Paparan Standar Teknis Air Limbah
Paparan Standar Teknis Air Limbah
2023
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
DASAR HUKUM
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Untuk ketentuan lebih lanjut terkait tata cara penyusunan dokumen Persetujuan Teknis diatur dalam:
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Penerbitan Persetujuan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
DASAR HUKUM
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
Sebelum
PP 22/2021 Sesudah
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
4
Surat Kelayakan
Operasional (SLO)
Adalah surat yang
memuat pertanyaan
pemenuhan mengenai
standar perlindungan
dan pengelolaan
lingkungan hidup usaha
dan/atau kegiatan sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-
undangan
1
2 3
• Pengaturan kewenangan penerbitan persetujuan
lingkungan didasarkan pada kewenangan
penerbitan Perizinan Berusaha;
• Berbeda dengan konsep sebelumnya dalam izin
lingkungan;
• Kewenangan tidak lagi berdasarkan kegiatan
strategis Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota;
• Pengaturan menyelaraskan kewenangan
Persetujuan Lingkungan dengan Perizinan
Berusaha
PP 5 Tahun 2021
Pembagian Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Berdasarkan Dokumen LH
Injeksi
a. pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan;
b. pembuangan Air Limbah ke formasi tertentu;
c. pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu; Imbuhan air tanah (resapan)
d. pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi ke tanah;
dan Penyiraman atau pencucian
e. pembuangan Air Limbah ke Laut.
f. pembuangan Emisi
KajianTeknis
Melakukan
Wajib Mempunyai Penapisan Secara
Standar Teknis yang
Mandiri
Pertek dan SLO & ditetapkan Pemerintah
Mengajukan meliputi:
permohonan
Untuk mendapatkan Persetujuan a. Baku Mutu Air Limbah
Persetujuan Teknis
Teknis penanggung jawab Usaha b. Standar Teknologi
dan/atau Kegiatan dapat :
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2021
Pasal 4
Untuk mendapatkan Persetujuan Teknis penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan pembuangan dan/atau
pemanfaatan Air Limbah harus melakukan:
a. Penapisan Secara Mandiri; dan
b. permohonan Persetujuan Teknis.
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
PERSYARATAN
pembuangan Air Limbah ke Badan Air
Telah memiliki atau terhubung dengan
IPAL Kawasan
X
Sungai Danau Drainase
Kanal
✓ X
Saluran irigasi
Pengangkut air limbah
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
Muatan Kajian Teknis
Pembuangan dan/atau Pemanfaatan Air Limbah serta Pembuangan Emisi
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
Muatan Standar Teknis
Pembuangan dan/atau Pemanfaatan Air Limbah serta Pembuangan Emisi
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
Alur Proses Penerbitan Persetujuan Teknis dan SLO
Air Limbah Dan Emisi
Air Limbah
diinjeksikan ke
formasi
tertentu?
Persetujuan
Teknis dengan
kajian
Catatan:
Banyak dipakai di industri migas-pabum
yang banyak menghasilkkan air terpoduksi
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE BADAN AIR PERMUKAAN
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
Pembuangan Air Limbah ke Badan Air Permukaan
Kajian/standar teknis meliputi:
d. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
a. deskripsi kegiatan:
▪ jenis dan kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan; ▪ kapasitas instalasi pengolahan Air Limbah
▪ jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan ▪ teknologi sistem pengolahan Air Limbah
penolong yang digunakan; ▪ unit proses atau unit operasi
▪ proses Usaha dan/atau Kegiatan yang ▪ kriteria desain setiap unit proses
direncanakan termasuk kegiatan penunjang ▪ alur proses dan layout instalasi pengolahan
Air Limbah
yang berpotensi menghasilkan Air Limbah;
▪ neraca air ▪ pengelolaan lumpur dan/atau gas yang
▪ fluktuasi atau kontinuitas produksi dan Air Limbah; dihasilkan
▪ layout lokasi masing-masing unit proses/kerja e. Rencana Pemantauan Lingkungan
▪ Titik penaatan, pembuangan Air Limbah,
dan instalasi pengolahan air limbah
pemantauan Badan Air permukaan
b. Rona Lingkungan Awal
▪ perhitungan kapasitas instalasi pengolahan Air ▪ Mutu Air Limbah, Mutu Air, Mutu Air Tanah
Limbah yang dipantau
▪ keperluan perhitungan prakiraan dampak ▪ Frekwensi Pemantauan
f. sistem penanggulangan keadaan darurat
▪ komponen lingkungan yang terkena dampak
c. Prakiraan Dampak g. Internalisasi Biaya Lingkungan
▪ Perhitungan Baku Mutu Air Limbah h. Periode waktu uji coba
▪ sebaran Air Limbah Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia
▪ Sifat penting dampak Sistem Manajemen Lingkungan
▪ Penetapan titik pemantauan air pada Tidak dibuang ke drainase, irigasi & fungsi
Badan Air permukaan tertentu
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
Pemanfaatan Air Limbah Ke Formasi Tertentu d. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan
Kajian/Standar teknis meliputi: ▪ Sistem IPAL yang direncanakan
a. deskripsi kegiatan: ▪ Desain pond injeksi/resapan
▪ jenis dan kapasitas Usaha dan/atau Kegiatan;
▪ jenis dan jumlah bahan baku dan/atau bahan
e. Rencana Pemantauan Lingkungan
penolong yang digunakan;
▪ Air Limbah: Titik penaatan, Mutu Air Limbah,
▪ proses Usaha dan/atau Kegiatan yang
▪ Injeksi: titik penaatan, parameter, frekwensi
direncanakan termasuk kegiatan penunjang
▪ Air Tanah: sumur pantau, parameter,
yang berpotensi menghasilkan Air Limbah;
Frekwensi
▪ neraca air
f. sistem penanggulangan keadaan darurat
▪ fluktuasi atau kontinuitas produksi dan Air Limbah;
g. Internalisasi Biaya Lingkungan
▪ layout lokasi masing-masing unit proses/kerja
h. Periode waktu uji coba
dan instalasi pengolahan air limbah
Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia
▪ pemanfaatan Air Limbah
Sistem Manajemen Lingkungan
b. Rona Lingkungan Awal
▪ komponen lingkungan yang relevan untuk BMAL untuk menahan intrusi air laut: Kelas 2
mengkaji pemanfaatan Air Limbah BMAL untuk imbuhan air tanah: Kelas 2
c. Baku Mutu Air Limbah BMAL untuk resapan: Kelas 3
T Lengkap
10 hk
&
Persyaratan Pengajuan
Benar? **Keterangan Penilaian
Y
Substansi: MEKANISME
PENERBITAN
Penilaian Penilaian substansi dapat SURAT
Substansi** 30 hk melibatkan tenaga ahli PPA KELAYAKAN
OPERASIONAL
Kesesuaian isi kajian teknis (SLO)
dengan besaran usaha dan
T Penolakan
Kesesuaian volume AL, system
Persetujuan
terpenuhi?
Teknis pengolahan/ pemanfaatan
AL, beban AL dan
*Permohonan Y dampaknya, RPL.
disampaikan melalui Kesesuaian isi dokumen
Sistem Informasi pemenuhan standar teknis
Dokumen Persetujuan dengan besaran usaha dan
Lingkungan Teknis volume AL, BMAL, RPL
Penilaian substansi
Kajian Teknis Standar Teknis
❑ besaran Usaha dan/atau Kegiatan dengan ❑ besaran Usaha dan/atau Kegiatan dengan
volume Air Limbah; volume Air Limbah;
❑ sistem pengolahan Air Limbah ❑ Baku Mutu Air Limbah yang ditetapkan
dan/atau pemanfaatan Air Limbah; oleh Menteri dan/atau standar teknologi; dan
❑ beban Air Limbah yang dibuang
❑ rencana pemantauan lingkungan.
atau dimanfaatkan terhadap potensi
dampak lingkungnnya; dan
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
CONTOH MUATAN PENILAIAN SUBSTANSI PERSETUJUAN TEKNIS AIR LIMBAH
1. Standar Teknis Pemenuhan BMAL:
Pasal 138, 143,145
• Parameter & nilai BMAL PP No. 22 Tahun 2021
• Desain IPAL
• Titik penaatan, Titik pembuangan, Titik pemantauan, nama, titik
koordinat
• Biaya PPMA (Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air)
• Kewajiban
• Larangan
• Periode waktu pemenuhan BMAL termasuk uji coba
2. Standar Kompetensi SDM: Pemenuhan standar kompetensi SDM paling lambat 1 tahun sejak SLO terbit
• PJ PPA (Pengendalian Pencemaran Air) Kemampuan: identifikasi sumber pencemar, karakteristik AL, menilai tingkat
pencemar, identifikasi bahaya, tindakan keselamatan,
• PJ operasional IPAL
• Personel dengan kompetensi sesuai
kebutuhan
3. Sistem Manajemen Lingkungan: Mencakup:
• Pemantauan Mutu Air Limbah ❑ Perencanaan
• Penaatan BMAL ❑ Pelaksanaan
• Pemantauan air dan atau air tanah berkala ❑ Pemeriksaan
❑ Tindakan
• pelaporan
Kewajiban & Larangan
Kewajiban:
Larangan
a. Menjamin seluruh air limbah yang dihasilkan masuk ke instalasi pengolahan limbah;
a. Membuang air limbah secara sekaligus dalam
b. Memisahkan saluran air limbah dengan saluran limpasan air hujan;
c. Memiliki unit pengolahan dan saluran air limbah kedap air; 1 (satu) kali pembuangan pada pond resapan;
d. Memiliki prosedur operasional standar pengolahan dan sistem tanggap darurat instalasi pengolahan air limbah; b. Mengencerkan air limbah dalam upaya
e. Memasang alat ukur debit di lokasi inlet dan outlet Intalasi Pengolahan Air Limbah; penaatan batas kadar yang dipersyaratkan;
f. Melakukan pemantauan kualitas air limbah yang diaplikasikan pada titik penaatan setiap 1 (satu) bulan sekali c. Membuang air limbah di luar titik penaatan
dengan menggunakan laboratorium terakreditasi;
yang ditetapkan; dan
g. Melakukan pencatatan debit harian air limbah pada inlet dan outlet Instalasi Pengolahan Air Limbah;
d. Adanya air larian (run off) air imbah yang
h. Memenuhi baku mutu air limbah;
i. Menyediakan fasilitas prasarana dan sarana dalam rangka penanggulangan pencemaran air pada kondisi masuk ke badan air permukaan dan/atau
darurat; saluran drainase;
j. Dalam hal terjadi pencemaran air tanah, penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan melaporkan keadaan e. Menyampaikan data palsu.
tersebut sebagai keadaan darurat secara elektronik dalam waktu paling lama 24 (dua puluh empat) jam kepada
Bupati Boyolali c.q. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boyolali dengan tembusan kepada Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Gubernur Jawa Tengah c.q. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi Jawa Tengah;
k. Melakukan Penanggulangan pencemaran air tanah dan pemulihan mutu air tanah jika terjadi pencemaran air
tanah;
l. Melakukan uji kualitas air sumur pantau upstream dan downstream setiap 6 (enam) bulan sekali;
m. Melakukan pelaporan kepada Bupati Boyolali c.q. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Boyolali setiap
3 (tiga) bulan sekali.
Surat Kelayakan Operasional (SLO)
Untuk mendapatkan SLO, penyelenggara kegiatan dan/atau usaha menyampaikan laporan
mengenai penyelesaian pembangunan sistem pengolahan Air Limbah dan/atau fasilitas injeksi
dan uji coba Air Limbah.
Laporan dilengkapi:
a. Perizinan Berusaha;
b. Persetujuan Lingkungan;
c. Persetujuan Teknis;
d. hasil pemantauan Air Limbah dan Emisi yang
diuji oleh laboratorium yang telah mendapat
registrasi dari Menteri sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. dokumen kontrol jaminan/jaminan kualitas
(quality assurance /quatity control) mengenai
tata cara uji Air Limbah dan/atau Emisi ; dan
f. sertifikat registrasi laboratorium lingkungan
Kenapa Perlu SLO..???
Untuk Memastikan Berfungsinya Sarana dan Prasarana (Sarpras)
Pada Sarpras Pengolahan Air Limbah dapat Pada Sarpras Pengendalian Pencemaran
melakukan ? Udara dapat melakukan ?
Menteri/Gubernur
/Bupati/Walikota 5 hr
Penegakan
Kesesuaian standar teknis
Menteri menugaskan pejabat madya
bid PPKL; Gubernur atau dg sarpras; berfungsinya
Hukum
Bupati/Walikota menugaskan pejabat
Verifikasi sarpras & terpenuhi Arahan:
bid LH BMAL dlm Pertek 1. Perbaikan
sarpras
T 2. Perubahan Sesuai T
Sesuai Pertek d/a Verifikasi arahan
Pertek? Perling ?
3. Jangka waktu
Y perbaikan 3 hk
Y
SLO
3 hk Dimulainya operasional usaha/kegiatan
Pengawasan ketaatan PJ U/K dalam
perijinan usaha
Selesai
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
PROSES SLO
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
Catatan Ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup Peraturan Pemerintah No 22 tahun 2021
• Ketentuan Peralihan (pasal 527): Pada saat PP 22/2021 mulai berlaku:
a. izin lingkungan, izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Surat
Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup, rekomendasi UKL-UPL, atau dokumen
Lingkungan Hidup; yang telah mendapat persetujuan sebelum berlakunya PP ini,
dinyatakan tetap berlaku dan menjadi persyaratan serta termuat dalam
Perizinan Berusaha atau Persetujuan Pemerintah
b. dalam hal Pemerintah atau Pemerintah Daerah belum menetapkan Baku Mutu
Air pada badan air permukaan, menggunakan Baku Mutu Air kelas 2
sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari PP ini.
• Ketentuan Penutup (pasal 531): Penyusunan dan penetapan Baku Mutu Air serta
perhitungan dan penetapan alokasi beban pencemar air harus diselesaikan dalam
jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun sejak PP ini diundangkan;
• Ketentuan Penutup: Pada saat PP 22/2021 ini mulai berlaku, semua peraturan
perundang- undangan yang merupakan peraturan pelaksanaan dari PP 82/2001
tentang PKA dan PPA masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum
diganti dengan peraturan yang baru berdasarkan PP ini.
Ketentuan Peralihan Peraturan Menlhk No 5 tahun2021
Pasal 53
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Usaha dan/atau Kegiatan:
a. yang telah memiliki perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah,
dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya Usaha dan/atau Kegiatan;
b. yang sedang dalam proses permohonan perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air
Limbah baru atau perpanjangan sebelum tanggal 2 Februari 2021 dan telah dinyatakan
lengkap secara administratif dan/atau memenuhi persyaratan teknis, dilanjutkan sampai
dengan penerbitan Persetujuan Teknis dan/atau SLO sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri ini;
(2) Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kegiatan pembuangan dan/atau
pemanfaatan Air Limbah wajib mengajukan perubahan Persetujuan Lingkungan dalam hal:
a. perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a belum mencakup standar teknis pemenuhan Baku Mutu Air Limbah; atau
b. terdapat perubahan Usaha dan/atau Kegiatan.
(4) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3) harus dilengkapi dengan Persetujuan Teknis dan/atau SLO sesuai dengan ketentuan Peraturan
Menteri Peraturan ini.
(5) Perubahan Persetujuan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan
paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI
TERIMAKASIH
BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP
DAN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA BERACUN
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOYOLALI