Metode Pemecahan Masalah: Pengembangan Program Pembelajaran Matematika (P3M)
Metode Pemecahan Masalah: Pengembangan Program Pembelajaran Matematika (P3M)
Disusun Oleh :
1. Pendahuluan
A. Metode Masalah
Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method) menurut Surdirman (1992: 146)
adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak
pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan masalah atau
jawabannya oleh perserta didik. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) ini sering
dinamakan dengan experiment method, reflingctive thingking method, atau scientific method.
Akan tetapi, menurut Gulo (2002: 111) menyatakan bahwa problem solving adalah metode yang
mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu
masalah secara menalar.
Senada dengan pendapat diatas, Sanjaya (2009: 214) menyatakan pada metode
pemecahan masalah, materi pembelajaran tidak terbatas pada buku saja, tetapi juga bersumber
dari peristiwa- peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian,
metode pemecahan masalah (problem solving) adalah sebuah metode pembelajaran yang
berupaya membahas permasalahan untuk mencapai pemecahan atau jawabannya. Sebagaimana
metode mengajar, metode pemecahan masalah sangat baik bagi pembinaan sikap ilmiah kepada
para peserta didik. Dengan metode ini, peserta didik belajar memecahkan suatu masalah
menurut prosedur kerja metode ilmiah.
Problem Solving, adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan diaman
perserta didik dihadapkan dengan kondisi masalah. Dari masalah yang sederhana menuju pada
masalah yang sulit atau muskil. Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode
pengajaran yang mendorong perserta didik untuk mencari dan memecahkan persoalan.
Adakalanya manusia memecahkan masalah secara insiatif atau naluri ataupun dengan kebiasaan,
yang mana pemecahan tersebut biasanya dilakukan oleh binatang.
Metode ini dapat dilaksanakan apabila perserta didik telah berada pada tingkat yang lebih
tinggi dengan prestasi yang tinggi pula. Dalam hal ini, pendidik dapat menggambarkan bahwa
yang diminta adalah buah pikiran dengan alasan-alasan rasional
(6) Menyimpulkan
Sebelum mengajar, seorang pendidik perlu untuk memahami metode pembelajaran yang
digunakan, dimulai dari pendahuluan, inti sampai ke penutup. Apabila pendidik sudah
memahami alur metode pembelajaran dengan jelas tentunya akan lebih mudah dalam mengelola.
Dampaknya pun akan terlihat pada hasil pembelajaran yang dilakukan
Pada penerapan Metode Problem Solving terdapat beberapa aktivitas yang ada pada metode
pembelajaran yang lain, meliputi diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab. Berikut Langkah-
langkah metode Problem Solving menurut Hamiyah dan Jauhar (2014:129) yaitu :
Mengumpulkan data dari keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut.
(6) Menyimpulkan
II. Pembahasan
b. Mengetahui masalah secara jelas yang dikerjakan agar usaha tidak akan sia-sia
Mengumpulkan data dari keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut.
(4) Merumuskan hipotesis
(6) Menyimpulkan
II. Pembahasan
1. Menyiapkan Masalah
a) Guru akan menyiapkan masalah yang akan digunakan sebagai bahan ajaran
b) Perserta didik akan mengetahui masalah terlebih agar pengerjaannya tidak sia-sia
2. Menelaah Masalah
Jika masalah sudah jelas maka siswa akan menggunakan pengetahuannya untuk menganalisi
soal yang diberikan dengan bebrbagai keterangan yang perserta dapatkan.
4. Merumuskan hipotesis
Dari keterangan tersebut perserta didik akan mengetahui sebab-akibat untuk mendapatka
jawaban sementara yang kemungkinan akan memberikan harapan alternative penyelesaian.
5. Pembuktian Hipotesis
(6) Menyimpulkan
Perserta didik akan memberikan kesimpulan atas jawaban yang sudah dicari.
Materi : Tabung
Kelas : 1 SMP
Waktu : 2x40
1. Menyiapkan Masalah
a. Guru akan menyiapkan masalah yang akan digunakan sebagai bahan ajaran
1) Guru mempersiapkan kelopok
2) Guru mempersiapkan gunting, lem, serta kertas kertas karton
3) Guru menyiapkan masalah yang akan dibahas perserta didik yaitu:
● Sebuah tabung mempunyai jari-jari 14 cm dan tinggi 10 cm, tentukan
luas permukaan tabung tersebut?
● Buatlah bentuk tabung sesuai dengan soal yang sudah di tentukan.
b. Perserta didik akan mengetahui masalah sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan
terlebih dahulu agar pengerjaannya tidak sia-sia.
2. Menelaah Masalah
Jika perserta didik sudah memahami masalah yang diberikan maka siswa akan mengamati soal
dengan berbagai keterangan yang siswa dapatkan.
4. Merumuskan hipotesis
Setelah mengumpulkan keterangan siswa dapat mengetahui sebab-akibat dari masalah yang
diberikan untuk menjadi harapan alternative penyelesaian
5. Pembuktian Hipotesis
a) perserta didik akan memahami kembali masalah yang sudah di cari untuk
memahaminya.
b) perserta didik akan menghubungkan jawaban sementara dengan keterangan dari berbagai
sudut yang siswa dapatkan.
c) perserta didik akan menghitung kembali masalah yang di berikan untuk mengambil
keputusan
(6) Menyimpulkan
Perserta didik akan memberikan kesimpulan dari masalah yang ia cari sebagai hasil akhirnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hamdayama, Jumanta. 2015. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor : Ghalia
Indonesia