Anda di halaman 1dari 3

05_X RPL 5_ANINDYA SALSABILLA PUTRI_Persoalan Negara Federal dan BFO

Uji kompetensi 1
1.
a. Karena disebabkan oleh dua pendekatan, yaitu pendekatan kultural (etnik, budaya,
dan agama) dan pendekatan structural (ekonomi, politik, hukum). Gerakan separatis
di Indonesia juga dipengaruhi oleh factor internal yaitu ekonomi Indonesia yang
semakin tidak stabil, keadilan yang tidak merata, serta faktor sejarah. Faktor
eksternalnya yaitu adanya pengaruh dan dukungan dari pihak asing yang memiliki
kepentingan tertentu.
b.
 Pemulihan keamanan untuk menindak secara tegas separatisme bersenjata
yang melanggar hakhak masyarakat sipil;
 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah rawan konflik atau
separatisme, melalui perbaikan akses masyarakat lokal terhadap sumber daya
ekonomi dan pemerataan pembangunan antardaerah;
 Meningkatkan kualitas pelaksanaan otonomi dan desentralisasi;
 Mendeteksi secara dini dan pencegahan awal potensi konflik dan separatisme;
 Melaksanakan pendidikan politik secara formal, informal, dialogis, serta
melalui media massa dalam rangka meningkatkan rasa saling percaya;
 Menguatkan kelembagaan pemerintah daerah di bidang pelayanan publik;
 Menguatkan komunikasi politik pemerintah dengan masyarakat.
c. Sikap saya sebagai warga negara indonesia kita harus memberantas konflik yang ada.
Salah satu contoh dari hal kecilketika teman kita sedang berkelahi kita harus
memisahkan mereka dan membuat mereka saling memaafkan begitu pula dengan
negara kita jadi kita sebagai warga indonesia harus menjauhi konflik yang ada karena
indonesia adalah negara yang majemuk atau beragam sehingga harus mempererat
hubungan tali persaudaraan.

2. Di saat situasi tidak terkendali, Front Demokrasi Rakyat (FDR) mendesak Wakil
Wali Kota Madiun Supardi bertindak untuk sementara sebagai penjabat residen selama
residen Madiun belum kembali. Supardi merupakan orang komunis. 

Pengangkatan Supardi sebagai residen sementara juga disetujui oleh pembesar-pembesar


militer dan pembesar-pembesar sipil. Tindakan ini segera dilaporkan ke pemerintah
pusat, dan dimintakan instruksi dari pemerintah pusat tentang apa yang harus dikerjakan
selanjutnya.

Menurut Aidit, tindakan itu dinamakan pemerintah Hatta sebagai tindakan merobohkan
pemerintah Republik Indonesia, tindakan mengadakan kudeta, dan mendirikan
pemerintah Soviet. Atas dasar itu, Hatta mengerahkan tentara republik untuk
menghancurkan kekuatan komunis di Madiun.

Uji kompetensi 2
1. Pada tanggal 7 Agustus 1949 di Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat), Kartosuwiryo
memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia. Gerakannya dinamakan sebagai
Darul Islam dan memiliki tentara bernama TII (Tentara Islam Indonesia).
2. Menurut saya, pemberontakan yang dilakukan DI/TII ada benarnya dan ada salahnya.
Benarnya adalah mereka melakukan usaha untuk mempertahankan wilayah Indonesia
yang merupakan sisa dari perjanjian renville. Salahnya adalah sikap dari anggota DI/TII
yang brutal dan terlalu berpegang teguh pada syariat Islam, padahal Indonesia adalah
negara yang majemuk dan selain itu juga ingin membentuk negara islam sendiri di
Indonesia sehingga ingin memisahkan diri dari Indonesia.
3. Di Aceh dilatarbelakangi oleh Daud Beureuh yang kecewa pada status Aceh sebagai
daerah istimewa diturunkan menjadi karisidenan di bawah Provinsi Sumatera utara pada
tahun 1950, sehingga Daud Beureuh menyatakan bahwa Aceh adalah bagian dari Negara
Islam Indonesia langsung dibawah pimpinan Kartosuwiryo. Sedangkan di Jawa Barat
dilatar belakangi oleh  dari hasil perjanjian Renville yang ditandatangani pada 8
Desember 1947 yang mengharuskan pasukan TNI untuk meninggalkan Jawa Barat dan
pergi ke Jawa Tengah.

Uji kompetensi 3
1. Dihapusnya system pemerintahan federal di Indonesia dan resmi menjadi system negara
kesatuan yang berpusat di Jakarta hingga sekarang ini. Dan diubah pada tanggal 17
Agustus 1950.
2. Karena mereka hanya ingin anggota KNIL saja yang bergabung dan dijadikan pasukan
APRIS di Negara Indonesia Timur dan mereka takut apabila diperlakukan secara
deskriminatif oleh pimpinan APRIS/TNI jika pasukan KNIL bergabung dengan APRIS.
3. I. Perbedaan
A. Latar belakang pemberontakan periode 1948-1965:
- Dapat terjadi karena faktor eksternal seperti pengaruh komunis dari Uni Soviet (PKI
Madiun) dan bentuk negara federal oleh Belanda (Pemberontakan APRA).
- Erat kaitannya dengan mengubah ideologi dan dasae hokum negara (pemberontakan
D/TII)
- Rakyat belum sepenuhnya percaya kepada pemerintah

B. Latar belakang konflik pusat-daerah masa sekarang:


- Terjadi karena faktor internal negara, seperti hukum yang berlaku kurang tegas
sehingga orang yang bersalah bias bebas dari hokum pidana.
- Erat kaitannya dengan penuntutan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
II. Persamaan
- Alasan melakukan pemberontakan / konflik masih berkaitan dengan ideologi,
kepentingan, dan system pemerintahan.

4. Hikmahnya:
 Rakyat Indonesia mulai bisa mempercayai pemerintah
 Rakyat Indonesia semakin siap untuk mengatasi pemberontakan lainnya di masa
depan
 Pentingnya rasa persatuan dan kesatuan, serta rasa cinta terhadap nusa dan bangsa
 Musyawarah terlebih dahulu untuk mencapai mufakat
 Bersikap waspada dalam pergaulan agar tidak terpengaruh dengan orang-orang
yang memiliki keinginan memberontak dan membahayakan persatuan dan
kesatuan NKRI.

5. Menurut dengan pendapat saya, dalang dari G30S/PKI adalah PKI. Karena sejak terpilih
menjadi ketua PKI tahun 1951, DN Aidit berhasil membangun kembali PKI yang sempat
porak-poranda tahun 1948. Dan latar belakang peristiwa G30S/PKI adalah sebagai
berikut :
 PKI pernah melakukan pemberontakan di Madiun 1948 namun gagal. Sejak tahun
1950 PKI muncul lagi dan ikut dalam kehidupan partai politik.
 DN Aidit dengan cepat membangun PKI, sehingga pada Pemilu 1955 PKI
menjadi salah satu partai tersebesar di Indonesia.
 Kondisi sosial politik RI pada masa Demokrasi Terpimpin memberi peluang
kepada PKI untuk memperkuat pengaruhnya. Adanya pemberlakuan doktrin
Nasakom turut mempertinggi kedudukan PKI dalam pencaturan politik yang
hanya diimbangi oleh Angkatan Darat.
 Pengaruh PKI ternyata berkembang juga di kalangan seniman, wartawan, guru,
mahasiswa, dosen, dan kaum intelektual.

Anda mungkin juga menyukai