Anda di halaman 1dari 12

JEE 5 (2) (2016)

Journal of Economic Education

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jeec

SIKAP KONSUMEN DAN GAYA HIDUP MAHASISWA DALAM


KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION MELALUI MINAT BELI

Husnul Khotimah, Muhammad Khafid, Amin Pujiati

Prodi Pendidikan Ekonomi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Keputusan pembelian produk fashion mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan kurang rasional
Diterima: 29 September karena mahasiswa selalu memprioritaskan membeli produk fashion setiap bulan. Keputusan
2016 pembelian terjadi ketika mahasiswa melihat produk fashion yang dirasa cocok selalu ada dorongan
Disetujui: 25 Oktober kuat untuk segera membelinya. Pembelian produk fashion mahasiswa tidak hanya untuk memenuhi
2016 kebutuhan tetapi juga untuk memenuhi keinginan gaya hidupnya, sehingga keputusan pembelian
Dipublikasikan: 2 produk fashion mahasiswa menjadi konsumtif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sikap
Desember 2016 konsumen dan gaya hidup mahasiswa dalam melakukan keputusan pembelian produk fashion
________________ melalui minat beli menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 239
Keywords: mahasiswa program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UDINUS Semarang. Teknik
Buying decision; pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian
Consumer attitudes; didapatkan ada pengaruh sikap konsumen, gaya hidup dan minat beli terhadap keputusan
Interests Buy; Lifestyle. pembelian produk fashion secara langsung maupun tidak langsung melalui minat beli sebagai
____________________ variabel intervening. Variabel gaya hidup mempunyai pengaruh paling tinggi terhadap keputusan
pembelian produk fashion mahasiswa sehingga menunjukkan tingginya pembelian produk fashion
dilingkungan mahasiswa.

Abstract
___________________________________________________________________
Student buying decision of fashion products to fill their needs are rational less because students always prioritize
to buying fashion products every month. Buying decision occurs when students look a product that their want
and appear a strong urge to buy it immediately. Student fashion product purchases not only to fill needs but
also to fill their lifestyle desire, so that student buying decisions of fashion product become consumptive. The
purpose of this study to determine consumer attitudes and lifestyle of students in making buying decisions of
fashion products through buying interest using a quantitative approach. The research sample as many as 239
students of the Faculty of Economics and Business Accounting UDINUS Semarang. The sampling technique
using proportionate stratified random sampling. The result showed ther are no influence consumer attitudes,
lifestyles and buying interest on purchasing decisions fashion products directly and indirectly through buying
interest as an intervening variable. Lifestyle variables have the highest impact on product purchasing decisions
so that the student fashion show high fashion product purchase in student circle.

© 2016 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: p-ISSN 2301-7341
KampusUnnesBendanNgisor, Semarang, 50233, Indonesia
e-ISSN 2502-4485
E-mail: khotimah.husnul98@yahoo.co.id

110
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

PENDAHULUAN
Keputusan pembelian produk fashion Pembelian 35 45 10 10 0 100
produk
mahasiswa kurang rasional, terutama fashion setiap
bulan
mahasiswa yang lingkungan kampusnya Pembelian 35 44 15 5 0 100
produk
fashion
beradadiperkotaan dengan banyaknya fasilitas merupakan
belanja yang
dan kemudahan yang dimanfaat oleh paling
menyenangka
mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan. usia n
mahasiswa yang belum bisa mengontrol sikap Sumber : Data primer diolah (2016)
dengan baik dimanfaatkan oleh pemasar Keterangan:
untukmempengaruhi perilaku membeli SS :Sangat Sering
mahasiswa dengan menciptakan produk- S :Sering
produk fashion yang merupakan kebutuhan KS :Kurang Sering (kadang-kadang)
utama bagi seorang mahasiswa untuk TS :Tidak Sering
menunjang gaya hidupnya, sehingga STS :Sangat Tidak Sering
mahasiswa akan mengikutiperkembangan Sedangkan anggaran belanja yang
produk fashion dengan terus melakukan dikeluarkan mahasiswa dalam pembelian
keputusan pembelian. produk fashion adalah sebagai berikut:
Mahasiswa program studi akuntansi
fakultas ekonomi dan bisnis udinus semarang Tabel 2. Anggaran Pengeluaran Mahasiswa
melakukan keputusan pembelian produk dalam Pembelian Produk Fashion
fashion di mall maupun secara online, Anggaran Persentase (%)
Rp 100.000 – Rp 200.000 20
pembelian dilakukan setiap bulan dengan
Rp 210.000 – Rp 300.000 25
alasan bahwa pembelian produk fashion Rp 310.000 – Rp 400.000 35
merupakan belanja yang paling ≥ Rp 400.000 20
menyenangkan. hal ini sesuai dengan Total 100

fenomena yang ada dilingkungan mahasiswa Sumber : Data primer diolah (2016)
dalam keputusan pembelian produk fahion
sebagai berikut: Berdasarkan tabel di atas, dapat
Tabel 1. Keputusan pembelian produk fashion disimpulkan bahwa anggaran yang
mahasiswa dikeluarkan oleh mahasiswa dalam pembelian
Keterangan Kriteria (%) Total produk fashion setiap bulan sangatlah tinggi.
SS S KS TS ST (%)
S Perilaku membeli juga didukung dengan
Pembelian 30 45 15 10 0 100
produk kenyamanan mahasiswa dalam berbelanja.
fashion di
mall Kenyamanan berbelanja akan
Pembelian 20 35 30 15 0 100
produk mendorong mahasiswa untuk terus melakukan
fashion online
pembelian bahkan terkadang membeli barang
111
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

tambahan dari yang dianggarkan. Sumarwan dengan karakteristik individunya masing-


(2011:378) mengatakan bahwa “konsumen masing. Kotler (2000) dalam Simamora
sering kali membeli suatu produk tanpa (2002) mangatakan bahwa karakteristik
direncanakan terlebih dahulu, keinginan untuk pembelian yang terdiri dari budaya, sosial,
membeli sering kali muncul saat berada di pribadi dan Psikologi. Keempat faktor tersebut
toko maupun di mall”. Keputusan pembelian merupakan faktor yang mempengaruhi
tersebut merupakan keputusan pembelian yang konsumen dalam perilaku membeli atau dalam
tidak rasional, karena tidak adanya melakukan keputusan pembelian, tetapi ada
pemahaman tentang masalah kebutuhan sub faktor yang mempunyai peran penting
sehingga pembelian suatu barang dibeli hanya dalam keputusan pembelian konsumen yaitu
karena keinginan, konsumen atau mahasiswa sub faktor dari faktor pribadi dan faktor
dikatakan melakukan pembelian yang rasional psikologi yang semua terdapat dalam individu
apabila sebelum membeli suatu barang konsumen masing-masing yaitu gaya hidup
seorang konsumen memahami barang atau dan sikap konsumen. Teori yang digunakan
kebutuhan apa yang akan dibeli. untuk menguji pengaruh mediasi adalah
Kerangka teoritis dalam penelitian ini Theory of Planned Behavior Model (TPB)
menggunakan teori perilaku konsumen Kotler yaitu teori yang mendasari terbentuknya suatu
(1997).Teori yang mempelajari tentang perilaku konsumen yang didukung dengan
berbagai faktor yang mempengaruhi adanya minat Ajzen (1991) dalam Sumarwan
konsumen dalam membeli barang atau jasa. (2011).
Kotler (1997) yang mengungkapkan bahwa
perilaku konsumen dalam membeli barang Keputusan Pembelian
atau jasa dipengaruhi oleh stimulus Schiffman dan Kanuk (2008)
pemasaran, stimulus lain dan karakteristik mengatakan bahwa “Keputusan pembelian
konsumen. dari ketiga stimulus itu kemudian secara umum merupakan seleksi terhadap dua
terjadi proses pembelian yang tahapnnya pilihan alternatif atau lebih, Pilihan tersebut
meliputi pengenalan masalah, pencarian dapat mengenai pilihan produk, penyalur,
informasi, evaluasi, pengambilan keputusan merek, waktu, distribusi, dan lain-lain. Setiadi
membeli terdiri dari pilihan produk, pilihan (2003) mendefinisikan “suatu keputusan
merk, pilihan penyalur, pilihan waktu dan (decision) melibatkan pilihan diantara dua
pilihan jumlah. penelitian ini peneliti atau lebih alternatif tindakan atauperilaku”,
mengambil variabel dari karakteristik sehingga keputusan pembelian merupakan
pembelian yang merupakan karakteritik tindakan yang dilakukan konsumen dalam
mahasiswa sebagai objek penelitian, sehingga melakukan pembelian suatu produk untuk
dalam membeli suatu barang atau jasa seorang mendapatkan produk yang diinginkan dengan
konsumen atau mahasiswa akan disesuaikan melalui pilihan alternatif mengenai pilihan
112
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

produk, pilihan penyalur, pilihan merek, dan dan dunia sekitarnya (pendapat). Gaya hidup
pilihan waktu, sehingga mengarah kepada ditinjau oleh sekelompok orang atau
keputusan pembelian. masyarakat yang menganut nilai-nilai atau
tata hidup yang hampir sama. Pengukuran
Sikap Konsumen gaya hidup menggunakan VALS 1 (value and
Kotler (2001) mengatakan bahwa “sikap life style 1) program ini mengukur gaya hidup
menggambarkan penilaian, perasaan dan yang berkembang yaitu (1) inner directed
kecenderungan yang relatif konsisten dari merupakan konsumen yang membeli suatu
seseorang atas sebuah objek atau gagasan, produk untuk memenuhi keinginan adri dalam
Sikap menempatkan seseorang dalam suatu dirinya untuk memiliki yang diinginkan,
kerangka pemikiran mengenai suka atau tidak konsumen ini bekerja keras untuk
sukanya akan sesuatu, mendekati atau mengekspresikan dirinya. (2) need driven
menjauhi”. Setiadi (2008) mengatakan bahwa merupakan konsumen yang membeli sesuatu
“sikap sebagai konsep yang paling khusus dan berdasarkan atas kebutuhan dan bukan
sangat dibutuhkan dalam psikologis sosial keinginan berbagai pilihan yang tersedia.
kontemporer”.Sikap juga merupakan salah
satu konsep yang paling penting yang Minat Beli
digunakan pemasar untuk memahami Teori perilaku terencana (Theory of
konsumen.Indakator sikap konsumen yaitu (1) Planned Behavior) atau TPB adalah model
kognitif yaitu pengatahuan dan keyakinan sikap yang memperkirakan minat atau niat
seseorang mengenai sesuatu yang menjadi konsumen untuk melakukan suatu perilaku
objek sikap. (2) afekif yaitu evaluasi atau tindakan. TPB seperti dikemukakan
menyeluruh terhadap objek sikap, tentang Ajzen (1991) menyatakan bahwa perilaku
penilain konsumen terhadap suatu produk manusia terlebih dahulu dipengaruhi oleh
apakah baik atau buruk disukai atau tidak minat (behavior intention), (Sumarwan, 2011).
disukai. (3) konatif yaitu kecenderungan Indikator penelitian minat beli Menurut
melakukan sesuatu terhadap objek sikap. Ferdinand (2002) dalam Saidani (2012), minat
beli dapat diidentifikasi melalui indikator-
Gaya Hidup indikator sebagai berikut : (1) minat
Setiadi (2003) mengatakan gaya hidup transaksional yaitu kecenderungan seseorang
secara luas sebagai cara hidup yang untuk membeli produk. (2) minat refrensial
diidentifikasi oleh bagaimana orang yaitu kecenderungan seseorang untuk
menghabiskan waktu mereka (aktivitas) apa mereferensikan produk kepada orang lain. (3)
yang mereka anggap penting dalam minat preferensial yaitu minat yang
lingkungannya (keterkaitan) dan apa yang mengambarkan perilaku seseorang yang
mereka perkirakan tentang diri mereka sendiri memiliki preferensi utama produk tersebut. (4)
113
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

minat eksploratif, minat ini mengambarkan


perilaku seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang diminatinya
dan mencari iinformasi untuk mendukung
sifat-sifat positif dari produk tersebut.
Keputusan pembelian produk fashion
Gambar 1. kerangka berpikir
mahasiswa yang belum rasional bisa dihindari
apabila setiap mahasiswa yang berada METODE
dilingkungan perkotaan khususnya mahasiswa
program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Penelitian ini merupakan pendekatan

dan Bisnis UDINUS Semarang bisa kuantitatif yang bersifat menguji hipotesis dari

mengontrol sikap membeli produk fashion suatu teori yang telah ada. Populasi dalam

dengan baik, membeli hanya untuk memenuhi penelitian ini adalah mahasiswa program studi

kebutuhan bukan mengikuti gaya hidup yang Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

selalu uptodate karena sebagai mahasiswa UDINUS Semarang yang masih aktif dalam

yang belum mempunyai penghasilan sendiri perkualiahan dengan jumlah populasi

kurang rasional jika membeli produk fashion sebanyak 592 mahasiswa yang terdiri dari 3

secara berlebihan. angkatan yaitu tahun 2013 terdapat 177

Penelitian dilakukan untuk mengetahui mahasiswa, tahun 2014 terdapat 201

keputusan pembelian produk fashion mahasiswa, tahun 2015 terdapat 214

mahasiswa dalam usia yang masih labil, mahasiswa. Pengambilan sampel

mudah terpengaruh oleh pemasar dan produk menggunakan rumus slovin dalam Riduwan

fashion merupakan kebutuhan yang tidak bisa (2011) sehingga jumlah sampel sebanyak 239

diabaikan oleh mahasiswa. Tujuan penelitian mahasiswa.

untuk mengetahui pengaruh sikap konsumen Teknik pengambilan sampel

dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian menggunakan proportionate stratified random

melalui minat beli secara langsung maupun sampling yaitu pengambilan sampel yang

tidak langsung. Berdasarkan teori di atas, digunakan apabila populasi mempunyai

maka kerangka berfikir dalam penelitian ini anggota atau unsur yang tidak homogen dan

adalah sebagai berikut: berstrata secara proposional (Sugiyono,


2010:120). Jadi jumlah mahasiswa yang
menjadi sampel dalam setiap angkatan yaitu
angkatan tahun 2013 terdapat 72 mahasiwa,
angkatan 2014 terdapat 81 mahasiswa, dan
angkatan 2015 terdapat 86 mahasiswa.
Penelitian menggunakan analisis deskriptif
114
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

dan melakukan uji asumsi klasik serta signifikansi di atas 0,05, sehingga dikatakan
menggunakan analisis jalur untuk mengetahui bahwa data residual persamaan minat beli dan
ada atau tidak pengaruh mediasi dari variabel keputusan pembelian berdistribusi normal.
intervening.
Uji Mutikolonieritas
Tabel 5. Hasil Uji Multikolonieritas
HASIL DAN PEMBAHASAN
No Variabel Tolerance VIF
Bebas
Hasil analisis deskriptif untuk variabel
1 Sikap 0,548 1.823
sikap konsumen, gaya hidup, minat beli dan Konsumen
keputusan pembelian sebagai berikut: 2 Gaya Hidup 0,584 1.712

Tabel 3. Hasil Analisis Deskriptif 3 Minat Beli 0,598 1.671


Variabel N Min Maks Mea Std.
Sumber: Data Primer diolah (2016)
n Dev.
Berdasarkan tabel di atas menjelaskan
Sikap 239 34 69 55.4 5.61
Konsumen 0 bahwa nilai toleransinya > 0.10 dan nilai VIF
Gaya Hidup 239 29 69 52.2 8.41 masing-masing variabel bebas < 10, maka
1
dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas
Minat Beli 239 33 73 58.0 6.30
tidak mengandung multikolonieritas.
3
Keputusan 239 31 73 53.9 8.13
Uji Heterokedastiditas
Pembelian 4
Gambar 2. Hasil Uji Scatterplot
Sumber: Data primer diolah 2016

Uji Normalitas
Tabel 4 . Hasil Uji Normalitas One-Sample
Kolmogrov-Smirnov Tes
No Persamaan Asymp. Keputusan
Regresi Sig
Sumber: Data Primer diolah (2016)
1 Minat Beli 0,140 Normal
Terlihat pada gambardi atas, titik-titik
2 Keputusan 0,724 Normal
Pembelian yang terbentuk tidak membentuk pola yang
tertarur dan terlihat acak, sehingga dapat
Sumber: Data Primer diolah (2016)
disimpulkan bahwa model regresi tidak
Berdasarkan tabel di atas, didapat hasil
mengandung heterokedastisitas. Berdasarkan
perhitungan nilai kolmogrof-smirnof
gambar scatterplot di atas nampak data
Asymp.Sig. Persamaan regresi minat beli
tersebar tidak menuju ke arah tertentu oleh
dengan Asymp.signifikan 0,140 dan keputusan
karena data penelitian homoskedastisitas.
pembelian dengan Asymp. signifikansi 0,724,
ke dua persamaan tersebut didapatkan nilai

115
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

Hasil Uji Jalur Y2 = P3 X1 + P4X2+ P5X3 + e2


Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Berganda I
Nilai e2= = = = 0,625
dengan Minat Beli sebagai Variabel Terikat
Variabel Stand t Sig R Adj. R
Sehingga didapat persamaan regresi:
Beta Hit. Squa Square Y2= 0,207 X1 + 0,470 X2 + 0,233 X3 + 0,625
re
Sikap 0,401 6,387 0,00 Nilai e2 sebesar 0,625 merupakan
Kon. 0,402 0,397
Gaya variance variabel keputusan pembelian yang
Hidup 0,307 4.884 0,00
Sumber: Data Primer diolah (2016) tidak dapat dijelaskan oleh variabel sikap

Berdasarakan hasil uji linier berganda di konsumen, gaya hidup dan minat beli.

atas, maka diperoleh persamaan regresi Berdasarakan model regresi di atas, diperoleh

sebagai berikut: model hasil regresi sebagai berikut:

Y1 = P1X1 + P2X2 + e1

Nilai e1= = = =

0,773

Sehingga didapat persamaan regresi :


Y1 =0,401 X1 + 0,307 X2 + 0,773
Nilai e1 sebesar 0,773 merupakan
Hasil uji statistik dengan SPSS pada
variance variabel minat yang tidak dapat
variabel sikap konsumen (X1) terhadap
dijelsakan oleh variabel sikap konsumen dan
keputusan pembelian diperoleh nilai
gaya hidup.
Standardized coefficients betase besar
0,207dengan sig. = 0,000 < 0,05, hal ini
Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Berganda II
berarti H1 diterima yang mengatakan bahwa
dengan Keputusan Pembelian sebagai
ada pengaruh sikap konsumen terhadap
Variabel Terikat
Varia Stan t F Sig. R Adj.
keputusan pembelian produk fashion
bel d. Hit. Hit. Squa R mahasiswa program studi Akuntasi Fakultas
Beta re Squ
are Ekonomi dan Bisnis UDINUS Semarang.
Sikap 0,20 3,75 0,00
Kon. 7 8 122. 0 0,60 0,60 Variabel gaya hidup (X2) terhadap keputusan
262 9 5
Gaya 0,47 8,80 0,00 pembelian diperoleh nilai Standardized
Hidup 0 9 0
coefficients beta sebesar 0,470dengan sig.
Minat 0,23 4,41 0,00
Beli 3 8 0
0.000 < 0,05, hal ini berarti H2 diterima yang
Sumber: Data Primer diolah (2016) mengatakan bahwa ada pengaruh gaya hidup
Berdasarkan Uji Linier berganda di atas, terhadap keputusan pembelian produk fashion
diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: mahasiswa program studi Akuntasi Fakultas

116
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

Ekonomi dan Bisnis UDINUS Semarang. menunjukkan bahwa keputusan pembelian


Variabel minat beli (X3) diperoleh nilai produk fashion mahasiswa program studi
Standardized coefficients betasebesar Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
0,233dengan sig. 0,000 < 0,05 ini berarti H3 UDINUS Semarang terjadi karena sikap
diterima yang mengatakan bahwa ada mahasiswa terhadap produk fashion yang
pengaruh minat beli terhadap keputusan diketahui atau dilihatnya dari berbagai pusat
pembelian produk fashion mahasiswa program perbelanjaan, sehingga menimbulkan
studi Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis kecenderungan dari dalam diri mahasiswa
UDINUS Semarang. untuk melakukan keputusan pembelian produk
Hasil uji jalur menyatakan bahwa ada fashion dengan mempertimbangkan baik atau
pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan buruk, disukai atau tidak disukai. Keputusan
pembelian produk fashion melalui minat pembelian produk fashion mahasiswa terjadi
mahasiswa program studi Akuntasi Fakultas karena semakin banyak pengetahuan
Ekonomi dan Bisnis UDINUS Semarang mahasiswa tentang produk fashion dari
dengan total pengaruh (total effect) > berbagi jenis, model maupun harga sehingga
pengaruh langsung (direct effect) = (0,300 > pengetahuan ini membuat mahasiswa ingin
0,207) yang berarti bahwa H4 diterima. Hasil membelinya.
uji jalur menyatakan bahwa ada pengaruh Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
gaya hidup terhadap keputusan pembelian penelitian Adilang dkk.(2014) mangatakan
produk fashion melalui minat beli mahasiswa bahwa variabel sikap berpengaruh signifikan
program studi Akuntasi Fakultas Ekonomi dan positif terhadap keputusan pembelian.
Bisnis UDINUS Semarang dengan total Penelitian Lan Pau Min (2015) mengatakan
pengaruh (total effect) > pengaruh langsung bahwa sikap berpengaruh positif terhadap
(direct effect) = (0,541 > 0,470) hal ini berarti keputusan pembelian produk fashion di
bahwa H5 diterima. Sweatshop.
Pengaruh Gaya Hidup Terhadap
PEMBAHASAN Keputusan Pembelian
Pengaruh gaya hidup terhadap
Berikut ini adalah pembahasan hasil
keputusan pembelian produk fashion
analisis yang telah dilakukan yaitu:
mahasiswa program studi Akuntansi Fakultas
Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap
Ekonomi dan Bisnis UDINUS Semarang
Keputusan Pembelian
membenarkan teori perilaku konsumen Kotler
Pengaruh sikap konsumen terhadap
(1997) yang merupakan sub faktor dari faktor
keputusan pembelian membuktikan kebenaran
pribadi yang ada dari dalam diri mahasiswa
teori perilaku konsumen Kotler (1997). Model
masing-masing. Gaya hidup merupakan salah
teori perilaku konsumen Kotler tentang sikap
satu kebutuhan penting yang harus dipenuhi
117
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

oleh setiap konsumen untuk kelangsungan yang dimiliki mahasiswa untuk membeli
hidupnya, tetapi untuk memenuhi kebutuhan produk fashion yang diinginkan.
dan keinginan ini seorang konsumen atau Hasil penelitian ini didukung dengan
mahasiswa harus bisa mengendalikan dirinya hasil penelitian Rizky (2015) yang
dengan baik, yaitu dengan melakukan mengatakan bahwa minat beli memiliki
keputusan pembelain yang sesuai kebutuhan pengaruh terhadap keputusan pembelian
dan kemampuannya, agar mahasiswa dalam online pada website ardiansmx.com.Hasil
pembelian produk fashion menjadi rasional penelitian Catur (2014) yang mengatakan
atau tidak konsumtif. bahwa minat beli berpengaruh signifikan
Hasil penelitian ini mendukung hasil terhadap variabel keputusan pembelian.
penelitian Sianturi dkk (2012) yang Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap
mengatakan bahwa secara parsial terdapat Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli
pengaruh yang signifikan antara gaya hidup Sikap merupakan salah satu variabel
terhadap keputusan penggunakan (pembelian) yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
blacberry. Hasil penelitian Jane Lu Hsu and teori perilaku konsumen Kotler (1997) dan
Kai-Ming Chang (2008) mengatakan bahwa dimediasi oleh minat beli dan juga terdapat
gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan dalam Theory of Planned Behavior (TPB)
pembelian sepatu olahraga dan pakaian kausal Ajzen (1991).Hasil penelitian ini mengatakan
yang dilakukan oleh orang dewasa di taiwan. bahwa ada pengaruh mediasi sikap konsumen
Pengaruh Minat Beli Terhadap Keputusan terhadap keputusan pembelian produk fashion
Pembelian melalui minat beli mahasiswa program studi
Theory of Planned Behavior (TPB) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
yang dikemukan oleh Ajzen (1991) UDINUS Semarang.
mengatakan bahwa minat mempengaruhi Hasil penelitian ini mengatakan
perilaku konsumen dalam melakukan suatu bahwa keputusan pembelian produk fashion
pembelian terbukti dalam penelitian ini yang mahasiswa program studi Akuntasi Fakultas
mengatakan bahwa ada pengaruh minat beli Ekonomi dan Bisnis UDINUS Semarang lebih
terhadap keputusan pembelian produk fashion tinggi dengan adanya minat beli mahasiswa
pada mahasiswa program studi Akuntansi jika dibandingkan dengan keputusan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UDINUS pembelian produk fashion yang dipengaruhi
Semarang. Pembelian produk fashion oleh sikap konsumen tanpa adanya mediasi
mahasiswa akan terus meningkat jika minat atau minat beli. Hal ini berarti bahwa minat
beli terhadap produk fashion mahasiswa sangat mempengaruhi perilaku mahasiswa
tinggi. Keputusan pembelian produk fashion dalam membeli produk fashion, dengan
mahasiswa sangat dipengaruhi oleh minat beli adanya minat beli sikap mahasiswa lebih
terdorong untuk melakukan keputusan
118
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

pembelian. dalam penelitian ini Theory of UDINUS Semarang dalam melakukan


Planned Behavior (TPB) terbukti keputusan pembelian produk fashion yang
kebenarannya bahwa variabel sikap konsumen dimediasi oleh minat beli menjadi lebih tinggi
yang dimediasi oleh minat beli mempengaruhi karena gaya hidup mahasiswa yang selalu
keputusan pembelian produk fashion pada ingin mengikuti perkembangan produk fashion
mahasiswa program studi Akuntansi Fakultas lebih terdorong oleh minat yang dimiliki,
Ekonomi dan Bisnis UDINUS Semarang. sehingga mahasiswa lebih berusaha keras
Hasil penelitian ini didukung oleh untuk memenuhinya dengan melakukan
penelitian Lan Pau Min (2015) juga keputusan pembelian produk fashion yang
mengatakan bahwa variabel sikap berpengaruh diinginkan.
positif terhadap keputusan pembelian produk Hasil penelitian ini didukung oleh
fashion di Sweatshops melalui minat beli. penelitian Jue Chen (2012) yang mengatakan
Pengaruh Gaya Hidup Terhadap bahwa gaya hidup mempengaruhi keputusan
Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli pembelian produk makanan organik di Cina
Model yang tediri dari dua teori ini melalui minat beli.
membuktikan kebenaran teori perilaku
konsumen Kotler (1997) dan Theory of SIMPULAN
Planned Behavior (TPB) Ajzen (1991). Hal ini
Hasil penelitian dan pembahasan dalam
terbukti bahwa gaya hidup mahasiswa
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai
program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
berikut:
dan Bisnis UDINUS Semarang dalam
1. Ada pengaruh sikap konsumen terhadap
melakukan keputusan pembelian produk
keputusan pembelian produk fashion
fashion yang dimediasi oleh minat beli
pada mahasiswa program Studi
menunjukkan semakin tingginya keputusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
pembelian produk fashion yang dilakukan
UDINUS Semarang
oleh mahasiswa jika dibandingkan dengan
2. Ada pengaruh gaya hidup terhadap
keputusan pembelian produk fashion
keputusan pembelian produk fashion
mahasiswa yang hanya dipengaruhi oleh gaya
pada mahasiswa program studi Akuntansi
hidup. Hal ini membuktikan bahwa Theory of
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UDINUS
Planned Behavior (TPB) Ajzen (1991) yang
Semarang
mengatakan bahwa perilaku membeli
3. Ada pengaruh minat beli terhadap
seseorang terlebih dahulu dipengaruhi oleh
keputusan pembelian produk fashion
minat belinya terbukti kebenarannya dalam
mahasiswa program studi Akuntansi
penelitian ini.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UDINUS
Gaya hidup mahasiswa program studi
Semarang
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
119
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

4. Ada pengaruh sikap konsumen terhadap tentang produk fashion tidak selalu
keputusan pembelian produk fashion diaplikasikan dalam keputusan
melalui minat beli mahasiswa program pembelian.
studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UDINUS Semarang TERIMAKASIH
5. Ada pengaruh gaya hidup terhadap
keputusan pembelian produk fashion Terimakasih peneliti ucapkan kepada
melalui minat beli mahasiswa program Program Pascasarjana Universitas Negeri
studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Semarang yang telah memberikan bantuan
Bisnis UDINUS Semarang dana kepada peneliti dalam bentuk dana hibah
penelitian tesis sehingga penelitian ini selesai
SARAN tepat pada waktunya.

Berdasarkan hasil temuan dalam


DAFTAR PUSTAKA
penelitian ini, dapat disarankan beberapa hal
sebagai berikut: Adilang, A., Oroh, S. G., Moniharapon, S.
1. Tingginya pengaruh gaya hidup 2014. “Persepsi, Sikap, dan Motivasi
terhadap keputusan pembelian dalam Hedonis Terhadap Keputusan
penelitian ini diharapkan mahasiswa Pembelian Produk Fashion Secara
dapat mengontrol gaya hidupnya Online”. JurnalEMBA, 2 (1): 561-570
dengan baik, dengan melakukan Catur, M., Kumadji, S., Abdillah, Y.,
keputusan pembelian yang sesuai (2014).“Pengaruh Word of Mouth
dengan kebutuhan dan Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya
kemampuannya bukan pembelian Pada Keputusan Pembelian (Survei
untuk mengikuti tren gaya hidup yang Pada Mahasiswa Pengguna Kartu
membuat mahasiswa tidak rasional Seluler GSM “IM3” Angkatan
dalam pembelian produk fashion. 2011/2012 Dan 2012/2013 Fakultas
2. Sikap konsumen atau tingkah laku Administrasi Univeristas Brawijaya
mahasiswa terjadi setelah melakukan Malang”.Jurnal Administrasi Bisnis
proses pembelajaran atau pengetahuan (JAB), 12 (1): 134-142
tentang produk fashion. Saran yang Jane Lu Hsu & Kai-Ming Chang. 2008. “
diberikan kepada mahasiswa Purchase of Cloting and its Linkage to
diharapkan bisa menunjukkan sikap Family Communication and Lifestyle
yang baik setelah mengetahui Les Among Young Adults. Journal of
berbagai macam produk fashion. Fashion Marketing and Management :
Sehingga pengetahuan mahasiswa
120
Husnul Khotimah, dkk. /Journal of Economic Education 5 (2) (2016)

An International Journal. 1 (2) : 147- Setiadi, Nugroho, J. 2003. Perilaku


163 Konsumen. Jakarta: Kencana
Jue Chen. 2012. “A Study Investigating the Sianturi, E., Erida, & Nifrita, A.T.
Determinants of Consumer Buyer 2012.“Pengaruh Kelompok Referensi
Behaviour Relating to the Purchase of Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan
Organic Food Products in Urban Menggunaan Blacberry”.Jurnal
China”. Thesis.Swinburne University of ManajemenFakultas Ekonomi
Technology Universitas Jambi, 1 (2): 127-136
Kotler & Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Simamora, Bilson. 2002. Panduan Riser
Pemasaran Edisi kedelapan Jilid 1. Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia
Jakarta: Erlangga Pustaka Utama
Lan Phau Min, T.J.C. 2015. “Consumer Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Attitudes Towards Luxury Fashion Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Apparel Made In Sweatshop”. Journal Kualitatif , dan R & D. Bandung :
of Fashion Marketing And Alfabeta
Management, 19 (2): 169 – 187 Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen
Riduwan, & Achmad, K., E. 2011. Cara Teori Dan Penerapnnya Dalam
Mudah Menggunakan Path Analysis Pemasaran Edisi 2. Bogor : Graha
(Analisis Jalur).Bandung : Alfabeta
Rizki, K., H., Astuti, E., S., & Susilo, H.
2015.“Pengaruh Kemudahan dan
Kaulitas Informasi Terhadap Minat Dan
Keputusan Pembelian Secara Online
(Survei Pada Konsumen
Www.Ardiansmx.Com)”.Jurnal
Administrasi Dan Bisnis (JAB), 28 (1):
1-8
Saidani, Basrah & Samsul, Arifin. 2012.
“Pengaruh Kualitas Produk dan
Kualitas
Layanan terhadap Kepuasan Konsumen
dan Minat Beli pada Ranch
Market”. Jurnal Riset Manajemen Sains
Indonesia (JRMSI), 3(1): 432-461
Schiffman Dan L.L Kanuk. 2008. Perilaku
Konsumen Edisi 7. Jakarta: Indeks.
121

Anda mungkin juga menyukai