Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelompok:

Ananda Putri Pradani (220732600820)


Ayu Sarifatul Musyarofah (220732601170)
Dhea Puja Fariska (220732604604)
Fatma Faiqoh (220732606097)

Hasil Diskusi
Interpretasi Peristiwa Sejarah Romusha di Bayah (Jalur Kereta Api Saketi-Bayah)

Gambar 1: Pemberangkatan pertama KA di lintas Saketi-Bayah pada 1 April 1944


Sumber : Het Indische Spoor In Oorlogstijd_ Jan de Bruin, dari koleksi Ir. L.J.
Biezeveld

Pekerjaan pembangunan jalur KA Saketi-Bayah dilakukan dengan sistem kerja Romusha.


Pekerja Romusha yang dikerahkan selama masa pembangunan jalur KA Saketi-Bayah
sekitar 25-55 ribu pekerja. Konon, nama “Saketi” adalah dari bahasa Sunda yang berarti
seratus ribu, yang dimaknai suatu ramalan bahwa akan terjadi jatuh korban sebanyak 100
ribu jiwa untuk pembangunan jalur Saketi-Bayah. Pada bulan Maret 1944, jalur ini telah siap
diresmikan penggunaannya pada tanggal 1 April 1944 oleh para pejabat pendudukan
Jepang.

1. What (apa yang terdapat pada foto tersebut?)


Kereta Api Saketi - Bayah Masa Pendudukan Jepang Tahun 1943 - 1951.
2. Where (dimana foto tersebut diambil?)
foto tersebut diambil di perlintasan Kereta Api Saketi-Bayah di Banten.
3. When (kapan foto tersebut diambil?)
foto tersebut diambil pada tanggal 1 April 1944.
4. Who (siapa yang memfoto?)
Jan de Bruin, seorang pencatat peristiwa sejarah.
5. Why (mengapa foto tersebut ada? Apa urgensinya?)
Sebagai media informasi dimana pihak Jepang perlu mendokumentasikan jalur - jalur
dari berbagai daerah yang bertujuan mengkordinir berbagai jalur serta komoditas
ekspor ataupun impor pada saat itu serta memberikan bukti serta gambaran
peristiwa kepada masyarakat lain di masa itu ataupun dimasa yang akan datang.
Foto tersebut selain digunakan sebagai kenangan bisa juga berfungsi sebagai
sebuah sumber primer dalam bidang penelitian sejarah karena diambil pada waktu
itu juga.

Gambar 2: Peta Jalur KA Saketi-Bayah


Sumber : Het Indische Spoor In Oorlogstijd_ Jan de Bruin
Gambar 3: Peta Jalur KA Saketi–Bayah dan Bayah-Gunung Mandur
Sumber: http://www.lib.utexas.edu/maps/ams/indonesia/txu-oclc-21752461-sb48-
11.jpg

Jalur Saketi-Bayah mulai dirancang pada bulan Juli 1942 dan pembangunannya dimulai
pada bulan Februari 1943. Pakar perkeretaapian Belanda banyak yang dilibatkan secara
paksa untuk pembangunan jalur ini. Merujuk pada “Jalur Kereta Api Saketi-Bayah 1944-
1952: Unit Pusat Pelestarian, Perawatan dan Desain Arsitektur PT. Kereta Api Indonesia
(Persero), 2015”, pembangunan jalur Saketi-Bayah dimulai dari Saketi Pada bulan Januari
1943 dengan tahapan pembukaan lahan, penyiapan dan peletakkan batu balas/kricak,
kemudian pemasangan bantalan dan rel KA menuju ke arah Bayah. Pembangunan jalur ini
menggunakan material rel dan bantalan kayu yang dikirim dari seluruh Pulau Jawa,
sedangkan material KA menggunakan lokomotif trem dari Pasoeroean Stoomtram
Maatschappij (PsSM) No. 12 (B16) dan dari pabrik-pabrik gula yang ditutup.

Anda mungkin juga menyukai