Anda di halaman 1dari 1

Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook,

Twitter/X, Instagram, dan Telegram

Filsafat
Kajian intelektual dan/atau logis dari masalah umum dan
mendasar

Filsafat, falsafah, atau filosofi (berakar dari kata


Yunani φιλοσοφία, filosofia, arti "cinta akan hikmat"
[1][2] ) adalah metodologi yang mengkaji pertanyaan-
pertanyaan umum dan asasi, misalnya pertanyaan-
pertanyaan tentang eksistensi, penalaran, nilai-nilai
luhur, akal budi, dan bahasa.[3] Istilah ini
kemungkinan pertama kali diungkapkan oleh
Pythagoras (c. 570– 495SM). Metode yang
digunakan dalam filsafat antara lain mengajukan
pertanyaan, diskusi kritikal, dialektik, dan presentasi
sistematik.[4][5] Orang yang mempelajari ilmu filsafat
disebut "filsuf" atau "filosof", sementara sesuatu
yang berhubungan dengan konsep filsafat disebut
"filosofis", "filsafati", atau "falsafi".

Perguruan Athena (1509-1511) karya Raffaello,


menampilkan para filsuf Yunani terkemuka pada
latar ruangan indah yang terinspirasi karya-karya
arsitektur Yunani Kuno.

Secara historis, filsafat mencakup inti dari segala


pengetahuan.[6] Dari zaman filsuf Yunani Kuno
seperti Aristoteles hingga abad ke-19, filsafat alam
melingkupi astronomi, kedokteran, dan fisika.[7]
Sebagai contoh, pertanyaan filosofis klasik antara
lain: "Apakah memungkinkan untuk mengetahui
segala sesuatu dan membuktikannya?[8][9][10]" "Apa
yang paling nyata?" Para filsuf juga mengajukan
pertan yang lebih praktis dan konkret seperti:
"Apakah ada cara terbaik untuk hidup?" "Apakah
lebih baik menjadi adil atau tidak adil (jika seseorang
bisa lolos begitu saja)?[11]" "Apakah manusia
memiliki kehendak bebas?[12]" Contoh lainnya,
Prinsip Matematika Filosofi Alam karya Newton pada
tahun 1687 di kemudian hari diklasifikasikan sebagai
buku fisika. Pada abad ke-19, perkembangan riset
universitas modern mengantarkan filsafat akademik
dan disiplin lain terprofesionalisasi dan
terspesialisasi.[13][14] Pada era modern, beberapa
investigasi yang secara tradisional merupakan
bagian dari filsafat telah menjadi disiplin akademik
yang terpisah, beberapa diantaranya psikologi,
sosiologi, linguistik, dan ekonomi.

Investigasi lain yang terkait erat dengan seni, sains,


politik, dan beberapa bidang lainnya tetap menjadi
bagian dari filsafat. Misalnya, apakah keindahan
objektif atau subjektif?[15][16] Apakah ada banyak
metode ilmiah ataukah hanya ada satu?[17] Apakah
utopia politik merupakan mimpi yang penuh harapan
atau hanya delusi yang sia-sia?[18][19][20] Sub-
bidang utama filsafat akademik diantaranya
metafisika (berkaitan dengan sifat dasar realitas dan
keberadaan),[21] epistemologi (tentang "asal-muasal
dan bidang pengetahuan [serta] ... batas dan
keabsahannya" [22]), etika, estetika, filsafat politik,
logika, filsafat ilmu, dan sejarah filsafat barat.

Sejak abad ke-20, filsuf profesional berkontribusi


pada masyarakat terutama sebagai profesor,
peneliti, dan penulis. Namun, banyak dari mereka
yang mempelajari filsafat dalam program sarjana
atau pascasarjana berkontribusi dalam bidang
hukum, jurnalisme, politik, agama, sains, bisnis dan
berbagai kegiatan seni dan hiburan.[23]

Pengenalan

Gambaran sejarah

Kategori

Referensi

Lihat pula

Bacaan lanjutan

Pranala luar

Terakhir disunting 2 bulan yang lalu oleh In…

Konten tersedia di bawah CC BY-SA 4.0 kecuali


dinyatakan lain.

Ketentuan Penggunaan • Kebijakan privasi •


Tampilan komputer (PC)

Anda mungkin juga menyukai