Disain Produksi Si Otong Full - Revisi Oke
Disain Produksi Si Otong Full - Revisi Oke
MAGAZINE SHOW
“ SI OTONG “
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Program Diploma III
DISUSUN OLEH :
JAKARTA
2021
ii
Nim : 42180268
Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir yang telah saya buat dengan judul “ Si
Otong ” adalah asli (orisinil) atau tidak plagiat (menjiplak) dan belum pernah
diterbitkan atau dipublikasikan dimana pun dan dalam bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga. Apabila dikemudian hari ternyata saya memberikan
keterangan palsu adalah hasil karya milik seseorang atau badan tertentu, saya bersedia
diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan saya dari Fakultas
Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika dicabut atau dibatalkan.
Dibuat di : Jakarta
PadaTanggal : 5 Januari 2022
Yang Menyatakan,
Dengan ini menyetujui untuk memberikan izin kepada pihak Fakultas Komunikasi dan Bahasa
Universitas Bina Sarana Informatika, hak bebas Royalti Non –Ekslusif ( Non exlusive Royalti
–Free Right) atas karya ilmiah kami yang berjudul : “ Si Otong “, beserta perangkat yang
diperlukan ( apabila ada ).
Dengan Hak Bebas Royalti Non –Ekslusif ini pihak Fakultas Komunikasi dan Bahasa
Universitas Bina Sarana Informatika berhak menyimpan, mengalihkan media atau
diformatkan, Mengelolanya dalam pangkalan data(database), mendistribusikannya dan
menampilkan atau mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari kami selama tetap mencamtukan nama kami sebagai
penulis/pencipta karya ilmiah tersebut.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Fakultas Komunikasi
dan Bahasa Universitas Bina Sarana InformatikaJakarta, segala bentuk tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.Demikian pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya.
Dibuat Di : Jakarta
Pada Tangga : 5 Januari 2022
Yang Menyatakan,
Untuk dipertahankan pada periode I-2022 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
DEWAN PENGUJI
Penguji I : ------------
Penguji II : ------------
v
Untuk dipertahankan pada periode I-2022 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
DEWAN PENGUJI
Penguji I : ------------
Penguji II : ------------
Untuk dipertahankan pada periode I-2022 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
DEWAN PENGUJI
Penguji I : ------------
Penguji II : ------------
Untuk dipertahankan pada periode I-2022 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
DEWAN PENGUJI
Penguji I : ------------
Penguji II : ------------
Untuk dipertahankan pada periode I-2022 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta,
DEWAN PENGUJI
Penguji I : ------------
Penguji II : ------------
NIM : 42180311
Program Studi : Penyiaran (Broadcasting)
Jenjang : Diploma III
Judul Tugas Akhir : Program Non-DramaTelevisi “ Si Ootng ”
Untuk dipertahankan pada periode I-2022 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta, 25
DEWAN PENGUJI
Penguji I : ------------
Penguji II : ------------
x
Untuk dipertahankan pada periode I-2022 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta, 25
DEWAN PENGUJI
Penguji I : ------------
Penguji II : ------------
xi
Untuk dipertahankan pada periode I-2022 dihadapan penguji dan diterima sebagai
bagian persyaratan yang di perlukan untuk memproleh Diploma Ahli Madya (A.Md)
pada Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina
Sarana Informatika.
Jakarta, 25
DEWAN PENGUJI
Penguji I : ------------
Penguji II : ------------
xii
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas desain produksi
ini dengan baik dan lancar.
Tugas desain produksi yang diberi judul “ Si Otong ” ini disusun dengan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Diploma Tiga (D.III) Fakultas Komunikasi Dan Bahasa Universitas
Bina Sarana Informatika. Pembuatan dari materi yang ada pada desain produksi
ini bermula dari proses pra produksi, hingga pasca produksi. Desain produksi
ini menampilkan rangkuman materi yang berkaitan pembuatan suatu program
non-drama televisi. Desain produksi ini mempunyai manfaat bagi khalayak luas
yang membutuhkan penjelasan materi mengenai langkah-langkah pembuatan
suatu program dan bertujuan untuk menghibur. Terima kasih disampaikan
kepada yang telah membantu pembuatan desain produksi ini
1. Allah SWT, yang telah memberikan nikmat sehat, iman ,dan ihsan
Desain produksi yang telah dibuat belum sempurna, baik dari penyajian
materi maupun penyusunannya. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat diharapkan untuk menghasilkan desain produksi yang lebih baik.
Penulis
• NIM 42180268
• Nama Lengkap : Dimas Kresnadi Ramadhan Afandi
• Dosen Pembimbing : Achmad Haikal
• Asisten Pembimbing : Fauzi Syarief S.I.Kom, MM
• Judul Karya : Si Otong
2 Revisi BAB I
3 Revisi BAB II
Revisi Nilai Dan Logo, BAB
4
II
5 Bimbingan Editing
Bimbingan Editing Dan
6
Lembar Kerja
Bimbingan Editing Dan
7
Lembar Kerja
8 ACC
Catatan Untuk Dosen
Pembimbing
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing Produksi
(Achmad Haikal)
xv
• NIM : 42180607
• Nama Lengkap : Putri Amaliyah
• Dosen Pembimbing : Achmad Haikal
• Asisten Pembimbing : Fauzi Syarief S.I.Kom, MM
• Judul Karya : Si Otong
Paraf Asisten
Tanggal Paraf Dosen
NO Dosen
Bimbingan Pokok Pembahasan Pembimbing
Pembimbing
1 19 Nov 2021 Pembahasan Konsep
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing Produksi
(Achmad Haikal)
xvi
• NIM : 42180408
• Nama Lengkap : Hamdan Yuapy
• Dosen Pembimbing : Achmad Haikal
• Asisten Pembimbing : Fauzi Syarief S.I.Kom, MM
• Judul Karya : Si Otong
Paraf Asisten
Tanggal Paraf Dosen
NO Dosen
Bimbingan Pokok Pembahasan Pembimbing
Pembimbing
1 19 Nov 2021 Pembahasan Konsep
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing Produksi
(Achmad Haikal)
xvii
• NIM : 42180253
• Nama Lengkap : Yari Mukhtisar Maulana
• Dosen Pembimbing : Achmad Haikal
• Asisten Pembimbing : Fauzi Syarief S.I.Kom, MM
• Judul Karya : Si Otong
Paraf Asisten
Tanggal Paraf Dosen
NO Dosen
Bimbingan Pokok Pembahasan Pembimbing
Pembimbing
1 19 Nov 2021 Pembahasan Konsep
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing Produksi
(Achmad Haikal)
xviii
• NIM : 42180895
• Nama Lengkap : Nadhif Nikko Nugroho
• Dosen Pembimbing : Achmad Haikal
• Asisten Pembimbing : Fauzi Syarief S.I.Kom, MM
• Judul Karya : Si Otong
Paraf Asisten
Tanggal Paraf Dosen
NO Dosen
Bimbingan Pokok Pembahasan Pembimbing
Pembimbing
1 19 Nov 2021 Pembahasan Konsep
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing Produksi
(Achmad Haikal)
xix
• NIM : 42180477
• Nama Lengkap : Rivido Rachman
• Dosen Pembimbing : Achmad Haikal
• Asisten Pembimbing : Fauzi Syarief S.I.Kom, MM
• Judul Karya : Si Otong
Paraf Asisten
Tanggal Paraf Dosen
NO Dosen
Bimbingan Pokok Pembahasan Pembimbing
Pembimbing
1 19 Nov 2021 Pembahasan Konsep
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing Produksi
(Achmad Haikal)
xx
• NIM : 42180311
• Nama Lengkap : Rizki Kurniawan
• Dosen Pembimbing : Achmad Haikal
• Asisten Pembimbing : Fauzi Syarief S.I.Kom, MM
• Judul Karya : Si Otong
Paraf Asisten
Tanggal Paraf Dosen
NO Dosen
Bimbingan Pokok Pembahasan Pembimbing
Pembimbing
1 19 Nov 2021 Pembahasan Konsep
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing Produksi
(Achmad Haikal)
xxi
• NIM : 42180463
• Nama Lengkap : Alvarizal Noor Fyqh
• Dosen Pembimbing : Achmad Haikal
• Asisten Pembimbing : Fauzi Syarief S.I.Kom, MM
• Judul Karya : Si Otong
Paraf Asisten
Tanggal Paraf Dosen
NO Dosen
Bimbingan Pokok Pembahasan Pembimbing
Pembimbing
1 19 Nov 2021 Pembahasan Konsep
Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing Produksi
(Achmad Haikal)
xxii
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
BAB II
KAJIAN PROGRAM ............................................................................................ 7
2.1 Kategori Program ............................................................................................... 7
2.2 Format Program ................................................................................................. 8
2.3 Karakteristik Produksi ........................................................................................ 9
2.4 Judul Program .................................................................................................. 10
2.5 Target Audience ............................................................................................... 10
2.5 Karakteristik Produksi ...................................................................................... 12
BAB III
LAPORAN PRODUKSI ......................................................................................14
3.1 Proses Kerja Produser ...................................................................................... 14
3.1.1 Pra Produksi ....................................................................................................... 14
3.1.2 Produksi.............................................................................................................. 16
3.1.3 Pasca Produksi ....................................................................................................... 16
3.1.4 Peran dan Tanggung Jawab Produser ............................................................... 18
3.1.5 Proses Penciptaan Karya ........................................................................................ 19
xxv
BAB IV
PENUTUP ........................................................................................................ 241
4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 241
4.2 Saran ............................................................................................................. 242
xxvii
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang
televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata
tele (jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari
jauh. Secara sederhana, televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang
menampilkan siaran berupa gambar dan suara dari jarak jauh. Televisi dapat juga
disebut media pertama yang menyajikan audio visual yang dibawa ke dalam rumah
seseorang. Dalam media televisi, terdapat berbagai program acara mulai dari
berita/newsmaupun informasi secara umum. Maka dari itu, televisi juga berperan
bahkan reality show mampu memberikan informasi yang dibutuhkan oleh sebagian
sebagai sarana edukasi/pendidikan bagi pemirsa khususnya para pelajar dan anak-
baik berbagaipesan yang disampaikan oleh programacara yang disajikan oleh televisi,
maka televise dapat dijadikan sebagai sarana alternatif pembelajaran khalayak pada
menyerupai majalah (Media Cetak), yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam
rubrik dan tema yang disajikan dalam reportase actual atau timeless sesuai dengan
minat dan tendensi dari taget penontonnya. Program magazine mirip dengan program
feature, perbedaanya kalau program feature satu pokok permasalahan di soroti dari
aspek dan di sajikan lewat berbagai format sementara itu program magazine bukan
kehidupan seperti wanita, film, pendidikan dan musik yang di tampilkan dalam rubrik
Dalam hal ini penulis memilih hiburan dan informasi sebagai kategori program
magazine show dengan tujuan selain memberikan informasi kepada audience melalui
rubrik – rubrik yang di berikan, program ini juga dapat membuat audience terhibur
dengan berbagai shot serta pembawaan yang ceria. Maka dari itu penulis ingin
mengunakan saran televisi untuk memberikan informasi seputar dunia binatang dan
wirausaha yang di kemas dengan secara menarik dalam pembuatan program televisi
beberapa rubrik yang terbagi menjadi empat segment .Dalam tema magazine show
ini, penulis ingin memberikan informasi kepada masyarakat umum atau audience.
Yang dibagi menjadi 2 (Dua) rubrik, yaitu ; informasi dan edukasi. Dari ke-2 rubrik
tersebut penulis ingin mengulas hal yang belum diketahui oleh audience sebagai
kearifan lokal yang mungkin sedikit terlupakan, itu adalah alasan penulis
menjadikan Program Non Drama Televisi khususnya Magazine Show sebagai tugas
akhir
penyampaian yang menarik dan inovatif. Dengan hadirnya acara ini, khalayak umum
program televisi non drama. Dalam hal ini pembuatan program televisi non drama
A. Si Otan
Otan si orang utan mengajak pemirsa untuk mengenal flora dan fauna unik dari
berbagai penjuru Nusantara.
5
B. Safana
Safana (Safari bersama Irfan Hakim) adalah sebuah program di Trans TV yang
mengajak pemirsa mengintip langsung keseharian dan kesibukan artis pecinta hewan
Irfan Hakim bersama keluarga yang biasa dikenal dengan sapaan keluarga deHakims.
Aktivitas keseharian Irfan Hakim dalam memelihara berbagai hewan langka terekam
di sini. Kura-kura, bunglon, burung hantu hingga monyet menjadi teman yang
membuat tempat tinggal keluarga deHakims menjadi ceria. Belakangan, Irfan pun
mengunjungi berbagai taman satwa, kebun binatang, peternakan, klinik hewan dan
sebagainya untuk memperkenalkan berbagai jenis hewan dan perawatannya kepada
pemirsa.
6
National Geographic Wild, biasanya disebut sebagai Nat Geo Wild, adalah sebuah
saluran TV berlangganan. Merupakan saluran terakhir yang diluncurkan National
Geographic Society. Pertama diluncurkan di Hong Kong dan Singapura tanggal 10
Agustus 2006 ditujukan pada pemrograman kehidupan liar dan sejarah alam. Saluran
ini kemudian diluncurkan di Britania Raya, Turki, Republik Irlandia, Rumania dan
Vietnam menggantikan Adventure One. Saluran ini menjadi saluran kehidupan liar
dwibahasa pertama di dunia, tersedia dalam Bahasa Inggris dan Kanton di pasaran
Hong Kong.
7
BAB II
KAJIAN PROGRAM
mendalam atau dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi yang lebih
Public Relations, dan Iklan, program tersendiri yang terpisah dari program berita.
aspek pentingnya. Suatu program magazine dengan durasi 30 menit atau satu jam
Televisi menjadi ideologi baru bahkan agama baru, karena melalui acara-
Pada program “ Si otong “ penulis dan tim sepakat memilih program ini ber-
Edulaso adalah karena program ini memiliki unsur hiburan dan ber edukasi di
Otong “ juga bertujuan memberikan informasi yang di kemas secara ringan dan
Format Acara Televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep
acara televisi yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan
terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target
Menurut (Latief & Utud, 2017) mengatakan bahwa “ program hiburan terbagi
menjadi dua, yaitu program drama dan nondrama. Pemisahan ini dilihat dari
Program Acara Televisi Non Drama Adalah sebuah format acara televisi yang
diproduksi melalui proses pengolahan imajinasi dari realitas kehidupan nyata tanpa
harus diinterprestasi ulang dan tanpa menjadi dunia khayalan. Format tersebut bukan
sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Dengan pengertian bahwa non
hiburan yang memiliki berbagai rubrik serta di kemas dengan menarik dalam
Penulis memilih format program Magazine Show agar dapat memberikan informasi
Ditinjau dari stimulasi alat indra dalam radio siaran, surat kabar dan
majalah hanya satu alat indra yang mendapat stimulus yakni televisi. Dalam radio
siaran menggunakan alat pendengaran, sedangkan dalam surat kabar dan majalah
penyiaran lainnya, yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi apabila khalayak
radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak
televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut
sebagai media massa elektronik audio visual. Namun demikian, tidak berarti
gambar lebih penting dari kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian secara
harmonis.
Berpikir dalam gambarAda dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam
pengoperasian televisi siaran jauh lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan
orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya
lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih.
Penulis dan tim sepakat menggunakan system multicam era untuk perekaman
lebih bervariasi, angle lebih banyak. Pada program “ Si Otong “ penulis dan tim
melakukan recording atau merekam terlebih dahulu. Hal ini di karenakan jenis
program ini sendiri yang berformat Magazine show yang dimana setiap momen
judul mempunyai keterkaitan dengan isi dari program nya sendiri. Selain itu,
dalam membuat judul harus menarik perhatian yang dapat menimbulkan keingin
tahuan audience.
Alasan kami memilih nama “ Si Otong “ karena sesuai dengan konsep acara
kami yang melihat dan mengenali binatang diseluruh dunia. Di dalam acara ini kami
akan mengajak para penonton binatang sesuai jenisnya dan kemampuan binatang
tersebut.
gunakan untuk produk dan layanan Anda. Istilah lain yang digunakan untuk
1. Usia
penontonnya, jika suatu program tidak ada penonton maka acara tersebut di anggap
gagal.
pengisi acara, peralatam, satuan kerja, penonton, dana, dan regulasi, adalah penonton
yang terpenting dan utama. Penonton adalah pasar program siaran. Jika sebuah
Biasanya audience dibedakan menurut usia, yaitu anak anak, remaja, dewasa,
dan orangtua. Dan pada program kami dapat disaksikan oleh siapa saja namun sasaran
utamanya adalah dewasa (15 –40 tahun keatas) karena pada usia tersebut sudah
berpola pikir dewasa dalam memilih program acara sehingga mudah untuk menyerap
2. Jenis Kelamin
Banyak sekali program yang menggunakan pendekatan jenis kelamin ini dalam
pemasarannya. Ada satu program yang hanya kepada wanita atau hanya kepada pria,
masing masing memiliki strategi promosi program yang berbeda. Program non
drama Magazine show yang berjudul “ Si Otong “ ini dapat disaksikan oleh laki-laki
dan perempuan, karena memang program ini tidak di khususkan hanya untuk
memiliki uang yang cukup untuk melakukan perjalanan seperti yang di lakukan oleh
penonton yang banyak.Magazine show yang berjudul Si Otong tayang setiap hari
sabtu dan minggu pukul 10.00 wib alasan nya adalah di hari tersebut mayoritas
Rata-rata di 10 kota survey yang dilakukan AGB Nielsen Media Research yang
dipublikasikan pada media televisi, 26% dari total populasi adalah kelas
menengah atas (SES AB). Sedangkan kelompok terbesar adalah SES C dengan
komposisi 51%. Dimana profil penonton televisi laki-laki (47%) dan perempuan
(53%), dan penonton perempuan usia 10-24 tahun adalah yang terbesar.
yang terbesar (49%) sebaliknya persentase penonton kelas menengah atas (SES
siaran televisi dilayar kaca itu mempunyai dampak yang sangat luas bagi audensi. Hal
itu berarti bahwa program siaran tersebut mempunyai karakteristik tertentu yang
dapat mempengaruhi, memprofokasi dalam hal positif maupun negativ dan mampu
Salah satu karakteristiknya adalah sifat persuasif seperti terdapat pada siaran
iklan. Begitu juga pada anak-anak, segera sehabis menonton tokoh tertentu dalam
tayangan, dia langsung menirukan gaya tokoh pembela kebenaran itu di depan teman
bermainnya.
bahwa dampak siaran tidak mengenal tingkat usia permirsa dan tidak mengenal lopus
permirsa. Sehingga dalam hal ini memang pengola penyiaran diharapkan mempunyai
kepekaan yang tinggi tentang pengaruh siaran televisi tersebut dan untuk selanjutnya
merancang sebagai program itu dengan cermat, tepat waktu, dan tepat sasaran. Tepat
waktu misalnya, mempunyai arti bahwa slot waktu dipilih dengan tepat. Bila satu acara
diperuntuhkan bagi usia anak-anak maka dipilih waktu dimana anak-anak (dengan
pendampingan orang tua) dapat menyasikan, tidak dipilih ada slot waktu malam
hari. Adapun tepat sasaran mempunyai pengertian bahwa jenis program disesuaikan
potensi atau keunggulan medium yang bersangkutan di satu sisi dan juga aspek
kelemahan atau keterbatasan medium tersebut disisi lain nya ” Syarifah Aminah dan
BAB III
LAPORAN PRODUKSI
Dalam produksi siaran televise ada yang dinamakan Produser. Dalam dunia
dalam perputaran roda produksi acara televisi. Produser sendiri berasal dari kata
bahasa inggris yaitu “To Produce” yang berarti menghasilkan. Tugas seorang produser
adalah memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang ditetapkan bersama. Baik
dlama aspek kreatif maupun manajemen produksi, sesuai dengan anggaran yang telah
disepakati. Produser adalah seorang yang bertanggung jawab secara umum terhadap
seluruh produksi.
