Anda di halaman 1dari 2

HUKUM MIM SUKUN SAKINAH

Hukum Mim Sukun Sakinah Adalah Huruf Mim yang berharakat sukun. Ada
tiga hukum bacaan Ketika mim sukun bertemu huruf hijaiyah, yaitu :

1. Idzhaar Syafawi
Disebut Idzhar Syafawi apabila ada mim sukun bertemu dengan huruf
hijaiyah selain Ba’ (‫ ;) ب‬dan Mim ( ‫) م‬. Idzhar Syafawi memiliki 26 huruf yaitu
alif ( ‫) ا‬, ta ( ‫) ت‬, tsa ( ‫) ث‬, jim ( ‫) ج‬, ha (‫)ح‬, kho ( ‫) خ‬, dal ( ‫) د‬, dzal ( ‫) ذ‬, ro ( ‫) ر‬,
za ( ‫) ز‬, sin ( ‫) س‬, syin ( ‫) ش‬, shod ( ‫) ص‬, dhod ( ‫) ض‬, tho ( ‫) ط‬, zho ( ‫) ظ‬, ain ( ‫ع‬
), ghoin ( ‫) غ‬, fa ( ‫) ف‬, qof ( ‫) ق‬, kaf ( ‫) ك‬, lam ( ‫) ل‬, nun ( ‫) ن‬, ha ( ‫) هـ‬, wa ( ‫) و‬,
dan ya ( ‫) ي‬. Cara membacanya adalah mim sukun dibaca jelas ( tanpa dengung )
Contoh: ‫ َاْنُتْم َد اِخُرْو َن‬. ‫ ُهْم َناِئُم ْو َن‬. ‫َي ْم ُك ُرْو َن‬

2. Idghaam Mimi
Apabila ada miim sukun bertemu dengan miim disebut idghoom
miimi.Cara membacanya adalah dengan mendengung sepanjang satu alif atau
dua harakat/ketukan. Secara istilah Idgham Mitslain artinya memasukkan huruf
mati ke dalam huruf hidup berikutnya seakan terdapat tanda tasydid. Idgham
Mitslain disebut juga sebagai Idgham Mimi karena terjadinya pertemuan dua
huruf hijaiyah yang makhraj dan juga sifatnya adalah sama persis (identik),
tepatnya huruf hijaiyah Mim Sukun ( ‫ ) ْم‬yang bertemu huruf Mim yang
mempunyai harakat ( ‫ ُم‬, ‫) َم ِم‬.
Contoh :
, ‫ َلُهْم َّم ْغ ِفَر ٌة َّو َاْج ٌر َك ِبْير َو ُيَهِّيْئ َلُك ْم ِّم ْن َاْم ِرُك ْم ِّم ْر َفًقا ِفْي ُقُلْو ِبِهْم َّمَر ٌۙض‬. ‫َاْو اَل ُدُهْم ِّم َن ِهّٰللا َشْيًئۗا‬

3. Ikhfaa Syafawi
Apabila ada mim sukun bertemu dengan Hukum bacaan Ikhfa Syafawi
terjadi ketika ada Mim Sukun ( ‫ ) ْم‬bertemu huruf hijaiyah Ba ( ‫ ) ب‬dengan
membunyikan samar-samar di bibir disertai dengungan .
Hukum Ikhfa Syafawi berbeda dengan hukum Idgham Bighunnah, Iqlab, atau
Ghunnah Musyaddadah.Di dalam mushaf, hukum Ikhfa Syafawi tak diberikan tanda
tasydid ataupun tanda yang lain, sama halnya seperti pada hukum Ikhfa
Haqiqi.Meski demikian, Ikhfa Syafawi ini tetaplah wajib dibaca dengan dengung
sekitar 2 – 3 harakat atau 1 1/2 alif. Sebab bila hukum Ikhfa Syafawi ini tidak
didengungkan, maka hukumnya akan berubah jadi hukum Izhar.
Contoh:
1. Surat Al Kahfi ayat 5
‫َّما َلُهْم ِبٖه ِمْن ِع ْلٍم َّو اَل ٰاِل َب ۤا ِٕىِه ْۗم‬

2. Surat Al Fiil ayat 4


‫َت ْر ِمْي ِه ْم ِبِحَج اَر ٍة ِّمْن ِس ِّج ْي ٍۙل‬

3. Surat Yasin ayat 19


‫َقاُلْو ا َط ۤا ِٕىُر ُك ْم َّمَع ُك ْۗم َإِىْن ُذ ِّك ْر ُتْۗم َب ْل َاْنُتْم َقْو ٌم ُّمْس ِر ُفْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai