Anda di halaman 1dari 4

Pengantar Filsafat |1

Apakah Filsafat Itu?1


Oleh: Fadh Ahmad Arifan

A. Definisi ‘Filsafat’

Dalam bahasa arab, filsafat dikenal dengan istilah “falsafah”, dan di dalam bahasa
inggris “Philosophy”, dua istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu “Philosophia”.
Philosophia secara harfiah dimaknai mencintai kebijaksanaan. Orang yang sedang
berfilsafat biasanya disebut “filosof”.2

Istilah philosophia digunakan oleh Phytagoras (sekitar abad ke 6 SM). Makin populer
ketika zaman Socrates dan Plato. Untuk memahami definisi filsafat tidak cukup dengan
mengatahui 2 kata philo dan shopia. Karena definisi filsafat cukup banyak, bahkan
sebanyak jumlah filosof itu sendiri.3 Plato menilai filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
berusaha meraih kebenaran yang asli dan murni. Rene descartes (filosof asal Perancis)
memandang filsafat sebagai himpunan dari segala pengetahuan yang pangkal
penyelidikannya mencakup Tuhan, alam dan Manusia.

Dalam sebuah seminar di Universitas Padjajaran Bandung, Romo Franz Magnis suseno
memberi gambaran sederhana tentang ilmu filsafat. Alkisah pernah ada sebuah ilmu yang
mencari segala-galanya, memperhatikan segala-galanya, menyelidiki segala galanya dan
menjelaskan segala-galanya. Ilmu itu adalah filsafat.4 Sedangkan Prof Mulyadhi
kartanegara mendefinisikan “filsafat” sebagai penelitian rasional (akliah) terhadap yang
ada (mawjudat) baik yang fisik maupun non-fisik atau metafisik (apa yang ada di balik
fisik).5 Jadi intinya, filsafat itu sebuah kegiatan berfikir rasional yang menyelidiki segala
hal khususnya di persoalan Ketuhanan, alam, Manusia dan tujuan akhirnya meraih
kebenaran.

1
Disampaikan pada pertemuan ke-2, mata kuliah “Pengantar filsafat” di STAI al-Yasini, Kab Pasuruan
2
Jan Hendrik Rapar, Pengantar Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1996), hal 14
3
Ibid, hal 14
4
Lihat buku Franz magnis suseno, Pijar-Pijar Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 2005), hal 35
5
“Kuliah II: Apa itu Filsafat?” dalam Kuliah Filsafat dan Tasawuf Bersama Mulyadhi Kartanegara, (Facebook,
5 Mei 2012)
Pengantar Filsafat |2

B. Awal Mula Lahirnya Filsafat

Sepintas jika dilihat dari akar katanya, bisa ditebak kalau “filsafat” berasal dari
peradaban Yunani. Namun sejatinya bukan orang Yunani yang merintis pemikiran filsafat
di dunia. Ternyata di negeri-negeri lain, seperti Mesir, Cina dan India sudah lama
mempunyai tradisi filsafat semasa atau sebelum orang Yunani kuno, walau mereka tidak
mempergunakan kata philosophia untuk maksud yang sama.6 Sekarang beralih kepada
awal mula lahirnya filsafat, menurut Prof K. Bartens, ada setidaknya tiga faktor yang
mendahului dan seakan-akan mempersiapkan lahirnya “filsafat” di Yunani:

1. Di Yunani terdapat mitologi yang kaya dan tersebar luas. Mitologi ini bisa
dianggap sebagai perintis yang mendahului filsafat. Bangsa Yunani telah
mengadakan usaha untuk menyusun mitos-mitos yang beredar di masyarakatnya
menjadi suatu bangunan yang sistematis. Dalam usaha-usaha itu sudah tampak sifat
rasional bangsa Yunani.7
2. Peran sastra Yunani dalam bentuk syair-syair yang digunakan untuk buku
pendidikan bagi masyarakat Yunani. Misalnya peranan syair Homeros yang
digemari masyarakat Yunani untuk dibaca dalam rangka mengisi waktu luang.
Syair ini mengandung nilai edukasi.8
3. Faktor ilmu pengetahuan yang berkembang pesat di Yunani. Bangsa Yunani
berutang budi kepada bangsa lain, misalnya Mesir untuk ilmu ukur dan ilmu hitung,
serta ilmu astronomi yang dipengaruhi oleh bangsa Babylonia.9

Para filosof Yunani di masa awal kemunculan filsafat rata-rata punya latar belakang
sebagai ahli matematika, astronomi, ilmu bumi, dan berbagai ilmu pengetahuan lainnya.
Karena itu, para filosof Yunani yang merintis “filsafat” disebut sebagai filosof-filosof
alam. Mereka berfikir tentang alam: apa hakekatnya, bagaimana kemunculannya dan
apakah sifat-sifatnya yang paling hakiki. Dengan demikian, filsafat yang pertama lahir
adalah filsafat alam.10

Secara umum tema-temo pokok filsafat di Yunani mencakup tiga hal:

6
Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, (surabaya: PT Bina ilmu), hal 81
7
K.Bertens, Sejarah Filsafat Yunani: Dari Thales ke Aristoteles, (Jogjakarta: Kanisius, 1999), hal 19
8
Ibid, hal 20
9
Ibid, hal 20
10
Jan Hendrik, Op, cit, hal 20
Pengantar Filsafat |3

1. Permasalahan tentang asas (arkhe) dan hukum (logos) alam semesta.

2. Tema-tema yang berkaitan dengan paham Aletheia (ketidaksembunyian), seperti


“ada”, “kebenaran”, dan “pengetahuan sejati”

3. Pertanyaan tentang kodrat manusia dan penentuan tindakan etisnya: “yang baik”
dan “keutamaan” (arete).11

Dalam perjalanannya ketika ditinggal mati para filosof-filosofnya seperti Socrates,


Plato hingga Aristoteles, kajian filsafat menjadi meredup. Sekitar tahun 529 M kaisar
Justinian memutuskan untuk menutup seluruh universitas dan sekolah yang mempelajari
filsafat di Athena dan aleksandria. Sikap raja lebih dikarenakan pengaruh doktrin geraja
yang tidak suka akan suasana pemikiran dan ilmu yang bebas. Mulai dari sisi, cahaya obor
ilmu dan filsafat padam oleh kekaisaran romawi yang memeluk agama Kristen.12

C. Manfaat Belajar Filsafat

Segala sesuatu di dunia ini baik itu makhluk ciptaan Allah swt maupun ilmu yang
dianugerahkan kepada manusia, tentu ada manfaatnya apabila dipelajari dan dipraktekkan
dengan benar. Jadi, belajar filsafat itu memiliki beberapa manfaat diantaranya:

1. Dengan belajar filsafat, kita akan semakin mandiri secara intelektual.13 Misalnya,
melatih diri sendiri untuk berfikir kritis khususnya dalam ranah keilmuwan.
Sehingga tidak gampang mengamini pendapat orang lain, tetapi berupaya
merenungkan dan mengkritisi setiap pendapat atau teori yang diterima.
2. Filsafat berguna untuk membebaskan manusia dari cara berfikir yang mistis dan
mitis dengan membimbing manusia untuk berfikir rasional.14
3. Gelar sarjana filsafat tidak akan mempersiapkan anda untuk suatu pekerjaan
tertentu, selain mempersiapkan anda untuk studi tingkat pascasarjana atau
mengajar. Lain halnya dengan bidang-bidang studi lain yang lebih teknis sifatnya.
Kelebihannya Filsafat adalah bahwa ia memperlengkapi anda untuk berbagai

11
Simon Petrus L. Tjahjadi, Petualangan Intelektual: Konfrontasi para Filsuf dari Zaman Yunani hingga
Zaman Modern, (Yogyakarta: kanisius, 2004 ), hal 17
12
M.T. Mishbah Yazdi, Buku daras Filsafat Islam: Orientasi ke Filsafat Islam Kontemporer, (Sadra Press,
2010), hal 30
13
Mark B. Woodhouse, Berfilsafat: Sebuah langkah awal, (kanisius, 2000), hal 47
14
Jan Hendrik, Op, cit, hal 26
Pengantar Filsafat |4

bidang non akademis dan dalam banyak hal dapat membantu anda mengembangkan
diri dalam karier yang anda pilih.15
4. Manfaat belajar filsafat yang bisa anda rasakan berhubungan dengan metodologi.
Maksudnya filsafat ini mengajarkan tentang bagaimana mengadakan investigasi
atau penelitian yang benar terhadap sebuah persoalan.16 Wallahu’allam bishowwab

15
Mark B. Woodhouse, Op, cit, hal 48
16
“Kuliah III: Apa Manfaat Belajar Filsafat?” dalam Kuliah Filsafat dan Tasawuf Bersama Mulyadhi
Kartanegara, (Facebook, 6 Mei 2012)

Anda mungkin juga menyukai