Untuk membuat sebuah produksi siaran televisi seorang produser dituntut untuk
dan menyiarkan suatu program acara televisi. Lima hal tersebut yaitu : materi produksi,
Tahap pra produksi adalah tahap pencarian data awal oleh penulis yang menjadi
pedoman melakukan tahap produksi, data yang didapat kemudian dijadikan bahan
untuk menentukan alur dari video campaign yang akan dibuat. Sebelum masuk ketahap
produksi, yang perlu dipersiapkan dahulu adalah storyline, storyboard dan script
Pada pra produksi program non drama ini kami harus menguasai tahap pra
produksi karena di dalam tahap pra produksi adalah tahapan yang paling penting untuk
membangun sebuah produksi magazine show, pra produksi mencakup semua tahapan
persiapan sebelum adanya tahap Produksi. Produser harus benar –benar menyiapkan
Tahap ini sangat penting sebab apabila dilaksanakan dengan baik dan rinci,
1. Meeting Crew
3. Hunting lokasi
5. Mencari talent/pemain
oleh tim inti bersama tim produksinya dan mempersiapkan peralatan yang akan
melakukan latihan baik dari tim produksi hingga artis pendukungnya, mulai dari
switcher, penata lampu, penata suara, floor director, cameraman, sampai ke pengarah
3.1.2 Produksi
auditif dan visual sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku di televise. Pelaksanaan
produksi tergantung dari tuntutan naskahnya, dengan demikian karakter produksi lebih
Proses produksi ini adalah mewujudkan apa yang direncanakan dalam tulisan
(shooting script), menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam proses
produksi sutradara atau produser menentukan shoot mana saja yang akan diambil.
Dalam pelaksanaan dilapangan semua crew melakukan tugasnya masing – masing dan
saling bekerja sama untuk mendapatkan hasil produksi yang baik, misalnya saja penata
yang dihasilkan.
Hasil dari lapangan yang telah diproduksi biasanya dicatat untuk memudahkan,
karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya. Karakter produksi yang
Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu - editing offline - editing
online dan - mixing. Dalam hal ini terdapat dua macam teknik editing, yaitu: editing
dengan teknik analog atau linier dan editing dengan teknik digital atau non linier
1. Editing offline dengan teknik analog Dalam editing ini sutradara terlebih
dahulu memilih shoot yang telah direkam terlebih dahulu (editing secara kasar)
sesuai dengan sinopsis dan treatment. Setelah jadi barulah dibuat editing
script/naskahnya yang juga mencantumkan gambar dan dan nomor kode waktu
untuk memudahkan editor. Barulah naskah dan hasil shooting asli diserahkan
2. Editing online dengan teknik analog Editor melakukan editing sesuai dengan
naskah dan menyambung setiap shoot dan adegan dibuat tepat sesuai time-code
dalam naskah editing. Dan juga memasukan saund asli dengan level yang
3. Mixing (Pencampuran gambar dan suara) Proses ini adalah memasukan narasi
dan illustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil
editing online. Diatur keseimbangannya antara sound effec, suara asli, suara
narasi agar tidak saling menganggu dan terdengar jelas. Jika tahap ini sudah
selesai maka post production dinyatakan telah selesai. Apabila semua telah siap
4. Editing offline dengan teknik digital atau non-linier Editing non-linier atau
khusus untuk editing. Bermacam – macam nama, jenis, dan fasilitas yang
seperti: Adobe Premiere – Three D Max – After Effect dan banyak program
lainya.
5. Editing online dengan teknik digital Editing online dengan teknik digital
sekaligus mixing dengan music illustrasi atau efek suara dan gambar yang
kaset. Setelah itu pekerjaan dinyatakan selesai dan kelanjutannya adalah bagian
acara siaran, seperti telah kita ketahui bahwa sebelum merencanakan suatu acara,
Ide merupakan buah pikiran dari seorang perencana acara siaran dalam hal ini
seorang produser atau dari orang lain, sesuai dengan teori komunikasi ide merupakan
rencana pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penonton, melalui medium
televisi dengan maksud dan tujuan tertentu, karena itu sewaktu akan menuangkan
idenya dalam bentuk sebuah naskah siaran, harus selalu memperhatikan factor
penonton, agar apa yang disajikan dalam bentuk acara siaran dapat mencapai
sasarannya. Penulis naskah melaksanakan tugasnya sesuai dengan format yang telah
direncanakan.
Adapun peran dan tanggung jawab seorang produser dalam produksi drama ini
meliputi :
19
1. Penentuan kru produksi, penciptaan dan pengembangan ide serta hunting lokasi
shooting
9. Menyediakan transportasi
1. Pra Produksi
survey,eksekusi program dan merumuskan konsep yang telah diminta oleh Produser.
Selain demikian, penulis juga mencari referensi dan materi dari kalangan yang
memahami betul bidang keilmuan ini .Adapun sosok yang tepat pada tema ini adalah
Pakar Budayawan yang sudah sarat akan pengalaman.Dari data dan informasi tersebut
penulis merangkumnya dalam sebuah karya. Berikut adalah rincian proses berkarya:
1. Perencanaan Budget
pakar budayawan, masyarakat lokal, dan pengelola terkait. Sebagai tahap awal riset,
penulis mengamati dan memperhatikan. Dari hal tersebut penulis mendapatkan banyak
informasi langsung dari lapangan yang nyata sebagai bahan untuk dijadikan Proyek
Akhir. Penulis menjadi lebih memahami dan merasakan secara langsung permasalahan
yang akan diangkat dalam Proyek Akhir. Untuk tahap terakhir, penulis melakukan
2. Produksi
Proses pengambilan gambar dan suara (shooting) sesuai dengan jadwal yang
telah disusun. Proses produksi pembuatan Program feature ini berlangsung selama 3
hari. Pengambilan gambar dilakukan di dua lokasi berbeda, yaitu di café Spiegel dan
candi tugu . Perpindahan lokasi memang membutuhkan tenaga dan waktu , namun
semua masih bisa diatasi. Cuaca dan atmosfer lingkungan menjadi kendala, karena
Hujan sempat menghentikan proses produksi, namun dapat diatasi pada shooting hari
berikutnya.
21
3. Pasca Produksi
1. Logging and Capturing Proses memilih gambar sesuai dengan editing list
3. Musik &Sound Effect Penambahan musik atau efek suara khusus untuk
4. Desain Grafis Membuat desain grafis opening, transisi, closing serta bagian
5. Mixing Proses memadukan antara gambar dan suara menjadi satu kesatuan
6. Color Correction Proses mengoreksi warna yang ada pada gambar agar sesuai
7. Titling Proses membuat text/tulisan seperti judul, nama pemain, nama kru, dan
sebagainya.
8. Preview Proses mengevaluasi hasil editing yang dibuat oleh editor sebelum
9. Mastering Proses transfer hasil editing kedalam pita kaset, keping VCD,DVD
A. Konsep Kreatif
Salah satu unsur mutlak karya visual adalah: Harus ada perkembangan dan
perubahan fakta-fakta, jangan terlalu lama berdiam pada sebuah situasi statis.
untuk menciptakan perkembangan dan susunan adegan sesuai tuntutan periodisasi dan
Materi produsi dapat berupa apa saja. Kejadian, pengalaman, hasil karya, benda,
binatang, manusia merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang
bermutu. Tapi semua itu masih harus dilengkapi dengan latar belakang yang jelas,
untuk itu perlu melakukan riset agar seluruh data yang diperoleh lebih mudah
Dari hasil suatu riset materi produksi tersebut muncul gagasan atau ide yang kemudian
diubah menjadi suatu tema. Tema ataupun konsep progam kemudian diubah menjadi
Gramedia, 1997 hal 9). Treatment untuk setiap format acara berbeda-beda. Dari
produksi suatu paket acara. Muatan sebuah acara sebetulnya sudah tampak ketika
gagasan diwujudkan menjadi treatment. Dari sinilah penyempurnaan konsep suatu acara
B. Konsep Produksi
produksi yang jelas dan efisien dibandingkan tahap sebelumnya. Untuk melaksanakan
SOP ).
Namun tidak semua acara terikat dengan SOP tersebut, seperti untuk acara yang
bersifat berita karena terikat dengan nilai aktualitas dan faktualitasnya sehingga tidak
23
3. produksi (production)
C. Konsep Teknis
makna cara kerja, (Tim Reality, Kamus Terbaru Bahasa Indonesia, Surabaya, Reality
Publisher, 2008 hal 107) sehingga mekanisme produksi mempunyai pengertian cara
kerja dalam merencanakan suatu program acara sehingga terbentuk suatu konsep yang
Merencanakan sebuah produksi acara televisi memerlukan waktu yang cukup lama
dan berliku-liku, karena perlu direncanakan dengan cermat baik dari segi isi, format,
menjadi suatu sajian yang bernilai dan memiliki makna. Hal ini juga terjadi pada
proses produksi program acara Superstar Show di Indosiar, dimana tim kreatif
melakukan riset terlebih dahulu sebelum memproduksi acara ini. Setelah melakukan
riset selanjutnya tim kreatif melakukan meeting yang dipimpin oleh produser.
24
Produksi yang bernilai dan berbobot hanya dapat diciptakan oleh seorang produser
yang memiliki visi. "Visi itu tubuh dari suatu acuan mendalam yang bermuara pada
orientasi, idiologi, religi, dan pemikiran-pemikiran kritis atas sarana yang dipakai
Televisi, Jakarta, Gramedia, 1997 hal 7) Hasil produksi yang memiliki visi akan
kelihatan keunikan dari produksi itu. Ada lima hal yang sangat penting di dalam
merencanakan, memproduksi, dan menyiarkan suatu acara televisi. Lima hal tersebut
adalah:
1. materi produksi
(Fred Wibowo, Dasar-Dasar Produksi Program Televisi, Jakarta, Gramedia, 1997 hal
7)
Pada dasarnya setiap kegiatan produksi program acara televisi tidak terlepas
dari kendala yang dihadapi. Mulai dari kendala teknis, kru, talent, hingga kendala lain
yang tidak terduga, yang mau tidak mau harus ditangani dengan bijak, dan baik agar
dapat diminimalisir. Berbagai kendala mulai dari proses pra produksi, produksi, dan
Pada saat pra produksi kendala yang terjadi ialah mengenai persiapan waktu
produksi yang singkat, setting Lokasi, kebutuhan properti, dan masalah talent. Jadwal
produksi yang singkat mengakibatkan persiapan juga dituntut cepat dan efisien.
Banyak hal yang seharusnya bisa dipersiapkan secara baik dan matang, harus
25
ditentukan dengan tergesa-gesa. Pada akhirnya pengkarya harus bisa menerima hasil
yang sudah dibuat. Seperti perencanaan setting lokasi, saat membuat desain, banyak
hal yang harus dipertimbangkan dari segi biaya, bahan, alat, dan juga orang yang
setting Lokasi. Desain lokasi selesai dibuat pasti membutuhkan orang untuk bisa
mengestnya, karena pengkarya tidak memiliki kenalan seorang pembuat set lokasi
akhirnya harus mencari terlebih dahulu. Kemudian setelah mendapatkan orang yang
bisa setting lokasi kendala yang dihadapi saat proses setting ialah beberapa bagian
Kendala lain yang dihadapi pada saat praproduksi adalah talent yang tiba-tiba
berubah terkait content acara script, dan properti tutorial. Solusi yang harus dilakukan
terkait waktu yang diberikan oleh pihak kampus sebaiknya dipastikan dengan baik
agar mahasiswa yang melaksanakan tugas akhir karya bisa maksimal. Masalah setting
panggung setidaknya sudah memiliki rencana opsi cadangan untuk mensiasati kendala
yang terjadi. Masalah Talent host dibutuhkan komunikasi yang lebih baik agar masalah
seperti itu dapat dihindari. Pada saat produksi juga terdapat kendala yang terjadi
terutama pada teknis. Alat kampus yang tidak memadai seperti clip on menjadi alat
penujang yang sangat penting, tidak diganti dengan yang baru mengakibatkan saat
produksi terjadi masalah pada suara yang dihasilkan. Segala macam cara sudah dicoba
untuk bisa meminimalisir kesalahan yang terjadi namun tetap tidak bisa. Berpengaruh
juga terhadap waktu produksi yang menjadi mundur. mengakibatkan waktu produksi
harus cepat terselesaikan. Proses shooting tidak sesuai dengan rundown produksi,
Solusi yang bisa dilakukan untuk kendala teknis, pengecekan alat benar-benar matang
26
jika dirasa alat tidak memadai sabaiknya mencari alternatif lain. Perihal talent
dibutuhkan komunikasi yang lebih baik agar masalah seperti itu tidak terjadi.
hasil audio untuk menjadi maksimal karena kendala audio saat produksi. Hasil akhir
video tidak sesuai dengan durasi yang direncanakan sebelumnya. Solusi yang bisa
Pada tahap awal, penulis sebagai produser mencari konsep ide untuk membuat
sebuah magazine show yang sedang di minati oleh penonton. Lalu setelah itu, penulis
mencari tim yang bisa diajak bekerjasama dalam pembuatan karya ini lalu menentukan
dan sutradara untuk mengembangkan ide konsep yang telah dibuat oleh produser.
Selain menyiapkan konsep dan kru yang bertugas, penulis juga menentukan
siapa yang layak untuk menjadi narasumber dalam program magazine show kami yang
sesuai jadwal syuting yang telah dibuat dan menyerahkan semua kepada sutradara.
Setiap selesai syuting, penulis melakukan evaluasi syuting yang bertujuan untuk me-
review apa saja yang kurang dalam syuting sehingga dapat diperbaiki untuk syuting
keesokan harinya.
Pada tahapan terakhir, disinilah tugas penulis sebenarnya, yaitu membuat dan
menyusun desain produksi dan lembar kerja seluruh kru yang bertugas dan juga
WORKING SCHEDULE
BREAKDOWN BUDGED
ATK Rp.195.000
Make Up - -
Wardrobe - -
Meeting Talent 3 Hari 3 x Rp. 50.000 = Rp. 150.000
Rekaman Soundtrack Original OST Rp. 1.000.000
Bensin Mobil 5 Hari 5 x Rp.50.000 = Rp. 250.000
TOTAL :
Rp. 2.989.000,00
2 Produksi
Alat Teknis
Sony a6300 Kit E 16-50mm 1 x 5 Hari Milik Sendiri
F3.5-5.6
Sony a6300 Only Body 1 x 5 Hari 175.000 x 5 = Rp. 875.000
TOTAL :
Rp. 10.995.000
TOTAL KESELURUHAN : Rp. 10.995.000.00
35
SHOOTING SCHEDULE
SHOOTING SCHEDULE
CALL SHEET
CONTACT
NO NAMA JOB DESK
PERSON
Make Up Call - -
Costume Call - -
Make Up Call - -
Costume Call - -
Make Up Call - -
Costume Call - -
Make Up Call - -
Costume Call - -
Jumlah
Item Type Keterangan Milik
Barang
Sony a6300 Kit
Kamera Video Milik Sendiri 1 -
E 16-50mm
Sony a6300
Kamera Video Sewa 1 BSM
Body Only
Kamera Action Go Pro Hero 5 Milik Sendiri 1 -
Kamera BTS Canon 600 D Milik Sendiri 1 -
Sony FE 24 –
Lensa Sewa 1 BSM
70 mm F2,8
Sony
Batre Sewa 1 BSM
NP – FW 50
Monitor LG 20 inch Milik Sendiri 1 -
Monitor Feel World F5 Sewa 1 BSM
Manfrotto
Tripod Sewa 1 BSM
MT005CX
Aputure led
Lighting Sewa 2 BSM
video AL – 198
Audio Record
Audio Zoom Milik Sendiri 1 -
ZOOM H4N
Clip OnWireless Senheiser G4 Sewa 2 BSM
Senheiser
Boom Mic Sewa 1 BSM
MKH – 416
Kabel HDMI Sewa 1 BSM
Laptop HP & Macbool Milik Sendiri 2 -
44
Jumlah
Item Type Keterangan Milik
Barang
Sony a6300 Kit
Kamera Video Milik Sendiri 1 -
E 16-50mm
Sony a6300
Kamera Video Sewa 1 BSM
Body Only
Kamera Action Go Pro Hero 5 Milik Sendiri 1 -
Kamera BTS Canon 600 D Milik Sendiri 1 -
Sony FE 24 –
Lensa Sewa 1 BSM
70 mm F2,8
Sony
Batre Sewa 1 BSM
NP – FW 50
Monitor LG 20 inch Milik Sendiri 1 -
Monitor Feel World F5 Sewa 1 BSM
Manfrotto
Tripod Sewa 1 BSM
MT005CX
Aputure led
Lighting Sewa 2 BSM
video AL – 198
Audio Record
Audio Zoom Milik Sendiri 1 -
ZOOM H4N
Clip OnWireless Senheiser G4 Sewa 2 BSM
Senheiser
Boom Mic Sewa 1 BSM
MKH – 416
Kabel HDMI Sewa 1 BSM
Laptop HP & Macbool Milik Sendiri 2 -
45
Jumlah
Item Type Keterangan Milik
Barang
Sony a6300 Kit
Kamera Video Milik Sendiri 1 -
E 16-50mm
Sony a6300
Kamera Video Sewa 1 BSM
Body Only
Kamera Action Go Pro Hero 5 Milik Sendiri 1 -
Kamera BTS Canon 600 D Milik Sendiri 1 -
Sony FE 24 –
Lensa Sewa 1 BSM
70 mm F2,8
Sony
Batre Sewa 1 BSM
NP – FW 50
Monitor LG 20 inch Milik Sendiri 1 -
Monitor Feel World F5 Sewa 1 BSM
Manfrotto
Tripod Sewa 1 BSM
MT005CX
Aputure led
Lighting Sewa 2 BSM
video AL – 198
Audio Record
Audio Zoom Milik Sendiri 1 -
ZOOM H4N
Clip OnWireless Senheiser G4 Sewa 2 BSM
Senheiser
Boom Mic Sewa 1 BSM
MKH – 416
Kabel HDMI Sewa 1 BSM
Laptop HP & Macbool Milik Sendiri 2 -
46
Jumlah
Item Type Keterangan Milik
Barang
Sony a6300 Kit
Kamera Video Milik Sendiri 1 -
E 16-50mm
Sony a6300
Kamera Video Sewa 1 BSM
Body Only
Kamera Action Go Pro Hero 5 Milik Sendiri 1 -
Kamera BTS Canon 600 D Milik Sendiri 1 -
Sony FE 24 –
Lensa Sewa 1 BSM
70 mm F2,8
Sony
Batre Sewa 1 BSM
NP – FW 50
Monitor LG 20 inch Milik Sendiri 1 -
Monitor Feel World F5 Sewa 1 BSM
Manfrotto
Tripod Sewa 1 BSM
MT005CX
Aputure led
Lighting Sewa 2 BSM
video AL – 198
Audio Record
Audio Zoom Milik Sendiri 1 -
ZOOM H4N
Clip OnWireless Senheiser G4 Sewa 2 BSM
Senheiser
Boom Mic Sewa 1 BSM
MKH – 416
Kabel HDMI Sewa 1 BSM
Laptop HP & Macbool Milik Sendiri 2 -
47
Jumlah
Item Type Keterangan Milik
Barang
Sony a6300 Kit
Kamera Video Milik Sendiri 1 -
E 16-50mm
Sony a6300
Kamera Video Sewa 1 BSM
Body Only
Kamera Action Go Pro Hero 5 Milik Sendiri 1 -
Kamera BTS Canon 600 D Milik Sendiri 1 -
Sony FE 24 –
Lensa Sewa 1 BSM
70 mm F2,8
Sony
Batre Sewa 1 BSM
NP – FW 50
Monitor LG 20 inch Milik Sendiri 1 -
Monitor Feel World F5 Sewa 1 BSM
Manfrotto
Tripod Sewa 1 BSM
MT005CX
Aputure led
Lighting Sewa 2 BSM
video AL – 198
Audio Record
Audio Zoom Milik Sendiri 1 -
ZOOM H4N
Clip OnWireless Senheiser G4 Sewa 2 BSM
Senheiser
Boom Mic Sewa 1 BSM
MKH – 416
Kabel HDMI Sewa 1 BSM
Laptop HP & Macbool Milik Sendiri 2 -
48
membangun sebuah ikatan kerja yang sangat kuat bersama team maupun talent, karena
seorang sutradara adalah orang yang bertanggung jawab dalam proses kegiatan
produksi serta mampu mewujudkan gagasan secara kreatif dan menarik dari sebuah
Acara Televisi baik untuk Drama ataupun Nondrama, dalam produksi single ataupun
acara tersebut akan berjalan. Sutradara Televisi juga bertanggung jawab untuk
lensa, dan pencahayaan yang diperlukan saat proses shooting, tentu hal tersebut sesuai
dengan naskah yang dibuat dengan alur cerita yang sudah direncanakan pada persiapan
produksi. Saat proses shooting Sutradara Televisi dibantu oleh cinematographer untuk
mengatur tata letak ruangan dan aktor. Seorang Sutradara Televisi juga harus selalu
melakukan seleksi artis, mengatur latihan para artis, mengarahkan proses shooting,
49
menentukan ide kreatif sampai menentukan biaya yang harus dikeluarkan agar menjadi
Langkah awal untuk sutradara adalah menemukan dan menetukan ide cerita
dengan berdiskusi dengan team. Setelah ide ditemukan peran sutradara adalah
sehingga dapat dipahami secara benar. Untuk ide ini sendiri yaitu mengangkat dan
memperbaharui acara Magazine show yang sudah ada dan di tambah sisi unik untuk
b. Survey Lokasi
Pada tahap ini sutradara ikut dalam melihat lokasi yang akan dituju, karena
sutradara akan melihat dan mencari apa yang ada di daerah tersebut dan menentukan
sudut pengambilan gambar. Dalam hal ini lokasi yang di ambil adalah tempat umum
50
seperti taman bermain, Lapangan Ahmad Yani, Alun-alun kota Tangerang, Taman
dan team juga meminta izin lokasi kepada sekertariat daerah tersebut untuk kelancaran
Setelah ide di temukan, naskah sudah dibentuk dan lokasi shooting di dapat, sutradara
3.2.2. Produksi
Produksi pada tahapan ini dimana segala sesuatu yang telah dipersiapkan
shooting. Kelancaran saat produksi sendiri tergantung pada kekompakan dan kerja
produksi (production) adalah upaya mengubah naskah menjadi bentuk audio video
(AV). Produksi berupa pelaksanaan perekaman gambar (taping) atau siaran langsung
(live). Pada program informasi yang terikat waktu (time concern) dapat diproduksi
tanpa set up atau rehearsal baru dapat dilakukan perekaman atau siaran langsung.
lokasi yang sulit dijangkau dan tidak nyaman, rasa lelah semua itu dapat menjadi
produksi tetap bisa berjalan dengan sesuai rencana dan menghasilkan karya yang
memuaskan.
memberikan arahan ke pada host, disini Penulis sangat dituntut untuk mengeluarkan
kreatifitas dalam seni audio visual dan seorang penulis adalah orang yang bertanggung
(aktor/aktris) itu sendiri, serta pemakaian alat-alat canggih yang dibayar sebagai sewa
harian. Karena itu dapat dengan mudah dipahami bahwa kegiatan praproduksi yang
baik dapat menuntun jalannya kegiatan produksi agar berjalan dengan efektif dan
efisien.
Proses ini adalah tahap akhir dalam suatu proses produksi. Editing adalah tahap
dalam hal ini, sekalipun proses editing dilakukan pada tahap pascaproduksi namun
seluruh keperluan untuk proses ini dirancang dan dipersiapkan semenjak tahap
praproduksi.
52
Tahap pasca produksi adalah tahap dimana tahapan praproduksi dan produksi
telah di laksanakan, pada saat ini penulis bertanggung jawab untuk berdiskusi dengan
editor untuk langkah editing, penulis berperan untuk memberikan arahan terhadap
gambar yang telah diambil, dan penulis menuntun editor agar tidak melenceng dari
skenario.
menjalankan tugas sebagai penasihat teknik produksi baik produksi single maupun
multi-camera”.
shooting pada saat produksi, Namun sutradara juga mempunyai tugas saat praproduksi
tuntutan yang berlebih atas peralatan dan aspek-aspek penunjang produksi yang sudah
menjadi tanggung jawab tim selama praproduksi. Berikut ini adalah tahapan sutradara
SI OTONG dengan membuat host voice talent lebih santai pada setiap
segmentnya.
b. Menentukan subjek salah satu bagian terpenting dalam proses produksi ini
d. Mengatur sudut pengambilan gambar dan mengatur host voice talent saat
maka seorang sutradara sangat berperan penting pada saat pengambilan gambar,
mengarahkan host voice talen dan narasumber, dan memimpin jalannya produksi.
A. Konsep kreatif
pascaproduksi. Dari beberapa ide dasar akhirnya tim memutuskan untuk mengangkat
Dengan menyusun program dengan tiga rubrik di bagi empat segment, tiga rubrik itu
B. Konsep Produksi
pertimbangan dan melewati tahapan riset, dari tahapan riset akan ditemukan titik
terang sebuah ide cerita. Pada saat produksi saatnya menuangkan ide-ide tertulis
pengarahan kepada narasumber dari setting tempat untuk kenyamanan pada saat
54
melakukan wawancara menentukan blocking kamera shoot size dan looking room
untuk tidak mengganggu jalannya produksi dalam hal apapun, baik teknis maupun
Konsep Teknis
Dalam proses produksi ini, alat perekam secara audio dan visual pun
ditentukan. Seperti halnya untuk alat perekam audio menggunakan clip-on dan
Pada saat produksi tidaklah berjalan mulus seperti yang di rencanakan, selalu
ada kendala pada saat produksi. Kendala pertama terjadi pada setting lokasi di Pada
saat survei di tempat lokasi kedua (taman perumahan Bintaro) sedikit mengalami miss
comunication dengan pengelola, yang mengira kami akan shoting untuk komesil. Dan
setelah di jelaskan bahwa kami shooting untuk tugas kampus tidak untuk komersil,
akhirnya kami berhenti untuk shoot dilokasi tersebut dan pindah ke lokasi cadangan.
kesulitan saat mengambil gambar dikarenakan adanya kendala terhadap cuaca pada
hari pertama syuting, tiba-tiba cuaca berubah menjadi hujan dan akhirnya kita
Dengan target audience semua kalangan umur acara ini memiliki 3 rubrik, yaitu
berkembang biak, selalu membahas dengan bahasan yang santai dan menarik
untuk penonton. yang ingin penonton lihat pada program acara magazine show SI
OTONG adalah seputar dengan dunia binatang, karna program acara ini dominan
kebahasan seputar binatang, penonton ingin melihat bahasan dan informasi yang
mengedukasi.
Dengan bahasan yang dominan kepada binatang tentu program acara ini memiliki
beberapa acara selain seputar dunia binatang yang penonton butuh untuk
perkembangan edukatif serta penonton butuh untuk melihat karya karya edukasi.
Pembahasan mengenai binatang atau satwa tentu memiliki tujuan. untuk mencapai
suatu tujuan dalam bahasan seputar binatang penonton ingin dan perlu menonton
b. Konsep Sinematografi
Program SI OTONG memilih format full HD video (Full High Difinition) untuk
yang sederhana dengan kualitas gambar yang bagus karena udah dipakai dalam standar
bioskop digital.
c. Konsep Lighting
bagian studio.
memperlihatkan keunikan dan detail expresi, detail tubuh dari hewan hewan yang
Ø Konsep Artistik
. 1) Setting lokasi syuting lebih mencari suasana hijau alam karna Ketika membahas
dunia binatang atau satwa lebih cocok dialam terbuka, kita juga ada setting lokasi
3) Makeup narasumber pada program SI OTONG ini tidaklah berlebihan, hanya make
up yang sedikit dan natural membuat mereka tampil begitu cocok pada saat
f. Konsep Editing
Bumper dengan memakai potongan shot dan selanjutnya diisi dengan text, tamplate,
transisi, coloring yang sesuai dengan konsep program dengan paduan warna yang
cerah, bertujuan untuk menunjang look dan mood yang menarik untuk penonton.
g. Konsep Suara
1. Speech
Dialog pada program ini dilakukan oleh Voice Talent dan narasumber, yang digunakan
2. Musik
Instrumen yang sedikit beat agar stockshoot yang ditampilkan sampai dimata
penonton. Kemudian pada bahasan santai hingga sedang penulis sesuaikan dengan
CASTING LIST
Tinggi
Kurus
Eric Berkulit 0895 8000
2 -
( Gecko ) Sawo 96000
Rambut
Pendek
Tinggi
Badan
Gemuk,
Gani 0813 8385
3 - kulit sawo
( Sugar Glider ) 0047
matang
rambut
pendek
Badan
Gemuk
Putri
Berkulit
4 ( Si Otong ) -
Sawo
VO
Matang
Berkerudung
3.2.7.3 Director Treatment
DIRECTOR TREATMENT
INT/
NO SEGMEN SHOT SIZE ANGLE TREATMENT D/N DIRECTION AUDIO
EXT
beberapa hewan
5 5 MCU HIGH ANGLE STILL EXT D OPENING nokturnal
(VO otong)
(VO Otong)
(VO Otong)
Owner membuka kendang
10 10 LS EYE LEVEL STILL EXT D batok sugar glider, dan “Yuk kita mengenal
sugar glider pun keluar. sugar glyder lebih dalam
lagi”
57
(VO otong)
(VO Otong)
Sugar glider sedang main
13 13 LS EYE LEVEL FOLLOW EXT D kejar-kejaran dengan “habitat asli sugar glyder
ownernya. berasal dari Australia
dan Indonesia(papua)”
(VO Otong)
menggunakan tisu
basah”
(VO Otong)
“pasti temen-temen
Terlihat detail kuku yang
25 25 ECU EYE LEVEL STILL EXT D dirumah pada penasaran
sedang dipotong.
ya, kita tanya aja yuk
apasih keunikan sugar
glider?”
Penjelasan keunikan sugar “Jawaban keunikan
26 26 LS EYE LEVEL STILL EXT D glider oleh ownernya atau sugar glider dari
narasumber. narasumber”
Penjelasan keunikan sugar “Jawaban keunikan
27 27 MCU EYE LEVEL STILL EXT D glider oleh ownernya atau sugar glider dari
narasumber. narasumber”
(VO Otong)
Terlihat sugar glider
28 28 CU EYE LEVEL STILL EXT D sedang makan di tangan
ownernya. “kira-kira sugar glider
suka makan apa aja ya?”
61
(VO Otong)
(VO Otong)
Terlihat hamster sedang
40 40 LS EYE LEVEL FOLLOW INT D “dan yang lebih lucu nya
makan.
lagi dia menyimpan
makanan di pipinya”
(VO Otong)
Hamster gembul turun
41 41 LS EYE LEVEL STILL INT D dari permainan dan “hingga terlihat gembul
berjalan. dan menggemaskan,
yakan lucu banget hehe”
(VO Otong)
“makanan hamster
cukup beragam, karena
dia adalah hewan
Terlihat hamster sedang omnivora yang
42 42 LS EYE LEVEL FOLLOW INT D pemakan segalanya,
makan dan bermain.
kebanyakan pemilik
hamster sering
memberikan makanan
seperti biji bijian,
sampai binatang kecil
dan lainya”
(VO Otong)
dengan berbagai
macam perminan yang
lucu lucu”
(VO Otong)
(VO Otong)
“marmot merupakan
binatang yang
sosial,suka hidup ber
Terlihat marmot sedang
50 50 LS HIGH ANGLE FOLLOW EXT D kelompok dan di
bermain dan berlari.
dominasi dengan
marmot jantan, oleh
karna itu marmot tidak
dapat di plihara sendiri
ya guys,karna marmot
67
(VO Otong)
Terlihat landak
“Itu kok Kayak mainan
51 51 MS HIGH ANGLE STILL INT D membulatkan badan
bola-bolaan yang berduri
seperti bola berduri.
ya. Eh, eh, ternyata
kamu tohh landak mini”
(VO Otong)
Terlihat landak
52 52 LS HIGH ANGLE STILL INT D membulatkan badan
“ lagian sih kamu pake
seperti bola berduri.
ngebuntel segala”
(VO Otong)
3
Terlihat landak mini “ jadi otong ngiranya
53 53 MS HIGH ANGLE STILL INT D
sedang berjalan kamu itu bola berduri
hehe, oh iya temen-
temen kenalin nih”
(VO Otong)
(VO Otong)
(VO Otong)
(VO Otong)
Stockshoot gambaran
73 73 LS EYE LEVEL FOLLOW EXT D
pohon beringin. “ih suara apaan tuh,
otong jadi merinding”
(VO Otong)
74 74 MCU EYE LEVEL STILL EXT D Detail bagian muka tokek. “Eh, hoalah ternyata itu
suara tokek ya teman
teman”
(VO Otong)
Tokek sedang dipegang
75 75 LS EYE LEVEL STILL EXT D “Nah teman otong satu
oleh ownernya.
ini merupakan hewan
nokturnal”
4 (VO Otong)
Tokek sedang dipegang
76 76 MS EYE LEVEL STILL EXT D
oleh ownernya. “yang aktif pada malam
hari”
(VO Otong)
81 81 ECU EYE LEVEL STILL EXT D Detail rongga mulut tokek “Ohiya mas sofyan,
makanan tokek tuh apa
aja sih?”
Penjelasan makanan tokek
“Jawaban makanan
82 82 MS EYE LEVEL STILL EXT D oleh ownernya atau
tokek dari narasumber”
narasumber.
oleh ownernya atau “Jawaban makanan
83 83 MCU EYE LEVEL STILL EXT D
narasumber. tokek dari narasumber”
Penjelasan cara
“Jawaban cara
berkembang biaknya
88 88 MCU EYE LEVEL STILL EXT D berkembang biak tokek
tokek oleh ownernya atau
dari narasumber”
narasumber.
Terlihat telur tokek yang “Jawaban cara
89 89 ECU HIGH ANGLE STILL EXT D menempel pada dinding berkembang biak tokek
bamboo. dari narasumber”
“Jawaban cara
Terlihat telor dan anak
90 90 MS EYE LEVEL STILL EXT D berkembang biak tokek
tokek di bamboo.
dari narasumber”
berkembang biaknya “Jawaban cara
91 91 MCU EYE LEVEL STILL EXT D tokek oleh ownernya atau berkembang biak tokek
narasumber. dari narasumber”
“Jawaban cara
Terlihat telor dan anak
92 92 ECU HIGH ANGLE STILL EXT D berkembang biak tokek
tokek di bamboo.
dari narasumber”
(VO Otong)
(VO Otong)
“jawaban jenis-jenis
Terlihat detail gecko
102 102 LS HIGH ANGLE STILL INT D gecko dan habitat asli
sedang berjalan
gecko dari narasumber”
(VO Otong)
103 103 ECU EYE LEVEL STILL INT D Detail buntut gecko
“kira-kira ada yang tau
ga?”
(VO Otong)
Terlihat detail gecko
104 104 LS HIGH ANGLE FOLLOW INT D
sedang berjalan “kenapa ya buntut gecko
seperti itu?”
(VO Otong)
106 106 ECU EYE LEVEL STILL INT D Detail buntut gecko “Background musik”
(VO Otong)
Detail badan gecko berdiri
107 107 CU HIGH LEVEL STILL INT D “Tetapi gecko tidak bisa
di kaca.
memanjat dan menempel
di dinding seperti tokek”
108 108 ECU EYE LEVEL STILL EXT D Detail selaput kaki tokek “Backsound music”
NOTES
MAKE
SPESIAL
CAST WARDROBE PROPERTI
NO
UP
EQUIPEMENT
Kaos Hitam
Lapangan
SG Celana jogger
1 Gani - Ahmad - - -
1 Hitam Sepatu
Yani
Sandal
Stand tali,
Kaos Hitam Gunting
SG Celana jogger Rumah Kuku, Kain Clip On, Zoom
2 Gani - -
1 Hitam Sepatu Gani Lap, Meja H4N Tripod
Sandal Kayu dan
Bangku
Kaos Abu –
SG Abu Celana Taman Clip On, Zoom
3 Sofyan - - -
3 Panjang Bintaro H4N Tripod
Sepatu Sandal
Aquarium,
Kaos Abu – Jaring
SG Abu Celana Rumah Penutup, , Clip On, Zoom
4 Sofyan - -
3 Panjang Nadhif Bambu, H4N Tripod
Sepatu Sandal Batu dan
Ranting
Kemeja
Taman
SG Corak, Celana Clip On, Zoom
5 Eric - Puri -
3 Panjang, H4N Tripod
Indah
Sepatu
Aquarium,
Kemeja
Taman Pasir
SG Corak, Celana
6 Eric - Puri Malang, - -
3 Panjang,
Indah Batu dan
Sepatu
Ranting
79
Menurut (Anton Mabruri, 2013) mengatakan “Kreatif (creative) yakni orang Commented [Office1]: Cari pengertian penulis naskah atau
skripwriter dari buku minimal 2 kutipan
yang bekerja mengembangkan ide-ide kreativ dan membuat naskah untuk program
yang akan di produksi dengan arahan produser, kreatif juga bertugas mengembangkan
berbagai macam ide menjadi skenario (blue print) yang siap di produksi atau di
eksekusi”.
Dari kutipan di atas penulis menyimpulkan penulis naskah adalah orang yang
menuangkan ide-ide yang telah di susun kedalam bentuk tulisan yang di sebut naskah
Menurut Latief dan Utud (2017 : 162), “Menulis naskah drama menggunakan
menentukan cepat atau tidak proses produksi, karena berkaitan dengan faktor cuaca,
kondisi studio dan berbagai macam kendala yang timbul akibat prafsiran sebuah
naskah.”
Dalam menghasilkan sebuah karya film atau acara tv, hal yang harus di
pikirkan terlebih dahulu adalah. cerita apa yang akan di buat atau ide dan gagasan apa
yang akan di buat. Disinilah peran penulis naskah untuk membuat ide cerita dan
naskah lengkap dengan dialog dan juga deskripsi visualnya. Bagus tidaknya hasil
Dan juga yang sama pentingnya sebelum membuat cerita, ide dan gagasan
adalah menentukan format acara yang menjadi sebuah perencanaan dasar dari suatu
konsep acara yang akan menjadi landasan untuk membuat karya ini.
perencanaan dasar dari suatu konsep acara yang akan menjadi landasan kreativitas dan
desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang di sesuaikan
Agar kegagalan tidak terjadi, penulis tidak boleh salah dalam menentukan
format acara, karna penulis lah yang menjadi juru masak atau koki di balik layar
Dalam format program ini penulis naskah membuat konsep dan cerita yang matang,
jelas agar dipahami oleh penonton, dan yang pasti membuat cerit se kreatif mungkin
Pada tahap ini, naskah produksi yang awalnya di tulis dalam bentuk naskah
kasar di bentuk menjadi treatment, dan dapat di tulis ulang atau di evaluasi kembali
untuk lebih di konkertkan ke dalam bentuk skenario. Ada pula yang hanya
ada ruginya membuat skenario yang bisa di jadikan acuan syuting sekaligus untuk
gambaran pendekatan dan keseluruhan isi cerita, dan juga dapat pula menjadi
Menurut (Anton Mabruri, 2013) ada lima tahap penyusunan konsep naskah:
ide ,treatment atau storyline ,naskah syuting atau skenario ,naskah editing ,Naskah
Narasi”.
Dalam penyempurnaan naskah hal yang juga penting yakni Riset, yang
mendalam mengenai subjek, pristiwa, dan lokasi sesuai tema yang di ketengahkan.
atau informasi melalui observasi mendalam mengenai subjek, pristiwa, dan lokasi
Penulis yang merupakan penulis naskah harus menguasai ide dan konsep
serta mampu mengungkapkan fakta dan informasi yang dibutuhkan penulis secara
lengkap. Seorang penulis naskah memiliki tanggung jawab dan peran penting
untuk menentukan apa saja yang akan ada pada setiap segmen yang kemudian di
menjelaskan secara detail pada cerita yang telah dibuat untuk ditayangkan, maka
itu Penulis Naskah bukan sekedar membuat cerita saja. Tapi harus tahu target
3.3.2. Produksi
Pekerjaan penulis naskah tidak hanya menulis naskah dan cerita. Karna
selain harus memikirkan agar cerita mudah dipahami dan mudah dibaca secara
tulisan (Untuk dibaca produser, sutradara, talent, kru, dll) dan juga yang sama
82
penting nya dan juga sangat berpegaruh pada hasil produksi yaitu membayangkan
naskah. Penulis ingin terjun secara langsung ke lokasi syuting untuk mengamati
bagaimana skenario hasil kerjanya dikerjakan oleh sutradara dan tim produksi.
langsung oleh penulis skenario, bila dibutuhkan dan juga untuk membantu
program acara bukan hanya bergantung pada konsep kreativitas penulis naskah,
kelompok kerja team work di industri broadcast dengan seluruh mata rantai
Dari kutipan di atas kita bisa menyimpulkan betapa penting nya kerja sama
tim itu untuk menghasilkan suatu karya, di samping itu Penulis Naskah dapat
mengamati setiap gambar yang akan diambil oleh Sutradara. Memperhatikan cara
pembawaan naskah oleh Talent serta improvisasi yang dilakukan oleh Talent agar
produksi. Penulis dan sutradara bekerja sama memperhatikan tiap adegan yang
berlangsung. Penulis pun memperhatikan tentang tata bicara talent. Tak jarang,
83
untuk mencocokan naskah yang dibuat pada saat pengambilan gambar. Penulis
juga melakukan hal-hal seperti melakukan briefing, reading bersama host sebelum
shooting.
sutradara untuk memberikan kejelasan cerita yang akan dibuat dalam produksi.
Setelah melewati tahap pra produksi dan tahap produksi, maka tahap
berikutnya adalah tahap pasca produksi. Pada tahapan pasca produksi ini, penulis
memberikan pengarahan terhadap shot-shot yang telah ada dan juga menuntun agar
Tentunya di tahap ini cukup memakan waktu yang sangat lama ditambah
jika ada kesalahan atau masalah lain tentunya hasil editing harus direvisi lagi agar
Dalam tahap ini, penulis selaku penulis naskah kembali melihat hasil dari
rekaman yang telah diambil oleh campers. Dengan berbekal naskah yang telah
dibuat, pada tahap editing ini penulis bersama sutradara membantu editor dalam
pemilihan visual gambar yang sesuai dengan naskah. Dalam setiap proses drama,
non drama, maupun dokumenter, semuanya berakhir pada tahap akhir yaitu proses
editing.
84
Selain itu, sebuah treatment juga sudah memberikan alur cerita secara jelas.
Menurut (Anton Mabruri 2013) “Fungsi treatment tak hanya berisi urutan
shot dan adegan, tetapi juga secara konkert berisi yang berkaitan dengan judul dan
kepentingan editor, itupun sudah harus dalam bentuk naskah editing. Namun, pada
Dalam pasca produksi penulis juga melihat cerita dalam proses editing cek
cerita dan gagasan yang telah ditentukan dan sesuai dengan kesepakatan bersama.
Dalam produksi non drama magazine show ini, rancangan naskah mulai dikerjakan
pada tahap pra produksi dan matang pada tahap pasca produksi yang kemudian
Menurut (Kusumawati dkk, 2014b) menyimpulkan bahwa: Pada fase pra produksi.
produser, penulis naskah dan sutradara tetap focus pada triangle system untuk
dalam produksi. Sesuai dengan peran dan tanggung jawab ketiganya saling
dengan produser dan juga sutradara untuk mematangkan konsep dan desain
85
produksi. Melakukan bedah naskah dan melakukan perbaikan atau tambahan bila
ada ide dari produser dan sutradara. Penulis juga mencari referensi yang nantiya
akan dikembangkan juga oleh seluruh tim hingga berbentuk sebuah ide yang akan
digunakan penulis untuk membuat naskah. Sebuah naskah sangat penting dalam
Peran dan tanggung jawab penulis sebagai penulis naskah dalam tim
produksi yaitu, penulis membuat konsep mulai dari ide, treatment , script,
rundown. Semua tahap-tahap pembuatan konsep dilakukan pada saat pra produksi
yang akan di butuhkan pada saat produksi dan pasca produksi. Untuk castingtalent
juga merupakan salah satu tanggung jawabnya. Namun dalam hal ini penulis
dibantu oleh semua tim penulis terutama produser dan sutradara. Pada tahap ini
Peran dan tanggung jawab Penulis Naskah dalam tahap produksi yang
produksi. Penulis harus membuat dasar acuan dalam bentuk naskah atas dasar ide
cerita sendiri atau dari kru lain. Bagi penulis dasar acuan itu bisa dilakukan secara
tahap mulai dari ide cerita, synopsis (basic story) treatment dan naskah. Penulis
mengarahkan cerita yang sebelumnya telah dibuat dan disetujui oleh dosen
pembimbing untuk segera di produksi dengan sesuai naskah, apabila dalam proses
produksi terdapat kendala dari berbagai factor dan di haruskan merubah cerita pada
tahap akhir yaitu tahap pasca produksi, penulis sebagai Penulis Naskah tetap
mengawasi setiap proses suntingan gambar yang telah di lakukan oleh Sutradara
dan penata kamera agar tidak akan ada cerita yang salah.
86
Adapun yang di lakukan penulis naskah yaitu, Penulis di bantu tim produksi
sehingga dapat membuat konsep yang sesuai dan menarik. Setelah konsep yang
disiapkan telah matang maka terbentuklah program acara magazine show “SI
OTONG” kemudian penulis bersama dengan Triangle system menentukan isi per
Segment .
hingga Rundown. Setelah semua jadwal tersusun rapi, penulis mengajak host untuk
reading agar sesuai dengan script yang telah dibuat. Pada saat produksi, membantu
sutradara untuk mem-briefing Talent. Pada saat pasca produksi bersama sutradara
A. Konsep Kreatif
Dalam pembuatan karya program acara magazine show ini, langkah awal
penulis naskah adalah melakukan diskusi dengan seluruh tim untuk menentukan
ide dan tema yang akan di angkat. Setelah itu penulis mencari referensi audio visual
untuk memunculkan banyak ide kreatif yang bertujuan untuk membuat naskah
semakin menarik baik saat sudah selesai nanti. Kemudian penulis pastinya
yang diberikan oleh produser sutradara maupun crew yang lainnya. Penulis
menampung semua masukan dan saran, serta melihat referensi dari program
youtube. Program yang menjadi inspirasi penulis dalam membuat program adalah
Dunia Binatang, NGO, Animal Planet. Dari ketiga program tersebut penulis
akhirnya dapat membayangkan program apa yang akan dibuat. Maka dari itu,
penulis menemukan ide dan konsep cerita pada program non drama magazine show
Pada program non drama magazine show penulis dan tim sepakat memberikan
judul SI OTONG. Tema yang diangkat dalam program ini yaitu berisi tentang “Si
“Sugar Glyder”, dengan animasi Si Otong yang akan membahas tentang Sugar
glyder , dan juga kami ingin memberikan hiburan yang di isi dengan informasi ,
seputar hewan-hewan yang akan di bahas dan juga bermain game. Dalam Segment
yang kedua “Hamster”, pada segment ini animasi Si Otong akan menjelaskan
lagi seputar hewan Hamster. Dalam Segment ketiga “Landak Mini”, Animasi Si
Otong akan menjelaskan nya lagi tentang hewan landak mini dengan pembawaan
seru dan menarik.. Pada segment terakir yaitu segment ke empat “Gecko” Animasi
Si Otong akan menjelaskan tentang hewan Gecko dengan pembawaan yang seru
nan menarik.
B. Konsep Produksi
Pada saat produksi program acara SI OTONG penulis ikut serta dalam
rubrik pada saat di lapangan, ataupun penambahan pembahasan dan eksplorasi dari
seorang host untuk membuat acara terlihat lebih hidup dan menarik. Tugas penulis
membantu sutradara dalam mengarahkan host. Pada saat produksi penulis dan tim
masing berdasarkan peran yang dipilih. Dalam hal ini Penulis menyesuaikan
naskah dengan visual yang akan di ambil. Penulis juga mengarahkan Sutradara agar
tidak keluar jalur konsep yang penulis sudah buat. Hambatan pasti ada, penulis
menemukan kesulitan dalam merevisi naskah dan dibantu oleh Sutradara. Di setiap
segmen vo talent melakukan improvisasi dalam script vo, maka dari itu penulis
C. Konsep Teknis
Dalam konsep teknis ini, penulis lebih menganalisa untuk isi acara mulai
dari bagaimana penulis bisa memberikan trik – trik yang digunakan untuk
kedalam bentuk rundown. Agara menghasilkan sebuah video yang sepadan, disini
penulis juga berkerjasama dengan seorang sutradara dan produser apa saja yang
Untuk konsep teknis ini penulis menggunakan media buku pada saat riset
untuk memudahkan penulis jika ada hal yang harus di catat, dan juga mudah untuk
mulai mengetik di Microsoft word yang di sesuaikan dengan aturan yang telah di
89
tetapkan oleh kampus, standar penulisan yang digunakan dengan jenis times new
roman, ukuran 12pt dan paragraph 2,0 spasi. Ketentuan lain juga di tetapkan oleh
kampus adalah durasi. Untuk sebuah karya program non drama, kampus
menetapkan maksimal 30 menit untuk durasi. Dan dalam program ini penulis
Pada tahapan terakhir atau editing, penulis ikut menemani editor pada saat
mengedit. Penulis yang juga di temani oleh sutradara, bekerja sama dengan editor
dalam pemilihan gambar atau visual mana saja yang sesuai dengan naskah dan
Setiap dalam tim pasti memiliki kendala yang harus di hadapi masing-
masing, dalam hal ini tidak terkecuali Penulis Naskah yang pada saat produksi
bersama crew lainya berusaha mencari refrensi di Youtube dan di media lainya.
tau hewan tersebut butuh keeper atau tidak agar mudah di atur.
3. Banyaknya revisi naskah di karenakan banyaknya ide masukan dari para kru.
3.3.7.2 Sinopsis
3.3.7.3 Treatment
3.3.7.4 Rundown
3.3.7.5 Naskah vo
91
treatment, naskah sampai dengan rundown. Pada saat proses pembuatan naskah
penulis bersama tim juga turut andil dalam membuat naskah demi kesepakatan
bersama. Setelah naskah selesai dibuat, produksi pun dimulai. Bahasa yang
digunakan dalam naskah adalah bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti dan
talent pun tidak terlalu kaku dalam membawakannya. Sebagai penulis naskah tahap
Karena proses pra produksi dapat dikatakan sebagai ruang kerja bagi penulis
naskah. Pada proses inilah penulis mendapatkan ruang dan waktu yang cukup
untuk menyajikan bahan naskah yang akan diolah lebih matang. Pada saat produksi
gambar dan membantu sutradara dalam mengatur setiap pembahasan yang ada di
setiap segment agar sesuai dengan naskah yang telah dibuat. Sebelum produksi
benar benar dimulai, penulis sebagai seorang penulis melakukan briefing bersama
dengan sutradara.
juga sutradara dalam menjaga alur agar penyusunan setiap pembahasan sesuai
dengan rundown yang telah dibuat, serta mengecek kembali durasi per-segment.
Dalam tahap ini penulis harus teliti karna program yang akan ditayangkan harus
layak tayang. Rundown pun harus di koreksi durasi dan isi perkontennya supaya
Dunia Binatang, Animal Planet dan beberapa video lokal di dunia maya, selain itu
penulis juga dibantu oleh tim dalam penyusunan konsep ini dengan
menarik. Konsep penulisan naskah yang dibuat oleh penulis naskah dalam program
nan menghibur seputar hewan –hewan sekitar dan juga hewan peliharaan yang
menarik untuk di kulik. Dari pembawaan dan gaya Bahasa Si Otong , penulis
terinspirasi dari program acara Magazine show Dunia Binatang. Dalam acara
menjadi semakin kreatif dan menarik. Dengan melihat banyak referensi penulis
beserta tim menentukan Segment apa saja yang akan ditampilkan oleh program
acara Si Otong ini. Pada episode yang akan di angkat kali ini, Si Otong akan
membahas hewan- hewan peliharaan yang jarang kita ketahui bahwa hewan itu bisa
di pelihara dan friendly tentunya . pada segment pertama, kami membahas tentang
hewan Sugar glyder. Segment ini berisi Pembahasan tentang hewan Sugar Glyder
dan perbedaanya dengan hewan lain secara lengkap dan seru di bawakan oleh
animasi Si Otong. Pada Segment kedua, Kita membahas tentang hewan Hamster.
Dalam segment ini kita akan membahas Hamster dengan pembawaan animasi Si
Otong yang tentunya seru. Pada Segment ketiga kita akan membahas nentang
yang seru. Pada Segment terakir kita menjelaskan tentang hewan Gecko Seperti
sebelumnya pembawaan oleh Si Otong dengan penjelasan yang seru dan menarik .
Pada saat proses pembuatan naskah, penulis bersama tim juga turut andil
dalam membuat naskah demi kesepakatan bersama. Setelah naskah selesai dibuat,
produksi pun dimulai. Bahasa yang digunakan dalam naskah adalah Bahasa sehari-
hari yang mudah dimengerti dan talent pun tidak terlalu kaku dalam
membawakannya.
3.3.7.2 Sinopsis
show yang berdurasi 26 menit. Dengan dibawakan oleh Si Otong animasi binatang
yang akan memandu acara sampai selesai. Program ini mengajak pemirsa untuk
mengenal hewan-hewan yang ada di sekitar kita tentunya juga hewan peliharaan
agar menambahkan rasa pengetahuan kita kepada hewan -hewan. Tayangan ini
memiliki 4 segment, dimana pada setiap segmentnya akan terdapat beragam hewan
berikut informasi yang seru dan juga menarik. Dalam episode kali ini, SI OTONG
mengambil tema “Si kecil menggemaskan” yaitu tentang hewan peliharan yang
Segment ini berisi Pembahasan tentang hewan Sugar Glyder dan perbedaanya
dengan hewan lain secara lengkap dan seru di bawakan oleh animasi Si Otong
Dalam segment kedua, Kita membahas tentang hewan Hamster. Dalam segment
Ini kita akan membahas Hamster dengan penjelasan lengkap dan seru pembawaan
Dan di segment ketiga, Kita akan membahas tentang hewan Landak Mini.
hewan Gecko dengan pembawaan Animasi Si Otong yang seru dan juga menarik .
3.3.7.3 Treatment
Segment 1
Segment satu diawali dengan bumper, lalu di lanjutkan dengan opening animasi
meluncur dari tangan satu ke tangan lainya. Penjelasan makanan kesukaan sugar
kantung untuk menyimpan anak nya sehabis melahirkan. Sesi bermain game,Sugar
glyder sedang berlomba atau bermain dengan sugar glyder lainya menaiki atau
memanjat tali ,jika sampai duluan akan di beri cemilan kesukaan mreka. Game
Perbandingan dengan tupai karna memang sekilas mirip tapi mreka berbeda
spesies.
Segment 2
95
kincir dan permainan lainya di kandang yang luas sambil makan. Animasi si otong
marmut sedang makan dan berlari larian satu dengan yang lain. Animasi masuk si
Segment 3
Segment ke tiga pengambilan gambar landak mini sedang berenang dan di beri
Pengambilan gambar landak mini ketika di pegang dia akan meringkuk dan lama-
lama menjadi bola bulat yang berduri. Animasi si otong masuk menjelaskan bentuk
Pengambilan gambar landak hitam besar sedang makan buah buahan hasil
menjelaskan si landak hitam besar dan sekaligus perbandingan dengan landak mini.
Segment 4
dan jelas. Masuk audio/suara tokek .pengambilan gambar pohon dan tokek
perbedaan gecko dan tokek. Pemngambilan gambar tokek bisa menempel di mana
saja sedangkan gecko itu tidak bisa menempel. Pengambilan gambar sugar glyder,
hamster, landak mini, dan gecko sedang bergerak , bermain ,dan juga sedang
makan. Masuk animai si otong penutupan acara dengan berpesan jaga kesehatan
3.3.7.4 Treatment
TREATMENT
97
29. Bumper
program
30. ComBreak
31. Bumper Program PB 11” 00.13.58-
00.14.09
2 menggunakan
cemilanya agar
dengan cepat
melewati labirin
tersebut
43. Penjelasan PB
animasi si otong
44. Jenis jenis
kandang dan
permainan si
hamster
45. Penjelasan PB
animasi si otong
63. Vo PB
64. Landak mini PB
melingkar saat
terancam
65. Benuk pertahanan PB
landak mini
101
66. Vo PB
67. landak mini sdang PB
makan
3.3.7.5 Rundwon
RUNDOWN
GRAPHIC
1 1 BUMPER STOCK SHOOT 02.00 AND
AUDIO
akar,ubi ubian,kulit
kayu,dan buah buahan
dari berbagai
jenis.sedangkan landak
mini memakan serangga,
seperti ulat hongkong,
jangkrik,dan lainya.nah
sekarang teman teman
udah taukan perbedaan
landak dengan landak
mini
ih suara apaan tuh, otong
jadi merinding. Hualah
ternyata itu suara tokek ya
teman teman .nah teman
otong satu ini merupakan
hewan nokturnal yang
aktif pada malam hari.
POHON BESAR
DAN GRAPHIC
(tanya jawab)
14 3 PENJELASAN AND
OLEH NARA AUDIO
apa saja ke unikan tokek ?
SUMBER
kita tanya yuk dimana sih
habitat asli si tokek?
Makanan tokek tuh apa
aja sih?
Untuk cara berkembang
biak tokek itu bagaimana
ya?
nah kali ini namanya
leopard gecko, sekilas
mirip kan guys sama
tokek.leopard gecko ini
sejenis dengan
GECKO DAN GRAPHIC
kadalkadalan loh. Nah
15 4 PENJELASAN AND
kalo temen otong yang
NARASUMBER AUDIO
satu ini sering di jadikan
hewan peliharaan,kita
tanya yuk,apa saja sih
jenis jenis gecko dan
dimana ya habitat aslinya
Sugar glyder, Waduh sayang nya nih
Hamster, landak GRAPHIC
udah waktunya Otong dan
16 4 mini, dan gecko AND
temen-temen otong
sedang bergerak AUDIO
dan bermain dan pulang, Tapi gimana seru
109
20 CV CREW
GRAPHIC
21 BTS AND
AUDIO
Betanggung jawab penuh atas apa saja yang berhubungan camera terutama dalam
merekam gambar. Penulis sebagai Camera Person harus bisa berkerja sama dengan
tim trutama Pengara Acara agar bisa mendapatkan hasil yang terbaik,Penata camera
tidak hanya dapat menghasilkan gambar baik, tapi seorang penata camera harus
memehami motivasi dan informasi apa saja yang di butuhkan untuk memenuhi
kebutuhan gambar, Gambar visual merupakan bentuk salah satu bentuk komunikasi
yang efisien , tanpa adanya suara gambar visual mampu memberikan informasi yang
sangat jelas, seperti hanya teori dasar komunikasi lasswell (1960) yang berbunyi
“siapa? (Who?) menyampaikan pesan apa? (sayswhat?) melalui saluran apa? (In wich
cameraman, bertanggung jawab terhadap pergerkan dan penempatan kamera dan juga
sesuai intruksi dari cameraman utama dan melakukan penyesaian pada camera atau
3. First assistant Cameraman sering disebut kepala asiten untuk para operator, kamera
Hal yang harus di pahami oleh Cameraman jika campers bertugas meliputi siaran
televisi format program informasi bertanggung jawab dengan objek yang direkam,
Pada masuk studio dengan format program hiburan dengan sistem multicamera peran
campers akan menjadi operator kamera. Seluruh pager akan, angle dan penempatan
posisi camera diarahkan dari panel studio dari PD tidak dapat dengan kemauannya
sendiri mengambil gambar tetapi sesuai atau permintaan PD, oleh karena itu seorang
cameraman harus menguasai angle , shot dan pergerkan camera sedangkan pemilihan
gambar oleh seorang camera person tidak dapat dilakukan secara acak tetapi
keberhasilan untuk menghasilkan karya audio visual yang baik, persiapan merupakan
bagian dari proses yang harus dilalui oleh cameraman sebelum melakukan
pengambilan shot’ .
