MATERI AJAR
BAB VII
PENCUCIAN BERBAGAI JENIS SERAT, JENIS KAIN, KECEPATAN PENGERINGAN,
DAN BANYAKNYA NODA
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mempelajari materi tentang jenis-jenis serat, peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis serat dengan
baik.
2. Setelah mempelajari materi tentang jenis dan karakteristik kain, peserta didik mampu menjelaskan jenis dan
karakteristik kain dengan baik.
3. Setelah mempelajari materi tentang jenis-jenis noda, peserta didik mampu memahami jenis-jenis noda dengan
baik.
A. JENIS SERAT
Serat (inggris : fiber) adalah suatu jenis bahan yang berupa potongan - potongan komponen yang membentuk
jaringan memanjang yang utuh. contoh serat yang utuh. contoh serat yang paling sering dijumpai adalah serat pada
kain. material ini sangat penting dalam ilmu Biologi baik hewan maupun tumbuhan sebagai pengikat dalam tubuh.
manusia menggunakan serat dalam banyak hal : untuk membuat tali, kain, atau kertas. serat dapat digolongkan
menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat sintetis (serat buatan manusia). serat sintetis dapat diproduksi secara
murah dalam jumlah yang besar. Namun , serat alami memiliki berbagai kelebihan khususnya dalam hal
kenyamanan.
1. Serat alami meliputi serat yang diproduksi oleh tumbuh-tumbuhan, hewan, dan proses geologis. Serat jenis
ini bersifat dapat mengalami pelapukan. Serat alami dapat digolongkan ke dalam:
a. Serat tumbuhan/serat pangan; biasanya tersusun atas selulosa, hemiselulosa, dan kadang-kadang
mengandung pula lignin. Contoh dari serat jenis ini yaitu katun dan kain ramie. Serat tumbuhan
digunakan sebagai bahan pembuat kertas dan tekstil Serat tumbuhan juga penting bagi nutrisi
manusia.
b. Serat kayu, serat yang berasal dari batang tumbuhan berkayu.
c. Serat hewan, umumnya tersusun atas protein tertentu. Contoh dari serat hewan yang dimanfaatkan
oleh manusia adalah serat ulat (sutra) dan bulu domba (wol).
d. Serat mineral, umumnya dibuat dari asbestos. Saat ini asbestos adalah satusatunya mineral yang
secara alami terdapat dalam bentuk serat panjang.
2. Serat sintetis atau serat buatan manusia
Umumnya berasal dari bahan petrokimia. Namun, ada pula serat sintetis yang dibuat dari selulosa alami
seperti rayon.
Serat Mineral
a. Kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa,
b. Serat logam dapat dibuat dari logam yang duktil seperti tembaga, emas, atau perak.
c. Serat karbon
3. Serat Polimer
Serat polimer adalah bagian dari serat sintetis. Serat jenis ini dibuat melalui proses kimia. Bahan yang umum
digunakan untuk membuat serat polimer:
a. polyamida nylon,
b. PET atau PBT poliester, digunakan untuk membuat botol plastik,
c. fenol-formaldehid (PF)
d. serat polivinyl alkohol (PVOH)
e. serat polivinyl khlorida (PVC)
f. poliolefin (PP dan PE)
g. polyethylene (PE),
h. Elastomer, digunakan untuk membuat spandex,
i. poliuretan
4. Serat Tekstil
a. Penggolongan Serat Tekstil
Serat tekstil digolongkan berdasarkan jenis serat, yaitu, serat alam dan serat buatan. Serat alam telah
lama dikenal, sedangkan serat buatan dikenal pada permulaan abad ke-19. Serat buatan mengalami
perkembangan pesat dalam peng olahan dan penyempurnaan dari masa ke masa.
Kebanyakan konsumen di Indonesia menggunakan bahan tekstil dari serat campuran atau sintetis dengan
alasan mudah pemeliharaannya, ringan serta murah. Menurut asalnya serat tekstil dapat dibagi
sebagaimana yang tersusun dalam bagan di bawah ini.
b. Macam-macam penggolongan serat
5. Serat Alami
Seperti diuraikan di bawah, serat alami dibagi lagi menurut asal-usulnya.
Nama Serat Sumber Komposisi
Tumbuhan
Kapas Biji buah kapas Selulosa
Kapuk Kapuk Cellulose
Linen Tangkai lenan Cellulose
Goni Tangkai rami Selulosa
Hemp Tangkai hemp atau Abaca Selulosa
Rami Rumput Rhea dan Cina Selulosa
Sisal Daun agave Selulosa
Sabut Sabut kelapa Cellulose
Pina Daun nanas Selulosa
Hewan
Wol Domba Protein
Sutra Ulat sutra Protein
Bulu Hewan berbulu Protein
Mineral
Asbes Varietas batu Silikat Magnesium dan Kalsium
Tabel 7.1 Serat alami
6. Serat Buatan Manusia
Serat buatan manusia dibagi lagi seperti yang ditunjukkan di bawah ini dengan berbagai komposisi dan
asal masing-masing.
Fibre Name/ Nama Serat Source / Sumber
Selulosa
Rayon Bahan katun atau kayu
Asetat Bahan katun atau kayu
Tri asetat Bahan katun atau kayu
Polimer non selulosa
Nilon Poliamida alifatik
Aramid Poliamida aromatic
Poliester Alkohol dihidrat dan asam tereftalat
Akrilik Akrilonitril
Modakrilik Akrilonitril
Spandeks Poliurethan
Olefin Etilena atau propilena
Vinyon Vinil klorida
Saran Viniliden klorida
Novoloid Navolac berbasis fenol
Polikarbonat Asam karbonat (turunan poliester)
Fluorokarbon tetrafluoroethilena
Protein
Azlon Jagung, kedelai, dan sebagainya
Karet
Karet Karet alami atau sintetis
Metalik
Logam Aluminium, perak, emas, baja tak berkarat
Mineral
Kaca Pasir silika, batu kapur, mineral lainnya
Keramik Aluminium, silika
Grafit Karbon
2) Linen
SIFAT KARAKTERISTIK
Tampilan mikroskopis Penampang terdiri dari bentuk poligonal tidak beraturan
Panjangnya Stapel panjang, 25-120 cm
Warna Putih pudar
Kilauan Tinggi
Kekuatan Baik
Elastisitas Rendah
Ketahanan Sedikit
Daya serap air Baik
Panas Akan menahan panas sedang
Sifat mudah terbakar Mudah hangus dan terbakar
Tabel 7.4 Sifat fisik linen Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Serat
3) Woll
SIFAT KARAKTERISTIK
Tampilan mikroskopis Berkerut
Panjangnya Serat stapel, hingga 40cm
Warna Umumnya berwarna putih krem, beberapa jenis domba
menghasilkan warna natural
seperti hitam, coklat, perak, dan campuran acak.
Kilauan Tinggi
Kekuatan Tinggi
Elastisitas Baik
Ketahanan Tinggi
Daya serap air Awalnya cenderung menolak cairan, tapi daya serap baik.
Panas Menjadi keras pada suhu 100°C/ 212°F, terurai pada suhu yang
sedikit lebih tinggi.
Sifat mudah terbakar Hangus pada suhu 204°C /400°F, akan gosong
4) Sutra
SIFAT KARAKTERISTIK
Tampilan mikroskopis Striasi terlihat pada viskos dan rayon berkekuatan tinggi
Jika tidak berkilau, bintik pigmen yang tersebar dapat dilihat
Panjangnya Filamen dan Stapel
Warna Transparan kecuali jika dicelup
Kilauan High
Kekuatan Cukup hingga baik sekali
Rayon biasa memiliki kekuatan cukup
Jenis rayon dengan keuletan tinggi memiliki kekuatan
yang baik
Elastisitas Rayon biasa: rendah Rayon berkekuatan tinggi: baik
Ketahanan Rayon berkekuatan tinggi basah lebih baik
Daya serap air Lebih tinggi dari selulosa alami
Serat mengembang dalam air
Serat mengembang dalam air
Panas Terurai antara suhu 176°C /
350°F dan 204°C / 400°F
Terurai antara suhu 176°C/350°F dan 204°C / 400°F
Cepat terbakar jika tidak diperlakukan
6) Asetat
SIFAT KARAKTERISTIK
8) Poliester
SIFAT KARAKTERISTIK
Berikut ini jenis-jenis bahan kain yang banyak beredar di pasaran Indonesia:
1. Acrylic
Acrylic merupakan jenis kain berbahan serat sintetis. Biasa dikenal juga dengan nama dagang
Acrilian, Cashmilon, Orlon, Vonnel dan lainnya.Secara umum sifatnya mirip dengan wol. Jika dipegang,
acrylic terasa lembut ringan dan merupakan isolator panas yang dapat menahan panas tubuh namun tidak
menyebabkan gatal pada kulit.Pencucian dapat menggunakan sabun biasa dan tahan terhadap bahan kimia dry
cleaning serta pelarut organik lainnya. Acrylic sangat peka terhadap panas, bisa menyebabkan kain menjadi
penyok. Jadi gunakan penyetrikaan hangat saja.
2. Aramid
Aramid terbuat dari serat sintetis yang banyak digunakan pada pakaian pemadam kebakaran atau
pembalap. Aramid termasuk jenis nylon dan sangat tahan terhadap api dan suhu tinggi, dapat terbakar pada
suhu 53 C.
3. Katun/ Cotton
Kain katun adalah jenis kain rajut (knitting) yang berbahan dasar serat kapas. Mirip dengan kain
Polyester, namun bisa dibedakan dengan cara membakarnya. Kain katun akan berbau seperti kertas atau kayu
dibakar, sedangkan polyester akan beraroma seperti plastik terbakar.
Katun adalah suatu bahan yang selalu berubah-ubah atau tidak tetap, sehingga sifat penampilannya pun susah
untuk diketahui, tetapi katun tenunan memperlihatkan sifat sebagai:
a. suatu bahan yang kaku
b. suatu bahan yang bertekstur kusam
c. suatu bahan yang terasa kuat
Katun adalah bahan yang paling ekonomis dari segala bahan alami, sehingga kebanyakan tipe katun
pada kenyataannya 100% memiliki serat katun. Ada suatu trend yang populer bagi pabrik-pabrik tekstil untuk
mencampur bahan katun dengan poliester, hal ini akan memberikan suatu bahan yang berpenampilan serupa
katun dengan perbaikan daya lentingnya.
Oleh karena ada komponen sintetisnya, maka akan berpengaruh juga terhadap pemilihan jenis benang
jahit, serta temperatur setrika, dan tentu saja cara pemeliharaan atau pencuciannya. Sifat-sifat bahan katun
adalah bersifat hidroskopis atau menyerap air mudah kusut, kenyal, dalam keadaan basah kekutannya
bertambah lebih kurang 25%, dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi, katun lenan tersebut
mengandung lilin, oleh sebab itu tidak perlu dikanji. Katun lenan ini tidak tahan chloor. Sementara rayon lebih
licin dan mengkilap, tidak menghisap debu dan kotoran, karna kotoran itu melekat hanya pada permukaan
bahan saja. Sedangkan sintetis sifatnya tidak jauh berbeda dengan katun lainnya.
Penggunaan bahan katun kebanyakan untuk pakaian harian dan santai, khususnya koleksi musim
panas, contoh: celana pendek (shorts), kemeja, Jeans, celana Tailored, gaun-gaun sejuk, pakaian anak-anak,
pakaian bayi, dan pakaian tidur. Bahan campuran merupakan pilihan yang tepat untuk kemeja bisnis dan
seragam sekolah.
Keunggulannya:
a. Tidak kisut apabila dicuci
b. Tidak luntur untuk bahan berwarna
c. Mudah disablon
d. Menyerap keringat
e. Tidak berbulu
Kelemahannya:
a. Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
b. Mudah kusut
c. Pakaian/ kain akan rusak jika direndam lebih dari 2 jam dalam detergen
d. Rentan terhadap jamur
Jenis-jenis kain katun
a. Katun Jepang
Katun jepang adalah istilah untuk jenis bahan yang terbuat dari combed 100% full cotton, jadi apabila
ada yang mengkategorikan bahan CVC adalah bahan katun jepang sebenarnya salah.
b. Katun Paris Motif
Katun Paris Motif hampir sama dengan katun jepang dalam beberapa hal yaitu:
1) memiliki kode warna pada kain
2) daya serap keringat bagus
3) harga relatif lebih mahal
4) warna dan permukaan kain sama dengan katun jepang , perbedaannya adalah kain katun paris
lebih tipis dibanding katun jepang. Biasa digunakan untuk blouse wanita.
c. Katun Paris
Polos Katun jenis ini sebenarnya hampir sama dengan katun biasa, hanya saja lebih tipis. Tidak
memiliki kode warna dan biasanya digunakan untuk blouse wanita dan bahan kerudung.
d. Katun Silk/India/Zada
Katun jenis ini ada 2 jenis, yaitu tipis dan tebal. Ciri-cirinya permukaan kain lebih mengkilap, harga
sedikit lebih mahal dari katun biasa, namun tidak semahal katun jepang.Katun jenis ini memiliki daya
serap keringat rendah, warna kilapnya awet meskipun sering dicuci.
e. Katun Minyak
Kain katun ini sama dengan katun lainnya, hanya saja permukaanya terkesan berminyak (kilapnya
berbeda dengan katun silk). Harga sama dengan katun biasa, daya serap keringat lumayan bagus. Kilap
akan berkurang setelah beberapa kali pencucian.
f. Katun Biasa
Motifnya macam-macam, polos, garis, kotak, bunga atau abstrak. Harga relatif lebih murah, tidak ada
ciri khusus seperti kode warna. Daya serap keringat sedang hingga bagus, tergantung persentase bahan
katunnya. Warnanya awet meskipun masih di bawah katun jepang.
g. Katun Kombed/Cotton Combed
Katun kombed merupakan kain katun yang diproduksi dengan finishing disisir (combed) dengan
tujuan agar serat-serat kapas halus dapat dipisahkan sehingga kain yang dihasilkan lebih halus dan tidak
berbulu. Kain katun kombed tersedia dalam 2 ukuran, yaitu 20s dan 30s. Kain jenis ini biasa digunakan
untuk bahan kaos distro. Katun kombed 20s adalah kain katun kombed yang terbuat dari benang berukuran
20s. Begitu juga dengan 30s. Kain katun kombed 20s lebih tebal dari 30s, sehingga kain katun 30s lebih
lemas dari 20s.
h. Katun Karded/Cotton Carded
Katun karded tidak disisir pada proses finishing-nya sehingga masih terdapat serat-serat kapas halus
yang tersisa agar harganya lebih murah dari katun kombed. Katun jenis ini umumnya digunakan untuk
kaos dengan target pasar kelas menengah ke bawah.
Meskipun tekstur kurang halus, tetapi tetap nyaman dipakai karena terbuat dari 100% serat kapas alami,
dapat menyerap keringat dan tidak panas.
i. Teteron Cotton/ TC
Bahan kaos ini terbuat dari jenis serat campuran, yaitu cotton combed 35% dan polyester 65%.
Memiliki karakteristik kurang menyerap keringat dan agak panas.Kain jenis ini lebih tahan kusut dan tidak
melar meskipun dicuci berkali-kali, biasa digunakan untuk bahan sprey, hem dan celana.
j. Cotton Viscose/CVC
Bahan kaos ini terbuat dari serat campuran cotton combed 55% Viscose 45%. Memiliki tingkat susut
lebih kecil dari cotton dan dapat menyerap keringat.
4. Denim
Denim adalah bahan pembuat jeans. Jenis kain ini akan memberikan kesan rapi dan formal apabila
warnanya semakin gelap daripada berwarna terang, akan terlihat lebih kusam.
5. Drill/ Twill
Kain drill memiliki permukaan kain yang terlihat bergaris diagonal, permukaan kain bagian depan
dengan belakang berbeda serta tenunannya lebih rapat.Kain drill lebih lembut dan tahan kusut. Biasa
digunakan untuk seragam kerja untuk kemeja lapangan, mekanik, sales dan berbagai jenis celana dan jacket.
6. Hyanget
Bahan hyanget terbuat dari plastik namun lebih tipis. Banyak digunakan untuk keperluan bahan
spanduk karena harganya yang sangat murah.
7. Jersey
Bahan jersey merupakan bahan kain yang terbuat dari tekstil rajutan yang terdiri
dari serat katun seluruhnya atau dicampur dengan serat sintetis. Ciri dari bahan jersey merupakan kain katun
strech, halus namun lebih tebal jika dibanding kain spandex rayon dan tidak berbulu.Bahan kain jersey saat ini
banyak digunakan desainer pakaian muslimah untuk memberikan bermacam model busana muslim yang syar'i.
8. Cahsmere
Nama cashmere memang diambil dari nama kota Kasmir, India karena bahan dari kain ini terbuat dari
bulu kambing yang banyak terdapat di Kasmir. Kain kasmir memiliki warna dasar hitam, cokelat dan putih.
Namun dengan melalui beberapa proses, kain cashmere bisa memiliki waran beragam. Bahan ini tergolong
mewah dan memiliki kualitas yang bagus. Harganya pun sangat tinggi. Semakin sering dicuci, bahan ini
menjadi semakin halus. Namun mencucinya harus menggunakan shampoo.
9. Linen
Linen lebih kuat dari bahan katun, cocok untuk casual wear dan dress. Cirinya bahan terasa dingin,
menyerap keringat dan sangat nyaman dipakai.Namun bahan linen sangat mudah kusut dan berkerut sehingga
perlu perhatian ekstra saat mencuci seperti pemilihan detergent yang lembut dan direndam pada air bersuhu
hangat (bisa dilihat pada label pakaian).
10. Lacoste
Kain lacoste adalah jenis bahan yang biasa digunakan untuk membuat kaos polo dan berkerah.
11. Lycra
Lycra merupakan merek dagang bahan spandex yang nyaman karena mengandung katun, sutera,
polyster atau bahan sistetis lainnya. Lycra cenderung tidak mengkilap, bisa melekat ketat di tubuh karena
sifatnya yang lentur. Bahan ini bersifat ringan, elastis, menyerap keringat dan nyaman dipakai. Jika dicuci
akan cepat kering dan tahan terhadap bakteri, sinar UV dan khlorin (cairan pemutih). Lycra banyak digunakan
untuk pakaian dalam, baju renang, baju atletik dan lain-lain.
12. Leather dan Suede
Seperti namanya, bahan kain ini terbuat dari kulit, baik itu kulit buaya, kerbau, sapi, katak, ular dan
lainnya. Namun ada juga yang sintetis (buatan). Semua jenis bahan kulit membutuhkan perawatan khusus
seperti menyimpan di tempat yang kering agar tidak berjamur, menjaga kelembaban bahan agar kulit tidak
pecah serta jangan dijemur di matahari langsung.
13. Lotto
Dengan tekstur yang tidak mengkilat, lembut dan sangat elastis, bahan ini banyak digunakan sebagai
bahan kaos olah raga. Memiliki ketebalan bahan yang sama dengan bahan katun.
14. Paragon
Jenis bahan paragon memiliki karakter susah menyerap keringat, tekstur kain terlihat sedikit
mengkilap dan fleksibel apabila dipakai. Bahan ini biasa digunakan untuk pembuatan kaos olahraga misalnya
pada olahraga basket.
15. Nylon (Polymade)
Biasa juga dikenal dengan perlon trilobal atau antron, rislan, nomex dan lainnya. Terbuat dari bahan
serat sintetik dan dapat menimbulkan listrik statis. Tahan terhadap jamur, bakteri dan serangga. Namun
memiliki daya serap keringat yang rendah. Kain jenis ini dapat dicuci dengan sabun alkali dan pencucian kimia
(dry cleaning). Perlu kehati-hatian pada saat mensetrika, karena bahan nylon tidak tahan terhadap panas yang
terlalu tinggi. Bisa lengket pada suhu 180 C dan meleleh pada suhu 250 C.
Berbahan dasar dari benang polyester yang merupakan serat sintetis atau buatan dari hasil minyak
bumi. Kain ini memiliki tingkatan dibawah bahan katun .Memiliki tekstur yang mirip dengan katun, namun
jika dibakar akan menghasilkan bau seperti plastik terbakar dan segera menjadi arang. Kekuatan bahan dari
serat polyester terhadap lekukan dan kekusutan membuat bahan ini tidak perlu disetrika dengan suhu yang
panas. Namun memiliki daya serap yang rendah dan kekakuannya tinggi sehingga mengurangi kenyamanan.
PE memiliki harga yang relatif murah, namun memiliki kekurangan yaitu pada beberapa jenis PE untuk bahan
kaos, kain ini rawan kisut dan apabila dicuci mudah luntur, namun tahan terhadap pelarut organik dan
pencucian dry cleaning. Jenis PE untuk bahan sweater, biasanya berbulu setelah beberapa kali dicuci. Dikenal
dengan nama dagang Terylene, Dacron, Trivera, Tetoron.
24. Satin
Kain satin memiliki permukaan rata dan licin serta berkilau karena sifatnya yang bisa memantulkan
cahaya. Bagian belakang kain satin terlihat suram. Tenunannya rapat namun kurang kuat karena float-nya
panjang sehingga mudah putus jika ditarik.
25. Rajut (Knit)
Sesuai namanya, kain ini dibuat dengan jeratan-jeratan benang atau mengaitkan benang dengan
benang, sering disebut merajut. Ciri kain ini dapat ditarik dan elastis.Contoh kain rajut misalnya jersey,
interlock, rib, single jersey, tricot dan lainnya.
26. Serena
Bahan ini hampir mirip dengan bahan paragon, sukar menyerap keringat, memiliki tekstur kain yang
terlihat mengkilat dan fleksibel. Dari segi kualitas dan kenyamanan, masih dibawah paragon. Serena biasa
digunakan untuk pembuatan kaos team sepakbola.
27. Sifon (Chiffon)
Kain sifon adalah bahan yang sangat lembut, halus, transparan dan jatuh mengikuti bentuk badan.
Karena sifatnya mengikuti bentuk tubuh, kain ini cocok digunakan sebagai selendang, veil (hijab) atau
pelengkap kebaya lainnya.
28. Spandex
Lebih dikenal dengan nama Lycra yang merupakan trademark dari Du Pont. Mempunyai sifat
elastisitas yang tinggi, kuat dan memiliki ketahanan gosokan yang tinggi. Spandex adalah jenis serat sintetis
yang memiliki elastisitas lebih baik dari rubber.
29. Sutra/ Silk
Jenis kain ini merupakan jenis kain alami yang terbuat dari kepompong ulat sutra. Sutra dikenal
memiliki harga yang mahal dengan penawaran kenyamanan yang istimewa.
a. Serat sutera berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus.
b. Serat sutera kekuatannya tinggi, dan kurang tahan terhadap sinar matahari.
c. Mempunyai daya serap cukup tinggi, tidak mudah berjamur, sukar terbakar, cepat padam.
