KELEMBAGAAN

NEGARA INDONESIA
HUKUM TATA NEGARA PERTEMUAN : 8
 a. KONSEP DASAR NEGARA HUKUM
ASAS PEMBAGIAN
KEKUASAAN
DALAM NEGARA HUKUM
a. ASAS PEMBAGIAN KEKUASAAN
 STRUKTUR KELEMBAGAAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA LEMBAGA LEMBAGA LEMBAGA

LEGISLATIF EKSEKUTIF YUDIKATIF EKSAMINATIF
 ❖SEBELUM AMANDEMEN UUD 1945 ADA DI
PENJELASAN ,” INDONESIA ADALAH NEGARA
YANG BERDASARKAN HUKUM DAN BUKAN
NEGARA YANG BERDASARKAN KEKUASAAN
KOSEP NEGARA
BELAKA’.
HUKUM
INDONESIA
❖SETELAH AMANDEMEN UUD 1945 : PASAL 1 AYAT
(3),”NEGARA INDONESIA ADALAH NEGARA
HUKUM”.
 ❖EMPAT SYARAT NEGARA HUKUM SECARA FORMIL :

1. HAK ASASI MANUSIA

ISMAIL SUNY 2. PEMBAGIAN KEKUASAAN

3. PEMERINTAHAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG

4. PERADILAN ADMINISTRASI
DUA SUBSTANSI DASAR KONSEP NEGARA HUKUM

1. ADANYA PAHAM KONSTITUSI

2. SISTEM DEMOKRASI /KEDAULATAN RAKYAT

 ❖ BAHWA PEMERINTAHAN BERDASARKAN ATAS HUKUM
DASAR /KONSTITUSI TIDAK BERDASARKAN
KEKUASAAN BELAKA/ ABSOLUTISME

PAHAM ❖ KONSEKUENSI LOGIS :

KONSTITUSI 1. PRESIDEN SELAKU EKSEKUTIF MEMEGANG
PEMERINTAHAN BERDASARKAN UUD
2. PRESIDEN BERHAK MENGAJUKAN UU KEPADA DPR
3. PRESIDEN MENETAPKAN PP UNTUK MENJALANKAN
UU
 KESAMAAN HAK
DAN KEWAJIBAN
SISTEM
WARGA NEGARA PENGAKUAN
KONSTITUSI,
SERTA KEDAULATAN
AKAN RAKYAT
PERLINDUNGAN
MELAHIRKAN
HUKUM DAN
PEMERINTAHAN
SECARA UMUM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA, TERBAGI
ATAS :

❖TRICHOTOMY :
1. EKSEKUTIF
2. LEGISLATIF
3. YUDIKATIF

❖MONTESQUIEU : KETIGA KEKUASAAN HARUS TERPISAH

SATU SAMA LAIN BAIK TUGAS MAUPUN ALAT
PERLENGKAPAN (ORGAN) YANG MELAKSANAKAN. MASING-
MASING KEKUASAAN TIDAK SALING MENCAMPURI ATAU
SALING MEMPENGARUHI.
 ASAS PEMBAGIAN KEKUASAAN YANG DIANUT INDONESIA

SEBELUM AMANDEMEN UUD PEMBAGIAN KEKUASAAN ( DEVISION OF

1945 POWER) BUKAN PEMISAHAN KEKUASAAN (
SEPARATION OF POWER )

SESUDAH AMANDEMEN UUD PEMBAGIAN KEKUASAAN (DEVISION OF

1945 POWER) DAN ADANYA CHECK AND
BALANCES YANG SETARA DAN SEIMBANG
DI ANTARA CABANG-CABANG KEKUASAAN
 SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA
MENURUT UUD 1945

❖PADA DASARNYA UUD 1945 MENGENAL PEMBAGIAN KEKUASAAN

❖UUD 1945 MEMBAGI KEKUASAAN KEPADA TIGA LEMBAGA YANG

DIATUR SECARA MENDASAR KEDUDUKAN DAN FUNGSINYA

❖ANTAR LEMBAGA NEGARA ADA KERJASAMA DI DALAM MENJALANKAN

FUNGSI DAN TUGASNYA SESUAI DENGAN ATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN

❖KEKUASAAN YUDIKATIF DALAM MENJALANKAN TUGASNYA MERUPAKAN

KEKUASAAN YANG MERDEKA, BEBAS DARI PENGARUH KEKUASAAN
LAINNYA, BAIK EKSEKUTIF MAUPUN LEGISLATIF.
STRUKTUR KELEMBAGAAN NEGARA

❖JOHN A. JACOBSON, SECARA UMUM STRUKTUR

ORGANISASI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT TERDIRI
DARI :
1. UNICAMERAL (SATU KAMAR)
2. BICAMERAL ( DUA KAMAR)
LEMBAGA
LEGISLATIF ❖BAGIR MANAN, PRAKTIK UNICAMERAL DAN
BICAMERAL TIDAK TERKAIT LANDASAN BERNEGARA,
BENTUK NEGARA, BENTUK PEMERINTAHAN ATAU
SISTEM PEMERINTAHAN TETAPI KEDUA BENTUK ITU
MERUPAKAN HASIL PROSES PANJANG PRAKTIK
KETATANEGARAAN DI BERBAGAI BELAHAN DUNIA
 PARLIAMENT
INGGRIS

HOUSE OF LORDS / HOUSE OF COMMONS/

MAJELIS TINGGI MAJELIS RENDAH
 PARLEMEN
AS -
CONGRESS

SENATE /
HOUSE OF REPRESENTATIVES
MAJELIS /MAJELIS RENDAH
TINGGI
 SEBELUM AMANDEMEN

MPR
UUD 1945

DPR BPK / PRESIDEN & MA /

WAPRES DPA/
/KEKUASAAN KEKUASAAN KEKUASAAN
/KEKUASAAN KONSULTATIF
LEGISLATIF EKSAMINATIF EKSEKUTIF YUDIKATIF
 SESUDAH AMANDEMEN

UUD 1945

MPR MA MK KY
PRESIDEN &
BPK / DPR WAPRES /
DPD
EKSAMINATIF
EKSEKUTIF YUDIKATIF
LEGISLATIF
 LEMBAGA LEGISLATIF
 SEBELUM AMANDEMEN  SESUDAH AMANDEMEN
UUD 1945 MENGANUT UUD 1945 MENGADOPSI
SISTEM UNICAMERAL SISTEM BICAMERAL
DENGAN MENEMPATKAN DENGAN MEMBENTUK
LEMBAGA MPR SEBAGAI KAMAR KEDUA SETELAH
SUPREMASI YANG DPR YAITU DPD
MEMEGANG PENUH
KEDAULATAN RAKYAT.