Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengaruh kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu pendidikan di


Madrasah Aliyah Dakwah Islamiyah Putri Kediri, Lombok Barat.
Untuk melihat Pengaruh kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu
pendidikan di Madrasah Aliyah Dakwah Islamiyah Putri Kediri, Lombok Barat
peneliti akan memaparkan datanya sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data setiap variabel


berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov. Uji normalitas dilakukan terhadap semua variabel baik variabel terikat yaitu
mutu pendidikan maupun variabel bebas yaitu kepemimpinan kepala madrasah, kepuasan
kerja guru dan komitmen guru di madrasah dakwah Islamiyah putri kediri. Kriteria
pengambilan keputusan yakni jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi
normal dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Hasil uji
kolmogorov smirnov dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

a. Hasil Uji Normalitas kepemimpinan kepala madrasah terhadap Mutu


Pendidikan

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Residual

N 58

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std.
4.09416935
Deviation

Most Extreme Absolute .053


Differences
Positive .052

Negative -.053

Test Statistic .053

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Pengujian normalitas data ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 22. Hasil
uji normalitas data kepemimpinan kepala madrasah (X1) diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,200 yang berarti lebih besar daripada 0,05 atau 0,200 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data variabel kepemimpinan kepala madrasah berdistribusi normal.

2. Uji linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas
dan terikat memiliki hubungan liniear atau tidak. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui dan memenuhi persyaratan model regresi, yaitu apabila Fhitung> Ftabel
maka persamaan garis regresi menunjukkan linier. Jika hubungan variabel bebas
dan terikat telah linier, maka dapat dilakukan analisis regresi.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji linieritas dapat dilakukan


dengan dua cara yaitu:

a. Membandingkan nilai signifikansi (Sig.) dengan 0,05

1) Jika nilai Deviation from Linearity Sig. > 0.05, maka ada hubungan
linear yang signifikan antara variabel X dan Y.

2) Jika nilai Deviation from Linearity Sig. < 0.05, maka tidak ada
hubungan linear yang signifikan antara variabel X dan Y.

b. Membandingkan Nilai F hitung dengan F tabel

1) Jika nilai F hitung < F tabel, maka ada hubungan yang linear secara
signifikan antara variabel X dan Y

2) Jika nilai F hitung > F tabel, maka ada tidak hubungan yang linear
secara signifikan antara variabel X dan Y

Adapun hasil penghitungan uji linieritas sebagai berikut :


a. Pengaruh kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu Pendidikan
1) Uji Linieritas

Linieritas pengaruh kepemimpinan kepala madrasah


terhadap mutu Pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Uji Linieritas kepemimpinan kepala madrasah
terhadap

mutu Pendidikan

ANOVA Table

Mean Square F

Mutu Pendidikan * Between Groups (Combined) 108.778 5.925


Kepemimpinan Kepala
Linearity 2006.210 109.267
Madrasah
Deviation from
22.531 1.227
Linearity

Within Groups 18.361

Total

ANOVA Table

Sig.

Mutu Pendidikan * Between Groups (Combined) .000


Kepemimpinan Kepala
Linearity .000
Madrasah
Deviation from Linearity .289

Within Groups

Total

Pada tabel …di atas terlihat bahwa nilai F adalah 109.267


dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian, pengaruh
antara kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu pendidikan
bersifat linier. Artinya, semakin tinggi skor kepemimpinan kepala
madrasah akan meyebabkan semakin tinggi pula skor mutu pendidikan,
dan sebaiknya semakin rendah skor kepemimpinan kepala madrasah
akan menyebabkan semakin rendah pula skor mutu pendidikan.
3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan bagian dari uji prasyarat atau uji

asumsi dalam analisis regresi linier ganda. Tujuan uji multikolinieritas dalam

penilitian adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi (hubungan kuat) antara variabel X dan Y. Dasar pengambilan

keputusan uji multikolinearitas berdasarkan nilai VIF dan nilai Tolerance.

a. Pedoman keputusan berdasarkan nilai VIF

1) Jika nilai VIF < 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas

dalam model regresi.

2) Jika nilai VIF > 10,00 maka artinya terjadi multikolinearitas dalam

model regresi.

b. Pedoman keputusan berdasarkan nilai Tolerance

1) Jika Nilai Tolerance > 0,10 maka artinya tidak terjadi

multikolinearitas dalam model regresi.

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Kepemimpinan Kepala Madrasah (X1) .305 3.278

Kepuasan Kerja Guru (X2) .193 5.169

Komitmen Guru (X3) .189 5.289

a. Dependent Variable: Mutu Pendidikan (Y)


Berdasarkan tabel … dasar pengambilan keputusan uji Multikolinearitas

dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat nilai VIF dan nilai

Tolerance, dari output diatas diperoleh nilai VIF untuk variabel

kepemimpinan kepala madrasah (X1) adalah 3,278 < 10,0 , untuk variable

kepuasan kerja guru (X2) adalah 5,169 < 10,0 dan untuk variabel komitmen

guru (X3) adalah 5,289 < 10,0. Sedangkan berdasarkan nilai tolerance nya

untuk variabel kepemimpinan kepala madrasah (X1) adalah 0,305 > 0,10 ,

untuk variable kepuasan kerja guru (X2) adalah 0,193 > 0,10 dan untuk variabel

komitmen guru (X3) adalah 0,189 > 0,10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi dilihat dari nilai VIF

maupun tolerance nya maka dapat dikatakan tidak ada pengaruh sempurna

antar variabel bebas sehingga regresi ganda dapat dilanjutkan. Hal ini karena

koefisien regresi yang dihasilkan oleh analisis regresi berganda menjadi sangat

kuat sehingga dapat memberikan hasil analisis yang mewakili sifat atau

pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.


4. Uji Heteroskedastistias

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke

pengamatan yang lain. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui

dengan melakukan uji Glejser. Apabila probabilitas signifikannya di atas tingkat

kepercayaan 5%, maka model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas.

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4.624 2.811 1.645 .106

Kepemimpinan Kepala
-.029 .072 -.100 -.410 .684
Madrasah

Kepuasan Kerja Guru .000 .066 -.001 -.002 .998

Komitmen Guru -.004 .075 -.017 -.056 .956

a. Dependent Variable: RES2

berdasarkan nilai signifikansi nya untuk variabel kepemimpinan kepala madrasah (X1) adalah
0,684 > 0,05 , untuk variable kepuasan kerja guru (X2) adalah 0,998 > 0,05 dan untuk variabel
komitmen guru (X3) adalah 0,956 > 0,10 . Dari hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa
nilai signifikansi masing-masing variabel lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas.
5. Uji Hipotesis
Adapun hasil pengujian hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :
a. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Madrasah Terhadap Mutu Pendidikan:

Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah ada pengaruh kepemimpinan kepala
madrasah terhadap mutu Pendidikan

Ha : Ada pengaruh pengaruh kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu


Pendidikan

Ho : Tidak Ada pengaruh pengaruh kepemimpinan kepala madrasah terhadap mutu


Pendidikan

Pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus persamaan regresi

yang dihitung dengan bantuan SPSS 22. Berikut ini tabel hasil perhitungannya

a. All requested variables entered.

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kepemimpina
n Kepala . Enter
Madrasahb
a. Dependent Variable: Mutu Pendididkan

Output Bagian Pertama (Variabel Entered/Removed) : Tabel diatas menjelaskan tentang


variable yang dimasukkan serta metode yang digunakan. Dalam hal ini variable yang
dimasukkan adalah variable kepemimpinan kepala madrasah sebagai variable Independent dan
Mutu Pendidikan sebagai variable Dependen dan metode yang digunakan adalah metode Ente

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .801a .642 .635 4.47203
a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Kepala Madrasah

Outpun Bagian Kedua (Model Summary) : Tabel diatas menjelaskan besarnya nilai
korelasi/hubungan (R) yaitu sebesar 0,801. Dari output tersebut diperoleh koofesien determinasi
( R Square ) sebesar 0,642 yang artinya bahwa pengaruh variable bebas (kepemimpinan kepala
madrasah) terhadap variable terikat ( Mutu Pendidikan ) adalah sebesar 64,2%

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2006.210 1 2006.210 100.315 .000b
Residual 1119.945 56 19.999
Total 3126.155 57
a. Dependent Variable: Mutu Pendididkan
b. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Kepala Madrasah

Output Bagian Ketiga (ANOVA) : dari output tersebut diketahui bahwa nilai Fhitung= 100,315
dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 < 0,05, ini menunjukkan bahwa ada pengaruh variabel
kepemimpinan kepala madrasah (X1) terhadap variabel mutu pendidikan (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.291 6.002 1.381 .173
Kepemimpinan Kepala
.867 .087 .801 10.016 .000
Madrasah

a. Dependent Variable: Mutu Pendididkan


Output bagian keempat (Coefficient) : Diketahui nilai Constant (a) sebesar 8,291, sedang nilai
kepemimpinan kepala madrasah (b / koefesien regresi ) sebesar 0,867, sehingga persamaan
regresinya dapat ditulis :

Y = a + bX

Y = 8,291 + 8,291X

Persamaan tersebut dapat diartikan :

a. Konstanta sebesar 8,291 mengandung arti bahwa nilai konsisten variabel mutu
Pendidikan adalah sebesar 8,291
b. Koofesien regresi X sebesar 0,867 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% nilai
kepemimpinan kepala madrasah, maka nilai mutu Pendidikan bertambah sebesar 0,867.
Koofesien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat katakanaan bahwa arah
pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y adalah positif

Pengambilan keputusan dalam uji regresi sederhana


a. Berdasarkan nilai signifikansi : dari tabel Coefficients diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan kepala
madrasah (X1) secara parsial berpengaruh terhadap variabel mutu Pendidikan (Y)
b. Berdasarkan nilai t diketahui nilai thitung sebesar 10,016 > 2,005 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel (X1) secara parsial berpengaruh terhadap variabel mutu
Pendidikan (Y)

Anda mungkin juga menyukai