Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

SPPL, UKL UPL, DAN AMDAL

DOSEN : MAULANA NUR, ST

PROGRAM STUDI
TEKNIK PERTAMBANGAN

DISUSUN OLEH :

ANGGA SUDIYANSYAH

NIM : D1101171011

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
A. SURAT PERNYATAAN PENGELOLA LINGKUNGAN (SPPL)

1. Deskripsi

a) Surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan


hidup (SPPL) adalah dokumen lingkungan hidup berupa surat yang
menyatakan kesanggupan pelaku usaha untuk mengelola dan memantau
dampak lingkungan hidup dari kegiatan usahanya.
b) SPPL ini merupakan jenis dokumen lingkungan hidup yang paling
sederhana dan paling sesuai bagi pelaku UKM pada umumnya, khususnya
jika kegiatan usaha yang dikerjakan termasuk tidak wajib memiliki UKL-
UPL atau AMDAL.
c) Dokumen SPPL merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan izin teknis
tertentu seperti izin usaha industry dan tanda daftar usaha pariwisata
(TDUP)

2. Syarat

a) Surat permohonan (untuk perusahaan berbadan hokum, menggunakan


kertas berkop surat). Untuk format surat pernyataan pengelolaan
lingkungan (SPPL)
b) Fotokopi KTP Pemrakarsa/pemilik usaha/penanggung jawab kegiatan
c) Fotokopi Nomor Pokok Wajib Perusahaan (NPWP)
d) Fotokopi tanda lunas pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun berjalan
e) Fotokopi surat kepemilikan lahan (Girik, Akta Jual Beli (AJB), Sertifikat
Hak Milik (SHM), Perikatan Jual Beli)
f) Surat pernyertaan sewa menyewa/kontrak
g) Surat pernyataan persetujuan tetangga yang ditandatangani Kelurahan dan
kecamatan setempat
h) Fotokopi Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
i) Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar
Perusahaan (TDP)
j) Akta Pendirian perusahaan/ Izin Penanaman Modal Asing
(PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
k) Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB)/pra siteplan
l) urat pernyataan diatas materai Rp. 6.000,- untuk kegiatan klinik, bahwa
tidak melakukan kegiatan rawat inap, laoratorium dan kebidanan
m) Fotokopi lokasi/kegiatan, tampak samping dan kegiatan operasional

3. Tahapan

a) Pemohon mengisi formulir permohonan dan melengkapi persyaratan Surat


Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL)
b) Pemeriksaan kelengkapan persyaratan terhadap berkas permohonan
c) Jika persyaratan sudah lengkap maka dibuatkan tanda terima
d) Peninjauan lapangan
e) Jika sudah sesuai antara data dan kondisi di lapangan dibuatkan format
SPPL, jika tidak sesuai maka permohonan dikembalikan ke Pemohon
f) Pemeriksaan dan verifikasi SPPL oleh pejabat verifikator
g) SPPL ditandatangani oleh Ketua Komisi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL)

4. Masa Berlaku
SPPL berlaku selama usaha dan/atau kegiatan berlangsung sepanjang
tidak ada perubahan atas usaha dan/atau kegiatan dimaksud

5. Dasar Hukum
a) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.16/2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
b) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.8/2013 tentang Tata Laksana
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan
Izin Lingkungan.
c) Keputusan Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Bekasi
No.650.1/Kep.245/BPLH/2015 AMDAL tentang Standar Operasi Prosedur
Penilaian Dokumen Lingkungan (Kerangka Acuan ANDAL, ANDAL,
RKL-RPL, UKL-UPL, DELH, DPLH, SPPL)
B. Upaya pengelolaan Lingkungan hidup (UKL) – Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL)

1. Deskripsi
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL-UPL) adalah Dokumen Lingkungan Hidup (DLH)
yang harus disusun oleh pelaku usaha yang kegiatan usahanya tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup. Dokumen ini akan
menjabarkan proses pembangunan infrastruktur usaha (baik bangunan,
instalasi pabrik, dll), kondisi tanah atau aspek geologis, jenis dampak
lingkungan yang mungkin terjadi (baik berupa limbah cair, padat, gas, suara),
serta cara pelaku usaha untuk mengelola dan memantau kegiatan usahanya
agar dapat menekan potensi resiko kerusakan lingkungan
Secara umum, UKL-UPL tidak diwajibkan bagi pelaku usaha mikro dan
kecil selama kegiatan usahanya tidak memiliki dampak lingkungan yang
cukup penting. Untuk jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi
dengan UKL-UPL
UKL-UPL merupakan DLH yang akan dievaluasi oleh Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan dan menjadi dasar pemberian rekomendasi
kepada Walikota untuk menyetujui dokumen UKL-UPL dan pemberian Izin
Lingkungan kepada suatu usaha. Izin Lingkungan tersebut kemudian
diperlukan untuk mendapatkan izin operasional usaha tertentu seperti Izin
Usaha Industri (IUI) dan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP).

2. Syarat

a) Surat permohonan persetujuan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup-


Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Format dapat
b) Memenuhi kelengkapan administrasi yang tercantum pada muatan
formulir, yaitu:
 Identitas pemrakarsa
 Rencana usaha dan/atau kegiatan (rencana usaha atau kegiatan yang
dituangkan ke dalam dokumen harus yang sudah diverifikasi dan
dinyatakan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah )
 Rencana usaha dan/atau kegiatan (rencana usaha atau kegiatan yang
dituangkan ke dalam dokumen harus yang sudah diverifikasi dan
dinyatakan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
 Dampak lingkungan yang akan terjadi, dan program pengelolaan serta
pemantauan lingkungan
 Jumlah dan jenis Izin Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(PPLH) yang dibutuhkan
 Pernyataan komitmen pemrakarsa untuk melaksanakan ketentuan yang
tercantum dalam formulir UKL-UPL
 Daftar pustaka
 Lampiran (yang menyajikan semua bukti formal terkait legalitas badan
usaha dan izin-izin usaha yang telah dimiliki)

3. Tahapan

a) Pemrakarsa mengajukan permohonan penyusunan dokumen UKL-UPL


kepada Walikota Cq. Kepala Badan Lingkungan Hidup
b) Permohonan diterima oleh bagian penerimaan dokumen
c) Pemeriksaan kesesuaian persyaratan
d) Jika tidak lengkap dikembalikan kepada pemrakarsa, dan jika lengkap
dibuatkan tanda terima.
e) Pemeriksaan dokumen UKL-UPL dan pembuatan tanggapan
f) Perbaikan oleh pemrakarsa
g) Penyerahan dokumen UKL-UPL yang telah diperbaiki
h) Pemeriksaan kembali hasil perbaikan. Jika sudah sesuai ke proses
selanjutnya, jika belum sesuai kembali perbaikan.
i) Jika sudah sesuai dibuatkan rekomendasi dari Kepala BLH kepada
Walikota
j) Diserahkan ke Walikota untuk dibuatkan Izin Lingkungan
k) Diterbitkannya Izin Lingkungan dari Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)
4. Masa Berlaku
Dokumen UKL-UPL berlaku selama tidak ada perubahan usaha dan/atau
kegiatan.

5. Dasar Hukum
a) Peraturan Pemerintah No.27/2012 tentang Izin Lingkungan.
b) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.16/2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
c) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.17/2012 tentang Keterlibatan
Masyarakat Dalam AMDAL dan Izin Lingkungan.
d) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.8/2013 tentang Tata Laksana
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan
Izin Lingkungan.
e) Peraturan Walikota Depok No.28/2013 tentang Tata Cara Permohonan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup serta Pengesahannya dan Izin Lingkungan.
C. Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

1. Deskripsi

a) AMDAL adalah Dokumen Lingkungan Hidup (DLH) yang harus disusun


oleh pelaku atau penanggungjawab usaha yang kegiatannya memiliki
dampak lingkungan yang tergolong signifikan. Dokumen ini akan
menjabarkan proses pembangunan infrastruktur usaha (seperti bangunan,
instalasi pabrik, dll), kondisi tanah atau aspek geologis, jenis dampak
lingkungan yang mungkin terjadi (baik berupa limbah cair, padat, gas),
serta cara pelaku usaha untuk mengelola dan memantau kegiatan usahanya
agar dapat menekan potensi resiko kerusakan lingkungan yang disebabkan.
b) DLH (berupa UKL-UPL atau AMDAL) dan Izin Lingkungan merupakan
prasyarat untuk mendapatkan Izin Teknis usaha tertentu seperti Izin Usaha
Industri (IUI) dan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). AMDAL
umumnya dibutuhkan oleh pelaku usaha berskala menengah atau besar,
oleh karena itu mungkin akan diperlukan oleh pelaku UMKM yang telah
berkembang usahanya.

2. Syarat

a) Kerangka Acuan Analisa Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)


b) RKL-RPL
c) Dokumen ANDAL

3. Tahapan

a) Pemrakarsa mengajukan permohonan penyusunan Kerangka Acuan


Analisa Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) kepada Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH)
b) Jika dokumen yang diajukan pemrakarsa merupakan penilaian Amdal,
maka dibuat pengumuman resmi di website BPLH, media cetak, dan di
lokasi kegiatan untuk mendapatkan tanggapan dari masyarakat
c) Pemrakarsa menyusun dokumen KA-ANDAL berdasarkan hasil
tanggapan masyarakat
d) Pemrakarsa mengajukan permohonan tertulis kepada Ketua Komisi
Amdal/Kepala BPLH
e) Sekertariat komisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
melakukan uji administrasi. Jika KA belum lengkap maka dokumen
dikembalikan kepada pemrakarsa, jika sudah lengkap maka dokumen
diajukan ke Komisi Penilai Amdal (KPA)
f) Komisi Penilaian Amdal melakukan pengecekan ke lapangan dan
membuat laporanrekomendasi atas rencana kegiatan pemohonan kepada
Ketua Komisi AMDAL
g) Hasil notulensi pembahasan dokumen KA-ANDAL diserahkan kepada
Pemrakarsa
h) Dokumen KA-ANDAL yang telah diperbaiki diserahkan oleh Pemrakarsa
ke sekretariat Komisi AMDAL untuk dilakukan pemeriksaan
i) Rekomendasi KA-ANDAL yang telah ditandatangani Kepala BPLH
disampaikan kepada Pemrakarsa
j) Pemrakarsa menyusun dokumen ANDAL, Rencana Pemantauan
Lingkungan Hidup (RPL) dan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL)
k) Pemrakarsa mengajukan Surat Permohonan Pembahasan ANDAL, RKL
dan RPL ditujukan kepada Ketua Komisi Penilai AMDAL
l) Sekretariat KPA melakukan pemeriksaan kelengkapan berkas draft
dokumen ANDAL, RKL dan RPL. Apabila belum lengkap dikembalikan
kepada pemrakarsa.
m) Draft Dokumen ANDAL, RKL dan RPL yang lengkap secara administrasi
diajukan untuk dilakukan penilaian oleh Komisi Penilai AMDAL
n) Pemrakarsa menerima hasil pembahasan/penilaian dokumen ANDAL,
RKL dan RPL
o) Perbaikan dokumen ANDAL, RKL dan RPL
p) Penerimaan hasil perbaikan dokumen ANDAL, RKL dan RPL yang telah
dikonsultasikan kembali dan memperoleh persetujuan anggota Tim
Teknis KPA
q) Apabila telah disetujui oleh Tim Teknis KPA maka disusun Nota Dinas
yang berisi permohonan penetapan Rekomendasi Hasil Penilaian
ANDAL, RKL dan RPL. Berdasarkan Rekomendasi Hasil Penilaian
ANDAL, RKL dan RPL Draft Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan
atau Ketidaklayakan Lingkungan
r) Pembuatan draft Izin Lingkungan

4. Masa berlaku

DLH adalah dokumen persyaratan untuk Izin Lingkungan yang berlaku


selama usaha dan/atau kegiatan berlangsung sepanjang tidak ada perubahan
atas usaha dan/atau kegiatan dimaksud

5. Dokumen Terkait

a) Pedoman Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA-ANDAL).


b) Pedoman penyusunan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).
c) Pedoman penyusunan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
(RKL) - Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).
d) Bagan alir tata cara penapisan untuk menentukan wajib tidaknya suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan memiliki analisis mengenai dampak
lingkungan hidup.

6. Dasar Hukum

a) Undang-Undang No.32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan


Lingkungan Hidup.
b) Peraturan Pemerintah No.27/2012 tentang Izin Lingkungan.
c) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5/2012 tentang Jenis Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup.
d) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.16/2012 tentang Pedoman
Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
e) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.17/2012 tentang Keterlibatan
Masyarakat Dalam AMDAL dan Izin Lingkungan.
f) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.8/2013 tentang Tata Laksana
Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta
Penerbitan Izin Lingkungan.
g) Peraturan Daerah Kota Bandung No.6/2011 tentang Penyelenggaran,
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Anda mungkin juga menyukai