b disebut penyebut.
Pecahan dapat dibedakan menjadi 4 macam diantarnya yaitu:
a. Pecahan Biasa
b. Pecahn Desimal
c. Pecahan Persen
d. Pecahan Campuran
14
Siklus I
Observasi Tindakan
Refleksi
Perencanaan Tindakan
Siklus
Bagan 3. II
1
Refleksi Observasi
Hasil
Gambar 3.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Diadopsi dari Kemmis dan Mc. Taggart (Basrowi dan Suwandi, 2009:68)
Kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 3 siklus untuk mata
pelajaran Matematika
a. Siklus I
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah seagai
berikut:
a) Menyusun RPP
b) Membuat lembar observasi
c) Merencanakan bahan dan media pembelajaran yang diperlukan
untuk membantu siswa agar lebih cepat memahami materi
pembelajaran
d) Membuat alat evaluasi
e) Menyiapkan jurnal atau catatan
19
2. Pelaksanaan tindakan
Dalam tahap kegiatan ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan sebelumnya. Penelitian dibantu oleh
pendamping yang bertugas mengawasi pelaksanaan skenario
pembelajaran dengan prosedur pelaksaan dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a) Kegiatan awal/pendahuluan dengan mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan materi sebelumnya.
b) Kegiatan inti pembelajaran adalah mendengarkan penjelasan guru
tentang bilangan pecahan.
c) Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat kesimpulan dan
memberikan evaluasi.
3. Pengamatan/pengumpulan data
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan
dan evaluasi. Sumber data penelitian yang terdiri dari siswa dan guru,
jenis data adalah data kuantitatif dan kualitatif dengan alat evaluasi
berupa lembar observasi, jurnal dan hasil belajar.
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi ternya pada siklus I terdapat
temuan antara lain:
Kelebihan
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I ini beberapa
peserta didik sudah terlihat aktif dalam mengikuti
pembelajaran.
Motivasi terhadap pembelajaran sudah mulai ada dibandingkan
dengan pembelajaran sebelum perbaikan.
Kelemahan
Guru kurang memberikan gambaran yang jelas tentang
penggunaan media pembelajaran.
Guru kurang mengoptimalkan media pembelajaran.
20
1. Siswa 1 80 Tuntas
3. Siswa 3 80 Tuntas
8. Siswa 8 80 Tuntas
Berdasarkan data pada tabel 4.1 pada penilaian evaluasi akhir siswa,
jumlah skor nilai rata-rata siswa yaitu 47,69. Terdapat 5 siswa yang tuntas
dan 8 siswa yang belum tuntas. Berdasarkan hal tersebut, maka perencanaan
dan proses pembelajaran Matematika perlu diperbaiki. Solusinya yaitu
dengan menggunakan media benda konkret dalam proses pembelajaran
sehingga dapat menarik aktivitas belajar siswa dan meningkatkan pemahaman
siswa.
2. Siklus II
Hasil penilaian evaluasi akhir siswa pada siklus II dapat diketahui
pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Skor Nilai Keterangan
1. Siswa 1 100 Tuntas
2. Siswa 2 80 Tuntas
4. Siswa 4 80 Tuntas
8. Siswa 8 80 Tuntas
Tabel 4.3
Hasil Belajar Siswa Siklus III
No. Nama Siswa Skor Nilai Keterangan
1. Siswa 1 100 Tuntas
2. Siswa 2 80 Tuntas
4. Siswa 4 80 Tuntas
5. Siswa 5 80 Tuntas
6. Siswa 6 80 Tuntas
7. Siswa 7 80 Tuntas
8. Siswa 8 80 Tuntas
9. Siswa 9 80 Tuntas
Rata-rata 84,6
Lebih jelasnya data hasil penilaian evaluasi akhir siswa seperti pada tabel
4.4 dan grafik 4.1 berikut.
Table 4.4 Data Hasil Penilaian Evaluasi Akhir Siswa pada Setiap Siklus
85
75
65
55
Axis Title
45
35
25
15
5
Siklus I Siklus II Siklus III
Series 1 47.6 69.2 84.6
Grafik 4.1 Hasil Penilaian Evaluasi Akhir Siswa pada Setiap Siklus
Berdasarkan data pada tabel 4.4, dan grafik 4.1diketahui bahwa aspek
penilaian pada setiap siklus mengalami peningkatan, sehingga pada siklus
yang ke-3 telah mencapai nilai yang ditetapkan dalam KKM yaitu >70.
Dengan demikian, penelitian ini dapat membuktikan bahwa penggunaan
media benda konkret dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
pembelajaran Matematika di kelas II SD Negeri 4 Karangpawitan
Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Dari hasil analisis data, statistik dan refleksi temuan pada perbaikan
pembelajaran mata pelajaran Matematika untuk meningkatkan pemahaman siswa
di kelas II SD Negeri 4 Karangpawitan Kecamatan Padaherang Kabupaten
Pangandaran, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan guru dalam menyampaikan perencanaan pembelajaran
Matematika di kelas II SD Negeri 4 Karangpawitan, dapat disusun oleh guru
dengan efektif dan efesien.
2. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Matematika di kelas II SD Negeri 4
Karangpawitan dengan menggunakan media benda konkret mengalami
peningkatan yang signifikan.
3. Penggunaan media konkret dalam pembelajaran Matematika meningkatkan
hasil belajar siswa. Pada siklus I terdapat 5 orang siswa yang telah mencapai
nilai ketuntasan, dengan nilai rata-rata seluruh siswa yaitu 47,6. Pada siklus II
terdapat 8 orang siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan, dengan nilai rata-
rata seluruh siswa yaitu 69,2. Pada siklus III seluruh siswa telah mencapai
nilai ketuntasan dengan nilai rata-rata 84,6.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh guru untuk meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran
sebagai tugas profesional. Saran yang diberikan peneliti seperti berikut:
1. Untuk Siswa
Anggapan siswa bahwa Matematika merupakan mata pelajaran yang
membosankan harus segera dihilangkan melalui upaya keras dari guru untuk
menyelenggarakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan
menyenangkan.
31
Dina Indriana. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva
Press.
PT Remaja Rosdakarya.
Matematika. Jurusan
Lampiran 2
PERENCANAAN PTK
I. STANDAR KOMPETENSI
Menentukan pecahan ½ , 1/3, ¼
II. KOMPETENSI DASAR
3.7 Menjelaskan pecahan ½, 1/3, ¼ menggunakan benda-benda konkret dalam kehidupan sehari-h
III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.7.1. Menuliskan pecahan ½ , 1/3, ¼ menggunakan benda-benda konkret
dalam kehidupan sehari-hari.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah memperhatikan peragaan dari guru tentang pecahan melalui media
benda konkret, siswa mampu menuliskan pecahan ½, 1/3, ¼.
Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Meningkatkan pemahaman siswa tentang Bilangan Pecahan menggunakan
media benda konkret pada siswa kelas II SD Negeri 4 Karangpawitan
VI. MATERI PEMBELAJARAN
1. Mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu menuliskan bilangan pecahan
dengn benar.
2. Mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu menyebutkan bilangan pecahan
dengan baik.
VII.METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Diskusi, tanya jawab, penugasan, dan ceramah.
VIII. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokas
Kegiatan Deskripsi i
Waktu
Pendahulua 1. Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa 5
n berdo’a menurut agama dan keyakinan masing- Menit
masing.
2. Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
3. Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Kebersamaan di Rumah”.
4. Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
Kegiatan 1. Guru menjelaskan materi bilangan pecahan. 20
inti 2. Guru membimbing siswa untuk menuliskan menit
bilangan pecahan.
3. Guru membimbing siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang Bilangan Pecahan.
Penutup 1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 10
rangkuman hasil belajar selama sehari. Menit
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
3. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran
yang telah diikuti.
4. Guru membimbing siswa melakukan evaluasi
akhir pembelajaran
5. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran)
X. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis (isian)
b. Remedial
1) Jika siswa belum bisa memahami cerita dongeng dengan membaca,
siswa diminta membaca ulang dengan pendampingan guru.
c. Pengayaan
1) Jika siswa sudah memahami isi dongeng, siswa diminta membaca
buku-buku yang berkaitan dengan materi Kebersamaan di sekolah.
