Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL

MEME RASIS DALAM GRUP MEME SHITPOST SEJUTA UMAT DI


FACEBOOK TERHADAP KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS

Muhamad. Irfan Ode (147320123020)

Gusti Razuli Triputra (147320123015)

Muh.Abu Bakar Anwar (147320123025)

PRODI PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL EKONOMI DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MUHAMMADIYAH SORONG

2024

MOTTO

“You deserve better”

“It’s a journey, not a race, keep going at your own place”

“Mereka yang mengingat kemtian akan hidup. Mereka yang mencari

Keehidupan akan mati”

“Segala sesuatu yang jatuh memiliki sayap”

-Kim dokja-
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meme sebagai fenomena budaya di era digital menggambarkan evolusi komunikasi


visual dalam lingkup internet. Munculnya internet pada tahun 1990-an, meme telah menjadi
sarana ekspresi kreatif yang luas, digunakan untuk menyampaikan pesan humor, satir, atau
komentar sosial dengan cara yang ringkas dan seringkali menghibur. Dari awalnya sebagai
gambar-gambar atau kata-kata sederhana yang berbagi lewat forum dan platform sosial, meme
telah berkembang menjadi berbagai format, termasuk gambar, video, dan bahkan interaksi sosial
yang kompleks. Fenomena ini mencerminkan dinamika budaya modern, di mana informasi
tersebar cepat dan partisipasi kolektif dalam pembuatan meme menciptakan bentuk komunikasi
yang unik dan seringkali mencerminkan tren dan peristiwa terkini. Meme bukan hanya sekadar
hiburan digital, tetapi juga merupakan cerminan kekreatifan dan dinamika sosial yang
menghubungkan individu di seluruh dunia melalui bahasa visual yang universal.Meme/Humor
bukan hanya sekadar gambar atau video lucu, tetapi juga merupakan media esensial dari budaya
internet. Bukunya (The Selfish Gene, Richard Dawkins, 01 January 1976) menggambarkan meme
sebagai gagasan, perilaku, atau gaya yang menyebar dari satu individu ke individu lain dalam
suatu budaya. Begitu pentingnya peran meme dalam kehidupan digital saat ini menjadikannya
fenomena yang tidak bisa dihindari. Meme diciptakan melalui proses pengulangan gambar yang
diambil dari sumber Meme diciptakan melalui proses pengulangan gambar yang diambil dari
sumber terpercaya dan modifikasi. Meme tersebut berasal dari para fotografer yang banyak
tersedia di mesin google. Sang kreator hanya perlu menambahkan atau mengurangi teks, atau
dengan menambahkan gambar lain, tergantung selera dari sang kreator. Selanjutnya, meme dapat
dibagikan ke media sosial. Jadi meme adalah gambar yang diberi teks.
Rasisme merupakan salah satu permasalahan utama dalam kehidupan sosial masayarakat.
Khususnya masayarakat heterogen dimana banyaknya perbedaan baik suku, ras, agama, dan lain-
lainya. Rasisme sendiri merupakan bentuk diskriminasi terhadap perbedaan ras dalam kata lain
perbedaan dalam bentuk, warna dan ciri khas lainya yang dimiliki sekelompok masyarakat
seperti orang Afrika dan keturunanya memiliki perbedaan penampilan dengan orang Asia dan
keturunnya. Kata rasisme itu sendiri dapat membangkitkan reaksi emosional yang sangat kuat,
terutama bagi mereka yang telah merasakan penindasan dan eksploitasi yang berasal dari sikap
dan perilaku rasis. Untuk individu anggota kelompok ini, rasisme telah mengakibatkan rasa sakit
akan penindasan. Bagi mereka yang tergabung dalam kelompok budaya yang telah memiliki
kekuatan untuk menindas dan mengeksploitasi orang lain, rasisme istilah yang sering
membangkitkan pikiran sama kuat dan reaksi emosional yang mengingkari tanggung jawab dan
partisipasi dalam tindakan rasis dan berpikir (Lustig & Koester, 2003). Di abad 21, masyarakat
sudah memahami pentingnya meminimalisir segala bentuk hal ofensif yang dapat menyebabkan
satu kelompok merasa terdiskriminasi. Walaupun bukan berarti rasisme sudah tidak ada.Rasisme
adalah pandangan, sikap, atau tindakan yang didasarkan pada keyakinan bahwa suatu ras tertentu
lebih unggul atau lebih rendah daripada ras lainnya, sering kali mengakibatkan perlakuan tidak
adil atau diskriminatif. Rasisme mencakup sejarah panjang di mana prasangka dan diskriminasi
rasial telah merasuki berbagai aspek kehidupan manusia. Hal ini terkadang muncul dari
ketidakpahaman atau ketidaksetaraan ekonomi dan sosial, dan juga dapat diperparah oleh
kebijakan rasial yang tidak adil. Rasisme tidak hanya memiliki dampak individu, tetapi juga
mempengaruhi struktur masyarakat secara keseluruhan. Melawan rasisme memerlukan upaya
bersama untuk mendidik, memahami, dan mempromosikan kesetaraan serta menggugah
kesadaran tentang pentingnya menghargai keberagaman dan menghormati hak asasi manusia
untuk semua individu, tanpa memandang warna kulit atau latar belakang etnis.
Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Media sosial
adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog,
jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia. Media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan yang memungkinkan
penciptaan dan pertukaran user-generated content” (Kaplan & Haenlein, 2010). Beberapa contoh
media sosial yang sedang berkembang saat ini yaitu Instragam, Twitter, Line, Facebook,
Youtube, dan lain-lain. Seseorang pasti memiliki berbagai motivasi dalam menggunakan media
sosial. Sekedar untuk berkomunikasi dengan orang lain, untuk mencari tahu perkembangan
sesuatu, untuk berbagi informasi maupun untuk mengikuti salah satu yang menjadi trend saat ini
yaitu menggunakan media social berbagai bentuk eksistensi diri. Orang-orang yang hanya ingin
menggunakan media sosial sebagai sarana menjaga silaturahmi biasanya akan memilih media
sosial yang bersifat private saja seperti Line, Whatsapp, Path, Telegram, Blackberry Messenger
atau yang lainnya. Meskipun masuk ke media yang terbuka seperti Facebook dan Twitter maka
mereka hanya akan menjadi penonton dan pembaca yang baik dan melihat perkembangan terbaru
yang ada di media sosial. Sedangkan bagi orang-orang yang ingin diakui eksistensinya oleh
masyarakat luas melalui media sosial biasanya akan menggunakan media sosial yang bersifat
terbuka seperti Instagram, Facebook, Line, atau Twitter.Karena disinilah tempat kita bisa secara
bebas dan terbuka dalam berinteraksi. Sehingga banyaknya update status serta posting-an yang
kita miliki adalah salah satu bentuk jika kita ingin dikenal secara luas. Kita dikenal sebagai apa
dan siapa itu kita yang memutuskan, karena apa yang kita posting melalui media sosial akan
menjadi gambaran diri kita bagaimana kita memposisikan diri dimata masyarakat luas.
Facebook salah satu jenis jejaring sosial yang didirikan oleh Mark Zuckenberg bersama
rekan mahasiswanya. Pada awalnya keanggotaan hanya terbatas pada mahasiswa Harvard saja,
kemudian keanggotaan diperluas hingga ke perguruan lain seperti Boston, Ivy League, dan
Universitas Stanford, kemudian menerima keanggotaan dari mahasiswa di universitas lain. Buku
Literasi (Media Apriadi Tamburaka 2012) menuliskan Facebook diluncurkan pada Februari 2004
lalu, Facebook kini telah memiliki pengguna hingga mencapai 600 juta pengguna aktif”.
Facebook juga dapat digunakan oleh pengguna setiap saat, pengguna dapat mengaksesnya
dengan mudah melalui gadget, komputer dan laptop. Pengguna juga bisa berteman dengan orang
yang mereka kenal maupun tidak dikenal dalam facebook.Jenis jejaring sosial ini merupakan
salah satu jenis sosial media yang diminati oleh berbagai kalangan sebab menawarkan berbagai
jenis aplikasi bagi pengguna untuk mencari teman, mengirim video, bermain games, berdiskusi
serta update pesan, foto, atau yang disebut sebagai sender dan juga dapat memberikan komentar,
like disimbolkan dengan jari jempol oleh pengguna lain yang disebut sebagai receiver. Seorang
pengguna boleh menjadi sender dan receiver.
Aplikasi facebook ini juga merupakan aplikasi yang mudah digunakan, serta mudah dan
murah diakses. Aplikasi ini diminati oleh berbagai kalangan mulai dari kalangan anak-anak,
remaja hingga kalangan orang tua. Jejaring social ini juga merupakan wadah aktivitas sosial yang
dapat dilakukan dalam dunia maya, dalam facebook ini juga memungkinkan terjadinya interaksi
timbal balik maupun feedback antar sesama pengguna facebook. Fenomena ini juga merambat
dikalangan remaja. Hal ini terlihat dari pengguna aplikasi ini yang lebih menonjol ialah kalangan
muda, kemungkinan bagi mereka menjadi pengguna facebook merupakan suatu gaya hidup yang
diikuti, karena itu penulis menduga pengguna facebook yang umum eksis ialah anak muda,
begitu juga dengan mahasiswa. Mahasiswa merupakan kaum mudayang menduduki kursi
perguruan tinggi juga yang paling dekat dengan teknologikhususnya dalam sosial media.
Mahasiswa menggunakan facebook untuk mengeksplor bidang intelektual, mahasiswa juga
sering terlihat menggunakan fecebook untuk menumpang popularitas agar tidak dianggap
ketinggalan zaman oleh teman-temannya. Fenomena ini terlihat pada penggunaan facebook oleh
mahasiswa Prodi Pendidikan Antropologi, fenomena yang terlihat ialah dimana sesama
mahasiswa terjadi memberi dan menerima like apabila sedang mengupdate status di facebook.
Terlihat sesama pengguna memberi like dan menerima kembali like, seperti tindakan berbalas-
balasan. Selain itu juga terlihat seperti menuntut 3 balasan like dari dari pengguna lain, hal ini
terlihat dari jika pengguna tersebut tidak memberi like maka pengguna tersebut juga tidak
mendapat like, seolah-olah untuk mendapat like kita harus memberi like juga
Media sosial merupakan sebuah jembatan penghubung yang digunakan untuk
berkomunikasi di jejaring sosial. Di Indonesia media sosial mulai populer sejak munculnya
Friendster pada tahun 2007. “Sampai saat ini media sosial banyak bermunculan dengan fitur
yang lebih bervariasi dan lengkap, seperti twitter, facebook, path, Instagram dan tumblr
(Rahayu, 2014)”. Saat ini Era digital yang dipenuhi dengan meme, Meme Shitpost Sejuta Umat
telah muncul sebagai fenomena kreatif dan kadang-kadang kontroversial. Meskipun sebagian
besar meme bertujuan untuk memberikan hiburan dan kegembiraan, sayangnya, beberapa di
antaranya dapat mencakup unsur-unsur rasis yang menimbulkan kekhawatiran. Grup ini awalnya
dibentuk sebagai tempat bagi pengguna untuk berbagi humor tanpa batasan formal, menciptakan
lingkungan yang tidak terikat oleh norma-norma tertentu. Namun, seiring berjalannya waktu,
semakin banyak konten meme yang merugikan dan merendahkan muncul dalam konteks Meme
Shitpost Sejuta Umat, khususnya meme yang bersifat rasis.
Kesejahteraan psikologis merupakan kondisi optimalnya fungsi inidividu sebagai
perwujudan segala potensinya. Individu dapat dikatakan sejahtera apabila tidak mengalami
disfungsi psikologis seperti kecemasan, depresi, dan bentuk-bentuk gejala psikologis lainnya
(Maghfirah, 2013). Individu yang memiliki kesejahteraan psikologis yang optimal ialah individu
yang menerima kekuatan dan kelemahan diri apa adanya, memiliki hubungan positif dengan
orang lain, mampu mengarahkan tingkah lakunya sendiri, mampu mengembangkan potensi diri
secara berkelanjutan, mampu mengatur lingkungan, dan memiliki tujuan dalam hidupnya (Debby
dan Siregar, 2013 ; Maghfirah, 2013).
Kesejahteraan psikologis (psychological well-being) pertama kalimdikemukakan oleh
Ryff. Menurut Ryff (Papalia dkk, 2009 ; Maqhfirah, 2015) kesejahteraan psikologis adalah
gambaran kesehatan psikologis individu berdasarkan pemenuhan kriteria fungsi psikologis
positif individu tersebut (positive psychological functioning). Kesejahteraan psikologis
merupakan suatu dorongan untuk menggali potensi diri secara keseluruhan. Orang yang sehat
secara psikologis memiliki sikap positif terhadap diri dan orang lain, mampu membuat keputusan
sendiri dan mengatur perilaku sendiri, dapat memilih atau membentuk lingkungan yang sesuai
dengan kebutuhannya. Orang yang sejahtera secara psikologis juga memiliki banyak tujuan yang
membuat hidupnya bermakna, berjuang untuk menjelajah dan mengembangkan diri selengkap
mungkin (Papalia dkk, 2009). Konteks psikologi, fenomena meme/humor ini mencerminkan
dampak yang dapat dirasakan oleh individu yang terpapar oleh konten meme rasis. Meme rasis
tidak hanya menciptakan lingkungan online yang merugikan, tetapi juga dapat berdampak pada
kesejahteraan psikologis individu yang menjadi sasaran atau terlibat secara tidak langsung.
Dalam pembuatan proposal ini, kita akan menyelidiki sejarah dan dinamika evolusi Meme
Shitpost Sejuta Umat dengan fokus khusus pada penyebaran meme rasis, serta menganalisis
dampak psikologis dari konsumsi dan pembuatan konten semacam itu.

Penelitian sejenis

Fenomena meme di media sosial studi etnografi virtual posting meme pada penguna
media sosial instagram, Aditya Nugraha1, Ratih Hasanah Sudrajat, Berlian Primadani Satria
Putri Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom
adittnugrahaa@gmail.com. peneliti menyimpulkan bagaimana kesan pengguna Instagram
memaknai aktivitas posting meme yang dilakukannya. Yang pertama, informan merasa
diperhatikan followers, artinya dengan diberikan like dan comment dari followers terhadap
posting meme yang dilakukan membuat informan merasa diperhatikan oleh followers-nya.
Kedua informan merasa memberikan informasi ke followers, artinya dengan menggunakan
hashtag, secara tidak langsung informan memberikan informasi terkait dengan meme yang akan
dicari. Dan yang terakhir, informan merasa mendapatkan pengalaman baru, artinya informan
merasa dari melakukan aktivitas posting meme ini mereka medapatkan teman baru dalam hal ini
semakin bertambahnya followers yang mem-follow informan, menghilangkan rasa bosan dan
stres, serta dapat saling menginspirasi.
Sarkasme pada meme di media sosial instagram, Veronika Unun Pratiwi Indonesia,
Universitas Veteran Bangun Nusantara, veronikaup@gmail.com, 20 Juni 2022.Peneliti
menyimpulkan bahwa dengan membaca dan mengamati sumber data atau gambar meme
Indonesia di media sosial Instagram, terdapat berbagai bentuk dan gaya sarkasme yang tertulis
dalam meme Indonesia. Kontras bahasa kiasan ini membandingkan dan mengkontraskan dua
frasa. Perilaku anak muda saat ini mirip dengan langit dan bumi, kondisi perekonomian di
Indonesia dalam beberapa hari belakangan terkait dengan kenaikan harga barang, minyak goreng
dan bahan bakar minyak (BBM). Majas pertentangan, banyak mempunyai pilihan seperti
melebihlebihkan sesuatu hal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya meme Instagram
mengandung gaya satir dengan sarkasme, yang digunakan untuk menyindir dan mengkritik
dengan rasa humor. Karakteristik meme, pilihan bahasa dan frasa sangat menarik. Forum ulasan
kreatif menjadi lebih terbuka dan beragam sejak munculnya alat komunikasi meme di dunia
digital, seperti pembuatan meme dalam ulasan satir ini. Meme tentang peristiwa baru-baru ini
bisa lucu sekaligus menggugah pikiran. Meme telah menjadi terkenal sebagai cara baru untuk
menanggapi peristiwa nasional, khususnya dalam politik dan kehidupan sosial. Meme dapat
memperjelas sikap ironi dan kritik, namun juga dapat menimbulkan ironi dan kritik bernuansa
humor.
Penggunaan Meme Sejarah di Jejaring Sosial untuk Meningkatkan Kesadaran Sejarah
Masyarakat Indonesia. Samudra Eka Cipta, Rinto Budi Santosa Pascasarjana Ilmu Sejarah,
Universitas Indonesia, Indonesia SMA Negeri Sapuran, Kab. Wonosobo, Indonesia. Peneliti
menyimpulkan bahwa melalui produksi dan menyebarkan meme sejarah di jejaring sosial dapat
dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk memasyarakatkan khasanah sejarah pada
masyarakat luas (netizen). Mengingat besarnya jumlah masyarakat Indonesia pengguna jejaring
sosial dan luasnya jangkauan persebaranya. Keberadaan meme sejarah di jejaring sosial dapat
dijadikan sebagai sarana internalisasi dan peningkatan wawasan kesejarahan pada masyarakat,
juga akan merangsang komunikasi diantara netizen untuk berdiskusi tentang aspek-aspek
kesejarahan, sehingga diharapkan kedepan akan terbentuk masyarakat Indonesia yang melek
sejarah.
1.2 Rumusan Masalah
Agar penelitian ini dapat tetap terfokus pada tujuan awal, maka penulis menetapkan rumusan
masalah yang akan menjadi inti pembahasan, yaitu:

1.Bagaimana pola dalam meme rasis yang ada di grup Meme Shitpost Sejuta Umat" di
Facebook?

2. Bagaimana dampak meme rasis dalam grup "Meme Shitpost Sejuta Umat" di Facebook bagi
kesejahteraan psikologis anggota grup?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menganalisis keberadaan meme rasis di grup "Meme Shitpost Sejuta Umat" di Facebook.

2. Meneliti dampak meme rasis tersebut terhadap kesejahteraan psikologis individu yang
terpapar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA\

15

2.1 Meme

Hakikat Meme
Meme dalam konteks media sosial merupakan bentuk komunikasi baru yang sangat
populer, terutama di kalangan milenial. Mereka digunakan untuk menyatakan emosi, peristiwa,
dan banyak hal lain dengan cara yang baru dan berbeda. Istilah meme pertama kali
diperkenalkan oleh Richard Dawkins pada tahun 1976 dalam bukunya The Selfish Gene, di mana
ia menggunakannya untuk menjelaskan bagaimana prinsip-prinsip Darwinisme menggambarkan
penyebaran gagasan dan fenomena budaya.Meme dapat berupa gambar, video pendek, kata-kata,
atau gagasan yang cepat menyebar di antara orang-orang dan sering mengalami variasi atau
modifikasi. Meme sering kali merepresentasikan fenomena atau tema tertentu dan telah
memperkenalkan kata-kata dan simbol-simbol baru ke dalam bahasa sehari-hari. Meme
digunakan untuk menciptakan humor dan hiburan, menjadi bahasa unik, mengekspresikan
ekspresi wajah, memberikan komunikasi singkat dan padat, merespons berita atau peristiwa,
menyampaikan pesan secara kreatif, memperkenalkan karakter atau personifikasi, serta menjadi
alat untuk kampanye.Meme telah menjadi bentuk komunikasi baru di berbagai platform media
sosial, menciptakan identitas bersama di antara komunitas online dan mendorong keterlibatan
pengguna aktif. Penggunaannya juga memiliki risiko seperti potensi penyebaran informasi palsu,
pelanggaran hak cipta, dan dampak emosional negatif.
Penggunaan meme dalam komunikasi media sosial perlu seimbang dengan tanggung
jawab, etika, dan kesadaran akan dampak keseluruhan pada komunitas online. Jika digunakan
dengan bijak, meme dapat menjadi elemen penting dalam dinamika evolusi komunikasi di era
digital.Hakekat meme dapat didefinisikan sebagai fenomena budaya yang melibatkan
penyebaran dan adaptasi gagasan, gambar, atau video yang biasanya memiliki nilai humor, ironi,
atau pesan tertentu melalui media sosial dan platform daring lainnya. Beberapa hakekat meme :
 Replikasi dan Penyebaran Cepat: Meme cenderung memiliki sifat yang mudah direplikasi
dan disebarkan secara cepat melalui berbagai platform daring, seperti media sosial,
forum, dan situs berbagi konten.
 Konten yang Mudah Diidentifikasi: Meme sering kali mengandung gambar atau teks
yang mudah dikenali dan diidentifikasi oleh banyak orang. Mereka biasanya
menggunakan gaya yang sederhana dan mudah dimengerti.
 Adaptasi dan Evolusi: Meme cenderung berubah dan berkembang seiring waktu. Mereka
bisa diadaptasi ulang atau dimodifikasi untuk mengikuti tren, kejadian terkini, atau
kebutuhan komunikasi yang berbeda.
 Pelestarian Budaya dan Identitas: Meme sering kali mencerminkan budaya, nilai-nilai,
dan kecenderungan tertentu dalam masyarakat. Mereka dapat menjadi alat ekspresi dan
identitas bagi kelompok atau komunitas tertentu.
 Kehadiran dalam Konteks Sosial dan Politik: Meme juga sering digunakan untuk
menyampaikan pesan politik, kritik sosial, atau komentar terhadap isu-isu kontemporer.
Mereka bisa menjadi alat untuk menyebarkan ideologi atau mengomentari peristiwa
politik dan sosial.
 Humor dan Hiburannya: Salah satu fitur utama meme adalah humor atau daya tarik
hiburan yang menyertainya. Mereka sering kali dirancang untuk menghasilkan tawa atau
membuat orang terhibur.
 Pengaruh dalam Budaya Populer: Meme telah menjadi bagian integral dari budaya
populer modern. Mereka sering kali memengaruhi mode, bahasa, dan cara berpikir dalam
masyarakat secara luas.
Hakekat meme memengaruhi cara kita berinteraksi dengan konten digital, bagaimana kita
menyampaikan gagasan, dan bagaimana budaya populer dan komunikasi online berkembang.

Jenis-jenis Meme

Jenis-jenis meme meliputi berbagai tipe yang memiliki ciri khas dan gaya penggunaannya
masing-masing. Jenis-jenis meme yang ada yaitu :
 Classic Memes merupakan jenis meme yang populer pada tahun 2007 hingga 2012-an.
Meme ini ditandai dengan penggunaan font Impact pada setiap meme-nya. Biasanya, teks
dengan font Impact ditempatkan pada gambar seseorang atau karakter yang memiliki
referensi budaya atau lelucon tertentu. Contoh yang terkenal adalah meme Bad Luck
Brian.
 Dank Memes diperkenalkan pertama kali tahun 2013 melalui situs 4chan dan Reddit.
Meme ini dibuat dengan konsep memparodikan lelucon yang sudah ada dengan balutan
konteks yang harus dipahami oleh pembacanya. Jenis meme ini bisa menjadi sangat lucu
apabila konteks yang diangkat bisa dipahami banyak orang, tetapi apabila mengangkat
konteks khusus seperti lelucon suatu kelompok, maka sulit dipahami oleh orang lain. 3
 Normie Memes memiliki struktur gambar yang mirip dengan Dank memes, tetapi
cenderung kurang ofensif. Meme jenis ini umumnya memiliki konteks pembahasan yang
umum dan bisa dimengerti oleh semua orang, tetapi kepopulerannya juga bisa hilang
dengan cepat.
 Wholesome Memes berkembang bersama dengan Normie memes pada tahun 2007 hingga
sekarang. Berbeda dengan jenis meme lainnya, Wholesome memes dibuat tanpa ada ironi
di dalamnya. Meme ini cenderung memberikan dukungan dan kepedulian daripada
membuat lelucon, terutama terkait dengan percintaan, kesehatan mental, perasaan senang,
atau sedih kepada seseorang.
 Surreal Memes tergolong abstrak dan tidak memiliki makna yang jelas. Sejak
kemunculannya pada tahun 2015, Surreal memes biasanya memiliki gambar dan lelucon
yang absurd berdasarkan selera humor pembuatnya. Salah satu meme yang terkenal
adalah Meme Man.
 Meme Agamis Meme agamis memuat konten-konten yang merendahkan, mengejek, atau
dengan sengaja menghina agama atau kepercayaan tertentu. Jenis meme ini dapat
menyinggung perasaan umat beragama dan menimbulkan konflik.
 Meme Rasis Meme rasis berisi konten-konten yang mengandung rasisme, seperti ejekan
terhadap ras tertentu, penggunaan stereotip rasial yang merendahkan, atau bahkan
penyebaran ajaran kebencian terhadap ras tertentu.
 Meme Sarkastik Meme sarkas seringkali menggunakan gaya bahasa sarkastik atau ironi
dengan maksud yang merendahkan atau menghina pihak tertentu, baik individu maupun
kelompok, yang dapat menyebabkan ketegangan dan konflik.
 Meme yang Mengandung Hate Speech jenis meme ini berisi kata-kata atau kalimat yang
merendahkan atau menghasut kebencian terhadap suatu kelompok ras atau agama.

Unsur-unsur meme
Meme adalah fenomena yang populer di media sosial. Unsur-unsur meme dapat
mencakup tanda, obyek, dan penafsir. Tanda atau gambar meme biasanya mencerminkan
aktivitas sosial atau kejadian terkini yang menarik perhatian netizen. Sedangkan obyek meme
umumnya berisi cibiran, sindiran, atau ketidaksukaan netizen terhadap seseorang atau suatu hal,
dan dikemas dalam bentuk satire atau humor. Penafsir atau sikap para netizen cenderung sejalan,
di mana mereka cenderung menerima dan setuju dengan isi meme dan saling mendukung satu
sama lain. Selain itu, dalam meme Instagram, unsur verbal dan nonverbal juga digunakan
sebagai elemen-elemen utama. Kedua unsur ini membuat meme menjadi sebuah wacana yang
sangat menarik dan cukup beragam dalam interpretasinya, terutama pada unsur nonverbal.
Melalui tanda, obyek, dan penafsir, meme mampu menyampaikan makna dan pesan dari penulis.
Meme cenderung mengalami evolusi dan perubahan seiring waktu, memungkinkan pengguna
untuk menciptakan, memodifikasi, atau mengadaptasi meme sesuai dengan tren atau kejadian
terkini, sehinga meme menunjukkan wujud kreativitas yang berkembang dalam bentuk yang
cukup unik di media sosial.

