Anda di halaman 1dari 21

DNA SEBAGAI MATERI GENETIK

Ilmu Genetika
Muhamad Yanuar D1A023281
01 DNA
DNA adalah molekul yang berisi aneka
informasi tentang setiap organisme
penyusunnya dan diturunkan dari orang
tua ke anak.

DNA berfungsi sebagai Informasi Genetik Jangka


Panjang. DNA menjadi transmisi informasi genetik
untuk membuat sel lain dan organisme baru.
Pengamatan DNA sebagai
materi genetik.

Tes DNA bisa mengetahui hubungan biologis antara dua


mahluk hidup, sebab jika keduanya adalah keluarga, maka
DNA alias informasi genetiknya, sama. Tes DNA juga bisa
mengungkap apakah orang tersebut berisiko mendapat
penyakit genetik atau tidak
DNA sudah di temukan
oleh ahli biokimia Jerman
bernama Frederich
Meischer
1869

Molekul ini disadari


sebagai pembawa banyak
informasi biologi dari
pemiliknya
1953
02
Apa saja cara
pengamatan DNA
Polymerase Chain Reaction (PCR)

Random Amplified Polymorphic


DNA (RAPD)

Metode DNA Mikrosatelit

Pengamatan Sekuensing DNA


DNA
?

?
1 Polymerase Chain Reaction (PCR)

Yaitu
Reaksi Polimerase Berantai atau dikenal sebagai
Polymerase Chain Reaction (PCR), merupakan suatu
proses sintesis enzimatik untuk mengamplifikasi nukleotida
secara in vitro.
PCR ditemukan pada tahun 1983
oleh ahli biokimia Amerika Kary Mullis

Metoda PCR dapat meningkatkan jumlah urutan


DNA ribuan bahkan jutaan kali dari jumlah semula,
sekitar 106-107 kali.

PCR digunakan untuk identifikasi penyakit genetik,


infeksi oleh virus, diagnosis dini penyakit seperti
AIDS, Genetic profiling in forensic, legal and bio-
diversity applications, biologi evolusi, Site-directed
mutagenesis of genes dan mRNA Quantitation di sel
ataupun jaringan
Tahapan
Secara prinsip, PCR merupakan proses yang diulang-ulang antara 20–30 kali
siklus sesuai kebutuhan. Setiap siklus terdiri atas tiga tahap. Berikut adalah tiga
tahap kerja PCR dalam satu siklus:
2 Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD)

Amplifikasi Acak Polimorfisme DNA merupakan satu jenis


penanda molekular yang banyak dipakai dalam penelitian
dan diagnostik biologi molekular. Penanda ini lebih
dikenal sebagai Random Amplified Polymorphic DNA
(RAPD) (biasa dipanggil rapid)
Sering digunakan karena sangat RAPD memerlukan
mudah dan membutuhkan teknik PCR dan
jumlah DNA genom yang tidak elektroforesis gel dalam
terlalu banyak penerapannya.

Metode dasarnya hampir sama


seperti PCR, tetapi fragmen genom
yang diperbanyak bersifat acak
dengan satu atau banyak primer
pada arbitrary sequence (sekuens
tidak tentu).
3 DNA Mikrosatelit
Adalah

Merupakan suatu urutan basa N pada DNA, terdiri dari dua sampai
tujuh basa N (disebut sebagai motif) yang berulang-ulang, dengan atau
tanpa sela. Mikrosatelit dikenal pula sebagai SSR atau Simple
Sequence Repeats. Dalam bidang genetika manusia, khususnya dalam
aplikasi di bidang kedokteran forensik, mikrosatelit dikenal sebagai
STR atau Short Tandem Repeats.
Mutasi dapat terjadi terhadap banyaknya
pengulangan ini sehingga muncul variasi panjang
pengulangan di dalam individu-individu dalam
suatu spesies. Variasi ini membuat mikrosatelit
dapat digunakan sebagai penanda genetik
Mikrosatelit merupakan penanda berbasis PCR,
sehingga memerlukan primer. Pembuatan primernya
memerlukan informasi urutan basa sebelum dan
sesudah mikrosatelit.
4 Sekuensing DNA
Adalah

Teknik untuk menentukan urutan basa


nukleotida dari urutan suatu DNA seperti
adenin, timin, guanosin, dan sitosin.
Ditemukan teknik
1976
Sekuensing DNA yang
dikembangkan oleh
Allan Maxam dan
Walter Gilbert di Beberapa tahun kemudian
Amerika Serikat teknik sequencing DNA yang
baru kembali diperkenalkan
oleh Sanger
Dengan metode yang ditemukan
Maxam-Gilbert ini memungkinkan
seseorang dapat mensekuensing
ribuan urutan pasangan basa DNA
dalam waktu setahun Sekuensing DNA
memungkinkan para ilmuwan
untuk menentukan urutan
genom. Proyek genom
manusia adalah contoh
terbesar dari sekuensing DNA.
Adapun Manfaat dalam sequencing DNA adalah sebagai berikut menurut Tautz et al.,
(2003) antara lain.

Bidang Forensik
Bidang Bidang Bidang
Pertanian Taksonomi Kedokteran
Apa fungsi dan manfaat pengamatan DNA di
kehidupan manusia

DNA terdiri dari 46 kromosom, DNA terdiri atas kode genetik dan
informasi genetika yang ada di dalam tubuh dapat di ekspresikan oleh
DNA. Hasilnya Bermanfaat dalam bidang forensik DNA juga bisa
membantu tugas kepolisian untuk mengungkap kasus kejahatan. Di
mana membantu identifikasi tersangka dengan memakai pelacakan
DNA. DNA juga memilik fungsi untuk mendeteksi penyakit yang
diderita seseorang. Caranya dengan melakukan test DNA.
TERIMAKASIH
Williams JG, et al. 1990. DNA polymorphisms amplified by arbitrary primers are
useful as genetic markers. Nucleic Acids Res 18(22):6531-5.
Tautz, Diethard, et al. 2003. A plea for DNA taxonomy. Trends in ecology & evolution
18.2: 70-74.
Shendure, Jay, and Hanlee Ji. 2008. Next-generation DNA sequencing. Nature
biotechnology 26.10: 1135-1145.
Pertiwi, N. P. D., Mahardika, I. G. N. ., & Watiniasaih, N. L. 2010. Optimasi Amplifikasi
Dna Menggunakan Metode Pcr ( Polymerase Chain Reaction ) Pada Ikan
Karang Anggota Famili Pseudochromidae (DOTTYBACK). Jurnal Biologi, 19(2), 1–
5. https://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/view/21254/14017
Tappa, B. 2007. Identifikasi Genetik Menggunakan Marker Mikrosatelit dan
Hubungannya dengan Sifat Kuantitatif pada Sapi. Media Peternakan, 30(3), 147–
155.
Vanesa, Martida; Pharmawati, M. 2016. Pemilihan Primer Rapd (Random Amplified
Polymorphic DNA) Pada PCR (Polymerase Chain Reaction) Tanaman Kamboja
(Plumeria sp.). Simbiosis: Journal of Biological Sciences, 1, 16–18.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai