Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Audience
Secara umum, audience adalah seseorang yang berkomunikasi dengan Anda melalui
setiap media, baik itu blog, social media dan lain sebagainya. Mereka adalah penonton yang
suka menonton karya Anda.
Jika mengacu pada konteks bisnis, audience adalah sekelompok klien dan juga pelanggan
potensial. Mereka tidak hanya membantu dari sudut pandang penjualan potensial,
tetapi audience juga dapat sangat membantu brand jika hubungan tersebut saling
menguntungkan.
Audience yang terlibat dan antusias dapat menjadi advokat brand terbesar. Seseorang
harus mengantisipasi kebutuhan atau harapan audience Anda untuk dapat menyampaikan
informasi serta berdebat untuk klaim tertentu.
Audience Anda mungkin instruktur, teman sekelas, pemimpin organisasi, staf perusahaan
manajemen, atau sejumlah kemungkinan lain sebagainnya.
Di dalam dunia internet dan dunia digital marketing, Anda perlu mengenal audiens Anda
terlebih dahulu sebelum mulai menulis, terutama jika menulis blog.

B. Fungsi Audience
Setelah kita mengetahui apa itu audience, pastinya kita sudah dapat menggambarkan
seperti apa fungsi dari audience. Karena, audience adalah istilah yang mengacu pada
pembaca dan juga banyak penulis lebih suka mengadopsi gaya suara yang berbeda, seperti
campuran, formal, serta santai tergantung pada audiens yang dituju.
Dengan Anda memahami audience, Anda juga dapat membantu blogger atau penulis
untuk menentukan level detail apa yang harus dia berikan, serta jenis pilihan kata apa yang
mungkin mereka buat, karena pilihan kata dan nada tersebut harus sesuai dengan
harapan audience.
Biasanya, peran penonton dalam sebuah drama dan sandiwara panggung adalah unik,
karena audience akan mengirimkan energi serta emosi mereka kepada para pemain dan aktor
melalui tanggapan mereka selama pertunjukan.

C. Jenis-Jenis Audience
Setelah kita memahami apa itu audience serta fungsinya, perlu kita ketahui secara umum,
terdapat 4 (empat) jenis audience. Tiga jenis khalayak atau audience tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Audience Awam
Yang pertama adalah audiens awam. Jenis ini adalah mereka akan terhubung dengan aspek
minat manusia dari sebuah artikel.
Biasanya, penonton awam ini adalah mereka yang tidak memiliki pengetahuan khusus.
Mereka biasanya membutuhkan informasi latar belakang serta mengharapkan lebih banyak
definisi dan deskripsi, juga mereka mungkin menginginkan grafik atau visual yang lebih
menarik.
2. Audience Manajerial
Audience manajerial mungkin memiliki lebih banyak pengetahuan daripada audience awam
tentang subjek. Tidak hanya itu, mereka juga membutuhkan pengetahuan sehingga mereka
dapat membuat sebuah keputusan tentang masalah tersebut.
3. Audience Akademik
Pada audience akademik, dengan asumsi Anda sedang menulis makalah untuk kelas,
tanyakan pada diri diri Anda bahwa siapa yang akan menjadi pembaca di tulisan Anda?
Dalam jenis audiens akademik ini, pembaca yang paling penting mungkin adalah instruktur.
Tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang Anda ketahui tentang guru dan pendekatannya
terhadap disiplin.
4. Audience Non-Akademik
Jenis audiens yang terakhir ini adalah biasanya penonton jenis ini ingin membaca tulisan
Anda karena alasan selain untuk menilai Anda.
Sebagai contohnya, misal ada beberapa guru yang menugaskan makalah yang secara khusus
meminta siswa untuk menulis untuk audiensi non-akademik.  Maka, mereka akan
mendapatkan informasi dari tulisan Anda tersebut.

D. Cara Mendapatkan Audience
Terkait pertanyaan bagaimana caranya untuk mendapatkan audience? Pada di era digital
sekarang ini, menemukan audience jauh lebih mudah daripada sebelumnya. Berikut beberapa
cara untuk mendapatkan audience adalah:
 Mendengarkan: Dengarkan siapa yang berkomentar di blog Anda dan juga media
sosial, serta tidak lupa gunakan riset kata kunci untuk menemukan minat orang.
 Survei: Tidak ada salahnya untuk langsung bertanya kepada audience potensial
Anda tentang siapa mereka dan apa yang mereka ketahui.
 Social Media: Pada era digital saat ini, manfaatkanlah social media untuk
mempelajari minat lawan bicara Anda.
Hal tersebut hanyalah cara umum yang perlu Anda ingat saat Anda fokus untuk
menjangkau para audience.1

1
https://accurate.id/marketing-manajemen/audience-adalah/ dikutip pada jumat 05 Mei 2023 pukul 08:00
E. Pengertian Riset
Berasal dari kata research, riset adalah kata serapan dari bahasa Inggris yang berarti
penelitian. Dalam hal ini, pelaksanaan riset dilakukan secara metodikal dengan menggunakan
kaidah ilmiah untuk mendapatkan temuan atau penyelesaian dari suatu masalah.
Adapun kegiatan riset meliputi beberapa hal yaitu pengumpulan, pengolahan,
pengkajian, dan penyajian data secara sistematis. Untuk melakukannya, seorang peneliti
harus bersikap objektif dan menggunakan bukti empiris dalam mengemukakan analisis suatu
data. Oleh karena itu, pengerjaan riset membutuhkan metode ilmiah agar mendapatkan hasil
yang berkualitas.
Menurut pakar sosiologi asal Amerika, Earl Robert Babbie, riset adalah penyelidikan
atau percobaan sistematis untuk mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, dan
mengendalikan fenomena tertentu. Terdapat dua metode dalam kegiatannya, yaitu metode
induktif dan deduktif.

