(Halaman 22)
masyarakat!
Jawab:
a. Melakukan aksi demonstrasi dan membuat selebaran-selebaran yang bersifat menghasut dan
memfitnah.
b. Melakukan aksi kekerasan, seperti penganiayaan terhadap para kader Pelajar Islam Indonesia
(PII) yang terjadi di Kediri.
c. Berusaha mewujudkan ide pembentukan Angkatan kelima di luar struktur ABRI dan kepolisian
yang nantinya akan di isi oleh kader PKI.
d. Mendukung sikap pemerintah RI yang keluar dari keanggotaan PBB dengan alasan semua
keputusan PBB terlalu di dominasi oleh blok kapitalis-imperalis yang merupakan musuh komunis di
mana pun di seluruh dunia.
Jawab:
Munculnya Dewan Banteng, Dewan Gajah, serta Dewan Garuda di Sumatra memengaruhi situasi
politik di daerah-daerah Indonesia bagian timur. Senada dengan tuntutan dari dewan-dewan di Sumatra,
para politisi dan perwira militer yang berada di Sulawesi juga menuntut otonomi dan pembagian
penghasilan antara pusat dan daerah secara adil. Beberapa daerah di Sumatra dan Sulawesi tidak puas
dengan pembagian alokasi biaya pembangunan dari pemerintah pusat. Kondisi inilah yang
melatarbelakangi terbentuknya gerakan Permesta.
pemberontakan diantaranya para perwira luar jawa tidak puas pada pemerintah pusat
karena melakukan ketidakadilan. Misalnya, mereka yang bertugas di jawa mendapat hak-hak dan
tunjangan lebih besar daripada yang bertugas di luar jawa; pemerintah pusat dianggap hanya
mementingkan perkembangan jawa saja; terjadi pertentangan yang berlarut-larut dalam partai politik
sehingga saling menjatuhkan; lahirnya konsepsi presiden. Pemerintah mengerahkan anggota gabungan
TNI untuk menumpas pemberontakan tersebut.
Mengapa dalam penumpasan pemberontakan PRRI pemerintah melaksanakan operasi gabungan AD,AL,
dan AU?
Jawab:
Karena operasi militer tersebut ditujukan untuk menumpas pemberontakan dan mencegah turut
campurnya kekuatan asing dalam menyebarluaskan pemberontakan ke daerah lain.
Jawab:
Wasterling menggunakan mitos Ratu Adil sebagai salah satu propoganda politik. Dengan
menggunakan embel-embel Ratu Adil tersebut, Wasterling mencoba mencari simpati rakyat untuk
melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Republik Indonesia.
5. Jelaskan dan berilah contoh peristiwa pemberontakan yang berkaitan dengan kepentingan (vested
interest)!
Jawab:
Peristiwa konflik dan pergolakan yang berkaitan dengan kepentingan (vested interest) meliputi
pemberontakan APRA, RMS, dan Andi Azis. Vested interest merupakan kepentingan yang tertanam
dengan kuat pada suatu kelompok. Kelompok ini biasanya berusaha untuk mengontrol suatu sistem
sosial atau kegiatan untuk keuntungan sendiri. Pemberontakan APRA, RMS, dan Andi Azis berhubungan
dengan keberadaan pasukan KNIL atau Tentara Kerajaan di Hindia Belanda, yang tidak nau menerima
kedatangan tentara Indonesia di wilayah-wilayah yang sebelumnya mereka kuasai.