Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan Program Pembelajaran Matematika(P3M)

METODE PEMECAHAN MASALAH

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Tambunan M.Pd

Disusun Oleh :

Monika Br. Sinaga 21150042

Program Studi Pendidikan Matematika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas HKBP Nommensen Medan
T.A :2022/2023
Pemecahan Metode Masalah
(Problem Solving Method)

1. Pendahuluan

A. Metode Masalah

1. Pengertian Metode Pemecahan Masalah

Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method) menurut Surdirman (1992: 146)
adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak
pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan masalah atau
jawabannya oleh perserta didik. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) ini sering
dinamakan dengan experiment method, reflingctive thingking method, atau scientific method.
Akan tetapi, menurut Gulo (2002: 111) menyatakan bahwa problem solving adalah metode yang
mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu
masalah secara menalar.

Senada dengan pendapat diatas, Sanjaya (2009: 214) menyatakan pada metode
pemecahan masalah, materi pembelajaran tidak terbatas pada buku saja, tetapi juga bersumber
dari peristiwa- peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan demikian,
metode pemecahan masalah (problem solving) adalah sebuah metode pembelajaran yang
berupaya membahas permasalahan untuk mencapai pemecahan atau jawabannya. Sebagaimana
metode mengajar, metode pemecahan masalah sangat baik bagi pembinaan sikap ilmiah kepada
para peserta didik. Dengan metode ini, peserta didik belajar memecahkan suatu masalah
menurut prosedur kerja metode ilmiah.

Problem Solving, adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan diaman
perserta didik dihadapkan dengan kondisi masalah. Dari masalah yang sederhana menuju pada
masalah yang sulit atau muskil. Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode
pengajaran yang mendorong perserta didik untuk mencari dan memecahkan persoalan.
Adakalanya manusia memecahkan masalah secara insiatif atau naluri ataupun dengan kebiasaan,
yang mana pemecahan tersebut biasanya dilakukan oleh binatang.

Metode pemecahan masalah juga di kenal dengan metode brainstorming. Ia merupakan


metode yang merangsang cara berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas
pendapat yang disampaikan oleh peserta didik. Pendidik disarankan untuk tidak berorientasi pada
metode tersebut. Akan, tetapi pendidik hanya melihat jalan pikiran yang disampaikan oleh
peserta didik, pendapat peserta didik, dan memotivasi peserta didik untuk mengeluarkan
pendapat mereka. Sekali- kali pendidik tidak boleh tidak menghargai pendapat peserta didik,
sekalipun pendapat peserta didik tersebut salah menurut pendidik.
Pemecahan secara instinktif merupakan bentuk tingkah laku yang tidak dipelajari,
seringkali berfaedah dalam situasi yang luar biasa. Misalnya, seseorang dalam keadaan terjepit
karena bahaya yang datangnya tidak di sangka maka secara spontan mungkin ia melompati pagar
atau selokan akan berhasil. Seandainya dalam keadaan biasa, hal itu tidak mungkin dilakukan.
Dalam situasi problematis, baik manusia maupun binatang, dapat menggunakan cara "coba-coba,
salah" dan mencoba lagi (trial and error) untuk memecahkan masalahnya. Akan tetapi, taraf
problem solving pada manusia lebih tinggi karena manusia sanggup memecahkan masalah
dengan rasio (akal), di samping memiliki bahasa. Oleh karena itu, manusia dapat memperluas
pemecahan masalahnya di luar situasi konkret.

Metode ini dapat dilaksanakan apabila perserta didik telah berada pada tingkat yang lebih
tinggi dengan prestasi yang tinggi pula. Dalam hal ini, pendidik dapat menggambarkan bahwa
yang diminta adalah buah pikiran dengan alasan-alasan rasional

Langkah-langkah metode Problem Solving menurut Hamiyah dan Jauhar (2014:129)

(1) Menyiapkan masalah

(2) Menelaah masalah

(3) Mengumpulkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis

(4) Merumuskan hipotensis

(5) Pembuktian Hipotesis

(6) Menyimpulkan

B. Langkah-langkah metode masalah (problem solving)

Sebelum mengajar, seorang pendidik perlu untuk memahami metode pembelajaran yang
digunakan, dimulai dari pendahuluan, inti sampai ke penutup. Apabila pendidik sudah
memahami alur metode pembelajaran dengan jelas tentunya akan lebih mudah dalam mengelola.
Dampaknya pun akan terlihat pada hasil pembelajaran yang dilakukan

Pada penerapan Metode Problem Solving terdapat beberapa aktivitas yang ada pada metode
pembelajaran yang lain, meliputi diskusi, kerja kelompok, dan tanya jawab. Berikut Langkah-
langkah metode Problem Solving menurut Hamiyah dan Jauhar (2014:129) yaitu :

(1) Menyiapkan Masalah

Menyiapkan masalah dan Mengetahui masalah secara jelas

(2) Menelaah masalah


Jika masalah sudah jelas,maka dapat menggunakan pengetahuan untuk memperinci
menganalisa masalah dari berbagai keterangan

(3) Mengumpulkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis

Menggunakan pengetahuan untuk memperincimenganalisa masalah dari berbagai keterangan

Mengumpulkan data dari keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut.

(4) Merumuskan hipotensis

Mengetahui sebab – akibat dan menemukan alternative penyelesaian

(5) Pembuktian Hipotesis

Kecakapan memahami, kecakapan menghubung – hubungkan dan menghitung Ketrampilan


atau mengambil keputusan

(6) Menyimpulkan

II. Pembahasan

A. Langkah-langkah Operasional Metode Pemecahan Masalah

Berdasarkan langkah-langkah diatas, maka langkah-langkah oprasionalmetode diskusi dapat


dinyatakan sebagai berikut:

(1) Menyiapkan Masala

a. Menyiapkan masalah yang akan dikerjakan

b. Mengetahui masalah secara jelas yang dikerjakan agar usaha tidak akan sia-sia

(2) Menelaah Masalah

Jika masalah sudah jelas maka Menggunakan pengetahuan untuk memperincimenganalisa


masalah dari berbagai keterangan

(3) Mengumpulkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis

Mengumpulkan data dari keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut.
(4) Merumuskan hipotesis

Dari keterangan-keterangan tersebut akan mengetahui sebab-akibat yang dapat diperoleh


suatu kemungkinan yang memberi harapan alternative penyelesaian

(5) Pembuktian Hipotesis

a. memahami kembali masalah yang sudah di cari.

b. menghubungkan jawaban sementara dengan keterangan dari berbagai sudut.

c. menghitung kembali untuk mengambil keputusan

(6) Menyimpulkan

II. Pembahasan

A. Langkah-langkah Operasional Metode Masalah

Berdasarkan langkah-langkah diatas, maka langkah-langkah operasional metode diskusi dapat


dinyatakan sebagai berikut :

1. Menyiapkan Masalah

a) Guru akan menyiapkan masalah yang akan digunakan sebagai bahan ajaran
b) Perserta didik akan mengetahui masalah terlebih agar pengerjaannya tidak sia-sia

2. Menelaah Masalah

Jika masalah sudah jelas maka siswa akan menggunakan pengetahuannya untuk menganalisi
soal yang diberikan dengan bebrbagai keterangan yang perserta dapatkan.

3. Mengumpulkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis

perserta didik akan mengumpulkan keterangan-keterangan yang di dapat sebagai bahan


pembuktian hipotesis

4. Merumuskan hipotesis

Dari keterangan tersebut perserta didik akan mengetahui sebab-akibat untuk mendapatka
jawaban sementara yang kemungkinan akan memberikan harapan alternative penyelesaian.

5. Pembuktian Hipotesis

a) perserta didik akan memahami kembali masalah yang sudah di cari.


b) perserta didik akan menghubungkan jawaban sementara dengan keterangan dari berbagai
sudut
c) perserta didik akan menghitung kembali untuk mengambil keputusan.

(6) Menyimpulkan

Perserta didik akan memberikan kesimpulan atas jawaban yang sudah dicari.

B. penerapan metode masalah

Materi : Tabung

Kelas : 1 SMP

Waktu : 2x40

1. Menyiapkan Masalah

a. Guru akan menyiapkan masalah yang akan digunakan sebagai bahan ajaran
1) Guru mempersiapkan kelopok
2) Guru mempersiapkan gunting, lem, serta kertas kertas karton
3) Guru menyiapkan masalah yang akan dibahas perserta didik yaitu:
● Sebuah tabung mempunyai jari-jari 14 cm dan tinggi 10 cm, tentukan
luas permukaan tabung tersebut?
● Buatlah bentuk tabung sesuai dengan soal yang sudah di tentukan.
b. Perserta didik akan mengetahui masalah sesuai dengan materi yang sudah dijelaskan
terlebih dahulu agar pengerjaannya tidak sia-sia.

2. Menelaah Masalah

Jika perserta didik sudah memahami masalah yang diberikan maka siswa akan mengamati soal
dengan berbagai keterangan yang siswa dapatkan.

3. Mengumpulkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis

Perserta didik mengumpulkan keterangan sebagai jawaban sementara

4. Merumuskan hipotesis

Setelah mengumpulkan keterangan siswa dapat mengetahui sebab-akibat dari masalah yang
diberikan untuk menjadi harapan alternative penyelesaian
5. Pembuktian Hipotesis

a) perserta didik akan memahami kembali masalah yang sudah di cari untuk
memahaminya.
b) perserta didik akan menghubungkan jawaban sementara dengan keterangan dari berbagai
sudut yang siswa dapatkan.
c) perserta didik akan menghitung kembali masalah yang di berikan untuk mengambil
keputusan

(6) Menyimpulkan

Perserta didik akan memberikan kesimpulan dari masalah yang ia cari sebagai hasil akhirnya.
DAFTAR PUSTAKA

Hamdayama, Jumanta. 2015. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor : Ghalia
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai