Anda di halaman 1dari 85

BUKU SAKU

PEDOMAN NETR ALITAS TNI


DALAM
PEMILU DAN
PILKADA

Diterbitkan Oleh:
BADAN PEM BINAAN HUKUM TNI
Jakarta, M aret 2019
ii
IDENTITA S PEM EG ANG

N am a : ...................................................

Pangkat/NRP : ...................................................

Jabatan : ...................................................

Kesatuan : ...................................................

Alamat Kesatuan : ...................................................

...................................................

Alam at Rum ah : ...................................................

...................................................

Telepon Kantor : ...................................................

Telepon Rum ah : ...................................................

iii
DAFT AR ISI

Identitas Pem egang ....................................... iii

Kata Pengantar............................................ vii

Perintah Harian Panglim a TNI ......................... ix

Pancasila ................................................... xii


Sum pah Prajurit .......................................... xiii

Sapta M arga .............................................. xiv

Delapan W ajib TNI ...................................... xvi


11 Asas Kepemim pinan ................................ xvii

Panca Prasetya Korpri.................................. xix

Instruksi Panglim a TNI ................................... 1


Pedom an Netralitas TNI
Dalam Pem ilu dan Pilkada .............................. 7
Peraturan Bawaslu ...................................... 20

Lam piran-Lam piran...................................... 39

iv
MARSEKAL TNI HADI TJAHJANTO, S.I.P.
P ANGLIMA TE NTA RA NAS ION AL IND ONE S IA

v
vi
KAT A PENG A NTA R

Assalam u’alaikum W arahm atullohi W abarokaatuh.

Tentara Nasional Indonesia telah


berkom itm en untuk m eninggalkan kegiatan p olitik
praktis dan fokus pada tugas pokok TNI yakni
m enegakkan kedaulatan negara, m em pertahankan
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, serta m elindungi s egenap bangsa dan
seluruh tum pah darah Indonesia dari ancam an dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Konsekuensi dari adanya keputusan politik


tersebut mendorong TNI untuk lebih fokus pada
penataan internal organisasi m enuju pada jati diri
TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang,
Tentara Nasional dan Tentara Profesional.

Salah satu implementa si tidak terlibatnya TNI


dalam kegiata n politik praktis ialah sika p netralitas TNI,
yaitu TNI bersikap netral dalam kehid upan politik

vii
dan tidak m elibatkan diri pada kegiatan politik
praktis, atau dengan kata lain TNI tidak berpihak,
tidak ikut, dan tidak m em bantu salah satu pihak.
Oleh karena itu TNI akan selalu m engedepankan
kepentingan bangsa dan negara dibanding dengan
m em berikan dukun gan kepada salah satu
kepentingan kelom pok atau golongan tertentu.

M engingat begitu pentingnya sikap netralitas


TNI dalam Pem ilu dan Pilkada, m aka pedom an
“Netralitas TNI” harus benar-benar dipaham i,
dihayati, dan diim plem entasikan secara utuh dalam
kehidupan prajurit TNI.

Dengan dem ikian diharapkan tidak terjadi


kesalahpaham an dalam bertindak oleh prajurit TNI
dalam konteks Pem ilu dan Pilkada.

W assalamu’alaikum W arahmatullohi W abaroka atuh.

Panglim a TNI,

Hadi Tjahjanto, S.I.P.


M arsekal TNI

viii
PERINTAH HARIAN

PANGLIM A TENTARA NASIONAL INDONESIA

Kepada segenap Prajurit dan Aparatur Sipil Negara


jajaran TNI di m anapun berada dan bertugas, saya
m enyam paikan perintah harian untuk dipedom ani
dalam pelaksanaan tugas, sebagai beriku t:

Pertam a : Mantapkan dan tingkatkan keimanan dan


ketaqwaan kepada Tuhan Yang M aha
Esa sebagai landasan moral dalam
setiap pelaksanaan tugas m aupun
dalam kehidupan berm asyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Kedua : Sikapi secara cerdas terha dap


perkem bangan lingkungan strategis,
upaya adu domba, provokasi,
penyalahgunaan m edia sosial dan

ix
serangan siber dengan m em anfaatkan
perkem bangan ilm u pengetahuan dan
teknologi.

Ketiga : Tingkatkan kualitas kinerja prajurit,


kemban gkan b uda ya belajar dan berlatih
dengan dilandasi disiplin, dedikasi dan
semang at kerja menuju TNI yang militan,
loyal dan profesional.

Keem pat : Berikan darm a bakti terbaik dalam


m elaksanakan tugas dan jadikan
sebagai ladang ibadah dengan
m em atuhi aturan hukum serta hindari
pelanggaran sekecil apapun yang
dapat m enurunkan citra TNI.

Kelim a : Laksanakan pengelolaan anggaran/


keuangan secara proporsional dengan
m engutam akan prinsip transparansi
dan akuntabel sesuai aturan
perundang- undangan untuk
m eningkatkan profesionalism e TNI
dan kesejahteraan prajurit.

Keenam : M antapkan soliditas dan sinergitas


internal TNI dengan kom ponen bangsa

x
lainnya dalam pengabdian kepada
bangsa dan negara.

Ketujuh : Pegang teguh kom itmen netralitas dan


jati diri TNI dengan tidak terlibat politik
praktis serta tingkatkan kem anunggalan
dengan rakyat.

Selam at bertugas, sem oga Tuhan Yang M aha


Kuasa senantiasa meridhoi setiap langkah
pengabdian kita. Aam iin

Jakarta, 2 Januari 2018

Panglim a TNI,

Hadi Tjahjanto, S.I.P.


M arsekal TNI

xi
PAN CASIL A

1. KETUHANAN YANG M AHA ESA

2. KEM ANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

3. PERSATUAN INDONESIA

4. KERAKYATAN YANG DIPIM PIN OLEH


HIKM AT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERM USYAWARAT AN/ PERW AKILAN

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT


INDONESIA

xii
SUM PA H PRA JURIT

Dem i Allah saya bersum pah/berjanji :

1. Setia kepada Negara Kesatuan Republik


Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945;

2. Tunduk kepada hukum dan m em egang teguh


disiplin keprajuritan;

3. Taat kepada atasan dengan tidak m em bantah


perintah atau putusan;

4. M enjalankan segala kewajiban dengan penuh


rasa tanggung jawab kepada Tentara dan
Negara Republik Indonesia;

5. M em egang segala rahasia Tentara sekeras-


kerasnya.

xiii
SAPTA MARGA

1. Kam i W arga Negara Kesatuan Republik


Indonesia yang bersendikan Pancasila.

2. Kam i Patriot Indonesia, pendukung serta


pem bela Ideologi Negara yang bertanggung
jawab dan tidak m engenal m enye rah.

3. Kam i Ksatria Indonesia, yang be rtaqwa


kepada Tuhan Yang M aha Esa serta m embela
kejujuran, kebenaran dan keadilan.

4. Kami Prajurit Tentara Nasional Indonesia, adalah


Bhaya ngkari Negara dan Ba ngsa Indone sia.

5. Kam i Prajurit Tentara Nasional Indonesia,


m em egang teguh disiplin, patuh dan taat
kepada Pim pinan serta m enjunjung tinggi
sikap dan kehorm atan prajurit.

6. Kam i Prajurit Tentara Nasional Indonesia,


m engutam akan keperwiraan di dalam
m elaksanakan tugas, serta senantiasa siap
sedia berbakti kepada Negara dan Bangsa.

xiv
7. Kam i Prajurit Tentara Nasional Indonesia, setia
dan m enepati janji serta Sum pah Prajurit.

xv
DELA PA N W AJIB TNI

1. Bersikap ram ah tam ah terhadap rakyat;

2. Bersikap sopan santun terhadap rakyat;

3. M enjunjung tinggi kehorm atan wanita;

4. M enjaga kehorm atan diri di m uka umum ;

5. Senantiasa m enjadi contoh dalam sikap dan


kesederhanaannya;

6. Tidak sekali-kali m erugikan rakyat;

7. Tidak sekali-kali m enakuti dan m enyakiti hati


rakyat;

8. M enjadi contoh dan m em elop ori usaha-usaha


untuk m engatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.

xvi
11 ASAS K EPEM IM PINA N

1. Taqwa
Berim an kepada Tuhan Yang M aha Esa dan
taat kepada Nya.

2. Ing Ngarsa Sung Tulada


M em beri suri tauladan di hadapan anak buah.

3. Ing M adya M angun Karsa


Ikut bergiat serta m enggugah sem angat di
tengah-tengah anak buah.

4. Tut W uri Handayani


M em pengaruhi dan mem beri dorongan dari
belakang kepada anak buah.

5. W aspada Purba W isesa


Selalu wasp ada, men gawasi serta sang gup da n
berani memberi koreksi kepad a anak b uah.

6. Am beg Parama Arta


Dapat m em ilih dengan tepat m ana yang harus
didahulukan.

xvii
7. Prasaja
Tingkah laku yang sederhana dan tindak
berlebih-lebihan.

8. Satya
Sikap loyal yang timbal balik dari atasan
terhadap bawahan dan dari bawahan terhadap
atasan dan kesam ping.

9. Gem i Nastiti
Kesadaran dan kem ampuan untuk m em batasi
penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu
kepada yang benar-benar diperlukan.

10. Belaka
Kem am puan, kerelaan dan keberanian untuk
m em pertanggung jawabkan tindakan -
tindakannya.

11. Legawa
Kem auan, kerelaan dan ke ikhlasan untuk pada
saatnya m enyerahkan tanggung jawab dan
kedudukan kepada generasi berikutnya.

xviii
PAN CA PR AS ETY A KO RPRI

Kam i Anggota Korps Pegawai Republik Indonesia


adalah insan yang berim an dan b ertaqwa kepada
Tuhan Yang M aha Esa, b erjanji :

1. Setia dan Taat kepada Negara Kesatuan dan


Pem erintah Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang -Undang
Dasar 1945.
2. M enjunjung tinggi kehorm atan Bangsa dan
Negara serta m em egang teguh rahasia
jabatan dan rahasia Negara.
3. M engutam akan kepentingan Negara dan
M asyarakat di atas kepentingan pribadi dan
Golongan.
4. M em elihara Persatuan dan Kesatuan Bangsa
serta Kesetiakawanan Korps Pegawai
Republik Indonesia.
5. M enegakkan Kejujuran, Keadilan dan Disipli n
serta m eningkatkan Kesejahteraan da n
Profesionalism e.

xix
xx
T ENT ARA N ASIO NAL IN DONE SIA
MARKA S B ES AR

INTRUKSI PANGLIM A TNI

Nom or : Ins/1/III/2018

tentang

PEDOM AN NETRALITAS
TENTARA NASIONAL INDO NESIA

DALAM PEM ILIHAN UMUM DAN


PEM ILIHAN KEPALA DAERAH

PANGLIM A TENTARA NASIONAL INDONESIA,

M enim bang : bahwa untuk m enjaga sikap netral


prajurit TNI dalam pelaksanaan

1
Pem ilu dan Pilkada, m aka perlu
dikeluarkan Instruksi Panglim a TNI
tentang Pedom an Netralitas TNI
dalam Pem ilu dan Pilkada;

M engingat : 1. Undang-Undang Nomor 34 Tahun


2004 tentang Tentara Nasional
Indonesia (Lem baran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004
Nom or 127, Tambahan Lem baran
Negara Republik Indonesia Nom or
4439);

2. Undang-Un dang Nomor 1


Tahun 2 015 tentan g Peneta pan
Peraturan Pemerintah Pengg anti
Undang-Un dang Nom or 1 Tahun 2 014
tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan W alikota menjadi
Undang-Un dang (Lemb aran Negara
Republik Indone sia Tahu n 2015
Nomor 23, Tambahan Lembaran
Negara Repu blik Indonesia Nom or
5656), sebagaima na telah diubah
beberapa kali dan terakhir dengan

2
Undang-Undang Nom or 10 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nom or 1
Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pem erintah P engganti
Undang-Undang Nom or 1 Tahun
2014 tentang Pem ilihan Gubernur,
Bupati, dan W alikota m enjadi
Undang-Undang (Lem baran
Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nom or 23, Tam bahan
Lem baran Negara Republik
Indonesia Nomor 5656);

3. Undang - Un dan g Nomor 7


Tahun 20 17 tentang Pemilihan
Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Ta hun 20 17 Nomor 182,
Tambaha n Lembaran Negara
Republik Indone sia Nomor 6109);

4. Peraturan Badan Pen gawa s


Pemilu Nomor 6 Tahun 20 18
tentang Peng awasa n Netralitas
Pegawai Aparatur Sipil Negara,
Anggota T entara Nasio nal Indon esia

3
dan Anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia;

Memperhatikan: 1. Surat Telegram Panglima TNI


Nomor ST/983/201 6 tangg al 9
September 2016 tentan g Pene kana n
kepad a seluruh Anggota TNI dan
PNS TNI mengenai Ketentuan dan
Tata Cara Pelaksan aan Pemilu
Legislatif dan Pilkada;

2. Surat Telegram Panglima TNI


Nomor STR/322/2016 ta nggal 2 6
September 2016 tentan g Pene kana n
kepad a seluruh Anggota TNI dan
PNS TNI mengenai Ketentuan dan
Tata Cara Pelaksan aan Pemilu
Legislatif dan Pilkada;

3. Surat Telegram Panglim a TNI


Nom or ST/1442/2016 tanggal 29
Novem ber 2016 tentang Netralitas
TNI dalam Pilkada.

M ENGINSTRUKSIKAN:

4
Kepada : 1. Para Kas Angkatan
2. Para Kasatker UO M abes TNI
3. Dandenm a M abes TNI

Untuk : 1. Buku Saku tentang N etralitas


dalam penyelenggaraan Pem ilu
dan Pilkada dim aksudkan
sebagai pedom an bagi Prajurit
TNI dalam setiap pelaksanaan
tugas, sehingga Prajurit TNI
bertindak netral dalam Pem ilu
m aupun Pilkada.

2. Buku Saku ini wajib berada dalam


saku serta untuk dipedom ani.

3. Buku Saku ini hanya berlaku di


lingkungan TNI.

4. Pada saat Instruksi ini m ulai


berlaku, Instruksi Panglim a TNI
Nom or Ins/1/XII/2016 tanggal
30 Desem ber 2016 tentang
Pedom an Netralitas TNI dalam
Pem ilu dan Pilkada dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

5
5. Instruksi ini m ulai berlaku pada
tanggal dikeluarkan dan berakhir
sam pai dengan ada pencabutan
dan/atau kebijakan baru.

Dikeluarkan di Jakarta pada


tanggal 29 M aret 2018

Panglim a TNI,

Hadi Tjahjanto, S.I.P.


M arsekal TNI

Tem busan :

1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Koorsahli Panglim a TNI
4. Para Asisten Panglim a TNI

6
PEDO M AN N ETR ALITAS T NI
DAL AM PEM ILU DAN PILK AD A

1. Netralitas TNI merupakan pela ksan aan R eformasi


internal TNI dan merupakan aman ah dari Pasal 5 ayat
(2) Tap MPR/VII/2000 tentang Peran TNI dan Polri
serta Pasal 39 Undan g-Undan g Nomor
34 Tahun 2004 tentang TNI. Adapun pengertian
dari netralitas TNI sebagai berikut:

Netral: “Tidak berpihak, tidak ikut, atau tidak


m em bantu salah satu pihak”.

Netralitas TNI: “TNI bersikap netral dalam


kehidupan politik dan tidak m elibatkan diri pada
kegiatan politik praktis ”.

2. Anggota TNI dan PNS TNI yang akan


mencalon kan se bag ai anggota legislatif maupu n
kepala d aerah ag ar membuat surat pen gund ura n diri
dari anggota TNI dan PNS TNI. Apabila tidak terpilih
maka yang bersa ngkutan tidak dapat kembali menjadi
anggota TNI dan PNS TNI ( Surat Telegram Pan glim a
TNI Nom or STR/322/2016 tanggal 26 September
2016).

7
3. Im plem entasi Netralitas TNI da lam Pem ilu
dan Pilkada.

a. M engam ankan penyelenggaraan Pem ilu


dan Pilkada sesuai dengan tugas dan fungsi
bantuan TNI kepada Polri.

b. Satuan/perorangan tidak berkampanye


atau m em berikan bantuan dalam bentuk
apapun kepada salah satu pasangan calon
kepala daerah.

c. Satuan/perorangan/fasilitas tidak dilibatkan


dalam rangkaian kegiatan Pem ilu dan Pilkada
dalam bentuk apapun di luar tugas dan fungsi
TNI.

d. Prajurit TNI tidak menggun akan h ak memilih


baik dalam Pemilu maupun dalam Pilkada.

e. Khusus bagi prajurit TNI, hak mem ilih


istri/suam i/anak dalam Pem ilu atau Pilkada
m erupakan hak individu selaku warga negara.
Institusi atau satuan dilarang m em berikan
arahan atau m emengaruhi di dalam
m enentukan pelaksanaan hak pilih tersebu t.

8
4. Beberapa hal yang harus dipe dom ani oleh
Prajurit TNI.

a. Tidak diperkenankan m enjadi anggota


Kom isi Pem ilihan Umum (KPU) Provinsi atau
Kabupaten/Kota.

b. Tidak diperkenankan m enjadi anggota


Panitia Pengawas Pem ilu (Panwaslu) Provinsi,
Kabupaten/Kota atau Kecam atan.

c. Tidak diperkenankan m enjadi anggota


Panitia Pem ilihan Kecam atan (PPK), Panitia
Pem ungutan Suara (PPS), dan Ketua Panitia
Pem ungutan Suara (KPPS).

d. Tidak diperkenankan m enjadi Panitia


Pendaftaran Pem ilih.

e. Tidak diperkenankan campur tangan dalam


m enentukan dan m enetapkan peserta Pem ilu
atau Pilkada.

f. Tidak diperkenankan m em obilisir sem ua


organisasi sosial, keagam aan dan ekonom i
untuk kepentingan partai politik dan kandidat
tertentu.

9
g. Tidak diperkenankan campur tangan dala m
m enentukan dan m enetapkan peserta Pem ilu
perorangan (Dewan Perwakilan Daerah).

h. Tidak diperkenankan m enjadi peserta juru


kam panye.

i. Tidak diperkenankan m enjadi tim sukses


calon dalam Pem ilu m aupun Pilkada

5. Tugas dan Tanggung jawab para Kom andan/


Kepala Satuan Dinas:

a. Setiap Komandan Satuan wajib menyosialisa-


sikan n etralitas TNI dalam Pemilu atau Pilkada
kepad a anggota da n keluargan ya baik pada sa at
apel maupun p ada jam koman dan se cara rutin.

b. Setiap Kom andan Satuan wajib m engecek


dan m engawasi sejauhm an a pem aham an
anggota tentang netralitas TNI.

c. Setiap Kom andan Satuan wajib m engawasi


kegiatan anggota dan keluarganya di
lingkungan m asyarakat untuk m encegah hal -
hal yang negatif sekaligus m encegah kegiatan
yang terkait dengan politik praktis.

10
d. Kom andan Satuan wajib m elakukan
pengawasan dan pengendalian yang ketat
atas pelaksanaan netralitas TNI serta
m enindak dengan tegas berupa pencopotan
jabatan dan mem proses secara hukum
terhadap pelanggaran UU Pem ilu dan Pilkada.

e. Setiap Kom andan/Kep ala Satuan, wajib


m enyam paikan hal-hal yang perlu
m endapatkan perhatian kepada seluruh
anggotanya antara lain:

1) m em batasi diri untuk tidak berada


secara fisik, baik perorangan m aupun
penggunaan fasilitas dinas di arena tem pat
penyelenggaraan kam panye peser ta
Pem ilu dan Pilkada;

2) melaksan akan ko ordinasi sebaik-baiknya


denga n piha k yan g berwen ang agar tidak ad a
pemasa ngan identitas peserta Pemilu dan
Pilkada di lingkunga n markas, asrama dan
fasilitas-fasilitas TNI lainnya;

3) dalam melaksana kan tugas agar lebih


mewaspa dai daerah-d aerah ya ng berp otensi
rawan konflik (politik, ekonomi dan sara);

11
4) m encegah bentrokan fisik antar massa
atau perorangan partai politik di sekitar
m arkas, kesatrian, asram a, kom pleks TNI
atau di daerah sekitarnya pada radius ±100
m, apabila tidak terdapat aparat
Polri/Hansip/Petugas yang m enangani,
m aka prajurit TNI secara unit/satuan wajib
m enghentikan/m elerai, selanjutnya
m enyerahkan perm asalahannya kepada
aparat Polri terdekat, dengan tetap
m enjaga netralitas TNI;

5) tidak m elakukan kegiatan berupa


kom entar, penilaian dan m endiskusikan
m aupun arahan apapun tentang kontestan
peserta pem ilu dan pilkada kepada
keluarga dan lingkungannya, baik secara
lisan m aupun tulisan m elalui m edia apapun
(cetak atau elektronik);

6) tidak m em berikan fasilitas dan tempat


terhadap pasangan calon dari partai
m anapun peserta Pem ilu m aupun Pilkada
yang dapat dipolitisasi atau dim anfaatkan
atau digunakan pihak-pihak terkait yang
dapat m erusak citra TNI; dan

12
7) m engantisipasi dan m ewaspadai setiap
perkem bangan situasi di lingkungannya
serta m elaksanakan tem u cepat dan lapor
cepat secara hierarki, apabila ada kejadian
atau kegiatan yang berindikasi m engarah
kepada m engham bat, m engganggu atau
langkah m enggagalkan pem ilu dan pilkada.

6. Larangan bagi Prajurit TNI.

a. Prajurit TNI selama proses penyeleng garaa n


Pemilu dan Pilkada dilarang untuk:

1) m em beri kom entar, penilaian,


m endiskusikan, pengarahan apapun
berkaitan dengan kontestan Pem ilu dan
Pilkada kepada keluarga atau m asyarakat;

2) secara perorangan/fasilitas berada di


arena tem pat penyelenggaraan pem ilu dan
pilkada;

3) m enyim pan dan m enempel dokum en,


atribut, benda lain yang m enggambarkan
identitas peserta Pem ilu atau Pilkada di
instansi dan peralatan m ilik TNI;

13
4) berada di arena tem pat pem ungutan
suara (TPS) saat pelaksanaan pem ungutan
suara;

5) secara perorangan/Satuan/fasilitas
terlibat pada kegiatan Pem ilu dan Pilkada
dalam bentuk berkam panye untuk
m enyukseskan kandidat tertentu/kontestan
term asuk m em beri ban tuan dalam bentuk
apapun di luar tugas dan fungsi TNI;

6) melakuka n tindaka n da n/atau pernyataan


apapu n yang dilakuka n secara resmi yang
bertujuan atau bersifat memengaruhi keputusa n
Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Panitia
Pengaw as Pemilu (Panwaslu);

7) secara perorangan/satuan/fasilitas
m enyam but dan m engantar peserta
kontestan;

8) menjadi ang gota Komisi Pemilihan Umum


(KPU), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu),
panitia pemilih, panitia pendaftar pemilih,
peserta dan/atau juru kampan ye;

9) terlibat dan ikut cam pur dalam


m enentukan penetapan peserta Pem ilu baik
perorangan atau kelo m pok partai;

14
10) m em obilisasi organisasi sosial, agama
dan ekonom i untuk kepentingan parpol
atau calon tertentu; dan

11) m elakukan tindakan dan/atau


m em buat pernyataan apapun yang bersifat
m em engaruhi keputusan KPU provinsi,
KPU kabupaten/kota dan Panitia Pengawas
Pem ilihan (Panwaslih).

12) Tidak m endukung salah satu Pasangan


Calon. Tetap netral dan tidak m elibatkan
diri dalam kegiatan politik baik Pem ilihan
Legislatif m aupun Pem ilihan P residen
2019.

13) Tidak m em berikan fasilitas tem pat dan


sarana lainnya m ilik TNI terhadap
Pasangan Calon Pem ilihan Presiden 2019,
Pem ilihan Legislatif dan Partai Polotik
untuk diguanakan sebagai sarana
kam panye m aupun digunakan pihak terkait
untuk kegiatan Pem ilu yang dapat m erusak
Netralitas TNI.

14) Dilarang berfoto/selfie dengan


m enggunakan sym bol jari sehingga bias
ditafsirkan sebagai bentuk dukungan ke
Pasangan Calon.

15
b. Sanksi Hukum .

1) Undang-Undang Nom or 7 Tahun 2017


tentang Pemilihan Um um (Lem baran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nom or 182, Tam bahan Lem baran Neg ara
Republik Indonesia Nom or 6109);

Pasal 494:

Setiap aparatur sipil negara, anggota


Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia,
kepala desa, perangkat desa, dan/atau
anggota badan perm usyawaratan desa
yang m elanggar larangan se bagaim ana
dim aksud dalam Pasal 280 ayat (3)
dipidana dengan pidana kurungan
paling lama 1 (satu) tahun dan denda
paling banyak Rp12.000.000,00 (dua
belas juta rupiah).

Pasal 280

(2) Pelaksana dan/atau tim kam panye


dalam kegiatan kam panye Pem ilu
dilarang m engikutsertakan:

16
f. aparatur sipil negara;
g. anggota Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia;

(3) setiap orang sebagaimana


dim aksud pada ayat (2) dilarang
ikut serta sebagai pelaksana dan
tim kam panye Pem ilu.

2) Undang-Undang Nom or 1 Tahun 2015


tentang Penetapan Peraturan Pem erintah
Pengganti Undang-Undang Nom or 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati,
dan W alikota menjadi Un dan g-Undan g
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tah u n
2015 Nom or 23, Tambah an Lem baran Ne g ara
Republik Indon esia Nomor 5656),
sebag aimana telah diu bah beberap a kali da n
terakhir dengan Unda ng-Undan g Nomor 10
Tahun 20 16 tentang Perub ahan K edua ata s
Undang-Un dang Nomor 1 Tah un 201 5
tentang Penetap an Peraturan Pemerintah
Pengga nti Undang-Undan g Nomor 1 Tahun
2014 tentang P emilihan Gubernur, Bupati, dan
W alikota menjadi Undang-Unda ng;

17
a. Pasal 178: “Setiap orang yang
dengan sengaja m enyebabkan orang lain
kehilangan hak pilihnya, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 12 (dua
belas) bulan dan paling lam a 24 (dua
puluh em pat) bulan dan denda paling
sedikit Rp12.000.000,00 (dua belas juta
rupiah) dan paling banyak
Rp24.000.000,00 (dua puluh em pat juta
rupiah)”.

b. Pasal 183: “Setiap orang yang


m elakukan kekerasa n terkait dengan
penetapan hasil pemilihan menurut
Undang -undang ini, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 12 (dua
belas) bulan dan paling lam a 36 (tiga
puluh enam ) bulan dan denda
paling sedikit Rp12.000.000,00 (dua
belas juta rupiah) dan paling banyak
Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta
rupiah)”.

3) Pasal 103 ayat (1) KUHPM : “M iliter yang


m enolak atau dengan sengaja tidak m enaati
suatu perintah dinas, atau dengan sem aunya
m elam paui perintah sedem ikian itu, diancam

18
karena ketidaktaatan yang disengaja,
dengan pidana penjara m aksimum dua
tahun em pat bulan”.

4) Pasal 8 Undang - Undang Nom or 25


Tahun 2014 tentang Hukum Disiplin M ilier:
“Jenis Pelanggaran Hukum Disiplin M iliter
terdiri dari; segala perbuatan yang
bertentangan dengan perintah kedinasan,
atau perbuatan yang tidak sesuai dengan
tata tertib m iliter; dan perbuatan yang
m elanggar peraturan perundang -undangan
pidana yang sedem ikian ringan sifatnya ”.

7. Dem ikian Buku Saku Netralitas TNI pada


Pem ilu dan Pilkada yang berlaku di lingkungan TNI
agar dapat dipaham i, dipedom ani dan dilaksanakan
oleh seluruh Prajurit TNI dan PNS TNI.

Panglim a TNI,

Hadi Tjahjanto, S.I.P.


M arsekal TNI

19
PER ATU RA N BAD AN P ENG AW A S
PEM ILIHAN UM UM

REP UBLIK INDO N ESIA


NO M O R 6 TAHUN 2018

TENT ANG
PEN GA W ASA N N ETR ALITAS PEGA W A I
A PA RA TU R SIPIL N EGA R A , AN G GO TA
TENTA RA N ASIO N AL IN D ON ESIA ,
D A N AN G G OTA KEPOLISIAN N EGA R A
R EPU B LIK IND O NESIA

DENGAN RAHM AT TUHAN YANG M AHA ESA

KETUA BADAN PENGAW AS PEMILIHAN UM UM


REPUBLIK IND ONESIA,

M enim bang : a. bahwa untuk m ewujudkan


Pem ilihan Um um dan Pem ilihan
Gubernur dan W akil Gubernur,
Bupati dan W akil Bupati, serta
W ali Kota dan W akil W ali Kota

20
yang dem okratis diperlukan
netralitas Pegawai Aparatur
Sipil Negara, Anggota Tentara
Nasional Indonesia, dan
Anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia;
b. bahwa terhadap pengawasan
netralitas Pegawai Aparatur
Sipil Negara, Anggota Tentara
Nasional Indonesia, dan
Anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia dalam
penyelenggaraan Pem ilihan
Um um dan Pem ilihan
Gubernur dan W akil Gubernur,
Bupati dan W akil Bupati, serta
W ali Kota dan W akil W ali Kota
belum terdapat payung hukum
yang m em adai;
c. b a h w a b e r d a s a r k a n
pertimbangan seb agaiman a
dimaksud d alam huruf a dan
huruf b, perlu menetapka n
Peraturan Badan Pe ngawa s
Pemilihan Umum tentang
Pengaw asan Netralitas Pegawai

21
Aparatur Sipil Negara, Anggota
Tentara Nasional Indonesia,
dan Anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia;

M engingat : 1. Undang-Undang Nom or 1


Tahun 201 5 tentang Penetapa n
Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang
Nom or 1 Tahun 2014 tentang
Pem ilihan Gubernur, Bupati
dan W alikota m enjadi
Undang-Undang (Lem baran
Negara Republik Indonesia
Tahun 201 5 Nomor 23,
Tambaha n Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor
5656) seb agaiman a telah
beberapa kali diubah, terakhir
dengan U ndang
- U n d a n g Nom or 10 Tahun
2016 tentang Perubahan
Kedua atas Undan g- Undang
Nom or 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan
Pemerintah Peng ganti Unda ng-
Undang Nomor 1 Tahun 2014
tentang Pem ilihan Gubernur,

22
Bupati, dan W alikota m enjadi
Undang -Undang (Lem baran
Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nom or 130,
Tam bahan Lem baran Negara
Republik Indonesia Nom or
5898);
2. Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 tentang Pem ilihan
Um um (Lem baran Negara
Republik Indonesia Tahun
2017 Nom or 182, Tam bahan
Lem baran Negara Republik
Indonesia Nomor 6109);

M EM UTUSKAN:

M enetapkan : PERATURAN BADAN PENGAW AS


PEMILIHAN UMUM TENTANG
PENGAW ASAN NETRALITAS
PEGAW AI APARATUR SIPIL
NEGARA, ANGGOTA TENTARA
NASIONAL INDONESIA, DAN
ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

23
BAB I
KETENTUAN UM UM

Pasal 1
Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud den gan:
1. Pem ilihan Um um yang selanjutnya disebut
Pem ilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk
m em ilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat,
anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden
dan W akil Presiden, dan untuk m em ilih
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
yang dilaksanakan secara langsung, u mum ,
bebas, rahasia, jujur, dan adil dala m Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan
Pancasila dan Undang -Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemilihan Gubernur dan W akil Gubernur, Bupati
dan W akil Bupati, serta W ali Kota dan W akil W al i
Kota yang selanjutnya diseb ut Pemilihan adalah
pelaksa naa n keda ulatan rakyat di wilayah provinsi
dan kab upaten/kota u ntuk memilih Gubernur dan
W akil Gubernur, Bupati dan W akil Bupati, serta
W ali Kota dan W akil W ali Kota secara langsung
dan demokratis.
3. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjut nya

24
disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri
sipil dan pegawai pem erintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pem bina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pem erintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan diga ji
berdasarkan peraturan perundang -undangan.
4. Anggota Tentara Nasional Indonesia yang
selanjutnya disebut Anggota TNI adalah
Prajurit Tentara Nasional Indonesia.
5. Anggota Kepolisian Republik Indonesia yang
selanjutnya disebut Anggota Polri adalah
Pegawai N egeri pada Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
6. Badan Pengawas Pem ilu yang selanjutnya
disebut Bawaslu adalah lem baga
penyelenggara Pem ilu yang m engawasi
penyelenggaraan Pem ilu di seluruh wilayah
Negara Kesatuan R epublik Indonesia.
7. Bawaslu Provinsi adala h bada n yang men gawa si
penyele nggara an Pemilu di wilayah provinsi.
8. Bawaslu Kabupaten/Kota adalah badan untuk
m engawasi penyelenggaraan Pem ilu di
wilayah kabupaten/kota.
9. Panitia Pengawas Pem ilu Kecam atan atau
nam a lain yang selanjutnya disebut Panwaslu

25
Kecam atan adalah panitia yang dibentuk oleh
Bawaslu Kabupaten/Kota untuk m engawasi
penyelenggaraan Pem ilu di wilayah
kecam atan atau nam a lain.
10. Panitia Pengawas Pem ilu Kelurahan/Desa
atau nam a lain yang selanjutnya disebut
Panwaslu Kelurahan/Desa adalah petugas
untuk m engawasi penyelenggaraan Pemilu di
kelurahan/desa atau nam a lain.
11. Panitia Pengawas Pem ilu Luar Negeri yang
selanjutnya disebut Panwaslu LN adalah
pengawas yang dibentuk oleh Bawaslu untuk
m engawasi penyelenggaraan Pem ilu di luar
negeri.
12. Pengaw as Tempat Pemung utan Suara yang
selanjutnya diseb ut Pengawas TPS adalah
petugas yang dibentuk oleh Panw aslu Ke camatan
untuk membantu Pan waslu Keluraha n/Desa.
13. Kom isi Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disingkat KASN adalah lem baga nonstru ktural
yang m andiri dan bebas dari intervensi politik.
14. Netralitas adalah keadaan Pegawai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri tidak berpihak
dari segala bentuk pengaruh m anapun dan
tidak m em ihak kepada kepentingan s iapapun.
15. Tem uan Pelanggaran yang selanju tnya

26
disebut Tem uan adalah hasil pengawasan aktif
Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan/atau Bawaslu
Kabupaten/Kota, Panwaslu Kecam atan,
Panwaslu Kelurahan/Desa, Panwaslu LN, dan/
atau Pengawas TPS pada setia p tahapan
penyelenggaraan Pem ilu.
16. Laporan Pelang garan yang sela njutnya diseb ut
Laporan ad alah laporan langsung W arga Negar a
Indonesia ya ng mempun yai hak pilih, Peserta
Pemilu, dan pemanta u Pemilu kep ada B awasl u
dan/atau Bawa slu Kabup aten/Kota, Panwasl u
Kecamatan, Panw aslu Kelurahan/ Desa,
Panwaslu LN, dan/atau Pengawas TPS pad a
setiap tahapan p enyele nggara an Pemilu.
17. Kajian adalah prose s memeriksa, menelaah, dan
mengan alisa laporan duga an pelan ggaran.
18. Pengawas Pemilu adalah Bawaslu, Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota.

Pasal 2
(1) Pencegahan, pengawasan, dan pem binaan
Netralitas Pegawai ASN, Anggota TNI, dan
Anggota Polri tetap m enjadi tanggung jawab
pejabat yang berwenang dari lem baga/instansi
m asing-m asing secara berjenjang.
(2) Pengaw asan Netralitas P egawai ASN, Anggota

27
TNI, dan Anggota Polri dalam penyeleng garaan
Pemilu dan Pemilihan menjadi tanggung jawab
bersama Baw aslu, Bawa slu Provinsi, dan
Bawaslu Kab upaten/Kota.
(3) Dalam m elakukan pengawasan sebagaimana
dim aksud pada ayat (2) Bawaslu , Bawaslu
Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten /Kota dapat
dibantu oleh Panwaslu Kecam atan, Panwaslu
Kelurahan/Desa, Panwaslu LN, dan Pengawas
TPS.

Pasal 3
Netralitas Pegawai ASN, Anggota TNI, dan Anggota
Polri dapat menjadi objek pengaw asa n Bawaslu,
Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota dalam
hal tindakan Pegawai ASN, Anggota TNI, dan Anggota
Polri berpotensi melanggar ketentuan sebag aimana
diatur dalam ketentuan peraturan perun dang -
undan gan me nge nai Pemilu dan/ata u Pemilihan serta
melanggar kod e etik dan/atau disiplin masin g-masing
lembaga/instansi.

28
BAB II
TATA CARA PENGAW ASAN

Pasal 4
(1) Pengawas Pem ilu melakukan pengawasan
Netralitas Pegawai ASN, Anggota TNI, dan
Anggota Polri terhadap:
a. keputusan dan/atau tindakan yang
m enguntungkan atau m erugikan salah
satu peserta Pem ilu selam a m asa
Kam panye; dan
b. kegiatan yang m engarah kepada
keberpihakan terhadap Peserta Pem ilu
sebelum , selam a, dan sesudah m asa
Kam panye.
(2) Kegiatan sebagaim ana dim aksud pada ayat
(1) huruf b m eliputi:
a. pertem uan;
b. ajakan;
c. im bauan;
d. seruan; atau
e. pem berian barang,
kepada Pegawai ASN, Anggota TNI, dan
Anggota Polri dalam lingkungan unit kerjanya,
keluarga, dan masyarakat.

29
Pasal 5
Dalam m elakukan pengawasan Netralitas Pegawai
ASN, Anggota TNI, dan Angg ota Polri, Pengawas
Pem ilu m elakukan:
a. identifikasi potensi penyalahgunaan
kewenangan, penggunaan anggaran, dan
penggunaan fasilitas;
b. identifikasi potensi keterlibatan Pegawai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri;
c. koordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
secara berjenjang serta KASN; dan
d. kerja sama deng an pema ntau Pemilu dan media
massa serta masyarakat untuk meng awasi.

Pasal 6
(1) Dalam m elaksanakan pengawasan
sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 5 dilakukan
dengan cara:
a. m encatat dugaan pelanggaran
penyalahgunaan kewenangan,
penggunaan anggaran, dan penggunaan
fasilitas pem erintah atau pemerintah
daerah; dan
b. m engawasi dugaan pelanggaran upaya
m obilisasi pem ilih oleh Pegawai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri;
(2) Dalam hal terjadi pelanggaran sebagaim ana

30
dimaksud pada ayat (1), Panwaslu K ecamata n,
Panwaslu Kelurahan/De sa, Panwaslu LN, dan
Pengaw as TPS menindaklanjuti sesu ai denga n
ketentuan peraturan perun dan g-undan gan.

BAB III
TINDAK LANJUT PENGAW ASAN

Pasal 7
(1) Penanganan dugaan pelanggaran terhadap
Netralitas Pegawai ASN, Anggota TNI, dan
Anggota Polri berasal dari:
a. Tem uan; dan
b. Laporan,
pada setiap tahapan penyelenggaraan
Pem ilihan dan Pem ilu.
(2) Dalam hal terdapat dugaan pelanggaran
sebagaim ana dimaksud pada ayat (1),
Pengaw as Pem ilu m elakukan penanganan
sesuai dengan ketentuan Peraturan Bawaslu
m engenai Penanganan Temuan dan Laporan
Pelanggaran.

Pasal 8
Penanganan dugaan pelangga ran Netralitas yang

31
dilakukan oleh Pegawai ASN, Anggota TNI, dan
Anggota Polri dapat disam paikan secara langsung
di kantor Pengawas Pem ilu.

Pasal 9
(1) Pengaw as Pemilu membuat kajian dugaan
pelangg aran terhadap setiap temuan da n laporan
dugaa n pelangg aran Netralitas Pegawai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri.
(2) Dalam m enyusun kajian seba gaim ana
dim aksud pada ayat (1), Pengawas Pem ilu
dapat m elibatkan TNI atau Polri secara
berjenjang dan KASN.
(3) Kajian sebagaim ana dim aksud pada ayat (1)
yang diduga m elanggar ketentuan Netralitas
Pegawai ASN, Anggota TNI, dan Anggota Polri
dituangkan dalam rekom endasi.
(4) Pengawas Pem ilu m eneruskan rekom endasi
sebagaim ana dim aksud pada ayat (3) kepada
TNI atau Polri secara berjenjang dengan
m elam pirkan kronologis dan hasil kajian.
(5) Pengawas Pem ilu m eneruskan rekom endasi
sebagaim ana dim aksud pada ayat (3) kepada
KASN m elalui Bawaslu dengan m elam pirkan
kronologis dan hasil kajian.
(6) Dalam hal kajian sebagaim ana dim aksud pada

32
ayat (1) bukan merupakan pelang g aran terhada p
ketentuan Netralitas Pegawai ASN, Anggota TNI,
dan Angg ota Polri, penangan an dug aa n
pelangg aran dihentikan da n tidak ditindaklanjuti.

Pasal 10
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu
Kabupaten/Kota, dan Panwaslu Kecam atan
m engawasi pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi
oleh instansi yang berwenang.

BAB IV
PEM BINAAN DAN SUPERVISI PENGAW A SAN

Pasal 11
(1) Bawaslu, Bawa slu Provinsi, Baw aslu Ka bupate n/
Kota, dan Pa nwaslu K ecamata n da pat melaku ka n
pendam pingan kepa da Pen gawa s Pemilu secar a
berjenjang jika meng alami kesulitan dala m
melakuka n peng kajian duga an pelan ggara n
Netralitas yang dilakukan oleh P egaw ai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri.
(2) Pendampin gan oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Bawaslu Ka bupate n/Kota, dan Pa nwasl u
Kecamatan dilakukan ata s per mintaan tertulis

33
Pengawas Pemilu secara berjenjang.
(3) Bawaslu dan Bawaslu Provins i m em utuskan
dalam rapat pleno untuk m elakukan
pendam pingan kepada Pengawas Pem ilu di
tingkat bawah dalam penanganan pelanggaran
Netralitas yang dilakukan oleh Pegawai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri.

Pasal 12
Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabup aten/
Kota, dan Panwaslu Kecam atan dapat m elakukan
supervisi kepada Pengawas Pem ilu secara
berjenjang dalam proses penanganan pelanggaran
Netralitas yang dilakuk an oleh Pegawai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri.

Pasal 13
(1) Bawaslu da pat membentu k gug us t uga s sampai
tingkat kabup aten/kota den gan lemba ga terkait
untuk mengoptimalkan pe ngaw asan Netralitas
Pegawai ASN, Anggota TNI, dan Angg ota Polri.
(2) Bawaslu dan lem baga terkait m enyusun
standar operasional prosedur gugus tugas
dalam penanganan dugaan pelangga ran.

34
BAB V
LAPORAN HASIL PENGAW ASAN

Pasal 14
(1) Pengawas Pem ilu m enyampaikan laporan
pengawasan Netralitas Pegawai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri kepada
Bawaslu secara berjenjang.
(2) Laporan sebagaim ana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas:
a. laporan periodik;
b. laporan insidentil atau khusus; dan
c. laporan akhir,
hasil pengawasan Netralitas Pegawai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri.
(3) Laporan periodik atau insidentil sebagaimana
dim aksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b
m em uat:
a. laporan hasil kegiatan pengawasan; dan
b. perm asalahan dan analisa hasil
pengawasan.
(4) Laporan akhir tahapan sebagaim ana dim aksud
pada ayat (2) huruf c m emuat:
a. hasil kegiatan pengawasan Netralitas
Pegawai ASN, Anggota TNI, dan Anggota

35
Polri;
b. perm asalahan atau kendala kegiatan
pengawasan Netralitas Pegawai ASN,
Anggota TNI, dan Anggota Polri;
c. penilaian kegiatan pengawasan Netralitas
Pegawai ASN, anggota TNI, dan Anggota
Polri; dan
d. rekom endasi kegiatan pengawasan
Netralitas Pegawai ASN, Anggota TNI,
dan Anggota Polri.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15
Ketentuan m engenai pelaksanaan pengawasan
Netralitas Pegawai ASN, Anggota TNI, da n
Anggota Polri diatur lebih lanjut dalam peraturan
pelaksanaan yang bersifat teknis.

Pasal 16
Ketentuan dalam Peraturan Badan ini berlaku juga
dalam pelaksanaan pengawasan Netralitas
Pegawai ASN, Anggota TNI, dan Anggota Polri
pada penyelenggaraan Pem ilihan.

36
Pasal 17
Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.

Agar setiap orang m engetah uinya, m em erintahkan


pengundangan Peraturan Badan ini dengan
penem patannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Februari 2018

KETUA BADAN PENGAW AS


PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,

ABHAN

37
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 13 Februari 2018

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG -UNDANGAN
KEM ENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
M ANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

W IDODO EKATJAHJANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN


2018 NOM OR 254

38
TENTARA NA SIO NAL INDO NESIA
MAR KAS BESAR

SURAT T EL EGRAM

D AR I : PAN GLIMA TN I D ER AJAT : KILAT

KEPAD A : 1. PAR A KAS AN GKATAN KLASIFIKASI : BIASA


2. PAR A KABALAKPU S TNI
3. D AN D EN MA MABES TN I

TEMBU SAN : 1. KASU M TN I


2. IR JEN TN I
3. KOOR SAH LI PAN GLIMA TN I
4. PAR A ASISTEN PAN GLIMA TN I

N OMOR : ST/983/201 6 TGL : 9 - 8 - 2016

AAA TTK D ASAR TTK D U A

SATU TTK U U N O 34 TH 2004 TTG TN I TTK


DUA TTK U U N O 8 TH 2012 TTG PEMILU AN GG
D PR KMA D PD D AN D PR D TTK
TIGA TTK U U N O 10 TH 2016 TTG PER U BAH AN
KED U A ATAS UU N O 1 TH 2015
TTG PEN ETAPAN PER ATU R AN
PEMER INTAH PENGGAN TI UU N O 1 TH
2014 TTG PEMIL IH AN GU BERN UR KMA
BUPATI KMA D AN WAL IKOTA MENJADI
U U TTK

39
EMPAT TTK PER ATU R AN KOMISI PEMILIHAN
U MU M N O 12 TH 2015 TTG PER U BAH AN
ATAS PER ATU R AN KPU N O 9 TH 2015 TTG
PEN C ALON AN PEMILIH AN GUBER NU R
D AN W AKIL GU BERN U R KMA BU PATI D AN
W AKIL BU PATI D AN ATAU W ALIKOTA D AN
W AKIL W ALIKOTA TTK

BBB TTK SEHUB DASAR KPD TSB ALA MAT AG AR MENYAMP AIKAN
KETENTUAN DAN TA TA CA RA PELAKS PEMILU
LEG ISLATIF DAN PILK ADA KPD SELURUH ANG G TNI DAN
PNS TNI DI J AJARANNYA SB B T TK DUA

SATU TTK BAGI AN GG TN I D AN PN S TNI YG


AKAN MENC ALON KAN D IRI SBG
AN GG LEGISLATIF AGAR MEMBU AT
SU R AT PEN GU N DU R AN DIR I D ARI
AN GG TN I D AN PNS TN I KM A SU R AT
PEN GU N DU R AN DIR I TD K D PT
D ITAR IK KEMBALI TTK
DUA TTK SELAMA D LM PR OSES PEMILU
LE GIS LA TIF Y BS TE LA H
DIBER H EN TIKAN D GN H OR MAT D AR I
AN GG TN I D AN PNS TN I TTK
TIGA TTK BAGI AN GG TN I D AN PNS TN I YG AKAN
MEN C ALON KAN D IRI MEN GIKU TI
PILKAD A KMA AGAR MEMBU AT SR T
PEN GUN DU R AN DIRI D AR I AN GG TN I
D AN PNS TNI SEJAK D ITETAPKAN SBG
C ALON PESER TA PILKAD A D AN TD K
D PT D ITAR IK KEMBALI TTK
EMPAT TTK BAGI AN GG TN I D AN PN S TNI YG TEL AH
D ITETAPKAN SBG C ALON PES ER TA
PILKAD A W AJIB MEN YERAH KAN

40
KEP PEMBERH EN TIAN DAR I D IN AS
K E P R A J U R I TA N T N I D A N K E P
PEMBER H EN TIAN D ARI PN S TN I
PALIN G LAMBAT 60 (EN AM PU LU H )
H AR I SEJAK D ITETAPKAN SBG C AL ON
PESER TA PILKAD A KPD KPU TTK
LIMA TTK APABIL A TDK TERPILIH MENJAD I ANGG
LEGISL ATIF D AN PIL KAD A MAK A YBS
TDK DPT KEMBAL I MENJAD I AN GG TNI
D AN PN S TNI TTK
EN AM TTK SELAMA D LM PR OSES PEMILU
LEGISLATIF D AN PILKAD A TD K
D IPER BOLEH KAN MEN GGU N AKAN
ATRIBU T MAU PUN FASIL ITAS TNI TTK
TU JU H TTK MEN YOSIALISASIKAN D AN MELAKS
PED OMAN TTG N ETR AL ITAS TN I TTK

C C C TTK SEJAK D IBER LAKU KANN YA ST IN I MAKA ST


PAN GLIMA TN I N O ST/29/2016 T GL 8 JAN 201 6
D IN YATAKAN DIC ABU T D AN TD K BER LAKU LAGI TTK

D D D TTK ST IN I MER U PAKAN PR IN U TK D ILAKS TT K

EEE TTK U MP TTK H BS (X)

PAN GLIMA TN I,

C AP (TTD )

GATOT N U R MAN TYO


JEN D ER AL TN I

41
TEN TAR A NASION AL IN D ON ESIA
MAR KAS BESAR

SURAT T EL EGRAM

D AR I : PAN GLIMA TN I D ER AJAT : KILAT

KEPAD A : PAR A PAN GKOTAMAOPS TN I KL ASIFIKASI :R AH ASIA

TEMBU SAN : 1. PAN GLIMA TN I


2. KAS AN GKATAN
3. KASU M TNI
4. IR JEN TN I
5. PAR A ASISTEN PAN GLIMA TN I
6. PAR A KABALAKPU S TNI
7. D AN D EN MA MABES TN I

N OMOR : STR /322/2016 TGL : 26 - 9 - 2016

AAA TTK D ASAR TTK D U A

SATU TTK UU NO 8 TH 2015 TTG PERUBAHAN ATAS


U U N O 1 TH 2015 TTG PEN ETAPAN
P E R A TU R AN P E M ER IN T AH
PEN GGAN TI U U N O 1 TH 2014 TTG
PIL GUB KMA BUPATI D AN WAL IKOTA
TTK
DUA TTK ST PAN G TN I N O STR /405/2015 TG L
12 N OV 201 5 TTG N ETR ALITAS D LM
PILKAD A SER EN TAK 2015 TTK

42
TIGA TTK ST PAN G TN I N O ST/983/201 6 TGL 9
AG U 2016 TTG KETEN TUAN DAN T ATA
C AR A PELAKS PEMILU LEGISLATIF
D AN PILKAD A BAGI AN GG TN I D AN
PN S TN I TTK
EMPAT TTK ST PAN G TN I N O STR /269/2016 TG L
9 AGU 2016 TT G KEMU N GKIN A N
AN C AMAN D AN KER AW AN AN D LM
PILKAD A SER EN TAK 2017 TTK

BBB TTK KEPAD A TSB ALAMAT AGAR TTK DU A

SATU TTK MEN EKAN KAN KEMBAL I KETEN TU AN


BAH W A BAGI AN GG TN I D AN PN S
TN I YG AKAN MENC ALON KAN DIR I
SBG AN GG LEGISLATIF MAU PU N
KEPALA D AER AH AGAR MEMBU A T
SU R AT PEN GU N DU R AN DIR I D ARI
AN GG TNI D AN PNS TN I KMA APABIL A
TD K TER PILIH MAKA YBS TD K D PT
KEMBALI MENJAD I ANGG TN I D AN PNS
TN I TTK
DUA TTK MENEKAN KAN KPD SAT JAJAR AN N YA
U TK BER SIFAT N ETRAL KMA TD K
M E M I H A K PA S L O N M A N A P U N
P E S E RTA P I L K A D A 2 0 1 7 D A N
TD K MELIBATKAN D IRI D LM GIAT
DUKUN G-MENDU KUN G PAD A PILKAD A
SER EN TAK 2017 TTK
TIGA TTK MENEKAN KAN TH D SAT JAJAR AN N YA
AGAR TD K MEMBER IKAN FAS KMA
TEMPAT TH D PASLON D AR I PAR TAI
MAN APUN PESERTA PIL KAD A 201 7 YG
D PT D IPOLITISASI/DIMAN FAATKAN/
D IGU N AKAN PIH AK -PIH AK TER KAIT

43
UTK TERL IBAT GIAT PIL KAD A YG D P T
MER U SAK C ITR A TN I TTK
EMPAT TTK TEMU KAN KEMU N GKIN AN AD AN YA
IN D IKASI PELAN GGAR AN D GN
MEL AKU KAN PEN GAWAS AN SEC AR A
SU N GU H -SUN GGU H THD AN GG
TN I D AN PNS D I JAJAR AN N YA U TK
SEC EPAT MUN GKIN D IKLAR IFIKASI
KMA PEN GAW ASAN DIN ILAI TD K
D ILAKS SECAR A OPTIMAL APABILA
PELAN GGAR AN N ETRALITAS TN I
TSB D IKETAH U I OLEH PIMPIN AN TN I
ATAS LAPOR AN D AR I IN STI TU SI D I
LU AR TN I BAIK MEL ALU I PEN GADU AN
MASY KMA PEN YELEN GGAR A PEMIL U
KMA LSM ATAU PEN GAW AS PEMILU
IN D EPEN D EN LAINN YA TTK
LIMA TTK APABIL A DITEMU KAN PEL AN GGAR AN
YG D ILAKU KAN AN GG TN I KMA PNS
TERKAIT PEL AN GGAR AN NETR ALITAS
D LM PILKAD A SER EN TAK 2017
AGAR D ILAKU KAN R IKSU T D AN JIKA
TER BUKTI BER SAL AH KMA D IBERIKAN
SAN KSI TEGAS SESU AI ATUR AN YG
BER LAKU SER TA D P T D I D EC LEAR/
D ISIAR KAN /D IPU BLIKASIKAN OLEH
PEN ER AN GAN KOTAMA KEPAD A
PU BLIK TTK
EN AM TTK MEN GAN TISIPASI MENIN GKATN YA
SUHU POL ITIK DI WIL MASIN G-MASIN G
UTK L EBIH WASPAD A D L M MEN YIKAPI
BAN GSIT MEN GH AD API PILKAD A
SER EN TAK 2017 TTK
TU JU H TTK ME ME TAK AN K ERAWAN AN

44
SER TA KEMUN GKIN AN ANC AMAN
D LM R AN GKA MEN GAN TISIPASI
T E R J A D I N YA K O N F L I K D A N
KETIDAKPUA SAN DLM HAS IL PILK ADA
SER EN TAK 2017 TTK
D ELAPAN TTK PERTAJAM G IAT DENI CENI
DLM UPAYA
MEMIN IMALISASI AD AN YA UPAYA -
U PAYA PEN GGAGALAN PILKAD A
SER EN TAK 2017 TTK
SEMBILAN TTK KO O RDINASI DG N INSTANSI TERKA IT
KH U SU SN YA POLR I U TK MEN IND AK
TEGAS TER H AD AP KELOMPOK
MAUPUN PERO RANG AN YG SENG AJA
M E N C I P TA K A N I N S TA B I L I
TA S
KEAMAN AN MENJELANG KM A PELAK S
DAN PASCA P ILKADA SEREN TAK 2017
TTK
SEPU LU H TTK LAPOR KAN SETIAP BAN GSIT KPD
PAN GLIMA TN I U P ASIN TEL PAD A
KESEMPATAN PER TAMA TTK

C C C TTK ST IN I MER U PAKAN PR IN D AN PEN EKAN AN U LAN G


U TK D ILAKS TTK

D D D TTK U MP TTK H BS (X)

AN PAN GLIMA TNI


ASIN TEL,

C AP (TTD )

BEN N Y IN DR A PU JIH ASTON O SIP


MAYJEN TNI

45
TEN TAR A NASION AL IN D ON ESIA
MAR KAS BESAR

SURAT T EL EGRAM

D AR I : PAN GLIMA TN I D ER AJAT : BIA SA

KEPAD A : 1. PAR A KAS AN GKATAN KLASIF IKASI : BIAS A


2. D AN SESKO TNI
3. PAN GKOH AN UD N AS
4. PAR A KABALAKPU S TNI
5. D AN SATKOMLEK, KAPU SD ALOPS TN I
6. KASETU M TN I
7. D AN D EN MA MABES TN I

TEMBU SAN : 1. KASU M TN I


2. IR JEN TN I
3. KOOR SAH LI PAN GLIMA TN I
4. PAR A ASISTEN PAN GLIMA TN I

N OMOR : ST/1442/20 16 TGL : 29 - 11 - 2016

AAA TTK D ASAR TTK D U A

SATU TTK U U N O 34 TH 2004 TTG TN I TTK

DUA TTK UU NO 40 TH 2008 TTG PEN GH APU SAN


D ISKRIMIN ASI R AS D AN ETNIS TTK

TIGA TTK U U N O 1 TH 2015 TTG PEN ETAPAN


PERPU N O 1 TH 2014 TTG PEMIL IH AN

46
GU BER N U R KM A BU PATI D AN
W ALIKOTA SEBAGAIMAN A TELAH
D IU BAH D GN U U N O 10 TH 2016 TTG
PER U BAH AN KED U A ATAS UU N O 1
TH 2015 TT G PEN ETAPAN PER PU N O
1 TH 2014 TTG P EMILIHAN G UBERNUR
KMA BUPA TI DAN W ALIKO TA M ENJADI
U U TTK

EMPAT TTK PER PR ES N O 87


TH 2016 TT G SATGAS SABER
PU N GLI TTK

LIMA TTK PEN GAR AH AN PRESID EN RI TGL 24


OKT 201 6 KPD JAJAR AN TN I D AN
POLR I TTK

BBB TTK SEHUB DG N DASAR DI ATA S UTK MENINDAKLANJU TI


PERINTAH PRES IDEN TERKAIT NE TRALITA S TN I DLM
PILKADA KM A SA TG AS SAPU BERSIH PUNG LI DAN
STABIL ITAS PO LITIK KMA EKO NO MI KMA KEA MANAN DAN
SARA PERLU DITEKANKAN AG AR PRAJURIT TNI DAN PNS
TNI UT K MEM EDO MANI HAL -HAL SBB T TK DUA

SATU TTK MEW U JUD KAN N ETRALITAS TN I D LM


PILKAD A TTK DU A

AA TTK SATU AN /PER OR AN GAN /


F A S IL I T AS T N I TDK
D ILIB ATK AN PADA
R AN GKAIAN GIAT PILKADA
D LM BEN TU K APAPU N D I
LU AR TU GAS DAN FUN GSI
TN I TTK

BB TTK SATU AN /PER OR AN GAN TNI


TD K BER KAMPAN YE ATAU

47
MEMBER IKAN BANTUAN DLM
BENTUK APA PUN KPD SALAH
SATU PASAN GAN C ALON
KEPALA D AER AH TTK

C C TTK T D K M E M B E R I K A N
KOMEN TAR KMA DAN ATAU
MEN D ISKU SIKAN MAU PU N
PEN GAR AH AN APAPU N TTG
PASAN GAN C ALON KEPALA
D AER AH KPD PR AJU RIT
KMA KELU AR GA ATAUPU N
PAD A MASY TTK

DD TTK TDK MENYIMP AN/MENEMP EL


DO KUMEN KMA ATR IBUT
MAUPUN BENDA-BENDA
LAIN YG MEN GGAMBAR KAN
I D E N T I TA S
PA S A N G A N
C A L O N D A N PA R P O L
TER TEN TU D I IN STALASI
D AN PER ALATAN MILIK TN I
TTK

EE TTK BABIN KU M TN I MEMBU AT


BU KU TTG N ETR ALITAS TN I
D AN BER KOOR D INASI D GN
SAT TER KAIT GUN A
MELAKS SOSIALISASI TTG
N ETR ALITAS TNI TTK

FF TTK POM TN I D AN JAJAR AN


SAMPAI KE POM AN GKATAN
PALIN G BAW AH MELAKS
P E NY E LIDIK AN DAN
PEN YIDIKAN TH D PAR A

48
PELAN GGAR N ETR ALITAS
TN I TTK

GG TTK SETIAP PR AJU R IT BAIK


PER OR AN GAN MAU PUN
IN STITU SI W AJIB U TK
SELALU MEW ASPAD AI
SETIAP PER KEMBAN GAN
SITU ASI D ILIN GKU N GAN NYA
SER TA MELAKS GIAT TEMU
C EPAT D AN LAPOR CEPAT
SC R HIER AR KIS JIKA AD A
KEJAD IAN ATAU GIAT YG
TER IN DIKASI MEN GAR AH
KPD U PAYA U TK
MEN GGAGALKAN PILKAD A
TTK

HH TTK MEN YIAPKAN SEGALA


KEMAMPU AN D A YA D AN
U PAYA U TK MEMBAN TU
POLR I D LM PEN GAMAN AN
PILKAD A SER EN TAK TTK

II TTK AD AKAN W ASD AL YG KETAT


ATAS PELAKS N ETR ALITAS
TN I KMA TIN D AK TEGAS
BER U PA PEN C OPOTAN
JABATAN D AN PR OSES KU M
TH D PELAN GGAR AN UU
PEMILU TTK

DUA TTK PEN AN GAN AN PUN GLI D I LIN GK TN I


TTK D U A

AA T TK M EMPERKUAT PENG AW ASAN

49
IN TER N AL D GN
MELIBATKAN U N SU R IN TEL
KMA POM KMA KU M D AN
IN SPEKTOR AT GU N A
PEMBER AN TASAN
PU N GLI D I LIN GK TN I TTK

BB TTK MEN IN DAK TEGAS PELAKU


SESU AI PER U ND AN G-
U N D AN GAN YG BER LAKU
TTK

TIGA TTK STABILITAS POLITIK KMA EKON OMI


KMA KEA MANAN DAN SARA T TK DUA

AA TTK MEN GOPTIMALKAN PERAN


BABIN SA U TK MELAKU KAN
D ETEKSI D IN I DAN
C EGAH D IN I TH D SETIAP
PER MASALAH AN SEKEC IL
APAPU N KH USU SN YA YG
TER KAIT ANC AMAN THD
STABILITAS POLITIK KMA
EKON OMI KMA H AN KAM
D AN ISU SAR A TTK

BB TTK MEN GOPTIMALKAN OPE RASI


BAKTI TN I KH USU SNYA
BID N ON FISIK SEPER TI
PEN YU LU H AN TTG
W AW ASAN KEBAN GSAAN
D AN KERU KUN AN HIDU P
BER AGAMA SER TA
SOSIALISASI U U N O 40 TH
200 8 TTG PEN GH A PU SAN
D ISKRIMIN ASI R AS D AN
ETN IS TTK

50
C C TTK SETIAP PR AJUR IT BAIK
PER OR AN GAN MAU PU N I
N S TITUS I WA J I B
U T K S E L A L U M E WA S
PA D A I SETIAP
PER KEMBAN GAN SITUASI
DI LING KUNG ANNYA SER TA
MELAKS GIAT TEMU C EPAT
D AN LAPOR C EPAT SCR
H IER AR KIS JIKA AD A
KEJAD IAN TTK

D D TTK D ILAR AN G MEN GENAKAN


SESU ATU PAD A D IR IN YA
BER U PA BEND A KMA KATA -
KATA KMA ATAU GAMBAR
D I TEMPAT U MU M ATAU
TEMPAT LAIN N YA YG D PT
D IBAC A OLEH OR AN G LAIN
YG MEN IMBU LKAN
KEBEN C IAN D AN RAS A
BEN C I KPD OR AN G KRN
PER BED AAN R AS KM A
ETN IS D AN AGAMA TTK

EE TTK D I L A R A N G M E M B U AT
KMA MENANG G API DAN
MENG O REKSI TULISAN ATAU
G AMBAR UTK DITEM PATKAN
KMA DITEMPELKAN KMA ATAU
DISEBARLUASKAN DI TEM PAT
UMUM ATAU TEM PAT
LAINNYA DAN MEDIA SO SIAL
YG DPT DILIHA T ATAU DIBACA
O LEH O RANG LAIN YG
MENIMBULKAN KEBENCIAN
DAN RASA

51
BEN C I KPD OR AN G KRN
PERBEDAAN RAS K MA E TNIS
D AN AGAMA TTK

FF TTK D I L A R A N G B E R P I D ATO
KMA MENG UNG KAPKAN KMA
ATAU M ELO NTARKAN K A TA -
K ATA T E R T E N T U DI
TEMPA T UMUM ATAU T EMPAT
LAINNYA YG DPT DIDENG AR
O RANG LAIN YG
MENIMBULKAN KEBENCIAN
DAN RASA BENCI KPD O RANG
KRN PERBEDAAN RAS KMA
ETNIS DAN AG AMA TTK

GG TTK BABIN KU M TN I BER KOOR D


D GN SAT TER KAIT AGAR M
E LA K S S OS IA LIS A SI
T T GP EN GH A P U S AN
D ISKRIMIN ASI R AS KMA
ETN IS D AN AGAMA D I LIN GK
BALAKPU S MABES TN I TTK

HH TTK A D A K A N K O O R D D G N
INSTANSI TERKA IT UTK K E L
A N C A R A N P E L A K S
TUG AS SERTA MELAPO RKAN
SETIAP P ERKEMBANG AN
SITUAS I YG M ENO NJO L KPD
PANG LIMA TNI PADA
KESEMPA TAN PER TAMA TT K

CCC TTK ADAKAN W ASDAL YG K ETA T A TAS PELAKS INS IN I TTK

52
D D D TTK ST IN I MER U PAKAN PR IN U TK D ILAKS TTK

EEE TTK U MP TTK H BS (X)

PAN GLIMA TN I,

C AP (TTD )

GATOT N U R MAN TYO


JEN D ER AL TN I

53
TEN TAR A NASION AL IN D ON ESIA
MAR KAS BESAR

SURAT T EL EGRAM

D AR I : PAN GLIMA TN I D ER AJAT : SEG ERA

KEPAD A : 1. PARA KA S A NGK ATA N KLASIF IKASI : RAHASIA


2. PA RA PA NG/ DA N/ KA BAL AK P US T NI
3. D AN D EN MA MABES TN I

TEMBU SAN : 1. PAN GLIM A TN I


2. KASU M TN I
3. IR JEN TN I
4. PAR A ASISTEN PAN GLIMA TN I
5. KAPU SPEN TN I

N OMOR : ST/314/201 8 TGL : 8 - 11 – 2018

AAA TTK D ASAR TTK D U A

SATU TTK U U RI N O 34 TH 2004 TTG TN I TTK


DUA TTK ST PAN GLIMA TN I N O STR/983/2016
TGL 9 AGU 2016 TTG KETENTU AN D AN
TATA C AR A PEL AKS PILEG D AN
PILKAD A BAGI AN GG TNI D AN PNS TN I
TTK

TIGA TTK STR PAN GLIMA TNI N O ST/1442/201 6


TGL 29 N OV 2 016 TT G TIN D AK
LAN JU T N ETR ALITAS TN I D LM
PILKAD A TTK

54
BBB TTK D LM R AN GKA N ETR ALITAS TN I KMA TSB ALAMAT
AGA R TTK DUA

SATU TTK MEN EKAN KAN KPD SAT JAJAR AN N YA


U TK TID K MEND U KU N G SA LAH SATU
PASLON KMA TETAP N ETR AL D AN
TD K MELIBATK AN D IR I D LM GIAT
POLITIK BAIK PILEG MAU PU N
PILPR ES 2019 TTK

DUA TTK MEN EKAN KAN KPD SAT JAJAR AN N YA


AGAR TD K MEMBER IKAN FASILITAS
TEMPAT D AN SAR AN A LAINN YA MILIK
TN I TH D PASLON PILPR ES 2019 KMA
PILEG D A N PAR POL U TK D IGU NAKAN
SBG SAR AN A KAMPAN YE MAU PU N
D IGU N AKAN PIH AK TER KAIT U TK
GIAT PEMILU YG D APAT MERU SAK
N ETR ALITAS TNI TTK

TIGA TTK MEN EKAN KAN KPD SAT JAJAR AN N YA


TTG N ETR ALITAS TN I D AN
MEMPED OMAN I SER TA
MEN SOSIALISA SIKAN BU KU SAKU
OELH BABIN KU M TN I TTK

EMPAT TTK LAKU KAN


PEMAN TAU AN TH D AN GGOTA TN I D I
SAT JAJARAN N YA AGAR TD K AD A
C ELAH U TK
D IPOLITISASI/D IMAN FAATKAN /D IGU N
AKAN PIH AK TER TEN TU U TK
TER LIBAT GIAT PILEG D AN PILPR ES
201 9 YG D PT MER USAK C ITR A TNI D I
MASY TTK

LIMA TTK MEMBAN TU PAM D LM PELAKS PILEG


D AN PILPR ES 2019 ATAS
PER MIN TAAN

55
D GN TETAP MEN JAGA
N ETR ALITAS TNI TTK

EN AM TTK MEN IN DAK TEGAS AN GG TN I YG


TER BU KTI TER LIBAT GIAT
POLITIK PR AKTIS KMA MEMIH AK
SALAH SATU PASLON PILPR ES
D AN PILEG 2019 SESU AI
PR OSED U R HU KU M YG BER LAKU
TTK

TU JU H TTK LAPOR KAN SETIAP BAN GSIT KPD


PAN GLIMA TN I U P ASIN TEL PAD A
KESEMPATAN PER TAMA TTK

CCC TTK ST IN I MER U PAKAN PR IN U TK D ILAKS TTK

DD TTK U MP TTK H ABIS (X)

AN PAN GLIMA TNI


ASIN TEL,

C AP (TTD )

AN D JAR WIR ATMA


MAYJEN TNI

56
TEN TAR A NASION AL IN D ON ESIA
MAR KAS BESAR

SURAT T EL EGRAM

DA RI : PA NGLIM A T NI DE RAJAT : SE GE RA

KEP A DA : 1. PA RA K AS A NG KATA N KLAS IFI KA SI : BI AS A


2. DA NSE SK O T NI
3. PA NG K O HA NUDNAS
4. PA RA KA BAL AKP US T NI
5. DA NDE NM A MA BE S TNI

TEMBU SAN : 1. PAN GLIM A TN I


2. KASU M TN I
3. IR JEN TN I
3. KOOR SAH LI PAN GLIMA TN I
3. PAR A ASISTEN PAN GLIMA TN I
3. PAR A PAN GKOTAMA TN I
4. PAR A PAN GKOTAMA AN GKATAN
5. PAR A KABALAKPU S AN GKATAN

N OMOR : ST/11/2019 TGL : 4 - 1 – 2019

AAA TTK D ASAR TTK D U A

SATU TTK SRT TELEGR AM PANGL IMA TN I N O


ST/1549/2015 TGL 19 N OV 2015 TTG
NETR ALITAS TN I D AL AM MEN GH AD API
PILKAD A SER ENTAK THN 2015 TTK

57
DUA TTK SR T TELEGR AM PAN GLIMA TNI N O
ST/1341/ 201 6 TGL 1 N OV 2016 TTG
N ETR ALITAS TNI D LM
MEN GH AD API PESTA D EMOKR ASI
PD PILKAD A SER EN TAK THN 2016
TTK

TIGA TTK PER TIMBAN GAN PIMPIN AN TN I TTK

BBB TTK SEH U BUN GAN D ASAR DI ATAS DIIN FOKAN


BAH W A AGEND A N ASION AL TER KAIT D GN
PESTA D EMOKR ASI PAD A PILPR ES D AN PEMILU
TH N 2019 KMA KPD TSB ALAMAT AGAR
MER EN C AN AKAN D AN MEMPER ISAPKAN
KEMU N GKIN AN -KEMU N GKIN AN YG TERJAD I D I
W ILAYAH D LM MEN GH AD API PELAKS PIL PR ES
D AN PEMILU TH N 2019 KMA D GN KETEN TU AN
SBG BER IKU T TTK D UA

SATU TTK AN GGOTA TN I DILAR AN G


BER FOTO/SELFIE D GN M GU N AKAN
SIMBOL JAR I SEH IN GGA BISA
D ITAFSIR KAN BEN TU K D U K KE
PASLON TTK

DUA TTK TETAP MEN JU NJU N G TIN GGI


N ETR ALITAS TN I D ARI SE GALA
BEN TU K GIAT POLITIK PR AKTIS
SER TA SEN AN TIASA MEMBIN A
KEMAN U N GGALAN TN I R AKYAT
TTK

TIGA TTK TIN GKATKAN PEN GU ASAAN W IL


D AN PETAKAN TIN GKAT
KER AW AN AN SBG D AMPAK
MEN IN GKATKAN SU HU POLITIK PD
TAH APAN PELAKS PILPR ES D AN
PEMILU TH N 2019 TTK

EMPAT TTK D LM PELAKS KOOR D D GN


IN ST/DIN AS TER KAIT KMA JAGA
C ITR A TN I D AN PER H ATIKAN
FAKTOR KAM TTK
58
LIMA TTK LAPOR KAN H AL-H AL MEN ON JOL
KPD PAN GLIMA TNI KMA ASIN TEL
PAN GLIMA TN I KMA ASTER
PAN GLIMA TN I D AN ASPER S
PAN GLIMA TN I PD KESEMPATAN
PER TAMA TTK

C C C TTK ST IN I MER U PAKAN PER IN TAH U TK D ILAKS TTK

D D D TTK U MP TTK H ABIS (X )

AN PAN GLIMA TNI


ASPER S,

C AP (TTD )

D ED Y PER MAD I SE MMDS


MAR SD A TNI

59
CATATAN

60
61
62
63
64

Anda mungkin juga menyukai