Anda di halaman 1dari 13

E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 3, No. 2 Mei: 123-135

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN


MEMBELI SEPATU CONVERSE PALSU PADA MAHASISWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SYIAH
KUALA

1
Chikita Divariyana, Ahmad Nizam2

1)
Mahasiswa prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
1
e-mail: chikita_divariyana@yahoo.com

Abstract :This study aims to determine the factors that affect consumers to buy fake converse
shoes consisting of value consciousness, social status, low prices, and past experience of
purchasing fake converse shoes on students faculty of economics and business of Syiah Kuala
University . The sample used in this research is the on students faculty of economics and business
of Syiah Kuala University who have used converse shoes with price below Rp.500.000.,-. This
research method using questionnaire as research instrument. Non probability sampling is used as
a sampling technique. Methods of testing analysis and data analysis were done using SPSS
(Statistic Package for Social Science) version 20 with the formulation of multiple regression. The
results of this study indicate that value consciousness does not affect the purchase of fake
converse shoes, Social status affects the purchase of fake converse shoes, Low prices affect the
purchase of fake converse shoes, and past experiences affect the purchase of fake converse shoes.
Keywords:Value Conscoiusness, Social Status, Low Price, Past Experience, Purchase of Fake
Converse Shoes

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
membeli sepatu converse palsu yang terdiri dari kesadaran nilai, status sosial, harga rendah, dan
pengalaman masa lalu terhadap pembelian sepatu converse palsu pada mahasiswa fakultas
ekonomi dan bisnis universitas syiah kuala. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas syiah kuala yang pernah mengguakan sepatu
converse dengan harga dibawah Rp.500.000.,-. Metode penelitian ini menggunakan kuisioner
sebagai instrumen penelitian. Non probability sampling digunakan sebagai teknik pengambilan
sampel. Metode analisis pengujian dan analisis data dilakukan dengan menggunakan perangkat
SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 20 dengan formulasi regresi berganda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Kesadaran nilai tidak mempengaruhi pembelian sepatu
converse palsu, Status sosial mempengaruhi pembelian sepatu converse palsu, Harga rendah
mempengaruhi pembelian sepatu converse palsu, dan pengalaman masa lalu mempengaruhi
pembelian sepatu converse palsu.
Kata Kunci: Kesadaran Nilai, Status Sosial, Harga Rendah, Pengalaman Masa Lalu,
Pembelian Sepatu Converse Palsu.
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan ekonomi jenis produk semakin banyak dan bervariasi
yang pesat, berbagai kebutuhan akan suatu dipasar. Dengan banyaknya pilihan produk

123
yang tersedia di pasar, konsumen akan mengenai perilaku pembelian (Corner dan
menilai setiap sisi produk yang dibutuhkan. Armitage, 1998).
Salah satu kategori produk yang sekarang Semakin hari perkembangan industri
beredar dilingkungan masyarakat adalah alas kaki atau sepatu semakin berkembang di
produk palsu (counterfeit products) ataupun indonesia, tentu saja karena sepatu adalah
produk KW yang telah menjadi fenomena kebutuhan primer dan sandang untuk
terbesar pada konsumen Indonesia. Menurut manusia, jika industri sepatu semakin
Bian dan Moutinho (2009) mendefinisikan berkembang, tentu sepatu atau sneakers
counterfeiting atau pemalsuan sebagai suatu semakin popular khususnya dikalangan anak
tindakan penyalahgunaan terhadap merek muda, produksi sepatu bukan hanya dikelola
dagang yang identik, sehingga melanggar hak oleh industri besar sebagai pemegang lisensi,
pemegang merek dagang. Kesadaran nilai tetapi banyak industri kecil bahkan industri
telah didefinisikan sebagai suatu kesadaran berskala menengah juga ikut berkembang.
untuk membayar suatu barang dengan harga Maka dari itu muncul lah industri sepatu
rendah walaupun terdapat quality coinstraint yang memproduksi produk sepatu palsu,
didalamnya (Lichtenstein, D., Ridgway, N. termasuk sepatu jenis Converse. Salah satu
and Netermeyer, R, 1993). Sehingga hal yang membuat perilaku konsumen
konsumen mempunyai pemilihan untuk menjadi konsumtif untuk berbelanja produk
membeli sebuah produk yang menurutnya fashion adalah meningkatnya perkembangan
dapat memuaskan kebutuhan mereka. fashion yang terlalu cepat dan juga selalu
Status sosial menurut Eastman, Gomith, mengalami pergantian, sehingga membuat
dan Flynn (1999) adalah proses motivasi konsumen dituntut secara tidak langsung
dimana individu berusaha memperbaiki status untuk terus mengikuti perkembangan produk
sosial mereka melalui konsumsi produk yang agar tidak kuno. Bahkan beberapa konsumen
meluas dan dapat melambangkan status, baik sangat percaya bahwa produk asli dan produk
bagi indivitu maupun sekitarnya. Tidak palsu memiliki tingkat kualitas yang sama
mengherankan bahwa kemauan untuk (Penz dan Stottinger, 2008). Menurut
membeli produk palsu dikaitkan dengan Lysonski dan Durvasula (2008) faktanya
status sosial, seperti produk bermerek adalah bahwa konsumen hanya melihat
membantu konsumen mengkomunikasikan manfaat sosial dari produk palsu, mereka
gambar status sosial mereka kepada orang tidak peduli bahwa perilaku mereka
yang berada disekitar mereka. Beberapa berbahaya bagi industri tertentu atau dapat
penelitian mengatakan bahwa harga yang menyebabkan biaya sosial.
rendah merupakan faktor penyebab utama Kota Banda Aceh menjadi salah satu
yang mempengaruhi konsumen membeli wilayah yang konsumennya menggunakan
produk palsu (Dodge., Edwards, dan produk sepatu converse palsu. Hal itu terjadi
Fullerton, 1996; Albers Miller, 1999; karena konsumen beranggapan bahwa sepatu
Prendergast et al 2002; Harvey dan Walls, converse palsu dan sepatu converse original
2003). Konsumen ingin membeli barang tidak jauh beda, dengan harga yang relatif
merek asli tapi hanya sedikit dari mereka lebih murah membuat konsumen lebih
yang bisa mendapatkannya. Dengan asumsi memilih produk sepatu converse palsu,
harga yang lebih murah membuat konsumen konsumen yang sering menggunakan produk
semakin intensif dengan produk palsu. sepatu converse palsu adalah konsumen
Terdapat argumen diantara para peneliti muda seperti mahasiswa. Mahasiswa yang
bahwa perilaku masa lalu konsumen dapat sadar akan nilai produk palsu akan terus
memberikan prediksi yang lebih baik melakukan pembelian walalupun mereka
mengetahui bahwa produk tersebut adalah

124
produk palsu. Dikarenakan sepatu converse menghabiskan produk dan jasa yang mereka
palsu memiliki harga yang lebih rendah dan harapkan akan memuaskan untuk kebutuhan
akan memberikan peluang bagi mahasiswa mereka (Schiffman dan Kanuk, 2010).
yang tidak memiliki pendapatan tinggi untuk Counterfeits merupakan pemalsuan
memiliki sepatu yang bermerek tersebut. Dan yang dilakukan dengan meniru merek dagang
bagi mahasiswa yang memperhatikan status atau label dari produk aslinya (Phau dan
sosial mereka akan tetap melakukan Teah, 2009) yang biasanya berbentuk produk
pembelian produk tersebut walaupun mereka kosmetik, pakaian, sepatu dan lainnya.
mengetahui bahwa produk tersebut palsu. Kegiatan ilegal yang membuat suatu produk
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti sangat menyerupai barang asli tetapi biasanya
ingin melakukan penelitian terkait faktor- memiliki kualitas lebih rendah dalam hal
faktor yang mempengaruhi konsumen kinerja, kehandalan, atau daya tahan
membeli sepatu converse palsu pada dibandingkan dengan produk aslinya.
mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Menurut Schiffman dan Kanuk (2009),
universitas syiah kuala dengan tujuan: 1.) keputusan pembelian adalah pemilihan dari
Untuk mengetahui apakah kesadaran nilai dua atau lebih alternatif pilihan keputusan
(value consciousness) mempengaruhi pembelian, artinya bahwa seseorang dapat
pembelian sepatu converse palsu pada membuat keputusan, dengan tersedianya
mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk
Universitas Syiah Kuala. 2.) Untuk melakukan pembelian dapat mengarah dalam
mengetahui apakah status sosial proses pengambilan keputusan tersebut itu
mempengaruhi pembelian sepatu converse dilakukan. Penetapan harga tersebut
palsu pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan ditawarkan oleh penjual agar berpengaruh
Bisnis Universitas Syiah Kuala. 3.) Untuk terhadap perilaku pembelian konsumen itu
mengetahui apakah harga rendah (low price) sendiri, sebab harga yang dapat dijangkau
mempengaruhi pembelian sepatu converse oleh konsumen akan cenderung membuat
palsu pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan konsumen melakukan pembelian terhadap
Bisnis Universitas Syiah Kuala. 4.) Untuk produk tersebut (Tejdhakusuma, Hartini dan
mengetahui apakah pengalaman masa lalu Muryani, 2001). Menurut Kotler (2007)
mempengaruhi pembelian sepatu converse indikator yang terdapat pada keputusan
palsu pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan pembelian untuk produk palsu adalah : 1.)
Bisnis Universitas Syiah Kuala. Kemantapan pada sebuah produk palsu. 2.)
Kebiasaan dalam membeli produk palsu. 3.)
TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS Memberikan rekomendasi kepada orang lain.
Menurut Kotler dan Keller (2012) 4.) Melakukan pembelian ulang.
perilaku konsumen adalah suatu studi tentang Value consciousness didefinisikan
bagaimana seseorang dan kelompok untuk sebagai sebuah kesadaran nilai yang
membeli dan menggunakan sebuah barang dirasakan berasal dari perbandingan antara
atau jasa serta bagaimana barang dan jasa manfaat yang diharapkan dari suatu produk
tersebut dapat memuaskan kebutuhan dan dan pengorbanan yang dilakukan konsumen.
keinginan konsumen. Pemahaman terhadap (Lichtenstein, Ridgway dan Netemeyer,
perilaku konsumen bukanlah suatu hal yang 1993). Menurut Ailawadi dan Keller. (2004)
mudah untuk dilakukan, karena terdapat dan Garretson et al.(2002) kesadaran nilai
banyak faktor yang berpengaruh dan saling adalah suatu kefokusan konsumen untuk
interaksi satu sama lainnya. Perilaku mendapatkan harga yang rendah dan kualitas
konsumen juga didefinisikan sebagai perilaku yang baik, oleh karena itu terdapat
menggunakan, mengevaluasi, dan kemungkinan konsumen akan memeriksa

125
harga dan membandingkannya dengan harga produk palsu yang bermerek hanya karena
merek lain untuk mendapatkan value for ingin memiliki status sosial. 3.)Konsumen
money yang terbaik. Konsumen yang akan membayar lebih untuk memperoleh
memiliki sifat value conscious cenderung produk palsu bermerek jika produk tersebut
mencari produk dengan kombinasi yang lebih memiliki status sosial. Produk palsu yang
unggul antara harga dan kualitas. mempunyai merek akan membantu
Kesadaran nilai juga didefinisikan konsumen dalam meningkatkan citra status
sebagai suatu perhatian untuk membayar sosial mereka, keinginan untuk membeli
dengan harga yang rendah, tergantung pada produk palsu akan mereka lakukan untuk
suatu kendala kualitas (Ang, Cheng, Lim dan memperoleh suatu kepuasan tersendiri bagi
Tambyah 2001). Ang et al (2001) juga konsumen.
mengemukakan bahwa konsumen produk Karena produk bermerek akan
palsu memliki tipikal lebih sadar akan nilai membantu konsumen mengkomunikasikan
dan memiliki pendapatan yang rendah citra sosial mereka kepada orang-orang yang
dibandingkan dengan konsumen yang tidak berada disekelilingnya, tidak mengherankan
membeli produk palsu. Jadi bagi konsumen jika kemauan konsumen untuk membeli
yang sadar akan nilai, “good value” dari produk palsu dikaitkan dengan status sosial.
produk palsu tersebut akan menambah Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
keinginan untuk membelinya (Eisend dan konsumen yang membeli produk palsu
Chuchert-Guller, 2006). Menurut percaya bahwa mereka memperoleh prestise
Lichetenstein, Ridgway dan Netemeyer yang berasal dari produk sebenarnya (Bloch
(1993) indikator yang terdapat pada et al., 1993; Ang et al., 2001). Konsumen
kesadaran nilai produk palsu sebagai berikut ingin membeli produk dengan merek asli,
: 1.) Konsumen sangat prihatin dengan harga akan tetapi, hanya beberapa dari mereka yang
yang rendah, tetapi konsumen juga prihatin dapat membayar atau membeli produk asli.
dengan kualitas yang tinggi. 2.) Saat Produk yang mempunyai merek asli dengan
konsumen membeli produk palsu, konsumen harga yang tinggi akan memberi kesempatan
selalu berusaha memaksimalkan kualitas kepada produsen produk palsu untuk
yang konsumen dapatkan dengan uang yang memalsukan produk dengan harga rendah
konsumen belanjakan. 3.) Biasanya agar dapat memenuhi kebutuhan orang-orang
konsumen berbelanja dengan harga lebih yang tidak mampu membeli merek asli
rendah pada produk palsu, tetapi mereka (Chuchinprakarnm, 2003, Chaudhry et al.,
tetap harus memenuhi persyaratan kualitas 2009). Menurut Tom, Garibaldi, Zeng, dan
tertentu sebelum mereka membelinya. Pilcher (1998) indikator yang terdapat pada
Status sosial menurut Eastman, Gomith, harga rendah produk palsu adalah sebagai
dan Flynn (1999) adalah "proses motivasi berikut : 1.) Konsumen biasanya membeli
dimana individu berusaha untuk produk yang murah tetapi bermerek. 2.)
meningkatkan status sosial mereka melalui Konsumen sering memperhatikan harga
konsumsi produk yang mencolok atau dalam pembelian. 3.) Konsumen selalu
melambangkan status pribadi mereka tertarik dengan produk yang harga rendah. 4.)
terhadap lingkungan sekitar lainnya". Harga produk palsu yang rendah sangat
Menurut Lassar, Mittal, dan Sharma (1995) menarik bagi konsumen. 5.) Konsumen
dan Eastman, Gomith, dan Flynn.(1999) membeli produk palsu karena harga produk
indikator yang terdapat pada status sosial asli itu tinggi.
produk palsu adalah sebagai berikut : 1.) Delgado-Ballester dan Munuera-Aleman
Konsumen bangga memiliki produk palsu (2005) menetapkan bahwa kepercayaan yang
yang bermerek. 2.) Konsumen akan membeli dikembangkan melalui pengalaman masa lalu

126
menjadi bagian penting dari pembelian saat mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
ini dan memberi gambaran pelanggan sebagai Bisnis Universitas Syiah Kuala.
suatu keloyalan dan juga berfungsi sebagai H4: Pengalaman Masa Lalu mempengaruhi
ekuitas merek di masa depan. Menurut Tom, pembelian sepatu converse palsu pada
Garibaldi, Zeng, dan Pilcher (1998) indikator mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
yang terdapat pada pengalaman masa lalu Bisnis Universitas Syiah Kuala.
produk palsu adalah sebagai berikut : 1.) Kerangka konseptual dalam penelitian
Konsumen telah membeli produk palsu ini akan menjelaskan hubungan antara
dimasa lalu. 2.) Konsumen juga berniat masing-masing variabel dapat dilihat pada
membeli produk palsu dimasa depan. 3.) gambar 1.
Konsumen menemukan produk palsu pilihan
yang lebih baik pada masa lalu. Berikut METODE PENELITIAN
pengujian hipotesis penelitiannya: Populasi dan Sampel
H1: Kesadaran nilai (value consciousness) Populasi dalam penelitian ini adalah
mempengaruhi pembelian sepatu mahasiswa yang menggunakan sepatu
converse palsu pada mahasiswa converse palsu di Fakultas Ekonomi dan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bisnis Universitas Syiah Kuala. Teknik
Universitas Syiah Kuala. pengambilan sampel penelitian ini adalah
H2: Status sosial mempengaruhi pembelian non probability sampling. Teknik ini
sepatu converse palsu pada mahasiswa merupakan cara pengambilan sampel yang
Fakultas Ekonomi dan Bisnis tidak semua anggota dipilih menjadi
Universitas Syiah Kuala. sampel. Metode pengambilan sampel yang
H3: Harga rendah (low price) mempengaruhi digunakan adalah metode purposive
pembelian sepatu converse palsu pada sampling. Pengambilan sampel respoden
dalam penelitian ini menggunakan kriteria.

Kesadaran Nilai

Status Sosial

Pembelian
Sepatu Converse
Harga Rendah Palsu

Pengalaman
Masa Lalu

Gambar 1. Model Kerangka Konseptual Penelitian

METODE PENELITIAN non probability sampling. Teknik ini


Populasi dan Sampel merupakan cara pengambilan sampel yang
Populasi dalam penelitian ini adalah tidak semua anggota dipilih menjadi
mahasiswa yang menggunakan sepatu sampel. Metode pengambilan sampel yang
converse palsu di Fakultas Ekonomi dan digunakan adalah metode purposive
Bisnis Universitas Syiah Kuala. Teknik sampling. Pengambilan sampel respoden
pengambilan sampel penelitian ini adalah dalam penelitian ini menggunakan kriteria,

127
yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Y = β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Bisnis Universitas Syiah Kuala yang
Dimana :
menggunakan sepatu converse palsu
Y = Pembelian Sepatu Converse Palsu
dengan kategori sepatu converse dengan
X1 =Kesadaran Nilai (value
harga dibawah Rp 500.000.-.. Jumlah
consciousness)
sampel dalam penelitian ini menggunakan
X2 = Status Sosial
data sebanyak 200 responden.
X3 = Harga Rendah (low price)
X4 = Pengalaman Masa lau
Teknik Pengumpulan Data
β = Koefisien
Dalam memperoleh data dan informasi
e = Error
yang sesuai dengan penelitian ini, peneliti
menggunakan kuisioner (angket) yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
diberikan secara pribadi kepada responden
Karakteristik Responden
guna sebagai alat untuk mengumpulkan data
Pengumpulan data primer dalam
dan informasi yang terkait. Kuisioner
penelitian ini dilakukan dengan cara
merupakan mekanisme dalam pengumpulan
menggunakan kuesioner yang disampaikan
data yang efisien jika peneliti mengetahui
secara langsung dan online oleh peneliti
dengan tepat apa yang diperlukan dan
kepada para responden yaitu Mahasiswa
bagaimana mengukur variabel penelitian
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
tersebut (Sekaran, 2011).
Syiah Kuala yang menggunakan sepatu
converse palsu sesuai dengan kriteria yang
Operasional Variabel
telah ditentukan oleh peneliti. Setelah
Operasional variabel penelitian ini
kuesioner selesai diisi, peneliti mengambil
adalah sebgai berikut :
kembali untuk selanjutnya diolah dengan
1. Variabel dependen (Y)
menggunakan program SPSS versi 20.0.
 Pembelian sepatu converse palsu
Kuesioner yang disebarkan sebanyak 200
2. Variabel Independen (X)
kuesioner, dan kuesioner yang kembali
 Kesadaran nilai (X1)
sebanyak 199 kuesioner.
 Status sosial (X2)
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel
 Harga rendah (X3) 1 maka dapat dijelaskan bahwa berdasarkan
 Pengalaman masa lalu (X4) jenis kelamin maka terdapat 107 sampel
perempuan (53,8%) dan terdapat 92 sampel
Peralatan Analisis Data laki-laki (46,2%). Berdasarkan kelompok
Untuk mengetahui pengaruh kesadaran umur rentang usia 17-18 tahun berjumlah
nilai, status sosial, harga rendah, pengalaman Berdasarkan responden pada jurusan S1
masa lalu, terhadap pembelian sepatu ekonomi manajemen berjumlah 102 (51,3%)
converse palsu, peralatan analisis data yang sampel, responden pada jurusan S1 ekonomi
digunakan adalah regresi linier berganda pembangunan berjumlah 24 (12,1 %) sampel,
dengan empat variabel bebas. Pengujian dan responden pada jurusan S1 ekonomi
analisis data primer dilakukan dengan akuntansi berjumlah 27 (13,6 %) sampel,
menggunakan perangkat SPSS (Statistic responden pada jurusan S1 ekonomi islam
Package for Social Science) versi 20.0 berjumlah 11 (5,5 %) sampel,
dengan formulasi regresi linier berganda
(Malhotra, 2009) adalah sebagai berikut

128
Tabel 1. Karakteristik Responden
No Uraian Frekuensi Persentase
1 Jenis Kelamin
Laki-laki 92 46,2%
Perempuan 107 53,8%

Total 199 100%


2 Usia
17-18 tahun 4 2,5%
19-20 tahun 78 39,2%
21-22 tahun 114 57,3%
23-23 tahun 2 1,0%

Total 199 100%


3 Jurusan
S1 Ekonomi Manajemen 102 51,3%
S1 Ekonomi Pembengunan 24 12,1%
S1 Ekonomi Akuntansi 27 13,6%
S1 Ekonomi Islam 11 5,5%
D3 Pemasaran 10 5,0%
D3 Keuangaan dan Perbankan 6 3,0%
D3 Perusahaan
D3 Sekretaris 5 2,5%
D3 Perpajakan 3 1,5%
D3 Akuntansi 4 2,0%
7 3,5%

Total 199 100%


4 Uang saku per bulan
Rp 500.000.,- Rp 1.000.000.,- 57 27,3%
Rp 1.000.000.,- Rp 2.000.000.,-
>Rp 2.000.000.,- 108 54,3%

34 18,4%

Total 199 100%


Sumber Data Primer (Diolah), 2018

responden pada jurusan D3 pemasaran kelompok uang saku perbulannya Rp


berjumlah 10 (5,0 %) sampel, responden pada 500.000.,- Rp 1.000.000.,- berjumlah 57
jurusan D3 keuangan dan perbankan sampel (27,3%), diikuti uang saku
responden pada jurusan D3 perusahaan perbulannya Rp 1.000.000.,- Rp 2.000.000,.-
berjumlah lima sampel (2,5 %), responden berjumlah 108 sampel (54,3%), dan uang
pada jurusan D3 sekretaris berjumlah tiga saku perbulannya >Rp 2.000.000.,- berjumlah
sampel (1,5 %), responden pada jurusan 34 sampel (18,4%) . Kriteria responden
perpajakan berjumlah empat sampel (2,0 %), dalam penelitian ini pernah menggunakan
dan responden pada jurusan D3 akuntansi sepatu converse palsu dengan harga dibawah
berjumlah tujuh sampel (3,5 %). Berdasarkan Rp 500.000.,- 199 sampel (100%).

129
Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Loading Cronbach’s
No. Pernyataan KMO
Factor Alpha
Pembelian Sepatu Converse Palsu
Saya membeli sepatu converse palsu karena harga sepatu
1. 0.861
converse yang asli itu tinggi atau mahal.
2. Saya telah membeli sepatu converse palsu dimasa lalu. 0.839
0.815 0.895
Saya juga berniat membeli sepatu converse palsu dimasa
3. 0.914
depan.
Saya menemukan sepatu converse palsu pilihan yang lebih
4. 0.877
baik dimasa lalu
Kesadaram Nilai
Saya sangat prihatin dengan harga yang rendah, tetapi saya
1. 0.763
juga prihatin dengan kualitas yang tinggi.
Saat saya membeli sepatu converse palsu, saya selalu berusaha
2. untuk memaksimalkan kualitas yang saya peroleh dengan 0.632 0.871 0.693
uang yang telah saya belanjakan.
Biasanya saya berbelanja sepatu converse palsu dengan harga
3. yang rendah, tetapi sepatu tersebut tetap harus memenuhi 0.761
persyaratan kualitas tertentu sebelum saya membelinya.
Status Sosial
1. Saya bangga memilik sepatu converse palsu. 0.786
Saya akan membeli sepatu palsu yang bermerek tersebut
2. 0.576
hanya karena ingin memiliki status sosial. 0,871 0,770
Saya akan membayar lebih untuk memperoleh sepatu yang
3. 0.767
bermerek jika produk tersebut memiliki tingkat status sosial.
Harga Rendah
Saya biasanya membeli sepatu palsu yang murah tetapi
1. 0.616
bermerek.
2. Saya sering memperhatikan harga dalam pembelian. 0.642
3. Saya selalu tertarik dengan produk yang harganya rendah. 0.667 0.871 0.852
Harga sepatu converse palsu yang murah membuat saya
4. 0.788
sangat tertarik membelinya.
Saya membeli sepatu converse palsu karena harga sepatu
5. 0.834
converse yang asli itu tinggi atau mahal.
Pengalaman Masa Lalu
1. Saya telah membeli sepatu converse palsu dimasa lalu. 0.708
Saya juga berniat membeli sepatu converse palsu dimasa
2. 0.656 0.871 0.802
depan.
Saya menemukan sepatu converse palsu pilihan yang lebih
3. 0.761
baik dimasa lalu
Sumber Data Primer (Diolah), 2018

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas menguji apakah variabel saling


Dalam penelitian ini pengujian berhubungan dapat menggunakan barlett
validitas instrumen yang digunakan test of sphericity. Selain itu, uji lain yang
adalah Confirmatory Factor Analysis digunakan adalah uji KMO (Keiser-
(CFA). Pada model pengujian ini setiap Meiyer-Olkin) dimana nilai KMO harus
item pertanyaan/pernyataan harus >0,5, jika nilai KMO <0,5 maka analisis
mempunyai factor loading yang melebihi faktor tidak dapat digunakan. Uji
nilai 0,40 (Hair, et al., 2006). Untuk reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan

130
dengan menggunakan cronbach alpha atau garis lurus pada grafik normal
dari masing-masing instrument dalam probability plot dibawah.
suatu variabel. Jika nilai koefisien >0,6
Hasil Analisis Regresi
maka instrument memiliki reliabilitas
Dari hasil output SPPS 20.0 dapat
yang baik/handal (Malhotra, 2009). dibuat garis persamaan linear adalah sebagai
Berdasarkan Tabel 2, diketahui berikut:
bahwa semua variabel independen (X)
dan variabel dependen (Y) adalah valid, Y = -0,17X1 + 0,219X2 + 0,455X3 +0,304 X4
yaitu dapat dilihat dari nilai loading
Maka dari persamaan tersebut dapat
factor seluruh item pernyataan >0.40 dan
menjelaskan bahwa koefesien regresi
nilai KMO >0.5. Berdasarkan tabel 2 juga kesadaran nilai (X1) bernilai negatif (-0,17)
dapat diketahui bahwa seluruh item artinya artinya semakin rendah tingkat
pernyataan yang digunakan dalam kesadaran nilai konsumen, maka pembelian
penelitian adalah realibel (handal), dapat sepatu converse palsu akan semakin
dilihat dari nilai cronbach’s alpha >0.60. meninggkat pada mahasiswa fakultas
ekonomi dan bisnis universitas syiah kuala.
Uji Normalitas Koefesien regresi status sosial (X2) bernilai
Pengujian normalitas juga dapat positif (0,219) artinya dengan adanya status
dilakukan dengan menggunakan teknik sosial akan meningkatkan pembelian sepatu
converse palsu pada mahasiswa fakultas
Kolmogorov Smirnov. Kelebihan dari uji
ekonomi dan bisnis universitas syiah kuala.
ini sederhana dan tidak menimbulkan
Koefesien regresi harga rendah (X3) bernilai
perbedaan persepsi diantara satu peneliti positif (0,455) artinya dengan adanya
dengan peneliti lain. Karena pada kategori harga rendah akan meningkatkan
pengujian ini nilai yang diisyaratkan di pembelian sepatu converse palsu pada
atas 0,05, maka data tersebut dinyatakan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis
normal dengan nilai 0,084 dan terlihat universitas syiah kuala. Koefesien regresi
titik-titik sebaran mendekati garis normal

Gambar 2. Uji Normalitas Normal Probability Pl

131
Tabel 3. Hasil Analisis Pengaruh Kesadaran Nilai, Status Sosial, Harga Rendah, Pengalaman
Masa Lalu Terhadap Pembelian Sepatu Converse Palsu
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -.721 .285 -2.524 .012
Kesadaran Nilai -.027 .079 -.017 -.338 .736
Status Sosia .251 .060 .219 4.223 .000
Harga Rendah .595 .072 .455 8.227 .000
Pengalaman Masa .379 .072 .304 5.241 .000
Lalu
a. Dependent Variable: Pembelian Sepatu Converse Palsu
Sumber Data Primer (Diolah), 2018

Tabel 4. Hasil Analisis Korelasi dan Determinasi


Model R R Square Adjusted R Square

1 ,823a ,677 ,671


a. Predictors: (Constant), Kesadaran Nilai, Status Sosial, Harga Rendah, Pengalaman Masa Lalu
b. Dependent Variable ; Pembelian Sepatu Converse Palsu
Sumber Data Primer (Diolah), 2018

pengalaman masa lalu (X4) bernilai positif (X4) terhadap pembelian sepatu converse
(0,304) artinya dengan adanya pengalaman palsu (Y) sebesar 67,7%. Sementara nilai sisa
masa lalu akan meningkatkan pembelian (nilai residu) dari peran variabel tersebut
sepatu converse palsu pada mahasiswa sebesar 0,323 (32,9%).
fakultas ekonomi dan bisnis universitas syiah Kesadaran nilai tidak berpengaruh
kuala signifikan terhadap pembelian sepatu
Sementara korelasi determinan (R2) converse palsu dengan tingkat signifikan
menjelaskan sejauh mana hubungan satu sebesar 0,736, dikarenakan nilai
variabel dengan variabel lainnya. Hubungan signifikasinya lebih besar dari tingkat
variabel bebas (X) dengan variabel terikat signifikasi 5% maka variabel ini dikatakan
(Y) yang dapat dilihat dari Tabel 4. Hasil tidak signifikan dan dengan nilai koefesien
analisis korelasi antara kesadaran nilai, status regresi (β) sebesar -0,17 , sehingga dikatakan
sosial, harga rendah, pengalaman masa lalu tidak berpengaruh. Hasil ini sesuai dengan
terhadap pembelian sepatu converse palsu penelitian yang dilakukan oleh Muhammad
diperoleh adjusted R squere sebesar 0,671 Waqas Tariq Chaudary et al.,(2014) bahwa
yang menjelaskan terdapat hubungan positif konsumen membeli produk palsu dengan
antara variabel kesadaran nilai (X1), status beberapa faktor utama, kesadaran nilai tidak
sosial (X2), harga rendah (X3), pengalaman mempengaruhi konsumen dalam melakukan
masa lalu (X4) terhadap pembelian sepatu pembelian produk palsu. Status sosial
converse palsu (Y) dengan keeratan berpengaruh signifikan terhadap pembelian
hubungan sebesar 67,1%. Nilai korelasi pembelian sepatu converse palsu dengan
determinasi (r2) sebesar 0,677 menjelaskan tingkat signifikan sebesar 0,000, dengan
bahwa kesadaran nilai (X1), status sosial (X2), tingkat signifikasinya lebih kecil dari pada
harga rendah (X3), pengalaman masa lalu tingkat signifikansi 5% maka ststus sosial
132
memiliki pengaruh signifikan terhadap PENUTUP
pembelian sepatu converse palsu, dan dengan Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil
nilai koefesien regresi (β) sebesar 0,219. kesimpulan sebagai berikut:
Hasil penelitian Wilcox dkk. (2009) temuan 1. Faktor kesadaran nilai (value
tersebut menjelaskan bahwa sikap terhadap consciousness) tidak mempengaruhi
merek mewah memprediksi niat untuk pembelian sepatu converse palsu pada
membeli produk palsu, sehingga mendukung mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
harapan konsumen untuk merespons dengan Bisnis Universitas Syiah Kuala.
lebih baik dan memproyeksikan citra soaial Kesadaran nilai memiliki tingkat
mereka. signifikan yang tidak sesuai yaitu
Harga rendah berpengaruh signifikan sebesar 0,736 dan nilai koefisiean
terhadap pembelian pembelian sepatu regresi sebesar -0,17.
converse palsu dengan tingkat signifikan 2. Faktor status sosial mempengaruhi
sebesar 0,000, dengan tingkat signifikasinya pembelian sepatu converse palsu pada
lebih kecil dari pada tingkat signifikansi 5% mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
maka harga rendah memiliki pengaruh Bisnis Universitas Syiah Kuala. Status
signifikan terhadap pembelian sepatu sosial memiliki tingkat signifikan
converse palsu, dan dengan nilai koefesien yang sesuai yaitu sebesar 0,000
regresi (β) sebesar 0,455. Beberapa penelitian dengan nilai koefisien regresi sebesar
menemukan bahwa harga rendah merupakan 0,219.
faktor utama yang merangsang permintaan 3. Faktor harga rendah (low price)
akan produk palsu (Dodge et al., 1996; mempengaruhi pembelian sepatu
Albers Miller, 1999, Prendergast et al., 2002; converse palsu pada mahasiswa
Harvey dan Walls, 2003). Konsumen ingin Fakultas Ekonomi dan Bisnis
membeli produk asli tapi hanya beberapa dari Universitas Syiah. Harga rendah
mereka yang mampu membelinya. memiliki tingkat signifikan yang
Pengalaman masa lalu berpengaruh sesuai yaitu sebesar 0,000 dengan
signifikan terhadap pembelian pembelian nilai koefisien regresi sebesar 0,455.
sepatu converse palsu dengan tingkat 4. Faktor pengalaman masa lalu
signifikan sebesar 0,000, dengan tingkat mempengaruhi pembelian sepatu
signifikasinya lebih kecil dari pada tingkat converse palsu pada mahasiswa
signifikansi 5% maka ststus sosial memiliki Fakultas Ekonomi dan Bisnis
pengaruh signifikan terhadap pembelian Universitas Syiah Kuala. Pengalaman
sepatu converse palsu, dan dengan nilai masa lalu memiliki tingkat signifikan
koefesien regresi (β) sebesar 0,304. yang sesuai yaitu sebesar 0,000
Penelitian telah menemukan hasil bahwa dengan nilai koefisien regresi sebesar
pembeli produk palsu atau bukan pembeli, 0,304.
mempunyai pengalaman masa lalu untuk Sehingga peneliti mengemukakan beberapa
meningkatkan sikap (yaitu memiliki sikap saran sebagai beriku
yang lebih positif) terhadap produk palsu 1. Saran dari peneliti bagi konsumen
(Tom et al 1998; Wang et al., 2005) sepatu converse palsu adalah
Dengan demikian dapat disimpulkan konsumen harus memperhatikan
bahwa hipotesis 2, hipotesis 3, dan hipotesis kualitas dan harga dari sepatu converse
4 diterima. Dan hipotesis 1 ditolak. yang original, dibandingan dengan
sepatu converse yang palsu.
2. Saran dari peneliti untuk konsumen
yang memilliki pemikiran akan status

133
sosial dalam kehidupannya pasti akan consumer behaviour: scale
dapat membedakan pembelian sepatu development and validation”, Journal
converse yang original dengan sepatu of Marketing Theory and Practice, 7,
converse palsu. 3, 41-52.
3. Saran peneliti kepada konsumen yang Furnham, A. dan Valgeirsson, H. (2007). The
ingin menggunakan produk yang effect of life values and materialism on
bermerek dan tidak memperhatikan buying counterfeit products. The
tingkat harga rendah seharusnya Journal of Socio-Economics, 36, 677-
mereka menggunakan sepatu converse 685.
yang original. Gentry, J. W., Putrevu, S., & Shultz II, C. J.
4. Peneliti menyarankan kepada peneliti (2006). The effects of counterfeiting
selanjutnya untuk melakukan on consumer search. Journal of
penelitian lebih mendalam lagi Consumer Behaviour, 5, 245-256.
mengenai faktor-faktor yang Ghozali, Imam (2013) Aplikasi Analisis
mempengaruhi konsumen membeli Multivariat dengan Program IBM
produk palsu SPSS 21. Edisi7, Penerbit Universitas
5. Penelitian selanjutnya disarankan untuk Diponegoro, Semarang.
melakukan penelitian dalam jumlah Hair, et al (2006) Multivariate Data Analysis,
sampel yang lebih besar sehingga lebih Edisi 6: Pearson Education.
akurat. Haque, A., Khatibi, A., & Rahman, S. (2009).
Factors influencing buying behavior of
piracy products and its impact to
REFERENSI Malaysian market. International
Ang, S.H., Cheng, P.S., Lim, E.A.C. and Review of Business Research Papers, 5
Tambyah, S.K. (2001), “Spot the , 383-401.
difference: consumer responses Lichetenstein, D., Ridgway, N. and
towards counterfeits”, Journal of Netemeyer, R. (1993), “Price
Consumer Marketing, 18, 3, 219-235 perceptions and consumer shopping
Bian, X. and L. Moutinho (2009), “An behavior: a field study”, Journal of
Investigation of Determinants of Marketing Research, 30 (2), 234-45.
Counterfeit Purchase Consideration,” Lassar, W., Mittal, B. and Sharma, A. (1995),
Journal of Business Research, 62, 368- “Measuring customer-based brand
378. equity”, Journal of Consumer
Cooper, Donald, R., & Schindler, S. P. Marketing, 12, 11-19.
(2014). Business Research Methods Kotler, Philip dan Keller (2009) Marketing
12ed. USA: The McGraw Hill. Management, Prentice Hall, New
Delgado-Ballester, E. and J. Munuera- Jersey.
Aleman, (2005). Does brand trust Kotler, Philip. (2007) .Prinsip-Prinsip
matter to brand equity? J. Prod. Brand Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Management, 14 (3), 187-196. Malhotra, N.K (2009) Riset Pemasaran. Edisi
Dodge, H.R., Edwards, E.A., & Fullerton, S. keempat. Jilid 1. PT Indeks. Jakarta
(1996). Consumer transgressions in the Penz, E., & Stottinger, B. (2005). Forget the
marketplace: consumers' perspectives. "real" thing – take the copy: An
Psychology and Marketing, 13(8), 821- explanatory model for the volitional
835. purchase of counterfeit products.
Eastman, J.K., Goldsmith, R.E. and Flynn, Advances in Consumer Research, 32,
L.R. (1999), “Status consumption in 568-575.

134
Penz, E. and Stottinger, B. (2008), “Original
brands and counterfeit brands-do they
have anything in common?”, Journal
of Consumer Behaviour, 7, 146-63.
Phau, I., Prendergast, G. and Chuen, L.H.
(2001), “Profiling brand-piracy-prone
consumers: an exploratory study in
Hong Kong‟s clothing industry”,
Journal of Fashion Marketing &
Management, 5, 45-55.
Schiffman, Leon G., dan Kanuk, Leslie
Lazar. 2009. Perilaku Konsumen. Alih
bahasa Zulkifli Kasip. Jakarta : PT.
Indeks Group Gramedia.
Sekaran, Uma. (2011). Research Methods for
Business Edisi I and 2. Jakarta:
Salemba Empat.
Tejdhakusuma, R.; Hartini S. dan Muryani.
2001. Anaalisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen
dalam Pembelian Air Minum Mineral
di Kotamadya Surabaya. Jurnal
Penelitian Dinamika Sosial, 2 (3), 48 -
58
Tom, G., Garibaldi, B., Zeng, Y. and Pilcher,
J. (1998), “Consumer demand for
counterfeit goods”, Psychology &
Marketing, 15 (5), 405-21.
Wilcox, K., Kim, H.M. and Sen, S. (2009),
“Why do consumers buy counterfeit
luxury brands?”, Journal of Marketing
Research, Vol. XLVI, 247-59

135

Anda mungkin juga menyukai