Laporan neraca adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan aset, kewajiban
(liability), dan modal (equity) perusahaan pada tanggal tertentu.
Dari laporan ini kita bisa mengetahui kondisi aset, kewajiban dan modal perusahaan.
01. Pengertian Laporan Neraca (bahasa Inggris:
balance sheet)
Pada paragraf pertama artikel ini sudah disinggung mengenai pengertian laporan
neraca.
Jadi, secara umum definisi Laporan Neraca adalah laporan yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan pada titik waktu tertentu (atau tanggal tertentu).
Yaitu posisi aset atau kekayaan perusahaan di satu sisi dan kewajiban/utang serta
modal di sisi yang lain.
Laporan Neraca adalah salah satu jenis dari lima laporan keuangan utama perusahaan,
yaitu:
Dari pengertian laporan neraca, kita bisa menyimpulkan ada 3 komponen laporan
neraca, yaitu:
Aset, posisi kekayaan perusahaan pada tanggal tertentu, misalnya: 31 Desember. Contoh:
Kas dan setara kas.
Kewajiban, saldo kewajiban perusahaan pada tanggal tertentu. Contohnya: utang jangka
pendek, utang jangka panjang.
Modal, saldo modal pada tanggal tertentu. Contoh: saham disetor
Semua jenis perusahaan perlu membuat lapora neraca, sehingga kita mengenal:
Bagaimana bentuk dan format laporan neraca untuk 3 jenis perusahaan tersebut?
Bentuk dan format laporan neraca ini sama untuk perusahaan dagang, perusahaan
jasa, perusahaan manufaktur,
Jadi bentuk dan format penyajian laporan neraca adalah sama, baik untuk koperasi
simpan pinjam, bank umum, bank syariah, hotel, maupun usaha catering.
dilanjutkan ya…
Seperti ditunjukan dalam gambar di atas kita bisa melihat bahwa sisi sebelah kiri
laporan menyajikan aset yang dimiliki perusahaan.
Kewajiban dan
Ekuitas atau modal perusahaa
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, ada 2 jenis aktiva, yaitu: 1) aktiva lancar,
dan 2) aktiva tetap.
1. Aset Lancar
Aktiva Lancar adalah aktiva yang dapat dicairkan dengan cepat atau relatif cepat.
Definisi ‘cepat’ artinya diubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau kurang.
2. Aset Tetap
Pengertian aset tetap adalah aset yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun.
Aset seperti bangunan pabrik dan peralatan disajikan di laporan neraca dalam nilai
bersih, yaitu sudah dikurangi dengan akumulasi PENYUSUTAN.
Pengertian kewajiban (liabilitas) adalah utang perusahaan kepada kreditur dan pihak
lain.
1. Kewajiban/utang lancar
Pengertian kewajiban lancar/utang lancar adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun.
3. Ekuitas / Modal
Posisi prive dalam neraca disajikan pada bagian ekuitas, yakni mengurangi saldo
ekuitas.
Pada ilustrasi gambar di atas bagian MODAL (ekuitas) terdiri dari dua elemen, yaitu:
1. Saham disetor
Pengertian saham disetor adalah jumlah kas yang disetorkan oleh pemegang saham ke
perusahaan.
Dana dari saham disetor ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
2. Laba ditahan
Pengertian laba ditahan adalah laba perusahaan yang tidak dibagikan ke pemegang
saham.
Bagian laba ditahan (retained earnings) akan terus terakumulasi dari waktu ke waktu.
Perincian elemen atau bagian ekuitas ini memiliki arti penting bagi beberapa orang
tapi tidak bagi yang lain.
Bagian paling atas atau header merupakan identitas perusahaan, judul laporan, dan
periode laporan.
Atau lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mengubah pos tersebut menjadi KAS
(aset lancar), atau perkiraan masa manfaatnya.
Sehingga elemen pertama yang dilaporkan dalam aset lancar adalah kas dan setara
kas, selanjutnya diikuti dengan piutang, dan persediaan barang dagang.
Demikian juga dengan elemen UTANG, disusun berurutan berdasarkan pada waktu
harus membayar utang tersebut.
Bentuk laporan neraca yang disajikan dengan aktiva di sisi kiri dan kewajiban serta
modal di sisi kanan.
Bentuk laporan neraca yang menyajikan elemen-elemen neraca dengan melajur dari
atas ke bawah.
Selain untuk keperluan penyajian laporan neraca, tingkat likuiditas juga diperlukan
perusahaan ketika mengelola kas dan aset lancar lainnya untuk melunasi tagihan-
tagihan yang jatuh tempo.
Demikian juga dengan pemberi pinjaman, supplier, dan pemeringkat obligasi akan
memperhatikan tingkat likuiditas ini.
Salah satu ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat likuiditas adalah dengan
menghitung modal kerja bersih (net working capital).
Pengertian modal kerja bersih (net working capital) adalah aset lancar dikurangi
kewajiban lancar
Cara menghitung modal kerja bersih (net working capital) adalah sebagai berikut :
Perhatikan contoh menghitung modal kerja perusahaan berikut:
Berikut iini contoh laporan neraca perusahaan pengolahan dan distribusi makanan
Allied Food Products.
Dalam contoh di atas adalah laporan neraca akhir tahun 2004 dan 2005.
06. Cara Membuat Laporan Neraca
Iya serius cuma ada 3, dan itu sudah kita bahas, yaitu:
Dan untuk melengkapi 3 koentji tersebut, pahami juga ukuran likuiditas di bagian
#03.
iya cukup, maka Anda sudah membuat laporan neraca sesuai standar akuntansi
keuangan (SAK) yang berlaku.
Agar semakin jelas, saya sajikan cara membuat dan contoh laporan neraca sederhana.
yuk dimulai…
Dan pada contoh ni saya akan menyajikan langkah-langkah yang lengkap ya step-by-
step.
Tujuannya agar anda tahu benar filosofinya. setelah memahami filosofinya, saya
yakin Anda akan tahu cara cepat atau jalan pintas untuk membuat laporan neraca.
Istilah anak jaman now “dengan tutup mata saja bisa bikin laporan neraca”
Untuk memudahkan, saya akan menggunakan 3 komponen pokok saja dari laporan
neraca, yaitu:
Kas
Utang usaha
Modal disetor.
Misalnya, Pada tanggal 01 Februari 2019, Bening membuka usaha rumahan dengan
mendirikan PT Bening Xidev Jaya. Perusahaan itu bergerak di bidang jasa konsultan
arsitektur.
Perusahaan membeli perlengkapan kantor, seperti meja, kursi, dan komputer senilai
Rp 10.000.000 dengan uang muka Rp 5.000.000 sisanya kredit.
Perusahaan mendapat pesanan desain untuk pembangunan vila di Tretes, Jawa Timur
senilai Rp 10.000.000 dibayar tunai.
Untuk membuat laporan keuangan ada proses-proses yang harus dilakukan yang
terangkum dalam sebuah siklus akuntansi.
Setelah kita mencatat semua transaksi ke dalam jurnal, langkah selanjutnya adalah
memindahkan (posting) pos-pos di jurnal ke buku besar.
Dan berikut ini ringkasan saldo buku besar PT Bening Xidev Jaya:
Setelah membuat buku besar dengan cara memindahkan pos-pos di jurnal, selanjutnya
kita membuat neraca saldo dari buku besar.
Caranya mudah, yaitu dengan memindah akun besarnya saldo dari buku besar yang
sudah dibuat,
Langkah #4: Membuat Laporan Neraca
Nah,, langkah terakhir adalah membuat laporan neraca sesuai format dan yang sudah
kita pelajari di bagian #01 dan #2.
Caranya membuat laporan neraca adalah dengan memindahkan setiap akun dan saldo
yang sudah kita buat di neraca saldo ke dalam format dan bentuk yang sudah
ditentukan.
Keterangan:
Pada laporan neraca di atas ada laba ditahan yang nilainya Rp 8.000.000.
Dari mana dan bagaimana cara mendapatkan angka sebesar itu ya?
Begini caranya…
Jumlah sebesar Rp 8.000.000 di peroleh dari laporan laba rugi PT Bening Xidev Jaya
bulan Februari 2019
Perhatikan laporan laba rugi PT Bening Xidev Jaya berikut ini:
Kalau belum langsung saja hubungi saya, atau silahkan tuliskan setelah artikel ini.
Sekarang kita lanjutkan hal yang sangat penting dalam membuat laporan neraca,
Persediaan menunjukkan investasi dalam bahan baku, barang dalam proses dan
barang jadi.
Terakhir aset dan peralatan bersih mencerminkan jumlah yang harus dibayar
perusahaan untuk aset tetapnya dikurangi akumulasi penyusutan.
Dari neraca di atas terlihat bahwa Allied memiliki kas dan setara kas sebesar 10 juta
sehingga perusahaan dapat mengeluarkan cek sebesar jumlah tersebut.
Aset non kas seharusnya menghasilkan kas, tapi tidak mencerminkan kas yang
tersedia
Dan jumlah kas yang akan diberikan jika aset tersebut dijual saat ini dapat memiliki
nilai yang lebih tinggi atau lebih rendah daripada nilai yang tercatat dalam buku.
Allied bisa saja menggunakan metode masuk terakhir, keluar pertama (last in, first out
– LIFO) atau metode harga perolehan rata-rata.
“Metode FIFO akan menghasilkan nilai persediaan neraca yang relatif tinggi, harga
pokok penjualan yang rendah di laporan laba rugi sehingga laba yang dilaporkan
relatif tinggi.”
1. Persediaan yang dicantumkan di NERACA lebih tinggi daripada jika metode yang digunakan
adalah metode LIFO.
2. Harga pokok penjualannya lebih rendah daripada jika metode yang digunakan adalah
metode LIFO.
3. Laba yang dilaporkan juga akan tinggi.
Pada kasus Allied, jika perusahaan menggunakan LIFO pada tahun 2005, angka
persediaan di neracanya akan menjadi 585 juta dan bukan 615 juta dan labanya akan
turun sebesar 18 juta.
Jadi, metode penilaian persediaan dapat memberikan dampak yang signifikan pada
laporan keuangan.
Saham preferen merupakan hasil kombinasi antara saham biasa dan utang.
Sedangkan obligasi konvertibel adalah efek utang yang memberikan opsi kepada
pemegang obligasi untuk menukar obligasi dengan saham biasa.
Jika terjadi kebangkrutan usaha, saham preferen memiliki peringkat di bawah utang,
tapi di atas saham biasa.
Ketika perusahaan telah menerbitkan saham preferen, total ekuitasnya mencakup
ekuitas biasa ditambah saham preferen.
Oleh karena itu, ketika kita menggunakan istilah ekuitas, maka yang dimaksudkan
adalah ekuitas biasa, kecuali bila dinyatakan berbeda.
Jika Allied memilih untuk menggunakan penyusutan garis lurus untuk pelaporan
pemegang saham, beban penyusutan tahun 2005 akan turun 25 juta.
Sehingga angka 1 M yang disajikan untuk pabrik bersih di dalam neracanya akan naik
menjadi 25 juta lebih tinggi.
Yang lebih penting lagi, laba bersih yang dilaporkan juga akan menjadi lebih tinggi.
Pada umumnya, angka-angka akuntansi ini, seringkali disebut juga nilai buku berbeda
dengan nilai pasar.
Misalkan nilai aset yang dibeli Allied 20 tahun yang lalu, tentu nilainya akan berbeda
pada saat ini.
Nilai buku dan nilai pasar kewajiban biasanya tidak jauh berbeda satu sama lain, tapi
hal ini tidak SELALU BENAR.
Jika tingkat bunga berubah setelah utang diterbitkan, maka nilai pasarnya akan
berbeda dari nilai bukunya.
Secara sederhana nilai buku ekuitas biasa sebuah perusahaan adalah nilai buku aset
yang dilaporkan dikurangi nilai buku kewajibannya.
Apple adalah contoh yang sangat baik dari fenomena peluang untuk tumbuh.
Tapi investor menyadari bahwa produk tersebut merupakan produk yang hebat dan
akan memberikan laba yang tinggi meskipun nilai bukunya RENDAH.
Neraca dapat dilihat sebagai potret posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu.
Misalnya pada tanggal 31 Desember 2016.
Jika kita melihat pada contoh Neraca Allied, pada tanggal 31 Desember 2004, Allied
memiliki kas dan setara kas sebesar 80 juta, tapi saldo tersebut turun menjadi 10 juta
pada akhir tahun 2005
Neraca berubah setiap hari seiring dengan naik dan turunnya persediaan, bertambah
atau dihentikannya aset tetap, naik atau turunnya pinjaman bank.
Misalnya Allied memiliki persediaan yang rendah tepat sebelum musim panen,
tapi persediaan tersebut akan tinggi setelah tanaman musim gugur dipanen dan
diproses.
Sama halnya, sebagian besar pedagang ritel memiliki persediaan yang tinggi tepat
sebelum hari raya,
tapi persediaan yang rendah dan piutang usaha yang tinggi sesudahnya.
Dan untuk melengkapi artikel tentang laporan neraca ini, kami sajikan video pendek
pembelajaran tentang cara membuat laporan neraca berikut ini:
Terima kasih.