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Pengetahuan
Instrumen penilaian: Tes Tertulis (isian)
1) Menuliskan bilangan pecahan (Bahasa Indonesia KD 3.7)
Pedoman Penskoran
Skor Maksimal = 100
Pendamping
Lampiran 1
LEMBAR EVALUASI
Nama :
Kelas :
Tuliskan lambang pecahan dari gambar dibawah ini!
1. ditulis……
2. ditulis……
3. ditulis…….
4. ditulis……
5. ditulis……
RETNA GUSRIANTI
NIM. 857448674
I. STANDAR KOMPETENSI
Menjelaskan pecahan 1/2 , 1/3, ¼
II. KOMPETENSI DASAR
3.7 Menjelaskan pecahan ½, 1/3, ¼ menggunakan benda-benda konkret dalam
kehidupan sehari-hari.
III. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1
3.7.1 Menentukan pecahan , 1/3, ¼ menggunakan benda-benda konkret dalam
2
kehidupan sehari- hari dengan benar.
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah memperhatikan peragaan dari guru tentang pecahan melalui media
benda konkret, siswa mampu menuliskan pecahan ½, 1/3, ¼ dengan
benar.
Karakter siswa yang diharapkan : Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
V. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Meningkatkan kemampuan siswa tentang pecahan melalui penggunaan media
benda konkret pada siswa kelas II SD Negeri 4 Karangpawitan.
1. ………….
2.
3. ………
4. ……..
5. ………
RETNA GUSRIANTI
NIM. 857448674
ENDIS SOPANDI, S.Pd.
NIP. 19700714 200212 1 005
Pendamping
Nama Siswa :
Kelas :
1. di tulis……
2. di tulis……
3. di tulis……
4. ditulis…….
5. di tulis….….
Ya Tidak
Ya Tidak
Ya Tidak
Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan*) Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mhs Pend
1. Rabu, 14 April 1. Observasi dan Sosialisasi 1. Kepala sekolah dan 1. Melaksanakan kegiatan
2021 pelaksanaan di sekolah SDN rekan-rekan guru sesuai perencanaan
4 Karangpawitan kepada mengijinkan
kepala sekolah dan rekan pelaksanaan penelitian
guru tentang penelitian yang
akan dilaksanakan
2. Menyiapkan segala
2. Menetukan Mata pelajaran 2. Memilih mata
pelajaran Tematik perlengkapan yang
yang dipilih dalam
Matematika kelas 2 dibutuhkan untuk
penelitian.
sebagai sebagai bahan pelaksanaan penelitian
penelitian.
Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan*) Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mhs Pend
1. Kamis, 22 April 1. Mengamati proses 1. Kegiatan belajar mengajar Gunakan variasi dan
2021 KBM siklus I di kelas cukup bagus namun teknik mengajar yang
2 SD Negeri 4 pengelolaan kelas masih menarik pada KBM
Karangpawitan kurang. sehinggan meningkatkan
2. Mendokumentasikan 2. Apersepsi masih kurang keaktifan siswa.
kegiatan KBM siklus
I 3. Teknik mengajar harus
lebih ditingkatkan
Mengetahui Padaherang, 22 April 2021
Supervisor 1 Pendamping
1. Kamis, 05 Mei - Mengamati 1. Hasil RPP yang dibuat - Penguatan materi harus
2021 pelaksanaan sudah ada perbaikan ditingkatkan terus agar
pembelajaran siswa bisa lebih
2. Proses pembelajaran
tematik memahami materi yang
dilaksanakan sesuai dengan
Matematika diberikan
RPP
mengenai
bilangan 3. Pemanfaatan media benda
pecahan di konkret dalam
siklus pembelajaran tematik
Mtematika sudah cukup
baik
4. Kegiatan belajar mengajar
sudah cukup aktif. Siswa
lebih aktif dan lebih
antusias dalam belajar
dengan penggunaan media
belajar yang menarik.
Paraf
No Hari/Tanggal Kegiatan*) Hasil/Komentar Tindak Lanjut
Mhs Pend