Anda di halaman 1dari 4

Pengantar

Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang


mengkaji struktur fundamental suatu ilmu dan
struktur logis suatu ilmu agar sesuai dengan sifat
heuristik dari filsafat sehingga suatu ilmu tetap
survive, marketable, aktual dan bermanfaat.
Filsafat ilmu secara umum dapat dipahami dari
dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan sebagai
landasan filosofis bagi proses keilmuan
Sebagai disiplin ilmu, filsafat ilmu akan
membicarakan objek khusus, yaitu ilmu
pengetahuan
Sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan,
maka filsafat ilmu menjadi kerangka dasar dari
proses keilmuan itu sendiri.
Untuk mengurai definisi, beberapa ahli memberikan
pengertian terhadap esensi dan eksistensi dari kajian
filsafat ilmu, seperti yang disampaikan oleh:
Lewis White Beck, menulis: philosophy of science
questions and avaluates the methods of scientific
thinking tries to determine the value and
significance of the scientific enterprise as a whole.
The Ling Gie, menjelaskan bahwa filsafat ilmu
merupakan suatu analisis dan pelukisan tentang ilmu
dari berbagai sudut tinjauan, termasuk logika,
metodologi, sosiologi, dan sejarah ilmu.
A. Cornelis Benjamin, mendefinisikan filsafat ilmu
sebagai disiplin filsafat yang merupakan studi kritis
dan sistematis mengenai dasar-dasar ilmu
pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan
metode-metode, konsep-konsep, praduga-praduga,
serta posisinya dalam kerangka umum cabang-cabang
intelektual
Ruang Lingkup
Pada awalnya yang dimaksud dengan filsafat ilmu
adalah filsafat sains, karena sains sebagai anak sulung
Seiring dengan proses lahirnya ilmu-ilmu, filsafat ilmu
sebagai sebuah disiplin ilmu memiliki objek kajian
yang cukup luas, yaitu mulai dari yang masuk
kategori pengetahuan (knowladge), hingga ilmu
(science) itu sendiri.
Baik natural science maupun social science, hingga
ilmu humanities, termasuk ilmu agama dan
kebahasaan.
Habermas mengatakan bahwa ilmu pengetahuan
terdiri dari ilmu-ilmu empiris-analitis (ilmu-ilmu
alam, ilmu hukum dan psikologi) ilmu historis-
hermeneutis (ilmu agama, filsafat, bahasa, sastra,
dan kebudayaan).
Semua jenis dan kelompok ilmu-ilmu ini, menurut
Habermas menjadi objek material dari disiplin
filsafat ilmu.
Luasnya cakupan istilah ilmu, para ahli
membedakan antara filsafat ilmu umum dan
filsafat ilmu khusus.
Untuk filsafat ilmu khusus, arah pembahasannya
lebih tertuju kepada filsafat ilmu alam, filsafat
ilmu bahasa, filsafat ilmu sejarah, dll.
Berbagai landasan di atas, bahwa ilmu-ilmu lahir
tidak terlepas dari kerangka teori (theoretical
framwork) yang membentuk paradigmanya
masing-masing.
Bentuk-bentuk tersebut kemudian dapat terbaca
dalam aliran pemikiran, mulai dari rasionalisme,
empirisme, kritisisme dan intuisionisme.
Sementara paradigma keilmuan (dalam tradisi
sains) meliputi positivisme, konstruktivisme dan
teori kritis (critical theory) yang dibangun dan
ditawarkan oleh para ilmuan.

Anda mungkin juga menyukai