Bentuk laporannya memang terbilang sederhana. Namun, cara ini jauh lebih
efisien dibandingkan memakai jasa software akuntansi yang notabene
berbayar.
Hal ini dikarenakan bentuk laporan yang ditampilkan excel jauh lebih terbatas
dan terbilang manual. Berbeda dengan bentuk pembukuan di perusahaan
besar yang jauh lebih kompleks dan berbasis software.
Artikel kali ini akan menjabarkan tentang tata cara membuat laporan
keuangan di excel tanpa mengabaikan kaidah akuntansi yang berlaku.
Pembahasan akan dilengkapi dengan teori dasar akuntansi dan cara
menerapkan rumus-rumus excel.
Kuasai cara menyusun laporan yang baik dan benar sesuai dengan kaidah
akuntansi. Dengan demikian, Anda akan dengan mudah mempraktikkan tata
cara membuat laporan keuangan di excel.
Penting untuk memastikan terlebih dahulu bahwa excel layak untuk dijadikan
sebagai sarana pembuat laporan keuangan pada bisnis Anda. Hal ini harus
dipahami betul mengingat excel hanya mampu menampilkan bentuk laporan
yang terbilang sederhana.
Cara membuat laporan keuangan di excel memang tidak mudah karena Anda
harus membuat sketsa laporan keuangan secara manual. Oleh sebab itu,
penguasaan terhadap konsep dasar akuntansi harus dimiliki sejak dini.
Cara membuat laporan keuangan di excel yang benar harus melewati tahap-
tahap yang telah ditetapkan. Terdapat sejumlah tahapan dalam pembentukan
laporan keuangan mulai dari transaksi, jurnal umum, buku besar, dan neraca
saldo penyesuaian.
1. Transaksi
2. Jurnal umum
Jurnal umum berisi tentang uraian lengkap setiap transaksi yang dilakukan
oleh perusahaan. Keterangan tentang transaksi tersebut disertai dengan
penggolongan nama akun. Berikut ini format tabel untuk jurnal umum:
Tanggal Keterangan Nama Akun Debet (D) Nama Akun Kredit (K)
Buku besar memiliki bentuk yang lebih spesifik dibandingkan dengan jurnal
umum karena hanya menampilkan aktivitas per akun. Setiap akun yang
terletak pada jurnal umum diringkas sehingga menghasilkan nilai saldo akhir
di Buku besar. Berikut ini format tabel dari buku besar:
Tanggal Keterangan Nama Akun Debet (D) Kredit (K) Saldo Akhir
Tujuan utama dari neraca saldo adalah untuk memastikan bahwa arus kas
yang masuk dan keluar sudah sesuai. Hal ini ditandai dengan kedua sisi saldo
yang seimbang. Adapun format dari neraca saldo penyesuaian adalah:
Aset Modal
Prive Kewajiban
Biaya-biaya Penjualan/Pendapatan jasa
Perusahaan Jasa:
Perusahaan barang:
Neraca Keuangan
Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan 3 unsur penting dari
suatu bisnis yaitu aset, kewajiban, dan modal. Jika terdapat aset yang
disusutkan, tampilkan di bagian pasiva sebagai akun “Akumulasi depresiasi”.
Nama-Nama Akun dan Posisinya saat berada di Saldo Normal
Setelah mengetahui garis besar dari format laporan keuangan, Anda harus
menghafal setiap akun-akunnya agar tidak salah menempatkan. Masing-
masing akun memiliki posisi tersendiri. Artinya, jika akun berpindah dari posisi
normalnya, berarti terjadi pengurangan. Agar lebih jelas, perhatikan tabel di
bawah ini:
Kas Debet
Deposito Debet
Piutang Debet
Modal pemilik Kredit
Persediaan barang Debet
Utang Gaji Kredit
Persekot biaya Debet
Utang Bank Kredit
Investasi jangka panjang Debet
Utang jangka pendek Kredit
Tanah Debet
Utang jangka panjang Kredit
Peralatan toko Debet
Penjualan Kredit
Kendaraan Debet
Pendapatan Jasa Kredit
Akumulasi penyusutan aset Debet
Akumulasi Depresiasi Kredit
Prive Debet
Harga pokok penjualan (HPP) Debet
Biaya-biaya Debet
Bapak Abdi mendirikan sebuah usaha yang bergerak di bidang jasa yaitu
bengkel kendaraan. Bisnis tersebut didirikan sejak Januari 2021 dan diberi
nama “Bengkel Abdi Jaya”.
Tanggal 01 Januari:
*Bapak Abdi selaku pemilik usaha bengkel memberikan uang tunai sebagai
modal awal sebesar Rp50.000.000.