Beberapa tipe bahan sutra terbukti mengandung 100% sutra asli, sedangkan sutra tiruan
mempergunakan serat-serat buatan pabrik, seperti poliester dan rayon. Sutra sintetis berdaya lenting sangat
tinggi serta mudah pemeli-haraannya, tetapi kurang menyerap air dan kurang nyaman seperti yang terdapat
pada sutra asli. Bahan sutra rayon menawarkan drape yang sangat bagus tetapi daya lenting-nya terbatas.
Beberapa tipe bahan sutra terbukti mengandung 100% sutra asli, sedangkan sutra tiruan
mempergunakan serat-serat buatan pabrik, seperti poliester dan rayon. Sutra sintetis berdaya lenting sangat
tinggi serta mudah pemeliharaannya, tetapi kurang menyerap air dan kurang nyaman seperti yang terdapat
pada sutra asli. Bahan sutra rayon menawarkan drape yang sangat bagus tetapi daya lenting-nya terbatas.
Bahan sutera memiliki sifat lembut, licin dan berkilap, kenyal dan kuat. Dalam keadaan basah sutera berkurang
kekuatannya 15%. Bahan sutera tahan ngenyat, banyak menghisap air dan bila dipergunakan memberi rasa
sejuk.
Kemungkinan Penggunaannya
Tipe bahan sutra yang lembut dan halus sering kali dipilih untuk gaun-gaun, blus, kemeja, pakaian malam
(evening dress), busana-busana anggun, bahkan juga pakaian tidur yang mewah. Tipe bahan sutra
mentah/kasar jika dibuat busana tailored harian akan kelihatan sangat bagus sekali karena memiliki kilapan
yang lebih buram daripada bahan sutra yang halus.Tipe bahan sutra brocade dianjurkan penggunaannya untuk
rompi (vest), jas malam, dan kemeja pesta.
Kemungkinan Penggunaannya
Tipe bahan wol yang berat baik untuk mantelluar(coat,overcoat),blazer,setelan (suits), rompi (vest), dan
celana tailored. Sedangkan bahan wol yang agak ringan biasanya dipilih untuk model pakaian yang halus,
seperti blus, rok bawah (skirt), gaun (dress), dan bahkan untuk dasi.Macam Kain Berdasarkan Berat
Kain :Selain kita mengetahui persilangan padatenunanyangmenghasilkankekuatan serta efek yang dihasilkan,
kita juga harus mengetahui penggolongan kain berdasarkan beratnya.
Berdasarkan berat kain digolongkan menjadi 3 yaitu:
a. Kain ringan dengan berat 60 gr/m2
b. Kain menengah dengat berat 60-140 gr/m2
c. Kain berat dengan berat 140-250 gr/m2
Dengan kita mengetahui berat kain, maka kita dapat memilih bahan menurut jatuhnya bahan sesuai dengan
disain.
Contoh jenis kain berdasarkan beratnya:
No
Berat Nama Kain Contoh Bahan
.
1. Ringan · Kain Batiste
· Kain Lawn
· Kain Nainsook
· Kain Voile
· Kain Organdy
· Kain Dimiti
No
Berat Nama Kain Contoh Bahan
.
2. Menengah · Kain Cambridge
(medium) · Kain Mori
· Kain Gingham
· Kain Chambray
Kain Blacu
3. Berat ·K ain Tweed
·K ain Kanvas
Menurut Richard sihite, S.sos dengan mengetahui berbagai jenis noda dan kotoran pada kain akan
memudahkan proses pencucian yang digunakan dengan pemilihan formula yang tepat.
1) Water soluble soil
Kotoran yang larut dalam air seperti muntah dan sebagainya. Dihilangkan dengan semburan air
dingin atau air hangat, masingmasing diperlukan, tergantung tingkat kotorannya. Sisa kotoran akan
hilang pada saat dilakukan proses pencucian dengan aksi alkali, detergen, atau bleach.
2) Alkali soluble oil
Seperti kotoran makan, kotoran berminyak dan keringat. Dapat dihilangkan dengan proses
pencucian air hangat dengan alkali. Kotoran- kotoran ini memerlukan aksi alkali, detergen dan juga air
panas baru.
d. Noda Tinta
Jika Anda temukan noda tinta di baju katun anak-anak, baik yang berwarna biru ataupun merah,
lakukan proses seperti proses penghilangan noda oksidan , ditambah dengan penggunaan boraks setelah
diasami (dengan cuka).
f. Noda Buah-buahan
Noda buah-buahan bisa diatasi dengan larutan boraks yang telah dididihkan selama lima menit atau
dengan larutan penghilang warna.
b. Bahan dari pabrik (Product : A.L Willson Chemicals, New Jersey, USA)
No. Jenis Chemical Kegunaan
1 Qwik GO susu, kaldu, Menghilangkan noda seperti darah, telur, coklat, kaldu,ice cream,
coklat,tm, susu, bumbu-bumbu salad nakan deterjen vinegar(cuka), solvent, s
2 Bon GO alkohol, buah- Menghilangkan noda seperti kopi, coklat, kaldu, soft drink, teh
buahan, manisan, soft d dllterjen.
3 Tar GO kotoran bayi Menghilangkan noda seperti crayon (pastel)kan Vinegar (deterjen.
4 Rust Go Menghilangkan noda seperti karat
5 Ink GO Menghilangkan noda tinta, lumut , obat - obatan , darah , bekas
Buah
Teknik perawatan baju sangat dipengaruhi oleh jenis kain dan seratnya. Agar baju lebih awet dan tidak
cepat rusak, teknik mencuci baju memegang peran penting. Cara paling umum yang patut diketahui dan
dilakukan adalah memisahkan bajubaju putih dan baju berwarna ataupun gelap. Tapi selain warna, kita harus
mengenali jenis kainnya. Jangan sampai baju malah rusak setelah dicuci hanya karena kita menggabungkan baju
berbahan sutra dengan denim misalnya. Mari kenali jenis kain dan panduan mencuci baju yang baik sesuai
dengan jenis kainnya tersebut.
1) Wol
Tidak semua baju berbahan wol diperkenankan untuk dicuci. Baju berbahan wol yang boleh dicuci
pun, ada yang hanya boleh dicuci dengan tangan adapula yang boleh dicuci di mesin cuci. Jika dicuci
dengan tangan, rendam pakaian terlebih dulu dengan air dingin sebelum dicuci. Dalam pencucian, hindari
meremas atau mengucek baju wol secara kasar. Remas dengan lembut untuk mengeluarkan air sebanyak
mungkin.
2) Sutra
Baju yang mengandung atau 100% terbuat dari benang sutra paling baik dirawat dengan dry clean atau
pencucian dengan tangan. Pelarutan deterjen pada air bersuhu hangat juga menjadi kunci keawetan baju
berbahan sutra. Jangan merendam pada larutan air sabun; langsung cuci dengan tangan, hindari sikat, begitu
larutan air sabun cuci sudah siap. Mengurut kain dari atas ke bawah adalah cara terbaikuntuk
mengeringkannya ketimbang memerasnya.
3) Katun
Kain serat alami ini bertekstur tipis dan ringan yang sangat umum sebagai material pakaian di negara
tropis seperti Indonesia. Baju berbahan katun dapat dicuci dengan air bersuhu panas atau dingin, karena
tidak mudah berkerut. Untuk pakaian cenderung berwarna gelap lebih baik dicuci dengan air dingin karena
air panas dapat menyebabkan warna pudar.
4) Nilon
Kain nilon dikenal sangat mudah menyerap warna pakaian lain dan rentan terkena noda luntur. Untuk
itu, pisahkan baju berbahan nilon, terutama yang berwarna putih, dari bahan lainnya yang berwarnawarna
pekat. Jika diperlukan bleach pada pencucian kain serat sintetis ini, gunakan bleach yang tidak mengandung
klorin.
5) Spandex
Poin utama bahan baju yang elastis ini adalah agar tidak cepat melar. Oleh karena itu, saat dicuci,
hindari gerakan membanting pakaian berbahan spandex ini.