2.1.1. Meme rasi

Rasis
Rasis adalah sikap yang didasari oleh rasisme dalam masyarakat. Dalam konteks ini,
rasisme terkait dengan konsep etnosentrisme, prasangka, dan diskriminasi. Rasisme timbul dari
sifat manusia sebagai makhluk sosial yang terkadang membatasi hubungannya dengan manusia
lain berdasarkan perbedaan fisik. Hal ini dapat berupa keyakinan bahwa seseorang lebih baik
daripada yang lain hanya karena warna kulit atau budayanya. Rasisme juga dapat berwujud
dalam perlakuan berat sebelah terhadap suku bangsa yang berbeda-beda. Salah satu aspek
penting dari rasisme adalah bahwa ia tidak hanya bersifat individual, tetapi juga dapat
terinternalisasi dalam struktur sosial dan budaya yang lebih luas. Rasisme sistemik, misalnya,
terjadi ketika diskriminasi terhadap suatu ras atau etnisitas tertentu terdapat dalam kebijakan,
praktik, atau norma-norma sosial yang diakui secara luas. Ini dapat menyebabkan
ketidaksetaraan sistemik dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, kesehatan, dan
keadil. Rasisme, atau rasialisme, mencakup keyakinan bahwa ras tertentu lebih unggul dan juga
melibatkan institusi dan sistem politik, ekonomi, atau hukum yang terlibat dalam diskriminasi
atau memperkuat ketidaksetaraan rasial dalam berbagai aspek, seperti kekayaan, pendidikan,
kesehatan, serta hak-hak sipil. Rasisme dapat dipahami sebagai perilaku berbeda terhadap orang
lain berdasarkan warna kulit atau budayanya, dan ini dapat muncul dalam berbagai bentuk
seperti prasangka rasial, diskriminasi rasial, kekerasan rasial, serta stereotip berdasarkan ras.

Meme rasis

Meme rasis merujuk kepada meme yang mengandung konten atau pesan yang
merendahkan, menghina, atau memperkuat stereotip yang berkaitan dengan suatu ras atau etnis
tertentu. Meme rasis sering kali menyebarkan pandangan yang diskriminatif atau mengejek
individu atau kelompok berdasarkan ras atau etnis mereka. Konten meme rasis dapat berupa
gambar, teks, atau video yang menyalahkan, mempermalukan, atau melecehkan kelompok
tertentu berdasarkan ciri-ciri fisik, budaya, atau latar belakang etnis mereka. Penggunaan meme
rasis tidak hanya tidak etis, tetapi juga dapat membahayakan dan memperkuat prasangka dan
diskriminasi rasial dalam masyarakat. Meme rasis harus ditolak dan tidak boleh diperbolehkan di
platform atau dalam interaksi sosial karena melanggar nilai-nilai kesetaraan, keadilan, dan
penghargaan terhadap keberagaman.

2.2 media social

2.2.1 Facebook
Facebook adalah sebuah situs jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk
saling berinteraksi dengan pengguna lain di seluruh dunia. Facebook berasal dari dua kata dalam
bahasa Inggris, yaitu face yang berarti muka dan book yang berarti buku. Situs ini awalnya
dibuat oleh Mark Zuckerberg saat ia belajar psikologi di Harvard University dan diluncurkan
pada tahun 2004. Pada awalnya, Facebook hanya ditujukan untuk kalangan mahasiswa Harvard,
tetapi kemudian berkembang dan dapat digunakan oleh semua orang berusia minimal 13 tahun.
Facebook menawarkan berbagai fitur canggih, seperti pertukaran pesan, kemampuan untuk
membuat halaman pribadi, menambahkan teman, membuat dan mengupdate status, serta
membagikan berbagai jenis konten. Selain itu, Facebook dilengkapi dengan alat privasi untuk
membatasi siapa saja yang berhak melihat hal-hal yang Anda bagikan. Jumlah pengguna aktif
bulanan di Indonesia mencapai 77 juta, menjadikannya salah satu situs jejaring sosial yang
paling populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Facebook secara lengkap adalah sebuah situs jejaring sosial yang memungkinkan
pengguna dapat saling berinteraksi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia. Frasa “Buku
Muka” merupakan prinsip dasar yang membedakan facebook dengan jejaring sosialnya, yaitu
menampilkan seluruh informasi dari pengguna tersebut.Facebook menawarkan berbagai fitur
canggih yang belum pernah ada di sosial media sebelumnya. Selain dapat bertukar pesan, dengan
facebook seorang pengguna dapat menciptakan halaman pribadi, menambahkan teman, membuat
dan mengupdate status, membagikan berbagai jenis konten, video call dan banyak lagi. Selain
itu, facebook juga dilengkapi dengan alat privasi untuk membatasi siapa saja yang berhak
melihat hal yang Anda bagikan.
Sejarah Facebook
Facebook merupakan salah satu media sosial terpopuler di dunia. Facebook adalah media
siber yang merupakan klasifikasi dari media baru sedang berkembang dalam studi Ilmu
Komunikasi saat ini. Facebook pertama kali diperkenalkan kepada publik oleh Mark Zuckerberg
sebagai pendiri bersama beberapa rekan sebagai pendiri bersama di antaranya Dustin Moskovitz,
Chris Hughes dan Eduardo Saverin pada tanggal 4 Februari 2004 berupa sebuah situs dengan
nama awal TheFacebook. Perjalanan awal, Facebook hanya dapat diakses terbatas oleh anggota
asrama dari mahasiswa Harvard University lalu pada 1 Maret 2004 Facebook memperluas
jangkauan akses dari Harvard ke Stanford, Columbia dan Yale. Pada 1 Juni 2004, Mark bersama
rekan memindahkan kantor Facebook dari Harvard ke Palo Alto, California. Dalam kurun waktu
tiga bulan setelahnya, TheFacebook melakukan perubahan tampilan dengan meluncurkan
Facebook Wall yang berfungsi untuk meletakkan pesan kepada teman-teman mereka. Belum
genap setahun sejak diluncurkan pertama kali, Facebook telah memiliki satu juta pengguna aktif
pada 1 Desember 2004. Pada 1 Mei 2005, tercatat Facebook telah tumbuh pesat dengan
mendukung akses kepada lebih dari 800 jaringan perguruan tinggi di Amerika Serikat dan
Kanada. Setelah perguruan tinggi, Facebook menyasar perluasan dengan menambahkan jaringan
sekolah menengah atas. Pada 20 September 2005, Facebook melakukan pergantian nama dari
nama awal thefacebook.com menjadi facebook.com . Sejak didirikan pada 2004 hingga 2017,
Facebook telah sangat banyak mengalami perubahan baik dari segi struktur perusahaan maupun
segi teknologi yang mana perkembangan itu dapat dilihat di situs resmi Facebook Newsroom
dengan alamat https://newsroom.fb.com/company-info/.

2.3. Meme rasis dalam media social facebook

2.3.1 GRUB MEME SHITPOST SEJUTA UMAT


Pada 6 April 2021, sebuah grup meme shitpost sejuta umat didirikan dengan anggota
mencapai 412 ribu orang. Grup ini menjadi tempat bagi para anggotanya untuk saling
berinteraksi dan berbagi konten secara online. Dalam grup tersebut, setiap anggota diharapkan
untuk aktif dengan memposting setidaknya lima kali sehari. Dalam 28 hari terakhir, telah tercatat
sekitar 260 postingan yang dipublikasikan. Setiap postingan memunculkan beragam reaksi dari
anggota, yang mencakup emosi seperti kemarahan, kebingungan, kesedihan, dan bahkan rasa
tidak suka yang didasarkan pada konten yang diposting.
Dalam dinamika harian grup, komentar yang diberikan oleh anggota seringkali
mencerminkan berbagai reaksi dan pendapat mereka terhadap konten yang diposting. Beberapa
komentar mengekspresikan perasaan marah atau kebingungan, sementara yang lain menunjukkan
rasa sedih atau kesedihan. Tak jarang pula, komentar yang muncul juga mencakup konten yang
rasis atau mengandung prasangka tertentu terhadap kelompok tertentu. Hal ini menunjukkan
bahwa grup tersebut menjadi medan pertukaran gagasan dan emosi yang sangat dinamis di antara
anggotanya.
Begitu banyaknya reaksi yang terjadi dalam setiap postingan, grup tersebut menjadi pusat
diskusi yang hidup dan beragam. Anggotanya memiliki kebebasan untuk mengekspresikan
pendapat dan emosi mereka terhadap konten yang diposting, meskipun hal ini sering kali
menghasilkan diskusi dan perdebatan yang intens. Dengan demikian, grup tersebut
mencerminkan keberagaman dan dinamika dari masyarakat daring, di mana berbagai sudut
pandang dan emosi saling berbenturan dan saling berinteraksi dalam sebuah lingkungan online
yang kompleks.

METODE PENELITiAN
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian
kualitatif adalah penelitian yang dilakukan pada kondisi obyek yang alami, peneliti sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data yang dilakukan secara gabungan, data yang
dihasilkan bersifat deskriptif dan analisis data dilakukan secara induktif dan penelitian ini lebih
menekankan makna daripada generalisasi (Sedarmayanti dan Hidayat, 2011: 33).
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan studi etnografi virtual. Studi etnografi
virtual merupakan metode etnografi yang dilakukan untuk melihat fenomena sosial dan atau
kultur pengguna di ruang siber. Sebagai sebuah kultur dan artefak kultural, cyberspace atau
dunia siber bagi peneliti etnografi virtual bisa mendekati beberapa objek atau fenomena yang ada
di internet (Nasrullah, 2014: 171-172).
Dalam penelitian ini, peneliti memandang bahwa fenomena meme dikalangan pengguna
media sosial pasti memiliki makna dan realitas sosialnya. Sehingga paradigma yang digunakan
peneliti adalah paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme menyatakan bahwa
individu melakukan interpretasi dan bertindak menurut berbagai konseptual yang ada didalam
pikirannya (Ardianto dan Q-Anees, 2009: 151).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Rentang 28 hari terakhir, sudah terjadi sekitar 260 postingan yang dipublikasikan di
dalam grup tersebut. Komentar yang muncul dalam setiap postingan cenderung bervariasi,
bergantung pada konten yang diposting. Meme rasis, diskusi dan perdebatan yang kompleks
sering terjadi di dalam Grup Shit Post Sejuta Umat. Berbagai reaksi muncul dari anggota grup
terhadap meme-meme yang bersifat merendahkan suatu ras atau etnis. Sebagian anggota
mengekspresikan ketidaknyamanan dan penolakan terhadap konten rasis tersebut, sementara
yang lain justru mendukung dan memperkuatnya dengan komentar yang memicu ketegangan dan
ketidaksepakatan di antara anggota grup.
Pembahasan mengenai meme rasis dalam Grup Shit Post Sejuta Umat mencerminkan
kompleksitas sikap dan pandangan anggota terhadap isu-isu sensitif ini. Beberapa anggota
menganggap meme rasis sebagai bentuk humor yang tidak berbahaya, sementara yang lain
menyadari dampak negatifnya dan menyerukan untuk menghindari konten yang bersifat
merendahkan dan memicu ketegangan rasial.Dalam upaya menjaga lingkungan yang inklusif dan
menghormati keberagaman, penting bagi anggota Grup Shit Post Sejuta Umat untuk
meningkatkan kesadaran akan implikasi meme rasis. Diskusi terbuka dan edukasi mengenai
dampak negatif dari konten rasis dapat membantu meredakan ketegangan dan membangun
penghargaan yang lebih besar terhadap keberagaman dalam komunitas online. Grup Shit Post
Sejuta Umat bukan hanya menjadi tempat untuk berbagi hiburan dan humor, tetapi juga menjadi
wadah untuk refleksi dan dialog yang konstruktif mengenai isu-isu yang relevan dengan
keberagaman dan penghormatan dalam masyarakat daring.