Dalam pembutan proses karya pasti tidak luput dari tahap pra produksi ini, karya tahap
ini sangat penting dalam pembuatan sebuah karya dan tahap ini juga menuntukan baik
atau buruknya hasil karyanya nanti. Maka dalam tahap ini penulis sebagai Camera
Person berkerja sama dengan baik dengan semua tim agar bisa menyatukan pemikiran
Menurut (Kuswati dkk,2017) ‘Tahap Pra Produksi ini sangat berpengaruh terhadap
apa yang dihasilkan nantinya. Jadi di tahap pra produksi ini penulis sebagai Camera
Person bersama dengan Produser, Pengara Acara, Penulis Naskah dan Crew lainnya
berdiskusi menentukan konsep karya seperti apa yang akan dibuat agar bisa dinikmati
oleh penonton, kemudian setelah mendapatkan kesimpulan konsep seperti apa yang
dibuat selanjutnya penulis bersama tim menentukan lokasi yang akan kita kunjungi
untuk melakukan produksi, dalem fase ini penulis bersama tim terdapat beberapa
pilihan lokasi diantaranya Bali, pacitan jawa timur dan malang jawa timur dan akhir
penulis bersama tim sepakat untuk mengunjungi pacitan jawa timur untuk melakukan
produksi dengan alasan lokasi tersebur belum banyak dikunjungi oleh orang lain dan
Jadi ditahap ini penulis sebagai Camera Person mempunyai beberapa perkerjaan dan
tanggung jawab seperti ikut serta menentukan konsep bersama tim dan memilih
peralatan apa saja yang digunakan, dan membuat patokan seperti Shot List, Floor Flan.
112
Kemudian mempelajari naskah yang telah di sepakati bersama dan berdiskusi dengan
Pengarah Acara agar bisa menyatukan visi dan misi pada saat proses produksi.
Pra Produksi Memahami situasi saat praduksi sampai akhir produksi hingga tahapan
ide perencanaan dan persiapan hingga persetujuan pada saat pra produksi hal pertama
yang tim lakukan adalah menentukan jobdesk masing-masing, dan saat itulah terpilih
menjadi seorang kameramen atau juru kamera. kemudian observasi dan riset bersama
kru, pada tahap pra produksi sebagai juru kamera melakukan pembagian jobdesk dan
menentukan ide awal.setelah ditentukan jobdesk nya, juru kamera bersama kru
melakukan observasi dan riset.disini juru kamera turut serta dalam menyiapkan
peralatan yang digunakan pada saat riset kamera digital dan handycam yang digunakan
3.4.2 Produksi
Yaitu tahap pelaksanaan yang merupakan tahap realisasi dari konsep yang
dirancang pada tahapan pra produksi setelah proses pra produksi selesai, barulah
Dengan tanggung jawab warna, komposisi, suara rendah sesuai untuk mendapatkan
Adapun tugas kameramen selama proses kerja pada tahapan produksi ini adalah:
gambar stock shot untuk mempermudah jika ada gambar yang diinginkan.
113
Menurut (Pintoko & Umbara, 2010) “Tidak banyak hal yang dilakukan oleh
Kameramen pada tahap ini”.Pada tahap Pasca produksi seperti pernyataan kutipan di atas
bahwa tidak banyak yang harus seorang Camera Person lakukan di tahap ini. Di tahap ini
penulis sebagai Camera Person selain menyerahkan semua hasil pengambilan gambar yang
dilakukan pada saat produksi dan bentuk memory SD Card kepada Penyunting Gambar,
Camera Person juga harus mendamping Penyunting Gambar untuk memilih shot-shot yang
terbaik dan layak dimasukan kedalam karya sehingga mempermudah kerja Penyunting
Gambar untuk merubahnya menjadi sebuah karya visual yang sudah di tentukan berdasarkan
treatment yang telah dibuat oleh Penulis Naskah. sebagai Camera Person juga harus membuat
Camera Report atau laporan hasil produksi yang berisi angle, shot,dan camera movment yang
telah digunakan dalam program yang telah dibuat. Dan pada tahap ini juga penulis sebagai
Camera Person juga tidak hanya mendamping Penyunting gambar untuk memilih shot-shot
tetapi disini penulis sebagai Camera Person juga ikut serta hingga selesainya proses pengeditan
gambar danmelakukan apa yang penulis bisa lakukan agar mempermuda dan mempersingkat
waktu proses pengeditan. Penulis juga selalu ikut serta setiap tim melakukan review hasil
produksi.
2) Mempelajari naskah.
Acara mengenai angle-angle seperti apa yang akan di ambil, seorang Camera Person
juga harus mempunyai kreatifitas yang tinggi untuk menentukan komposisi gambar
dan pengambilan shot-shot yang menarik. Berawal dari pra produksi penulis sudah
dilibatkan dalam pemilihan lokasi serta pemilihan alat-alat penunjang yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsep yang telah disepakati bersama. Serta
membuat floor plan/bloking camera dari konsep yang telah disepakati agar proses
pengambailan gamabar bisa tertata perlokasinya sehingga tidak bingung pada saat
produksi. Pada saat produksi Camera Person sangat berperan penting dalam
pengambilan gambar, dan juga mewujudkan dari bahasa tulisan ke audio visual,
sebagai Camera Person dengan adanya Director Treatment sangat beguna pada saat
saat pasca produksi penulis sebagai Camera Person tidak terlalu banyak tugasnya
seperti memberi semua hasil shot pada saat hasil produksi beserta menerangkan shot
seperti apa dan objek apa yang telah diambil untuk mempermudah kerja Penyunting
beberapa sudut pandang kamera dan menggunakan variasi shot yang telah dipelajari
shot dan sudut pandang kamera, merekam semua kejadian dan moment yang terjadi
A. Konsep Kreatif
untuk merekam gambar dan pengambilan gambar mengunakan sistem multi camera.
Lalu penulis sebagai Camera Person menciptakan angle-angle seperti High angle, eye
level dan Low angle kemudian ditambah dengan type shot yang variatif dari yang
terluas Extereme long shot hingga yang terdekat Extereme Close up lalu memaikan
disempurnakan dengan komposisi kamera agar gambar dihasilkan memiliki daya tarik
B. Konsep Produksi
116
dapat terlaksana dengan baik dan benar jika dipahami untuk apa gambar diambil,
(angle), moment seperti sesuai dengan konsep program, arah dan tujuan pergerakan
serta informasi apa yang ingin disampaikan. Pada konsep ini Camera Person berusaha
menyesuaikan segala bentuk teknik pengambilan gambar tetap mengacu pada director
treatment. Mulai dari teknik pengambilan (Shot), sudut pengambilan (angle) dan
pergerkan camera (camera movment) sesuai dengan treatment yang telah di sepakati
bersama pengarah acara. Dari taratment tersebut Camera Person juga berkerja sama
dengan penata.
C. Konsep Teknis
Dalam konsep teknis pertama dilakukan penulis sebagai Camera Person adalah
memilih peralatan yang akan digunakan pada saat produksi seperti camera.tripod dan
dll. b. Konsep Produksi Dalam konsep produksi Cameraperson atau penata gambar
berkoordinasi dengan Pengarah acara (sutradara) dalam menentukan shot shot yang
akan diambil, framing, tata letak kamera. Dan Cameraman atau penata gambar bekerja
117
sama dengan penata cahaya untuk menentukan pencahayaan yang tepat agar terlihat
Cameraperson atau penata gambar telah menyiapkan ide kreatif dan dsini penata
Penata gambar menggunakan kamera tersebut sudah memenuhi standart broadcast dan
juga penulis dapat mengoperasikan nya dengan baik. Penulis juga menggunakan
lampu LED 1000 titik untuk membantu cahaya dalam pengambilan gambar dan
Wawancara. lensa fix untuk menghasilkan gambar gambar bokeh (blur) dan bagus
untuk mengambil gambar gambar makro. Selain lensa fix juga menggunakan tripod
dan glad camera. Glad cam juga digunakan untuk pengambilan gambar dengan
mengikuti pergerakan objek agar gambar terlihat stabil dan tidak shaking. Kendala
produksi dan solusinya Kendala ketika produksi pasti selalu ada termasuk juga
Cameraman atau penata gambar. Kendala yang dihadapi ketika produksi program
Indonesia Traker Food adalah single camera, karena hanya menggunakan satu kamera
jadi harus mengambil gambar berkali kali dan ingin yang menyebabkan banyak waktu
yang terbuang. Solusinya yaitu harus bergerak cepat dalam mengmbil gambar dan
mempelajari naskah yang di sepakati agarar hasil sesuai dengan konsep yang
dinginkan, selalu berdiskusi dengan pengarah acara agar tidak berbeda pendapat, dan
berinisiatif mengambil stok shot sebanyak banyaknya dan selalu menjaga camera agar
Camera person atau penata gambar telah membuat konsep atau ide kreatif
sutradara yaitu mengambil gambar dengan shot size very long shot, long shot, medium
Dalam proses pembuatan karya mulai dari pra produksi, produksi hingga pasca
produksi pasti tidak luput dari kesulitan masing-masing, tetapi punulis sebagai Camera
berdiskusi dengan tim trutama dengan Pengara Acara. Penulis sebagai Camera Person
120
sangat memperhatikan shot-shot dan angle yang diambil agar bisa mendapatkan hasil
yang terbaik.
CAMERA REPORT
VISUAL
NO RUBRIK CAM SHOT VIDEO NOTES
ANGLE MOVING
SIZE
Rumah
High
1 OP 1 MS Still Nara OK
Angle
Sumber
Eye Rumah
2 OP 1 MS Panning OK
Level Nadhif
Eye
3 OP 2 MS Still Lapangan OK
Level
High Rumah
4 OP 2 MS Still OK
Angle Nadhif
High Rumah
5 OP 2 MCU Still OK
Angle Nadhif
Low Rumah
6 OP 2 LS Still OK
Angle Nadhif
121
Eye Rumah
7 OP 1 MCU Still OK
Level Nadhif
High
8 1 LS Follow Lapangan OK
1 Angle
Eye
9 1 2 MS Still Lapangan OK
Level
Eye
10 1 1 MCU Still Lapangan OK
Level
High Rumah
11 1 1 MCU Still OK
Angle Gani
High Rumah
12 1 2 MS Follow OK
Angle Gani
Eye Rumah
13 1 1 LS Follow OK
Level Gani
Eye Rumah
14 1 1 MCU Still OK
Level Gani
Eye Rumah
15 1 1 MCU Still OK
Level Gani
Low Rumah
16 1 1 MS Panning OK
Angle Gani
Low
17 1 1 MS Still Lapangan OK
Angle
High
18 1 2 LS Follow Lapangan OK
Angle
Eye
19 1 2 MS Follow Lapangan OK
Level
Eye
20 1 1 LS Follow Lapangan OK
Level
High
21 1 1 MCU Still Lapangan Ok
Angle
High Rumah
22 1 1 LS Still OK
Angle Gani
122
Eye Rumah
23 1 1 ECU Follow OK
Level Gani
Eye Rumah
24 1 1 LS Still OK
Level Gani
Eye Rumah
25 1 2 ECU Still OK
Level Gani
Eye Rumah
26 1 1 LS Still OK
Level Gani
Eye Rumah
27 1 1 MCU Still OK
Level Gani
Eye Rumah
28 1 2 Still OK
Level Gani
Eye Rumah
29 1 1 LS Still OK
Level Gani
Eye Rumah
30 1 1 MCU Still OK
Level Gani
Eye Rumah
31 1 1 MS Follow OK
Level Gani
Eye Rumah
32 1 1 LS Follow OK
Level Gani
Low Rumah
33 1 2 LS Still OK
Angle Gani
Eye Rumah
34 1 1 MCU Still OK
Level Gani
Eye Rumah
35 2 2 LS Still OK
Level Nadhif
Eye Rumah
36 2 1 MS Still OK
Level Nadhif
Eye Rumah
37 2 1 MS Still OK
Level Nadhif
High Rumah
38 2 1 MS Still OK
Angle Nadhif
123
Eye Rumah
39 2 1 LS Still OK
Level Nadhif
Eye Rumah
40 2 1 LS Follow OK
Level Nadhif
Eye Rumah
41 2 1 LS Still OK
Level Nadhif
Eye Rumah
42 2 2 LS Follow OK
Level Nadhif
High Rumah
43 2 1 LS Follow OK
Angle Nadhif
High Rumah
44 2 1 LS Follow OK
Angle Nadhif
High Rumah
45 2 2 LS Still OK
Angle Nadhif
High Rumah
46 2 1 TS Still OK
Angle Nadhif
Eye Rumah
47 2 1 CU Still OK
Level Nadhif
High Rumah
48 2 1 LS Still OK
Angle Nadhif
High Rumah
49 2 2 LS Still OK
Angle Nadhif
High Rumah
50 2 2 TS Still OK
Angle Nadhif
High Rumah
51 3 2 MS Still OK
Angle Nadhif
High Rumah
52 3 3 LS Still OK
Angle Nadhif
High Rumah
53 3 1 MS Still OK
Angle Nadhif
High Rumah
54 3 1 ECU Still OK
Angle Nadhif
124
Eye Rumah
55 3 2 MS Still OK
Level Nadhif
High Rumah
56 3 1 LS Follow OK
Angle Nadhif
High Rumah
57 3 1 ECU Still OK
angle Nadhif
Eye Rumah
58 3 2 LS Still OK
Level Nadhif
High Rumah
59 3 2 LS Follow OK
Angle Nadhif
High Rumah
60 3 2 LS Follow OK
Angle Nadhif
High Rumah
61 3 1 LS Follow OK
Angle Nadhif
Eye Rumah
62 3 1 LS Follow OK
Level Nadhif
High Rumah
63 3 1 LS Still OK
Angle Nadhif
Eye Rumah
64 3 1 LS Still OK
Level Nadhif
High Rumah
65 3 1 LS Still OK
Angle Nadhif
Eye Rumah
66 3 1 MS Still OK
Level Nadhif
Eye Rumah
67 3 1 MS Still OK
Level Nadhif
High Rumah
68 3 1 MS Still OK
Angle Nadhif
Eye Rumah
69 3 1 MS Still OK
Level Nadhif
High Rumah
70 3 1 MS Still OK
Angle Nadhif
125
Eye Rumah
71 3 1 TS Still OK
Level Nadhif
High Rumah
72 3 1 TS Still OK
Angle Nadhif
Eye Taman
73 4 2 LS Follow OK
Level Bintaro
Eye Rumah
74 4 1 MCU Still OK
Level Nadhif
Eye Rumah
75 4 1 LS Still OK
Level Nadhif
Eye Rumah
76 4 1 MS Still OK
Level Nadhif
Eye Taman
78 4 1 MS Still OK
Level Bintaro
High Rumah
79 4 1 MS Still OK
Angle Nadhif
High Rumah
80 4 1 MS Follow OK
Angle Nadhif
Eye Rumah
81 4 1 ECU Still OK
Level Nadhif
Eye Taman
82 4 1 MS Still OK
Level Bintaro
Eye Taman
83 4 1 MCU Still OK
Level Bintaro
Eye Rumah
84 4 1 MS Still OK
Level Nadhif
Eye Rumah
85 4 1 LS Follow OK
Level Nadhif
High Rumah
86 4 1 MS Still OK
Angle Nadhif
Eye Taman
87 4 1 MS Still OK
Level Bintaro
126
Eye Taman
88 4 1 MCU Still OK
Level Bintaro
High Rumah
89 4 1 ECU Still OK
Angle Nadhif
High Taman
90 4 1 MS Still OK
Angle Bintaro
High Taman
91 4 1 MCU Still OK
Angle Bintaro
High Rumah
92 4 1 ECU Still OK
Angle Nadhif
High Taman
93 4 1 LS Still OK
Angle Puri
Eye Taman
94 4 1 MS Still OK
Level Puri
Eye Taman
95 4 1 MS Still OK
Level Puri
Eye Taman
96 4 1 MS Still OK
Level Puri
Eye Taman
97 4 1 ECU Follow OK
Level Puri
Eye Taman
98 4 1 MCU Still OK
Level Puri
High Taman
99 4 1 TS Still OK
Angle Puri
Eye Taman
100 4 1 MS Still OK
Level Puri
Eye Taman
101 4 1 ECU Still OK
Level Puri
High Taman
102 4 1 LS Still OK
Angle Puri
Eye Taman
103 4 1 ECU Still OK
Level Puri
127
High Taman
104 4 1 LS Follow OK
Angle Puri
High Taman
105 4 1 CU Still OK
Angle Puri
Eye Taman
106 4 1 ECU Still OK
Level Puri
Eye Taman
107 4 1 CU Still OK
Level Puri
Eye Taman
108 4 1 ECU Still OK
Level Puri
Eye Taman
109 4 1 MS Still OK
Level Puri
Eye Taman
11O 4 1 MS Still OK
Level Puri
Eye Taman
111 4 1 LS Still OK
Level Puri
Eye Taman
112 4 1 MS Still OK
Level Puri
Eye Taman
113 4 1 MS Still OK
Level Puri
High Taman
114 4 1 LS Still OK
Angle Puri
Eye Taman
115 4 1 MS Still OK
Level Puri
128
FLOOR PLAN
A. Lokasi Lapangan
Ket: 1
1. Host Narasumber
2. Camera 1
2
3. Camera 2 3
1
B. Lokasi Taman Bintaro
Ket
3
1. Host Narasumber 2
2. Camera 1
3. Camera 2
129
1. Camera 1
2. Camera 2
1
Ket
1. Narasumber
2. Camera 1 2
3
3. Camera 2
130
o SONY a6300
• Zoom F2.8 24-70mm konstan dengan gabungan resolusi tinggi dan bokeh
• Ring fokus / 2. Ring zoom / 3. Tombol tahan fokus / 4. Tombol mode fokus / 5.
o Tripod Manfrotto
o Go Pro Hero 5
Dalam Program acara non drama “SI OTONG” , Penulis dipercayakan untuk menjadi
penata cahaya harus bekerja sama dengan sutradara untuk menerjemahkan naskah
sesuai dengan ide kreatif yang telah di sepakati. Jadi tugas penulis disini adalah untuk
membantu sutradara dan penata kamera untuk mewujudkan konsep dan ide kreatif
Proses kerja pada program Non Drama kali ini penulis mengembangkan tugas
sebagai penata cahaya yang mempunyai peranan yang sangat penting dimana dalam
pembuatan program bila tidak ada cahaya buatan pasti tidak bagus untuk dilihat atau
atau diluar ruangan terbuka pasti objek akan di ambil tidak akan terlihat bagus.
yang akan diproduksi pemahaman ini untuk mengetahui apa saja kebutuhan
pencahayaan dalam scene yang akan diproduksi dan setelah itu mengadakan rapat
136
dengan produser dan sutradara untuk menyatukan persepsi dan mengetahui apa
keinginan dari produser dan sutradara lalu membuat konsep pencahayaan dan blocking
lighting yang tepat sesuai dengan yang tertera pada naskah dan mengadakan rapat
koordinsi dengan crew teknis yang lain setelahitumelakukan hunting lokasi untuk
Pada tahap produksi penata cahaya bekerja sama dengan sutradara dan
untuk meletakan blocking lighting nantinya, penata cahaya mulai mempersiapkan dan
mencari alat-alat lighting di berbagai tempat penyewaan alat selanjutnya penata cahaya
mencatat apa saja yang harus diperlukan untuk memilih jenis lampu seperti :
1. Penata cahaya harus memahami alat yang di sewa dan menentukan letak atau
1. Key light
Merupakan sinar utama yang ditunjukan kepada subjek dan penyinaran ini akan
menimbulkan bayangan. Penempatan key light pada sudut 30 derajat sampai 45 derajat
kesamping kiri atau kanan nose line. Biasany amerupakan hard light.
1. Fill Light
yang ditimbulkan oleh jenis penyinaran key light. Penempatan fill light 30 derajat di
2. Backlight
cahaya pada pundak dan kepala obyek. Backlight diletakkan pada belakang obyek
3.5.2 Produksi
Setelah melewati tahap praproduksi penulis, penulis memasuki tahap produksi yaitu :
lokasi
3. Melakukan komuniaksi dan koordinasi dengan sutradara dan crew teknis yang
4. Menguasai secara teknis setiap peralatan lighting yang dipakai dan selalu
tempat semula.
posisi lampu yang sudah di koordinasi dengan sutradara tetapi penulis juga harus bisa
terjadi, dan harus melakukan kreasi agar memperoleh cahaya yang terang dan menarik
Pada Tahap pasca produksi penulis mengevaluasi kembali hasi lakhir dan
mengecek keutuhan alat yang dipakai saat shooting apakah terjadi kerusakan,
kehilangan agar saat di balikan ketempat penyewaan tidak kekeliruan “mereview hasil
gambar untuk melihat penataan cahaya yang telah di produksi, menganalisa hasil akhir
gambar, dan mendata kekurangan darigambar yang telah diambil, mengevaluasi hasil
Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan pada saat pasca produksi penata cahaya
mereview kembali jika ada kekuranga ncahaya pada gambar penatacahaya berdiskusi
dengan penatakamera dan sutradara apakah cahaya sudah terlihat baik atau kekurangan
cahaya dan mengecek keutuhan alatj ika ada yang rusak bisa dicarikan jalan keluarnya
bersama tim
Penata cahaya sebagai bagian dari kru produksi mempunyai tugas serta
tanggung jawab yang spesifik adapun yang dilakukan penulis adalah melakukan riset
lokasi dan berdiskusi dengan camera person. Penulis sangat bertanggung jawab atas
Pada saat penata cahaya mencari tata letak yang terbaik dalam peletakan
menentukan posisi cahaya yang pas dan tepat untuk mendapatkan warna dan intensitas
cahaya yang pas. Seorang penata cahaya sudah menggambarkan tata letak cahaya yang
akan penulis letakan dan peralatan apa saja yang di butuhkan serta jenis alat-alat
Tugas dan kewajiban penata cahaya dalam sebuah produksi menurut Nina
penata kamera.
3. Membantu pengukuran yang tepat lighting ratio, exposure dan warna cahaya
butuhkan dalam produksi. Pada umumnya seorang penata cahaya tidak bekerja sendiri
dan secara umum tugas serta tanggung jawab penata cahaya yaitu bertanggung jawab
Di dalam proses non drama yang merupakan Tugas Akhir (TA) penulis sebagai
penata cahaya dalam produksi acara “SI OTONG” , segala sesuatu hal yang berkaitan
berdasarkan komposisi, seperti gelap terang, tekstur warna dalam karya tersebut.
informasi dalam program non drama televisi, seorang penata cahaya harus dapat
141
menvisualisasikan dan mewujudkan cahaya yang sesuai dengan arahan sutradara atau
Program Director. Karena cahaya menjadi daya tarik tersendiri, diluar alur cerita,
untuk itu diperlukan pemahaman dasar bagi penata cahaya untuk dapat mengoprasikan
dan mengetahui karakteristik lighting, cara kerja, serta dapat memberikan pecahayaan
B. Konsep kreatif
berusaha dengan maksimal untuk dapat membuat program televisi ini menjadi menarik
Menurut Nina Kusumawati dkk, dalam (Pratista 2008:76-77). Arah cahaya merujuk
pada posisi sumber cahaya terhadap objek yang dituju. Arah cahaya dapat dibagi
3. Back lighting, mampu menampilkan bentuk siluet sebuah objek atau karakter
biasanya pada bagian wajah. Efeknya seperti cahaya senter atau api unggun
Penulis sebagai penata cahaya memberikan ide kepada tim tentang metode
pencahayaan dan apa saja yang diperlukan pada proses produksi nanti. Bila dilihat dari
konsep yang telah didiskusikan oleh seluruh tim, penulis menginginkan pencahayaan
pada saat proses produksi nanti adalah soft light dikarenakan agar sesuai dengan
konsep non drama televisi yang akan dibuat yang menghasilkan cahaya yang lembut
dan halus.
B. konsep produksi
Pada proses ini penulis menyiapkan peralatan cahaya yang dipakai untuk
shooting. Konsep produksi pada pembuatan program non drama konsep warna cahaya
pendukung agar hasil yang didapat terlihat bagus saat adegan tertentu.
C. konsep teknis
Pada konsep teknis ini penata cahaya harus memilih alat yang digunakan agar
tidak terjadi kesalahan saat produksi berlangsung atau saat alat digunakan. Penulis
mengunakan Lighting Viltrox VL-D85T 2 unit agar lebih memudahkan stanbay dan
tidak perlu dipindahkan kemana mana dengan hasil pencahayaan yang baik dan setelah
itu memilih alat yang tepat, penulis mengetest apakah alat yang dipilih masih berfungsi
baik dan layak digunakan agar proses untuk membuat non drama “SI OTONG” lancar
tanpa kendala. Seorang penata cahaya harus tah utema yang dipakai untuk program
non drama saat produksi, penata cahaya juga punya peran cukup penting agar dapat
Pada saat produksi program non drama, penulis mendapat hanya 1 kendala,
dan dalam kendala itu pasti ada solusinya. Disini penulis mencari berbagai solusi agar
1. kendala saat praproduksi penata cahaya kesulitan untuk mencari tata letak lighting
agar tidak terjadi backlight sehingga penulis dibantu oleh penata kamera untuk
melihat obyek dengan jelas kea rah narasumber atau host, dengan pencahayaan
penonton dapat melihat secara efektif dan jelas. Pencahayaan juga mendukung latar
suasana studio atau tempat yang sedang dipakai shooting sehingga penonton
mendapatkan kesan suasana dari suatu kejadian yang dipergerakan dalan saat shooting.
Dan tidak lupa penata cahaya sangat perlu berkoordinasi dengan penata kamera atau
LIGHTING SHEET
1 1 LED LED -
2 2 LED LED -
3 3 LED LED -
4 4 LED LED -
147
1. Camera 1
2. Camera 2
3. Lighting 1
4. Lighting 2
3 2
4
Keterangan :
1. Camera 1
2. Camera 2
3. Lighting 1
4. Lighting 2
148
Keterangan :
1. Camera 1
2. Camera 2
3. Lighting 1
4. Lighting 2
Keterangan :
1. Camera 1
2. Camera 2
3. Lighting 1
4. Lighting 2
149
“SPESIFIKASI LAMPU”
• Merk : Viltrox
• Model: VL-D85T
Dalam proses kerja peñata artistik orang yang mengatur segala sesuatu yang
berhubungan apa yang digunakan oleh talent dalam melakukan sebuah adegan selain
itu juga membantu art director dalam kelengkapan sebua set dan menyusun anggaran
kebutuhan property yang akan digunakan. Dekoraktor set bertangung jawab atas
dekorasi set atau lokasi selain itu Penata artistik suatu hal yang sangat penting dalam
meciptakan suasana dan keindahan yang terdapat di dalam program acara magazine
Menurut (tino saroenggalo: 139) seorang penata artistik bertangung jawab untuk
membuat penataan yang baik termasuk masalah asset, kostum, rias wajah, set, dan lain
lain Oleh karena itu sangat penting bagi penata artistik untuk menciptakan visi yang
Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa seorang penata artistic harus
kreatif dan imajinatif setelah menerima materi acara mungkin berupa atau scenario dan
penata artistic tentu juga harus mempunyai pengeahuan yang luas serta cita rasa seni
yang tinggi karena hal ini seni sebagai dasar dari tata artistik
atau art director harus mengetahui secara keseluruhan kebutuhan art dari program yang
akan dibuat. Jadi pada umumnya sebuah penata artistik membutuhkan jiwa seni dan
kreativitas yang tinggi untuk dapat menghasilkan konsep penataan artistik yang di
breakdown tata artistik agar dalam produksi yang akan berjalan dapat disesuaikan
151
dengan apa yang sudah dibuat didalam scenario. Dan memberikan hal konsep penataan
Dalam Sebuah produksiada yang harus dilakukan yatu tahap pra produksi
menyerahkan draft scenario lalu melakukan bedah scenario. ini untuk mengetahui
semua yang dibutuhkan untuk semua adegan dalam sebuah program, jadi setiap
adegan, setiap percakapan terkait dengan situasi dan kemudian penata artistik harus
selanjutnya adalah cari dan temukan lokasi tersebut. Sebagai art director harus
memperhtungkan set apakah dapat melidungi kita pada cuaca buruk dan merinci apa
saja yang dibutuhkan. Jika penata artistik sudah tau set apa yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan program, penata artistik kemudian bisa mulai membuat daftar barang
kepada decorator, dan kemudian beberapa deskripsi lokasi tersebut disajikan dalam
bentuk floorplan.
Penata artistik meminta produser dan sutradara untuk menyetujui sketsa yang
dibuat dan kemudian merinci angaran yang dibutuhkan. Tentunya setelah merinci apa
saja yang dibutuhkan, ada baiknya juga untuk menentukan budget yang akan
disediakan jika angaran benar benar terbatas maka otomatis harus pintar pintar
Menurut kusumawati dkk, 2017 bahwa tata artistik merupakan salah satu unsur
pokok dalam sebuah produksi acara tv ataupun produksi film yang berkaitan dengan
keindahan
Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa tata artistik sebagai penunjang
Menurut (lamintang, 2014) bahwa pada bagian ini adalah yang juga sangat
menentukan yaitu bagian ahli dekorasi atau property yang dimana memiliki tugas
untuk membangun set produksi atau mencari segala hal yang menyangut keperluan
Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa art director bertangung jawab
atas penataan atau setting ruangan atau lokasi yang digunakan untuk pengambilan
Menurut (paningkiran: 10) penata make up juga dikatakan sebagai make over
3.6.2 Produksi
pelaksanaan produksi di setiap adegan, penata artistik harus hadir dan dekat dengan
sutradara untuk memastikan bahwa gambar dilakukan persis seperti yang di inginkan,
sesuai dengan naskah dan Ketika gambar di proyeksikan. Penata artistik mungkin
terlibat langsung dalam mengoreksi lokasi set atau asset yang tidak sesuai dengan
adegan yang bersangkutan. Kegiatan ini terus diawasi oleh penata artistik mulai dari
153
berlangsung
Menurut (supranto, 2013) bahwa dalam proses produksi dia harus bekerja sama
secara terpadu dengan penata grafis serta seluruh kerabat kerja produksi dan juga
dengan bagian pemasaran atau promosi melalui kerja sama yang dibangun ini akan
menghasilkan sebuah produk yang kreatif menampilkan produksi televisi yang artistik
Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa art director harus selalu
bersama atau berdiskusi dengan seluruh kerabat kerja karena art director tidak mudah
dilakukan sendiri harus membutuhkan kerja sama dan kekompakan untuk hasil yg
bagus
Menurut (paningkiran: 10) penata rias juga dikatakan sebagai make over bagi
dalam program magazine show yang berjudul si otong penulis memberikan make up
yang natural dipakai narasumber dan jika shooting berlangsung penulis selalu stand by
karena harus merapihkan jika ada narasumber. Seperti rambut dan wajah
Dimana tahap ini melakukan evaluasi proses kerja yang sudah dilakukan dar pra
produksi sampai pasca produksi. Agar dapat tahu kekurangan kekurangan saat
(Menurut irwanto, 2014) Pada tahap ini dilakukan evaluasi dari semua divisi
yang terdapat didalam art departemen, dilihat kekurangan kekurangan pada saat
dan peralatan art yang lain. Pada tahap ini dilihat juga balancing pembiayaannya
Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan bahwa semua divisi art melakukan
evaluasi dan melihat kekurangan yang ada saat pengambilan gambar dan bertangung
jawab merapihkan semua property yg ada di lokasi pengambilang gambar dan penata
artistik harus meminalisir pengeluaran dari pra produksi sampai pasca produksi
didahului rangkaian proses yaitu pra produksi produksi,dan pasca produksi. Proses
tahapan ini juga merupakan refleksi dari suatu perencanaan yang matang untuk
Dari kutipan diatas penulis menyimpulkan suatu program akan berjalan lancar
jika dilakukan matang dan sunguh sunguh agar mendapatkan hasil yang lebih baik
mementingkan pada apa yang terlihat didalam kamera. Segala suatu dirancang
c. Benda kecil lainya terutama yang berhubungan langsung untuk dipakai oleh
d. Pengadaan barang cadangan atau duplikat untuk benda yang akan dirusak atau
e. Property master
f. Bekerja sama dengan penata kostum ntu menciptakan look dari kostum
keseluruhan film
g. bekerja sama dengan penata rias/rambut dan mengawasi jangan terlalu pucat
h. pengarah artistik, property master penata kostum maupun penata rias harus
membuat break down adegan sesuai naskah untuk departemen masing masing
A. Konsep kreatif
sebagai penata artistik, sebelum menyiapkan semua barang yang akan digunakan
saat produksi, tentu nya dilakukan kerja sama dengan penulis naskah agar bias
mendalami isi naskah yang sudah dibuat untuk program magazine si otong. Ketika
penulis sudah diberi tau oleh penulis naskah maka penulis tertarik dan memikirkan
property yang dipakai untuk pengambilan gambar dan harus mengerti apa yang
dalam penjelasaan isi dari konsep kreatif ini penuis hanya menabahkan beberapa
properti sebagai pelengkap saat berada di taman dan ruangan properti yang digunakan
dalam produksi banyak yang ditambah untuk kebutuhan shooting karena penulis
karena itu artistik menyiapkan apa saja yg dibutuhkan dan dipakai dan menyiapkan
memberikan konsep yang pakaian nya warnanya cerah narasumber dari program si
otong sebab itu art director harus menyesuaikan dengan lokasi agar sesuai dengan
B. Konsep produksi
ketika proses dimulai penata artistik tentunya sudah memikirkan dan membuat
konsep untuk saat produksi, pada tahap ini penulis harus cekatan dalam siapkan semua
properti tentunya dengan menyesuaikan rubric rubric yang sudah dibuat untuk
program magazine show si otong selain itu penulis juga menyiapkan properti seperti
mulai dari binatang binatang nya seperti sugar glider,hamster, marmot, landak mini,
leopard gecko, tokee dan untuk di lokasi nya kendang, aquarium, serpihan kayu, labirin
hamster, rumput sintetis, baskom, pasir hamster, pagar untuk hewan dan beserta
mainan dan makanan nya . Saat shooting art director harus melakukan penjagaan set
atau tetap di lokasi karena ada hal yang harus dirapihkan kembali seperti pengambilan
gambar hewan nya dan menjaga untuk tetap melanjutkan setiap rubric
C. Konsep teknis
saat masuk masa masa produksi penulis sebagai penata artistik selalu di lokasi
dan diskusi ke kameramen untuk memastikan gambar yang diambil hal ini dilakukan
untuk memperhatikan letak property , wadrobe , dan makeup yang dipakai disetiap
rubric
157
show si otong penulis sebagai tata artistic juga memiliki kendala dan solusi
1. kendala yang dialami pada saat itu kesulitan dalam membawa peralatan alat
2. kendala yang dialami pada saat itu penulis hendak mencari mainan labirin
untuk hamster namun karena harga yang tidak murah penulis memutuskan
untuk membuat sendiri dari bahan kardus bekas untuk digunakan saat
shooting
3. kendala yang dialami pada saat itu penulis hendak mencari rumput sintetis di
toko online namun karena harga yang tidak murah penulis memutuskan untuk
4. kendala yang dialami pada saat itu penulis ketika hendak ingin membeli
pagar hewan untuk property namun tidak ada yang menjual jadi penulis
5. kendala yang dialami pada saat itu penulis ketika hendak ingin membeli
hewan sugar glider namun karena harga yang tidak murah penulis
Dalam lembar kerja penata artistik, penulis sudah mempunyai konsep untuk
program magazine show si otong dalam tahap ini mempersiapkan segala hal dari
waktu, tenaga, biaya yang dikeluarkan dan penulis memahami naskah yang sudah
dibuat untuk wujudkan karya artistik yang baik saat produksi mulai selain itu penulis
juga melakukan survey lokasi untuk mengetahui letak yang akan dipakai dan
digunakan lalu membuat breakdown artistik untuk mendata keseluruhan barang barang
apa aja yang akan digunakan disetiap rubrik seperti property, wadrobe, make up.
Tahap berikutnya penulis membuat set yang ditentukan pada desain produksi
mensiapkan wadrobe yang dipakai setiap rubrik dan penata artistik harus tetap disana
apabila ada kekurangan atau hal hal yang harus diatur agar terlihat bagus dan tidak ada
salah Tahap produksi selesai, tahapan terahir adalah tahap pasca produksi. penata
artistik melakukan evaluasi proses kerja dari pra produksi sampai pasca produksi hal
Pada konsep penata artistik yang dibuat penulis adalah konsep pembuatan
produksi program magazine show yang berisikan info dan berbagi ilmu pengetahuan
tentang binatang dalam program si otong, penulis memilih tempat tempat yang berasal
dari habitat . Dalam lokasi penulis memberikan konsep binatang dari mulai jenis jenis,
Unuk konsep wadrobe penulis memilih jenis pakaian dan celana yg nyaman
digunakan untuk talent untuk jenis pakaian sudah ditentukan oleh penulis di
breakdown tata artistic untuk make up penulis mengunakan hanya mengunakan make
celana
hitam
3 Kota ruangan Scene int siang Hamster - mangkok makan, -
tangerang rumah 2 botol minum, pasir
hamster,aquarium
4 Kota Rumput Scene ext siang hamster - Labirin hamster -
tangerang halaman 2
rumah
5 Kota Rumput Scene ext pagi marmut - Rumput sintetis, -
tangerang halaman 3 Pagar hewan,
rumah makanan, piring
6 Kota ruangan Scene int pagi Landak Kaos Kandang -
tangerang rumah 3 mini baju
hitam,
celana
hitam
7 Kota Rumput Scene ext siang Landak Kaos Ember,air -
tangerang halaman 3 mini hitam,
rumah celana
hitam
8 Puri Taman Scene ext siang gecko Kemeja Aquarium,ranting Natural
Kembangan 4 casual, pohon, pasir, batu
Jakarta celana
hitam
9 Kota Rumput Scene ext siang Tokek Kaos abu Aquarium, ranting Natural
tangerang halaman 4 abu, pohon
rumah celana
hitam
162
3.6.7.3 Kostum Properti
KOSTUM PROPERTI
Narasumber 1 :
Narasumber 2
Narasumber 3
Scene 4 di taman
164
3.6.7.4 Floor Plan
FLOOR PLAN
2
3
4
Keterangan :
1.meja
2.kaca aquarium
3. ranting pohon
4. batu
165
Keterangan:
1. kardus
2. labirin
2 4
keterangan:
1.meja
2.aquarium
3. tokek
4. ranting pohon
2 3
166
Keterangan:
1. meja
2.hamster
3.rumahan hamster
4.aquarium
5.kayu
2 1
Keterangan:
1. baskom
2. ai
167
Keterangan:
1. rumput sintetis
2. pagar hewan
4
3
1
2
Keterangan:
1.meja
2.kayu
3.sugar glider
4. kandang
168
3.7 Proses Kerja Penata Suara
Penata suara adalah seseorang yang bertanggung jawab atas segala yang
berhubungan dengan audio, konsep serta kualitas audio yang dihasilkan dan biasa
suara dalam sebuah program acara di tentukan oleh seorang penata suara. Pada
produksi tugas akhir ini, penulis berkesempatan menjadi seorang penata suara
audio operator adalah orang yang bertanggung jawab soal teknik dan artistik tata
suara, kontrol audio level, blance, serta kualitas semua aspek penyuaraan baik pada
michrophone ini bukan spesifikasinya. Juga mengetahui apa yang disebut boom
suara, music bunyi atau efek audio. Seorang penata suara biasanya adalah orang
yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan, namun banyak yang mahir karena
power vocal, artikulasi dan intonasi suara pemain, menjaga suasana (atmosphere)
169
efek suara dan noise yang terjadi di sekitar lokasi shooting”. Penata suara
bertanggung jawab dalam sebuah suara dialog yang di rekam selama produksi.
Penata suara juga bertanggung jawab dalam sebuah lagu yang nanti
akanmenjadi sebuah soundtrack maupun musik musik ilustrasi yang pas untuk di
drama televisi. Pengaturan suara dalam sebuah program acara ditentukan oleh
seorang penata suara. Penata suara adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
untuk merekam suara pemain dengan menggunakan alat yang lazim disebut
mengandung dua unsur penting yaitu gambar dan suara. Kedua komponen ini harus
seimbang dan menjadi kesatuan yang tidak bias dipisahkan Audio berati “suara”
atau “reproduksi suara”. Dalam ilmu fisika, suara adalah bentuk energi akustik.
Secara khusus, mengacu pada rentang frekuensi yang dapat dideteksi oleh telinga
manusia sehingga 20Hz sampai 20kHz. Frekuensi 20Hz merupakan nada tertinggi
orang yang bertanggung jawab soal teknik dan artistik tata suara, kontrol audio
level, balance, serta kualitas semua aspek penyuaraan baik pada saat pada saat
Peran penata suara sangat penting dalam menunjang sebuah program yang
bersifat audio-visual. Maka dari itu penata suara dituntut untuk menghasilkan
170
audidibutuhkan dalam memotong ataumengatur tinggi rendahnya suara-suara hasil
dimanjakan dengan penataan suara yang baik. Penulis juga berusaha menghasilkan
audio visualdengan baik dan tepat untuk di dengar, karena dalam program ini
tersembunyi dan menjadi alunan yang harmoni. Pengaturan suara dalam sebuah
program acara ditentukan oleh seorang penata suara . Penata suara adalah orang
yang bertanggung jawab terhadap kualitas audio secara keseluruhan selama proses
produksi berlangsung.
Dalam proses pra produksi ini penulis sebagai penata suara berdiskusi
bersama tim untuk melakukan penentuan tema dan judul yang akan dijadikan
sebagai karya non drama tugas akhir. Pada akhirnya setelah melakukan diskusi dan
menyatukan ide – ide tertuang, penulis beserta rekan lainnya sepakat untuk
membuat sebuah format acara megazine yang berjudul “SI OTONG". Format
acara ini, ditujukan untuk semua umur, maka penulis sebagai penata suara membuat
konsep semenarik mungkin, agar program “SI OTONG" ini, sehingga dapat
Penulis bertugas sebagai penata suara, dan pada tahap pra produksi penulis
melakukan beberapa persiapan – persiapan yang akan dilakukan, agar pada saat
survei ke beberapa lokasi untuk mendapatkan gambaran suasana pada saat shooting
nanti, penulis mendata apa saja peralatan teknis seperti zoom, sennheiser,
microphone dan kelengkapan lainnya yang akan dibutuhkan pada saat produksi
Saat pengambilan alat penata suara mengecek alat yang akan digunakan
dengan detail sekali agar tidak terjadinya hal hal yang tidak dinginkan pada saat
backsound dan scoringan apa saja yang tepat dengan menyesuaikan konsep
mengiringi aksi selama cerita berjalan. Musik latar tersebut sering berupa musik
tema, musik tema membentuk dan memperkuat mood, cerita, serta, tema utamanya
filmnya,
Pemahaman Naskah
Setelah penulis membuat naskah dan disetujui oleh produser dan kemudian
dibaca, dipelajari, dan dipahami oleh penulis, kemudian tim berkumpul untuk
mendiskusikan konsep – konsep apa saja yang di inginkan oleh sutradara, dan
penulis naskah baik dari segi pengambilan gambar, tata artistik, editing,
konsep pengambilan suara sesuai dengan naskah dan permintaan sutradara. Setelah
konsep selesai dibuat, penulis memikirkan apa-apa saja yang diperlukan pada saat
Pada tahap riset dan survey lokasi, penulis sangat membutuhkan untuk
mengetahui tempat atau lokasi yang nantinya akan digunakan untuk proses
produksi, maka selanjutnya penulis membuat daftar peralatan – peralatan, hal ini
penulis lakukan untuk mendata secara keseluruhan apa saja yang dibutuhkan dan
peralatan – peralatan yang dibutuhkan dalam produksi nanti, setelah didapat semua,
penulis memeriksa peralatan tersebut apakah kondisinya dalam keadaan baik atau
tidak. Penulis harus mengerti sistem pengaturan alat yang dipakai agar
memudahkan proses produksi saat mengalami masalah atau hal-hal yang tidak
3.7.2 Produksi
pun dimulai. Produksi akan berjalan baik ketika semua proses di pra produksi sudah
173
dilakukan dengan baik. Segala kekurangan dalam pra produksi hendaknya segera
Kemudia pada saat tahap produksi audio, penulis mengecek kembali alat
pada saat beberpa menit sebelum di mulai agar pada saat berlangsung nya
shooting tidak membuang waktu, mengatur tinggi dan rendahnya audio yang
melakukan perekaman suara secara langsung (direct sound), kelebihan dari direct
sound sendiri yaitu suara yang terekam akan mencerminkan mood pembawa acara
saat pengambilan gambar dilakukan, dengan begitu suara yang terekam diperkuat
sering muncul suara – suara yang tidak diinginkan dan tidak bisa dikendalikan, dan
sebagai penata suara yang baik, penulis berusaha untuk bekerja dengan maksimal,
selalu menjaga jarak mic / clip-on dengan narasumber tidak terlalu jauh dan tidak
terlalu dekat, agar suara yang dihasilkan tetap stabil dan sesuai dengan yang
pada saat perekaman suara, untuk meminimalisir terjadinya noise atau suara
narasumber lebih kecil dibandingkan dengan suara dari luar / suara yang tidak
ketika sound tidak sesuai atau noise sebagai penata suara yang baiksegara
mengulang kembali, penulis berkerja sama kepada sutradara dan camera person
untuk memastikan apakah perekaman suara tepat atau tidak, sesampainya di tempat
174
lokasi dan Ketika audio sudah pas dan tidak ada lagi yang salah mak selanjutnya
penulis tidak lupa untuk mencatat nomerfileagar mempermudah pada saat proses
penyunting gambar.
dengar namun tidak pernah bisa dilihat walau tidak bisa dilihat namun suara dapat
tidak hilang.
dilakukan.
Pada tahap pasca produksi penulis sebagai penata suara bersama rekan
lainnya melihat hasil video yang sudah di capture dan akan masuk ke tahap edit,
dan penulis memberikan musik, dan ilustrasi musik kepada editor sesuai dengan
yang diperlukan untuk dimasukkan didalam video, dan mendampingi editor dan
sutradara dalam proses edit. Selain itu penulis juga membuat laporan kerja.
175
Setelah melakukan proses produksi, maka masuk ke tahap terakhir yaitu
langsung melakukan rekaman voice over untuk melengkapi apa saja yang kurang
gambar untuk mereview dan memastikan apakah terjadinya noise atau tidak,
melihat catatan yang telah dicatat penulis pada saat produksi apakah sesuai dengan
Mencocokan suara dan gambar apakah pas atas tidak, mengatur tinggi
backsounddan scoringanapa saja yang pas untuk perkenalan segmen dan bumper
laludi masukan ke dalam proses penyunting gambar, sebagai penata suara bersama
rekan lainnya melihat hasil video yang sudah di capture dan akan masuk ke tahap
edit, dan penulis memberikan musik, dan ilustrasi musik kepada editor sesuai
dengan yang diperlukan untuk dimasukkan didalam video, dan mendampingi editor
dan sutradara dalam proses edit. Selain itu penulis juga membuat laporan kerja.
sampai dengan selesai, setelah selesai penulis menganalisa hasil akhir gambar dan
gambar dan suara. Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik juga sudah
direkam lalu dimasukan ke dalam pita hasil editing onlinesusuai dengan petunjuk
yang mempunya tanggung jawab atas segala penanggung jawab audio pada suatu
rangkaian produksi”
Dari pengertian diatas dapat diuraikan peran dan tanggung jawab penata suara
2. Berkoordinasi dengan program director / producer dan rekan kerja yang lain
4. Menyiapkan alat – alat apa saja yang dibutuhkan untuk proses produksi.
5. Memeriksa peralatan apakah dalam kondisi baik atau tidak sebelum dan
sesudah shooting.
7. Memperoleh suara dengan jelas baik itu suara host dan reporter, maupun
8. Menjaga audio agar suara yang dihasilkan layak dan tidak terjadi noise.
pengambilan suara.
10. Bertanggung jawab terhadap kualitas audio baik secara teknis maupun non
teknis
11. Memahami instalasi jaringan distribusi audio secara teknis dan dapat
12. Mengetahui karakter mic dan peralatan audio yang lainya dan
Penulis selaku penata suara harus paham aspek yang berhubangan dengan
audio baik secara teknis maupun non teknis karna akan fatal jika penulistidak
kendala-dalam setiap proses produksi, mulai dari konsep hingga paska produksi
tentu selalu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Kendala produksi sudah tidak
lagi menjadi sebuah hal yang mustahil, bahkan itu adalah sebuah bentuk kemajuan
dalam proses berfikir dan tentu menjadi pembelajaran bagi semua pihak. kendala
dan solusi yang kami gunakan adalah, berusaha lebih sabar dan
melanjutkan produksi.
2. Kendala penata suara saat produksi adalah pada saat shooting karena
sencivity menjadi minus lebih tinggi agar suara meredup dan tidak
terjadinya noise.
A. Konsep Kreatif
Pada produksi kali ini penulis memegang jabatan sebagai penata suara
dalam produksi non-drama megazine yang berjudul “SI OTONG". Segala yang
berkaitan dengan suara merupakan tanggung jawab penulis. Setalah proses bedah
naskah bersama seluruh tim, penulis sebagai penata suara mendapat ide untuk
megazine yang berjudul “SI OTONG", sehingga bisa membuat penonton larut dan
terbawa suasana serta menciptakan ilustrasi musik yang sesuai dengan kebutuhan.
B. Konsep Produksi
Pada produksi tugas akhir program non-drama megazine yang berjudul “SI
OTONG" ini, penulis berusaha melakukan tugas penulis sebagai penata suara.
Penulis harus tepat dalam pemasangan audio atau clip on dan zoom yang
sebelumnya sudah di atur dengan tingkat sensitifnya agar dapat terdengar dan
yang dipilih sesuai dengan program acara serta merancang tata suara yang baik, dan
sempurna.
179
C. Konsep Teknis
itu secara music, sound effect, atau backsound yang digunakan untuk memperkuat
program yang akan dibawakan disesuaikan dengan latar belakang musik yang akan
mengiringinya.
penata suara harus memilih secara tepat penggunaan alat apa saja yang harus
dipakai agar tidak terjadinya noise dan sesuai dengan keinginan sutradara. Penata
suara mengatur dan merancang suatu program yang akan dibawakan sesuai dengan
Pada awal pra produksi penulis mendata apa saja peralatan teknis
pengambilan alat penata suara mengecek alat yang akan digunakan agar tidak
terjadinya hal hal yang tidak dinginkan pada saat produksi, memilih beberapa
181
backsound dan scoringan yang tepat. melakukan hunting lokasi untuk mendapatkan
gambaran suasana pada saat shooting. Kemudian pada saat produksi penulis
mengecek kembali alat pada saat 10 menit sebelum take, agar pada saat taketidak
memasangkan clip on kepada narasumber, ketika sound tidak sesuai atau noise
fileagar dan deskripsi, untuk mempermudah pada saat proses editor dan ketika ada
kendala clip on seperti lepas nya kabel, penulis harus lebih detail untuk selalu cek
kondisi kabel agar tidak terlepas. Lalu pada saat pasca produksi penulis
tidak, melihat catatan yang elah dicatat penulis pada saat produksi apakah sesuai
atau tidak, mencocokan suara dan gambar apakah pas atau tidak, mengatur tinggi
backsounddan scoringanapa saja yang pas untuk di masukan ke dalam proses editor
seputar hewan hewan, alasan kenapa memilih clip on dan zoom adala hmelihat dari
sisi alatnya cukup memudahkan penata suara dalam pengambilan audio dan V.O
182
183
3.7.7.2 Spesifikasi Audio
SPESIFIKASI AUDIO
Spesifikasi
Kebutuhan Audio
Gambar
dimension : Ø 19 x 250 mm
Frequency response (Microphone) : 40 - 20000 Hz
Sensitivity in free field : 25 mV/Pa +- 1 dB
Equivalent noise level : 13 dB
Equivalent noise level weighted as per CCIR : 24 dB
Maximum sound pressure level (passive) : 130 dB
184
Animasi binatang
opening, dan
animasi si otong
menjelasakn
Situasi seorang
sedang bermain
dengan
peliharaanya di
lapangan
187
3 1 (VO otong) zoom
h4n
“wih hewan apa
tuh guys, hayo kira
kira ada yang tau
gak itu hewan
apaa?
Apa? Tupai
terbang? Hihihi
salah ya teman
teman, itu adalah
sugar glyder, lucu
banget kan, sugar
glyder memang
mirip dengan tupai
terbang, perbedaan
di antara keduanya
ialah sugar glyder
merupakan hewan
marsupial,
sedangkan tupai
terbang merupakan
hewan pengerat.
Yuk kita mengenal
sugar glyder lebih
dalam lagi”
Pemilik
penangkaran sugar
glider sedang
bermain dengan
sugar glider nya
Establis lapangan
Sugar glayder
sedang bermain
dengan
pemiliknya dan
memanjat tali
Segmen 2
(VO otong)
Hamster sedang
menggali pasir
untuk membuat
lubang
Dan sambil makan
9 2 (VO otong) zoom
h4n
“Mereka suka
banget loh tinggal
di pasir dan
bebatuan, dan yang
lebih lucu nya lagi
dia menyimpan
makanandi pipinya
hingga terlihat
gembul dan
menggemaskan,
yakan lucu banget
hehe”
Hamster sedang
bermain labirin
yang banyak
tantanganya
Dengan di pancing
menggunakan
makanan
193
10 2 Hamster sedang
Bermain kincir dan
permainan lainya
Di kandang yang
luas dan juga
makan
Marmut sedang
makan, berlari
194
larian dan bermain
permainanya
Satu dengan yang
lain
Teman teman kita
adu kecapatn
hamster yu di
labirin ?
Hayu hayu kita
mulai ya, wih
kalian seru banget
main labrinya, kira
kira siapa ya yang
sampai garis finish
duluan ? loh, loh
ko kamu balik lagi
sih ?
Kamu pasti
nungguin teman
kamu ya ? tenang
aja teman kamu
tidak kemana
manako.
Nah itu jalan yang
benar, hayo hayo
kamu pasti bisa,
dikit lagi kamu
sampai garis finish,
yeay kamu
menang,
sedangkan marmot
memiliki ukuran
kurang leih 10-
25cm,
makanan hamster
dan marmot juga
berbeda, hamster
pemakan biji bijian
sedangkan marmot
menyukai rumput
rumputan dan
sayuran.
marmot merupakan
binatang yang
sosial, suka hidup
ber kelompok dan
di dominasi dengan
marmot jantan,
oleh karna itu
marmot tidak dapat
di plihara sendiri
ya guys, karna
marmot akan
sangat mudah
depresi”
“marmut sedang
makan bersama”
197
Segmen 3
13 3 Landak mini zoom Cute
sedang melingkar h4n backgro
menjadi bulat und
Dan di beri makan music
agar terlihat aslinya
(VO otong)
Landak mini
berasal dari eropa,
asia, dan afrika”
Landak mini ketika
di pegang dia mulai
Meringkuk dan
lama-lama menjadi
bola bulat yang
berduri
198
14 3 “Landak mini zoom
sedang berbentuk h4n
bulat seperti bola
berduri”
(VO otong)
“Ini adalah bentuk
pertahananya ya
teman-teman ketika
si landak mini
merasa trancam dia
akan membulat dan
yang terlihat
hanyalah duri nya
saja, sudah pasti
sang pemangsa gak
akan sanggup loh.
Ih teman otong
mau dibawa
kemana ?
Om jangan bawa
pergi temen otong
dong,
oh ternyata temen
otong mau di ajak
terbang guys, wah
seru banget yah,
teman teman
dirumah pada bisa
berenang juga gak
kaya landak mini ?
Landak mini
sedang berenang
199
15 3 (VO otong) zoom
h4n
“nih temen otong
satu ini ternyata
bisa berenang juga
loh, tuhkan lucu
banget yaa. Mreka
juga keliatan
senang banget.
Landak memiliki
rambut yang tebal
dan juga duri-duri
yang tajam.
Sedangkan landak
mini memiliki duri
di seluruh
punggungnya, akan
tetapi tidak tajam,
dan jika di pegang
tidak berbahaya ya
teman teman.
umur landak bisa
mencapai 20 tahun,
200
sedangkan landak
mini umurnya
hanya 5-6 tahun
saja.
“Terlihat Landak
hitam besar sedang
berjalan”
makanan meka
juga berbeda loh.
Landak biasanya
makan bagian
bagian tanaman
seperti akar, ubi
ubian, kulit kayu,
dan buah buahan
dari berbagai jenis.
sedangkan landak
mini memakan
serangga, seperti
ulat hongkong,
jangkrik, dan
lainya.
“terlihat landak
mini sedang
memakan ulat
hongkong”
Segmen 4
16 4 Terdengar Suara SFX toke Backso
tokee dari pohon und
besar horror
Teman teman
dirumah pada
penasaran gasih
dimana sih habitat
asli si toke ini
“gecko sedang
berjalan di batu
batuan”
Teman teman
dirumah pasti pada
penasaran, kita
tanya aja yu, apa
ajasih jenis jenis
gecko, dan dimana
ya habitat aslinya ?
21 3 (VO otong)
“Terlihat buntut
gecko yang besar”
“Terlihat selaput
gecko tidak dapat
menempel pada
kaca, namun
selaput tokek
menempel pada
kaca”
Kira-kira susah
gaya cara merawat
gecko? Kita tanya
yuk
22 3 Penjelasan Clip on, Kicau
narasumber zoom an
(cara merawat h4n burun
gecko) g
23 4 Sugar glyder,
Hamster, landak
mini, dan gecko
sedang bergerak
dan bermain dan
juga sedang makan
205
(VO otong)
Gimana teman
teman ? seru
banget kan di
episode otong kali
ini, tapi sayang
banget nih
Waktunya otong
dan temen-temen
otong harus pulang
jangan sedih ya ?
Nanti kita akan
ketemu lagi di
episode
selanjutnya, sampai
jumpa, jaga
kesehatan, bayyy”
206
maupun film. Sebagian besar film atau program televisi yang disajikan kepada penonton
Menurut Himawan Prasista (2017:196) dalam definisi editing pada tahap produksi
Sementara editing setelah filmnya selesai (siap ditonton) adalah teknik-teknik yang di
Dalam proses editing ini seorang editor bertanggung jawab untuk menghubungkan
shot-shot yang telah diambil kemudian menjadi satu peristiwa yang utuh dalam rangkaian
scene ataupun sequence agar mempunyai makna dan pesan yang dapat ditangkap audience-
nya.
produksi selesai, namun kini editor dilibatkan sebelum proses produksi dimulai.
Dari kutipan diatas, seorang editor diminta memaparkan konsep yang akan
digunakan pada saat nanti akan melakukan proses penyuntingan gambar. Sebelum
memaparkan film yang akan di-edit, seorang editor harus memahami teori editing.
dengan memberikan imbuhan gambar pada materi pokok tanpa memotong suara,
melengkapi konsep yang akan di-buat, contoh grafis yang akan diberikan di program adalah
menambahkan sedikit animasi, template nama hewan, serta berbagai informasi seputar
sebuah cerita secara estestis dari kumpulan gambar yang dibuat berdasarkan skenario dan
konsep penyutradaraan yang telah dilewati, kemudian menjadikan karya yang bias
disaksikan.
dihasilkan dari perekaman kamera untuk disunting dan disusun menjadi sebuah rangkaian
gambar untuk menjadi film yang utuh. Seorang editor juga harus berpikir secara editorial
thinking. Editorial thinking merupakan pola berpikir dimana ketika merencanakan shot
secara sadar bahwa shot tersebut berhubungan dengan shot yang lain dan membentuk
sebuah jalan cerita. Konsep editing yang sudah dibuat oleh sutradara merupakan sebuah
konsep editing yang baik. Penulis wajib mampu menerjemahkan setiap pola visual hingga
Tahap pra produksi merupakan suatu tahap yang penting dalam pembuatan suatu
karya audio visual. Pada tahap ini dibuatnya pembentukan kru agar terciptanya kerjasama
yang maksimal, kesamaan pendapat karena itu merupakan hal yang utama. Penulis bersama
tim produksi melakukan pemilihan konsep yang akan dijalankan. Penulis naskah
ide tersebut diajukan kepada dosen pembimbing. Setelah disetujui naskah dibagikan ke tiap
208
masing-masing jobdesk. Penulis melakukan proses editing dilakukan pada tahap pasca
produksi, namun keperluan harus dirancang dan dipersiapkan sejak tahap pra produksi.
Pada tahap ini penulis penulis sebagai editor tidak hanya diam dan menunggu hasil gambar
produksi melainkan bersama kru melakukan kegiatan pra produksi, salah satunya
melakukan riset. Dan ditahap ini penulis harus menyiapkan beberapa audio visual
tambahan seperti ID Program, Opening Bilboard, dan Bumper In dan Bumper Out. Penulis
sebagai editor harus menganalisa naskah dengan melihat adegan yang ditulis dalam
scenario, penulis juga berdiskusi dengan kru yang lain untuk menganalisa naskah baik
secara teknis, artistic, dan dramatic serta penulis bersama produser dan sutradara akan
menentukan proses pasca produksi yang akan digunakan saat editing. Dalam tahap ini
penulis membantu kru yang lain mengembangkan konsep dan ide agar dalam setiap
segmentnya tidak monoton dan bagai mana pada audience bisa menerima dengan baik.
Dalam pra produksi penulis mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan editing,
seperti menyiapkan software, mempersiapkan konsep editing yang akan digunakan. Penulis
juga membantu sutradara dan penulis naskah dalam mengembangkan direct treatment serta
memperkirakan shot-shot apa yang baik untuk nanti pada saat produksi berlangsung dan
3.8.2 Produksi
Dalam tahap ini penulis sebagai editor juga berperan sebagai penata kamera.
Selain melakukan tugas dan kewajiban sebagai penata kamera, penulis juga berperan
untuk memindahkan video yang sudah diambil ke dalam laptop agar memori kamera
tidak terlalu penuh dan meninjau kembali gambar yang sudah diambil saat produksi
dan membuat folder yang berbeda agar memudahkan proses editing. Pada saat
produksi tiba penulis bersama tim yang lainnya mengambil alat-alat perlengkapan
209
untuk shooting yang sudah dipesan dari dua minggu yang lalu. Ketika sudah sampai
dilokasi shooting penulis membantu tim dalam menata tempat yang sudah
dibayangkan oleh tim. Penulis juga membantu mengambil gambar untuk keperluan
footage.
Pasca Produksi adalah proses atau tahap yang dilalui setelah semua materi dasar
program berupa shot-shot dan unsure pendukungnya sudah selesai. Dalam hal ini seorang
editor dibutuhkan untuk menggabungkan shot hingga menjadi sebuah scene atau adegan.
Peranan editor disini juga merupakan proses paling akhir dalam pembuatan karya audio
visual.
Dalam proses ini editor memegang peranan penting dalam penyusunan gambar
hingga menjadi satu kesatuan cerita yang utuh dan sesuai dengan cerita yang diinginkan.
Tahap ini penting dalam produksi program. Proses editing ini bisa menjadi proses yang
sangat kompleks yang melibatkan peralatan digital, tahap ini meliputi banyak hal seperti
Pada saat pasca produksi, penulis harus sudah mencatat kembali semua hasil syuting
berdasarkan catatan syuting dan gambar yang disebut sebagai logging. Setelah proses
pemilihan gambar langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh penulis adalah
memastikan hasil gambar saling berkesambungan pada konsep yang sudah dibuat.
Penulis harus mampu membaca setiap pergerakan yang dilakukan hewan dan akan
proses penyatuan gambar secara bersamaan sehingga konsep bisa langsung dibuat
210
penyuntingan gambar juga sering disebut edit mentah, sebab tahapan ini hanya baru
: 2019)
• logging
logging berarti pencatatan time code seluruh shot yang dihasilkan dari
• Assembling
berdasarkan urutan scene pada script konsep yang ada. Penyambungan yang
sebenarnya.
• Rough cut
shot yang dianggap sudah mewakili apa yang sesuai dengan konsep nantinya
Fine cut lebih halus dari rought cut penulis merapikan setiap potongan antar
shot yang masih kurang rapih. Dalam tahap ini penyunting gambar
scene. Tujuan dari fine agar konsep yang sudah dibuat tersusun baik dengan
• colour grading
• Titling
• Audio mixing
memberikan ilustrasi music dan sound effect disetiap scenenya agar gambar
Salah satu peran penulis yaitu bisa menentukan durasi dari suatu program,
menentukan titik pemotongan gambar, bisa menentukan jenis transisi yang sesuai dan
menciptakan koninuitas yang baik. Seorang editor sangat berpengaruh atau berperan
penting bagi proses produksi. Adapun peran dan tanggung jawab seorang editor erat
hubungannya pada proses pasca produksi antara lain, menjawab keinginan sutradara dalam
proses editing sehingga terciptalah kontinuitas program yang menarik, tukar pikiran
sangatlah penting dalam proses editing karena berpengaruh mengenai shot0shot yang layak
dimasukan mana dan tidak yang mana. Seorang editor harus sigap diantara kendala-kendala
teknis yang ada misalnya seperti software yang tiba-tiba error dengan sendirinya, computer
yang tiba-tiba mati dengan sendirinya sehingga editor terpaksa harus mengedit ulang
karena didalam data tersebut belum di save. Masalah itu kerap terjadi maka perlu
212
jawab penuh seorang editor itu adalah pada hasil akhir sebuah program yang sedang
dikerjakannya seperti penggabungan gambar, audio yang serasi, serta kontrasnya sebuah
Penulis sebagai editor bertanggung jawab penuh pada hasil sebuah program yang
sebuah gambar harus diperhitungkan secara matang oleh editor dan editor harus membuat
A. Konsep Kreatif
Dalam pembuatan program Edukasi dan Hiburan yang berjudul “Si Otong” .
Penulis menggunakan beberapa software yaitu Adobe Premiere CC 2018, Adobe After
Effects CC 2017, Adobe Photoshop, Adobe Udition, dan Adobe Illustrator. Dalam proses
pengeditan penulis menggunakan konsep editing sesuai dengan alur pada naskah maupun
TOR atau Term Of Refference. Selain itu penulis juga menggunakan template gratis untuk
masalah pada bagian perkenalan hewan tersebut dan lower third. Di dalam konsep editing
ini penulis hanya menggunakan transisi cut to cut, dissolve, dip to black, dan sebagian ada
yang menggunakan transisi halus paint splatter. Hingga karya ini selesai penulis
menambahkan grading yang ditentukan oleh sutradara dan DOP dalam karya ini.
• Cut to Cut : agar kesan potongannya lebih jelas dan tidak berantakan.
membosankan
hasil program yang maksimal. Program non drama magazine “Si Otong” lebih
B. Konsep Produksi
Penulis sebagai editor yang juga sebagai assisten cameramen mempunyai peran dan
tanggung jawab masing-masing. Adapun dengan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut
adalah pemikiran atau ide-ide yang berkaitan dengan tata letak kamera, menyiapkan
batterai, menyiapkan lensa dan serta menyiapkan alat-alat yang kita sewa.
C. Konsep Teknis
Dalam produksi karya “Si Otong” perlengkapan alat yang digunakan oleh penulis
adalah, satu unit PC dengan spesifikasi processor Intel ® Core ™ i7 – 3820 CPU @ 3.60
GHz, ‘ 3.8 GHz, dengan Installed memory (RAM) sebesar 16GB. Ditambah dengan
penyimpanan Hardisk sebesar 1TB. Untuk memindahkan data dari memory card kamera
ke PC.
Untuk mengedit karya ini membutuhkan Processor yang cukup agar tidak
memakan waktu lama dan dapat memberikan hasil yang maksimal dalam tahapan editing.
214
Dalam Pasca produksi, penulis mengalami kendala pada saat proses editing dimana
project penulis mengalami problem di hard disk yang sulit terhubung. Sehingga untuk
solusinya penulis back up ulang ke hard disk yang lain. Selain itu beberapa hasil video ada
yang auto fokusnya menjadi blur lalu penulis mensiasatinya dengan membuang pada
bagian tersebut.
215
LAPORAN EDITING
Transisi
Int/Ext
Video
NO Visual Audio Sfx
Effect
(VTR)
50 4 Ext Close Bagaimana sih cara Natural Cutting
Up berkembang biak tokek ?
51 4 Ext Close Narasumber menjawab Natural Cutting
Up cara berkembang-biak
tokek
(VTR)
52 4 Ext Medium Nah kali ini namanya Natural Cutting
Shoot & leopard gecko, sekilas
Close mirip kan guys sama
Up tokek
Leopard gecko ini sejenis
dengan kadal - kadalan
loh.
LOOGING PICTURE
LOGGING
NO VIDEO AUDIO REMARK
TIME
00:00:00:00-
1. Bars and tone Tone
00:00:05:00
00:00:05:00-
2 Logo UBSI
00:00:10:00
00:00:10:00-
3 00:00:15:00
ID Program
Universal
00:00:15:00-
4 00:00:20:00
Counting
Leader
00:00:20:00-
5 Bumper
00:00:50:00
225
Hayo-hayo hayo-hayo
2 ekor sugar
00:05:01:00- ,yang nyampe duluan graphic and
17 1 glyder mulai
00:05:24:00 otong kasih makanan audio
memanjat
yeayy kamu menang
Nah siapa sih yang gak
kenal dengan hewan imut
dan lucu yang satu ini yap
benar ini adalah
Stock shoot hamster,mamalia imut
beberapa
00:05:24:00- satu ini merupakan hewan graphic and
18 2 00:05:44:00
hamster audio
pengerat juga loh seperti
sedang
bermain tupai, habitat aslinya
adalah di eropa sampai
siberia,mongolia dan
tiongkok
Stock shoot
beberapa mereka suka banget loh
00:05:44:00-
19 2 hamster tinggal di pasir dan
00:05:48:00
sedang bebatuan
bermain
Stock shoot
Dan yang lebih lucu nya
hamster
lagi dia menyimpan
sedang
00:05:48:00- makanandi pipinya hingga Graphic and
20 2 00:05:59:00
makan dan audio
terlihat gembul dan
menyimpan
menggemaskan,yakan
makanannya
lucu banget hehe
di mulutnya
Makanan hamster cukup
beragam,karena dia
adalah hewan omnivora
Kumpulan
yang pemakan
00:05:59:00- hamster
21 2 segalanya,kebanyakan
00:06:13:00 sedang
pemilik hamster sering
bermain
memberikan makanan
seperti biji bijian,sampai
binatang kecil dan lainya
228
Marmut merupakan
binatang yang sosial,suka
hidup ber kelompok dan
Marmut
di dominasi dengan
00:08:07:00- sedang Graphic and
27 2 marmot jantan, oleh karna
00:08:25:00 makan dan audio
itu Marmut tidak dapat di
berlari
plihara sendiri ya
guys,karna marmut akan
sangat mudah depresi
Kok ituu kayak mainan
bola-bolaan yang berdurii
Landak mini ya. eh eh ternyata kamu
sedang tohh landak mini ,lagian
bertahan – sih kamu pake ngebuntel
00:08:25:00- landak mini segala jadi otong ngiranya graphic and
28 3
00:08:59:00 sedang kamu itu bola berduri audio
berlari – hehe,kenalin nih temen
grafis peta otong satu ini juga bisa di
dunia sebut hedgehog ,landak
mini berasal dari
eropa,asia,dan afrika
Ini adalah bentuk
pertahananya ya teman-
teman ketika si landak
Bentuk mini merasa trancam dia
pertahanan akan membulat dan yang
00:08:59:00- graphic and
29 3 00:09:23:00
landak mini – terlihat hanyalah duri nya audio
detail duri saja, sudah pasti sang
landak mini pemangsa gak akan
sanggup ya. kamu
memang cerdik ya dak
hehe
00:09:23:00- Establish
30 3 00:09:28:00
Backsound musik
pagi hari
Establish
00:13:30:00- Suara misterius Graphic and
37 4 pohon
00:13:37:00 berbunyi audio
beringin
Establish
00:13:37:00- rambut Wah suara apa tuuh ? Graphic and
38 4 00:13:45:00 audio
pohon otong jadi merindingg
beringin
00:14:28:00- Narasumber
44 4 00:14:50:00
Video tape recording
menjawab
Bambu
00:14:50:00- Bagaimana sih cara
45 4 tempat tokek
00:14:54:00 berkembang biak tokek ?
bertelur
00:14:54:00- Narasumber
46 4 Video Tape Recording
00:15:36:00 menjawab
00:17:45:00-
53 00:18:10:00
Credit Title
00:18:10:00-
54 00:18:15:00
Copyright
00:18:15:00-
55 00:19:24:00
CV Crew
00:19:24:00-
56 00:23:29:00
BTS
233
ID PROGRAM
2. Logo UBSI
3. Format Program
5. Bumper In Program
6. Isi Konten
7. Credit title
8. Copyright
9. CV Crew
10. BTS
SPESIFIKASI ALAT
Hardware
Software
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
serta imajinasi dan bermanfaat untuk memajukan pertelevisian. Televisi adalah salah
satu media massa yang memberikan pengaruh besar terhadap penonton baik positive
atau negative televisi memiliki program yang memberikan pengaruh besar terharap
sebuah acara televisi yang akan diproduksi. Salah satu program televisi adalah
program magazine show. Program magazine show merupkan jenis program yang
Pada tugas akhir ini penulis membuat program magazine show yang berjudul
informasi dan edukasi penonton. Karena pada program magazine show ini penulis
binatang di seluruh dunia. Semoga karya non darama magazine show tersebut dapat
4.2 Saran
audien masuk ke stasiun sendiri dan menahan audien yang sudah ada untuk tidak
pindah saluran atau mencegah tidak terjadi aliran audien keluar. Untuk itu dibutuhkan
kerjasama tim yang solid dan berbagai strategi apik demi pencapaian target. Agar
produksi siaran televisi dapat menghasilkan program yang hebat, maka di butuhkan
mungkin agar program yang tercipta dapat diterima baik oleh masyarakat.
yang menarik dan kreatif agar dapat menarik dan mempertahankan pemirsanya.
243
DAFTAR PUSTAKA
Karisto Eddie, Menjadi Binatang: Kiat Sukses jadi Artis Panggung, film, dan
Televisi, 2008, Ufuk Press dan Yayasan Humaniora, Jakarta
Anton Mabruri KN: Manajemen Produksi Program Acara Tv Non Drama, 2013,
Pt.Grasindo, Jakarta (Penulis naskah)
Irwanto, supriyadi, Nina kusumawati, yudo triartanto, broadcasting televisi teori &
praktik, 2014 graha cendekia, Yogyakarta
Msgrove, jan, make-up hair and costume for film and television 2003, Oxford, Focal
press
Rizzo,Michael, The Art Direction Handbook for Film, 2005, Focal press
Paningkiran, Halim, Make-up karakter untuk televisi dan film, 2013, Gramedia
Pustaka utama, Jakarta
(Penata Artistik)
Karsito Eddie, Menjadi bintang: Kiat sukses jadi artis panggung,Film, dan
Televisi,2008, Ufuk Press daan Yayasan Humaniora,Jakarta
Fit Brian,Thornley Joe, Lighting Technology a Guide for Television Film and
Theatre Second Edition 2002. Focal Press
244
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42180268
Nama Lengkap : Dimas Kresnadi Ramadhan Afandy
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42180268
Nama Lengkap : Putri Amaliyah
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 24 Mei 2000
Alamat : Jl. Masjid Nurul Iman Tanah Koja Blok A
No.13 Rt.011/002 Duri Kosambi, Cengkareng,
Jakarta Barat. 11750
Umur : 21 Tahun
Agama/Status : Islam/Belum Kawin
Jenis Kelamin : Perempuan
No. HP : 089634588649
(Putri Amaliyah)
246
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42180408
Nama Lengkap : Hamdan Yuapy
(Hamdan Yuapy)
247
C. Biodata Mahasiswa
NIM : 42180253
Nama Lengkap : Yari Mukhtisar Maulana
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42180477
Nama Lengkap : Rivido Rachman
(Rivido Rachman)
249
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 42180477
Nama Lengkap : Nadhif Nikko Nugroho
Ø Magang di Percetakan
Ø Magang di Radio Mersi FM
A. BIODATA MAHASISWA.
NIM : 42180311
Nama : Rizki Kurniawan putra
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 08 februari 1999
Alamat : JL. Sabar GG. Lahab NO.25 RT/RW 08/003,
Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jakarta
Selatan, 12270
Umur : 22 Tahun
Agama/Status : Islam/Belum Kawin
Jenis Kelamin : Laki - Laki
No. HP :
A. BIODATA MAHASISWA
NIM : 42180463
Nama : Alvarizal Noor Fyqh
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 24 September 2000
Alamat : Komplek Wisma Tajur Blok C4 NO.10 RT.003
RW.007 Tajur, Ciledug, Tangerang, 15152
Umur : 22 Tahun
Agama/Status : Islam/Belum Kawin
Jenis Kelamin : Laki - Laki
No. HP :
Ø Freelance photography
SURAT KETERANGAN
KEABSAHAN RISET/MAGANG
253
SURAT KETERANGAN
KEABSAHAN RISET/MAGANG
254
SURAT KETERANGAN
KEABSAHAN RISET/MAGANG
255
256
SURAT KETERANGAN
KEABSAHAN RISET/MAGANG
257
SURAT KETERANGAN
KEABSAHAN RISET/MAGANG
258
SURAT KETERANGAN
KEABSAHAN RISET/MAGANG
259
SURAT KETERANGAN
KEABSAHAN RISET/MAGANG