Tanggal 2 Januari:
*Dibeli secara tunai mesin bengkel yang digunakan untuk servis dengan
harga Rp15.000.000 dan biaya pengirimannya sebesar Rp300.000.
Tanggal 3 Januari:
*Dibeli perlengkapan ATK untuk kebutuhan administrasi sebesar Rp200.000.
Tanggal 6 Januari:
Tanggal 7 Januari:
*Bengkel menerima jasa perbaikan motor senilai Rp500.000, tapi baru dibayar
separuhnya saja.
Tanggal 8 Januari:
*Diterima jasa servis dan penggantian suku cadang baru senilai Rp3.000.000.
Tanggal 10 Januari:
Tanggal 13 Januari:
Tanggal 25 Januari:
Tanggal 30 Januari:
*Diketahui total peralatan suku cadang yang telah terpakai adalah sebesar
Rp2.000.000
Tanggal 31 Januari:
2. Jurnal Umum
Berikut ini adalah hasil penyusunan jurnal umum “Bengkel Abdi Jaya” pada
aplikasi Microsoft Excel:
Cara membuat laporan keuangan di Excel_Tampilan jurnal umum via aplikasi
writer
Keterangan:
Pada ilustrasi tersebut dijelaskan secara detail akun-akun dari tiap transaksi
yang terjadi baik di posisi debet ataupun kredit.
Perlu Anda ketahui bahwa cara membuat laporan keuangan di excel yang
baik adalah tabel harus informatif dan mudah dibaca. Anda bisa
memanfaatkan menu “Format as table” pada tab home untuk mengatur warna
tabel.
Hal yang ditekankan di sini adalah cara mencari nilai depresiasi dari aset
yang berupa mesin bengkel. Adapun metode depesiasi yang digunakan
adalah Straigh Line Method (SLN) atau garis lurus.
Diketahui:
Nilai residu atau nilai jual mesin setelah habis UE (Salvage): Rp3.500.000
Rumus SLN:
=SLN(Cost;Salvage;Life)
3. Buku Besar
Tahapan ketiga pada tata cara membuat laporan keuangan di excel adalah
menyusun Buku Besar. Anda harus mengelompokkan setiap akunnya dalam
tabel yang berbeda agar memperoleh nilai saldo akhir.
Berikut ini adalah hasil penyusunan Buku Besar “Bengkel Abdi Jaya” pada
aplikasi Microsoft Excel:
Berikut hasil identifikasi posisi saldo normal di akun “Bengkel Abdi Jaya”:
*Saldo normal Debet: =Saldo Akhir sebelumnya + Saldo Debet – Saldo Kredit
*Saldo normal Kredit: =Saldo Akhir sebelumnya – Saldo Debet + Saldo Kredit
Berikut ini adalah hasil penyusunan Neraca saldo penyesuaian “Bengkel Abdi
Jaya” pada aplikasi Microsoft Excel:
Pada tabel di atas terlihat 2 golongan saldo yaitu bagian aktiva dan pasiva.
Neraca saldo tersebut memastikan bahwa uang yang masuk sudah sama
dengan uang yang keluar.
Anda bisa menggunakan rumus SUM untuk mencari total nilai aktiva dan
pasiva. Apabila keduanya menghasilkan nilai yang sama, sudah bisa
dipastikan bahwa tahapan yang sudah ditempuh benar.
Tibalah saatnya pada penyusunan laporan keuangan utama yang terdiri dari 3
macam. Berikut ini adalah tampilan dari hasil akhir pembukuan dari “Bengkel
Abdi Jaya” menggunakan aplikasi Microsoft Excel:
Cara membuat laporan keuangan di Excel_Tampilan Laporan Keuangan
Utama via aplikasi writer
Keterangan:
Laporan L/R pada tabel di atas dihitung dengan cara akun pendapatan
dikurangi akun biaya-biaya. Anda bisa menggunakan fungsi SUM untuk
menjumlahan total biaya yang dikeluarkan. Alhasil, perusahaan tersebut
mendapatkan laba sebesar Rp2.825.000.
3. Neraca Keuangan
Buku besar tersebut menampilkan aktivitas dari setiap akun yang terdapat di
jurnal umum. Tujuannya adalah mencari saldo akhir dari setiap akunnya.
Rumus dari nilai saldo akhir tergantung dari jenis akun tersebut apakah
memiliki posisi saldo normal di bagian debet ataukah kredit.
Jika Anda ingin menghitung pendapatan, caranya sangat mudah sekali yaitu
dengan menggunakan rumus berikut ini.