Oleh
LATIFAH WIDYA NINGRUM
Istilah filsafat di dalam bahasa Inggris disebut “philosophy” yang berasal dari kata
yunani “Philoshophia”. Istilah ini berasal dari dua kata (philos) cinta atau (philia)
persahabatan dan shopos (hikmah) secara etimologi filsafat bermakna cinta
kebijaksanaan atau kebenaran.
Perkembangan ilmu dan teknologi tidak lepas dari peran dan pengaruh filsafat yang
berawal pada masa yunani kuno, pada masa itu filsafat berciri khas pada ilmu
pengetahuan sehingga pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan sulit dibedakan. Pada
abad pertenggahan, filsafat menjadi identik kearah agama dan pemikiran filsafat
mejadi satu dengan dogma greja. Kemudian terjadi perubahan saat muncul era
Renaisance pada abad 15 dan Auflaerung pada abad 18, ketika era ini filsafat
memisahkan diri dari agama dan para pemikir mulai bebas mengeluarkan pendapat
tanpa ragu.
Filsafat ilmu merupakan unsur utama dari penyelidikan ilmiah, filsafat ilmu adalah
suatu keahlian filsafat yang mendalami pendapat,dasar, metode, implikasi, serta
pemanfaatan dan hakekat atau ilmu sains. Filsafat ilmu mempelajari berbagai cabang
ilmu dan strukturnya. Filsafat ilmu dapat juga dipandang sebagai cara menjelaskan
seperti apa riset dapat dilaksanakan.
Faktor heuristik mendorong lahirnya cabang-cabang ilmu yang baru seperti : ilmu
lingkungan, ilmu komputer, futurologi, sehingga berapa pun jumlah pengklasifikasian
pasti akan kita jumpai, seperti yang kita lihat dalam kehidupan perguruan tinggi dengan
munculnya berbagai macam fakultas dan program studi yang baru.
filsafat ilmu tumbuh dalam dua fungsi, yaitu: sebagai confirmatory function yaitu
berupaya menggambarkan hubungan normatif (perilaku) antara hipotesis dengan
bahan, fungsi filsafat ini yaitu untuk melihat keterkaitan atau kejelasan terhadap suatu
kebenaran. explanation function yakni berupaya menjelaskan berbagai fenomena kecil
ataupun besar secara sederhana, kejadian alam yang luas atau sempit dapat disajikan
menjadi ringkas atau sederhana sehingga memudahkan dalam pemahaman.