Anda di halaman 1dari 7

INDUSTRY HOSPITALITY

Tiara Avriella Kustanto (23102302011)


Jael Rebekah Tuhumena (23102302111)

1. Sumber Sumber Informasi Tentang Industry Hospitality


A. Industri hospitality adalah bidang pekerjaan yang fokus melayani tamu. Jenis
layanannya seperti perhotelan, restaurant, travel, event hingga transportasi. Pekerja
dari sektor ini biasanya berasal dari program studi perhotelan dan pariwisata.

hospitality berasal dari kata hospes yang berarti tamu, sementara dalam bahasa Inggris
hospitality memiliki arti ramah atau keramahan. Dengan begitu, hospitality dapat
diartikan sebagai sikap tuan rumah yang baik atau juga bisa diartikan sebagai
keramahtamahan orang yang suka menjamu, akrab, dan dapat menciptakan suasana
santai.

Menurut Concierge Oxford Dictionary, industry hospitality dapat diartikan sebagai


bentuk perusahaan yang terlibat dalam penyediaan jasa untuk tamu. Industri ini
digunakan untuk memberikan perlakuan istimewa kepada tamu yang tinggal dan
menggunakan fasilitas.

Bila disimpulkan, hospitality adalah pemberian layanan yang ramah dan santun serta
dari hati ke hati kepada wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata sesuai dengan
aturan pokok dan tata cara yang telah ditentukan. Jadi, bagi masyarakat yang bertugas
di industri pariwisata wajib menerapkan hospitality yang baik.

2. Cara cara riset formal dan informal


A. Riset Formal
kegiatan riset formal dilakukan secara lebih sistematis. Riset formal dilakukan agar
praktisi Humas mendapatkan masukan yang bersifat ilmiah, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan, sehingga pada akhirnya bisa diketahui: apakah suatu
program kehumasan berhasil atau tidak.

Dalam pekerjaan kehumasan, riset formal membutuhkan umpan balik yang obyektif,
konsisten dan lengkap, yang diperoleh dengan melaksanakan riset secara sistematis.
Metode riset formal hanya akan bermanfaat jika peneliti telah dapat menentukan
tujuan riset secara jelas sebelum menentukan suatu rancangan riset yang akan
digunakan. Metode riset formal memungkinkan praktisi Humas membuat pernyataan
yang tepat mengenai khalayak Humas, berdasarkan data yang diperoleh dari
responden yang dipilih dengan metode ilmiah.

Kegiatan riset formal bisa dilakukan dalam berbagai jenis antara lain: analisis data
sekunder, survey, observasi, analisis isi, dan sebagainya. Berikut ini akan
dikemukakan asumsi-asumsi teoretis jenis penelitian ini.

Pertama, analisis data sekunder. Dalam kegiatan penelitian data sekunder, biasanya
peneliti menggunakan berbagai data yang sudah pernah dikumpulkan sebelumnya
yaitu, berbagai data yang telah diperoleh orang lain walau mungkin dengan tujuan
berbeda. Biasanya, data sekunder itu berasal dari lingkungan internal atau pun dari
luar organisasi. Data internal berasal dari lingkungan perusahaan yang antara lain
berbentuk laporan penjualan, data pengiriman barang, anggaran masing-masing unit
perusahaan, laporan hasil penelitian sebelumnya dan sebagainya. Sedangkan data
eksternal misalkan data sensus atau data yang diperoleh dari lembaga yang,
aktivitasnya mengumpulkan data atau keterangan yang relevan dengan berbagai
masalah.

Kedua, penelitian survey. Kegiatan penelitian seperti ini dilakukan dengan mengambil
sampel dari suatu populasi tertentu. Biasanya kegiatan penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui opini dari masyarakat tentang suatu fenomena atau masalah yang ada, dan
mungkin berpengaruh terhadap kehidupan organisasi. Intrumen utama untuk
mengumpulkan data dalam penelitian survey adalah kuesioner, yang disebarkan
kepada para responden. Penentuan siapa dan bagaimana responden itu terpilih dan
menjadi pengisi kuesioner, tidak dilakukan secara sembarangan tapi melalui
penghitungan secara statistik yang ketat. Dalam kuesioner itu, akan diajukan
serangkaian pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Jawaban responden melalui
kuesioner itu, nantinya akan dianalisis dengan teknik statistik tertentu.

Ketiga, observasi. Melalui panca indranya, peneliti menangkap gejala yang


diamatinya. Berbagai fenomena yang diamati peneliti dicatat, sehingga menjadi data
autentik.

Keempat, analisis isi digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi
yang disampaikan dalam bentuk lambang. Tujuan analisis isi adalah untuk
mengungkapkan makna yang muncul dari pesan-pesan yang ada dalam dokumen.
Analisis isi umumnya digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi
seperti berita di surat kabar, buku, pidato, peraturan dan sebagainya. Berbagai jenis
penelitian ini bisa dipilih untuk kegiatan penelitian kehumasan yang bersifat formal.

B. Riset Informal
riset informal sangat bermanfaat untuk mendeteksi masalah atau situasi yang dihadapi
suatu organisasi. Riset seperti ini bisanya dikategorikan sebagai sebuah upaya
mendapatkan informasi awal sebelum melakukan riset formal. Teknik riset informal /
pendahuluan Riset informal adalah sebuah metode untuk memperoleh pemahaman
yang mendalam tentang audiensi tanpa metode riset ilmiah yang ketat.

Berikut ini akan dikemukakan beberapa jenis kegiatan riset informal.

Pertama, kontak personal. Kegiatan ini adalah upaya menemui sejumlah orang untuk
mendengarkan penilaian, komentar dan keluhan mengenai organisasi atau perusahaan.
Melalui upaya ini, petugas Humas bisa mendapatkan umpan balik dari para
stakeholders terhadap masalah atau isu yang berkembang.

Kedua, Informan kunci. Mereka adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan luas
mengenai isu-isu tertentu dan dianggap memiliki pandangan yang mewakili pihak-
pihak atau kelompok masyarakat tertentu. Wartawan, Editor, Peneliti, Pengamat,
Analis, Pemimpin serikat buruh, Ilmuwan, Bankir, Pejabat pemerintahan, serta
pemimpin kelompok masyarakat, dan sebagainya, dapat dijadikan sebagai informan
kunci.

Ketiga, Dewan penasihat. Dewan ini bertugas untuk meneliti dan menampung aspirasi
dari masyarakat mengenai sektor-sektor industri tertentu. Praktisi Humas dapat
memanfaatkan Dewan penasihat sebagai salah satu cara untuk menentukan situasi
bermasalah, bahkan, pada tahap yang sangat awal. Pada beberapa organisasi tertentu,
seperti lembaga pendidikan, kedudukan Dewan Penasihat menjadi sangat penting.

Keempat, Ombudsman. Biasanya, dalam organisasi tertentu, manajemen berupaya


membentuk Ombudsman untuk mendapatkan umpan balik, sekaligus membantu
masyarakat memperoleh penyelesaian atas masalah yang terjadi, serta menjawab
pertanyaan. Humas perlu memanfaatkan peran Ombudsman untuk mendapatkan
informasi.

Kelima, telpon bebas pulsa. Saluran telepon bebas pulsa sering digunakan organisasi
atau perusahaan untuk mendapatkan umpan balik yang cepat dari masyarakat atas
produk atau jasa yang dihasilkan. Sarana informasi seperti ini, tidak saja memberikan
kesempatan kepada perusahaan untuk memberikan respon atas pertanyaan konsumen,
namun juga memberikan informasi terbaru kepada perusahaan atau organisasi
mengenai kekhawatiran konsumen atau publik secara keseluruhan.

Keenam, analisis surat masuk. Informasi yang diperoleh melalui surat-surat masuk
merupakan suatu hal yang sangat penting. Surat masuk berisi kritikan, pujian atau pun
berbagai saran dari masyarakat terhadap organisasi atau perusahaan.

Ketujuh, internet dan berbagai media sosial. Berbagai informasi yang disajikan
melalui internet sangat penting. Berbagai rumor atau isu-isu tertentu yang relevan
dengan kehidupan organisasi, biasanya kerapkali muncul melalui media-media seperti
itu.

Kedelapan, Laporan lapangan. Banyak perusahaan atau organisasi memiliki kantor


cabang, perwakilan, agen, distributor, atau mitra usaha yang tersebar luas di wilayah
suatu negara. Informasi dari lapangan seperti itu sangat penting bagi Humas. Terlepas
hal-hal diatas, walau penting, karena sifatnya untuk mendapatkan informasi awal,
kegiatan ini tidak bisa dijadikan sebagai dasar merancang perencanaan program
hingga evaluasi kegiatan Humas. Informasi yang diperoleh harus menjadi sumber data
untuk kegiatan penelitian kehumasan.

3. Contoh Contoh Industry Dalam Hospitalty


bisnis hospitality dibedakan menjadi 4 jenis utama. Di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Penginapan
Salah satu jenis bisnis hospitality adalah penginapan, yaitu tempat menginap untuk
jangka waktu tertentu seperti untuk tidur selama satu malam atau lebih. Perlu
dipahami bahwa yang dimaksud penginapan di sini bulan hanya hotel. Namun,
penginapan ini terdiri dari hotel mewah, hostel, perkemahan, dan bisnis lainnya yang
menyediakan tempat untuk orang bermalam. Jenis bisnis hospitality seperti
penginapan ini biasanya punya target pasar seperti turis bisnis, turis liburan, turis
dengan jangka panjang, turis low budget, atau tipe-tipe turis yang lainnya.

Beberapa hal yang wajib diperhatikan supaya pelanggan puas dalam menjalankan
bisnis ini adalah kelengkapan fasilitas serta kebersihan yang terjamin.

2. Travel and Tourism


Travel and Tourism selalu identik dengan pelayanan yang berhubungan dengan
perjalanan orang-orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Seperti bus, taksi,
pesawat, kapal, kereta api, dan lain sebagainya. Fungsi utama dari Travel and Tourism
adalah untuk menyediakan fasilitas orang-orang saat ingin berpergian. Ketika orang
bepergian baik untuk urusan bisnis ataupun liburan, mereka akan menghabiskan uang
untuk operasional pada jenis bisnis hospitality yang satu ini.

jenis bisnis hospitality yang satu ini menggunakan strategi ofensif. Strategi ofensif
yang disebut juga dengan strategi menyerang ini pada umumnya fokus dengan
menggunakan biaya perusahaan untuk mendorong promosi, advertisement, iklan,
leaflet, atau billboard di lokasi yang strategis dan sering dilihat banyak orang.
Penggunaan e-advertisement di sosial media untuk memanfaatkan kepraktisan
teknologi di era serba digital juga seringkali dilakukan.

3. Food and Beverages (F&B)


Jenis bisnis hospitality berikutnya adalah Food and Beverages (F&B). Ini merupakan
bisnis yang masuk ke sektor makanan dan minuman. Bisnis F&B sendiri biasanya
menyuplai makanan dan minuman ke berbagai sektor, termasuk juga perhotelan.

4. Rekreasi
Jenis bisnis hospitality yang digolongkan sebagai industri rekreasi di antaranya adalah
bioskop, taman rekreasi, arena bermain anak, hingga sarana hiburan lainnya.
Pemberian souvenir bagi pelanggan yang mengikut membership, hingga
meningkatkan fasilitas gedung atau pelayanan pelanggan dapat dilakukan sebagai
upaya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menjalankan bisnis ini.

4. Peluang Kerja Pada Bidang Industry Hospitality


pekerjaan di bidang hospitality industri yang bergerak di sektor hospitality paling
terkenal yaitu perhotelan dan pilihannya seperti bell boy, resepsionis, housekeeping,
dan general manager. Padahal, profesi di bidang ini bervariasi dan bisa disesuaikan
dengan minat dan keahlian seperti :

1. Tour guide
Salah satu jenis layanan di bidang hospitality adalah travel, Anda bisa mencoba
bekerja sebagai tour guide.
Tour guide adalah seseorang yang memandu turis lokal maupun internasional
berkeliling ke suatu tempat. Biasanya, tour guide bekerja di sebuah agensi perjalanan
maupun individual.

2. Front office
Front office bisa bekerja di agensi perjalanan, penginapan, maupun restaurant. Tugas
utama front office adalah melayani, membantu reservasi, dan memverifikasi tamu
yang datang.

Selain itu, front office juga bertanggung jawab memesankan penginapan, memberikan
informasi seputar kamar, dan menerima telepon.

Soft skill yang dibutuhkan untuk menunjang pekerjaan di bidang ini yaitu komunikasi
yang baik, customer service, dan management. Sementara hard skill meliputi
pengoperasian komputer, microsoft word, dan excel.

3. Travel agent
Agen travel termasuk pekerjaan di bidang hospitality. Anda bertanggung jawab
mengatur rencana perjalanan wisatawan dari berangkat hingga kembali ke daerah atau
negara asalnya.

Tanggung jawab agen perjalanan meliputi merekomendasikan paket perjalanan,


membantu wisatawan menentukan paket wisata, membuat estimasi biaya perjalanan
dan akomodasi, memesankan transportasi dan penginapan, hingga memberikan
informasi mengenai berkas yang perlu dilengkapi.

4. Sous chef
Sous chef diartikan sebagai wakil koki yang bertanggung jawab dalam menyusun
jadwal Head Chef atau Chef de Cuisine, menggantikan beberapa pekerjaan saat kedua
peran itu sedang berhalangan hadir. Job desk sous chef yaitu membuat hidangan yang
menarik untuk tamu, menentukan jadwal kerja dan SOP dapur, memastikan kualitas
makanan, dan merencanakan tampilan hidangan sebelum disajikan.

5. Cook assistant
Berada di kitchen, cook assistant atau cook helper berperan membantu chef utama
mempersiapkan peralatan dan bahan masakan di hotel maupun restoran. Cook helper
bertanggung jawab mempersiapkan, mengemas, merapikan, membersihkan, dan
menyusun alat masak serta bahan masakan yang sudah tidak digunakan.

6. Conference organizer
Tugas nantinya mengatur dan merencanakan sebuah acara agar berjalan lancar. Mulai
dari persiapan dekorasi, susunan acara, menentukan master ceremony, menentukan
hidangan yang akan disajikan, mengatur jadwal, menjalankan technical meeting, gladi
bersih, hingga berkoordinasi dengan vendor yang terlibat di acara tersebut.
7. Wedding planner dan bridal consultant
Bagi Anda yang tertarik dengan perencanaan, bisa pertimbangkan pekerjaan sebagai
wedding planner dan bridal consultant. Profesi ini bertanggung jawab merencanakan
pesta pernikahan jobdesknya tidak jauh berbeda dengan event organizer.

8. General manager
Tugas seorang GM adalah memastikan kegiatan hotel berjalan optimal, meminimalisir
masalah akibat ketidakpuasan tamu, dan mengambil keputusan.

9. Public relation
Jenis pekerjaan hospitality terakhir adalah public relation. Seorang PR bertugas
menghubungkan tamu dengan perusahaan (hotel maupun restoran). PR berperan
sebagai jembatan yang membangun dan membina hubungan baik pada setiap tamu
yang datang. Perusahaan yang memiliki PR kompeten akan berdampak pada
terbangunnya citra positif hotel di kalangan masyarakat.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai