Anda di halaman 1dari 3

Jenis-jenis Akun

Ada sembilan jenis akun pada akuntansi pemerintahan, yaitu aset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan LRA, belanja, transfer, pembiayaan, pendapatan LO, dan beban. Aset kewajiban,
dan ekuitas merupakan akun neraca. Seperti yang telah kita pelajari, laporan pokok (primer)
pada pemerintahan adalah neraca, laporan realisasi anggaran, dan laporan operasional.
Karena itu, kode akun juga ditentukan berdasarkan struktur laporan primer tersebut.
Pendapatan LRA, belanja, transfer, dan pembiayaan merupakan akun laporan realisasi
anggaran. Sedangkan pendapatan LO dan beban merupakan akun laporan operasional. Nama,
kode, dan keterangan kesembilan jenis akun tersebut disajikan sebagai berikut.
Jenis-jenis Akun
Kode Nama Bagian dari laporan
1 Aset Neraca
2 Kewajiban Neraca
3 Ekuitas Neraca
4 Pelaporan LRA Laporan realisasi anggaran
5 Belanja Laporan realisasi anggaran
6 Transfer Laporan realisasi anggaran
7 Pembiayaan Laporan realisasi anggaran
8 Pendapatan LO Laporan operasional
9 Beban Laporan operasional

Pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah diatur tentang bagan akun
standar. Ada tujuh dijid kode akun dalam peraturan tersebut. Berikut ini disajikan contoh
nama akun beserta kode akunnya:
1130106: Piutang Pajak Hotel
113 Merupakan kode masing-masing untuk aset, aset lancar, dan piutang pendapatan
0106 Kode 01 sebagai piutang pajak dan 06 adalah piutang pajak hotel
1321602: Personal Computer
132 Merupakan kode masing-masing untuk aset, aset tetap, serta peralata dan mesin
1602 Kode 16 sebagai komputer dan 02 adalah personal computer
Perlu diketahui bahwa pemilihan nama akun dalam penjurnalan di buku ini
didasarkan pada nama akun dengan 5 dijid kode akun Penggunaan nama akun dengan 7 kode
akun terlalu rinci. Sedangkan penggunaan nama akun dengan 3 dijid de terlalu ringkas.
Pembaca harus konsisten menggunakan nama akun sesuai dengan Permendagri No. 64 tahun
2013 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah.
Berikut ini contoh kode akun dengan kode 5 dan 7 dijid.
Contoh Kode Akun 5 Dijid dan 7 Dijid
Akun dengan kode 5 dijid Akun dengan kode 7 dijid
1130101 Piutang pajak kendaraan bermotor
11301 Piutang pajak daerah 1130106 Piutang pajak hotel
1130109 Piutang pajak reklame
Pajak kendaraan 8110101 PKB mobil penumpang sedang LO
81101 bermotor (PKB) LO 8110105 PKB mobil mobil bus LO
8110108 PKB mobil barang truck LO
9120108 Beban Persediaan Alat Tulis Kantor
91201 Beban bahan pakai habis 9120106 Beban persediaan bahan bakar minyak/gas
9120108 Beban persediaan pengisian isi tabung gas

Saldo Normal Akun


Debit (drebere atau disingkan Dr) adalah sisi kiri; sedangkan kredit (credere atau
disingkat Cr) adalah sisi kanan. Saldo normal suatu akun diperoleh dari posisi akun tersebut
pada persamaan akuntansi. Akun-akun yang berada pada sisi kiri persamaan akuntansi
memiliki saldo normal debit. Sedangkan akun-akun yang berada pada sisi kanan persamaan
akuntansi memiliki saldo normal kredit. Penentuan saldo normal akun sesuai dengan
persamaan akuntansi.
Berdasarkan persamaan akuntansi yang diuraikan sebelumnya, akun-akun yang berada
pada sisi kiri persamaan adalah:
1. Aset
2. Beban
3. Belanja
4. Pengeluaran pembiayaan
Karena akun aset, beban, belanja, dan pengeluaran pembiayaan berada di sisi persamaan
akuntansi, maka akun-akun tersebut memiliki saldo normal di debit Berdasarkan persamaan
akuntansi yang diuraikan di atas, akun-akun yang berada pada sisi kanan persamaan adalah:
1. Kewajiban
2. Ekuitas
3. Pendapatan LO
4. Pendapatan LRA
5. Penerimaan pembiayaan
Karena akun kewajiban, ekuitas, pendapatan LO, pendapatan LRA, dan penerimaan
pembiayaan berada di sisi kanan persamaan akuntansi, maka akun-akun tersebut memiliki
saldo normal di kredit.
Apa hubungan saldo normal dengan pencatatan transaksi? Pencatatan transaki ditentukan
berdasarkan saldo normalnya. Apabila saldo normal suatu akun berada di debit, maka
penambahan pada akun tersebut dicatat di debit; sebaliknya penguranga dicatat di kredit.
Sedangkan apabila saldo normal suatu akun berada di kredit, maka penambahan pada akun
tersebut dicatat di kredit; sebaliknya pengurangan dicatat di debit. Peraga 5.7 menunjukkan
penambahan, pengurangan, dan saldo normal akun
Penambahan, Pengurangan, dan Saldo Normal Akun
Akun Bertambah Berkurang Saldo normal
Aset Debit Kredit Debit
Kewajiban Kredit Debit Kredit
Ekuitas Kredit Debit Kredit
Pendapatan LO Kredit Debit Kredit
Beban Debit Kredit Debit
Pendapatan LRA Kredit Debit Kredit
Belanja Debit Kredit Debit
Peneimaan Pembiayaan Kredit Debit Kredit
Pengeluaran Pembiayaan Debit Kredit Debit
Perubahan SAL Menyesuaikan
Seperti tampak pada table diatas, saldo normal akun perubahan SAL adalah
menyesuaikan. Maksud menyesuaikan adalah penambahan pada akun perubahan SAL dapat
di debit atau di kredit. Sebaliknya, pengurangan pada akun perubahan SAL juga dapat di
debit dan di kredit. Karena itu saldo normal akun perubahan SAL menyesuaikan besaran
debit dan kredit. Berikut ini ilustrasi lebih lanjut:
1. Belanja di debit dengan pasangan perubahan SAL, di kredit.
2. Pengeluaran pembiayaan di debit dengan pasangan perubahan SAL di kredit
3. Perubahan SAL di debit dengan pasangan penerimaan pendapatan di kredit
4. Perubahan SAL di debit dengan pasangan pendapatan LRA di kredit
Akun Perubahan SAL dan Pasangannya
Debit Kredit
Belanja Perubahan SAL
Pengeluaran Pembiayaan Perubahan SAL
Perubahan SAL Pendapatan LRA
Perubahan SAL Penerimaan Pembiayaan

Anda mungkin juga menyukai