Anda di halaman 1dari 4

NAMA : FARAH DHILAH ATIKA

NIM : 2311102415162

KELAS : E

TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS 1

1. Jelaskan defenisi argentometri (5 Pustaka)!


 Argentometri merupakan metode untuk menentukan kadar zat dalam larutan dengan
titrasi menggunakan ion Ag+. Dalam proses ini, larutan standar AgNO3 ditambahkan ke
larutan yang mengandung zat yang akan dianalisis. Ketika ion Ag+ bereaksi dengan ion
dari zat yang dianalisis, endapan terbentuk. Dengan mengukur volume larutan standar
yang dibutuhkan untuk membentuk endapan, kadar zat dalam larutan dapat ditentukan.

2. Beberapa metode dalam titrasi argentometri yaitu metodeMohr, metode Volhard, metode K.
Fajans, dan metode Leibi, jelaskan!
 Metode Mohr digunakan untuk titrasi larutan dengan pH antara 6-10. Dalam larutan basa, perak
oksida dapat mengendap, sementara dalam larutan asam, ion kromat akan terionisasi sedikit
karena HCrO4 hanya terionisasi sedikit. Metode ini juga bisa digunakan untuk titrasi ion bromida
dan sianida dalam larutan yang sedikit basa, namun titrasi ion iodida dan tiosianat tidak layak
karena efek adsorpsi. Perak tidak bisa dititrasi langsung dengan ion klorida, tetapi dengan
penambahan larutan klorida berlebih, endapan perak kromat yang terbentuk dapat larut
kembali secara perlahan pada titik kesetaraan.

 Metode Volhard melibatkan penambahan larutan AgNO3 berlebih ke dalam larutan yang
mengandung ion halogen seperti Cl-. Kelebihan ion Ag+ kemudian dititrasi dengan standar
garam tiosianat menggunakan indikator Fe3+. Sampai titik ekivalen, terjadi reaksi membentuk
endapan putih, dan kelebihan titran membentuk senyawa kompleks tiosianato ferrat (III) yang
berwarna merah. Metode ini berguna untuk penetapan kadar perak, garamnya, serta kadar
halida seperti Cl, Br, dan I.

 Metode Fajans menggunakan indikator adsorpsi yang diserap pada permukaan endapan,
menyebabkan timbulnya warna pada titik ekuivalen. Penyerapan ini dapat diatur dengan
memilih indikator dan pH yang tepat, biasanya berupa asam atau basa lemah organik yang
membentuk endapan dengan ion perak.
3. Sebutkan bahan - bahan yang digunakan dalam. Praktikum Argentomentri!
Dalam praktikum argentometri, bahan-bahan yang umumnya digunakan meliputi:
 Sampel yang akan dianalisis, misalnya air sumur bor atau larutan yang mengandung
senyawa halida seperti klorida, bromida, atau iodida.
 Larutan perak nitrat (AgNO3) sebagai larutan titran untuk bereaksi dengan senyawa halide
dalam sampel.
 Indikator, seperti larutan kalium kromat (K2CrO4) atau larutan tiosianat (NH4SCN), untuk
menunjukkan titik akhir titrasi.
 Larutan standar untuk standardisasi larutan perak nitrat, misalnya larutan natrium klorida
(NaCl) dengan konsentrasi yang diketahui.
 Aquades atau air destilasi untuk titrasi blanko Bahan-bahan kimia lain yang diperlukan untuk
penyesuaian pH sampel atau larutan, seperti larutan NaOH atau H2SO4.
 Peralatan laboratorium standar seperti gelas Erlenmeyer, buret, pipet, dan alat pengukur
volume lainnya.
 Bahan-bahan keselamatan seperti sarung tangan, kacamata pelindung, dan jubbah
laboratorium.
4. Sebutkan dan jelaskan metode Argentomentri!
Argentometri adalah metode analisis kimia yang menggunakan larutan perak nitrat (AgNO3)
sebagai reagen untuk menentukan konsentrasi atau kadar senyawa tertentu dalam suatu
sampel.
Terdapat beberapa metode dalam argentometri, di antaranya:
 Metode Mohr: Metode Mohr digunakan untuk menentukan konsentrasi klorida dalam sampel.
Pada titik akhir titrasi, terbentuk endapan putih AgCl. Metode ini didasarkan pada reaksi antara
ion klorida (Cl-) dalam sampel dengan ion perak (Ag+) dari larutan perak nitrat (AgNO3).
 Metode Volhard: Metode Volhard digunakan untuk menentukan konsentrasi ion klorida,
bromida, atau iodida dalam sampel. Pada titik akhir titrasi, ion klorida, bromida, atau iodide
yang tidak bereaksi dengan ion perak diendapkan dengan penambahan larutan tiosianat
(NH4SCN) untuk membentuk endapan putih AgSCN.
 Metode K. Fajans: Metode K. Fajans digunakan untuk menentukan konsentrasi klorida,
bromida, atau iodida dalam sampel. Pada titik akhir titrasi, terbentuk endapan berwarna yang
merupakan indikator titrasi. Metode ini bergantung pada perubahan warna endapan perak
halida yang terjadi saat titrasi.
 Metode Leibi: Metode Leibi juga digunakan untuk menentukan konsentrasi klorida, bromida,
atau iodida dalam sampel. Pada titik akhir titrasi, terbentuk endapan berwarna yang
menandakan titik akhir titrasi. Metode ini sering digunakan dalam analisis kualitatif senyawa
halida.
DAFTAR PUSTAKA

Joerharno, S. 2000. Peningkatan Kualitas Air Sumur. Udayana Press. Denpasar.

Depkes RI. 1990. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 Tentang

Pengawasan Kualitas Air Minum. Depkes RI. Jakarta.

Depkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/SK/VI/2010 Tentang

Pengawasan Kualitas Air Minum. Depkes RI. Jakarta.

Entjang. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Slamet, J.S. 1994. Kesehatan Lingkungan. UGM Press. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA NO. 1

Chang, Raymond. 2001. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta:Erlangga

Petrucci, Ralph H. 1989. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern. Jakarta:Erlangga

Skoog, D.A. 1996. Fundamentals of Analytical Chemistry. Brooke.Thompson Learning Inc

Underwood, Day R.A. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta:Erlangga

Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai