Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BUDAYA KONSUMEN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN JAJANAN TRADISIONAL DI PASAR SARANG

DI SUSUN OLEH

NANANG WAHYUDI WIBOWO

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TERBUKA POKJAR REMBANG

FAKULTAS EKONOMI

UPBJJ SEMARANG

UNIVERSITAS TERBUKA
PERSETUJUAN UNGGAH KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini selaku pembimbing karya ilmiah dari
mahasiswa :

Nama : Nanang Wahyudi Wibowo

NIM :

Progam Studi : Manajemen

UPBJJ-UT : Semarang

Menyatakan bahwa karya ilmiah dari mahasiswa tersebut dengan judul


PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN BUDAYA KONSUMEN TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN JAJANAN TRADISIONAL DI PASAR SARANG layak di
unggah ke aplikasi karya ilmiah Universitas Terbuka sesuai dengan panduan yang telah di
tetapkan dan bukan merupakan plagiat.

Demikian untuk menjadikan periksa dan guna seperlunya.

Rembang, November 2021

Pembimbing,
ABSTRAK

Penelitian dengan judul Pengaruh kualitas produk dan budaya konsumen terhadap
keputusan pembelian jajanan tradisional di pasar sarang ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh kualitas produk dan budaya konsumen terhadap keputusan pembelian
jajanan tradisional berdasarkan konsumen karakteristik demografi di kota Sarang. Sehingga
dalam hal ini penulis menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif ini di lakukan secara
sistematik dan menggunakan model-model yang bersifat matematis. Populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat yang menyukai jajanan tradisional mulai dari anak-anak
hingga dewasa. Teknik yang di gunakan oleh penulis adalah Accidental Sampling, yaitu
dengan cara penulis mengambil sampel secara tidak acak dengan memilih konsumen yang
sudah pernah membeli dan mencicipi jajanan tradisional di pasar sarang. Penulis juga
melakukan wawancara langsung dengan konsumen untuk mendapatkan informasi tentang
bagaimana kualitas jajanan tradisional yang di jual di pasar sarang, dan bagaiman pengaruh
budaya konsumen terhadap penjualan tersebut. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan agar
mengetahui pengaruh kualitas produk dan budaya konsumen dalam pengambilan keputusan
pembelian jajanan tradisional di pasar sarang.

Kata kunci : Kualitas produk, Keputusan pembelian, budaya masyarakat


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsumen melakukan pengambilan keputusan secara rutin setiap hari setiap Minggu
setiap bulan atau setiap tahun sekali. Konsumen kadang-kadang harus mengambil keputusan
setiap saat karena kondisi yang mengharuskan ia mengambil keputusan. Keputusan adalah
memilih satu dari beberapa alternatif tindakan. Seorang konsumen harus memutuskan apakah
membeli atau memperbaiki yang dimilikinya. Pandemi covid 19 memiliki banyak sekali
dampak yang di timbulkan terutama di sektor perekonomian. Pada masa perekonomian yang
semakin krisis, masyarakat masih harus memenuhi berbagai macam kebutuhan. Salah satu di
antaranya adalah kebutuhan variasi makanan. Apalagi di saat pandemi seperti sekarang,
makanan adalah salah sau penambah imun yang baik. Tidak bisa di pungkiri bahwa, ketika
selesai memakan makanan pokok masyarakat sering sekali mengonsumsi makanan tambahan
atau biasa di sebut makanan penutup atau bisa juga di sebut makanan camilan. Salah satu
camilan yang sering di konsumsi oleh masyarakat adalah jajanan pasar tradisional.
Berbagai ragam dan varian jajanan tradisional banyak sekali di temui di pasar-pasar
tradisional maupun pasar non-tradisional. Hal ini membuat para konsumen selalu tertarik
untuk mencobanya. Jajanan tradisional pasar biasanya terbuat dari bahan dasar tepung terigu
atau berbagai macam tepung lainnya seperti tepung beras, tepung tapioka, beras ketan dan
lain sebagainya yang di campur dengan bahan-bahan pembuatan jajanan yang lain. Dengan
berbagai macam bahan dasar tersebut dapat di buat berbagai jenis makanan jajanan pasar
seperti kue talam, kue putu, nagasari, apem, kue cucur, onde-onde, kue lapis dan lai
sebagainya.
Setelah di amati ternyata kebiasaan masyarakat mengonsumsi jajanan pasar tidak hanya
sekedar melihat dari segi harga, jenis makanan, serta tempat penjualan namun juga selera dan
juga kualitas dari makanan tersebut. Kualitas dari makanan dan selera masyarakat inilah yang
dapat menentukan konsumen dalam memilih varian jajanan tradisional pasar pada masa yang
akan datang. Apalagi seperti yang kita ketahui, keanekaragaman jajajan tradisional pasar
sudah jarang sekali di temui. Kebanyakan sekarang para pnjual di pasar lebih sering
menjajakan jajanan modern seperti halnya sosis bakar, baso goreng, dan lain sebagainya.
Hal ini tentu sangat mempengaruhi pilihan akan jajanan tradisional yang dijual jual di
berbagai tempat baik di pasar tradisional maupun pasar non-tradisional. Melihat
keanekaragaman bahan maupun tampilan makanan jajanan tradisional pasar yang begitu
banyak, dan rasanya yang memiliki ciri khasnya tersendiri membuat masyarakat sering
menjadikan jajanan tradisional sebagai hidangan di berbagai acara seperti acara tasyakuran,
nikahan, bahkan acara pertemuan dengan orang penting ataupun rekan bisnis. Dengan
demikian, jika kita lihat ternyata makanan jajanan tradisional sudah memiliki status sebagai
pengganti hidangan makanan modern yang sudah sering di gunakan untuk acara petemuan.
Dapat di simpulkan bahwa respon dan minat masyarakat terhadap makanan jajanan
tradisional masih sangatlah tinggi. Makanan jajanan tradisional tidak hanya di konsumsi oleh
masyarakat pedesaan saja tetapi sudah merambah ke masyarakat perkotaan.
Dari pernyataan di atas, dapat di simpulkan bahwa kualitas produk dan juga budaya
masyarakat sangat berkaitan erat dalam keputusan pembelian konsumen. Menurut saya,
penjual harus lebih memperhatikan kualitas jajanan tradisional yang di jual di pasar. Dengan
begitu Konsumen akan tetap memiliki minat yang sama. Selain itu, kualitas produk yang baik
akan menarik konsumen untuk tidak berpindah tempat dan beralih ke jajanan yang lain. Maka
dari itu peneliti mengambil judul Pengaruh Kualitas Produk dan Budaya Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Jajanan Tradisional Di Pasar Sarang ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang terdapat pada latar belakang diatas, yaitu
sebagai berikut :
1) Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian jajanan
tradisional di pasar sarang?
2) Bagaimana pengaruh budaya konsumen terhadap keputusan pembelian jajanan
tradisional di pasar sarang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tuhuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap pembelian
makanan jajanan tradisional di pasar sarang.
2) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh budaya terhadap pembelian jajanan
tradisional di pasar sarang.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Menurut assauri dalam Arumsari (2012:45), Kualitas produk merupakan faktor-faktor


yang terdapat dalam suatu barang atau hasil tersebut seesuai dengan tujuan untuk apa barang
atau hasil itu dimaksudkan.

Menurut Samli dalam (Indrawati, 2017:7), budaya adalah penentu keinginan dan
perilaku yang paling mendasar. Budaya menjadi penentu kebiasaan yang berlaku di suatu
lingkungan tertentu yang menjadi pendorong bagi konsumen untuk mengonsumsi atau
mengadopsi produk tertentu

Menurut Dewi (2013:1), konsumen adalah seorang yang menggunakan produk atau jasa
yang di pasarkan. Sedangkan kepuasan konsumen adalah sejauh mana harapan para
pembelian sessorang konsumen di penuhi atau bahkan di lebihi oleh suatu produk. Jika
harapan konsumen tersebut dipenuhi, maka ia akan merasa puas. Dan jika melebihi harapan
konsumen, maka konsumen akan merasa senang.

Menurut Tjiptono (2016:22) Keputusan pembelian merupakan salah satu bagian dari
perilaku konsumen. Perilaku konsumen merupakan tindakan yang secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh, menentukan produk produk dan jasa, termasuk proses
pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.

Model keputusan konsumen di bagi menjadi tiga, yaitu:

a. Berdasarkan perspektif pengambilan keputusan


Model keputusan konsumen berdasarkan Perspektif pertama perlu memperhatikan
perspektif pengambilan keputusan. Konsumen sebagai individu yang memiliki masalah
kemudian mencoba memecahkan masalah tersebut, salah satunya dengan melakukan
pembelian barang dan jasa.
b. Berdasarkan perspektif eksperiensial
Model keputusan berdasarkan perspektif eksperiensial ini bisa di sebut juga dengan
perspektif pengalaman. Perspektif ini melihat individu memutuskan sesuatu bukan
karena rasional. Dalam perspektif eksperensial ini individu melakukan beberapa hal,
seperti membandingkan biaya atau membandingkan manfaat untuk keuntungan
pribadinya berdasarkan emosional.
c. Berdasarkan perspektif pengaruh perilaku
Model keputusan yang terakhir yaitu pengambilan keputusan berdasarkan perspektif
pengaruh perilaku atau behavior. Dimana pembelian produk di pengaruhi bukan oleh
rasionalitas atau karena suatu hubungan emosi melainkan adanya pengaruh orang lain,
seperti orang tua, atau pengaruh budaya, atau bahkan pengaruh lingkungan.
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode ini di lakukan secara sistematis
dan menggunakan model-model yang bersifat matematis. Metode kualitatif adalah metode
penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Penelitian kualitatif
di lakukan untuk menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika, sosial, sikap
kepercayaan, dan persepsi seseorang atau kelompok terhadap sesuatu. Populasi dalam
penelitian ini yaitu Masyarakat kota sarang dan sekitarnya dengan jumlah 150 orang.
Dalam pengambilan sampel pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik
Accidental Sampling, yaitu pengambilaan sampel secara tidak acak dengan memilih
responden yang sudah pernah membeli dan mencicipi jajanan tradisional di pasar tradisional
sarang. Penulis mengambil 30 responden yang pernah mencicipi jajanan tradisional di pasar
tradisional sarang. Teknik pengumpulan data yang di gunakan oleh penulis dalam melakukan
penelitian ini adalah dengan melakukan Observasi atau pengamatan untuk mendapatkan
informasi tentang bagaimana kualitas produk dan juga budaya konsumen dalam pengambilan
keputusan dalam pembelian jajanan tradisional. Selain itu, penulis juga melakukan
wawancara atau interview untuk mengetahui informasi dengan cara melakukan tanya jawab
dengan beberapa pedagang dan juga konsumen mengenai bagaimana kualitas produk dan
budaya konsumen dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian jajanan
tradisional di pasar sarang. Sumber data yang di gunakan oleh penulis dalam penelitian
adalah sumber data primer (langsung dari konsumen) dan data sekunder yang berupa
informasi dari berbagai sumber yang relavan.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil wawancara saat melakukan penelitian dengan narasumber agar
dapat mengetahui pengaruh kualitas produk dan budaya konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian jajanan tradisional bisa terwujud, maka penulis bersama dengan
narasumber para konsumen dan pedagang jajanan tradisional di pasar sarang menghasilkan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Produk merupakan hasil proses produksi dari berbagai bahan baku seperti terigu,
tepung tapioka, tepung ketan dan bahan- bahan lainnya dan menghasilkan berbagai
macam jajanan tradisional. Kualitas produk sangat mempengaruhi konsumen dalan
pengambilan keputusan pembelian. Kualitas produk yang baik akan menarik
konsumen untuk bisa membuatnya ingin membeli dan mencicipi produk tersebut.
2. Budaya konsumen merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keputusan
pembelian yang terdiri dari kultur, sub-kultur dan kelas sosial konsumen. Faktor
budaya adalah pertimbangan pemikiran subjektif konsumen yang mengarah pada
pertimbangan unsur-unsur budaya lingkungan masyarakat yang sepemahaman
dengan konsumen akan cenderung mempengaruhi konsumen lebih mantap dalam
membeli jaajanan tradisional tersebut.

B. PEMBAHASAN
Kota Sarang terletak Kabupaten Rembang, tepatnya di sebelah utara laut jawa, sebelah
timur Kecamatan Tuban, sebelah barat Kecamatan Kragan dan Kecamatan Sedan, serta
sebelah selatan Kecamatan Sale. Kota sarang begitu padat dan ramai oleh ribuan santri yang
menghuni di wilayah ini. Penduduk kecamatan sarang tersebar pada 23 desa yaitu
karangmangu, kalipang, nglojo, lodan wetan, lodan kulon, tarang rejo, temperak, sampung,
dan desa-desa lainnya.
Secara etnik, masyarakat sarang terkenal religius, pekerja keras, tegas dan juga dinamis.
Sebagian besar masyarakat di kota sarang menganut agama islam. Sarang merupakan salah
satu kecamatan di kabupaten Rembang yang memiliki ciri khas tersendiri. Sarang terkenal
dengan nama kota santri karena banyaknya bangunan pondok pesantren yang tersebar hampir
di setiap penjuru. Selain itu, kota sarang juga di kenal dengan daerah pesisir karena letaknya
yang sangat dekat dengan laut. Suasananya yang indah dan penduduknya yang padat
menjadikan kota Sarang sebagai kota yang asri dan ramai. Berbagai jenis makanan cemilan di
produksi di kota sarang, seperti Nagasari, kue cucur, kue bika dan lain sebagainya.
Di kota sarang terdapat pasar tradisional yang juga menjadi tempat strategis bagi
pemasaran makanan jajanan tradisional. Di pasar inilah para masyarakat kota sarang sering
membeli kebutuhan hidup mereka. Mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan rumah
tangga. Pasar ini biasanya di buka pada jam 7 pagi sampai jam 12 siang. Banyak penjual yang
menjajakan barang dagangannya di pasar ini, seperti pakaian, jajanan, peralatan sekolah, dan
juga peralatan dapur.
Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 100 orang yang telah melakukan
pembelian berbagai varian jajanan tradisional di pasar sarang. Dengan responden sebanyak
itu dapat di ketahui berbagai problematika dan hal-hal yang terjadi pada saat proses
pembelian jajanan tradisional di pasar sarang.
Pertanyaan untuk pembeli dan penjual dalam melakukan pembelian jajanan tradisional
di pasar sarang adalah sebagai berikut :

N Pertanyaan Jawaban
O
1 Apakah produk jajanan tradisional di Produk jajanan tradisional yang di
pasar sarang memiliki kualitas yang jual di pasar sarang memiliki
baik? kualitas yang sangat baik.
Kebersihan terjaga dan kualitas juga
terjamin.
2 Jajanan varian apa saja yang paling di Jajanan yang paling di minati oleh
minati oleh para pembeli? konsumen/pembeli adalah Kue bika
dan nagasari. Karena kue bika
memiliki bentuk yang lucu
menyerupai bunga mawar, dan
berwarna-warni serta rasanya yang
legit, kue nagasari yang memiliki
aroma khas daun pisang dan rasa
pisangnya yang manis, hal ini
membuat anak-anak dan orang
dewasa selalu tertarik untuk
membelinya.
3 Seberapa sering pembeli melakukan Setiap hari, karena setiap
pembelian jajanan tradisional? pembeli/konsumen pergi ke pasar
sarang. Yang paling sering di tuju
pertama kali oleh konsumen adalah
tempat penjualan makanan. Dan
yang sering menarik pembeli adalah
jajanan tradisionalnya.
4 Apa saja yang menjadi pertimbangan Hal utama yang menjadi
konsumen dalam melakukan pembelian pertimbangan konsumen ketika
jajanan tradisional? membeli jajanan tradisional adalah
kebersihan tempat penjualan jajanan
dan rasa jajanan itu sendiri.
5 Bagaimana rasa jajanan tradisional Rasa jajanan tradisional yang di jual
yang di jual di pasar? di pasar sarang sangat enak dan
masih terjaga cita rasa khas dari
jajanan itu sendiri.
6 Bagaimana respon penjual terhadap Respon penjual terhadap pembeli
pembeli jajanan tradisional di pasar sangat baik. Walaupun masyarakat
sarang? kota sarang terkenal dengan nada
suaranya yang tinggi, tetepi mereka
sangat ramah dalam melayani
pembeli.
7 Apakah harga yang di berikan oleh Harga yang di berikan oleh penjual
penjual sebanding dengan kualitas sangat sebanding dengan kualitas
produk yang di tawarkan? jajanan yang di tawarkan. Dengan
uang 10.000 rupiah, konsumen
sudah dapat menikmati beberapa
varian jajanan tradisional yang
rasanya enak dan masih baru.
8 Jajanan tradisional apa yang sering Yang jarang terjual dan kadang tidak
tidak terjual habis? habis adalah Gethuk dan gemblong.
Karena terbuat dari singkong dan
kadang rasanya agak pahit, jadi
pembeli kurang menyukai jajanan
tersebut. Apalagi kalangan anak-
anak dan remaja.
9 Bahan apa saja yang di gunakan dalam Bahan utama yang di gunakan dalam
pembuatan jajanan tradisional? pembuatan jajanan tradisional
adalah Tepung terigu, tepung
tapioka, gula, air, dan santan.
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa
dalam pengambilan keputusan untuk membeli jajanan tradisional, masyarakat kota sarang
dan sekitarnya sangat mempertimbangkan kualitas produk. Apakah produk tersebut layak di
konsumsi dan aman untuk di makan atau tidak. Dalam melakukan konsumsi makanan
masyarakat kota sarang dan sekitarnya cenderung tidak mempertimbangkan harga produk,
tetapi lebih ke kualitas dan rasanya.
B. SARAN
Bagi produsen makanan jajanan tradisional di harapkan lebih memperbaiki kualitas
produknya, baik dari segi rasa, ukuran, dan bentuknya. Selain itu, para produsen harus lebih
mempelajari dan memahami budaya masyarakat sekitar agar produsen tetap mengetahui
minat para konsumen terhadap jajanan tradisional.
Bagi peneliti dan para akademisi yang berminat melakukan penelitian di harapkan
hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk lebih di kembangkan dengan
menggunakan variabel lain yang belum di teliti dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Schiffman dan Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Indeks
Gramedia.

Stephanus Felix aristo. (2016). Pengaruh produk, harga, dan promosi terhadap keputusan
pembelian konsumen woles chips, Jurnal Manajemen dan start-Up Bisnis Vol 1, No 4.

Ruth F. A. Pasaribu, Ira Lestari Sianipar, Yona F. Siagian, Vier Sartika. (2019). Pengaruh
promosi dan harga terhadap keputusan pembelian produk soyjoy PT. Amerta indah outsuka
kota Medan, jurnal manajemen vol. 5 No. 1.

Mega Setiawati & Rudolf lumbantobing. (2007). Pengaruh promosi dan kemasan terhadap
keputusan pembelian produk chitato yang dimediasi oleh brand awareness, jurnal
manajemen bisnis vol. 12 No. 1.

Ujang Surmawan, Perilaku Konsumen (Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran) (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2014), 228

Nugroho J. Setiadi, Perilaku Konsumen (Prespektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan
Keinginan Konsumen) (Jakarta: Kencana, 2010), 255.

Anda mungkin juga menyukai