KESIMPULAN
Kesimpulan mengenai meme rasis yang terdapat dalam Grup Facebook Shit Post Sejuta
Umat menyoroti kompleksitas dan dampak dari konten yang merendahkan suatu ras atau etnis.
Pertama-tama, meme rasis tidak hanya mencerminkan ketidakpekaan terhadap kerentanan dan
pengalaman individu yang terkait dengan ras atau etnis tertentu, tetapi juga dapat memperkuat
prasangka dan sikap diskriminatif dalam masyarakat. Diskusi dan interaksi yang terjadi di dalam
grup seringkali menampilkan perspektif yang beragam, dari yang mengecam hingga yang
mempertahankan meme rasis.Pentingnya kesadaran akan konsekuensi sosial dan psikologis dari
meme rasis menjadi sangat jelas dalam konteks Grup Facebook Shit Post Sejuta Umat. Meme
rasis tidak hanya menyinggung kelompok yang menjadi sasaran, tetapi juga menciptakan
lingkungan yang tidak aman dan tidak menyenangkan bagi anggota grup yang merasa terancam
atau terdiskriminasi oleh konten tersebut.
Perdebatan yang terjadi di dalam grup mencerminkan adanya ketegangan antara
kebebasan berekspresi dan tanggung jawab sosial dalam menggunakan media sosial. Meskipun
kebebasan berekspresi adalah hak yang dilindungi, penggunaan meme rasis menimbulkan
pertanyaan tentang batas etika dan moralitas dalam berbagi konten di platform daring.
Penanganan meme rasis dalam Grup Facebook Shit Post Sejuta Umat memerlukan tindakan yang
cepat dan tepat dari administrator grup serta partisipasi aktif dari anggota untuk mengedukasi,
menegur, dan menghapus konten yang merendahkan. Diperlukan pula upaya untuk membangun
kesadaran akan pentingnya menghormati keberagaman dan mencegah penyebaran konten yang
bersifat rasis atau merugikan. Kesimpulan ini menegaskan bahwa meme rasis bukanlah bahan
lelucon yang dapat diterima dalam konteks apapun. Mereka membawa dampak yang serius dan
dapat merusak keharmonisan dan kebersamaan dalam komunitas online. Oleh karena itu, perlu
adanya komitmen bersama untuk menentang dan menghindari meme rasis serta membangun
lingkungan yang inklusif, menghormati, dan aman bagi semua anggota masyarakat daring.

DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/41731-ID-fenomena-meme-di-media-sosial-
studi-etnografi-virtual-posting-meme-pada-pengguna.pdf

https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/apa-arti-meme-dan-perannya-dalam-
budaya-populer-21hh3mk3vwo

https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/arti-rasis-dalam-bahasa-gaul-dan-contoh-
perilakunya-yang-harus-dihindari-21LF9lsSMRK
https://www.liputan6.com/hot/read/5308098/rasisme-adalah-prasangka-berdasarkan-
keturunan-bangsa-ini-cara-menghindarinya

https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/166/7/13.%20UNIKOM_Lutfi%20Gumilang_BAB
%20I.pdf

https://www.zenius.net/blog/sejarah-asal-usul-meme

https://www.youtube.com/watch?v=ePV86uU3lLI&t=470s

http://scholar.unand.ac.id/54573/2/BAB%20I.%20Pendahuluan.pdf

https://repository.upnvj.ac.id/17209/3/BAB%20I.pdf

http://repository.unika.ac.id/17318/2/13.42.0050%20ALBERTIN%20WINDA
%20RATNANINGTYAS%2C%20%284.58%29.BAB%20I.pdf

http://digilib.unimed.ac.id/23190/1/8.%20NIM.%203133122009%20CHAPTER%20I.pdf

https://eprints.ums.ac.id/52762/3/BAB%20I.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/41731-ID-fenomena-meme-di-media-sosial-
studi-etnografi-virtual-posting-meme-pada-pengguna.pdf

https://journal.uir.ac.id/index.php/geram/article/view/9360/4302

https://www.kompasiana.com/adellahaviza1388/65808592c57afb2cca02e5a3/meme-
menjadi-komunikasi-gaya-baru-dalam-bermedia-sosial

https://kumparan.com/rafi-r/penggunaan-format-meme-di-sosial-media-1v0J08sXIrl

https://journal.trunojoyo.ac.id/metalingua/article/view/7025

https://www.amnesty.id/rasisme-dan-ham/

https://www.liputan6.com/hot/read/4501934/apa-itu-rasis-kenali-pengertian-dan-bentuk-
bentuknya

https://www.nesabamedia.com/pengertian-facebook/

https://repository.uin-suska.ac.id/16679/9/9.%20BAB%20IV_2018397KOM.pdf

https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRJMD/article/download/1368/915/10319

Anda mungkin juga menyukai