F. Tujuan Riset
Penelitian atau riset adalah suatu kegiatan yang fokus pada penemuan bersifat rasional.
Maka dari itu, pelaksanaannya harus memenuhi kriteria ilmiah. Sebuah riset memiliki
rangkaian prosedur tertentu agar analisa atau hasil kajiannya terverifikasi secara saintifik.
Tidak semua aktivitas analisa bisa disebut riset. Pasalnya, pelaksanaan penelitian ilmiah
harus dilakukan sesuai dengan kaidah dan prosedur yang spesifik. Lantas, apa sebenarnya
tujuan dari riset? Maksud dilakukannya riset adalah:
 Mengidentifikasi hal baru
 Memecahkan masalah yang ada
 Menafsirkan sesuatu
 Meningkatkan ilmu
Di samping bidang akademik, riset umumnya juga dilakukan untuk kegiatan bisnis.
Pelaksanaannya memiliki tujuan tertentu seperti:
 Memahami konsumen tetap
 Mengidentifikasi konsumen baru
 Menentukan tujuan secara pragmatis
 Mengembangkan strategi bisnis
 Membuat perencanaan pengembangan bisnis
 Mencari kesempatan bisnis baru

G. Cakupan Riset
Setelah mengenal apa itu riset, penting diketahui juga tentang sejauh mana ruang
lingkupnya. Pada kegiatan penelitian, semua hal harus tersampaikan dan terlaksana secara
sistematis. Oleh karena itu, perlu ditemukan batas-batas tertentu dari suatu subjek penelitian
agar pengolahan dan analisa datanya bisa dikaji secara saintifik dan dapat dibuktikan.
Cakupan dalam pelaksanaan riset adalah pembatasan dari ruang lingkup penelitian.
Dilihat dari sudut pandang atau perspektifnya, ruang lingkup riset terbagi menjadi tiga yakni:
1. Berdasarkan aplikasi
Menurut pengaplikasiannya, riset dibagi menjadi dua yaitu riset murni dan terapan.
Kegiatan penelitian atau riset murni yang didasarkan pada pengembangan teori melalui kajian
mendalam terhadap suatu isu atau fenomena. Sedangkan riset terapan berpusat pada
penggalian informasi dan penggunaannya untuk memecahkan masalah.
2. Berdasarkan objektif
Salah satu cakupan dalam pelaksanaan riset adalah didasarkan oleh objektif atau
tujuannya. Terdapat empat macam penelitian berdasarkan objektifnya yaitu penelitian
deskriptif, eksploratori, eksplanatori, dan korelasional. Setiap jenisnya memiliki karakteristik
yang berbeda yaitu:
 Riset deskriptif fokus pada penjelasan tentang suatu isu atau masalah dalam
kehidupan bermasyarakat dan memiliki pendekatan terstruktur
 Riset eksploratori bertujuan menggali wawasan dari pertanyaan yang disampaikan
kepada responden untuk memecahkan masalah
 Riset eksplanatori menggunakan hipotesis untuk menjelaskan hubungan dua aspek
dalam suatu fenomena
 Riset korelasional digunakan untuk menemukan asosiasi antara dua aspek pada suatu
permasalahan

3. Berdasarkan informasi
Menurut informasi yang dicari, riset terbagi menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Pembagiannya diatur menurut kriteria tertentu yaitu dari variabel, maksud, dan metode
penelitian.
Adapun contoh riset kualitatif adalah penelitian tentang isu sosial dalam suatu karya sastra.
Sedangkan contoh riset kuantitatif yaitu perbandingan pengguna smartphone selama satu
dekade terakhir.

H. Metode Riset
Setelah mengenal pengertian riset dan cakupannya, maka perlu diketahui metodenya.
Umumnya metode riset terbagi menjadi dua, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Kedua cara
tersebut memiliki karakteristik dan proses pengumpulan data tersendiri. Berikut adalah
penjelasannya:
1. Kualitatif
Metode kualitatif dalam riset biasanya digunakan apabila data yang dikumpulkan tidak
berbentuk angka. Biasanya kajian dilakukan dari jawaban atas pertanyaan terbuka. Dengan
metode ini, peneliti bisa melihat cara responden berpikir dan mengapa mereka menjawab
demikian.
Penggunaan metode kualitatif tidak hanya dilakukan dalam pengumpulan data
berdasarkan kuesioner. Penelitian berdasarkan studi etnografi, analisis teks, dan studi kasus
umumnya juga menggunakan prosedur ini.
2. Kuantitatif
Berbeda dengan metode kualitatif, sistem penelitian kuantitatif digunakan untuk
pengkajian data berbentuk angka dan dapat diukur. Caranya adalah dengan meneliti atau
menganalisis data yang didapat. Dari hasil kajian tersebut, peneliti akan dapat menjelaskan,
memprediksi, atau mengontrol suatu fenomena.

I. Contoh Riset
Analisis data secara ilmiah atau riset adalah suatu kegiatan yang meliputi prosedur
terstruktur sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksanaan penelitian atau riset
bisa dilakukan di berbagai macam sektor kehidupan. Maka dari itu, contohnya pun juga
banyak macamnya. Adapun beberapa contoh riset adalah:
 Penelitian kualitas air minum kemasan diambil dari beberapa sampel
 Analisis data pertumbuhan ekonomi desa pariwisata
 Investigasi mengenai dampak penebangan pohon terhadap kualitas air suatu daerah2

2
https://info.populix.co/articles/riset-adalah/ dikutip pada jumat 05 Mei 2023 pukul 08:25

Anda mungkin juga menyukai