Anda di halaman 1dari 7

Tari Gending Sriwijaya

KELOMPOK:12

Kelas:8.5

NAMA ANGGOTA:

1.RAHMAT ARDIANSYAH

2.M OZIL PRAYATA

Tari Gending Sriwijaya merupakan tari


tradisional yang berasal dari daerah
Palembang, Sumatera Selatan. Awal mula
penciptaannya pada tahun 1943 hingga
1944. Menurut penamaannya, tari ini
memiliki arti "Irama Sriwijaya".
awal mula terciptanya tari ini adalah dari
pemerintah Jepang atas permintaan
Hodohan (Jawatan Penerangan Jepang)
untuk menyambut tamu yang berkunjung
ke Sumatera Selatan dalam acara resmi.
Tina Haji Gong dan Sukainan A. Rozak
adalah penata tari Gending Sriwijaya.
Mereka mencari dan mengumpulkan
berbagai konsep untuk tarian tersebut
dengan mengambil unsur-unsur dari tari
adat Palembang yang sudah ada.
Musik pengiring Gending Sriwijaya sendiri
diciptakan oleh A. Dahlan Muhibat,
seorang komposer dan violis pada grup
Bangsawan Bintang Berlian di Palembang.
Lagu tersebut diciptakan tahun 1943,
tepatnya dari bulan Oktober sampai
dengan Desember.
Lagu ini merupakan perpaduan dari lagu
Sriwijaya Jaya yang diciptakannt dengan
konsep lagu Jepang. Sementara untuk lirik
lagu Gending Sriwijaya diciptakan oleh
Nungcik AR.
Tari ini dibawakan oleh 13 orang penari,
yang terdiri dari sembilan penari
perempuan dan empat penari laki-laki.
Sembilan penari perempuan mengenakan
pakaian adat Palembang dan membawa
tepak sirih, jumlah 9 ini melambangkan
Batanghari 9, sungai-sungai di Sumatra
Selatan yang punya peran besar dalam
perdagangan pada zaman dulu. Empat
penari laki-laki mengenakan pakaian adat
Palembang dan membawa payung,
tombak, dan peridon.
Penari perempuan masuk ke panggung
dengan berbaris lurus. Setelah itu, mereka
membentuk formasi huruf V dengan
penari utama di tengah. Penari utama
memegang tepak sirih dan menjadi titik
fokus dari tarian. Dua orang penari laki-
laki membawa peridon di belakang penari
utama. Tiga orang penari laki-laki lainnya
membawa payung. Dua orang penari laki-
laki lainnya membawa tombak.Penari-
penari Tari Gending Sriwijaya menari
dengan gerakan yang lembut dan gemulai.
Mereka membawa tepak sirih dan bunga,
sambil sesekali melempar senyum dan
melentikan jari-jari kuku.
Gerakan membungkuk dan berlutut dalam
tarian ini merupakan simbol
penghormatan kepada tamu. Senyum dan
jari-jari kuku yang melengkung merupakan
simbol keramahan. Tepak sirih dan bunga
yang dibawa oleh penari merupakan
simbol persembahan kepada tamu.
Untuk pola lantainya, tari Gending
Sriwijaya menggunakan pola lantai lurus
vertikal yang selanjutnya dikombinasikan
dengan pola lantai diagonal yang berjalan
dengan alur garis “V”.
Tari Gending Sriwijaya adalah tarian yang
indah dan penuh makna. Tarian ini
menggambarkan kegembiraan dan
keramahan masyarakat Palembang dalam
menyambut tamu. Hingga saat ini, tari ini
masih terus lestari di Sumatra Selatan dan
kerap ditampilkan ketika acara-acara
tertentu, khususnya untuk penyambutan
Makna tari Gending Sriwijaya
Secara harfiah, Gending Sriwijaya memiliki arti
‘irama Kerajaan Sriwijaya’. Setiap gerakan
dalam tarian ini bahkan memiliki makna
tersendiri
Namun secara keseluruhan, makna dari tarian
Gending Sriwijaya adalah penggambaran
orang-orang Palembang yang rendah hati,
peduli, gotong royong, mandiri, serta tawakal.
Adapun makna setiap gerakan tari Gending
Sriwijaya adalah sebagai berikut.
1.Jentikan jari
Perlu diketahui bahwa tarian Gending
Sriwijaya terdiri dari beberapa gerakan,
termasuk jentikan jari tengah dan ibu jari.
Makna dari gerakan ini adalah kerja keras dan
kedisiplinan yang tertanam dalam diri orang-
orang Palembang.
2.Sembah berdiri
Selain menjentikkan jari, penari Gending
Sriwijaya juga akan melakukan sembah
berdiri. Gerakan ini ditandai dengan
menangkupkan kedua telapak tangan seperti
orang yang sedang berdoa.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan rasa
hormat kepada sesama manusia. Selain itu,
makna dari gerakan ini adalah untuk
menunjukkan ketaatan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
3.Daun sirih
Selain gerakan, daun sirih yang digunakan
sebagai properti tarian juga memiliki makna
tersendiri. Adapun maknanya adalah
kerendahan hati, budi pekerti yang luhur, dan
kesetiaan.

Anda mungkin juga menyukai